Kementrian Lembaga: Polda Sulsel

  • Dosen UNM Blak-blakan Mengaku Dapat Tekanan Usai Laporkan Rektor Terkait Dugaan Pelecehan

    Dosen UNM Blak-blakan Mengaku Dapat Tekanan Usai Laporkan Rektor Terkait Dugaan Pelecehan

    Liputan6.com, Jakarta Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial QDB (51) mengaku mendapat tekanan setelah melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh rektor Karta Jayadi, ke Itjen Kemendikbudristek dan Polda Sulsel.

    QDB menuturkan, sejak kasus ini mencuat, dia merasakan adanya upaya intervensi dari pihak tertentu yang datang menemui maupun menghubunginya. Bahkan, menurutnya, ada orang yang tiba-tiba datang ke rumah tanpa pernah berkomunikasi sebelumnya.

    “Jelas ada tekanan. Misalnya ada yang sudah lama tidak komunikasi, tiba-tiba datang ke rumah. Saya tidak tahu apakah itu inisiatif pribadi atau suruhan,” kata QDB saat diwawancarai Liputan6.com, Senin (25/8/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, orang yang dimaksud oleh QDB melontarkan kata-kata yang membuat dirinya tidak nyaman. Termasuk penilaian bahwa dirinya dan rektor terlihat sangat akrab.

    “Di rumah kan saya memang pajang foto di ruang tamu. Katanya kalau dilihat di foto, saya sama Pak Rektor baik-baik saja. Saya bilang jangan dilihat dari foto. Saya tarik kesimpulan sebenarnya tujuan dia datang apa?,” ucapnya.

    Dia juga menuturkan bahwa sejak kasus ini mencuat, kini dia berada dalam pengawasan keluarga. QDB pun mengaku hanya menerima telepon dari orang-orang yang ia kenal, namun sayangnya beberapa di antaranya justru berusaha membujuk agar kasus ini diselesaikan secara damai.

    “Yang saya sayangkan, ada orang yang saya kenal membujuk saya damai, bahkan iming-iming jabatan saya dikembalikan. Tapi saya bilang, ini bukan soal jabatan, ini soal harga diri. Terlalu murah kalau saya berhenti lalu jabatannya dikembalikan, seolah saya cari sensasi. Tidak begitu!” tegasnya.

    QDB menegaskan dirinya tidak akan mencabut laporan. Ia mengaku sudah cukup secara materi dan tidak mengejar jabatan, melainkan menuntut keadilan serta reformasi dalam pencegahan kekerasan seksual di kampus.

    “Saya pastikan akan tetap berharap rektor diproses sesuai aturan. Intinya saya berharap ada reformasi kampus di bidang kekerasan seksual. Jangan predator seksual berkeliaran. Bagaimana anak cucu kita nanti?” pungkasnya.

    QDB juga menilai tudingan bahwa dirinya ingin merusak nama baik lembaga tidak tepat. Ia meminta publik melihat substansi persoalan, bukan sekadar citra.

    “Jadi aneh kalau ada yang menganggap saya menjelekkan lembaga. Lihat dulu substansinya,” tambahnya.

    Saat ditanya terkait somasi yang dilayangkan oleh Prof Karta, ia menilai upaya tersebut dilakukan untuk menekan dirinya agar menarik laporannya terkait dugaan pelecehan seksual yang ia alami.

    “Dia (rektor) juga mengirim somasi menakut-nakuti saya untuk meminta maaf kepada rektor dan media selama 3 hari berturut-turut. Inikan menggunakan powernya dia sebagai rektor padahal belum ada keputusan dari pihak berwajib,” akunya.

  • Stafsus Menko Polkam tekankan rakyat berhak lingkungan bersih narkoba

    Stafsus Menko Polkam tekankan rakyat berhak lingkungan bersih narkoba

    “Kita harus buktikan bahwa negara hadir, bahwa pemerintah serius, dan bahwa rakyat berhak atas lingkungan yang bersih dari narkoba,”

    Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) bidang Media dan Hubungan Masyarakat Husain Abdullah menekankan bahwa rakyat berhak atas lingkungan yang bersih dari narkoba.

    “Kita harus buktikan bahwa negara hadir, bahwa pemerintah serius, dan bahwa rakyat berhak atas lingkungan yang bersih dari narkoba,” kata Husain dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Desk Koordinasi Pemberantasan Narkoba di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (21/8), sebagai bagian dari implementasi program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

    “Kehadiran saya disini mewakili Menko Polkam untuk menguatkan komitmen bersama, menyatukan langkah, dan mempercepat sinergi lintas sektor pusat dan daerah,” ucapnya.

