Kementrian Lembaga: Polda Sulsel

  • Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Begal sadis di Makassar yang dijuluki Aldi Monyet akhirnya tertangkap pada Minggu (4/5/2025). 

    Penangkapan Aldi Monyet berlangsung di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar.

    Aldi Monyet ditangkap oleh tim Macan Sumsel, gabungan dari Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar

    Sosok begal misterius yang paling dicari-cali polisi itu ditangkap setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar yang hendak menangkapnya.

    Kini Aiptu Noval masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara akibat tembakan Aldi Monyet yang menembus dadanya.

     

    Identitas Aldi Monyet Masih Misterius 

    Sosok Aldi Monyet masih misterius meski telah ditangkap tim gabungan Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar, Minggu (4/5/2025).

    Aldi ditangkap di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar.

    Penangkapan Aldi Monyet diketahui dari unggahan akun Instagram @tribrata_multimedia, tim gabungan yang menyebut dirinya ‘Macan Sulsel’.

    “Mission complete,” tertulis pada unggahan tersebut.

    Akun itu menjelaskan bahwa Aldi Monyet merupakan begal yang telah berstatus residivis. 

    Kerap melancarkan aksi jahatnya kepada orang-orang yang tidak bersalah.

    Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, membenarkan bahwa terduga begal Aldi Monyet telah diamankan.

    Hanya saja, Arya enggan menjelaskan lebih jauh karena akan diekspose langsung oleh Polda Sulsel dalam waktu dekat.

    “Nanti releasenya dari Polda,” singkat Arya, Minggu petang.

    Sekedar diketahui, Aldi Monyet merupakan residivis begal.

    Ia sering beraksi menggunakan senjata api.

    Pernah ditangkap di pemukiman padat penduduk. 

    Ada empat laporan polisi Aldi Monyet.

    Ini 7 Fakta sosok Aldi Monyet

    1. resedivis begal.

    2. beraksi dgn senjata api

    3. ditangkap di pemukiman padat penduduk kota (ablam)

    4. ada 4 laporan polisi

    5. Sempat duel dan bergulat dengan bintara senior (AIPTU Noval) sebelum jadi DPO

    6. Diduga Aldi Monyet juga terkena tembakan sebelum menghilang 

    7. Kompol Benny Pornika (Kanit Resmob Polda) Sulsel juga selidiki asal usul pistol  Aldi Monyet

     

    Sosok Aiptu Noval

    Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, masih dirawat di RS Bhayangkara. Ia tertembak saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Aiptu Noval telah menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (3/5/2025).

    Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Bambang Triambodo, menyampaikan bahwa kondisi Aiptu Noval saat ini dalam keadaan baik pasca operasi.

    “Kondisinya baik. Sudah dioperasi,” ujar Bambang.

    Ia menambahkan, Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan.

    “(Pengangkatan proyektil) Itu teknis ya, ditangani langsung oleh tim bedah. Yang utama adalah keselamatannya. Sekarang sudah di ruang perawatan,” jelasnya mengatakan.

    Hal senada disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan. Saat ini Aiptu Noval masih menjalani perawatan dan observasi pasca operasi,” tuturnya.

    Seorang tetangga menyebut, Aiptu Noval dikenal ramah dan rajin beribadah.

    “Kalau pulang dari masjid sering menyapa, lempar senyum,” ujarnya.

    Warga lainnya mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    Terpisah Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena, mengatakan Aiptu Noval merupakan warganya.

    “Pak Nova ini lahir besar di sini memang, sama saya di sini juga besar,” kata Lena, Senin (5/5/2025).

    Namun menurut Lena, Aldi Monyet bukan warga setempat.

    “Saya lihat itu anak (Aldi Monyet), dia bukan orang di sini. Dia bukan warga sini. Kayaknya dia cuma bergaul di situ,” ucapnya.

    Lena, juga lahir dan besar di wilayah itu, mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    “Tapi untuk kepastiannya itu anak tinggal di mana, saya tidak tahu, karena saya baru lihat juga itu orang,” ujarnya.

     

    Kronologi Penembakan

    Peristiwa terjadi Sabtu (3/5/2025) pagi sekitar pukul 05.15 Wita.

    Saat itu, Aiptu Noval hendak menangkap pelaku begal DPO.

    Namun, pelaku melawan dan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Langsung dilarikan ke RS Bhayangkara,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan

    Ia menambahkan, tim gabungan saat ini masih memburu pelaku.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang bertugas,” ujarnya.

    Senjata api menyebabkan luka belum bisa dipastikan milik siapa. 

     

    Aiptu Noval dan Aldi Monyet Sempat Berduel

    Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena menuturkan, Aiptu Noval mendatangi lokasi setelah menerima informasi keberadaan Aldi Monyet.

