Kementrian Lembaga: Polda Metro Jaya

  • Pengamat Transportasi: Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang, Termasuk Area Penyangga – Halaman all

    Pengamat Transportasi: Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Harus Ditata Ulang, Termasuk Area Penyangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kemacetan panjang di sekitar Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara bukan hal baru.

    Namun kemacetan kemarin boleh jadi yang terparah sepanjang sejarah.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menuturkan, kemacetan di kawasan pelabuhan bagian hidup sopir truk.

    Menurutnya, hal itu karena akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok hanya mengandalkan jalan raya. 

    Sementara akses jalan rel sudah tidak begitu diminati, selain mahal juga tidak praktis. 

    Menggunakan jalan rel, lebih mahal ketimbang jalan raya disebabkan menggunakan BBM non subsidi yang dikenakan PPN 11 persen dan dikenakan track access charge (TAC). 

    “Pembangunan di Pelabuhan Tanjung Priok memperbesar terus kapasitas sisi laut, namun kapasitas sisi darat tidak dikembangkan,” ucap Djoko dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).

    Dalam perhitungan kapasitas harus dimasukkan ketersediaan tempat parkir truk, toilet dan lain-lain. 

    Kapasitas yang paling kecil atau minimal itulah yang harus dipakai sebagai patokan. 

    Jika hal yang sangat mendasar itu tidak menjadi perhatian, maka kemacetan lalu lintas ini akan terus terjadi. 

    “Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok harus ditata ulang termasuk area penyangga (buffer zone) antara pelabuhan dengan lingkungan pertokoan dan pemukiman harus ada jarak minimal 1 km daerah buffer zone harus bebas dari bangunan,” ujarnya.

    Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu meminta pihak terkait agar mengikuti layout asli kawasan pelabuhan zaman Hindia Belanda dengan batas pelabuhan itu Cempaka Mas dan sampai ke timur.

    Disamping itu, kejadian itu merupakan dampak dari kesalahan kebijakan yang diterapkan pemerintah. 

    Pada angkutan Lebaran, pemerintah terlalu lama membatasi (aktivitas) operasional logistik, bahkan sampai 16 hari. 

    Pembatasan operasional angkutan logistik semestinya tidak boleh lebih dari lima hari.

    “Kondisi itu menyebabkan bongkar muat di pelabuhan menumpuk bahkan tersendat,” pungkasnya.

    Langkah Evaluasi

    Polda Metro Jaya mengambil langkah cepat untuk mengatasi kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso dan sejumlah jalur lainnya menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kekinian sejumlah jalan itu sudah mulai terurai.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan pihaknya melakukan evaluasi bersama stakeholder terkait agar peristiwa itu tak terulang kembali.

    Menurutnya evaluasi bersama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Eksekutif NPCT1, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

    “Kemacetan parah karena over kapasitas, NPCT1 (New Priok Container Terminal One) harus memastikan agar rilis sesuai kemampuan pelabuhan dan system gate berfungsi maksimal,” ujar saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

    Kombes Komarudin mengungkapkan saat ini situasi arus lalu lintas sudah cukup terkendali.

    Sejumlah kendaraan yang melintas sudah kembali bergerak tidak seperti sebelumnya.

  • Doktif Beri Isyarat Nikita Mirzani Bakal Bebas

    Doktif Beri Isyarat Nikita Mirzani Bakal Bebas

    Jakarta, Beritasatu.com – Dokter Detektif atau Doktif memberikan isyarat apabila Nikita Mirzani akan segera menghirup udara segar, setelah ditahan akibat pelaporan Reza Gladys atas dugaan pemerasan Rp 4 miliar.

    “Kalau enggak naik berkasnya (Nikita Mirzani) ya berarti bebas, apabila bukti tidak cukup ya berarti bebas lah guys,” kata Doktif saat siaran langsung saat berada di Dubai yang diunggah ulang akun TikTok @miimomm1503, Sabtu (19/4/2025).

    Doktif mengatakan, apabila pada proses pemeriksaan terdapat tidak ada bukti yang kuat terhadap Nikita Mirzani. Maka bisa dipastikan, ibunda Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly itu bisa bebas dari penjara.

    “Kalau enggak bisa dibuktikan, maka dari kejaksaan akan mengembalikan berkasnya. Bahkan, berkasnya sama kejaksaan sudah P-19 beberapa kali. Gitu lho, ya sudah lah bebas berarti,” ujarnya.

    “Nah, kalau buktinya enggak cukup masa harus dipaksain?” ucapnya lagi.

    Doktif mengatakan, isi rekaman antara Reza Gladys dengan asisten Nikita Mirzani, Mail sudah jelas tidak ada unsur pemerasan di dalamnya.

    “Kalian ingat tidak isi rekamannya (Reza Gladys ke Nikita), di situ sudah jelas banget rekamannya. Jadi, kalau mau ketemu seorang artis ya sudah bayar,” tuturnya.

    Doktif menyebut, pemberian uang hingga miliaran dari Reza Gladys bertujuan agar Nikita Mirzani berhenti untuk berkoar-koar terkait produk skincare milik Reza Glayds.

    “Mau bertemu untuk menyumpal mulutnya ya bayar, dari situ saja sudah jelas. Tentu, penyidik kan juga bingung pada saat pemeriksaan. Kalau mau menyumpal mulut gue (Nikita Mirzani ungkap produk skincare Reza Gladys) ya bayar,” tuturnya.

    “Apa yang diutarakan Nikita di medsos enggak ada yang enggak benar. Di situ kan jelas, masa kalian enggak paham,” tutup Doktif yang memberi isyarat Nikita Mirzani akan segera bebas dari penjara.

    Sebelumnya, Direktorat Siber Polda Metro Jaya telah menetapkan selebritas Nikita Mirzani sebagai tersangka hingga menjebloskannya ke penjara atas dugaan pemerasan dan pengancaman terhadap dokter kecantikan Reza Gladys sebesar Rp 4 miliar.

