Kementrian Lembaga: Polda Metro Jaya

  • Prabowo Turun Tangan Usut Kasus Mitra MBG Tak Dibayar Hampir Rp 1 M

    Prabowo Turun Tangan Usut Kasus Mitra MBG Tak Dibayar Hampir Rp 1 M

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto buka suara soal dugaan penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN yang dilaporkan oleh mitra dapur program Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Jakarta Selatan. Prabowo mengatakan dirinya akan menelusuri secara langsung hal ini.

    Ketika ditanya, Prabowo nampak kaget dengan adanya penggelapan dana yang terjadi. Dia mengaku belum tahu dan akan mengecek secara langsung kasus ini.

    “Penggelapan? Nanti saya cek ya. Saya belum tahu,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

    Prabowo kembali menegaskan dia belum mendapatkan laporan soal kasus ini, termasuk ketika mitra dapur yang jadi korban penggelapan dana itu lapor polisi karena kasus ini. Yang jelas, dia menegaskan kasus ini akan diselesaikan dan diurus oleh pemerintah. Prabowo menegaskan setiap sen uang rakyat akan dijaga dengan baik oleh pemerintah.

    “Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” tegas Prabowo.

    Sebelumnya, mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, melaporkan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke Kepolisian. Laporan terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000.

    “Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,” kata kuasa hukum korban, Danna Harly dilansir Antara.

    Danna mengatakan laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

    (acd/acd)

  • Dini Hari, Pengemudi Ojol jadi Korban Begal di Senen Jakarta Pusat, Motor dan HP Raib – Halaman all

    Dini Hari, Pengemudi Ojol jadi Korban Begal di Senen Jakarta Pusat, Motor dan HP Raib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban pembegalan saat melintas di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025) dini hari.

    Korban adalah seorang pria berinisial HS, yang melintas di Jalan Bungur Besar VII, sekira pukul 02.00 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan jika kejadian itu bermula saat korban melintas di TKP kemudian dipepet oleh tiga orang tak dikenal.

    “Korban dipepet oleh tiga orang pelaku dan akhirnya dipaksa berhenti,” kata Ade Ary, dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

    Belum sempat menghindar, para pelaku langsung memukul korban menggunakan kayu besar hingga ia terjatuh.

    “Korban dihajar menggunakan kayu besar, sampai jatuh dan berdarah di bagian pelipis,” ucap Ade Ary.

    Setelah korban tersungkur, para pelaku langsung membawa kabur motor dan handphone milik korban, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 22 juta.

    Korban langsung melaporkan insiden tersebut ke polisi pada pukul 04.26 WIB di hari yang sama.

    Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dan mengejar identitas serta keberadaan para pelaku.

    “Kasus ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat,” pungkas mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Begal Pukul Driver Ojol di Jakpus Pakai Kayu, Motor dan HP Raib Digasak

    Begal Pukul Driver Ojol di Jakpus Pakai Kayu, Motor dan HP Raib Digasak

    Jakarta

    Driver ojek online (ojol) di Jakarta Pusat berinisial HS menjadi korban begal. HS harus merelakan motor dan handphone-nya dirampas pelaku begal.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan aksi pembegalan yang menimpa HS terjadi pada dini hari tadi, Selasa (22/4) pukul 02.00 WIB di Jalan Bungur Besar VII, Jakarta Pusat. Ade Ary mengatakan awalnya HS melintas di TKP.

    Kemudian HS dipepet tiga terduga pelaku yang secara tiba-tiba memukul dengan kayu besar.

    “(Korban) Langsung dihajar menggunakan kayu besar hingga korban jatuh dan berdarah pelipisnya,” kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).

    Ade Ary mengatakan selanjutnya pelaku membawa kabur HP dan sepeda motor korban yang menimbulkan kerugian. Dia menyebut korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Pusat.

    “Kerugian diperkirakan senilai Rp 22 juta. Kejadian tersebut dilaporkan ke Jakarta Pusat. Kasus ditangani Restro Jakarta Pusat,” ujar Ade Ary.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Marak Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan – Halaman all

    Marak Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pelecehan seksual semakin marak mewarnai pemberitaan kriminal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Baru-baru ini seorang dokter gigi yang tengah menjalani Program Dokter Spesialis Radiologi di Universitas Indonesia inisial MAES (36) ditangkap polisi akibat tindak pidana pornografi / asusila.