    Ia bergerak dari rumah ke masjid, lalu menuju pertigaan lorong di Jl Jalahong Dg Mattutu.

    “Dia pergi dengan tangan kosong. Tidak bawa borgol juga. Hanya pakai gamis, songkok, dan sajadah,” kata Lena, berdasarkan cerita warga.

    Setibanya di lokasi, Aldi Monyet melawan saat hendak ditangkap hingga Aiptu Noval tertembak.

    “Jadi waktu ke sana, ada yang lihat pelaku bermalam di ujung, di pertigaan. Pak Noval pergi salat subuh sekalian ke sana karena buronannya,” jelasnya.

    Lena menyebut, postur tubuh Aldi Monyet lebih besar dari Aiptu Noval, sehingga keduanya sempat bergulat.

    “Sempat katanya bergulat, pelaku besar badannya, sementara Pak Noval kecil,” ucapnya.

    Warga menyaksikan duel itu tak berani melerai karena ada  membawa senjata.

    “Setelah kejadian itu baru warga mendekat, langsung dihubungi Pak Binmas dan kemudian polisi setempat,” tambahnya.

    BEGAL ALDI MONYET – Meme, foto penangkapan begal sekaligus terduga penembak polisi, Aldi Monyet oleh tim gabungan Resmob Polda Sulsel, tim Jatanras Polrestabes Makassar, dan tim Resmob Polres Pelabuhan, Ahad atau Minggu (4/5/2025). Aldi kabur saat hendak ditangkap di Jl Abu Bakar Lambogo, Makassar, Sulsel, Sabtu (3/5/2025). Aldi Monyet saat ditangkap dan polisi korban penembakan Aldi Monyet. (INSTAGRAM.COM/@TRIBRATA MULTIMEDIA/ist)

     

    Tak Ada Garis Polisi di TKP Penembakan

    Peristiwa penembakan Aiptu Noval terjadi di Jl Jalahong Dg Mattutu, bukan di Jl Abu Bakar Lambogo seperti ramai diberitakan.

    Lokasi tepatnya di pertigaan jalan, samping tembok SDN KIP Bara-barayya.

    Pantauan Tribun, Senin (5/5/2025), tidak tampak garis polisi di lokasi, baik saat itu maupun sehari sebelumnya.

    Kapolsek Makassar Kompol Muhammad Tamrin membenarkan olah TKP telah dilakukan.

    “Sudah (olah TKP), tapi yang tangani bukan Polsek, itu ditangani Polrestabes dan Polres Pelabuhan,” ujarnya.

    Ia juga menyebut belum pernah menerima laporan keributan di lokasi tersebut.

     

    Diduga Tak Bawa Borgol, Aiptu Noval Teriak Minta Tali 

    Lokasi tertembaknya Aiptu Noval berada di samping tembok SD KIP Bara-barayya I, tepat di pertigaan lorong Jl Jalahong Dg Mattutu, RT 1, RW 1.

    Aiptu Noval diduga hendak menangkap Aldi Monyet usai salat subuh.

    “Subuh kejadiannya, setelah salat subuh. Saya tidak lihat juga,” kata seorang pemuda, Senin (5/5/2025).

    Namun upaya itu gagal karena Aldi Monyet melawan. 

    Keduanya sempat adu gulat, hingga Aiptu Noval tertembak di dada dan pelaku melarikan diri.

    “Sempatji teriak Pak Noval minta oterek (tali), mungkin mau dipakai mengikat,” ungkapnya.

    Warga menduga Aiptu Noval tidak membawa borgol saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Lokasi penangkapan sekitar 200–300 meter dari rumah Aiptu Noval.

    “Iye, orang siniji memang ini Pak Noval,” tambahnya. (tribun network/thf/TribunTimur.com)

  • Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, tertembak saat berusaha menangkap terduga pelaku begal bernama Aldi Monyet.

    Peristiwa ini terjadi di Jl. Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Sabtu (3/5/2025) pukul 05.15 WITA.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan, Aiptu Noval sedang bertugas menangani salah satu tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus begal.

    Saat penangkapan, terjadi perlawanan dari Aldi Monyet yang menyebabkan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Ketika hendak diamankan terjadi perlawanan terhadap pelaku yang menyebabkan Aiptu Noval  tertembak bagian dada,” ungkap Andri Kurniawan.

    Setelah tertembak, Aiptu Noval segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan medis.

    Sementara itu, Aldi Monyet berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.

    Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Makassar, Polrestabes Makassar, dan Polda Sulsel kini sedang melakukan pengejaran terhadap Aldi Monyet.

    Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulsel, menyampaikan Aldi Monyet diduga juga terkena tembakan dalam insiden tersebut.

    “Kuat dugaan saudara Aldi Monyet juga terkena tembakan dan sampai saat ini masih dilakukan pengejaran,” jelas Didik Supranoto.