    Dia berharap rapat koordinasi ini mampu menjadi upaya konkret dalam menyelaraskan langkah dan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat pelaksanaan program P4GN secara terintegrasi di Sulawesi Selatan.

    “Kolaborasi antarinstansi dan dukungan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan M. Ishaq Iskandar melaporkan bahwa pihaknya telah menjalankan program rehabilitasi bagi pecandu dan penyalahguna narkoba melalui fasilitas kesehatan, baik rawat inap maupun rawat jalan.

    Dia mengatakan hingga saat ini terdapat 563 kasus yang telah ditangani, dengan jumlah terbanyak sebanyak 155 kasus berasal dari Kota Makassar.

    “Selain itu, Pemprov Sulsel telah memiliki regulasi berupa Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2024 tentang fasilitasi pelaksanaan P4GN dan sedang menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) P4GN 2025,” ujarnya.

    Dalam rapat tersebut hadir pula sejumlah narasumber dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulsel, serta perwakilan Ditresnarkoba Polda Sulsel.

    Adapun peserta berasal dari unsur kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bone, Maros, dan Parepare.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Sulsel, Pagar Kantor Bupati Dijebol Massa

    Demo Tolak Kenaikan PBB di Bone Sulsel, Pagar Kantor Bupati Dijebol Massa

    Liputan6.com, Bone – Aksi lempar batu dan air gelas terjadi saat Aliansi Bone Barsatu menggelar unjuk rasa menolak kenaikan PBB-P2. Tak hanya itu, pagar utama pintu masuk Kantor Bupati Bone juga dirusak oleh pengunjuk rasa.

    Melihat pagar yang rusak, aparat kepolisian dari Polres Bone dan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Sulsel langsung bersiap siaga. Polisi gabungan terlihat langsung berdiri memasang tameng.

    “Lebih baik mati daripada mundur,” teriak seorang pengunjuk rasa.

    Ratusan massa pun terlihat memasuki halaman Kantor Bupati Bone sembari terus melakukan orasi secara bergantian.

    “Massa mundur, massa mundur. Silakan kembali ke rumah masing-masing,” ucap polisi melalui pengeras suara.

    Hingga pukul 17.00 Wita, massa terlihat terus melakukan orasi dan meminta kehadiran Bupati Bone Andi Asman Sulaiman maupun Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasalluddin. Mereka menuntut agar Pemkab Bone membatalkan kebijakan kenaikan PBB-P2.

    “Pertanyaannya bupati dan wakil bupati mana? Kalau memang mau datang kami tunggu. Jam berapa?” ucap massa aksi menggunakan toa.

    “Kami minta kenaikan pajak PBB ini segera dibatalkan karena ini menyengsarakan rakyat,” ucapnya lagi.

     

  • Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    FAJAR.CO.ID, GOWA — Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyebut bahwa jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

    Dikatakan Sultan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pendaki merah putih di Gunung Bawakaraeng.

    “Jumlah korban yang di tangani 65 orang, selamat 64 orang, meninggal satu orang,” kata Sultan kepada awak media, Senin (18/8/2025).

    Dikatakan Sultan, sebagian besar korban menderita hyportermia. Sementara yang lainnya menderita asam lambung.

    “Beberapa orang terpisah dari rombongan,” sebutnya.

    Adapun korban yang meninggal dunia, kata Sultan, diketahui bernama Irfan (24), warga kabupaten Bone.

    “Korban pengalami hypotermia berat saat berada di puncak. Dinyatakan meninggal oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” Sultan menuturkan.

    Dijelaskan Sultan, Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng.

    “Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada sabtu 16 Agustus,” terangnya.

    “Namun pada Minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hypotermia,” tambah Sultan.

    Sultan bilang, setelah ditangani oleh tim siaga, keadaan korban tidak kunjung membaik, maka tim mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju kaki gunung guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

    “Korban tiba di posko Bulu ballea sekitar pukul 19.05 Wita, kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk dilakukan pemeriksaan,” tandasnya.

  • 1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    Jakarta

    Sebanyak 32 pendaki dievakuasi karena mengalami hipotermia hingga menderita asam lambung saat memperingati HUT ke-80 RI di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu orang dilaporkan tewas.

    “Sampai sore ini, Minggu (17/8), tercatat 32 pendaki yang mengalami trouble dan ditangani oleh tim siaga. Sebagian besar korban menderita hipotermia dan yang lainnya menderita asam lambung, beberapa orang terpisah dari rombongan,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Andi Sultan dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Minggu (17/8/2025).

    Sultan mengatakan, satu pendaki di antaranya bernama Irfan (24) meninggal dunia saat berada di puncak Gunung Bawakaraeng karena mengalami hipotermia berat. Korban dinyatakan meninggal dalam perjalanan turun saat tim sedang mengevakuasi.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” beber Sultan.

