Kementrian Lembaga: Polda Metro Jaya

  • Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penemuan jasad terbungkus karung sempat menggegerkan warga Batuceper, Kota Tangerang, Banten pada Selasa (22/4/2025) lalu.

    Setelah dilakukan identifikasi jasad tersebut bernama Bashar (32), warga Lampung.

    Pelaku pembunuhan merupakan rekan kerja korban di sebuah konveksi berinisial R (23).

    Polda Metro Jaya menangkap R di sebuah kos di Tangerang pada Rabu (23/4/2025) dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan kasus ini berawal ketika, R dan korban bekerja di sebuah konveksi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Minggu (20/4/2025) sore.

    “Di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Tersangka memukul kepala korban menggunakan shockbreaker dan piring hingga tewas.

    Sebuah pisau diambil untuk menyayat jari korban.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ucapnya.

    Jasad dibungkus karung dan diletakkan di sepeda motor milik korban.

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” katanya.

    Saluran air di jalan Daan Mogot, Batuceper menjadi lokasi pembuangan jasad karena sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” tandasnya.

    Sehari setelah pembunuhan, tersangka kembali bekerja seperti biasa tanpa wajah bersalah telah melakukan pembunuhan.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” tukasnya.

    Setelah muncul berita penemuan jasad, tersangka berupaya melarikan diri menggunakan ojek online.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” bebernya.

    Dalam kasus ini tersangka dapat dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan dan perampasan sepeda motor.

    Motif Pembunuhan

    Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya menangkap pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan di saluran air di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

    Pelaku berinisial R (23) melakukan aksi pembunuhan pada Minggu (20/4/2025) dan jasad ditemukan terbungkus karung pada Selasa (22/4/2025).

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan.

    Keduanya baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengatakan jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, bahwa ditemukan ada kekerasan pada bagian kepala korban, termasuk juga di bagian tangan,” ujarnya.

    Waktu kematian jasad pria dalam karung belum diketahui.

    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,”imbuhnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni karung serta pakaian yang dikenakan korban.

    “Sementara kami akan lakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain, yang jelas karung dan pakaian yang digunakan sudah kami amankan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kabur ke Riau, Satu Anggota GRIB Buronan Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok Ditangkap – Halaman all

    Kabur ke Riau, Satu Anggota GRIB Buronan Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap satu anggota organisasi masyarakat (ormas) GRIB ranting Harjamukti berinisial S alias MS.

    Dia ditangkap setelah sebelumnya merupakan satu dari empat anggota ormas yang masih buron dalam kasus pembakaran mobil polisi di Depok, Jawa Barat.

    “Akhirnya sampai saat ini satu DPO atas nama S alias MS itu telah berhasil diamankan. Berdasarkan interogasi yang bersangkutan dan fakta keterangan saksi lainnya, bahwa yang bersangkutan adalah anggota Satgas ormas G, ranting Harjamukti Depok,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan dikutip Sabtu (26/5/2024). 

    Ade Ary mengatakan S ditangkap pada Jumat (25/4/2025) pagi di Kabupaten Siak, Provinsi Riau oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Riau. 

    “Yang bersangkutan berupaya melarikan diri menaiki kendaraan umum bus menuju rumah saudaranya di Siak, diamankan di sana,” tuturnya. 

    Adapun peran S yakni menghalangi petugas ketika polisi hendak melakukan tugasnya. 

    Dia juga memukul seorang anggota polisi berinisial Bripda D saat kejadian itu berlangsung.

    “Perannya memukul petugas yang sedang melakukan tugasnya yaitu memukul Bripda D,” imbuhnya. 

    Sehingga, saat ini masih ada tiga orang lainnya masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka yakni RS, VS alias T dan THS. 
    Pihak kepolisian memberikan ultimatum agar para buron segera menyerahkan diri. 

    “Terhadap 3 DPO lainnya kami sampaikan segera menyerahkan diri pasti akan kami kejar terus guna diproses sidik agar yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” imbuhnya. 

