Kementrian Lembaga: PGRI

  • 35 Siswa dari 5 Sekolah di Lampung Timur Keracunan Usai Santap MBG
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 September 2025

    35 Siswa dari 5 Sekolah di Lampung Timur Keracunan Usai Santap MBG Regional 26 September 2025

    35 Siswa dari 5 Sekolah di Lampung Timur Keracunan Usai Santap MBG
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Lebih dari 35 siswa dari lima sekolah di Kabupaten Lampung Timur diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (26/9/2025).
    Peristiwa itu viral setelah sebuah video berdurasi 52 detik tersebar di media sosial. Dalam rekaman terlihat sejumlah siswa berseragam olahraga oranye tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
    Beberapa tampak lemas hingga terbaring di ranjang maupun kursi roda, sementara lainnya diperiksa tenaga medis.
    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari membenarkan kejadian tersebut. “Benar, ada peristiwa tersebut di Kabupaten Lampung Timur,” kata Yuni saat dikonfirmasi, Jumat malam.
    Ia menjelaskan, total ada 35 siswa yang menjadi korban, terdiri dari murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. “Yang menjalani rawat inap sebanyak 16 orang dan yang rawat jalan 19 orang,” ujarnya.
    Adapun siswa yang terdampak berasal dari SDN 1 Lehan, SDN 2 Lehan, SDN 1 Sukadana, SD Catur Swako, serta SMPN PGRI 1 Bumi Agung. Seluruh korban saat ini menjalani perawatan di RS Sukadana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Ikut Tangani Kasus Siswa Keracunan MBG

    Polri Ikut Tangani Kasus Siswa Keracunan MBG

    Bisnis.com, JAKARTA — Bareskrim Polri tengah memantau kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG)  yang terjadi di Indonesia dan bersama-sama dengan Polda untuk menangani kasus ini.

    Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Helfi Assegaf menjelaskan kasus keracunan makanan MBG yang sempat viral di media sosial itu kini tengah ditangani oleh Polres dan Polda di setiap wilayah.

    Kendati demikian, Helfi menegaskan bahwa Bareskrim Polri tetap akan memberi atensi kepada Polres maupun Polda yang tengah menangani perkara tersebut.

    “Jadi untuk MBG yang keracunan itu akan ditangani oleh masing-masing Polres dan Polda. Kita akan melakukan atensi dari sisi penanganannya,” tutur Helfi di Bareskrim Polri, Kamis (25/9/2025).

    Helfi juga minta Polres dan Polda untuk melakukan pendalaman terhadap kasus keracunan makanan MBG tersebut mulai dari hulu hingga hilir, sehingga Kepolisian bisa mengetahui pasti penyebab banyak siswa yang keracunan makanan beberapa hari terakhir.

    “Jadi bagaimana proses keamanan dan pengamanan ketika makanan itu disajikan lalu bagaimana prosesnya dari hulu dan hilir,” katanya.

    Menurut Helfi, jika penyebab utama banyak siswa yang keracunan MBG itu diketahui secara pasti, maka Bareskrim Polri bakal melaporkan hal tersebut ke pemerintah pusat sekaligus memberikan rekomendasi.

    “Tentunya nanti kita akan memberikan rekomendasi juga ke pemerintah, utamanya kepada penyelenggara MBG itu sendiri,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, ada beberapa wilayah pembagian MBG yang membuat para siswa mengalami keracunan:

    Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 April 2025, sebanyak 78 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, diare, pusing.
    Kota Bogor, Jawa Barat, ratusan siswa dari TK sampai SMA, total 223 siswa dari sembilan sekolah dilaporkan telah keracunan setelah mengonsumsi paket MBG. Pemerintah daerah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). 
    Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, sekitar 64 siswa dari lima sekolah di wilayah Kecamatan Talang Ubi diduga keracunan setelah menyantap menu MBG.
    Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, terbaru, lebih dari 250 siswa dari tingkat SD hingga SMA dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengikuti program MBG. 
    Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di SDN Parakansalak 2, sebanyak 24 siswa mengalami pusing, mual, dan muntah setelah menyantap MBG sekolah.  

