Kementrian Lembaga: Polda Metro Jaya

  • 2 Mata Elang Tewas dalam Pengeroyokan di Pancoran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Desember 2025

    2 Mata Elang Tewas dalam Pengeroyokan di Pancoran Megapolitan 12 Desember 2025

    2 Mata Elang Tewas dalam Pengeroyokan di Pancoran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Satu mata elang atau
    debt collector
    yang kritis usai dikeroyok di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) malam, dinyatakan meninggal dunia.
    Ia menyusul satu rekannya yang lebih dulu meninggal di tempat kejadian perkara, Kamis sore.
    “Kedua orang yang bertugas sebagai
    mata elang
    ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (12/12/2025).
    Salah satu kelompok yang bentrok malam hari setelah pengeroyokan adalah teman-teman mata elang yang tewas.
    Mereka datang ke TKP untuk meluapkan emosinya dan meminta pertanggung jawaban kepada pihak yang tidak mereka ketahui siapa.
    “Mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke polisi. Namun, tidak mendapatkan informasi,” ujar Nicolas.
    Emosi, mereka pun merusak tenda pedagang kaki lima (PKL) hingga kios di sekitar TKP.
    Sebagian dari kelompok itu juga membakar barang di sekitar. Dari tenda, sejumlah kios, sepeda motor, hingga mobil.
    “Mereka sudah berencana mau membalas. Akhirnya sebagian dari mereka, karena tersebar, ada yang melakukan pembakaran,” kata dia.
    Meski kebakaran sempat membesar, Nicolas memastikan tak ada api yang menyentuh pemukiman warga di belakang kios-kios.
    Saat ini, jajaran kepolisian mulai dari tingkatan Polsek Pancoran, Polres Jakarta Selatan, hingga Polda Metro Jaya berkoordinasi untuk memburu pelaku pengeroyokan sekaligus menjaga keamanan di sekitar TKP.
    Sebelumnya, dua pria diduga
    debt collecto
    r atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
    Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor. Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
    “Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
    Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Terra Drone, Siapa Paling Bertanggung Jawab?

    Kebakaran Terra Drone, Siapa Paling Bertanggung Jawab?

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebakaran maut yang menewaskan 22 korban di Gedung Terra Drone, Kemayoran Jakarta, menyeret manajemen lokal ke jerat pasal pidana berlapis. Polda Metro Jaya juga akan memeriksa petinggi perusahaan global tersebut di Jepang, menyingkap tanggung jawab korporasi dan dugaan pelanggaran standar keselamatan gedung.

    Angka 22 telah menjadi palu godam yang memukul kesadaran publik Jakarta. Itu adalah jumlah korban jiwa yang tewas mengenaskan akibat kebakaran tragis di Gedung Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, pada Selasa (9/12/2025) siang.

    Tragedi ini bukan sekadar insiden kebakaran biasa, melainkan cermin brutal atas longgarnya standar keselamatan bangunan komersial yang menjebak puluhan pekerja di dalam ruko enam lantai yang tidak layak. Kini, fokus segera beralih dari duka menuju ranah hukum, di mana manajemen lokal dan petinggi global perusahaan teknologi ini harus menghadapi potensi jerat pidana serius.

    Penyidik Polda Metro Jaya tak membuang waktu. Kematian massal akibat kekurangan oksigen dan kegagalan evakuasi menjadi pintu masuk untuk menganalisis dugaan kelalaian struktural dan operasional perusahaan. Kepolisian memastikan pertanggungjawaban akan mengerucut pada badan pengurus harian (board of directors atau BOD) Terra Drone.

    Sinyal keseriusan penanganan kasus ini terkonfirmasi pada Kamis (11/12/2025). Managing Director Terra Drone di Indonesia Michael Wisnu Wardhana ditangkap oleh penyidik di sebuah apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Penangkapan ini dilakukan setelah Michael tidak memenuhi panggilan pemeriksaan yang telah dijadwalkan sebelumnya.

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra membenarkan penangkapan tersebut sebagai langkah lanjutan penyidikan. “(Tersangka disangkakan) Pasal 187, 188, 359 KUHP,” ujar Roby Saputra.

    Sangkaan berlapis ini memperjelas fokus penyidikan, yaitu pada dugaan kejahatan yang menyebabkan kebakaran (Pasal 187 KUHP), kelalaian yang menyebabkan kebakaran (Pasal 188 KUHP), dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa (Pasal 359 KUHP).