    Kondisi Aiptu Noval

    Setelah menjalani operasi untuk mengangkat proyektil peluru, kondisi Aiptu Noval dinyatakan baik.

    Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr. Bambang Triambodo, menjelaskan Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan pasca-operasi.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan, saat ini Aiptu Noval proses menjalani perawatan pasca operasi dan observasi,” tuturnya.

    AKP Andri Kurniawan menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap pelaku kriminal.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang menjalankan tugas dan kami tidak akan mundur menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan masyarakat,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tangkap Pelaku Begal, Polisi di Makassar Terkena Luka Tembak

    Tangkap Pelaku Begal, Polisi di Makassar Terkena Luka Tembak

    JAKARTA – Seorang personel Polres Pelabuhan Makassar Inspektur Polisi Satu Noval mengalami luka tembak saat hendak menangkap pelaku begal inisial AS (30) alias Aldi Monyet di Jalan Abubakar Lambogo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    “Anggota mengalami luka tertembak saat melaksanakan tugas untuk penegakan hukum terhadap pelaku AS yang masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Makassar Ajun Komisaris Polisi Andi Kurniawan dikutip dari ANTARA.

    Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, (3/5) sekitar pukul 05.15 WITA. Saat itu Iptu Noval sedang melaksanakan tugas untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku begal yang telah diketahui keberadaannya di Jalan Abubakar Lambogo.

    Ketika hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terjadi adu fisik, kemudian keduanya saling bergulat. Saat itu, sepucuk senjata api diduga milik anggota atau milik pelaku, kini masih dalam penyelidikan, digunakan pelaku untuk menembak anggota polisi yang akan menangkapnya.

    Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri, sedangkan Iptu Noval tergeletak hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif serta mengeluarkan proyektil dari tubuhnya.

    “Jadi, saat pengamanan tersangka, terjadi perlawanan dari pihak pelaku yang menyebabkan Iptu Noval tertembak pada bagian dada sebelah kiri. Setelah kejadian tersebut, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar agar mendapatkan penanganan medis secara intensif,” ujar Kurniawan.

    Berdasarkan perkembangan informasi dari pihak rumah sakit, operasi pengangkatan proyektil berhasil dilakukan dan korban sudah sadar. Anggota polisi itu sedang menjalani perawatan usai operasi dan kini berada di ruang rawat inap.

    “Perlu kami sampaikan juga kepada rekan-rekan media, tim gabungan, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Resmob Polda Sulsel saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang menjalankan tugas,” ujarnya.

    Atas kejadian itu, pihak kepolisian tidak mundur dalam upaya menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat.

    Selain itu, ia meminta dukungan masyarakat agar turut membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas.

    Mengenai senjata api yang digunakan pelaku, dia menambahkan kini dalam proses pemeriksaan dan pendalaman, apakah itu milik Polri atau senjata rakitan.

    Pelaku diketahui seorang residivis dan memiliki tiga laporan polisi di wilayah Makassar dan masuk daftar buron (DPO).

    “Soal senjata, proyektilnya, sementara kami dalami dulu. Kami berharap pelaku segera ditangkap. Ada tiga LP (laporan polisi) di Polres Pelabuhan, Polrestabes, dan Polsek Makassar. Untuk lebih jelasnya, nanti kami akan rilis. Kami belum bisa memberikan pernyataan lebih karena penyelidikan kini ditangani Polrestabes dan Polda Sulsel,” katanya menambahkan.

  • Bergulat dengan Begal, Polisi Tergeletak Usai Ditembak

    Bergulat dengan Begal, Polisi Tergeletak Usai Ditembak

    GELORA.CO – Seorang personel Polres Pelabuhan Makassar Inspektur Polisi Satu Noval mengalami luka tembak saat hendak menangkap pelaku begal inisial AS (30) alias Aldi Monyet di Jalan Abubakar Lambogo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    “Anggota mengalami luka tertembak saat melaksanakan tugas untuk penegakan hukum terhadap pelaku AS yang masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Makassar Ajun Komisaris Polisi Andi Kurniawan kepada wartawan.

    Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, (3/5) sekitar pukul 05.15 WITA. Saat itu Iptu Noval sedang melaksanakan tugas untuk melakukan penangkapan terhadap begal yang telah diketahui keberadaannya di Jalan Abubakar Lambogo.

    Ketika hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terjadi adu fisik. Kemudian keduanya saling bergulat. Saat itu, sepucuk senjata api diduga milik anggota atau milik pelaku- kini masih dalam penyelidikan – dipakai menembak anggota polisi yang akan menangkapnya.

    Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri. Sementara itu  Iptu Noval tergeletak hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif serta mengeluarkan proyektil dari tubuhnya.

