Pembubaran Demo di Unpas dan Unisba, Puluhan Proyektil Gas Air Mata Ditemukan
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Aparat keamanan melakukan upaya pembubaran dan penyisiran lingkungan kampus Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, usai aksi unjuk rasa di Kota Bandung, Senin (1/9/2025) malam.
Sejumlah mahasiswa yang berada di dalam kampus menjadi sasaran tembakan gas air mata dari aparat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, insiden tersebut menyebabkan kaca masjid di dekat gedung Unpas pecah.
Satu unit sepeda motor yang terparkir di luar kampus juga dilaporkan terbakar.
Hingga Selasa (2/9/2025) pagi, petugas keamanan (satpam) kampus masih berjaga di depan gerbang masuk Unpas dan Unisba.
Dari lokasi kejadian, ditemukan sekitar 48 proyektil peluru gas air mata yang berserakan.
Kanit Keamanan Kampus Unpas, Rosid, mengatakan bahwa kampus Unpas menjadi titik evakuasi aksi unjuk rasa yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, yang mengakibatkan sekitar 12 mahasiswa pingsan.
Para mahasiswa tersebut langsung dievakuasi ke dalam gedung kampus.
“Titik evakuasinya cuma di Unpas saja. Kalau kronologi, nah terus kalau malam saya enggak
ngeduga
ada lagi demo kejadiannya 23.30 WIB,” ucap Rosid saat ditemui di lokasi.
Rosid menjelaskan, aparat keamanan datang dari arah Jalan Wastukencana dan Tamansari.
Menurut dia, aparat tidak masuk ke dalam kampus, tetapi membubarkan massa di area luar.
“Anggota aparat keamanannya datangnya dari bawah. Walaupun itu diblokade, blokade sama bakar-bakaran kayu sama ban,” kata Rosid.
Ia menambahkan, pembubaran dilakukan setelah terjadi insiden di kawasan sekitar DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro.
Aparat kemudian melakukan penyisiran ke sejumlah jalan dan menemukan massa dalam jumlah besar berkumpul di Unpas.
“Polisi membubarkan kerumunan sebetulnya kan setelah kejadian di Gasibu itu
sweeping
, Pak,
sweeping
ke jalan-jalan. Dia mengetahui juga di sini ada kumpulan lebih banyak, jadi titik kumpulnya di sini,” ujar Rosid.
Menurut Rosid, saat aparat datang tidak ada perlawanan dari mahasiswa.
“Enggak ada perlawanan (mahasiswa) karena di sini udah
ngumpul
. Teriak-teriak saja di sini,” ucapnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, dalam keterangan videonya menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama TNI tengah melakukan patroli gabungan ke beberapa titik lokasi berdasarkan laporan intelijen dan masyarakat.
“Saat di lokasi Jalan Taman Sari ditemukan tumpukan batu dan kayu serta bakar-bakaran ban, dan di saat yang sama terdapat sekelompok orang yang memakai baju hitam yang diduga sebagai anarko,” kata Hendra dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).
Menurut Hendra, kelompok tersebut melakukan penutupan dan memblokade jalan di Taman Sari serta bersikap anarkistis.
“Sehingga tim patroli berskala besar gabungan TNI-Polri ini turun,” ucapnya.
“Mereka secara khusus merancang skenario provokator di mana mereka memancing petugas dan memaksa mundur ke kampus Unisba dengan harapan petugas menyerang kampus,” ujar Hendra.
Menurut Hendra, petugas tetap bersikap tenang dan berusaha tidak terpancing dengan skenario kelompok tersebut.
“Kami tetap tenang dan tidak terpancing dengan skenario mereka dan kami lakukan penyisiran sepanjang jalan,” katanya.
Akan tetapi, kata Hendra, dalam video rekaman yang didapatkan kepolisian, kelompok tersebut melemparkan bom molotov ke tim patroli yang saat itu menggunakan motor dan mobil patroli hingga kendaraan rantis Brimob.
“Anarko melakukan provokasi dari dalam kampus Unisba dengan melempar bom molotov ke tim patroli kendaraan roda dua dan empat mobil rantis Brimob, terlihat yang ada di video kami,” kata Hendra.
Akibat tindakan itu, polisi melakukan penembakan gas air mata di jalan raya dan asap gas tertiup angin ke arah parkiran Unisba.
“Tim kemudian menembakkan gas air mata di jalan raya yang kemudian tertiup angin ke arah parkiran Unisba, ini yang kemudian diinginkan oleh provokator anarko, dan memang mereka menunggu momen untuk membenturkan antara mahasiswa dan petugas,” kata Hendra.