    Ditambah beberapa daerah lainnya seperti di Sukoharjo (Jawa Tengah), Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Nunukan (Kalimantan Utara), terakhir di Jakarta Utara juga melaporkan insiden-insiden serupa yaitu puluhan siswa merasakan efek samping seperti mual, muntah, sakit perut setelah menyantap makanan MBG.  

  • Pacitan Mencekam, 10 Sekolah Libur Imbas Pelaku Pembunuhan Berkeliaran

    Pacitan Mencekam, 10 Sekolah Libur Imbas Pelaku Pembunuhan Berkeliaran

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebanyak sepuluh lembaga pendidikan di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, diliburkan sementara waktu. Keputusan ini diambil sebagai imbas dari belum tertangkapnya pelaku pembunuhan yang meresahkan warga. Salah satu sekolah yang meliburkan siswanya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Temon.

    “Berdasarkan kesepakatan dengan wali murid, siswa untuk sementara belajar di rumah,” ujar Sumaryani, seorang guru SDN 2 Temon, pada Senin (22/9/2025).

    Pantauan di lapangan kondisi suasana sekolah yang sepi dan terkunci rapat. Hanya beberapa guru yang terlihat hadir. Sumaryani mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk menghindari risiko, mengingat pelaku pembunuhan, Wawan, masih belum tertangkap. Selain itu, rumah para siswa juga berada jauh dari sekolah dan harus melewati hutan.

    “Saat pulang pergi ke sekolah, mereka harus melewati hutan,” jelasnya.

    Kekhawatiran siswa semakin meningkat setelah salah satu murid SDN 2 Temon, Arga Novalleky Saputra (11), menjadi korban pembacokan oleh pelaku. Saat ini, Arga masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Darsono Pacitan.

    Kondisi serupa juga terjadi di enam sekolah lain di Kecamatan Arjosari. Para siswa untuk sementara waktu mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.

    Sekolah yang diliburkan yakni SDN 1 hingga 4 Arjosari, Madrasah ibtidaiyah Guppi Temon, SMP PGRI Arjosari, MTS/MA Darul Huda Arjosari dan Empat Lembaga Paud sebanyak 3 lembaga.

    Camat Arjosari, Didik Darmawan, membenarkan bahwa pasca-peristiwa pembunuhan, situasi di desa sempat bergejolak. Bahkan, pelaku dikabarkan mengancam sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Aparat keamanan bersama warga terus berupaya melakukan pencarian terhadap pelaku,” tegas Didik. (tri/but)

  • Mogok Massal 5 Ribu Guru Kutai Barat, Tuntut Tunjangan Disetarakan dengan Struktural

    Mogok Massal 5 Ribu Guru Kutai Barat, Tuntut Tunjangan Disetarakan dengan Struktural

    Liputan6.com, Jakarta – Aktivitas belajar di lebih dari 150 sekolah negeri di Kabupaten Kutai Barat lumpuh sejak Rabu, 17 September 2025. Ribuan guru serentak menghentikan kegiatan mengajar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tunjangan penghasilan yang dinilai tidak adil.

    Forum Komunikasi Antar Guru, wadah baru yang lahir karena perbedaan sikap dengan PGRI, menyebut masalah bermula dari Surat Edaran Bupati Kutai Barat Nomor 900-227-OMG-TU.P-2-2025 tentang pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN tahun anggaran 2025. Aturan itu diperkuat SK Bupati Nomor 0800.05.821-9.15-2025 yang menetapkan besaran TPP berdasarkan prestasi kerja.

    Dalam aturan tersebut, ASN struktural mendapat penilaian kinerja (KPBS) yang menentukan besaran tunjangan. Sementara guru sebagai jabatan fungsional dipukul rata tanpa mempertimbangkan beban kerja maupun golongan.