    “Jadi, saat pengamanan tersangka, terjadi perlawanan dari pihak pelaku yang menyebabkan Iptu Noval tertembak pada bagian dada sebelah kiri. Setelah kejadian tersebut, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar agar mendapatkan penanganan medis secara intensif,” ujar Kurniawan.

    Berdasarkan perkembangan informasi dari pihak rumah sakit, operasi pengangkatan proyektil berhasil dilakukan dan korban sudah sadar. Anggota polisi itu sedang menjalani perawatan usai operasi dan kini berada di ruang rawat inap.

    “Perlu kami sampaikan juga kepada rekan-rekan media, tim gabungan, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Resmob Polda Sulsel saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang menjalankan tugas,” ujarnya.

    Atas kejadian itu, pihak kepolisian tidak mundur dalam upaya menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat.

    Selain itu, ia meminta dukungan masyarakat agar turut membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas.

    Mengenai senjata api yang digunakan pelaku, dia menambahkan kini dalam proses pemeriksaan dan pendalaman, apakah itu milik Polri atau senjata rakitan.

    Pelaku diketahui seorang residivis dan memiliki tiga laporan polisi di wilayah Makassar dan masuk daftar buron (DPO).

    “Soal senjata, proyektilnya, sementara kami dalami dulu. Kami berharap pelaku segera ditangkap. Ada tiga LP (laporan polisi) di Polres Pelabuhan, Polrestabes, dan Polsek Makassar. Untuk lebih jelasnya, nanti kami akan rilis. Kami belum bisa memberikan pernyataan lebih karena penyelidikan kini ditangani Polrestabes dan Polda Sulsel,” katanya menambahkan.

  • Detik-detik Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak di Dada Saat akan Tangkap DPO Pelaku Begal – Halaman all

    Detik-detik Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak di Dada Saat akan Tangkap DPO Pelaku Begal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Anggota Polres Pelabuhan Makassar, Aiptu Noval mengalami luka tembak di bagian dada saat berupaya menangkap terduga pelaku begal, Aldi Monyet, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan, di Jalan Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, pada Sabtu (3/5/2025) pagi  pukul 05.15 Wita atau setelah salat subuh.

    Kronologi kejadian awalnya Aiptu Noval, bersama adiknya, Bripka S—yang juga anggota polisi—melakukan operasi penangkapan terhadap Aldi Monyet, seorang DPO yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi begal di wilayah Makassar. 

    Namun, saat hendak diringkus, Aldi tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan sengit, menembak Aiptu Noval hingga mengenai bagian dadanya sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Pada saat akan mengamankan DPO atas nama Aldi Monyet, yang bersangkutan melakukan perlawanan dan menembak ke arah Aiptu Noval, mengenai bagian dadanya,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, dalam keterangan resminya, Sabtu.

    Dari lokasi kejadian, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api dan sebilah pisau, yang diduga digunakan Aldi dalam aksinya. 

    Didik menyebutkan bahwa Aldi diduga juga terluka akibat tembakan dalam insiden tersebut.

    “Kuat dugaan saudara Aldi Monyet juga terkena tembakan. Saat ini masih dalam pengejaran,” ungkapnya.

    Kondisi Aiptu Noval: Stabil Pasca Operasi

    Pascainsiden, Aiptu Noval segera dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil.

    Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Bambang Triambodo, menyampaikan bahwa operasi berjalan lancar dan kondisi Aiptu Noval kini stabil.

    “Kondisinya baik. Sudah dioperasi,” ujar Bambang, Sabtu (3/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa Aiptu Noval saat ini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan lebih lanjut. “(Pengangkatan proyektil) ditangani langsung oleh tim bedah. Yang utama adalah keselamatannya. Sekarang sudah di ruang perawatan,” jelasnya.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan, turut mengonfirmasi keberhasilan operasi.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan. Saat ini Aiptu Noval masih menjalani perawatan dan observasi pasca operasi,” tuturnya.

    Sementara itu, Aldi Monyet masih buron dan menjadi target utama pengejaran polisi. Tim Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, dibantu Ditreskrimum Polda Sulsel, tengah menyisir berbagai lokasi untuk menemukan keberadaannya.

    Pihak kepolisian belum merinci jenis senjata api yang digunakan Aldi, tetapi kepemilikan senjata ini menambah daftar pelanggaran yang akan dihadapi pelaku.

    Selain kasus begal, Aldi kemungkinan akan dijerat dengan pasal terkait kepemilikan senjata api ilegal dan penyerangan terhadap anggota polisi.

    Polres Pelabuhan Makassar mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu pengejaran Aldi Monyet.

    “Kami terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelaku. Dukungan informasi dari masyarakat sangat kami harapkan,” ujar AKP Andri.

    Ancaman Hukuman Berat

    Jika tertangkap, Aldi Monyet berpotensi menghadapi hukuman berat berdasarkan beberapa pasal yang relevan.