    Sebelum status tersangka dan di penjara diumumkan Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Nikita Mirzani dalam live di media sosial membantah tudingan telah memeras Reza Gladys. Ia juga menantang akan membuktikan tuduhan tersebut di pengadilan.

    “Tukang peras. Lu pikir gua pengangguran. Apa target lu? Mau gua jadi tersangka? Senang lu bisa ngelaporin gua ke Polda Metro. Ingat, masih ada pengadilan,” kata Nikita dalam live di media sosial, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Dikatakan Nikita, justru Reza Gladys yang menyuap dirinya agar tidak berkoar-koar di media sosial terkait produk kecantikan yang diduga over claim.

    “Semua orang dicari-cari. Alasannya kasih duit, kasih duit. Ujung-ujungnya orang dibilang meres, kan gila. Kalau memang elu enggak jual produk berbahaya, ngapain cari-cari gua, mau nyuap mulut gua. Elu yang ngejar-ngejar gua, nyari ke sana ke mari. Elu mau nyuap mulut gua, tetapi gua dibilang meras,” kata Nikita.

    Diakui Nikita, dirinya memang menerima uang dari Reza Gladys, tetapi uang tersebut bukan pemerasan.

    “Dapet Rp 4 miliar? Dapet lah. Dia mau nyuap mulut gua. Dikasih duit, ya ambil lah. Kecuali gua paksa dia ngasih duit, baru (salah). Ini enggak maksa,” kata Nikita Mirzani yang disebut Doktif akan segera bebas dari penjara atas tuduhan dari Reza Gladys.

  • Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Detabek Hari Ini Sabtu 19 April 2025

    Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Detabek Hari Ini Sabtu 19 April 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menghadirkan layanan Samsat keliling untuk mempermudah masyarakat di wilayah Depok, Tangerang, dan Bekasi (Detabek) dalam menunaikan kewajiban pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada hari Sabtu 19 April 2025.

    Kabar ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yang merinci lokasi-lokasi Samsat keliling yang beroperasi di kawasan Detabek sebagai berikut:

    1. Kota Tangerang: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
    2. Serpong: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB; ITC BSD Serpong, pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.
    3. Ciledug: Halaman parkir Samsat dan Perumahan Puri Beta Larangan, pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
    4. Ciputat: Kantor Kelurahan Pondok Betung, pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
    5. Kelapa Dua: Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman GTOWN Square Gading, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
    6. Kota Bekasi: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
    7. Kabupaten Bekasi: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
    8. Depok: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
    9. Cinere: Halaman parkir Samsat, pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

    Perlu diperhatikan, layanan Samsat keliling di wilayah Detabek pada hari ini tidak mencakup wilayah Jakarta. Bagi warga Depok, Tangerang, dan Bekasi yang hendak memanfaatkan layanan ini, diimbau untuk membawa dokumen-dokumen penting seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli beserta fotokopinya.

    Selain itu, penting untuk dicatat bahwa layanan Samsat keliling di Detabek pada hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Akhir Pekan Tanpa Pembatasan: Ganjil Genap Jakarta Tidak Berlaku Sabtu 19 April 2025 – Page 3

    Akhir Pekan Tanpa Pembatasan: Ganjil Genap Jakarta Tidak Berlaku Sabtu 19 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aturan ganjil genap di wilayah Jakarta tidak diberlakukan pada hari ini saat akhir pekan, Sabtu (19/4/2025).

    Seperti yang telah menjadi kebijakan tetap dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, sistem ganjil genap hanya berlaku pada hari kerja, yaitu Senin hingga Jumat, dan ditiadakan pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu, serta pada hari libur nasional yang ditetapkan pemerintah.

    Dengan tidak diberlakukannya pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ini, seluruh pengendara kendaraan roda empat atau lebih, baik yang memiliki pelat nomor berakhiran ganjil maupun genap, diperbolehkan melintas di seluruh ruas jalan yang biasanya termasuk dalam kawasan ganjil genap.

    Hal ini memberi keleluasaan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas akhir pekan tanpa khawatir terkena sanksi tilang karena melanggar ketentuan sistem ganjil genap.

    Sistem ganjil genap Jakarta selama ini diterapkan dengan tujuan utama mengurangi kepadatan lalu lintas dan menekan tingkat polusi udara yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.

    Regulasi ini diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 sebagai bentuk penyempurnaan dari Pergub Nomor 155 Tahun 2018.

    Penerapannya juga mengacu pada arahan dari pemerintah pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2022 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022.

    Kebijakan ganjil genap berlaku pada 26 ruas jalan utama di wilayah ibu kota, dengan dua rentang waktu operasional setiap harinya: sesi pagi dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, dan sesi sore hingga malam dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB.

    Di luar jam-jam tersebut, kendaraan pribadi dapat melintas tanpa pembatasan pelat nomor. Namun, saat memasuki akhir pekan seperti hari ini, sistem tersebut tidak diberlakukan secara menyeluruh.

    Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk bijak dalam menggunakan kendaraan pribadi dan tetap mengantisipasi potensi kemacetan di sejumlah titik strategis.

    Pada akhir pekan, volume lalu lintas di Jakarta cenderung meningkat, terutama di area pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan akses menuju jalan tol. Situasi ini sering kali menyebabkan antrean panjang dan kemacetan yang bisa memengaruhi kenyamanan berkendara.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan terus mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan penggunaan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, LRT, atau KRL Commuter Line sebagai alternatif bepergian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain membantu mengurangi beban lalu lintas, penggunaan transportasi publik juga mendukung terciptanya udara yang lebih bersih di ibu kota.

    Sementara itu, pengawasan lalu lintas tetap dilakukan oleh petugas di lapangan serta melalui sistem tilang elektronik (ETLE) yang tersebar di sejumlah titik.