    MAES diduga merekam seorang mahasiswi yang sedang mandi melalui ventilasi.

    Peristiwa itu terjadi di indekos kawasan Percetakan Negara VI, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 18.12 WIB.

    Dokter sebagai profesi yang mulia justru melakukan aksi tidak terpuji.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus kejahatan seksual.

    “Sebagai masyarakat yang berpotensi menjadi korban maka kami mengimbau agar berhati-hati melakukan aktivitas,” katanya kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).

    Menurutnya, segala bentuk tindakan pelecehan seksual dapat dilaporkan ke pihak kepolisian terdekat. 

    Setiap laporan kejahatan seksual itu dipastikan akan diproses hukum.

    “Akan kami proses, pasti,” ujar mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

    Masyarakat agar tetap mewaspadai modus-modus kesusilaan termasuk jasa profesional semisal dokter.

    “Tetap waspada karena tidak ada satu profesi pun yang standar operasional prosedurnya itu adalah melanggar norma kesusilaan,” ucap Ade.

    Polisi sebelumnya mengungkap motif pelaku pelecehan seksual yang dilakukan pria berinisial HU (29) terhadap seorang korban wanita RD (29).

    Peristiwa itu terjadi di Stasiun Tanah Abang Jakarta Pusat pada 2 April 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.

    Pelaku HU melakukan aksi pelecehan karena terangsang pakai ketat yang dikenakan korban.

    Namun korban sepakat berdamai dengan pelaku hingga laporannya dicabut.

  • Polisi Ultimatum Buronan Pembakar Mobil Polisi di Depok Serahkan Diri, Bakal Ditindak Tegas – Halaman all

    Polisi Ultimatum Buronan Pembakar Mobil Polisi di Depok Serahkan Diri, Bakal Ditindak Tegas – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengultimatum empat orang perusak dan pembakar mobil polisi saat menangkap tersangka di Harjamukti, Cimanggis, Depok untuk menyerahkan diri.

    “Kami perintahkan untuk segera menyerahkan diri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (21/4/2025).

    Nantinya, Ade Ary mengatakan pihaknya tak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap para buronan tersebut untuk ditindak tegas.

    “Kami akan berikan tindakan tegas,” ucapnya.

    Untuk informasi, Polisi masih melakukan pengembangan kasus penganiayaan hingga berujung pembakaran mobil polisi di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

    Sebanyak enam orang anggota Ormas Grib ditetapkan sebagai tersangka di antaranya TS, RS, GR alias AR, ASR, LA, dan LS.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyebut kronologis berawal saat tim Satreskrim Polres Depok hendak melakukan penangkapan terhadap pelaku TS.

    Untuk diketahui TS merupakan Ketua Ranting Organisasi Masyarakat Grib di Kelurahan Harjamukti yang dilaporkan terkait kasus perusakan dan perbuatan tidak menyenangkan.

    Kombes Wira menyebut petugas berangkat ke TKP menggunakan tiga buah unit kendaraan dari Mapolres Depok ke lokasi di mana tersangka TS sedang beraktivitas di tempat tersebut.

    Adapun rinciannya mobil Avanza berisikan lima anggota, mobil Xenia berisikan tiga orang, Avanza warna silver berisikan lima orang, kemudian mobil Agya yang berisikan satu orang.

    “Tim ini melaksanakan tugas dalam rangka untuk mengamankan tersangka jumlahnya adalah 14 orang,” ucap Dirreskrimum.

    Sekitar pukul 02.00 WIB, tim dari Satreskrim Polres Depok sudah tiba di lokasi untuk melakukan ataupun mengamankan saudara tersangka TS. 

    Sekitar pukul 02.06 WIB, ada chat di grup Whatsapp ormas Grib  isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’.

    Lalu pesan masuk selanjutnya dari salah satu tersangka yang isinya agar melakukan atau menahan Gapura, artinya portal yang ada di kampung tempat TS. 

    Selanjutnya pada pukul 02.30 WIB, tersangka RS menutup portal tersebut.