    Untuk informasi, Polisi masih melakukan pengembangan kasus penganiayaan hingga berujung pembakaran mobil polisi di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

    Sebanyak enam orang anggota Ormas Grib ditetapkan sebagai tersangka di antaranya TS, RS, GR alias AR, ASR, LA, dan LS.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyebut kronologis berawal saat tim Satreskrim Polres Depok hendak melakukan penangkapan terhadap pelaku TS.

    Untuk diketahui TS merupakan Ketua Ranting Organisasi Masyarakat Grib di Kelurahan Harjamukti yang dilaporkan terkait kasus perusakan dan perbuatan tidak menyenangkan.

    Kombes Wira menyebut petugas berangkat ke TKP menggunakan tiga buah unit kendaraan dari Mapolres Depok ke lokasi di mana tersangka TS sedang beraktivitas di tempat tersebut.

    Adapun rinciannya mobil Avanza berisikan lima anggota, mobil Xenia berisikan tiga orang, Avanza warna silver berisikan lima orang, kemudian mobil Agya yang berisikan satu orang.

    “Tim ini melaksanakan tugas dalam rangka untuk mengamankan tersangka jumlahnya adalah 14 orang,” ucap Dirreskrimum.

    PEMBAKARAN MOBIL POLISI – Enam orang anggota organisasi masyarakat tersangka kasus pembakaran mobil polisi saat dihadirkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Jakarta, Senin (21/4/2025). Pelaku wanita berperan hasut warga. (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

    Sekitar pukul 02.00 WIB, tim dari Satreskrim Polres Depok sudah tiba di lokasi untuk melakukan ataupun mengamankan saudara tersangka TS. 

    Sekitar pukul 02.06 WIB, ada chat di grup Whatsapp ormas Grib  isinya ‘dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap’.

    Lalu pesan masuk selanjutnya dari salah satu tersangka yang isinya agar melakukan atau menahan Gapura, artinya portal yang ada di kampung tempat TS. 

    Selanjutnya pada pukul 02.30 WIB, tersangka RS menutup portal tersebut.

    “Portal ini adalah merupakan salah satu akses keluar daripada kampung tersebut kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS,” tutur Wira.

    Namun pada saat ditutup tersebut itu terjadilah perkelahian di man petugas berusaha untuk membuka portal.

    Sementara dari pihak simpatisan daripada tersangka TS mencoba untuk mempertahankan yang akhirnya satu buah mobil jenis Avanza yang berisikan tiga orang personil Polres Depok yang didalamnya ada tersangka TS yang sudah diamankan berhasil lolos. 

    Sedangkan yang tiga mobil ini, mereka tidak bisa lolos karena mobil polisi dihalang-halangi oleh sepeda motor yang sudah dijatuhkan.

    “Jadi mobil yang paling depan, sehingga tidak bisa bergerak lagi kemudian sekitar pukul 03.00 WIB, anggota Polres Metro Depok atas nama Briptu Zen ditarik secara paksa dari dalam mobil dengan cara memecahkan kaca mobil,” tambahnya.

    Di situ Briptu Zen dikeroyok oleh para pelaku yang identifikasi dengan inisial ASR. 

    Kemudian saat itu masa sudah banyak sehingga terjadi pengerusakan terhadap mobil polisi yang tertinggal. 

    “Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk ‘bakar-bakar’, yang dilakukan oleh saudari LA,” tukasnya.

    DIBAKAR – Mobil polisi dibakar massa OTK di wilayah Pondok Rangon, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Jumat (18/4/2025). (Ist)

    Sekitar pukul 03.20 WIB, simpatisan di dalam grup Whatsapp mengirim pesan suara ke grup WhatsApp yang intinya agar memerintahkan monitor semua anggota untuk ke depan.

    ‘Monitor, semua anggota grup semuanya meluncur ke depan monitor, monitor’, itu bahasa yang teririm di pesan grup WhatsApp. 