    Meskipun aturan ganjil genap tidak berlaku hari ini, rambu-rambu lalu lintas dan peraturan lain tetap harus dipatuhi demi menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.

    Ganjil genap akan kembali diberlakukan mulai Senin 21 April 2025. Untuk itu, para pengendara diimbau agar selalu memperhatikan jadwal dan informasi terbaru dari pihak berwenang sebelum memulai perjalanan, guna menghindari sanksi serta memastikan mobilitas tetap berjalan lancar dan tertib.

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan aturan terbaru tentang sistem ganjil genap di Jakarta. Mulai 18 Oktober 2021, ganjil genap di Jakarta berlaku pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

  • Kepala Syahbandar Ungkap Penyebab Utama Kemacetan di Tanjung Priok

    Kepala Syahbandar Ungkap Penyebab Utama Kemacetan di Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — Lonjakan aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas NPCT 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi penyebab utama kemacetan parah yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok M. Takwim menyampaikan bahwa kepadatan di Terminal Peti Kemas NPCT 1 bisa terjadi akibat kedatangan tiga kapal secara bersamaan di terminal tersebut.

    “Pada tanggal 16 menjelang 17 kemarin memang ada persamaan tiga kapal yang tiba di NPCT 1, sehingga terjadi peningkatan volume bongkar muat mencapai di atas 4.000,” kata Takwim saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Akibat tingginya aktivitas bongkar muat, Takwim menyebut arus kendaraan logistik mengalami penumpukan yang berdampak hingga ke luar area pelabuhan. 

    Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak otoritas pelabuhan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, serta Polres Jakarta Utara, telah melakukan koordinasi dan merumuskan sejumlah langkah mitigasi.

    Takwim menjelaskan bahwa salah satu langkah yang disiapkan adalah dengan melakukan shifting kapal ke terminal lain. 

    “Sehingga mengurangi kegiatan bengkor muat di NPCT 1. Itu yang pertama,” ujarnya.

    Selain itu, opsi mitigasi dari sisi laut juga tengah dikaji. Hal ini mencakup kemungkinan delay atau penundaan aktivitas bongkar muat agar tidak dilakukan secara bersamaan.

    Lebih lanjut, Takwim menyebut bahwa telah dicapai kesepakatan bersama antara Pelindo, Polres, dan pengelola terminal untuk memberlakukan pembatasan volume bongkar muat yang masuk.

    “Bahwa kami akan melakukan pembatasan terhadap volume receiving delivery sesuai dengan parameter yang ada di masing-masing terminal,” ujar Takwim.

    Diberitakan sebelumnya, Polisi menjelaskan bahwa kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono disebabkan oleh aktivitas bongkar muat kontainer serentak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan kepadatan lalu lintas di jalur tersebut sudah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    “Iya jadi itu sudah dari semalam ya. Nah, penyebabnya [macet parah] itu terjadi aktivitas bongkaran secara serentak di pelabuhan,” ujar Argo saat dihubungi, Kamis (17/4/2025).

    Dia menambahkan saat truk kontainer itu masuk secara bersamaan ke pelabuhan, wilayah penyangga di lokasi tidak dapat menampung seluruh kontener.

    “Nah, karena serentak, truk itu masuk bersamaan, jadi tidak muat buffer zone-nya,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya untuk mengurai kepadatan lalu lintas dengan membuka jalur di dalam tol.

    Misalnya, dengan dibuatkan jalur di sejumlah lokasi agar bisa dipakai untuk kendaraan penumpang atau kendaraan pribadi agar bisa keluar dari kemacetan tersebut.

  • Kemacetan Horor di Tanjung Priok, Kompensasi Apa yang Diberikan Pelindo? Berikut Kronologi Awalnya

    Kemacetan Horor di Tanjung Priok, Kompensasi Apa yang Diberikan Pelindo? Berikut Kronologi Awalnya

    PIKIRAN RAKYAT – Kemacetan parah melanda kawasan Jalan Yos Sudarso hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis 17 April 2025. Ribuan kendaraan, terutama truk-truk kontainer, terjebak antrean panjang sejak malam sebelumnya.

    Situasi ini memicu keresahan tidak hanya di kalangan sopir, tetapi juga masyarakat yang melintasi kawasan tersebut. Apa penyebab kemacetan ini dan langkah apa saja yang telah diambil?

    Kronologi Kemacetan Priok: Dimulai Sejak Malam Hari

    Menurut Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, kemacetan mulai terjadi sejak Rabu 16  April 2025 malam dan memuncak pada Kamis pagi.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ucapnya, Kamis 17 April 2025.

    Titik kemacetan terpantau dari Pos 9 Pelabuhan hingga depan terminal NPCT1 (New Priok Container Terminal One).

    Kemacetan ini diperparah oleh dominasi kendaraan besar yang antre masuk pelabuhan, serta penumpukan truk akibat libur panjang Idulfitri dan pembatasan operasional selama masa arus mudik.

    Penyebab Kemacetan: Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat

    Kemacetan disebabkan oleh tingginya volume aktivitas bongkar muat peti kemas di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Donni Bagus Wibisono, kemacetan dimulai sejak malam hari dan terus berlanjut hingga keesokan paginya.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ujarnya.

    Beberapa titik kemacetan dilaporkan terjadi di sekitar Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan depan New Priok Container Terminal One (NPCT 1). Jalan Yos Sudarso didominasi oleh kendaraan besar yang ingin masuk ke pelabuhan, memicu kepadatan yang tidak terkendali.

    Antrean Truk Akibat Penumpukan Pasca Libur Lebaran

    Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Hendrico Tampubolon, menjelaskan bahwa kemacetan ini dipicu oleh penumpukan barang impor dan antrean truk yang tertahan selama libur Idul Fitri dan cuti bersama.

    Volume logistik meningkat drastis karena aktivitas pengangkutan dilakukan bersamaan sebelum libur lanjutan Jumat–Minggu (18–20 April 2025).