    “Portal ini adalah merupakan salah satu akses keluar daripada kampung tersebut kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS,” tutur Wira.

    Namun pada saat ditutup tersebut itu terjadilah perkelahian di man petugas berusaha untuk membuka portal.

    Sementara dari pihak simpatisan daripada tersangka TS mencoba untuk mempertahankan yang akhirnya satu buah mobil jenis Avanza yang berisikan tiga orang personil Polres Depok yang didalamnya ada tersangka TS yang sudah diamankan berhasil lolos. 

    Sedangkan yang tiga mobil ini, mereka tidak bisa lolos karena mobil polisi dihalang-halangi oleh sepeda motor yang sudah dijatuhkan.

    “Jadi mobil yang paling depan, sehingga tidak bisa bergerak lagi kemudian sekitar pukul 03.00 WIB, anggota Polres Metro Depok atas nama Briptu Zen ditarik secara paksa dari dalam mobil dengan cara memecahkan kaca mobil,” tambahnya.

    Di situ Briptu Zen dikeroyok oleh para pelaku yang identifikasi dengan inisial ASR. 

    Kemudian saat itu masa sudah banyak sehingga terjadi pengerusakan terhadap mobil polisi yang tertinggal. 

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tukasnya.

    Sekitar pukul 03.20 WIB, simpatisan di dalam grup Whatsapp mengirim pesan suara ke grup WhatsApp yang intinya agar memerintahkan monitor semua anggota untuk ke depan.

    ‘Monitor, semua anggota grup semuanya meluncur ke depan monitor, monitor’, itu bahasa yang teririm di pesan grup WhatsApp. 

    Pada pukul 04.00 WUB, tim gabungan Polres Depok berhasil sampai di Mapolres Depok dengan membawa tersangka TS. 

    Kemudian pukul 05.45 WIB, tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi.

    Intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut. 

    Sehingga pada pukul 06.20 Wib, berdasarkan hasil analisis terhadap rekaman video amatir yang dihimpun oleh tim, mobil Agya yang warna putih posisinya sudah terbalik dan sudah terbakar.

    Sedangkan dua mobil polisi yang lain itu tidak dibakar.

    Polisi masih memburu empat tersangka DPO yang turut serta dalam aksi penganiayaan terhadap anggota polisi yang bertugas menangkap TS.

    Mereka antara lain THS berperan menghasut warga, MS melawan petugas dan melakukan penganiayaan anggota polisi, VS alias T berperan melempar hebel ke arah punggung daripada korban Iptu Z yang mengakibatkan cedera sampai dirawat di rumah sakit.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni mobil polisi yang dibakar, korek gas, satu pucuk senjata api, satu BPKB dan STNK, batu yang digunakan untuk melempar korban, sejumlah handphone.

    Para tersangka dijerat pasal berlapis Pasal 160 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 214 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 365 KUHP, dan Pasal 406 KUHP dengan ancaman sembilan tahun.

  • Anggota GRIB Jaya Disebut Ikut Keroyok 2 Anggota Polisi Saat Pembakaran Mobil Polisi di Depok – Halaman all

    Anggota GRIB Jaya Disebut Ikut Keroyok 2 Anggota Polisi Saat Pembakaran Mobil Polisi di Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB) wilayah Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat, bersama warga diduga terlibat dalam pengeroyokan dua anggota polisi. 

    Pengeroyokan tersebut terjadi saat pembakaran mobil polisi di Jalan Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jumat (18/4/2025) dini hari.

    Kedua korban adalah  Aiptu Arik dan Briptu Zein anggota Satreskrim Polres Metro Depok.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, para pelaku memecahkan kaca mobil lalu menarik paksa Briptu Zein yang berada di dalam kendaraan tersebut.

    “Menarik saudara korban Briptu Zein keluar dari mobil. Jadi kaca dipecah, jadi keluarnya bukan dari pintu, tapi dari jendela, anggota ditarik,” kata Wira, Selasa (22/4/2025).

    Ketika Briptu Zein sudah berada di luar mobil, para pelaku langsung mengeroyok korban.

    Sementara itu, Aiptu Arik dianiaya ketika hendak membuka portal yang sebelumnya sengaja ditutup oleh massa ormas.