Menurut Hendra, peristiwa petugas yang merangsek masuk kampus dan menembakkan gas air mata adalah hoaks.
“Mereka membuat framing di media sosial di akun-akun mereka bahwa petugas masuk kampus dan membawa senjata peluru karet serta menembakkan gas air mata, yang semua itu adalah hoaks,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Polda Jabar
-
/data/photo/2025/09/02/68b648b2d4fd7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Pembubaran Demo di Unpas dan Unisba, Puluhan Proyektil Gas Air Mata Ditemukan Bandung
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333610/original/018427500_1756682296-IMG-20250901-WA0001.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Jabar Bakal Pulangkan 147 Orang Ditangkap Usai Demo di Bandung, Dilakukan Secara Bertahap
Hendra mengatakan, aksi demonstrasi berlangsung sejak Jumat (29/8/2025) lalu. Polisi telah melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku pengerusakan fasilitas umum juga kendaraan bermotor hingga Minggu (31/8/2025).
“Tanggal 29 Agustus 23 orang, tanggal 30 Agustus 83 orang, dan tanggal 31 Agustus 9 orang. Ada dewasa 110 orang dan 37 orang anak di bawah umur. Sisanya, setelah pendataan dan pembinaan, akan dikembalikan kepada keluarganya,” kata dia.
Hendra mengatakan, pembinaan dilakukan agar mereka yang ditahan tidak melakukan hak serupa di kemudian hari. Selain itu, mereka juga diberikan perawatan kesehatan selama dilakukan penahanan.
“Justru di sini mereka dapat perawatan kesehatan, justru di sini kita berikan makanan, dan kita tidak sia-sia untuk memberikan amalan kepada mereka. Yang penting pembinaan ini masuk kepada mereka sehingga mereka tidak ikut terlibat lagi,” ucap dia.
-
/data/photo/2025/08/31/68b3f64f7b91e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Rencana Demo, Dedi Mulyadi: Situasi Jabar Kondusif, Besok Sekolah Berjalan Normal Bandung 31 Agustus 2025
Ada Rencana Demo, Dedi Mulyadi: Situasi Jabar Kondusif, Besok Sekolah Berjalan Normal
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com –
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal meskipun beredar informasi adanya rencana aksi unjuk rasa di Kota Bandung pada Senin (1/9/2025).
Hal tersebut disampaikan Dedi setelah rapat koordinasi bersama Forkopimda Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (31/8/2025).
Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa situasi Jawa Barat sampai sekarang masih dalam kondisi kondusif.
“Yang intinya bahwa hari ini Jawa Barat dalam keadaan kondusif. Kemudian seluruh jajaran dalam keadaan siaga menghadapi berbagai kemungkinan apapun,” ujar Dedi kepada awak media.
Menurut Dedi, aktivitas warga masih berjalan seperti biasa, termasuk kegiatan belajar mengajar.
Ia menekankan bahwa sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jabar tidak diliburkan.
“Kegiatan ekonomi masih berjalan dengan baik, orang masih beraktivitas biasa dan besok pun anak-anak sekolah normal, sekolah biasa,” katanya.
Dedi menyebutkan bahwa target utama massa aksi adalah Gedung DPRD Jawa Barat.
Sampai aksi yang terjadi kemarin, tidak ada sekolah yang dirusak.
“Kita jujur-jujuran saja bahwa target utamanya adalah Gedung DPRD itu loh,” tuturnya.
Bahkan, ia juga menyinggung langkah Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, yang bersedia menemui para pedemo.
“Nah itu saja, Ketua DPRD-nya ini satu-satunya ketua DPRD yang menemui pedemo, menandatangani kesepakatan. Di Indonesia hanya satu ketua DPRD Jawa Barat,” kata Dedi.
Soal keamanan, Dedi memastikan aparat keamanan akan selalu siaga menjaga kondusivitas.
“Ya saya pikir jajaran keamanan kita cukup aman dan tidak ada serangan terhadap sekolah kan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menyatakan bahwa saat ini izin unjuk rasa yang rencananya berlangsung besok belum ada.
“Kalau informasi yang kami terima itu ada, tapi secara resmi itu belum ada ya untuk mengadakan unjuk rasa,” katanya.
Polda Jabar, kata dia, akan menyiagakan personel untuk melakukan penjagaan yang dibantu dari Kodam III Siliwangi.
“Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur, bahwa kita kondusif dan kita berharap semuanya kita menjaga Jawa Barat bersama,” ucap Rudi.
Para personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah titik strategis, mulai dari aset pemerintahan hingga sekolah yang lokasinya dekat dengan rencana aksi.
“Semua menjadi obyek pengamanan kita bersama. Kami secara bersama-sama akan mengawal itu, semuanya mengamankan,” ucap Rudi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Demonstrasi di Sejumlah Kota, Pertamina Klaim SPBU Tetap Beroperasi & Stok Aman
Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi dan stok BBM di sejumlah wilayah tetap terjaga. Hal ini diumumkan menyusul aksi demonstrasi di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar sejak Jumat (29/8/2025).
Corporate Communication Pertamina Patra Niaga Roberth Marcelino mengatakan, saat ini SPBU Pertamina di sejumlah kota beroperasi secara normal. Stok pun diklaim terkendali.
“Semua SPBU di wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dalam kondisi aman, fully operated dan melayani konsumen dan masyarakat dengan normal. Ketersediaan BBM juga dalam kondisi tersedia,” ucap Roberth kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).
Kendati, dia menyebut pada malam hari SPBU ditutup sementara. Ini dilakukan pertimbangan keamanan dan keselamatan.
Sebab, SPBU adalah sarana dan prasarana umum dan penting bagi pelayanan masyarakat.
“SPBU juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pihak pengamanan dan memastikan sarana antisipasi seperti APAR dalam keadaan siap digunakan,” imbuh Roberth.
Dia menambahkan bahwa jalur pengiriman BBM juga disesuaikan dengan kondisi agar tetap dapat mengirim energi ke SPBU untuk masyarakat.
Seperti diketahui aksi demonstrasi massa berlangsung sejak Jumat. Demonstrasi bukan hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Bandung, Solo, Makassar, hingga Surabaya.
Di Jakarta sendiri, aksi penyampaian pendapat alias demo berlangsung di sejumlah titik. Mulai dari Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, dan Gedung DPR/MPR.
Sedari Jumat pagi, massa demonstran, yang sebagian besar merupakan driver ojek online (ojol), memadati pintu gerbang Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan, driver ojol tersebut berunjuk rasa di sekitar 500 meter dari Mako Brimob untuk meminta keadilan atas kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang meninggal dunia akibat dilindas rantis Brimob saat demo pada Kamis malam (28/8/2025).
Mereka meneriakkan kata-kata “pembunuh” sembari menunjuk-nunjuk ke arah Mako Brimob sambil mencoba bergerak mendekati markas tersebut. Di sana, puluhan personel TNI yang menggunakan topi baret ungu sudah bersiaga untuk menjaga agar suasana tetap kondusif. Aksi tersebut pun terus berlanjut hingga sore hari.
Bersamaan dengan itu, BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) menyerbu Polda Metro Jaya. Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi merangsek masuk melalui gerbang Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman menuju arah Blok M.
Mereka sempat berdialog dengan perwakilan kepolisian. Massa aksi meminta agar Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri untuk langsung menemui mereka.
“Kapolda mau turun ke sini atau kita yang jemput?” ujar orator saat berhadapan dengan perwakilan kepolisian.
Tak jauh dari Polda Metro Jaya, demonstran yang memadati pintu utama DPR/MPR juga berhasil menerobos masuk. Pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi berhasil memotong sejumlah besi di gerbang utama sehingga memberikan ruang masuk badan mereka sekitar pukul 17.05 WIB. Satu per satu massa aksi pun memasuki Kompleks Parlemen.
Bagaimana aksi demonstran di kota-kota lainnya?
Bandung
Sama halnya dengan Jakarta, massa melakukan aksi demo di sejumlah titik lokasi di Bandung. Seperti DPRD Jawa Barat, Mapolda, dan Jalan Soekarno-Hatta.
Aksi solidaritas mahasiswa dan ojek online di depan DPRD Jabar dan Markas Polda Jabar pun berlangsung ricuh.
Polisi yang berjaga di dalam area Gedung DPRD Jabar menembakkan gas air mata ke arah massa dan dilakukan berulang kali. Para peserta demo langsung berhamburan, saat gas air mata ditembakkan Polisi.
Sejak siang, meski diguyur hujan deras, massa tetap bertahan di depan Gedung DPRD, bahkan jumlahnya terus bertambah dan berusaha merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Jabar.