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, selesai melakukan identifikasi tujuh jenazah korban kebakaran di ruko Terra Drone, Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 10 Desember 2025. – (Beritasatu.com/Steve Yanto)Pasal Pidana dan Ancaman Hukuman

    Analisis hukum yang muncul segera mengindikasikan, manajemen lokal Terra Drone di Indonesia menghadapi sanksi pidana berlapis, dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun.

    Pengamat hukum pidana dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Riza Alifianto menegaskan, ancaman pidana utama yang dihadapi petinggi Terra Drone adalah Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengenai kealpaan yang menyebabkan matinya seseorang. Pasal ini secara spesifik menyebutkan pidana penjara paling lama lima tahun.

    “Pasal yang sama berlaku untuk kelalaian yang menyebabkan luka berat, sesuai Pasal 360 Ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman yang serupa,” jelasnya saat berbincang dengan Beritasatu.com, Kamis (11/12/2025) malam.

    Riza menambahkan, kunci penerapan pasal ini terletak pada pembuktian kelalaian fatal yang mencakup kegagalan penyediaan fasilitas keselamatan, seperti akses tangga darurat yang sangat kecil, dan keteledoran dalam pengelolaan bahan berbahaya, yakni baterai litium drone yang diduga menjadi pemicu utama insiden.

    “Penyidik dapat memperkuat sangkaan dengan Pasal 187 KUHP jika kebakaran tersebut terbukti disengaja. Namun, yang lebih relevan dalam konteks kelalaian adalah Pasal 188 KUHP mengenai kelalaian yang memicu kebakaran yang menimbulkan bahaya maut, dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun,” tambahnya.

    Ia menegaskan, ancaman hukuman terhadap tersangka Michael Wisnu Wardhana tidak hanya berhenti pada KUHP. Jika penyidik menerapkan pasal-pasal dari undang-undang sektoral yang lebih spesifik, terutama yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan cipta kerja terkait kepatuhan tata ruang, ancaman pidana bisa meningkat secara drastis.

    “Dugaan pelanggaran Pasal 21 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (K3) juncto Pasal 61 dan 69 ayat (3) Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tambahnya.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo sendiri telah menguatkan dugaan ini. Ia menyoroti bahwa gedung Terra Drone, yang ia sebut sebagai gedung tumbuh yang terjepit di antara bangunan lama, tidak memiliki kelengkapan persyaratan administrasi maupun teknis. Pramono menyebut tangga dalam gedung itu sangat kecil sebuah kondisi yang menutup semua kemungkinan bagi pekerja untuk turun ke bawah saat asap pekat memenuhi ruangan.

    “Gedung kemarin itu (Terra Drone), gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” tegas Gubernur Pramono, mengindikasikan pelanggaran serius terhadap tata ruang dan keselamatan.

    Ironi Ruko Terra Drone

    Sementara Michael Wardhana ditangkap, pihak manajemen perusahaan berupaya merespons sorotan publik terhadap kondisi bangunan. Human Resource Business Partner Terra Drone Umaidi Suhari menyampaikan, bangunan yang mereka tempati adalah ruko enam lantai dengan karakteristik umum layaknya ruko komersial biasa.

    “Kantor kami adalah ruko. Teman-teman bisa lihat sendiri seperti apa ruko pada umumnya. Struktur dan fasilitasnya juga serupa dengan banyak ruko lain,” ujar Umaidi. Ia mengakui, ruko tersebut hanya memiliki satu unit lift dan satu jalur tangga sebagai akses.

    Pernyataan ini justru menyingkap ironi tata ruang bangunan komersial yang seharusnya dilengkapi dengan standar keselamatan tinggi, terutama karena digunakan sebagai service center yang menyimpan bahan mudah terbakar, hanya berpegangan pada struktur minim ruko pada umumnya.

    Umaidi menambahkan, tragedi ini benar-benar di luar kontrol manajemen. “Pada saat kejadian, kondisinya benar-benar di luar kontrol kita semua,” katanya sambil menyampaikan duka mendalam dan janji pemenuhan hak-hak karyawan.

    Menarik Benang Merah ke Tokyo

    Peristiwa mematikan ini tidak berhenti pada manajemen lokal. Karena Terra Drone di Indonesia merupakan bagian dari Terra Drone Corporation yang berpusat di Tokyo, Jepang, penyidikan turut menyentuh aspek yurisdiksi internasional dan tanggung jawab korporasi global.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengonfirmasi, penyidik akan meminta keterangan dari para petinggi Terra Drone yang berstatus warga negara Jepang.