    Sultan menyebut Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng. Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus 2025 dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada 16 Agustus.

    “Namun pada minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hipotermia. Setelah ditangani oleh tim siaga namun keadaan korban belum juga membaik,” paparnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • Terbungkus Sarung, Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Danau Mawang Sulsel

    Terbungkus Sarung, Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Danau Mawang Sulsel

    Gowa

    Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengapung di Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mayat bayi tersebut terbungkus sarung.

    Penemuan mayat bayi itu bertempat di Danau Mawang, Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Selasa (12/8) sekitar pukul 09.00 Wita. Mayat bayi itu ditemukan oleh warga yang sedang memancing di lokasi.

    “Mayat bayi dengan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 9 bulan. Bungkusan sarung warna hijau motif bunga-bunga. Mayat terbungkus kain kafan,” kata Dantim Biddokkes Polda Sulsel Ipda Zultan dalam keterangannya dilansir detikSulsel, Selasa (12/8/2025).

    Zultan menjelaskan, ari-ari bayi itu juga ditemukan terbungkus kapas dan kantong plastik putih. Pihaknya turut menemukan kapur barus dalam bungkusan itu.

    “Diduga mayat bayi dibuang sekitar 2 hari. Bungkusan sarung dan bungkusan kantong plastik ari-ari terpisah,” tuturnya.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • KPK Tegaskan Bupati Koltim Ditangkap Tak Berkaitan dengan Rakernas NasDem

    KPK Tegaskan Bupati Koltim Ditangkap Tak Berkaitan dengan Rakernas NasDem

    Jakarta

    KPK menangkap Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Aziz (ABZ), terkait dugaan korupsi pembangunan RSUD Koltim dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Abdul Aziz ditangkap di Makassar, Sulsel, tidak saat mengikuti rangkaian Rakernas NasDem.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan operasi tangkap tangan kasus ini dilakukan di 3 lokasi yakni, Kendari, Sultra, Makassar dan Jakarta. Abdul Aziz sendiri diamankan KPK di Makassar pada Jumat (8/8) dini hari kemarin.

    “Saudara ABZ ini baru kita amankan itu pada dini hari yang lalu, ini kita (Sabtu) pagi dini hari, berarti dini hari Jumat,” ujar Asep dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (9/8/2025) dini hari.

    “Bisa kami sampaikan bahwa prosesnya di awal itu, kami ada 3 tim, tim yang di Jakarta, tim yang di Kendari kemudian tim yang di Makassar,” imbuhnya.

    Asep mengatakan bahwa OTT ini tidak ada kaitannya dengan Rakernas NasDem di Makassar. Asep menyebut Abdul Aziz diamankan KPK sebelum Rakernas NasDem dimulai. KPK sendiri melakukan OTT pada Kamis dan Jumat ini.

    Asep menambahkan bahwa tidak ada oknum yang menghalangi KPK saat melakukan OTT. Dia mengatakan Abdul Aziz juga kooperatif saat diamankan penyidik.

    “Terkait dengan adanya oknum, itu sejauh ini tidak ada. Justru kami tadi di akhir menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak, kepada khususnya ini yang di Makassar, Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel, kemudian juga Bapak Kapolda, Bapak Wakapolda yang kami hubungi pada saat itu dan berkomunikasi memberikan dukungan yang penuh dalam rangka penanganan perkara ini,” tuturnya.

    Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 5 orang tersangka. Berikut daftarnya:

    Abdul Azis (ABZ), Bupati Koltim 2024-2029
    Andi Lukman Hakim (ABZ), PIC Kemenkes untuk Pembangunan RSUD
    Ageng Dermanto (AGD) selaku PPK proyek pembangunan RSUD di Koltim
    Deddy Karnady (DK), selaku pihak swasta-PT PCP
    Arif Rahman (AR), selaku pihak swasta-KSO PT PCP

    KPK mengatakan kasus ini terkait dengan proyek pembangunan RSUD di Kelas C Kabupaten Koltim. KPK menyebut proyek ini mencapai Rp 126 miliar.

    “Pembangunan RSUD di Kabupaten Kolaka Timur dengan nilai proyek 126,3 miliar. Namun demikian pembangunan RSUD yang merupakan bagian dari program prioritas nasional dan memiliki urgensi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat dan menyangkut hajat hidup orang banyak, justru disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk melakukan tindak pidana korupsi,” jelas Asep.

    (lir/rfs)

  • Usai Jalani Pemeriksaan di Polda Sulsel, Bupati Kolaka Timur Digelandang KPK ke Jakarta

    Usai Jalani Pemeriksaan di Polda Sulsel, Bupati Kolaka Timur Digelandang KPK ke Jakarta

    Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan telah menangkap Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis. Penangkapan dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada pada Kamis (7/8/2025) malam.