    Untuk kasus begal, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang mengancam hukuman penjara hingga 7 tahun.

    Penyerangan terhadap anggota polisi dengan senjata api dapat dikenakan Pasal 212 KUHP tentang perlawanan terhadap petugas, dengan ancaman hukuman hingga 1 tahun 4 bulan, atau bahkan pasal yang lebih berat seperti Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat jika terbukti menyebabkan luka serius, dengan ancaman hingga 7 tahun penjara.

    Selain itu, kepemilikan dan penggunaan senjata api ilegal dapat dikenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur hukuman penjara hingga 20 tahun atau bahkan hukuman mati dalam kasus tertentu. (Tribun Timur/Muslimin Emba)

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kondisi Aiptu Noval Membaik Usai Dioperasi karena Tertembak Saat Kejar Terduga Begal Aldi Monyet

     

  • Tidak Berobat Karena BPJS Menunggak, Mahasiswi Unhas Ditemukan Meninggal di Kamar Kos – Halaman all

    Tidak Berobat Karena BPJS Menunggak, Mahasiswi Unhas Ditemukan Meninggal di Kamar Kos – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Diduga karena sakit, seorang mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Moudita Hernanda Puri ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (1/5/2025) malam.

    Perempuan asal Palu, Sulawesi Tengah itu tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Sosiologi FISIP Unhas angkatan 2020.

    Kepala Bidang Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, membenarkan adanya kabar duka tersebut.

    “Kami konfirmasi bahwa benar telah ditemukan (meninggal dunia) seorang mahasiswa Unhas program studi Sosiologi Angkatan 2020 atas nama Moudita Hernanda Puri,” kata Ishaq.

    Mayat Moudita pertama kali diketahui setelah teman merasa curiga karena Moudita tak kunjung merespon pesan dan panggilan selama tiga hari terakhir.

    “Kronologi kejadian, pada sore hari sekitar pukul 17.45, rekan korban yang bernama Ananda Pratiwi mendapat informasi dari teman lain bahwa korban sudah tiga hari tidak dapat dihubungi,” ungkapnya.

    Merasa khawatir, teman korban kemudian mendatangi kamar kos korban yang berada di Pondok Haji Mandor I, Jalan Sahabat, tepat di samping Kampus Unhas.

    “Dengan dibantu oleh penghuni kost lain, mereka membuka pintu kamar korban yang dalam keadaan tidak terkunci,” ungkapnya.

    Mereka pun masuk dan mendapati Moudita dalam posisi terlentang di atas tempat tidur.

    Tubuhnya tampak membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.

    “Korban ditemukan dalam keadaan terlentang, sudah tidak bernyawa, di tempat tidur. Kondisi tubuh agak membengkak dan sudah mengeluarkan bau busuk,” ujarnya.

    Hal senada diungkapkan Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf.

    Menurutnya, setelah diperoleh informasi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tamalanrea Indah segera menerima laporan dan bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan.

    Kemudian, personel dari Polsek Tamalanrea tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pengamanan awal.

    Setelah itu, Tim Inafis Polrestabes Makassar bersama tim Dokpol Polda Sulsel datang untuk melakukan olah TKP lebih lanjut.

    Setelah olah TKP, mayat Moudita dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan medis forensik.

    “Identitas korban, Moudita Hernanda Puri, umur 23 tahun,” sebutnya dalam keterangan tertulis.

    Dari hasil penelusuran awal, diketahui bahwa Moudita sebelumnya mengeluhkan kondisi kesehatannya.

    Ia sering mengalami sesak napas namun tak mendapat perawatan medis.

    Polisi masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan apakah ada unsur lain di balik kematian Moudita.

    Sementara itu, keluarga telah dihubungi untuk proses pemulangan jenazah.

    Terkendala biaya

    Ishaq Rahman mengatakan Moudita sudah lama mengalami sakit sesak napas, namun tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit karena terkendala biaya.

    “Menurut keterangan teman-temannya, almarhumah memang dalam keadaan sakit. Ia disebutkan beberapa lama mengalami sesak napas,” kata Ishaq.

    Akan tetapi, korban tidak berobat ke rumah sakit karena terkendala biaya.

    “Namun yang bersangkutan tidak ke rumah sakit, karena katanya BPJS-nya menunggak,” jelas Ishaq.

