Kementrian Lembaga: PGRI

  • Soal Putusan MK, Disdik Kota Batu Bakal Petakan Sekolah Swasta yang Butuh Bantuan Anggaran
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Juni 2025

    Soal Putusan MK, Disdik Kota Batu Bakal Petakan Sekolah Swasta yang Butuh Bantuan Anggaran Surabaya 11 Juni 2025

    Soal Putusan MK, Disdik Kota Batu Bakal Petakan Sekolah Swasta yang Butuh Bantuan Anggaran
    Tim Redaksi
    BATU, KOMPAS.com
    – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan negara menjamin pendidikan dasar gratis.
    Termasuk di sekolah swasta termasuk di Kota Batu, Jawa Timur masih disosialisasikan.
    Meski keputusan yang ditetapkan pada 27 Mei lalu ini bersifat final, implementasinya di lapangan.
    Terutama bagi sekolah swasta belum berjalan tahun ini karena menunggu petunjuk teknis (juknis).
    Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan wacana ini kepada sekolah-sekolah swasta.
    “Kami sudah sampaikan informasinya, namun panduan teknis resmi dari pemerintah pusat belum ada,” ujar Daud, Rabu (11/6/2025).
    Secara prinsip, Daud menilai gagasan ini bukanlah hal yang mustahil.
    Ia mencontohkan SMP Diponegoro dan SMP PGRI di Kota Batu yang telah menyelenggarakan pendidikan gratis dengan mengandalkan sepenuhnya dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas) dari pusat dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemkot Batu.
    Namun, tantangan utamanya terletak pada keragaman model bisnis dan kualitas layanan sekolah swasta.
    Regulasi saat ini masih mengizinkan sekolah swasta memungut biaya tambahan untuk menutupi kekurangan atau meningkatkan mutu layanan yang tidak didukung bantuan pemerintah.
    “Ada sekolah yang memungut biaya untuk fasilitas premium seperti
    boarding school
    , atau untuk mendanai program pembelajaran kreatif yang menjadi keunggulan mereka,” jelasnya.
    Beberapa sekolah swasta elite bahkan menolak menerima dana hibah pemerintah untuk menjaga independensinya.
    Di sisi lain, banyak sekolah swasta yang membutuhkan pungutan untuk menutupi biaya operasional esensial seperti gaji guru dan kegiatan ekstrakurikuler.
    Kondisi ini menuntut pemerintah untuk cermat.
    “Pemerintah perlu melakukan kurasi atau pemetaan untuk mengidentifikasi sekolah mana yang benar-benar membutuhkan subsidi agar bisa gratis,” katanya.
    Sebagai gambaran, dana Bosda dari Pemkot Batu adalah Rp 25.000 per siswa SD dan Rp 35.000 per siswa SMP.
    Sementara itu, Bosnas dari pemerintah pusat mengalokasikan Rp 900.000 per tahun untuk siswa SD dan Rp 1,1 juta per tahun untuk siswa SMP.
    Jika kebijakan
    sekolah gratis
    dipukul rata, maka potensi pembengkakan anggaran pemerintah sangat besar, karena sekolah swasta tidak lagi dapat menarik iuran dari orang tua siswa.
    “Jika memang itu benar digratiskan, tentu ada potensi tambahan biaya dari pemerintah,” katanya.
    Di lain pihak, kalangan pengelola sekolah swasta menyuarakan kekhawatirannya.
    Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Batu, Windra Rizkyana, mendesak agar wacana ini dikaji secara matang.
    Menurutnya, masalah minimnya peminat di sebagian sekolah swasta tidak semata-mata karena faktor biaya.
    “Faktanya, ada sekolah dasar negeri yang sudah pasti gratis pun masih sepi peminat. Ini bukti bahwa orang tua murid kini mencari kualitas, bukan sekadar sekolah gratis,” ungkapnya.
    Windra, yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu, khawatir jika dana pemerintah yang terbatas akan memaksa sekolah swasta untuk memangkas program-program unggulan yang selama ini menjadi daya tarik mereka.
    “Jika sekolah harus mengorbankan kualitas dan inovasi hanya untuk menyesuaikan dengan anggaran pemerintah yang terbatas, maka cita-cita untuk menciptakan pendidikan berkualitas justru gagal tercapai. Ini sangat disayangkan,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mbak Wali Apresiasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Miliki Peran Penting Membentuk Karakter Anak Kota Kediri

    Mbak Wali Apresiasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Miliki Peran Penting Membentuk Karakter Anak Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengapreasi tenaga pendidikan dan kependidikan yang telah memberikan kontribusi bagi pendidikan di Kota Kediri. Hal itu disampaikan dalam acara Apresiasi Dedikasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan IGTKI PGRI Kecamatan Pesantren. Acara berlangsung di Gedung Kelurahan Bawang, Rabu (11/05/2025). Pada acara ini, Wali Kota Kediri juga menyerahkan tali asih kepada 13 orang pendidik dan tenaga kependidikan IGTKI Kecamatan Pesantren yang purna tugas.

    “Saya sampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Bapak Ibu pendidik dan tenaga kependidikan. Bapak Ibu yang ada di sini adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja tidak pernah lelah dan penuh dedikasi. Bapak Ibu di sini punya peran penting dalam mendidik, membimbing serta membentuk anak-anak kita,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan tenaga pendidikan dan kependidikan yang purna tugas ini telah mengabdikan diri bertahun-tahun dalam dunia pendidikan khususnya di Kecamatan Pesantren. Perjalanan panjang yang dilalui adalah kontribusi besar yang tidak ternilai harganya. Pengabdian yang telah dilakukan akan terus menginspirasi guru-guru muda untuk melanjutkan perjuangan ini. Demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun karakter generasi masa depan.

    “Mereka ini punya peran besar dalam membentuk karakter anak-anak. Sebagai bentuk apresiasi kami juga memberikan insentif dan terus mendukung sarana prasarana sekolah agar suasana belajar nyaman. Sehingga anak-anak juga terfasilitasi dengan baik,” ungkapnya.

    Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa saat ini dunia pendidikan memiliki tantangan yang kompleks. Anak-anak tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual tetapi harus memiliki budi pekerti yang baik dan moral yang kuat. Dunia pendidikan di Kota Kediri juga harus bisa menciptakan kondisi yang aman, nyaman, menyenangkan, inklusif, dan menumbuhkan kreativitas anak-anak. “Kita juga perlu inovasi agar anak-anak ketika belajar bisa merasa nyaman. Sehingga apa yang kita ajarkan ini bisa masuk ke anak-anak,” ungkapnya.

    Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Sulthon Arfiansyah menambahkan Mbak Wali Vinanda fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Yakni dengan memberikan perhatian kepada pendidik dan tenaga kependidikan baik lembaga formal dan non formal masuk ke dalam program prioritas. Dengan adanya penambahan insentif bagi pendidik dan tenaga kependidikan non ASN yakni sebesar 50 ribu rupiah setiap bulan.

    Dimulai pada bulan April. Total penerima di Kota Kediri ada sekitar 4.200 orang. Lalu ada program beasiswa S-1 bagi Pendidik PAUD. Dimana PAUD ini terdiri dari kelompok bermain, tempat pendidikan anak, satuan PAUD sejenis, dan TK. Ada pula pelatihan untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan dan tenaga kependidikan PAUD.

    Pada minggu ini juga ada diklat untuk pengembangan guru SD tingkat pertama. Yakni guru SD kelas 1 dan 2 sebab masuk dalam usia PAUD. Dimana usia PAUD ini adalah 0-8 tahun. Diklat dilaksanakan mulai tanggal 10 hingga 13 Juni dan diikuti oleh 30 guru. Nanti secara bertahap akan dilatih seluruhnya. Pemateri dari APPAUDI Jatim, APPAUDI Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Dosen. Peserta akan mendapatkan materi mengenai strategi pembelajaran agar lebih kreatif dan menyenangkan.

    “Setelah TK B ke SD ini diharapkan ada kesinambungan strategi pembelajaran bagaimana anak-anak yang lulus TK menginjak SD dapat menyesuaikan dengan sangat baik. Jadi dalam transformasi pendidikan ini tidak ada gapnya. Kabar baiknya ini menjadi kota pertama yang melaksanakan diklat seperti ini,” imbuh Sulthon.

    Turut hadir, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Bawang Ahmad Sofan Alif, Ketua IGTKI Kota Kediri Dyah Mujiati, Ketua IGTKI-PGRI Kecamatan Pesantren Asih Tri Wulandari, dan tamu undangan lainnya. [nm/ted]

  • 18 Perguruan Tinggi yang Dapat Tarif Diskon 10 Persen dari KAI, Berlaku Mulai 25 Mei 2025

    18 Perguruan Tinggi yang Dapat Tarif Diskon 10 Persen dari KAI, Berlaku Mulai 25 Mei 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Kabar menyenangkan datang dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang menyediakan diskon tiket 10% untuk untuk mahasiswa dan alumni kampus.

    Tiket kereta api KAI, berlaku untuk perjalanan jarak menengah hingga jarak jauh, dengan beragam kelas yakni ekonomi, bisnis hingga eksklusif.

    Program ini akan resmi berlaku mulai pada Minggu 25 Mei 2025 hingga 20 Mei 2028, dengan masa berlaku berbeda-bed tergantung kampusnya.

    Meski program ini diperuntukkan ke civitas akademik dan alumni kampus, namun tidak semua kampus mendapatkan kebijakan tersebut.

    Berikut daftar 18 perguruan tinggi yang dapat tarif diskon 10%;

    Universitas Sebelas Maret (UNS)

    Universitas Indonesia (UI)

    Universitas Gadjah Mada (UGM)

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Institut Pertanian Bogor (IPB)

    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

    Universitas Airlangga (UNAIR)

    Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

    Universitas Negeri Semarang (UNNES)

    Universitas Semarang (USM)

    Universitas Brawijaya (UB)

    President University

    Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU)

    Universitas Darusalam Gontor (UNIDA GONTOR)

    Universitas Kristen Maranatha

    Universitas PGRI Madiun (UNIPMA)

    Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC)

    Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ)

    Menariknya, bukan hanya mahasiswa-mahasiswi di kampus, promo ini juga berlaku untuk dosen, hingga tenaga pendidik kampus yang terdaftar.

    Penting untuk diketahui, bahwa diskon ini tidak berlaku untuk kereta lokal, tarif promo atau layanan wisata.

    Sementara, cara untuk mendapatkan potongan, terlebih dahulu harus mendaftar ke Costumer Service statiun dan menunjukkan bukti identitas asli.

    Setelah berhasil ditahap registrasi, penumpang bisa langsung membeli tiket melalui aplikasi KAI access, tarif diskon akan otomatis muncul.

    Satu tiket hanya untuk satu perjalanan, sehingga setiap penumpang wajib membawa identitas saat boarding.

    (Besse Arma/Fajar)

  • Hyundai Motor Manufacturing Indonesia Rayakan World Health Day 2025 dengan Seminar Edukasi HIV/AIDS

    Hyundai Motor Manufacturing Indonesia Rayakan World Health Day 2025 dengan Seminar Edukasi HIV/AIDS

    Jakarta: PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) memperingati World Health Day 2025 dengan menggelar Seminar Edukasi. Aktivitas ini dilangsungkan untuk mensosialisasikan Pendidikan Kesehatan ke sekolah-sekolah sekitar pabrik.
     
    Dalam rangka memperingati World Health Day 2025, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.”
     
    Kegiatan diselenggarakan di SMK Ananda Mitra Industri, Kabupaten Bekasi pada Selasa, 29 April 2025. Diikuti oleh 90 partisipan dari beberapa sekolah menengah kejuruan di wilayah sekitar, acara ini digelar sebagai bagian dari upaya HMMI meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga kesehatan, khususnya terkait penyakit menular seksual seperti HIV AIDS.
     
    Seminar ini dirancang untuk memberikan wawasan menyeluruh kepada pelajar mengenai HIV dan AIDS, mulai dari sejarah dan asal-usul virus, metode penularan, hingga langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan sejak dini.

     

    Pabrik Hyundai menggelar kegiatan CSR Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.

    Tak hanya itu, seminar “Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda” juga menjadi bagian dari komitmen HMMI dalam mendukung kesehatan masyarakat dan pembangunan generasi muda yang sehat secara fisik maupun mental.
     
    Bongkyu Lee, President Director of PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, menyampaikan bahwa fokus perusahaan tidak semata-mata pada produksi kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga pada kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat di sekitar pabrik.
     
    “Kesehatan adalah fondasi dari masa depan yang berkelanjutan. Melalui edukasi kesehatan seperti ini, kami berharap generasi muda lebih sadar dan siap menghadapi tantangan kesehatan global, termasuk HIV AIDS,” kata Bongkyu.
     
    Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial HMMI Hyundai Connect, yang bertujuan menjembatani dunia industri dengan masyarakat, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan yang memberikan manfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
     

    Siswa SMK antusias mengikuti seminar yang digelar pabrik Hyundai dengan bertanya pada pakar kesehatan.
     
    Pada kesempatan kali ini, peserta seminar berasal dari empat sekolah: SMK Ananda Mitra Industri, SMK Negeri 1 Cikarang Pusat, SMK Negeri 1 Cikarang Selatan, dan SMK PGRI Bojongmangu.
     
    Menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi Kesehatan dari RS EMC Healthcare Cikarang, seminar kali ini dikemas dalam format yang interaktif dan mudah dicerna oleh kalangan remaja. Peserta aktif dan berani mengajukan pertanyaan, menunjukkan besarnya antusiasme mereka terhadap topik yang selama ini masih dianggap tabu untuk dibahas secara terbuka.
     
    Kepala Sekolah SMK Ananda Mitra Industri, Abdul Rokib, M.Pd., selaku tuan rumah penyelenggaraan juga menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan, “kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Hyundai. Edukasi Kesehatan bagi remaja sangat penting, terlebih untuk para pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan pencarian jati diri.”
     

     
    Kegiatan ini juga dilengkapi dengan layanan cek darah bagi peserta, guna mendeteksi potensi penyakit sejak dini.

    Siswa-siswi SMK melakukan cek darah untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka dalam rangka kegiatan CSR HMMI, World Health Day, Seminar Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.
     
    Lewat peringatan World Health Day, HMMI menegaskan kembali perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui peningkatan literasi kesehatan di kalangan generasi muda.
     
    Dengan terselenggaranya seminar ini, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia berharap dapat mendorong terciptanya generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan bertanggung jawab.

    Jakarta: PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) memperingati World Health Day 2025 dengan menggelar Seminar Edukasi. Aktivitas ini dilangsungkan untuk mensosialisasikan Pendidikan Kesehatan ke sekolah-sekolah sekitar pabrik.
     
    Dalam rangka memperingati World Health Day 2025, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.”
     
    Kegiatan diselenggarakan di SMK Ananda Mitra Industri, Kabupaten Bekasi pada Selasa, 29 April 2025. Diikuti oleh 90 partisipan dari beberapa sekolah menengah kejuruan di wilayah sekitar, acara ini digelar sebagai bagian dari upaya HMMI meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga kesehatan, khususnya terkait penyakit menular seksual seperti HIV AIDS.
     
    Seminar ini dirancang untuk memberikan wawasan menyeluruh kepada pelajar mengenai HIV dan AIDS, mulai dari sejarah dan asal-usul virus, metode penularan, hingga langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan sejak dini.
     
     

     

    Pabrik Hyundai menggelar kegiatan CSR Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.

    Tak hanya itu, seminar “Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda” juga menjadi bagian dari komitmen HMMI dalam mendukung kesehatan masyarakat dan pembangunan generasi muda yang sehat secara fisik maupun mental.
     
    Bongkyu Lee, President Director of PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, menyampaikan bahwa fokus perusahaan tidak semata-mata pada produksi kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga pada kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat di sekitar pabrik.
     
    “Kesehatan adalah fondasi dari masa depan yang berkelanjutan. Melalui edukasi kesehatan seperti ini, kami berharap generasi muda lebih sadar dan siap menghadapi tantangan kesehatan global, termasuk HIV AIDS,” kata Bongkyu.
     
    Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial HMMI Hyundai Connect, yang bertujuan menjembatani dunia industri dengan masyarakat, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan yang memberikan manfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
     

     

    Siswa SMK antusias mengikuti seminar yang digelar pabrik Hyundai dengan bertanya pada pakar kesehatan.
     
    Pada kesempatan kali ini, peserta seminar berasal dari empat sekolah: SMK Ananda Mitra Industri, SMK Negeri 1 Cikarang Pusat, SMK Negeri 1 Cikarang Selatan, dan SMK PGRI Bojongmangu.
     
    Menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi Kesehatan dari RS EMC Healthcare Cikarang, seminar kali ini dikemas dalam format yang interaktif dan mudah dicerna oleh kalangan remaja. Peserta aktif dan berani mengajukan pertanyaan, menunjukkan besarnya antusiasme mereka terhadap topik yang selama ini masih dianggap tabu untuk dibahas secara terbuka.
     
    Kepala Sekolah SMK Ananda Mitra Industri, Abdul Rokib, M.Pd., selaku tuan rumah penyelenggaraan juga menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan, “kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Hyundai. Edukasi Kesehatan bagi remaja sangat penting, terlebih untuk para pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan pencarian jati diri.”
     

     
    Kegiatan ini juga dilengkapi dengan layanan cek darah bagi peserta, guna mendeteksi potensi penyakit sejak dini.
     

    Siswa-siswi SMK melakukan cek darah untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka dalam rangka kegiatan CSR HMMI, World Health Day, Seminar Hyundai Connect: Cerdas dan Peduli, Edukasi HIV/AIDS untuk Generasi Muda.
     

    Lewat peringatan World Health Day, HMMI menegaskan kembali perannya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui peningkatan literasi kesehatan di kalangan generasi muda.
     
    Dengan terselenggaranya seminar ini, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia berharap dapat mendorong terciptanya generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan bertanggung jawab.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Mobile Training Unit latih tata rias dan busana  warga Pesanggrahan

    Mobile Training Unit latih tata rias dan busana warga Pesanggrahan

    Pelatihan MTU angkatan pertama Tahun 2025 diberikan untuk bidang tata rias, tata busana, dan teknisi sepeda motor

    Jakarta (ANTARA) – Mobile Training Unit (MTU) memberikan pelatihan tata rias dan busana kepada warga di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan.

    “Pelatihan MTU angkatan pertama Tahun 2025 diberikan untuk bidang tata rias, tata busana, dan teknisi sepeda motor,” kata Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Budi Karlia di Jakarta, Selasa.

    Budi menjelaskan, pada pelatihan yang bekerjasama dengan SMK PGRI 15 dan SMK Puspita Persada ini diikuti sebanyak 30 peserta.

    Pelatihan kerja dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta ini diberikan secara gratis.

    “Peserta juga mendapatkan seragam, jajanan, makan siang, hingga modul pembelajaran,” ucapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Lurah Petukangan Utara, Fika menyambut baik dan merasa senang dengan adanya pelatihan MTU bagi peserta didik di wilayah Kelurahan Petukangan Utara.

    “Saya lihat anak-anak sangat antusias sekali. Pesan saya, ikuti pelatihan ini dengan baik agar saat lulus dari SMK bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian,” ujar Fika.

    Pelatihan dilakukan secara bergantian mulai Senin (5/5) hingga Kamis (5/6).

    PPKD Jaksel resmi memulai Pelatihan Kerja Reguler Angkatan 1 Tahun Anggaran 2025 untuk kategori 240, 360, dan 560 jam pelatihan (jpl).

    Total peserta Pelatihan Kerja Reguler Angkatan 1 Tahun Anggaran 2025 sebanyak 220 peserta orang.

    PPKD Jaksel membidik sebanyak 1.080 warga untuk mendapatkan pembekalan berbasis kompetensi unit pelatihan keliling (MTU).

    Adanya MTU juga merupakan bentuk komitmen dari PPKD Jakarta Selatan (Jaksel) untuk membentuk sumber daya yang siap bersaing di dunia usaha dan dunia industri, serta bagi yang akan berwirausaha.

    Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada Februari 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DKI Jakarta tercatat sekitar 7,8 persen.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fakta-Fakta Keracunan Massal MBG di Jabar, Ratusan Siswa Jadi Korban hingga BGN Turun Tangan – Page 3

    Fakta-Fakta Keracunan Massal MBG di Jabar, Ratusan Siswa Jadi Korban hingga BGN Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat telah menghebohkan publik. Kejadian ini melibatkan ratusan siswa dari berbagai sekolah di beberapa daerah, seperti Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya. 

    Berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Dinas Kesehatan setempat, langsung bergerak cepat untuk melakukan investigasi dan memberikan penanganan medis kepada para korban.

    Salah satu kejadian terparah terjadi di Kabupaten Cianjur, di mana 176 orang, termasuk 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur serta 98 warga lainnya, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG dan sebuah hajatan. 

    Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur bahkan menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Gejala yang dialami para korban beragam, mulai dari pusing, mual, hingga muntah. Kepala Dinkes Cianjur, Yusman Faisal, menyatakan bahwa pihaknya telah memaksimalkan penanganan terhadap korban dan melakukan pendataan menyeluruh.

    Di Kota Bandung, 342 siswa SMP Negeri 35 juga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG pada 29 April 2024. Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan bahwa pihaknya langsung melakukan investigasi dan pengambilan sampel makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Sementara itu, di Kabupaten Tasikmalaya, 25 pelajar SD dan SMP juga mengalami hal serupa. Semua korban telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.

  • Beringas, Wartawan Tempo Dipukul, Ditampar dan Dipiting Polisi saat May Day di Semarang

    Beringas, Wartawan Tempo Dipukul, Ditampar dan Dipiting Polisi saat May Day di Semarang

    GELORA.CO – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap jurnalis Tempo Jamal Abdun Nasr saat meliput aksi demonstrasi Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025).

    Dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jamal mengalami tindakan kekerasan oleh aparat sebanyak dua kali. Yang pertama ketika Jamal meliput demonstrasi depan pintu gerbang kantor Gubernur Jawa Tengah pada pukul 17.30 WIB.

    Saat itu Jamal diintimidasi sekaligus mendapatkan kekerasan berupa leher dipiting lalu hendak dibanting.

    Kekerasan kedua dialami Jamal saat meliput pengepungan aparat kepolisian dan preman di depan pintu gerbang utama kampus Undip Pleburan, sekira pukul 20.36.

    Jamal saat itu sedang duduk di trotoar bersama sejumlah jurnalis lainnya yang jaraknya cukup jauh dengan pintu gerbang Undip.

    Ketika mendengarkan keramaian aparat diduga sedang menangkap mahasiswa, Jamal dan sejumlah jurnalis lainnya berdiri.

    Namun, para jurnalis ini dituding melakukan perekaman oleh puluhan polisi berpakaian preman. Jamal sempat mengungkapkan tindakan aparat tersebut sebagai bentuk penghalang-halangan tugas jurnalistik.

    Sejumlah jurnalis lainnya ikut melontarkan hal serupa. Perlawanan dari jurnalis ditanggapi dengan tindakan yang lebih beringas dari aparat.

    Mereka sempat melemparkan helm ke arah jurnalis tapi tidak kena.

    Jamal juga sempat diancam secara verbal. “Kami tidak takut wartawan Tempo,” ungkap rombongan polisi tersebut.

    Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Latief Usman sempat merangkul tubuh Jamal dengan dalih hendak mengamankannya dari polisi yang bertindak beringas.

    Tak hanya Wakapolda, Jamal dikepung lebih dari lima polisi.

    Sejurus kemudian dari arah depan, Jamal mendapatkan serangan pukulan dari beberapa polisi berbadan besar dan tegap.

    Menurut Jamal, pukulan yang diterimanya sebanyak tiga kali di bagian kepala. “Iya, saya mendapatkan tiga kali pukulan termasuk ditampar,” terangnya.

    Melihat Jamal dipukul, para jurnalis lainnya berusaha melawan tetapi diusir oleh Wakapolda Jawa Tengah untuk meninggalkan lokasi.

    Selain Jamal, DS, seorang pimpinan redaksi pers mahasiswa, juga mengalami pemukulan oleh aparat berpakaian sipil, mengakibatkan luka robek di wajah hingga harus mendapatkan jahitan.

    DS dipukul saat merekam kekerasan terhadap massa dengan ponselnya, meski telah mengaku sebagai wartawan.

    Tak hanya itu, empat anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) masing-masing dua anggota LPM Justisia Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang dan dua anggota LPM Vokal dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

    Ketua AJI Kota Semarang, Aris Mulyawan, menegaskan peristiwa ini adalah bentuk pelanggaran serius terhadap kemerdekaan pers dan mencoreng wajah demokrasi.

    “Tugas jurnalistik dilindungi undang-undang. Aparat yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggar hukum. Kami mengecam tindakan represif ini dan mendesak agar pelakunya diusut tuntas,” tegas Aris.

    “Kekerasan terhadap jurnalis bukan insiden biasa, ini ancaman terhadap hak publik,” imbuhnya.

    Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers disebutkan, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarkan luaskan gagasan dan informasi.

    Dalam ayat 1 Pasal 18 UU Pers ditegaskan, “Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”.

    “Tindakan aparat terhadap Jamal dan DS berpotensi melanggar pasal-pasal tersebut dan mengarah pada tindak pidana penghalangan kerja pers,” katanya.

    Pendamping hukum aksi May Day Kota Semarang, M Fajar Andika menambahkan, bahwa sampai saat ini jumlah peserta aksi yang ditahan terus bertambah.

    “Ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. Namun, 4 orang sudah dibebaskan, 14 lainnya masih ditahan,” kata Dhika.

    Mahasiswa yang mengalami luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Roemani untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Sebelum penangkapan ini terjadi, aparat kepolisian lagi-lagi melakukan tindakan brutal, tindakan represif berupa penembakan gas air mata,” ungkapnya.

  • Kasus Dugaan Keracunan MBG, Siswa Alami Gejala Ini hingga Dirawat di RS – Halaman all

    Kasus Dugaan Keracunan MBG, Siswa Alami Gejala Ini hingga Dirawat di RS – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Januari 2025 ini masih saja diwarnai laporan dugaan keracunan.

    Tercatat ada sekitar 5 kasus keracunan terjadi sejak program unggulan Presiden Prabowo ini diluncurkan.

    Sebagai pelaksana program, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh guna memastikan efektivitas program dalam memberikan manfaat yang optimal.

    Berikut rangkuman kasus dugaan keracunan program MBG yang dihimpun Tribunnews.com:

    1. Kasus di Sukoharjo

    Puluhan siswa Sekolah Dasar 03, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah mengkonsumsi menu MBG pada Kamis (16/1/2025).

    Siswa mengalami gejala mual, muntah dan pusing namun tidak sampai dirujuk ke rumah sakit.

    Dugaan keracunan disebabkan oleh hindangan yang belum matang.

    2. Kasus di Cianjur

    Keracunan menu MBG juga dialami puluhan siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/4/2025).

    Jumlah korban dilaporkan mencapai 78 orang.

     

    Para korban mendapatkan perawatan di RSUD Sayang Cianjur dan RS Bhayangkara.

    Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan penyebab sementara keracunan di Cianjur disebabkan oleh bakteri di wadah tempat makan.

    Hasil uji laboratorium terhadap wadah makan menunjukkan adanya bakteri Staphylococcus sp, Escherichia coli, dan Salmonella sp. 

    3. Kasus di Bombana

    Puluhan siswa SDN 33 Kasipute, Rumbia Tengah, Bombana, Sulawesi Tenggara juga mengalami gejala keracunan, karena menyantap menu MBG pada Rabu (23/4/2025).

    Belasan siswa muntah-muntah dan sakit perut karena menyantap ayam bumbu tepung yang diduga basi.

    Meski mengalami gejala namun tidak ada murid yang dirawat atau dirujuk ke RS.

    4. Kasus di Bandung

    Ratusan siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (29/4/2025).

    Selain siswa, dua orang guru juga dilaporkan mengalami gejala serupa.

    Peristiwa ini terjadi di sekolah yang berlokasi di Jalan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. 

    Para korban mengalami mual, pusing, muntah, dan diare, diduga akibat mengonsumsi menu MBG berupa makaroni dan sayuran yang tidak layak konsumsi

    5. Kasus di Tasikmalaya

    MAKAN GRATIS BOMBANA – Kolase foto tangkapan video murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami muntah-muntah diduga menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya, pada Rabu (23/04/2025). (Kolase foto tangkapan video diterima TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Terbaru, puluhan pelajar di wilayah Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (30/4/2025).

    Jumlah pelajar TK, SD, dan SMP yang mengalami keracunan setelah menyantap paket MBG mencapai 24 orang.

    Mereka mendapatkan penanganan di Puskesmas Rajapolah pada Kamis (1/5/2025) malam.

    Dari sejumlah pelajar yang memperoleh perawatan, sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.

    Mayoritas korbandatang dengan gejala umum seperti mual, muntah, hingga diare berulang.

    Dari total 8 orang yang dirawat dengan rincian dua laki-laki dan enam perempuan.

  • Pelaku Begal Bangkalan Mengaku Kasihan dengan Bu Guru tapi Berdalih Uang Habis Bayar Utang dan Beli Narkoba
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Mei 2025

    Pelaku Begal Bangkalan Mengaku Kasihan dengan Bu Guru tapi Berdalih Uang Habis Bayar Utang dan Beli Narkoba Surabaya 2 Mei 2025

    Pelaku Begal Bangkalan Mengaku Kasihan dengan Bu Guru tapi Berdalih Uang Habis Bayar Utang dan Beli Narkoba
    Editor
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Dukungan moril kepada korban begal motor, Maidatul (34), tergambar dalam momen pinjam pakai barang bukti sepeda motor di lapangan uji praktek SIM
    Polres Bangkalan
    , Kamis (1/5/2025) sore.
    MH merupakan guru kelas V SDN Lerpak 2, Kecamatan Geger yang menjadi korban pembegalan sepeda motor yang berkendara pada 21 April 2025 lalu.
    Korban MH didampingi sejumlah rekan guru, pengurus PGRI hingga Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub saat menerima motor Honda Vario 125 yang dirampas begal saat pulang mengajar di Jalan Desa/Kecamatan Geger pada 21 April 2025.
    Saat pembegalan, korban MH juga membawa serta anaknya yang masih bocah berikut suaminya.
    Maidatul berjalan menuju area konferensi pers, bergabung bersama Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono serta Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi.
    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres dan jajarannya, Alhamdulilah motor saya sudah bisa ditemukan. Doa saya, ke depan supaya tidak ada rasa ketakutan untuk teman guru yang lain saat melaksanakan tugasnya di Kecamatan Geger,” kata Maidatul.
    Polres Bangkalan dalam momen itu juga menghadirkan tersangka berinisial SR (40), asal Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan.
    Pelaku SR dihadirkan dengan bantuan kursi roda.
    Kedua kakinya ditembak timah panas polisi saat penangkapan di sebuah rumah kos di Kampung Malang, Kecamatan Wonorejo Surabaya pada 28 April 2025.
    Tindakan tegas dan terukur itu sebagai ‘hadiah’ atas tindakannya membegal bu guru yang saat itu membonceng anaknya yang masih berusia bocah.
    “Kamu melihat ibu guru itu bersama anaknya, apa tidak kasihan,” tanya Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono kepada tersangka SR.
    “Kasihan, pak. Tetapi teman-teman yang mengajak. Uang habis untuk membayar utang dan membeli narkoba,” sesal SR.
    Saat ini Satreskrim Polres Bangkalan terus memburu kedua rekan SR yang terekam CCTV saat beraksi.
    “Dua DPO masih kami kejar, nama sudah ada, DPO sudah kami terbitkan. Insya Allah, kami berjanji akan terus memberikan kenyamanan bagi masyarakat Bangkalan. Bagi siapa pun, baik guru atau masyarakat lain dalam beraktifitas,” tegas Hendro.
    Ia menegaskan, sudah menjadi tugas kepolisian untuk memastikan bahwa Bangkalan aman, Bangkalan bersih dari curanmor.
    Karena itu, pihaknya akan terus melaksanakan tugas dengan optimal dengan harapan mampu membasmi tindak pidana curanmor di Bangkalan.
    “Kebetulan juga besok (hari ini) adalah Hari Pendidikan Nasional, sehingga apa yang disampaikan Pak Yakub (Kadisdik Bangkalan), ini sebagai hadiah dan kado untuk beliau (korban), untuk ibu-ibu guru,” kata dia.
    “Dan tentu bagi kami yang juga merasa senang bisa menemukan kembali motor korban,” pungkas Hendro.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Polres Bangkalan Kembalikan Motor Bu Guru, Pembegal Mengaku Kasihan Tetapi Berdalih Dikejar Utang
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Hari Buruh di Semarang: 18 Mahasiswa Ditangkap, 5 Lainnya Dibawa ke Rumah Sakit – Halaman all

    Aksi Hari Buruh di Semarang: 18 Mahasiswa Ditangkap, 5 Lainnya Dibawa ke Rumah Sakit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Belasan mahasiswa ditangkap pihak kepolisian dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025).

    Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai kampus, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo.

    Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang M. Safali mengatakan berdasarkan data sementara ada sebanyak 18 mahasiswa yang ditangkap.

    Para mahasiswa tersebut dibawa ke Mapolrestabes Semarang, sedangkan lima mahasiswa lain yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Roemani.

    “Iya ada 18 orang yang ditangkap, 5 dibawa ke rumah sakit. Kami masih melakukan upaya hukum untuk melakukan pendampingan dan pendataan kembali,” ucap Safali kepada Tribun Jateng, Kamis.

    Adapun kericuhan antara mahasiswa dan polisi pecah sebanyak dua kali.

    Pada kericuhan pertama, sekitar pukul 17.00 WIB, polisi memukul mundur mahasiswa dengan menembakkan gas air mata secara berulang-ulang.

    Mahasiswa kemudian mundur ke patung kuda Undip Pleburan. Setelah itu, situasi kembali tenang.

    Akan tetapi, polisi kembali memukul mundur dengan menembakkan gas air mata pada pukul 17.25 WIB. Bukan hanya itu, polisi juga membentuk pasukan barikade.

    Mahasiswa yang terdesak lantas masuk ke area kampus Undip Pleburan. 

    Safali menjelaskan polisi telah bertindak menggunakan kekerasan terhadap para mahasiswa, padahal mereka melakukan aksi bersama para buruh.

    “Kami melakukan aksi sepakat sesuai dengan aksi yang dilakukan buruh,” ucapnya.

    Safali pun membantah tudingan polisi yang menarasikan bahwa mahasiswa yang melakukan kerusuhan adalah anarko.

    Selain itu, dirinya juga membantah ada provokasi dari mahasiswa sehingga polisi melakukan kekerasan.

    “Tudingan mereka tidak obyektif yang menyudutkan gerakan mahasiswa dan gerakan aksi hari buruh internasional,” terang Safali.

    Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Syahduddi berujar ada sekelompok anarko yang melakukan tindakan anarkis.

    Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti ada berapa orang yang ditangkap.

    “Ada yang ditangkap, mereka dibawa ke Polrestabes untuk diinterogasi,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKINGNEWS Jurnalis Semarang Dipiting dan HP Disita Polisi Saat Aksi Hari Buruh di Semarang.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnJateng.com/Iwan Arifianto)