    Pada pukul 04.00 WUB, tim gabungan Polres Depok berhasil sampai di Mapolres Depok dengan membawa tersangka TS. 

    Kemudian pukul 05.45 WIB, tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi.

    Intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut. 

    Sehingga pada pukul 06.20 Wib, berdasarkan hasil analisis terhadap rekaman video amatir yang dihimpun oleh tim, mobil Agya yang warna putih posisinya sudah terbalik dan sudah terbakar.

    Sedangkan dua mobil polisi yang lain itu tidak dibakar.

    Polisi masih memburu empat tersangka DPO yang turut serta dalam aksi penganiayaan terhadap anggota polisi yang bertugas menangkap TS.

    Mereka antara lain THS berperan menghasut warga, MS melawan petugas dan melakukan penganiayaan anggota polisi, VS alias T berperan melempar hebel ke arah punggung daripada korban Iptu Z yang mengakibatkan cedera sampai dirawat di rumah sakit.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni mobil polisi yang dibakar, korek gas, satu pucuk senjata api, satu BPKB dan STNK, batu yang digunakan untuk melempar korban, sejumlah handphone.

    Para tersangka dijerat pasal berlapis Pasal 160 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 214 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 365 KUHP, dan Pasal 406 KUHP dengan ancaman sembilan tahun.

  • Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Al-Bashar (32) harus berakhir di tangan rekannya sendiri Nana alias Ragil (23) dengan keji. Setelah dibunuh, mayat korban dibungkus menggunakan karung putih dan dibuang ke dalam parit Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Tangerang.

    Pelaku pembunuhan dengan korban merupakan rekan kerja di sebuah rumah bordir kawasan Petukangan, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban lebih dulu disikut oleh pelaku saat lengah.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat konferensi pers, Jumat (25/4).

    Korban sempat berupaya bangkit, namun Nana membenturkan kepala rekannya ke lantai sebanyak tiga kali. Setelahnya pelaku menghantam kepala leher Al-Bashar dengan menggunakan spare part motor.

    “Tersangka menggunakan sebuah besi softbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkan ke kepala korban, piring tersebut pecah,” ucap Wira.

     

  • Beli Truk Tunai Ditarik Debt Collector, Ternyata BPKB Digadai Oknum Dealer ke Leasing

    Beli Truk Tunai Ditarik Debt Collector, Ternyata BPKB Digadai Oknum Dealer ke Leasing

    Jakarta

    Truk dibeli secara tunai tiba-tiba ditarik debt collector. Rupanya BPKB truk itu digadaikan oknum mantan orang dealer ke leasing dan pembayarannya sudah nunggak 3 bulan.

    Truk boks Isuzu Elf NMR dengan nomor polisi S 8072 SD ditarik debt collector di Jakarta dalam perjalanan mengangkut tanaman ke Surabaya. Peristiwa itu mengejutkan pengusaha jasa transportasi sebab truknya dibeli secara tunai. General Manager PT Daratan Kujalani Lautan Kusebrangi, Andrew, mengatakan bahwa dia mendapat kabar dari sopir bahwa truk ditarik debt collector secara tiba-tba.

    Dikutip detikJatim, Andrew menjelaskan truk dibeli di Dealer Dwijaya Isuzu (PT Dwi Jaya Adiwahana) Jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Puri, Mojokerto secara tunai pada 25 Maret 2023. Kala itu, pembelian truk dilakukan melalui Bagus Lukita Adhi yang menjabat sebagai Kepala Cabang Dwijaya Isuzu Mojokerto.

    Enam bulan setelah pembelian, Bagus menyerahkan STNK truk kepada dirinya. Tapi penyerahan STNK itu tak bersama dengan BPKB. Bahkan dua tahun berlalu, BPKB tak kunjung dikirim. Andrew kemudian dikejutkan lagi lantaran posisi Bagus itu sudah diganti Yohanes Kusumo. Lalu Andrem menemui Yohanes untuk menagih BPKB.