    “Kami khawatir akan terjadi antrean panjang karena barang impor yang menumpuk dan tertahan saat libur,” ujar Hendrico.

    Untuk mengantisipasi, rapat koordinasi telah dilakukan bersama pihak terkait, termasuk PT Pelindo, kepolisian, Satpol PP, dan lainnya. Namun lonjakan volume kendaraan tetap tak terhindarkan.

    Volume Truk Meningkat Dua Kali Lipat

    Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mengakui bahwa jumlah truk yang masuk ke pelabuhan melonjak drastis. Jika biasanya terdapat sekitar 2.500 truk per hari, maka pada Kamis 17 April 2025 jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 4.000 unit.

    “Data menunjukkan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal,” kata Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri.

    Dia menambahkan bahwa tidak ada kerusakan sistem atau gangguan teknis di gerbang pelabuhan maupun terminal peti kemas. Artinya, masalah bukan pada sistem, tetapi pada volume kendaraan yang melonjak secara tidak terkendali.

    Delapan Ruas Jalan dan Empat Pintu Tol Macet Total

    Kemacetan tidak hanya terjadi di dalam pelabuhan. Delapan ruas jalan utama dan empat pintu keluar tol menuju Tanjung Priok juga mengalami kepadatan luar biasa. Beberapa di antaranya adalah:

    Jalan Yos Sudarso ke Pos 9 Pelabuhan Jalan Pos 9 ke Lampu Merah Kramat Jalur dari Plumpang ke Simpang Lima Jalan Enggano dan Jalan Syech Nawawi Al Bantani Pintu keluar Tol Cakung, KBN Marunda, Dewa Ruci, dan Koja

    Petugas Dishub, kepolisian, dan TNI AL bekerja keras untuk mengurai kemacetan dengan rekayasa lalu lintas, pengalihan arus, hingga sistem buka-tutup jalan.

    “Kami meminta maaf kepada para pengendara karena kemacetan total hari ini,” ucap Hendrico.

    Tanggapan dan Tindakan dari Pihak Pelabuhan

    Pelindo menyatakan permohonan maaf atas kejadian ini. Pihaknya mengakui kemacetan dipicu oleh peningkatan bongkar muat bersamaan dengan berakhirnya pembatasan arus mudik.

    “Kami mohon maaf kepada masyarakat, mitra dan stakeholder yang terdampak akibat kemacetan ini,” ujar Adi Sugiri.

    Upaya yang dilakukan antara lain:

    Menambah pintu masuk NPCT1 menjadi tujuh (enam normal + satu manual) Memaksimalkan lahan kosong sebagai kantong parkir truk Mengalihkan kendaraan dari jalan utama ke Pos 9 Memberikan bantuan makanan dan minuman bagi sopir truk yang terjebak Kompensasi untuk Sopir: Makanan dan Minuman

    Sebagai bentuk kompensasi atas kemacetan yang terjadi, PT Pelindo dan aparat kepolisian memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada sopir truk yang terjebak berjam-jam di jalan.

    “Kami berikan 150 paket makanan untuk membantu sopir yang terjebak macet,” ucap AKP Martha Catur dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelindo juga menyiagakan pos bantuan dan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mempercepat penguraian antrean kendaraan.

    Jaminan Keamanan dan Penegasan Tidak Ada Premanisme

    Kapolres Pelabuhan, AKBP Martuasah Tobing, menegaskan bahwa jajarannya telah melakukan patroli untuk menjamin keamanan para sopir.

    “Kami pastikan tidak ada premanisme dan pungli di dalam pelabuhan. Segera laporkan jika ada,” tutur Martuasah.

    Koordinasi juga dilakukan dengan operator terminal agar jumlah gate pass harian bisa disesuaikan dan tidak memicu lonjakan mendadak seperti saat ini.

    Penanganan Kemacetan oleh Polda Metro Jaya

    Polda Metro Jaya melalui Ditlantas turut membantu penguraian kemacetan dengan membuka sodetan dari jalan tol, agar kendaraan kecil dapat keluar lebih cepat.

    “Dari dalam tol bakal dibuat sodetan agar bisa mengurai kendaraan kecil, karena truk besar tidak bisa ngapa-ngapain,” ujar AKBP Argo Wiyono.

    Menurutnya, kemacetan dipicu oleh aktivitas bongkar muat serentak yang tidak diimbangi dengan kapasitas zona penyangga yang memadai.

    Seruan untuk Evaluasi Sistem Manajemen Pelabuhan

    Kepala KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Takwim Masuku, mendorong agar terminal-terminal di pelabuhan mulai mengatur ulang sistem “gate pass” harian untuk menghindari lonjakan mendadak.

    “Kami berharap ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah gate pass harian agar tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujarnya.

    Jalan Masih Macet, Ratusan Truk Masih Mengantre

    Kemacetan parah masih terjadi di kawasan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga Jumat 18 April 2025 pagi. Sejumlah sopir truk mengeluhkan kondisi lalu lintas yang tak kunjung membaik meski masa libur Lebaran telah berakhir.

    Salah satu sopir truk, Yusman (53), mengaku sudah terjebak kemacetan selama lebih dari tiga jam di Jalan Yos Sudarso sejak pukul 04.00 WIB.

    “Saya pikir ini hari libur jadi sudah tidak macet lagi, tapi ternyata macetnya masih parah,” kata Yusman saat ditemui di kawasan Jakarta, Jumat pagi.

    Yusman datang dari Bogor untuk mengantarkan barang ke kawasan pelabuhan. Namun sejak memasuki Tol Cawang, arus kendaraan sudah padat merayap. Ia bahkan terjebak di pintu keluar Tol Kebon Bawang dan tidak bisa bergerak.

    “Sejak dalam tol arah dari Cawang sudah padat merayap dan benar-benar terjebak di pintu keluar (exit) Tol Kebon Bawang,” ucapnya.