    “Mobil daripada petugas dari Satreskrim depok ini tidak bisa lewat, termasuk melakukan penganiyaan terhadap anggota atau melakukan pemukulan terhadap anggota,” ungkap Wira.

    Adapun peristiwa ini bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua ormas GRIB Harjamukti berinisial TS.

    TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

    “Tim gabungan Satreskrim Polres Depok dengan menggunakan tiga unit kendaraan berangkat dari Mapolres Depok menuju ke lokasi di mana tersangka TS sedang berlakukan aktivitas di tempat tersebut,” kata Wira saat merilis kasus ini di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap.

    “Mengirimkan pesan ke dalam grup Whatsapp yang merupakan grup daripada ormas yang isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’,” ungkap Wira.

    Anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.

    “Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS,” ujar Dirreskrimum.

    Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.

    Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok. Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tutur Wira.

    Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembakaran itu dilakukan atas perintah TS yang sempat melakukan video call dengan sejumlah simpatisannya.

    “Tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada sodara RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi, yang intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut,” ungkap Wira.

    Penulis: Annas Furqon Hakim

  • 4 Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Depok Masih Buron, Polda Metro Jaya Beri Ultimatum

    4 Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Depok Masih Buron, Polda Metro Jaya Beri Ultimatum

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Polisi masih memburu empat tersangka kasus pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

    Keempatnya yaitu berinisial THS, S, VS, dan MS. 

    Tak hanya membakar mobil, mereka juga mengeroyok dua anggota Satreskrim Polres Metro Depok, Aiptu Arik dan Briptu Zein.

    “Kami juga sudah menetapkan empat orang sebagai DPO. Ini sudah ada perannya masing-masing, baik itu yang merusak mobil maupun melakukan penganiayaan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Selasa (22/4/2025).

    Wira mengultimatum empat tersangka yang masib buron itu untuk segera menyerahkan diri dalam waktu 1×24 jam.

    “Kami berikan waktu 1×24 jam untuk menyerahkan diri. Apabila tidak, kami dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan terhadap para DPO ini,” tegas Dirreskrimum.

    Ia menjelaskan, peran dari tersangka THS adalah menghasut warga untuk membakar mobil petugas kepolisian.

    Sementara itu, tersangka S dan VS menganiaya Briptu Zein dengan melempar bata hebel ke punggung korban. Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumah sakit.

    Sedangkan tersangka MS menarik paksa Briptu Zein dari kaca mobil yang sudah lebih dulu dipecahkan.

    “Perlu kami sampaikan bahwa kami dari jajaran Polda Metro Jaya berkomitmen bahwa negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme, termasuk premanisme yang memakai kedok ormas,” ujar Wira.

    Adapun peristiwa ini bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua ormas GRIB Harjamukti berinisial TS.

    TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

    “Tim gabungan Satreskrim Polres Depok dengan menggunakan tiga unit kendaraan berangkat dari Mapolres Depok menuju ke lokasi di mana tersangka TS sedang berlakukan aktivitas di tempat tersebut,” kata Wira saat merilis kasus ini di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap.

    “Mengirimkan pesan ke dalam grup Whatsapp yang merupakan grup daripada ormas yang isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’,” ungkap Wira.

    Anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.

    “Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS,” ujar Dirreskrimum.

    Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.

    Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok. Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tutur Wira.

    Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembakaran itu dilakukan atas perintah TS yang sempat melakukan video call dengan sejumlah simpatisannya.

    “Tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada sodara RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi, yang intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut,” ungkap Wira.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Cuma Bakar Mobil Polisi, Anak Buah Ketua GRIB Harjamukti Keroyok 2 Anggota Polres Depok

    Tak Cuma Bakar Mobil Polisi, Anak Buah Ketua GRIB Harjamukti Keroyok 2 Anggota Polres Depok

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Dua anggota Satreskrim Polres Metro Depok dikeroyok saat peristiwa pembakaran mobil polisi di Jalan Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jumat (18/4/2025) dini hari.

    Kedua korban, Aiptu Arik dan Briptu Zein, dianiaya oleh anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB) dan warga setempat yang terlibat pembakaran mobil.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, para pelaku memecahkan kaca mobil lalu menarik paksa Briptu Zein yang berada di dalam kendaraan tersebut.