    Akibatnya, guru golongan 3 dan P3 hanya menerima Rp2,5 juta (bersih sekitar Rp2,3 juta setelah potongan BPJS), sementara guru golongan 4 mendapat Rp4 juta. Sebaliknya, ASN struktural dengan golongan sama bisa membawa pulang hingga Rp5,7 juta.

    Perbedaan mencolok ini memicu keresahan. “Tuntutan kami di Kabupaten Kutai Barat adalah agar TPP guru disetarakan dengan TPP struktural supaya tidak ada ketimpangan. Prinsip pembagian TPP harus berdasarkan keadilan dan demi kesejahteraan bersama. Kami juga menolak keras adanya pemotongan TPP di masa mendatang,” kata Martin, perwakilan Forum, Kamis (18/9/2025).

    Martin menuturkan, berbagai jalur resmi telah ditempuh, mulai dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD, audiensi dengan TAPD, hingga bertemu langsung dengan bupati. Namun, hasilnya tetap tidak memuaskan. “Bupati menerima kami dengan baik, tetapi kami tidak tahu di mana letak masalahnya hingga tuntutan kami belum dipenuhi. Karena itu, kami sepakat melakukan mogok kerja sampai tuntutan ini disahkan,” jelasnya.

     

    Diduga menegur anak pejabat, seorang Kepala SMP Negeri 1 di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, dicopot dari jabatannya. Pencopotan ini memicu haru sekaligus kekecewaan dari siswa dan guru.

  • Pengakuan Mengejutkan Polisi yang Anaknya Pukuli Guru di Sinjai: Saya Sudah Melerai!

    Pengakuan Mengejutkan Polisi yang Anaknya Pukuli Guru di Sinjai: Saya Sudah Melerai!

    GELORA.CO  – Kasus penganiayaan guru di SMA Negeri 1 Sinjai, Sulawesi Selatan, yang melibatkan seorang siswa berinisial MR terus menjadi sorotan publik. Kejadian ini viral di media sosial lantaran pemukulan tersebut terjadi di depan ayah pelaku yang merupakan seorang polisi.

    Aiptu Rajamuddin ayah dari siswa MR angkat bicara dan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak atas perbuatan anaknya. Dia menegaskan tidak pernah membiarkan kekerasan terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK).

    “Saya sempat melerai anak saya. Tidak ada pembiaran,” ujar Aiptu Raja dikutip Kamis (18/9/2025).

    Dia menambahkan, setelah kejadian tersebut sempat menasihati anaknya untuk meminta maaf kepada sang guru.

    “Nak, kau minta maaf sama gurumu. Kau bikin malu saya di sini,” katanya.

    Aiptu Raja juga menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada guru Mauliddin. Kemudian meminta maaf ke UPTD SMA Negeri 1 Sinjai, kepada PGRI.

    “Terkhusus saya minta maaf kepada warga Kabupaten Sinjai,” katanya.

    Dia mengaku siap menerima segala konsekuensi atas kejadian ini. Apalagi kasus anaknya juga sudah dilaporkan ke polisi.

    “Persoalan ini saya serahkan ke pihak berwajib. Apa pun prosesnya akan saya terima,” ucapnya.

    Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar membenarkan laporan peristiwa tersebut. Selain itu, Propam Polres Sinjai juga sudah memeriksa Aiptu Rajamuddin terkait dugaan pembiaran terhadap aksi anaknya di kasus siswa aniaya guru.

  • Kasus Korupsi BOS SMK PGRI 2 Ponorogo: Sidang di Tipikor Surabaya Hadirkan 20 Saksi

    Kasus Korupsi BOS SMK PGRI 2 Ponorogo: Sidang di Tipikor Surabaya Hadirkan 20 Saksi

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo terus bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Hingga kini, perkara yang menyeret mantan kepala sekolah berinisial SA itu telah memasuki sekitar enam kali sidang dengan agenda utama pemeriksaan saksi.