Massa mahasiswa memblokade jalan dan langsung menyerbu gerbang utama pintu masuk Markas Mapolda Jabar sejak pukul 12.30. Peserta aksi terpantau mengenakan almamater Universitas Padjadjaran (Unpad) dan UIN Sunan Gunung Djati. Massa dari Ojol juga terpantau hadir secara langsung.
Solo
Aksi demo driver ojek online atau ojol di depan Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor kawasan Manahan Kota Solo terpantau mulai pada pukul 13.00 WIB dan kian memanas pada sore hari, Jumat (29/8/2025).
Situasi memanas ini bermula ketika massa aksi sedang membakar sejumlah barang di Jl Adi Sucipto dan sejumlah oknum melemparkan botol air mineral ke arah polisi. Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Danrem 074/Surakarta Kolonel Inf Muhammad Arry Yudistira sempat turun untuk menenangkan massa karena aksi semakin masif.
Meski demikian, ricuh menjadi-jadi saat polisi membalas lemparan botol dan barang-barang lain dari oknum massa yang semakin masif dengan melemparkan bom asap dan gas air mata. Bom asap dan gas air mata itu mengarah ke selter di mana massa yang berkumpul sudah mulai tenang.
-

Sudah Dikasih Pemutihan Pajak Jangan Bandel! Awas Nggak Bisa Lewat Jalan Raya Lagi
Jakarta –
Sudah ada keringanan pemutihan pajak kendaraan tapi masih bandel? Awas, kamu terancam nggak bisa lewat jalan raya lagi.
Pemutihan pajak kendaraan masih berlangsung di sejumlah provinsi. Jawa Barat salah satunya dan akan berakhir pada 30 September 2025. Bagi para penunggak pajak kendaraan, kesempatan emas ini jangan disia-siakan. Sebab, Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bagi para penunggak yang tak memanfaatkan pemutihan pajak kendaraan, maka terancam tak bisa lewat jalan raya.
“Seluruh keringanan sudah diberikan, jangan bandel ya, kalau sampai pada batas yang ditentukan belum bayar juga pajak kendaraan bermotornya, jangan salahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kalau nanti pada akhirnya mobil dan motornya tidak bisa digunakan di jalan raya, ayo bayar pajaknya,” terang Dedi dikutip laman Bapenda Jabar.
Untuk diketahui, program pemutihan pajak kendaraan ini sudah berlangsung sejak 20 Maret 2025. Semula, program pemutihan itu hanya berlangsung hingga 30 Juni 2025. Namun melihat antusiasme masyarakat, maka pemutihan diperpanjang hingga bulan kesembilan tahun ini.
Kepala Bapenda Jabar Asep Supriatna juga mengingatkan agar masyarakat yang mau ikutan pemutihan pajak, jangan menunggu sampai hari terakhir. Kata Asep, bila mengikuti program pemutihan di hari terakhir, antreannya panjang. Terlebih, kantor Samsat juga buka pada akhir pekan Sabtu dan Minggu untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan.
Pada pemutihan pajak kali ini, penunggak diberi keringanan berupa penghapusan denda dan tunggakan. Adapun yang perlu dibayar hanyalah pajak tahun berjalan.
“Manfaatkan kesempatan ini sebelum masa berlakunya berakhir. Pemilik kendaraan hanya membayar pajak di tahun berjalan. Denda di tahun-tahun sebelumnya dihapuskan sesuai kebijakan Pak Gubernur,” jelas Asep.
Setelah program ini berakhir, Bapenda Jabar bersama Jasa Raharja dan Polda Jabar yang tergabung dalam tim Pembina Samsat akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, mulai dari aspek layanan hingga realisasi target.
“Tentu kami akan mengevaluasi secara menyeluruh, salah satunya mencakup bagaimana strategi agar kepatuhan membayar pajak bisa terus menguat. Apakah pendekatannya mulai tegas, atau bagaimana teknisnya, nanti akan kami bahas,” pungkas Asep.
(dry/din)
-

Dampak Ojol Dilindas Picu Bentrokan di Jakarta, Polda Jabar Pastikan Daerahnya Kondusif
JAKARTA – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) memastikan situasi keamanan di daerahnya tetap kondusif usai bentrokan dalam aksi unjuk rasa 28 Agustus di depan Gedung DPR berucung ricuh di sejumlah titik di Jakarta hingga 29 Agustus pagi.
Kericuhan pagi ini salah satu pematiknya driver ojek online tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob yang mengamankan demonstrasi tadi malam di Jakarta.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan mengatakan, penanganan peristiwa di Jakarta menjadi kewenangan aparat dan dipastikan berlangsung secara transparan.
“Mahasiswa, pelajar, pengemudi ojek online, serta masyarakat luas diminta tidak terpengaruh isu yang belum tentu benar. Percayakan penanganannya kepada aparat hukum,” ujar Hendra di Bandung, Jumat
Hendra mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada kegiatan sehari-hari dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Mari bersama-sama menjaga Jawa Barat agar tetap aman dan damai,” kata Hendra.
Pada Kamis 29 Agustus, unjuk rasa juga kelompok buruh juga digelar di tiga lokasi berbeda di Jawa Barat dengan situasi yang kondusif.
“Kegiatan aspirasi dari buruh di tiga tempat di Jabar telah dilaksanakan dengan baik, lancar, dan aman. Silakan masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Hendra.
Hendra mengatakan, masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari elemen masyarakat yang telah membantu terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif,” ujarnya.
-

Pembunuh Wanita Indramayu yang Tewas Penuh Luka Bakar Ditangkap
Indramayu –
Kasus pembunuhan wanita bernama Putri Apriani di Indramayu, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Polisi menangkap sang pembunuh.
Informasi penangkapan ini dibenarkan oleh Plh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Irfan Nurmansyah. Ia menyebut pembunuh Putri ditangkap di NTB.
“Ya sudah diamankan (terduga pelaku pembunuhan Putri),” ungkap Irfan dilansir detikjabar, Sabtu (23/8/2025).
Irfan menyebutkan petugas bersama pelaku masih dalam perjalanan menuju Jawa Barat. “Masih dalam perjalanan ke Polres Indramayu,” katanya.
Sebelumnya, jasad Putri ditemukan penuh luka bakar di dalam kamar kos di Desa Singajaya, Indramayu, pada Sabtu (9/8/2025).
Simak selengkapnya di sini
(isa/isa)
-

Beredar Video Penangkapan Bripda Alvian Sinaga, Polisi Buron Bakar Pacarnya Putri Apriyani
GELORA.CO – Publik tengah dihebohkan dengan beredarnya video detik-detik penangkapan Bripda Alvian Maulana Sinaga, buron kasus pembunuhan sadis terhadap Putri Apriyani. Tersangka yang sempat menghilang selama lebih dari dua pekan itu disebut-sebut berhasil dibekuk tim gabungan kepolisian di wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/8).Dalam video yang beredar, suasana dramatis terlihat saat aparat mendekati sebuah bangunan kayu sederhana di perkampungan sepi. Beberapa polisi berpakaian preman, mengepung seorang pria muda yang tampak gelisah. Pria tersebut diduga kuat adalah Bripda Alvian.
Detik-detik tegang itu memperlihatkan aparat dengan sigap mengamankan tersangka. Alvian sempat berusaha menghindar, namun langsung digiring dan diborgol. Di akhir video, tampak pemuda asal Medan, Sumatera Utara, itu digelandang menjauh dari lokasi menuju ke sebuah mobil, sementara beberapa warga sekitar terlihat menyaksikan dari kejauhan.
Informasi yang dihimpun menyebut, Alvian ditangkap saat menunggu angkutan untuk berpindah ke tempat lain. Keberadaannya terendus di sebuah perkampungan terpencil, hingga akhirnya tim kepolisian berhasil menangkap tanpa perlawanan berarti.
Kabar penangkapan ini disambut meluas oleh warganet. Kolom komentar media sosial dipenuhi apresiasi kepada jajaran Polres Indramayu, Polda Jabar, serta Polsek setempat yang terlibat dalam perburuan panjang ini. Publik menilai, keberhasilan ini menjadi jawaban atas keresahan keluarga korban sekaligus membuktikan keseriusan Polri.
Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Polres Indramayu maupun Polda Jabar untuk memastikan kebenaran informasi penangkapan tersebut. Meski begitu, sepintas wajah pria dalam video terlihat sangat mirip dengan foto Bripda Alvian yang sebelumnya banyak beredar di media.
Seperti diketahui, Bripda Alvian menjadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri Apriyani di Indramayu. Tak hanya membunuh, Alvian juga diduga menguras uang Rp 32 juta milik korban. Penangkapan ini, jika benar adanya, akan menjadi akhir dari pelarian yang penuh tanda tanya, sekaligus awal dari proses hukum yang ditunggu-tunggu masyarakat. (*)
-

Polda Jabar Bongkar Jasa SEO Promosi Situs Judi Online
BANDUNG – Direktorat Reserse Siber (Ditresiber) Polda Jawa Barat mengungkap jasa jaringan layanan search engine optimization (SEO) yang digunakan untuk mengoptimalkan situs judi online.
Plt Kabid Humas Polda Jabar Kombes Irfan Nurmansyah mengatakan pihaknya berhasil meringkus enam orang tersangka yang ditangkap di sejumlah wilayah, termasuk di Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang.
“Modus operandi mereka adalah menggunakan SEO untuk menaikkan peringkat situs judi online di mesin pencari sehingga muncul di halaman pertama pencarian,” kata Irfan dilansir ANTARA, Jumat, 22 Agustus.
Irfan mengatakan sindikat tersebut beroperasi sejak 2023 hingga 2025 dengan modus menaikkan peringkat situs judi online di mesin pencari agar mudah ditemukan masyarakat.
Ia mengungkapkan para tersangka mengelola situs bernama Garuda Website yang mengiklankan lima situs judi online.
“Setiap situs menghasilkan keuntungan Rp10 hingga 15 juta per bulan dengan total keuntungan mencapai sekitar Rp500 juta selama dua tahun,” kata dia.
Sementara itu, Kasubdit 2 Ditresiber Polda Jabar AKBP Afrito Marbaro menegaskan pihaknya masih mengembangkan penyelidikan untuk menelusuri jaringan internasional, termasuk yang beroperasi di Kamboja dan Kanada.
Arfito mengatakan penyidik juga mengamankan barang bukti seperti 11 unit laptop, delapan unit handphone, 59 kartu visa, satu rekening BCA, uang tunai senilai Rp7 juta, serta dua kendaraan roda empat.
“Beberapa rekening tampungan juga telah diajukan untuk diblokir. Polda Jabar berkomitmen untuk terus mengusut tuntas jaringan perjudian online ini demi melindungi masyarakat dari dampak negatifnya,” katanya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305559/original/038733100_1754356487-Jepretan_Layar_2025-08-05_pukul_08.12.30.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alarm Serius di Balik Insiden Meledaknya Stasiun Pengumpul Gas Pertamina Cidahu Subang
Sebagai langkah konkret, Gunhar mengusulkan agar TNI dilibatkan secara aktif dalam sistem pengamanan kilang bahan bakar minyak (BBM) maupun lapangan produksi migas. Menurutnya, kehadiran TNI penting mengingat lingkungan kilang adalah kawasan dengan risiko tinggi, penuh dengan zat mudah terbakar dan potensi bahaya besar.
“Tidak bisa lagi kita anggap remeh. Kilang dan field migas harus diperlakukan sebagai kawasan strategis dengan tingkat keamanan tertinggi. Untuk itu, keterlibatan TNI menjadi sangat relevan dan mendesak,” tandasnya.
Gunhar menegaskan bahwa keberlangsungan produksi energi Indonesia sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur dan keamanan operasional, terutama di sektor hulu migas. Ia meminta Pertamina dan seluruh pemangku kepentingan segera melakukan evaluasi menyeluruh dan peningkatan sistem proteksi di semua titik operasi yang berisiko tinggi.
“Kita tidak boleh menunggu jatuh korban atau gangguan pasokan energi yang masif baru bergerak. Pencegahan harus jadi prioritas,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan ledakan dan kebakaran terjadi di stasiun pengumpul gas milik PT Pertamina EP Subang Field yang berlokasi di Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat. Insiden ini terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025, sekitar pukul 04.20 WIB, dan menyebabkan dua pekerja mengalami luka bakar.
Menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawa, ledakan ini dipicu oleh kebocoran gas. “Selasa 5 Agustus 2025 Pukul 04.20 Wib bertempat di PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang telah terjadi kebocoran gas yang mengakibatkan ledakan,” ungkapnya, Selasa (5/8/2025).
Peristiwa itu sempat membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah. Salah seorang warga, Ali Nurdin, mengaku kaget dengan dentuman yang sangat keras.
“Ledakan pertama itu dentumannya keras sekali. Sekitar pukul 04.00 WIB,” ujar Ali kepada Liputan6.com.
Ali menambahkan, sebelum ledakan, ia sempat melihat semburan gas dari arah sumur pengeboran.
“Semburannya itu buat api menyala-nyala. tinggi sekali,” katanya, seraya mengungkapkan kekhawatiran semburan itu berdampak pada lingkungan sekitar rumahnya yang berjarak 3-4 kilometer dari lokasi kejadian.