    “Saya butuh BPKB truk ini untuk mengurus izin transportasi. Saat ketemu Pak Yohanes, katanya Bagus sudah mengundurkan diri. Pihak Isuzu Mojokerto menyatakan siap bertanggungjawab,” kata Andrew.

    Setelah ditelusuri, BPKB Isuzu Elf NMR itu rupanya digadaikan Bagus ke BFI Finance di Sidoarjo. Bagus meminjam Rp 136.470.500 dengan angsuran Rp 5.933.500 selama 2 tahun sekitar Agustus 2024. Kini Bagus sudah menunggak 3 bulan.

    “Total kerugian kami Rp 448 juta karena truk sudah kami tambahi boks yang nilainya sekitar Rp 64 juta. Karena truk ini kami pakai ekspedisi,” ungkapnya.

    Atas dasar itu, truk boks milik PT Daratan Kujalani Lautan Kusebrangi ditarik debt collector. Kalau mau dilepas, dia diminta membayar angsuran selama tiga bulan yang ditunggak Bagus dan juga biaya penarikan Rp 25 juta.

    Andrew pun meminta pertanggungjawaban Dwijaya Isuzu. Namun dealer yang menyatakan siap bertanggung jawab itu hanya sanggup membayar angsuran tiga bulan dan biaya penarikan Rp 5 juta.

    “Seharusnya kalau mau tanggung jawab, dibayar semua. Keputusan Isuzu kami diminta serahkan truknya ke pihak debt collector, hari ini mereka mau negosiasi dengan BFI. Kami tidak mau karena kalau truk dibawa ke garasi mereka, kami khawatir ada yang hilang,” urai Andrew.

    Kini truk tersebut diamankan di Polda Metro Jaya. Andrew juga melaporkan PT Dwi Jaya Adiwahana atas dugaan penipuan atau penggelapan.

    (dry/din)

  • Roy Suryo Merasa Lucu Dipolisikan Relawan Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu

    Roy Suryo Merasa Lucu Dipolisikan Relawan Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu

    Jakarta

    Roy Suryo merasa lucu dilaporkan ke polisi oleh relawan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait tudingan ijazah palsu. Roy menyerahkan sepenuhnya laporan relawan Jokowi terhadap dirinya itu kepada pihak kepolisian.

    “He-he-he, soal ‘pelaporan’ itu kita senyum saja, tunggu sampai benar-benar berproses dengan jujur & mengedepankan ‘equality before the law’, tidak boleh ada yang memaksakan kehendak dan menggunakan tangan-tangan kotor untuk menekan pihak lawan karena masih berkuasa,” kata Roy kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).

    Roy merasa lucu karena pasal yang dilaporkan terhadap dirinya terkait penghasutan untuk mendorong atau mengajak orang lain melakukan tindak pidana.

    “Lucu saja kalau kami-kami mau dijerat dengan Pasal 160 KUHP tentang ‘menghasut’ itu, maka sebenarnya mereka-mereka (yang dari Peradi Bersatu) ini seharusnya malu, karena laporan mereka di Bareskrim sudah ditolak, hanya yang dari Relawan Nusantara yang diterima di Polres Jakarta Pusat,” ujarnya.

    Mantan Menpora itu mengaku sangat siap dan berterima kasih atas dukungan ratusan simpatisan terdiri dari lawyer, tokoh, hingga dosen yang terdata olehnya.

    “Namun saya tegaskan juga bahwa kami tidak menerima apa lagi meminta sumbangan apa pun, jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi ini,” imbuhnya.

    Ketiganya dilaporkan terkait Pasal 160 dan/atau Pasal 28 ayat (3) Jo Pasal 45A ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024. Pelapor bernama Kapriyani yang mengatasnamakan relawan Jokowi mengatakan laporan dibuat lantaran perbuatan ketiganya menimbulkan kegaduhan.