    Saat ini, jasad Moudita telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

     

     

     

  • Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Mei 2025

    Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja Regional 1 Mei 2025

    Buruh dan Driver Ojol di Makassar Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Sosial Bagi Pekerja
    Tim Redaksi
     
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Ratusan massa memadati kawasan Fly Over Jalan A P Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota
    Makassar
    , Sulawesi Selatan, dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (
    May Day
    ), Kamis (1/5/2025).
    Tak hanya buruh, aksi ini juga diikuti oleh puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang turut menyuarakan aspirasi mereka di tengah kerumunan.
    Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.53 Wita, dengan massa aksi dari organisasi Konfederasi Serikat Nusantara (KSN).
    Mereka menggunakan truk kontainer sebagai panggung orasi, sambil menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk penolakan terhadap pembahasan RUU Polri dan RUU TNI yang dianggap mengancam kebebasan berpendapat.
    “Di sektor ketenagakerjaan kami meminta segera dibuat undang-undang ketenagakerjaan yang mencerminkan keadilan sosial, wujudkan perlindungan kerja, tolak PHK massal,” seru salah satu orator di tengah aksi.
    Massa juga menilai para pekerja belum mendapatkan keadilan sosial meski Indonesia telah merdeka. Mereka mengkritik maraknya kepentingan elit dan oligarki ekonomi yang masih menguasai kebijakan publik.
    “Indonesia saat ini sedang darurat, masih banyak oligarki ekonomi politik kapitalisme. Maka kita di sini untuk melakukan perlawanan untuk kepentingan rakyat,” lanjut orator tersebut.
    Untuk mengamankan jalannya aksi, Polda Sulawesi Selatan mengerahkan sebanyak 5.300 personel gabungan yang terdiri dari berbagai unsur keamanan.
    Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan bahwa ribuan personel tersebut berasal dari berbagai satuan, termasuk Satgas Polda (1.250 personel), Polres jajaran (2.856), bantuan TNI (649), dan instansi terkait (545).
    “Total ada 5.300 personel yang diturunkan, terdiri dari Satgas Polda sebanyak 1.250 personel, jajaran Polres sebanyak 2.856 personel, perbantuan dari TNI sebanyak 649 personel, serta 545 personel dari instansi terkait,” jelas Didik.
    Ia menegaskan bahwa Polda Sulsel mengedepankan langkah-langkah preventif dan humanis dalam mengawal aksi.
    “Pihak kepolisian berharap para peserta unjuk rasa dapat menyampaikan aspirasi dengan tertib, damai, dan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Polres Pangkep Sulsel Digerebek Berduaan dengan Wanita Diduga Istri Orang, Terancam Dipidana – Halaman all

    Polisi Polres Pangkep Sulsel Digerebek Berduaan dengan Wanita Diduga Istri Orang, Terancam Dipidana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota Polres Pangkep berinisial Bripka AI (37) digerebek tengah berduaan dengan wanita berinisial EF (37) di sebuah kamar kos di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, mengungkapkan penggerebekan dilakukan pada Rabu (16/4/2025) lalu.

    Aldy menuturkan penggerebekan dilakukan setelah adanya laporan sebelumnya.

    “Kita di Polres Gowa menerima laporan dari salah satu oknum polisi berdinas di Polres Pangkep yang mana kita dapat laporan terkait dugaan perzinahan,” ujarnya, Jumat (18/4/2025), dikutip dari Tribun Timur.

    Setelah itu, tim gabungan dari Satreskrim Polres Gowa dan Propam Polres Gowa melakukan pengecekan ke lokasi.

    Kemudian, polisi pun menemukan Bripka AI tengah berduaan dengan EF yang bukan merupakan pasangan suami istri (pasutri) sah.

    Aldy mengatakan setelah penggerebekan dilakukan, Bripka AI langsung digelandang ke Mapolres Gowa untuk kemudian diserahkan ke Propam Polres Pangkep.

    Sementara itu, EF masih ditahan di Polres Gowa untuk menjalani pemeriksaan.

    “Dan sampai saat ini kita sudah melakukan pengamanan dan kita sudah koordinasi tentunya dengan Polres Pangkep,” ucapnya.

    Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar menuturkan pihak yang melaporkan adanya dugaan perzinahan adalah istri Bripka AI.

    Sementara itu, tentang informasi terbaru pemeriksaan terhadap EF, Bahtiar mengatakan pihaknya masih mendalami apakah yang bersangkutan sudah berkeluarga atau belum.

    “Sementara kami faktakan  apakah benar EF masih punya suami sah, maupun anggota ini masih terikat dengan istrinya atau tidak,” kata Bahtiar.

    Selain itu, Bahtiar mengatakan pemeriksaan juga meliputi lama hubungan antara Bripka AI dan EF.

    Dia juga mengungkapkan Bripka AI terancam dijerat dengan Pasal 284 KUHP tentang Perzinaan dengan ancaman hukuman 9 bulan.

    “Fakta-fakta itu sementara kami kumpulkan. Rencananya jika terbukti disangkakan pasal 284 dengan ancaman 9 bulan penjara,” katanya

    Terpisah, Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendi juga turut berkomentar terkait dugaan perzinaan antara Bripka AI dan EF.

    Dia mengatakan jika Bripka AI terbukti melakukan perzinaan, akan terancam disanksi etik.