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan, Abdul Azis saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda setempat.

    “Sudah semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,” kata Fitroh dikonfirmasi awak media, Jumat (8/8/2025).

    Fitroh menjelaskan, Abdul Azis ditangkap setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Partai NasDem di Makassar.

    “(Ditangkap) setelah selesai rakernas,” jelas Fitroh.

    Dia menambahkan, rencananya Abdul Azis akan diterbangkan ke Jakarta menuju Gedung Merah Putih KPK. Diprediksi, yang bersangkutan tiba pada sore hari ini.

    “Pukul 15.00 WIB Insya Allah tiba di KPK,” dia menandasi.

     

  • 8
                    
                        KPK Tangkap Bupati Kolaka Timur Usai Rakernas Partai Nasdem
                        Nasional

    8 KPK Tangkap Bupati Kolaka Timur Usai Rakernas Partai Nasdem Nasional

    KPK Tangkap Bupati Kolaka Timur Usai Rakernas Partai Nasdem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis setelah ia mengikuti agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025) malam.
    Abdul Azis langsung dimintai keterangan awal oleh KPK di Polda Sulawesi Selatan.
    “Sudah semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Jumat (8/8/2025).
    “Setelah selesai Rakernas (Abdul Azis ditangkap),” sambungnya.
    Fitroh mengatakan, Abdul Azis akan dibawa ke Gedung Merah Putih, Jakarta, pada hari ini.
    “Pukul 15.00 WIB insya Allah tiba di K4 (Gedung Merah Putih),” ujarnya.
    Secara terpisah, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo membenarkan bahwa Abdul Azis sudah ditangkap dan akan dibawa ke Gedung Merah Putih pada hari ini, Jumat (8/8/2025).
    “Benar, yang bersangkutan (Abdul Azis) sudah diamankan oleh tim KPK. Perkiraan tiba di Jakarta siang/sore ini,” kata Budi dalam keterangannya, Jumat.
    Adapun penangkapan Abdul Azis berkaitan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan rumah sakit.
     
    “Terkait dengan perkaranya, terkait dengan DAK pembangunan rumah sakit, dana DAK pembangunan RS. Peningkatan kualitas atau status RS,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
    Asep mengatakan, ada tiga lokasi yang menjadi kegiatan OTT kali ini yaitu Sulawesi Tenggara, Jakarta, dan Sulawesi Selatan.
    Dia mengatakan, dalam OTT tersebut, penyidik mengamankan 7 orang, yaitu 3 orang ditangkap di Jakarta, dan 4 orang diamankan di Sulawesi Tenggara.
    “Jadi yang sudah ada berarti 7 orang sampai saat ini. Untuk yang tim di Sulawesi Selatan, masih kita sama-sama tunggu,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Bantah Kena OTT, Bupati Koltim Abdul Azis Akhirnya Ditangkap KPK

    Sempat Bantah Kena OTT, Bupati Koltim Abdul Azis Akhirnya Ditangkap KPK

    Jakarta

    KPK akhirnya mengamankan Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis. Abdul kini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel.

    “Sudah semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,”kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto ketika dihubungi, Jumat (8/7/2025).

    Abdul diperkirakan tiba di gedung KPK, Jakarta, sore ini. Abdul ditangkap setelah acara rakernas Partai NasDem.

    “Jam 15.00 WIB insyaallah tiba di K4 (KPK),” sebutnya.

    “Yang masih berlangsung di Sulsel. Jadi yang sudah selesai dan tim sampai di sini yang di Jakarta dan di Sultra,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

    Asep mengatakan OTT di Sultra ini berkembang ke Jakarta. Dari OTT itu, KPK mengamankan tujuh orang. Dari tujuh orang itu, tiga diamankan di Jakarta dan 4 di Sultra.

    OTT ini terkait Dana Alokasi Khusus rumah sakit. Pihak yang diamankan masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

    OTT di Sultra diketahui memunculkan polemik terkait keterangan pihak yang ditangkap. Informasi OTT di Sultra ini awalnya disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. Dia membenarkan adanya OTT di wilayah tersebut.

    “Iya (benar),” kata Tanak saat dihubungi.

    Awak media lalu bertanya sosok pejabat yang ditangkap dalam OTT itu. Saat ditanyakan apakah Bupati Kolaka Timur Abdul Azis menjadi salah satu pihak yang ditangkap, Tanak lagi-lagi membenarkan.

    “(Bupati) Koltim,” kata Tanak

    (ial/zap)