    “Kita melakukan pelaporan tindak pidana ketertiban umum. Karena menyebarkan berita, menyatakan bahwa ijazah bapak Jokowi itu palsu. Sehingga ini kan menimbulkan keonaran di masyarakat,” kata Kapriyani di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4).

    (rfs/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terkuak Motif Seorang Ibu di Depok Rekayasa Penculikan Anak, Panen Kecaman dari Warganet – Halaman all

    Terkuak Motif Seorang Ibu di Depok Rekayasa Penculikan Anak, Panen Kecaman dari Warganet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Kasus menghilangnya seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Cinere, Depok, sempat mengguncang masyarakat. 

    Namun siapa sangka, di balik kabar penculikan yang sempat membuat heboh itu, ternyata tersimpan kisah pilu seorang ibu—yang hanya ingin keluarganya utuh kembali.

    Adalah Arlin sengaja  menyusun skenario penculikan anak kandungnya, Adella.

    Bukan untuk sensasi dan bukan pula untuk menipu tapi karena satu alasan sederhana yang mengguncang batin siapa pun yang mendengarnya yakni kerinduan anak pada ayahnya.

    Pada Rabu (23/4/2025), Arlin melaporkan bahwa Adella hilang usai pulang sekolah.

    Polisi pun bergerak cepat.

    Tim dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan pencarian intensif.

    Kekhawatiran merebak yang membuat orang tua panik.

    Sekolah geger.

    Media sosial penuh dengan doa dan kecemasan.

    Namun saat Adella ditemukan selamat di sebuah rumah di kawasan Ciputat Baru, polisi mulai mencium kejanggalan.

    Dalam pemeriksaan lanjutan, fakta mengejutkan pun terungkap tidak pernah ada penculikan karena semua hanyalah sandiwara yang dirancang oleh Arlin sendiri.

    Dalam video klarifikasi yang diunggah pihak kepolisian, Arlin muncul bersama Adella.

    Dengan suara lirih dan wajah tertutup masker, Arlin meminta maaf kepada semua pihak.

    “Kami mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi… kepada pihak sekolah, orang tua murid, dan seluruh masyarakat…” ucapnya dengan suara bergetar.

    Arlin pun mengungkap motif yang mengguncang hati:

    “Adella sangat merindukan papanya… dan saya hanya ingin papanya pulang, agar Adella bisa bertemu lagi dengannya.”

    Di akhir kalimatnya, Arlin kembali meminta maaf. Ia tahu, tindakannya keliru.

    Tapi sebagai seorang ibu, ia hanya mencoba sesuatu—apa pun itu—demi melihat senyum di wajah anaknya yang terus bertanya, “Kapan Papa pulang?”

    Polda Metro Jaya membenarkan bahwa kasus ini bukan tindak kriminal penculikan, melainkan persoalan internal keluarga.

    Meski demikian, tidak sedikit masyarakat yang mengaku kecewa dan merasa dibohongi.

    “Kacau di ini orang ya kasian nanti yang bener-bener kehilangan anaknya karena Penculikan, nanti masyarakat akan tidak respon lagi Karena takut diprank lagi kaya gini..”

    “Kacaaauuuu udah bikin heboh 1 sekolahaaaaaaannn sampe kita smua ortu gak bisa tidur mikirin adella…”

    “Gillaaaaa orang sampe ga bisa tidur kita berdoa sama tuhan sampe nangis air mata keluar ga taunya cuma prank kurang ajar banget”

    (Rr Dewi Kartika H)

     

  • Driver Taksi Online Tewas Dibunuh Penumpangnya di Tangerang, Pelaku Ditangkap Saat Hendak Jual Mobil – Halaman all

    Driver Taksi Online Tewas Dibunuh Penumpangnya di Tangerang, Pelaku Ditangkap Saat Hendak Jual Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Seorang pengemudi taksi online berinisial MR (35) ditemukan tewas di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (25/4/2025).

    Diduga MR menjadi korban pencurian dengan kekerasan yang dilakukan dua penumpangnya.