    Karena kondisi lalu lintas yang nyaris tidak bergerak, Yusman dan sejumlah sopir lainnya terpaksa mematikan mesin mobil demi menghemat bahan bakar.

    “Kami terpaksa matikan mesin mobil untuk menghemat bahan bakar,” ujarnya.

    Yusman mengaku telah mendapat informasi soal kemacetan dari rekan-rekannya sesama sopir truk. Beberapa bahkan mengaku sudah terjebak selama lebih dari enam jam di kawasan tersebut. Namun, meski sudah diperingatkan perusahaan, Yusman tetap berangkat karena harus menjalankan tugas pengiriman barang pesanan.

    “Kami pusing dengan kemacetan seperti ini, jadi tidak bergerak. Ini sangat merugikan,” tambahnya.

    Kemacetan panjang ini tidak hanya merugikan pengendara truk, tetapi juga mengganggu mobilitas masyarakat yang melintas di jalur utama sekitar pelabuhan. Yusman mengatakan, kondisi kali ini merupakan yang terparah dibanding kemacetan yang pernah dialaminya di lokasi yang sama.

    “Kemacetan ini yang paling parah dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

    Dia berharap pemerintah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk mengurai kemacetan dan menata ulang sistem bongkar muat di pelabuhan.

    “Jangan ada lagi kemacetan seperti ini karena merugikan banyak pihak,” kata Yusman.

    Selain itu, kemacetan juga mulai merambat ke kawasan pemukiman sekitar pelabuhan. Warga sekitar Jalan Enggano dan Jalan Sindang Laut mengeluhkan terganggunya aktivitas harian karena truk-truk menumpuk hingga ke jalur perumahan.

    Petugas dari Dishub dan kepolisian masih disiagakan di sejumlah titik untuk melakukan pengalihan arus dan sistem buka-tutup kendaraan. Namun, lonjakan volume truk yang terus berdatangan sejak pagi hari membuat proses penguraian tidak berjalan maksimal.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri, mengakui bahwa penguraian antrean membutuhkan waktu. Pihaknya terus bekerja sama dengan operator terminal dan aparat untuk mengoptimalkan sistem keluar-masuk truk.

    “Kami minta waktu untuk menormalkan situasi. Kami terus evaluasi distribusi gate pass dan jadwal bongkar muat agar lebih merata,” ujarnya.

    Pihak kepolisian dan Dishub mengimbau kendaraan pribadi untuk menghindari jalur menuju pelabuhan hingga situasi benar-benar terkendali. Penumpukan logistik pasca-libur Lebaran diprediksi masih akan berdampak hingga akhir pekan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pelindo Beri Kompensasi Imbas Kemacetan Tanjung Priok ke Pengemudi & Pemilik Kargo

    Pelindo Beri Kompensasi Imbas Kemacetan Tanjung Priok ke Pengemudi & Pemilik Kargo

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo memberikan kompensasi untuk pengendara dan pemilik kargo imbas kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan tambahan biaya untuk penambahan waktu Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) atau yang bisa disebut tila. 

    Tila adalah surat yang dikeluarkan oleh operator pelabuhan untuk mengizinkan penyerahan peti kemas kepada pelanggan

    “Kita perpanjang waktu pembatasan dan tidak menarik cost seehingga ini akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” katanya saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

    Selain itu, Pelindo juga tidak menarik biaya untuk bagi pengendara yang masuk pada tapping gate terminal bongkar muat.

    Lebih lanjut, tindakan cepat juga dilakukan terhadap kendaraan yang sempat terjebak di jalan arteri untuk masuk ke dalam tol. Hal ini dilakukan atas kerja sama dengan Kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

    “Sedari pagi, teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami bantu alihkan masuk ke tol. Biaya tolnya kami bantu bersama-sama dengan pihak Ditlantas dan Polres,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Drajat menyebut pihaknya juga menyediakan konsumsi bagi para sopir yang harus menunggu terurainya lalu lintas di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Di luar teman-teman juga kami berikan konsumsi untuk menunggu, itu juga kami berikan ke teman-teman sopir yang ada di lapangan,” ujar Drajat.

    Diberitakan sebelumnya, Polisi menjelaskan penyebab kemacetan parah di ruas Tol Wiyoto Wiyono disebabkan oleh aktivitas bongkar muat kontainer serentak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan kepadatan lalu lintas di jalur tersebut sudah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

    “Iya jadi itu sudah dari semalam ya, Nah, penyebabnya [macet parah] itu terjadi aktivitas bongkaran secara serentak di pelabuhan,” ujar Argo saat dihubungi, Kamis (17/4/2025).

    Dia menambahkan saat truk kontainer itu masuk secara bersamaan ke pelabuhan, wilayah penyangga di lokasi tidak dapat menampung seluruh kontener.

    “Nah, karena serentak, truk itu masuk bersamaan. Jadi tidak muat buffer zone-nya,” imbuhnya.

  • Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta

    Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus dugaan penggelapan dana yang menyeret Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) kian mencuat. Alih-alih menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada mitra dapur, yayasan justru menagih balik dana ratusan juta rupiah kepada mitranya sendiri.

    Kasus ini mencuat setelah mitra dapur, Ibu Ira, melaporkan dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000 ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Tagihan Balik Rp400 Juta Kepada Korban

    Kuasa hukum Ibu Ira, Danna Harly menyampaikan bahwa alih-alih mendapatkan pembayaran atas jasa memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan selama dua bulan, kliennya justru ditagih oleh pihak yayasan sebesar Rp400 juta.

    “Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih Ibu Ira sebesar Rp400 juta,” katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 18 April 2024.

    Lebih lanjut, Danna Harly menyebutkan bahwa yayasan juga mengklaim tagihan pembelian ompreng (wadah makanan) yang telah dibayar oleh Ibu Ira sebesar Rp200 juta dan dimasukkan sebagai tanggungan MBG.