    “Pastinya akan diminta keterangan oleh penyidik,” ujar Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi Beritasatu.com, tetapi ia enggan menjelaskan secara rinci mekanisme pemeriksaan terhadap WNA Jepang tersebut.

    Pada tingkat strategis, kendali perusahaan dipegang oleh pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) Terra Drone Corporation, Toru Tokushige. Struktur kepemimpinan global ini juga melibatkan figur-figur kunci asal Jepang seperti Teppei Seki dan Kota Kandori.

    Namun, menjerat individu petinggi di Jepang memerlukan pembuktian yang sangat detail, yaitu adanya peran aktif atau pengetahuan langsung dari mereka dalam pengambilan keputusan yang secara sengaja mengabaikan standar keselamatan di Jakarta.

    Menurut pengamat hukum pidana Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul penyidik kepolisian dapat memeriksa dan memanggil para petinggi Terra Drone yang berada di luar negeri dengan teknis yang berlaku dalam penyidikan, kecuali jika pemeriksaan tersebut memerlukan penggunaan mekanisme bantuan hukum timbal balik (mutual legal assistance atau MLA) atau ekstradisi karena adanya perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

    “Jika bukti kuat menunjukkan petinggi global terlibat dalam keputusan yang menyebabkan kelalaian fatal langsung periksa saja,” jelasnya saat berbincang dengan Beritasatu.com, Kamis (11/12/2025) malam

    Tentu, tambah Chudry, penjeratan pidana petinggi Terra Drone ini melalui mekanisme internasional yang ada etika bilateral kedua negara. “Tragedi ini memaksa polisi menyidik sekecil apa pun, dari standar ruko, manajemen lokal hingga keputusan manajemen global, demi mencari pihak yang paling bertanggung jawab atas tewasnya 22 nyawa,” tutupnya.

  • Polisi Sisir Lokasi Bentrokan di Pancoran, Warga Diimbau Tak Main Hakim Sendiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Polisi Sisir Lokasi Bentrokan di Pancoran, Warga Diimbau Tak Main Hakim Sendiri Megapolitan 11 Desember 2025

    Polisi Sisir Lokasi Bentrokan di Pancoran, Warga Diimbau Tak Main Hakim Sendiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Polres Jakarta Selatan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menyisir sekitar lokasi perusakan dalam bentrok antar-kelompok di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) malam.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly bersama Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono membagi tugas anggota kepolisian untuk meningkatkan efektivitas pencarian kelompok yang terlibat bentrok.
    Anggota Polres Jakarta Selatan menyisir area menggunakan kendaraan bermotor di bawah pimpinan Nicolas, sementara anggota Polda Metro Jaya berjaga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
    “Kami melakukan penyisiran. Kami akan melihat kelompok mana yang ada supaya mereka segera bubar,” kata Nicolas kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis malam.
    Selama melakukan penyisiran, ia meminta warga untuk tidak main hakim sendiri saat menemukan anggota kelompok yang bentrok.
    “Kami harap masyarakat jangan main hakim sendiri. Segala sesuatu tolong dilaporkan untuk ditangani secara hukum yang berlaku di Indonesia,” imbau dia.
    Pihak yang terlibat dalam pengamanan meliputi personel Brimob Kwitang, Satuan Samapta Polda Metro Jaya, dan Satuan Samapta Polres Jakarta Selatan. Hingga kini, polisi masih berjaga di sekitar lokasi, termasuk mengatur lalu lintas.
    Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menyebut pengerusakan ini merupakan imbas dari tewasnya seorang pria yang diduga mata elang akibat pengeroyokan oleh sekelompok orang tak dikenal di salah satu tenda pedagang kaki lima (PKL).
    “Karena ada korban dari teman-teman
    debt collector
    ini yang meninggal satu. Satu lagi luka-luka dirawat di rumah sakit. Mungkin ada rasa tidak terima. Imbasnya ke lingkungan sini yang tidak menahu,” jelas Mansur ditemui terpisah di TKP.
    Adapun peristiwa perusakan ini bermula dari bentrok dua kelompok tak dikenal tepat di sekitar TKP penemuan seseorang diduga mata elang yang tewas.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 18.40 WIB, bentrokan dimulai dari adu mulut dua kelompok.
    Kemudian mereka mulai merusak tenda PKL yang berada tepat di samping tenda TKP yang mulanya sedang bersiap untuk buka. Lampu di tenda itu seketika mati.
    Terlihat satu sedan hitam memasuki jalan di depan TKP. Sejumlah pria mengejar mobil yang kemudian berbalik untuk masuk ke dalam gang.
    Kemudian salah satu di antara mereka memukul kaca di pos keamanan dengan kayu hingga pecah sambil berteriak.
    “Keluar lu!” teriak pria itu sambil melayangkan sebilah kayu panjang.
    Tenda-tenda PKL mulai dibakar dan terdengar satu ledakan dari titik api. Kerusuhan ini sempat mengganggu aktivitas pengguna jalan, yang disuruh menyingkir oleh para pelaku.
    Tak lama kemudian, polisi tiba untuk melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​6 Fakta Mobil MBG Tabrak Puluhan Siswa SD di Cilincing