     
    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi muara menuju laut di Sungai Cisadane.

    “Alhamdulillah, korban telah ditemukan tim gabungan sekira Pukul 14.30 WIB. Lokasi penemuan sekitar 300 meter dari lokasi pembuangan ke arah muara (ke laut),” kata Kombes Zain kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, MR merupakan warga kampung Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. 

    Identitas korban diketahui melalui aplikasi taksi online dan dari dompet korban yang dibuang pelaku. 

    Zain menuturkan, korban dihabisi di dalam mobil, kemudian tubuhnya dibuang pelaku berinisial IT dan NH. 

    “Kami telah menemukan barang bukti pisau dan tali tambang yang digunakan pelaku. Lalu dompet berisikan identitas korban yang berlumur darah,” ungkapnya.

    Pelaku Ditangkap Setelah Polisi Lihat Bercak Darah

    Polisi saat ini sudah menangkap dua pelakunya.

    Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, penangkapan kedua pelaku bermula dari kecurigaan anggotanya saat hendak transaksi mobil bekas. 

    Anggota Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya tersebut curiga saat ditawarkan membeli mobil tanpa kelengkapan surat-surat.

    Dalam unit mobil tersebut juga terdapat bercak darah dan stiker yang baru saja dilepas.

    Pelaku berinisial IT alias Jefri diamankan pukul 21.00 WIB di Komplek Pergudangan Mutiara 2, Jalan Raya Prancis, Kecamatan Benda, Kota Tangerang saat bertransaksi.

    Adapun H alias Dayat ditangkap pukul 23.25 WIB di Kampung Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten. Kamis (24/4/2025).

    “Kecurigaan anggota kami semakin kuat saat melihat ada bercak darah di jok mobil bagian depan dan bagasi belakang mobil. IT alias Jefri langsung diamankan saat bertransaksi dan interogasi mengakui bahwa mobil tersebut merupakan hasil curas dilakukan bersama rekannya, NH alias Dayat,” kata Zain.

    Usai mengamankan kedua pelaku, Zain mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi yang disebutkan kedua pelaku mengeksekusi driver taksi online, yakni di pinggir jalan Asia Afrika PIK 2, Kelurahan Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

    “IT alias Jefri ini mengaku menjerat korban menggunakan tambang ke leher korban. Kemudian NH alias Dayat menusuk korban menggunakan pisau hingga korban berlumur darah dan tidak bergerak lagi,” paparnya. 

    Setelah korban meregang nyawa, pelaku kemudian memindahkan tubuhnya ke bagasi mobil, hingga jasadnya dibuang di kawasan Tanjung Burung. 

    “Setelah itu, mereka membuang barang bukti pisau dan tali tambang, lalu membersihkan mobil korban di wilayah komplek pergudangan Mutiara 2, Jalan Raya Prancis, kecamatan Benda, Kota Tangerang. Lalu menjualnya,” ungkap Zain. 

    Sebelum membunuh korban diketahui dua pelaku memesan kendaraan korban dengan cara meminjam ponsel milik saksi seorang sekuriti yang sedang bertugas di RSUD Kabupaten Tangerang.

    (Tribuntangerang.com/ Nurmahadi)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Driver Taksi Online di Tangerang Tewas usai jadi Korban Curas, Jasadnya Ditemukan di Kali Cisadane

  • 2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap dua faktor yang menyebabkan pelaku Nana alias Ragil (23) tega membunuh Al-Bashar (32) hingga buang mayat korban di Jalan Daan Mogot KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten.

    Diketahui pelaku Ragil dan korban Al-Bashar sama-sama bekerja di sebuah konveksi yang ada di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Pembunuhan terjadi di tempat kerja mereka, Minggu (20/4/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

    Korban diketahui baru dua hari bekerja di tempat tersebut karena baru kembali memulai perantauan dari kampung halaman di Lampung.

    “Pada hari Minggu sekira pukul 13.30 WIB, di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Wira menuturkan, tersangka mengaku tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong. 