    “Jadi Ibu Ira beli ompreng, kemarin Rp12.000, sudah dibayar Rp200 juta. Nah, itu ditagihkan ke dalam mekanisme di MBG ini. Jadi dua hal yang berbeda dicampuradukkan, jadi kacau semua ini,” tuturnya.

    Kronologi Kerja Sama dan Dugaan Penipuan

    Ibu Ira mulai bermitra dengan Yayasan MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025. Ia dipercaya memasak sekitar 65.025 porsi makanan bergizi untuk anak-anak PAUD, TK, RA, dan SD.

    Dalam kontrak awal, harga yang disepakati adalah Rp15.000 per porsi. Namun, menurut Danna, di tengah pelaksanaan, terjadi perubahan sepihak dari yayasan menjadi Rp13.000 per porsi, dan dari kedua harga itu masih dipotong lagi sebesar Rp2.500 per porsi.

    “Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu dipotong Rp2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13 ribu dipotong pula Rp2.500 setiap porsinya,” ujar Danna.

    Lebih parah lagi, seluruh dana operasional ditanggung oleh Ibu Ira. Dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, kendaraan, hingga upah juru masak — semuanya dikeluarkan dari kantong pribadi.

    “Itu semua Ibu Ira yang membiayai,” ucap Danna.

    Ketika Ibu Ira hendak menagih pembayaran tahap kedua, bukan hanya tidak dibayarkan, pihak yayasan justru mengklaim bahwa mitranya masih kekurangan bayar sebesar Rp45.314.249, dengan alasan kebutuhan tambahan di lapangan.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membenarkan bahwa pihaknya ikut memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan MBG.

    “Betul, kami memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan,” kata Dadan.

    Namun, Dadan menegaskan bahwa masalah ini merupakan urusan internal antara mitra dan yayasan, karena dana sudah disalurkan BGN kepada pihak yayasan sebesar Rp386.500.000.

    “Uang kan sudah ada di antara mereka. Tinggal pengaturan di antara mereka,” ucapnya.

    Langkah Hukum dan Bukti Kuitansi

    Merasa dirugikan, Ibu Ira akhirnya menempuh jalur hukum. Laporan polisi sudah terdaftar dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA sejak 10 April 2025.

    Pihak kepolisian pun telah menerima bukti kuitansi senilai Rp975.375.000 sebagai bukti awal dugaan penggelapan.

    “Barang bukti kuitansi senilai Rp900 jutaan kerja sama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jaksel, Kompol Nurma Dewi.

    Saat ini, kasus masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan saksi, baik dari pihak yayasan berinisial MBN maupun Ibu Ira.

    “Pelapor dan korban diperiksa hari ini di Polres Jaksel,” ucap Danna Harly saat mendampingi kliennya.

    Kompol Nurma juga menegaskan bahwa laporan belum dicabut dan proses hukum terus berjalan.

    “Belum dicabut, untuk saat ini belum, masih berjalan,” kata Nurma.

    Pasal yang Disangkakan

    Atas perbuatannya, pihak yayasan MBG disangkakan dengan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam:

    Pasal 378 KUHP (Penipuan) Pasal 372 KUHP (Penggelapan)

    Kedua pasal tersebut merupakan bagian dari UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dan dapat berujung pada hukuman penjara jika terbukti bersalah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pelapor Dugaan Penggelapan Dana MBG Diperiksa 9 Jam, Apa Saja yang Ditanyakan?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Pelapor Dugaan Penggelapan Dana MBG Diperiksa 9 Jam, Apa Saja yang Ditanyakan? Megapolitan 18 April 2025

    Pelapor Dugaan Penggelapan Dana MBG Diperiksa 9 Jam, Apa Saja yang Ditanyakan?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemilik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata,
    Ira Mesra
    , diperiksa selama sembilan jam oleh penyidik
    Polres Metro Jakarta Selatan
     terkait laporan
    dugaan penggelapan dana
    oleh yayasan berinisial MBN, Jumat (18/4/2025).
    Kuasa hukum Ira Mesra, Danna Harly, mengatakan kliennya diperiksa dengan 28 pertanyaan, sementara dirinya mendapatkan 21 pertanyaan.
    “Poin-poin pemeriksaan tadi kurang lebih menanyakan kronologi dan yang paling di-highlight itu adalah mengenai perbedaan perjanjian dengan pelaksanaan di lapangan,” kata Danna saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Jumat.
    Dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya juga menyerahkan sejumlah bukti yang dinilai relevan untuk mendukung laporan.
    “Kita juga sudah memberikan bukti-bukti pendukung yang dibutuhkan oleh penyidik Polres Jakarta Selatan,” katanya.
    Dalam pemeriksaan, penyidik menyoroti perbedaan antara perjanjian dan pelaksanaan program di lapangan.
    Salah satu poin yang disorot adalah perubahan nilai satuan porsi makanan dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.000 tanpa kejelasan.
    “Ternyata memang ada niat jahat yang diduga keras itu dilakukan oleh salah satu orang di Yayasan itu, yang nantinya mungkin akan segera dipanggil oleh Polres Jakarta Selatan,” ungkap Danna.
    “Kemudian juga di-highlight terkait dana yang masuk,” lanjutnya.
    Danna juga mengungkap adanya komunikasi dari pihak yayasan yang berjanji menyerahkan bilyet giro senilai Rp 420 juta. Namun hingga Jumat malam, bilyet tersebut belum diterima.
    “Pihak yayasan menyatakan akan menyerahkan bilyet giro, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” ujarnya.
    Meski begitu, Ira Mesra tetap melanjutkan proses hukum. Ia berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh yayasan dan Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) di Indonesia.
    “Ini untuk menjadi pelajaran bagi setiap SPPG maupun yayasan di 1.702 SPPG di Indonesia ini, supaya tidak melakukan hal serupa. Jika yayasan melakukan hal serupa, akan ditindak tegas dan akan dilaporkan ke polisi,” kata Danna.
    Rencananya, pekan depan pihak pelapor akan menghadirkan lima orang saksi dan satu ahli pidana untuk melengkapi proses penyidikan.
    Polisi belum menjadwalkan pemanggilan terhadap pihak yayasan.
    “Informasi kapan memanggil terlapor belum ada.
    Tapi minggu depan rencana dari pihak pelapor akan mendatangkan lima orang saksi dan juga satu ahli pidana,” ucap Danna.
    Sebelumnya diberitakan, dana MBG senilai hampir Rp 1 miliar diduga digelapkan oleh sebuah yayasan di Jakarta Selatan.
    Kasus ini terkuak dari laporan vendor dapur MBG di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra.
    Ira Mesra melaporkan yayasan MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis, 10 April 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemacetan Horor di Tanjung Priok, Kompensasi Apa yang Diberikan Pelindo? Berikut Kronologi Awalnya

    Kemacetan horor di Priok, kompensasi apa yang diberikan Pelindo? Kronologi kemacetan horor di Priok

    PIKIRAN RAKYAT – Kemacetan parah melanda kawasan Jalan Yos Sudarso hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis 17 April 2025. Ribuan kendaraan, terutama truk-truk kontainer, terjebak antrean panjang sejak malam sebelumnya.

    Situasi ini memicu keresahan tidak hanya di kalangan sopir, tetapi juga masyarakat yang melintasi kawasan tersebut. Apa penyebab kemacetan ini dan langkah apa saja yang telah diambil?

    Kronologi Kemacetan Priok: Dimulai Sejak Malam Hari

    Menurut Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, kemacetan mulai terjadi sejak Rabu 16  April 2025 malam dan memuncak pada Kamis pagi.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ucapnya, Kamis 17 April 2025.

    Titik kemacetan terpantau dari Pos 9 Pelabuhan hingga depan terminal NPCT1 (New Priok Container Terminal One).

    Kemacetan ini diperparah oleh dominasi kendaraan besar yang antre masuk pelabuhan, serta penumpukan truk akibat libur panjang Idulfitri dan pembatasan operasional selama masa arus mudik.

    Penyebab Kemacetan: Lonjakan Aktivitas Bongkar Muat

    Kemacetan disebabkan oleh tingginya volume aktivitas bongkar muat peti kemas di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Donni Bagus Wibisono, kemacetan dimulai sejak malam hari dan terus berlanjut hingga keesokan paginya.

    “Kemacetan disebabkan adanya aktivitas bongkar muat tinggi,” ujarnya.

    Beberapa titik kemacetan dilaporkan terjadi di sekitar Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan depan New Priok Container Terminal One (NPCT 1). Jalan Yos Sudarso didominasi oleh kendaraan besar yang ingin masuk ke pelabuhan, memicu kepadatan yang tidak terkendali.

    Antrean Truk Akibat Penumpukan Pasca Libur Lebaran

    Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Hendrico Tampubolon, menjelaskan bahwa kemacetan ini dipicu oleh penumpukan barang impor dan antrean truk yang tertahan selama libur Idul Fitri dan cuti bersama.

    Volume logistik meningkat drastis karena aktivitas pengangkutan dilakukan bersamaan sebelum libur lanjutan Jumat–Minggu (18–20 April 2025).

    “Kami khawatir akan terjadi antrean panjang karena barang impor yang menumpuk dan tertahan saat libur,” ujar Hendrico.

    Untuk mengantisipasi, rapat koordinasi telah dilakukan bersama pihak terkait, termasuk PT Pelindo, kepolisian, Satpol PP, dan lainnya. Namun lonjakan volume kendaraan tetap tak terhindarkan.

    Volume Truk Meningkat Dua Kali Lipat

    Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mengakui bahwa jumlah truk yang masuk ke pelabuhan melonjak drastis. Jika biasanya terdapat sekitar 2.500 truk per hari, maka pada Kamis 17 April 2025 jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 4.000 unit.

    “Data menunjukkan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal,” kata Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri.

    Dia menambahkan bahwa tidak ada kerusakan sistem atau gangguan teknis di gerbang pelabuhan maupun terminal peti kemas. Artinya, masalah bukan pada sistem, tetapi pada volume kendaraan yang melonjak secara tidak terkendali.

    Delapan Ruas Jalan dan Empat Pintu Tol Macet Total

    Kemacetan tidak hanya terjadi di dalam pelabuhan. Delapan ruas jalan utama dan empat pintu keluar tol menuju Tanjung Priok juga mengalami kepadatan luar biasa. Beberapa di antaranya adalah:

    Jalan Yos Sudarso ke Pos 9 Pelabuhan Jalan Pos 9 ke Lampu Merah Kramat Jalur dari Plumpang ke Simpang Lima Jalan Enggano dan Jalan Syech Nawawi Al Bantani Pintu keluar Tol Cakung, KBN Marunda, Dewa Ruci, dan Koja

    Petugas Dishub, kepolisian, dan TNI AL bekerja keras untuk mengurai kemacetan dengan rekayasa lalu lintas, pengalihan arus, hingga sistem buka-tutup jalan.

    “Kami meminta maaf kepada para pengendara karena kemacetan total hari ini,” ucap Hendrico.

    Tanggapan dan Tindakan dari Pihak Pelabuhan

    Pelindo menyatakan permohonan maaf atas kejadian ini. Pihaknya mengakui kemacetan dipicu oleh peningkatan bongkar muat bersamaan dengan berakhirnya pembatasan arus mudik.

    “Kami mohon maaf kepada masyarakat, mitra dan stakeholder yang terdampak akibat kemacetan ini,” ujar Adi Sugiri.

    Upaya yang dilakukan antara lain:

    Menambah pintu masuk NPCT1 menjadi tujuh (enam normal + satu manual) Memaksimalkan lahan kosong sebagai kantong parkir truk Mengalihkan kendaraan dari jalan utama ke Pos 9 Memberikan bantuan makanan dan minuman bagi sopir truk yang terjebak Kompensasi untuk Sopir: Makanan dan Minuman

    Sebagai bentuk kompensasi atas kemacetan yang terjadi, PT Pelindo dan aparat kepolisian memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada sopir truk yang terjebak berjam-jam di jalan.

    “Kami berikan 150 paket makanan untuk membantu sopir yang terjebak macet,” ucap AKP Martha Catur dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelindo juga menyiagakan pos bantuan dan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mempercepat penguraian antrean kendaraan.

    Jaminan Keamanan dan Penegasan Tidak Ada Premanisme

    Kapolres Pelabuhan, AKBP Martuasah Tobing, menegaskan bahwa jajarannya telah melakukan patroli untuk menjamin keamanan para sopir.

    “Kami pastikan tidak ada premanisme dan pungli di dalam pelabuhan. Segera laporkan jika ada,” tutur Martuasah.

    Koordinasi juga dilakukan dengan operator terminal agar jumlah gate pass harian bisa disesuaikan dan tidak memicu lonjakan mendadak seperti saat ini.

    Penanganan Kemacetan oleh Polda Metro Jaya

    Polda Metro Jaya melalui Ditlantas turut membantu penguraian kemacetan dengan membuka sodetan dari jalan tol, agar kendaraan kecil dapat keluar lebih cepat.

    “Dari dalam tol bakal dibuat sodetan agar bisa mengurai kendaraan kecil, karena truk besar tidak bisa ngapa-ngapain,” ujar AKBP Argo Wiyono.

    Menurutnya, kemacetan dipicu oleh aktivitas bongkar muat serentak yang tidak diimbangi dengan kapasitas zona penyangga yang memadai.

    Seruan untuk Evaluasi Sistem Manajemen Pelabuhan

    Kepala KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Takwim Masuku, mendorong agar terminal-terminal di pelabuhan mulai mengatur ulang sistem “gate pass” harian untuk menghindari lonjakan mendadak.

    “Kami berharap ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah gate pass harian agar tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujarnya.

    Jalan Masih Macet, Ratusan Truk Masih Mengantre

    Kemacetan parah masih terjadi di kawasan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hingga Jumat 18 April 2025 pagi. Sejumlah sopir truk mengeluhkan kondisi lalu lintas yang tak kunjung membaik meski masa libur Lebaran telah berakhir.

    Salah satu sopir truk, Yusman (53), mengaku sudah terjebak kemacetan selama lebih dari tiga jam di Jalan Yos Sudarso sejak pukul 04.00 WIB.

    “Saya pikir ini hari libur jadi sudah tidak macet lagi, tapi ternyata macetnya masih parah,” kata Yusman saat ditemui di kawasan Jakarta, Jumat pagi.

    Yusman datang dari Bogor untuk mengantarkan barang ke kawasan pelabuhan. Namun sejak memasuki Tol Cawang, arus kendaraan sudah padat merayap. Ia bahkan terjebak di pintu keluar Tol Kebon Bawang dan tidak bisa bergerak.

    “Sejak dalam tol arah dari Cawang sudah padat merayap dan benar-benar terjebak di pintu keluar (exit) Tol Kebon Bawang,” ucapnya.

    Karena kondisi lalu lintas yang nyaris tidak bergerak, Yusman dan sejumlah sopir lainnya terpaksa mematikan mesin mobil demi menghemat bahan bakar.

    “Kami terpaksa matikan mesin mobil untuk menghemat bahan bakar,” ujarnya.

    Yusman mengaku telah mendapat informasi soal kemacetan dari rekan-rekannya sesama sopir truk. Beberapa bahkan mengaku sudah terjebak selama lebih dari enam jam di kawasan tersebut. Namun, meski sudah diperingatkan perusahaan, Yusman tetap berangkat karena harus menjalankan tugas pengiriman barang pesanan.

    “Kami pusing dengan kemacetan seperti ini, jadi tidak bergerak. Ini sangat merugikan,” tambahnya.

    Kemacetan panjang ini tidak hanya merugikan pengendara truk, tetapi juga mengganggu mobilitas masyarakat yang melintas di jalur utama sekitar pelabuhan. Yusman mengatakan, kondisi kali ini merupakan yang terparah dibanding kemacetan yang pernah dialaminya di lokasi yang sama.

    “Kemacetan ini yang paling parah dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

    Dia berharap pemerintah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk mengurai kemacetan dan menata ulang sistem bongkar muat di pelabuhan.

    “Jangan ada lagi kemacetan seperti ini karena merugikan banyak pihak,” kata Yusman.

    Selain itu, kemacetan juga mulai merambat ke kawasan pemukiman sekitar pelabuhan. Warga sekitar Jalan Enggano dan Jalan Sindang Laut mengeluhkan terganggunya aktivitas harian karena truk-truk menumpuk hingga ke jalur perumahan.

    Petugas dari Dishub dan kepolisian masih disiagakan di sejumlah titik untuk melakukan pengalihan arus dan sistem buka-tutup kendaraan. Namun, lonjakan volume truk yang terus berdatangan sejak pagi hari membuat proses penguraian tidak berjalan maksimal.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2, Adi Sugiri, mengakui bahwa penguraian antrean membutuhkan waktu. Pihaknya terus bekerja sama dengan operator terminal dan aparat untuk mengoptimalkan sistem keluar-masuk truk.

    “Kami minta waktu untuk menormalkan situasi. Kami terus evaluasi distribusi gate pass dan jadwal bongkar muat agar lebih merata,” ujarnya.

    Pihak kepolisian dan Dishub mengimbau kendaraan pribadi untuk menghindari jalur menuju pelabuhan hingga situasi benar-benar terkendali. Penumpukan logistik pasca-libur Lebaran diprediksi masih akan berdampak hingga akhir pekan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News