    ​6 Fakta Mobil MBG Tabrak Puluhan Siswa SD di Cilincing

    Jakarta: Mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa SDN Kalibaru 01 Pagi Cilincing, Jakut. Insiden tersebut terjadi pada Kamis pagi, 11 Desember 2025.

    Dalam video yang viral di media sosial terlihat mobil yang membawa MBG tiba-tiba nyelonong masuk ke dalam sekolah dan menabrak siswa yang sedang beraktivitas di lapangan sekolah.

    Berikut fakta-fakta mobil MBG tabrak sejumlah siswa SDN Kalibaru 01 Pagi Cilincing:
    1. 21 Orang Jadi Korban
    Berdasarkan data sementara jumlah total korban dalam peristiwa ini mencapai 21 orang, terdiri dari 20 siswa dan satu guru. Korban dilaporkan mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan ringan hingga berat, dan satu korban sempat tidak sadarkan diri.

    2. Tidak Ada Korban Jiwa

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan seluruh korban dalam keadaan selamat. “Ada berita katanya ada korban jiwa, tidak ada. Tidak ada korban jiwa. Alhamdulillah semuanya selamat,” ujar Rano
    3. Korban Dirawat di 2 Rumah Sakit

    Para korban tabrakan mobil MBG saat ini dirawat di dua rumah sakit, dengan rincian 5 orang di RSUD Koja, sementara 16 lainnya dirawat di RSUD Cilincing. Seluruh biaya korban ditanggung Pemprov DKI Jakarta.
     

     

    4. Mobil MBG Dikemudikan Sopir Pengganti

    Kapolsek Cilincing, Jakarta Utara, AKP Bobi Subasri mengatakan AI merupakan sopir pengganti yang ditugaskan untuk mengantarkan makanan program MBG di SDN Kalibaru 01 Cilincing.
     
    “Sopir pria berinisial AI ini ditemani kernet MRR saat aksi tabrakan itu terjadi,” kata Bobi dikutip dari Antara, Kamis 11 Desember 2025.
    5.  Pengakuan Sopir

    Dari keterangan sopir, dia menjelaskan bangunan sekolah tersebut berada di atas atau tanjakan. Sopir tersebut berencana menginjak rem, namun ternyata rem tidak berfungsi normal sehingga ia takut mobilnya akan menabrak.
    6. Sopir dan Kernet diperiksa
    Polda Metro Jaya melakukan pengambilan keterangan dari sopir dan kernet yang membawa minibus terkait insiden kecelakaan di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara.

    “Baru dua orang, yakni sopir dan kernet yang diambil keterangan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dikutip dari Antara, Kamis 11 Desember 2025.

    Jakarta: Mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa SDN Kalibaru 01 Pagi Cilincing, Jakut. Insiden tersebut terjadi pada Kamis pagi, 11 Desember 2025.
     
    Dalam video yang viral di media sosial terlihat mobil yang membawa MBG tiba-tiba nyelonong masuk ke dalam sekolah dan menabrak siswa yang sedang beraktivitas di lapangan sekolah.
     
    Berikut fakta-fakta mobil MBG tabrak sejumlah siswa SDN Kalibaru 01 Pagi Cilincing:
    1. 21 Orang Jadi Korban
    Berdasarkan data sementara jumlah total korban dalam peristiwa ini mencapai 21 orang, terdiri dari 20 siswa dan satu guru. Korban dilaporkan mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan ringan hingga berat, dan satu korban sempat tidak sadarkan diri.

    2. Tidak Ada Korban Jiwa

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan seluruh korban dalam keadaan selamat. “Ada berita katanya ada korban jiwa, tidak ada. Tidak ada korban jiwa. Alhamdulillah semuanya selamat,” ujar Rano
    3. Korban Dirawat di 2 Rumah Sakit

    Para korban tabrakan mobil MBG saat ini dirawat di dua rumah sakit, dengan rincian 5 orang di RSUD Koja, sementara 16 lainnya dirawat di RSUD Cilincing. Seluruh biaya korban ditanggung Pemprov DKI Jakarta.
     

     

    4. Mobil MBG Dikemudikan Sopir Pengganti

    Kapolsek Cilincing, Jakarta Utara, AKP Bobi Subasri mengatakan AI merupakan sopir pengganti yang ditugaskan untuk mengantarkan makanan program MBG di SDN Kalibaru 01 Cilincing.
     
    “Sopir pria berinisial AI ini ditemani kernet MRR saat aksi tabrakan itu terjadi,” kata Bobi dikutip dari Antara, Kamis 11 Desember 2025.
    5.  Pengakuan Sopir

    Dari keterangan sopir, dia menjelaskan bangunan sekolah tersebut berada di atas atau tanjakan. Sopir tersebut berencana menginjak rem, namun ternyata rem tidak berfungsi normal sehingga ia takut mobilnya akan menabrak.
    6. Sopir dan Kernet diperiksa
    Polda Metro Jaya melakukan pengambilan keterangan dari sopir dan kernet yang membawa minibus terkait insiden kecelakaan di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara.

    “Baru dua orang, yakni sopir dan kernet yang diambil keterangan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dikutip dari Antara, Kamis 11 Desember 2025.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Detik-detik Mobil MBG Tabrak Barisan Murid SDN 01 di Cilincing

    Detik-detik Mobil MBG Tabrak Barisan Murid SDN 01 di Cilincing

    JAKARTA – Beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan murid SDN 01 Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara, tertabrak mobil pengangkut Makan Gizi Gratis (MBG) yang terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025, pagi.

    Dalam rekaman terlihat, saat itu para murid sedang berada di lapangan dalam sebuah kegiatan.

    Barisan murid SD itu tersusun rapih, di depannya terdapat beberapa guru.

    Tiba-tiba mobil pengangkut MBG menabrak gerbang sekolah. Mobil melaju ke arah kiri dan menabrak barisan murid di lapangan. Mobil pun terhenti di lapangan.

    Suasana terlihat mencekam. Para murid berhamburan melarikan diri dari lapangan dan menjauhi mobil.

    Beberapa orang dari pihak sekolah pun menghampiri mobil untuk melihat para korban, yakni murid SD yang tertabrak dan satu orang guru.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebutkan telah mengamankan seorang sopir yang menabrak sejumlah siswa SD di kawasan Jakarta Utara.

    “Untuk sopir sudah diamankan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi, Kamis.

    Budi menambahkan saat ini Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz, telah berada di TKP untuk melakukan pemeriksaan dan mendata korban.

    “Prioritas utama membawa korban ke RS untuk ditangani medis,” ucapnya.

  • Wapres Gibran Minta Peristiwa Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Cilincing Diusut Tuntas

    Wapres Gibran Minta Peristiwa Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Cilincing Diusut Tuntas

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta peristiwa mobil pengangkut makanan program MBG tabrak siswa di SDN 1 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara diusut tuntas.

    Gibran meminta aparat penegak hukum (APH) agar melakukan penegakan hukum terkait dengan kecelakaan yang mengakibatkan 21 orang korban tersebut.

    “Saya juga telah meminta agar segera dilakukan pengusutan tuntas [dan] penegakan hukum,” ujar Gibran dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar kejadian ini tidak terulang untuk ke depannya. Dia juga meminta maaf sekaligus menyayangkan atas kejadian ini.

    “Atas nama pemerintah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyayangkan kejadian ini. Kejadian ini tidak boleh terulang,” imbuhnya.

    Selain penindakan hukum, mantan Wali Kota Solo ini juga meminta agar seluruh korban bisa mendapatkan penanganan medis maksimal hingga penyembuhan trauma.

    “Saya mendorong penanganan medis yang maksimal bagi para korban, serta pendampingan dan trauma healing bagi para siswa dan guru SDN Kalibaru 01,” pungkas Gibran.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah meminta agar Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mengusut peristiwa kecelakaan ini dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

    Di samping itu, Asep mengatakan saat ini Polres Jakarta Utara telah menggelar posko pelayanan penyembuhan trauma untuk para korban kecelakaan.

    “Saat ini dilakukan olah TKP oleh tim TAA Ditlantas PMJ dan untuk sopir yang mengendarai mobil Grand Max sudah diamankan pihak kepolisian untuk diminta keterangan atas insiden ini,” ujar Asep.

  • Polda Metro Buka Posko Pengaduan usai Ambil Alih Kasus Bos WO Ayu Puspita

    Polda Metro Buka Posko Pengaduan usai Ambil Alih Kasus Bos WO Ayu Puspita

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah mengambil alih kasus dugaan penipuan dan penggelapan bos Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan saat ini kasus dugaan penipuan oleh Ayu Puspita akan ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Bahwa keseluruhan perkara WO yaitu PT Ayu Puspita Sejahtera ini akan ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya secara keseluruhan,” ujar Budi kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

    Dia menambahkan, Polda Metro Jaya juga telah membuka posko laporan bagi masyarakat yang merasa telah menjadi korban penipuan WO Ayu Puspita.

    Oleh sebab itu, Budi mengimbau agar seluruh masyarakat yang menjadi korban agar bisa mendatangi posko tersebut untuk ditindaklanjuti.

    “Ditreskrimum juga membuka pusat layanan laporan bagi para korban. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat ataupun yang menjadi korban dalam wedding organizer PT Ayu Puspita Sejahtera,” imbuhnya.

    Adapun Budi juga masih belum bisa mengungkap total kerugian korban dari WO Ayu Puspita. Sebab, hal itu masih dilakukan pendalaman. 

    Namun, dari laporan korban yang ada, dari salah satu korban di Polda Metro saja sudah mencapai Rp84 juta. Selanjutnya, di Polres Jakarta Utara juga mencapai Rp100 juta.

    “Ada lagi di Jakarta Timur. Tapi secara global kita mendengarkan Rp16 miliar. Tapi kan ini harus kita terima konfirmasi dari korban yang melaporkan, terus bukti-bukti transfer yang diterima oleh para tersangka, ini juga kan harus kita cocokkan,” pungkasnya.

  • Merasa Dijebak, Inara Rusli Pilih Mundur Jadi Istri Insanul Fahmi

    Merasa Dijebak, Inara Rusli Pilih Mundur Jadi Istri Insanul Fahmi

    Jakarta, Beritasatu.com –  Inara Rusli telah menyatakan secara terbuka dirinya berniat mundur dari statusnya sebagai istri Insanul Fahmi lantaran mengaku telah dijebak oleh Insanul Fahmi. Kuasa hukum Inara, Marissya Icha mengatakan keputusan itu diambil setelah Inara merasa dibohongi terkait rencana pernikahan siri yang ternyata melibatkan poligami.

    “Dia (Inara Rusli) bilang sama saya dia akan mundur dan sudah menyudahi (pernikahan dengan Insanul Fahmi) karena aku merasa terjebak karena harus dipoligami,” ungkap Marrisya mengutip kanal YouTube Star 7 Channel, Kamis (11/12/2025).

    “Dia sempat konsultasi mau menghubungi Mawa dan bilang dia enggak ada apa-apa dan dia juga jadi korban Insanul Fahmi. Dan dia juga tidak ingin ada perempuan lain yang tersakiti, karena dia juga sudah pernah merasakan bagaimana sakitnya dahulu ada wanita lain dalam kehidupan rumah tangganya,” tegasnya.

    Selain itu, pelaporan Inara Rusli ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan yang dilakukan Insanul Fahmi menjadi bukti keseriusannya untuk tidak dipoligami dan melindungi wanita lain dari rasa sakit yang sama.

    “Kenapa Inara melaporkan dengan pasal 378 dengan barang bukti identitas KTP terlapor yang dinyatakan single, lalu saksi-saksi yang menyatakan Insanul ini memang single dan dokumen lainnya,” tambah Marissya. 