    Dan korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    “Selain itu, tersangka juga tergiur untuk menguasai motor korban yang terparkir di tempat mereka bekerja,” kata Wira.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak tiga lapis
    kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban. Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Sehari berselang atau pada Senin (21/4/2025), pelaku tetap bekerja di lokasi kejadian seolah tak ada peristiwa apapun.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” kata Wira.

    Wira menuturkan, pelaku baru melarikan diri pada Selasa malam setelah viral penemuan jasad korban pada pagi harinya.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Tersangka akhirnya dibekuk pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kasus ini, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dan perampasan terkait motor korban yang turut diambil pelaku.

    Penulis: Elga Hikari Putra

  • Korban Minta Polri Gelar Perkara Khusus Dugaan Pelecehan Rektor UP Nonaktif

    Korban Minta Polri Gelar Perkara Khusus Dugaan Pelecehan Rektor UP Nonaktif

    Jakarta

    Kuasa hukum korban dugaan pelecehan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif, Yansen Ohoirat, meminta Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak-Pidana Perdagangan Orang (PPA/PPO) Bareskrim Polri menggelar secara khusus perkara hukum yang menimpa kliennya. Untuk diketahui Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno diduga melecehkan sejumlah perempuan.

    “Kami sudah melakukan penyampaian terhadap PPA (Direktorat PPA-PPO) Bareskrim Mabes, bahwa setelah ini kami akan mengajukan permohonan gelar khusus di Mabes Polri agar perkara ini dapat duduk sebagaimana mestinya,” kata Yansen kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).

    Yansen mengaku tak yakin pada proses penyidikan di Polda Metro Jaya, lantaran Edie tak kunjung berstatus tersangka. Padahal, lanjut dia, kasus telah naik ke tahap penyidikan sejak 2024.

    “Karena yang kami lihat dan kami curigai bahwa ada sesuatu yang tidak benar dengan PMJ (Polda Metro Jaya)” ucapnya.

    2 Korban Baru Lapor ke Bareskrim

    Sebelumnya, ada dua korban baru dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Edie Toet Hendratno melapor ke Bareskrim Polri. Kini total ada empat korban yang melaporkan Edie ke Polisi.

    “Ini peristiwa tahun 2019. Di salah satu tempat di Jakarta Selatan. Itu pelecehan secara fisik, secara fisik. Jadi ada pemaksaan dari ETH kepada yang korban untuk memegang alat kelamin dari si ETH. Ini terjadi,” kata Yansen kepada wartawan hari ini.

    Dia menjelaskan bahwa IR merupakan pegawai swasta. Yansen mengatakan terjadi dugaan pelecehan karena Edie menggunakan kekuasaannya di kampus.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Yansen menuturkan korban baru mengaku soal pelecehan karena membutuhkan waktu untuk mengumpulkan keberanian. “Kenapa sampai korban bisa muncul sekarang? Karena memang dia butuh waktu untuk meyakinkan itu dan ada rasa takut juga karena relasi kuasa itu sangat kuat,” jelas Yansen.

    Sedangkan korban lainnya, jelas Yansen, berinisial AM. AM mengalami pelecehan seksual secara verbal oleh Edie. Peristiwa itu dialami AM pada Februari 2024 lalu. Tepatnya saat proses mediasi korban dengan Edie yang timnya.

    “Korban AM juga melakukan pelaporan atas peristiwa pelecehan secara verbal yang terjadi di PIM 2 jam 1 siang. Saat ada pertemuan dengan ETH beserta timnya,” ujar Yansen.

    “Itu secara verbal disampaikan dengan kata-kata yang tidak sepantasnya di hadapan umum. Dan kata-kata verbal itu direspon dengan tim yang hadir saat itu dengan tertawa. Jadi mereka menganggap ucapan-ucapan yang memang melecehkan itu sesuatu yang biasa. Apalagi yang hadir adalah akademisi,” pungkasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini