Kementrian Lembaga: Polda Jabar

  • Kampus Unpar Bandung Terima Teror Ancaman Bom Saat Acara Wisuda

    Kampus Unpar Bandung Terima Teror Ancaman Bom Saat Acara Wisuda

    Dari hasil pemeriksaan dan sterilisasi hingga saat ini, kata dia, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar tidak menemukan adanya tanda-tanda yang mendukung kebenaran ancaman bom tersebut.

    “Saat ini kami belum menemukan. Artinya surat ancaman tersebut tentu bisa disikapi dengan bijak juga, baik oleh kalangan kampus maupun masyarakat Kota Bandung,” kata dia.

    Meski tidak mendapatkan bukti yang mendukung atas ancaman teror tersebut, kepolisian telah melakukan penyelidikan untuk mencoba menggali berbagai informasi, termasuk siapa yang menyebarkan informasi surat ancaman pertama kali.

    “Itu akan kami dalami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, secepatnya kami bisa mengungkap siapa pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran dengan menyebarkan teror dan berita-berita yang tidak benar,” kata Kombes Pol. Jules.

  • Hendak Gelar Wisuda, Kampus Unpar Bandung Diteror Ancaman Bom, Polisi Selidiki – Espos.id

    Hendak Gelar Wisuda, Kampus Unpar Bandung Diteror Ancaman Bom, Polisi Selidiki – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kota Bandung. (Istimewa/Unpar Bandung)

    Esposin, BANDUNG — Polda Jabar tengah menyelidiki ancaman bom yang ditujukan pada kegiatan wisuda di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kota Bandung.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan ancaman tersebut beredar dalam bentuk selebaran surat teror yang diterima oleh pihak kampus menjelang acara wisuda yang berlangsung pada 15 hingga 17 November 2024.

    Promosi
    Jadi Ajang Masuk Pasar Global! Saatnya UMKM Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025

    “Penyelidikan masih berjalan. Tentunya kami juga akan mencoba menggali, masih akan melakukan pendalaman sejauh mana siapa yang menyebarkan teror ini. Itu akan kami dalami,” kata Jules di Bandung, Jumat (15/11/2024), dilansir Antara.

    Jules mengungkapkan saat ini Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar telah melakukan upaya sterilisasi untuk memastikan keamanan lingkungan kampus menjelang kegiatan wisuda.

    “Dari surat tersebut tentu kami melakukan upaya-upaya pengamanan dan bentuk upaya lain yang kami lakukan adalah sterilisasi,” kata dia.

    Dari hasil pemeriksaan dan sterilisasi hingga saat ini, kata dia, pihak kepolisian belum menemukan adanya tanda-tanda yang mendukung kebenaran ancaman bom tersebut.

    “Saat ini kami belum menemukan. Artinya surat ancaman tersebut tentu bisa disikapi dengan bijak juga baik oleh kalangan kampus maupun seluruh masyarakat Kota Bandung,” kata Jules.

    Jules mengatakan meski belum ditemukan bukti yang mendukung terhadap ancaman tersebut, kepolisian tetap meningkatkan pengamanan dengan mengerahkan 100 personel selama berlangsungnya acara wisuda di Unpar.

    “Mulai pagi hari ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian, ada kurang lebih 100 personel yang kami libatkan untuk pengamanan pelaksanaan wisuda,” katanya.

    Lebih lanjut, Polda Jabar berkomitmen untuk mengungkap pihak di balik teror ini dan menindak tegas pelaku yang berusaha menimbulkan ketakutan di kalangan kampus dan masyarakat khususnya di Kota Bandung.

    “Secepatnya kita bisa mengungkap siapa pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran di masyarakat atau terlebih kepada pihak kampus dengan menyebarkan teror dan berita-berita yang tidak benar,” kata dia.

     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Cara Cek LPG Pertamina Asli atau Oplosan

    Cara Cek LPG Pertamina Asli atau Oplosan

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat untuk memeriksa kualitas dan keaslian produk LPG Bright Gas setiap kali melakukan pembelian. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keaslian produk dan bukan oplosan. Lantas bagaimana cara cek LPG Pertamina asli atau oplosan?

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan cara cek LPG Pertamina asli atau oplosan bisa dilakukan dengan scan barcode di segel tabung (sealcap). Sebab dalam setiap tabung LPG Bright Gas asli terdapat Fitur Optical Color Switch (OCS) dan QR Barcode.

    Ia menjelaskan holografik OSC dan QR Code pada tabung ini berfungsi sebagai lapisan pengamanan tambahan yang memudahkan konsumen dalam mengenali dan memastikan produk Bright Gas yang mereka beli adalah produk asli dan terjamin kualitasnya.

    “Kami sangat peduli dengan keamanan dan kenyamanan konsumen. Dengan adanya segel hologram OCS pada Bright Gas, kami bisa memastikan bahwa produk tersebut benar-benar dari Agen resmi Pertamina,” jelas Heppy dalam keterangan resminya, Kamis (14/11/2024).

    Cara cek LPG Pertamina asli atau oplosan melalui hologram OCS dapat terlihat pada segel LPG Bright Gas yang akan berubah warna saat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, memberikan lapisan perlindungan tambahan untuk meminimalisir risiko pemalsuan.

    Sementara, cara cek LPG Pertamina asli atau oplosan melalui fitur QR Code pada bagian atas sealcap atau segel tabung berfungsi untuk mengidentifikasi sirkulasi edar tabung yang memuat informasi titik pengisian tabung dan rantai distribusi peredaran tabung LPG Bright Gas tersebut.

    “LPG BrightGas telah lama dikenal karena kualitasnya yang unggul dan aman untuk digunakan. teknologi holgrafik OCS ini telah kami gunakan sejak akhir 2017 dan teknologi QR Code ini telah digunakan di 2022,” terang Heppy.

    “Inovasi ini juga memudahkan konsumen dan rantai penjualan kami yaitu BrightGas Outlet atau Pangkalan kami mengenali tabung LPG yang mereka jual berasal dari SPBE mana dengan memindai QR Code pada segel menggunakan kamera di smartphone,” jelasnya.

    Cara cek LPG Pertamina asli atau oplosan ini diterapkan pada seluruh produk LPG Bright Gas yang beredar di pasaran, termasuk produk ukuran 5,5 kg dan 12 kg sebagai upaya Pertamina Patra Niaga untuk memperkuat upaya perlindungan konsumen dan menciptakan pasar yang lebih transparan serta aman.

    Informasi seputar layanan dan produk Pertamina atau produk lainnya, masyarakat dapat mengunjungi sosial media @mypertamina dan @pertaminapatraniaga, website https://mypertamina.id serta menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

    Saksikan juga video: Polda Jabar Bongkar Kasus Gas Oplosan, 10 Ribu Tabung Disita

    (fdl/fdl)

  • Rutan Salemba ungkap identitas tujuh tahanan yang melarikan diri

    Rutan Salemba ungkap identitas tujuh tahanan yang melarikan diri

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rutan Salemba ungkap identitas tujuh tahanan yang melarikan diri
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 13 November 2024 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan mengungkapkan identitas tujuh tahanan kasus narkoba yang melarikan diri dari rumah tahanan (Rutan) Kelas 1, Salemba, Jakarta Pusat, kemarin.

    “Dari hasil penelusuran, ada satu yang sudah menjadi narapidana sedangkan enam orang lainnya masih berstatus terpidana,” kata Tonny saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Ketujuh orang itu yakni AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30) dan AS bin N (27).

    Tonny menjelaskan mereka ada yang masih merupakan tahanan yang masih bersidang dan satu yang sudah diputus kasusnya.

    Tonny menjelaskan tujuh orang ini diketahui kabur dari tahanan sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dengan yang akan bertugas di pagi hari.

    Setelah apel berlangsung, pihaknya  melakukan pengecekan dan perhitungan dari kamar ke kamar. Lalu, terdapat kamar yang ditemukan dalam keadaan pintu terkunci dari dalam.

    Setelah pihaknya mendobrak pintu, terali kamar dekat kamar mandi sudah dalam kondisi terpotong (terbuka). Pihaknya tidak menemukan alat yang diduga dipakai untuk memotong terali tersebut, kecuali adanya sandal, pakaian, dan topi.

    Lalu, tujuh orang ini juga melarikan diri lewat gorong-gorong menggunakan alat bantu lain.

    Pencarian terhadap ketujuh orang ini masih terus dilakukan petugas Rutan Salemba berkoordinasi dengan pihak Kepolisian.

    Tonny juga meminta agar masyarakat yang mengetahui keberadaan tahanan dan narapidana ini untuk melapor.

    “Kami telusuri modus, waktu, tempat pelariannya. Dan yang sudah kita lakukan meminta bantuan ke Kepolisian dan memberitahukan ke Kejaksaan dan Pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan. Kita bersurat ke Polda Aceh dan Polda Jabar,” jelas Tonny.

    Diketahui, sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar mereka di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (12/11) dini hari.

    “Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar,” kata Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat Agung Nurbani saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (12/11).

    Ia menjelaskan petugas langsung melakukan pengecekan kamar dan penyisiran sekitar area rutan yang ada di sekitar.

    Sumber : Antara

  • Duh, Pabrik ‘Pil Koplo’ di Tasikmalaya Produksi 1,5 Juta Butir per Bulan

    Duh, Pabrik ‘Pil Koplo’ di Tasikmalaya Produksi 1,5 Juta Butir per Bulan

    Liputan6.com, Tasikmalaya Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat, menggerebek pabrik obat terlarang jenis trihexyphenidyl atau Pil Y atau pil koplo di Kampung Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

    “Produksi obat yang dilakukan oleh 3 orang tersangka ini telah beroperasi selama 6 bulan dan setiap bulan mencetak 1,5 juta butir,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar, Kombes Pol Johannes R. Manalu, Senin (11/11/2024).

    Seperti diketahui Trihexyphenidyl atau pil Y atau pil koplo biasa orang menyebut, merupakan obat untuk mengatasi gejala penyakit parkinson dan gejala ekstrapiramidal yang termasuk dalam obat antikolinergik.

    Penggunaan pil Y harus dengan resep dokter, tetapi penggunaan tanpa resep cukup berisiko bagi kesehatan karena berpotensi menimbulkan efek samping yang serius seperti mulut kering, penglihatan kabur, pusing, ngantuk berlebih, sembelit, kebingungan dan membangkitkan halusinasi.

    Menurutnya, pengungkapan pabrik produsen pil Y di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya itu, berasal dari laporan masyarakat, terhadap kegiatan yang mencurigakan yang dilakukan para pegawai pabrik itu.

    “Kita amankan tiga tersangka beserta barang buktinya. Informasi sementara di lokasi ini membuat pil obat keras yang masuk dalam katagori narkoba jenis trihex,” kata dia.

    Untuk mengelabui masyarakat sekitar, pabrik yang jauh dari pemukiman warga itu, sengaja menyamarkan produksi dengan berkedok memproduksi air minum mineral CV Tirta Mandiri sebagai distributor dan supplier.

    “Kami masih melakukan pengembangan atas penggerebekan yang dilakukan selama ini dan untuk semua barang langsung disita hingga dibawa ke Polda Jawa Barat,” ujar dia.

    Dalam penggerebekan tersebut, petugas menemukan beberapa barang bukti yakni mesin, bahan baku, hingga barang jadi ribuan butir obat terlarang di pabrik produsen Trihexyphenidyl tersebut.

  • Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 November 2024

    Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis Megapolitan 12 November 2024

    Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas I Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) dini hari merupakan residivis kasus narkoba.
    Sejumlah narapidana itu kini tengah menjalani proses hukum kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    “Di antara mereka ini ada beberapa yang sudah melakukan perbuatan (pidana) lebih dari satu kali,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan saat memberikan keterangan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa.
    “Artinya, itu dari narkotika sedang diproses untuk kasus TPPU,” imbuh Tonny.
    Meski begitu, Tonny tidak menjelaskan secara gamblang identitas napi yang merupakan residivis. 
    Dia hanya menyebut, dari tujuh narapidana yang kabur, hanya satu yang statusnya narapidana murni atau putusan pidananya sudah inkrah alias berkekuatan hukum tetap. 
    Untuk itu, selain bekerja sama dengan pihak Polsek Cempaka Putih, Rutan Salemba juga meminta bantuan kepada pihak kejaksaan dan pengadilan untuk menindaklanjuti kasus ini. 
    “Kita sudah meminta bantuan ke pihak kepolisian. Dan, memberitahukan ke pihak kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan. Sampai juga kita bersurat ke Polda Aceh dan juga ke Polda Jawa Barat,” lanjut dia.
    Kendati demikian, Tonny tidak menjelaskan alasan kerja sama dengan Polda Aceh dan Polda Jabar ini.
    Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, dengan cara menjebol terali kamar.
    Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
    “Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar,” kata Agung dalam keterangan resminya.
    Setelah mengetahui kaburnya tujuh tahanan, petugas Rutan Salemba segera melakukan pengecekan di kamar dan menyisir area sekitar rutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 30 Orang Jadi Korban Kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang – Espos.id

    30 Orang Jadi Korban Kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Kecelakaan beruntun terjadi di ruas tol Purbaleunyi KM 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sore sekitar pukul 15.30 WIB. (Istimewa/X)

    Esposin, PURWAKARTA — Kecelakaan beruntun yang melibatkan 19 kendaraan di KM 92 Tol Cipularang, Senin (11/11/2024) menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 29 korban lainnya terluka. 

    Promosi
    Bekali Peserta dengan Skill dan Pengetahuan, BRI Peduli Berdayakan Eks PMI

    Dari 29 korban luka itu, rinciannya 25 orang luka ringan dan 4 orang luka berat. Seluruh korban luka menjalani perawatan di RS Abdul Rojak Purwakarta. 

    “Pagi ini saya dapat data bahwa jumlah korban menjadi 30 orang. Jumlah itu terdiri 29 orang luka dan 1 orang meninggal dunia,” kata Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa (12/11/2024).

    Kronologi 

    Jasamarga menyebut insiden itu terjadi karena adanya kecelakaan dari truk pengangkut kardus. Akibat kejadian itu, ruas tol arah Jakarta menjadi tertutup.

    “Terjadi kecelakaan melibatkan sebuah truk pengangkut kardus di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB,” tulis Jasamarga dalam keterangannya.

    “Akibat kejadian tersebut lalu lintas di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta tertutup, sedangkan jalur sebaliknya dibuka dua lajur untuk dapat dilalui,” tambah keterangan itu.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Sopir Truk Dirawat dan Diawasi Polisi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 November 2024

    Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Sopir Truk Dirawat dan Diawasi Polisi Bandung 12 November 2024

    Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Sopir Truk Dirawat dan Diawasi Polisi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Polisi menyebut
    sopir truk
    yang diduga mengalami
    rem blong
    dalam kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang mengalami luka-luka dan kini tengah dalam perawatan di rumah sakit setempat.
    “Untuk sopir termasuk salah satu korban luka dari 29 korban luka-luka,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, dalam pesan singkatnya, Selasa (12/11/2024).
    Dikatakan, meski dalam perawatan, sopir yang belum diketahui identitasnya itu tengah dalam pengawasan kepolisian.
    “Namun, selain dalam penanganan tim medis dari Rumah Sakit Abdul Rodjak, tetapi tetap dalam pengawasan dan penjagaan petugas kepolisian Polres Purwakarta,” ucap Ibrahim.
    Seperti diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada pukul 15.15 WIB.
    Lalu lintas di jalur tersebut tertutup, dan Jasa Marga membuka dua lajur di jalur sebaliknya.
    Ada kurang lebih 17 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, dengan rincian sebagai berikut 1 orang korban meninggal dunia; 25 orang luka ringan dan; 4 orang luka berat.
    Petugas kepolisian, petugas pengelola jalan tol, termasuk petugas derek dan tim kesehatan, telah berhasil mengevakuasi korban luka dan meninggal ke Rumah Sakit Abdul Rodjak di Purwakarta sejak semalam.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Sopir Truk Dirawat dan Diawasi Polisi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 November 2024

    Olah TKP Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 92, Sopir Ungkap Posisi Persneling Truk Bandung 12 November 2024

    Olah TKP Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Km 92, Sopir Ungkap Posisi Persneling Truk
    Editor
    KOMPAS.com
    – Insiden
    kecelakaan
    beruntun yang melibatkan belasan kendaraan terjadi di Tol Cipularang Km 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sekitar pukul 15.10 WIB. 
    Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka berat. Dalam hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP),
    polisi
    menduga truk tronton yang mengangkut kardus mengalami kesulitan mengendalikan kendaraan di jalan menurun. 
    Lalu, terungkap bahwa posisi persneling truk tersebut berada di gigi empat, yang dianggap tidak tepat untuk jalan menurun dengan kondisi beban berat. 
    Dalam kondisi ini, truk gagal mengurangi kecepatan dan mulai kehilangan kendali, yang kemudian menyebabkan tabrakan beruntun dengan kendaraan-kendaraan lain yang berada di belakangnya.
    “Untuk pengemudi juga termasuk yang kita rawat ada di sana ini pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Kakorlantas Irjen Aan Suhanan kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
    “Kemudian didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan,” tambahnya, dilansir dari
    Tribunnews.com

    Sementara itu, Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengatakan, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat (Ditlantas Polda Jabar) tim Traffic Accident Analysis (TAA) langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan mendalam. 
    Proses olah TKP ini dilakukan di sepanjang 400 meter dari Km 92+600 hingga Km 92+200 untuk mengumpulkan bukti-bukti teknis yang terkait, seperti jejak pengereman, posisi kendaraan yang terlibat, dan kondisi jalan.
    Menurut AKBP Edwin, olah TKP diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30 menit, meskipun akses jalan yang padat membuat proses berlangsung lebih lama dari perkiraan. 
    Selain itu, selama proses investigasi berlangsung, pihak kepolisian melakukan pengalihan arus kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta ke jalur arteri. 
    Para pengguna jalan dialihkan keluar di Exit Tol Cikamuning di Km 116 untuk menghindari kemacetan lebih parah.
    “Untuk pengguna jalan yang melintas di Tol Cipularang dari arah Bandung menuju Jakarta kami alihkan sementara melalu jalur arteri, mereka akan keluar di Exit Tol Cikamuning di Km 116,” kata AKBP Edwin.
    Melalui hasil olah TKP yang dilakukan tim TAA, diharapkan penyebab kecelakaan dapat diidentifikasi secara menyeluruh, dan tindakan preventif lebih lanjut dapat diterapkan guna mencegah kecelakaan beruntun di masa depan.
    Berdasar
    update
    data dari Satlantas Polres Purwakarta, 27 korban luka dan 1 korban meninggal dunia. 
    Berikut ini data untuk korban luka ringan:
    Data korban luka berat adalah sebagai berikut:
    Untuk korban meninggal adalah Salsabila, 13 tahun, perempuan, pelajar, Jakarta Selatan. 
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Truk Biang Kerok Kecelakaan Maut di KM 92 Tol Cipularang: Posisi Persneling Gigi 4 di Jalan Menurun
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Horor Truk Rem Blong Picu Tabrakan Cipularang hingga Mobil Bertumpukan

    Horor Truk Rem Blong Picu Tabrakan Cipularang hingga Mobil Bertumpukan

    Jakarta

    Kecelakaan beruntun melibatkan belasan kendaraan terjadi di Tol Cipularang Km 92, Jawa Barat, arah Jakarta. Benturan hebat truk dengan sejumlah mobil saat kecelakaan membuat kendaraan bertumpuk dan berujung maut.

    Kecelakaan maut tersebut terjadi di Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (11/11) siang, belasan kendaraan terlibat bertumpuk di badan jalan. Beberapa orang terlihat sedang dievakuasi keluar kendaraan. Satu mobil berwarna hitam ringsek keluar jalur.

    “Benar ada TKP di KM 92,” kata Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah, membenarkan peristiwa kecelakaan.

    Anggota kepolisian bersama petugas Jasa Marga dan instansi lainnya dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Arus lalu lintas Tol Cipularang sempat dialihkan dan ditutup sementara.

    “Sementara penyebab pasti kecelakaan belum diketahui, namun diduga itu diakibatkan karena rem blong,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Jules Abraham Abbas, kepada wartawan soal dugaan awal, Senin (11/11).

    Kronologi kecelakaan, Jules mengatakan truk membawa muatan berat dengan kondisi rem blong di Tol Cipularang. Truk kemudian menabrak kendaraan di depannya hingga terjadi kecelakaan beruntun.

    Mobil Bertumpukan

    Berdasarkan video yang diterima, Senin (11/11), mobil-mobil minibus tampak bertumpuk-tumpuk. Di sebelah mobil yang bertumpuk itu, terlihat sebuah truk berwarna kuning terlibat kecelakaan.

    Dari mobil-mobil yang bertumpuk-tumpuk itu, tampak minibus hitam berada di atas mobil lainnya. Sejumlah minibus yang terlibat kecelakaan ringsek. Di lokasi terdengar teriakan warga yang menyebut terjadi kecelakaan beruntun.

    Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. (Dok. Istimewa)

    Sementara itu, di ruas tol jalur sebaliknya, tampak ada mobil yang keluar jalur dalam posisi terbalik. Sementara di batas lajur tol tampak mobil putih yang ringsek parah. Atap mobil tampak penyok.

    Berdasarkan laporan di lokasi kejadian, ada pengendara yang terjepit dalam kondisi selamat. Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah, mengatakan ada sejumlah korban terjepit berusaha dievakuasi.

    “Saat ini sedang dilakukan evakuasi korban karena ada beberapa korban yang terjepit di dalam kendaraan,” ujar Lilik kepada detikJabar.

    Lilik menyebut, korban yang berhasil dievakuasi selanjutnya di bawa ke dua rumah sakit untuk mendapat perawatan. “Untuk korban masih dilakukan evakuasi di TKP. Sebagian korban di bawa ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta,” tandasnya.

    Kapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus, mengatakan ada 17 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. Wiyagus mengatakan satu orang tewas dan delapan terluka.

    “Sementara ada 17 kendaraan yang terlibat di Km 92B dan jumlah korban satu meninggal dunia, kemudian delapan luka,” kata Wiyagus usai rapat bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (11/11).

    Kabar terbaru, polisi mengatakan ada 23 korban dalam tabrakan beruntun 17 kendaraan di Km 92 Tol Cipularang. Dari jumlah itu, ada satu korban tewas.

    “23 total korban. Satu MD dan 22 luka-luka,” ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah.

    Tangkapan layar kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Senin (11/11/2024). (Dok. Istimewa)