    “Kita tangani dan proses disiplin atau kode etik,” ujarnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Timur dengan judul “Kronologi Personel Polres Pangkep Digerebek Sekamar Bareng Wanita Bersuami di Gowa”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Timur/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab/Muslimin Emba)

     

  • Calo Casis Bintara Polri Pasang Harga Rp 550 Juta, Keluarga Buat Laporan karena Tidak Lolos

    Calo Casis Bintara Polri Pasang Harga Rp 550 Juta, Keluarga Buat Laporan karena Tidak Lolos

    – Diduga Calo calong siswa (Casis) Polri pasang harga Rp.550 Juta, Panjar sebagai tanda jadi pengurusan sebanyak Rp. 200 Juta tahun 2022 lalu, dipanjar di Rumah Pak Jenderal di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan?.

    Salah satu keluarga casis polri asal Takalar, berinisial HR mengungkapkan lolos jadi Polri uang disiapkan sebanyak Rp.550 juta dan ada panjar Rp.200 Juta sebagai tanda jadi dan dipanjar dua kali transsaksi yakni Rp.150 Juta di Bontonompo Gowa dan 50 juta di Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan.

    “Dirmhnya itu p. jendral dibontonompo ,Gowa (transaksi Rp.150 Juta-rd), waktu ambilki lagi uang 50 juta dibelakan hj.lina,” beber HR Namun tidak menjelaskan nama Jenderal yang dimaksud Siapa diwaktu saat dikonfirmasi, sabtu 22 Maret 2025 Lalu.

    Namun Perjanjian Kalau tidak lulus jadi anggota polisi maka panjar dikembalikan, karena tidak lulus Panjar sebanyak 200 juta tidak dikembalikan diduga calo casis Polri tersebut sudah dilaporkan di Polrestakalar, Polda Sulsel sejak sejak September 2024.

    “Saya sudah sering sekali di janji uang itu dikembalikan itupun saya sudah laporkan masih belum dikembalikan, bahkan pihak Kepolisian,” ujarnya.

    Terkait laporannya bernomor. LP/B/245/IX/2024/SPKT/POLRESTAKALAR/POLDASULAWESISELATAN tentang dugaan tindak pidana penipuan/perbuatan curang berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 372 dan 378 terlapor berinsial HH.

    S

    “Ada surat tadi nabawakanka ini penyidik,.  Dua ini surat nabawa sekaligus,” ungkap HR, saat dikonfirmasi sambil meperlihatkan kedua surat tersebut, Selasa 25 Maret 2025.

    Terkait casis Polri yang saat ini sedang bergulir pihak penyidik Polres Takalar belum memberikan tanggap, jadi pihak media ini mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak propam karena praktek masuk polisi merupakan tindakan yang mecoren institusi Polri.

    “Kami sdh konfirmasi dgn penyidik, menunggu hasil gelar perkara, CASIS Polri, Silahkan tanya ke penyidik pak,” jelas Akp Fajar Kasi Propam Polres Takalar, meskipun kesan tidak ada tindakan untuk menindaki terlapor. Kamis (27/03/2025).

    Terpisah dikonfirmasi dihari yang sama maka di Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Zulham Efendi menegaskan bahwa sudah ditindaklanjuti dan siapapun yang melanggar harus diproses hukum.

    “Sdh kita tindak lanjuti.. yg pasti siapapun anggota yg bersalah baik disiplin, kode etik maupun pidana akan kita proses,” Tegas Kombes Zulham.

    Sekedar diketahui bahwa yang diduga calo kasus Polri tersebut santer dikenal di lingkungan masyarakat Takalar berprofesi rentenir dan kenal kebal hukum meskipun masyarakat dan warga sekitar telah melaporkannya berkali-kali mulai dari tingkat Polsek yang ada di Takalar sampai ke ketingkat Polda Sulsel.

    Seperti contohnya laporan Anggota Polri dan Ibu bayangkari di Polda Sulsel pada tahun 2023 dan dilimpahkan hingga ke tingkat Polsek dan sampai sekarang saat ini belum ada kepastian hukum dan laporan oknum polisi tentang dugaan pemalsuan sejak 2023 hingga saat ini belum ada kejelasan atau kepastian Hukum.

    Laporan  personil Polri Aipda AM dengan No: STTLP/B/164/V/2023/SPKT/POLRES TAKALAR/POLDA SULAWESI SELATAN, Tanggal 26 mei 2023, dan tanda terima, No: B/296/VI/Res.1.9/2023/Reskrim, Tanggal 06 Juni 2023 Tentang dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHpidana.Laporan oknum Bhayangkari Nomor : LP/B/264 /III/ 2023 / SPKT / POLDA SULSEL Tanggal 21 Maret 2023 yang di limpahkan kepolres Takalar BI/203/III/RES.1.9/2023/DitReskrimum tanggal 30 Maret 2023.

    Kedua laporan Tentang dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHpidana dan terlapor Inisial HH yang tersandung calong siswa (Casis) Bintara Polri.

    Dilangsir nasional.okezone.com, Selasa (01/04/2025), Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan, untuk mendaftar menjadi anggota Polri gratis tanpa dipungut biaya.  Seluruh jajaran Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri pun diminta agar mengawal proses rekrutmen anggota Polri guna mencegah adanya praktik percaloan. 

    Menurut Dedi, proses penerimaan calon anggota Polri sudah mengusung prinsip transparansi, jujur, akuntabel dan humanis. Sehingga, ia berharap tak ada lagi masyarakat yang beranggapan untuk menjadi anggota Polri harus bayar.

    “Tolong sampaikan kepada masyarakat, masuk polisi gratis. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan kepada masyarakat untuk jangan percaya,” ujar Dedi dalam keterangannya, dikutip Senin (17/2/2025).

    Dedi mengungkapkan, satuan kerja yang mengawal proses rekrutmen anggota kepolisian itu adalah SSDM. Tugasnya merekrut anggota baru Polri, mulai dari jalur tamtama, bintara, perwira, hingga perwira sumber sarjana. Satuan ini diharapkan bisa bekerja jujur serta mampu menyampaikan ke masyarakat bahwa masuk polisi gratis.

    “Jadi harus clear kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis. Kegiatan rekrutmen betul-betul bersih. Sampaikan berulang kali sama masyarakat agar masyarakat betul-betul paham,” ujarnya.

    Pada tahun ini, ada pembaruan metode rekrutmen. Salah satunya pada pengembangan fitur UKJ digital, CAT, tes psikologi dengan metode SJT, dan pemeriksaan saraf yang ditujukan untuk mencetak anggota Polri yang berkualitas.

    Saat pendaftaran sebagai anggota Polri tak dipungkiri kerap ada respons negative dari masyarakat yang tidak lolos tes. Namun, Dedi menekankan, agat seluruh staf di SSDM tetap memberikan layanan yang ramah yang akan menjadi gambaran wajah Polri.

    “Pertimbangan utama penerimaan calon anggota Polri adalah kualitas. Ruang komunikasi publik dibuka seluas-luasnya, hotline dan whistle blower system untuk mengakomodir dan merespons keluhan masyarakat demi peningkatan rekrutmen yang lebih baik,” pungkasnya. 

    Hingga berita ini diterbitkan sementara diusahakan dikonfirmasi kepada pihak terkait.

  • Daftar 9 Perwira Bareskrim Polri Dipindahtugaskan Jadi Direktur di Polda usai Mutasi Maret 2025

    Daftar 9 Perwira Bareskrim Polri Dipindahtugaskan Jadi Direktur di Polda usai Mutasi Maret 2025

    loading…

    Sebanyak 9 Perwira Menengah Bareskrim Polri dipindahtugaskan menjadi Direktur di Polda pada Mutasi Polri 12 Maret 2025. Salah satunya Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak yang dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda Sumut. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 9 Perwira Menengah (Pamen) Bareskrim Polri dipindahtugaskan menjadi Direktur di Polda pada Mutasi Polri 12 Maret 2025. Total 92 perwira Bareskrim dimutasi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, ada 1.255 personel yang dimutasi dalam enam Surat Telegram (ST) yakni ST/488/III/KEP./2025 sebanyak 111 personel, ST/489/III/KEP./2025 sebanyak 442 personel, dan ST/490/III/KEP./2025 sebanyak 261 personel.

    Kemudian, ST/491/III/KEP./2025 sebanyak 153 personel, ST/492/III/KEP./2025 sebanyak 202 personel, serta ST/493/III/KEP./2025 sebanyak 86 personel.

    “Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” ujar Sandi, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Daftar 9 Perwira Bareskrim Polri Dipindahtugaskan Jadi Direktur di Polda1. Kombes Pol Albert Raden Deddy Sulistyo Nugroho, dari Pamen Bareskrim Polri penugasan pada BNN dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda Jabar.

    2. Kombes Pol Thomas Panji Susbandaru, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirpamobvit Polda Jabar.

    3. Kombes Pol Roedy Syoelianto, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda DIY.

    4. Kombes Pol Radiant, dari Kasubdit III Dittipidsiber Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda Bali.

    5. Kombes Pol Teguh Widodo, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirreskrimsus Polda Bali.

    6. Kombes Pol Ilham Saparona, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pidter Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda Aceh.

    7. Kombes Pol M Eka Fathurrahman, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda Sulsel.

    8. Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, dari Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirresnarkoba Polda Sumut.

    9. AKBP Fery Nur Abdulah, dari Kasubbagrenmin Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dimutasi menjadi Dirreskrimsus Polda Sulteng.

    (jon)