    Meski begitu, hingga kini Insanul Fahmi masih tetap ingin menjadi suami dari Inara alias tidak mau bercerai. Marissya menyebutkan, keluarga Insanul juga mendukung niatan ayah satu orang anak tersebut, namun Inara tetap teguh ingin mundur.

    “Insan masih memperjuangkan hubungannya dengan Inara. Saya juga sudah sempat ketemu sama keluarganya Insan.  Saya enggak bisa sebutin siapa yang pada intinya mendukung Insan masih dengan Inara, namun Inara keukeuh ingin mundur,” tandasnya.

  • Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru, Menko PM Cak Imin Desak Evaluasi Menyeluruh

    Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru, Menko PM Cak Imin Desak Evaluasi Menyeluruh

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar merespons insiden mobil pengangkut makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menabrak siswa dan guru di lingkungan SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara hari ini.

    Cak Imin sapaan akrabnya mengucapkan rasa berbelasungkawa dan menaruh rasa dukacita terhadap kejadian naas yang terjadi di lapangan sekolah tersebut pada sekitar pukul 07.00 WIB.

    “Innalillahi wa innailaihi Raji’uun. Musibah kok tiada henti ya, tentu kita sangat bersedihlah,” ucap Cak Imin kepada Bisnis usai melakukan Groundbreaking rekonstruksi bangunan pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025).

    Ketua Umum PKB ini pun mendorong kepada segenap pihak yang berkaitan untuk sesegera mungkin melakukan evaluasi menyeluruh atas kejadian yang sementara ini mengakibatkan jatuhnya 19 korban luka.

    “Ya, [evaluasi] semuanya, semua. Keselamatan pengendara harus betul-betul dijaga, dan jangan sampai nyetir dalam keadaan ngantuk atau tidak fit,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan oleh kepolisian, seraya menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan ini. 

    “Kami juga akan bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, menambahkan bahwa seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh BGN sebagai bentuk tanggung jawab.

    Menurutnya, insiden tersebut tidak menghambat operasional maupun pelayanan program MBG di lapangan, sehingga distribusi dan layanan kepada penerima manfaat tetap berjalan. 

    “Secara internal BGN melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya peristiwa. Peristiwa tersebut tidak menghambat operasional dan pelayanan MBG,” ujarnya.

    Adapun, BGN mencatat sedikitnya 19 orang menjadi korban kecelakaan tersebut, yang mana salah seorang di antaranya merupakan guru. Para korban langsung mendapatkan perawatan di RSUD terdekat.  

    Aparat Polda Metro Jaya juga disebut telah menangkap sopir kendaraan pengangkut makanan program MBG SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyatakan Kapolres Jakarta Utara sudah berada di TKP untuk mengecek peristiwa tersebut. Korban tengah didata dan diberikan tindak lanjut medis.

    “Untuk sopir sudah diamankan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).

  • Kapolda Metro Buka Posko Trauma Healing Korban Tabrakan Mobil MBG di SD Cilincing

    Kapolda Metro Buka Posko Trauma Healing Korban Tabrakan Mobil MBG di SD Cilincing

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri meninjau langsung TKP kecelakaan mobil pengangkut MBG di SDN Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis (11/12/2025).

    Asep menyampaikan bahwa dirinya turut prihatin dengan kecelakaan tersebut. Dia memastikan bahwa korban baik dari kalangan siswa maupun guru akan ditangani dengan baik.

    “Semoga anak-anak kita yang menjadi korban segera ditangani dengan baik dan pulih kembali,” ujar Asep

    Dia menambahkan, saat ini petugas tengah melakukan olah TKP melalui metode Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Metro Jaya.

    Di samping itu, Asep mengatakan saat ini Polres Jakarta Utara telah menggelar posko pelayanan penyembuhan trauma untuk para korban kecelakaan.

    “Polrestro Jakut menyiapkan Posko pelayanan bagi korban dan Tim Trauma healing turun untuk membantu memulihkan psikis siswa yang sempat kaget/shock,” imbuhnya.

    Dia juga mendata sejauh ini total ada 20 korban dalam peristiwa ini. Perinciannya, 19 siswa dan satu orang guru. Belasan korban ini telah dilarikan ke RSUD Koja dan RSUD Cilincing.

    “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan selektif dalam menerima informasi yang beredar, Polda Metro Jaya akan selalu memberikan informasi terkini terkait peristiwa ini,” pungkasnya.