    “Menarik saudara korban Briptu Zein keluar dari mobil. Jadi kaca dipecah, jadi keluarnya bukan dari pintu, tapi dari jendela, anggota ditarik,” kata Wira, Selasa (22/4/2025).

    Ketika Briptu Zein sudah berada di luar mobil, para pelaku langsung mengeroyok korban.

    Sementara itu, Aiptu Arik dianiaya ketika hendak membuka portal yang sebelumnya sengaja ditutup oleh massa ormas.

    “Mobil daripada petugas dari Satreskrim depok ini tidak bisa lewat, termasuk melakukan penganiyaan terhadap anggota atau melakukan pemukulan terhadap anggota,” ungkap Wira.

    Adapun peristiwa ini bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua ormas GRIB Harjamukti berinisial TS.

    TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

    “Tim gabungan Satreskrim Polres Depok dengan menggunakan tiga unit kendaraan berangkat dari Mapolres Depok menuju ke lokasi di mana tersangka TS sedang berlakukan aktivitas di tempat tersebut,” kata Wira saat merilis kasus ini di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap.

    “Mengirimkan pesan ke dalam grup Whatsapp yang merupakan grup daripada ormas yang isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’,” ungkap Wira.

    Anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.

    “Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS,” ujar Dirreskrimum.

    Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.

    Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok. Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tutur Wira.

    Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembakaran itu dilakukan atas perintah TS yang sempat melakukan video call dengan sejumlah simpatisannya.

    “Tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada sodara RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi, yang intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut,” ungkap Wira.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Korban Tewas Kena Sabetan Sajam – Halaman all

    Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Korban Tewas Kena Sabetan Sajam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tawuran mau pecah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 02.30 WIB.

    Pria berinisial SJ meninggal dunia setelah menjadi korban tawuran antar-kampung tersebut.

    Kejadian tersebut pun dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Ade Ary menjelaskan jika kejadian itu bermula saat salah satu kelompok sedang asyik nongkrong di Kampung Kebon Jahe pada Sabtu dini hari.

    Tiba-tiba datang segerombolan kelompok lainnya dari Kampung Penggilingan Kapuk, sampai bentrokan tak terelakkan.

    “Akibat diserang tersebut, korban terjatuh dan mengalami luka sabetan senjata tajam di telapak sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan pundak kanan,” ucap Ade Ary, dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Korban sejatinya sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan perawatan medis, sayang, nyawanya tidak tertolong.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cengkareng pada hari Sabtu tanggal 19 April 2025 sekira pukul 20.12 WIB setelah mendapat tindakan pada ruang ICU RSUD Cengkareng,” papar Ade Ary.

    Keluarga korban pun telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, keesokan harinya.

    Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.

    “Pelaku dalam lidik (penyelidikan),” pungkas Mantan Kapolres Jakarta Selatan tersebut. (*)

  • 4 Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Depok Masih Buron, Polda Metro Jaya Beri Ultimatum

    Mobil Polisi Dibakar di Depok, Terkuak Peran Besar Ketua Ormas Perintahkan Pasukan Lewat Video Call

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Mobil polisi dibakar di Jalan Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari.

    Pelakunya adalah empat anggota ormas GRIB berinisial RS, GR alias AR, LA, dan LS, serta warga setempat berinisial ASR.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, peristiwa itu bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua ormas GRIB Harjamukti berinisial TS.

    TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

    “Tim gabungan Satreskrim Polres Depok dengan menggunakan tiga unit kendaraan berangkat dari Mapolres Depok menuju ke lokasi di mana tersangka TS sedang berlakukan aktivitas di tempat tersebut,” kata Wira saat merilis kasus ini di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap.

    “Mengirimkan pesan ke dalam grup Whatsapp yang merupakan grup daripada ormas yang isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’,” ungkap Wira.

    Detik-detik sesaat sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia terkuak, ternyata ada penyakit berat yang diderita sampai harus berjuang melawan sakit selama hidup.

    Anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.

    “Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS,” ujar Dirreskrimum.

    Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.

    Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok.

    Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tutur Wira.