    “Update perkara BOS SMK PGRI 2 Ponorogo, sudah sidang kurang lebih 6 kali di Pengadilan Tipikor Surabaya,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Rabu (10/9/2025).

    Agung mengungkapkan bahwa sidang digelar setiap hari Jumat. Terakhir, agenda sidang merupakan pemeriksaan saksi-saksi.

    Dalam tahap pemeriksaan, jaksa sudah menghadirkan sekitar 20 saksi. Namun, jumlah tersebut belum final karena masih ada saksi lain yang akan dipanggil untuk memberikan keterangan. Proses ini diperkirakan masih akan berlangsung beberapa kali sidang ke depan sebelum berlanjut ke agenda pemeriksaan ahli, pembacaan tuntutan, pleidoi, replik, duplik, hingga putusan majelis hakim.

    “Saksi hadir sekitar 20 orang. Tahap ini memang bisa digelar beberapa kali sidang,” katanya.

    Sidang sebelumnya telah melewati tahapan pembacaan surat dakwaan, eksepsi, hingga putusan sela. Kini, keterangan saksi menjadi kunci untuk mengungkap pola penyalahgunaan dana BOS yang berlangsung pada tahun anggaran 2019–2024.

    Terdakwa SA diduga melakukan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana BOS yang semestinya digunakan untuk operasional pendidikan. Jaksa menjerat SA dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 dan/atau Pasal 3 jo Pasal 18, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Agung menegaskan, perkara ini menjadi perhatian serius karena menyangkut dana pendidikan yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan siswa. (end/ted)

  • Mbak Wali Buka Porsenijar Zona 2 Jatim: Ajang Guru Kembangkan Bakat dan Tingkatkan Kompetensi

    Mbak Wali Buka Porsenijar Zona 2 Jatim: Ajang Guru Kembangkan Bakat dan Tingkatkan Kompetensi

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka Pekan Olahraga Seni dan Pembelajaran (Porsenijar) PGRI tingkat Provinsi Jawa Timur Zona 2, Selasa (9/9/2025). Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna SMKN 2 Kediri ini, sebagai ajang atau wadah prestasi sekaligus silaturahmi para tenaga pendidik di zona 2 Jawa Timur.

    Sekitar 104 atlet dan 24 official dari daerah zona 2 Jawa Timur, yang meliputi Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota Blitar turut berpartisipasi mengikuti perlombaan pada cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni bulu tangkis, tenis meja, dan catur.

    Selain olahraga, Porsenijar juga meliputi perlombaan bidang seni yakni menyanyi solo, tari tunggal, video konten kreatif dan video paduan suara. Serta perlombaan pada bidang pembelajaran, meliputi praktik pembelajaran mendalam _(deep learning)_.

    Dalam sambutannya, Mbak Wali menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Porsenijar. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah berharga bagi para tenaga pendidik untuk mengembangkan potensi di luar kegiatan belajar mengajar.

    “Porsenijar ini kegiatan yang sangat bagus sekali, mempertemukan guru-guru hebat dari 5 kabupaten dan 3 kota di Jawa Timur. Sekaligus sebagai wadah bagi guru untuk mengembangkan potensi dan bakatnya di bidang seni dan olahraga. Harapannya, dari ajang ini lahir atlet maupun seniman dari kalangan guru di Kota Kediri,” ujar Mbak Wali.

    Lebih jauh, Wali Kota termuda di Indonesia ini menekankan bahwa Porsenijar tidak hanya berfokus pada olahraga dan seni. Bidang pembelajaran melalui praktik _deep learning_ menjadi salah satu bagian penting, karena mampu mengasah keterampilan, kreativitas, dan karakter para pendidik.

    “Kompetisi ini secara tidak langsung merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Jadi, bukan hanya soal siapa yang juara, tetapi bagaimana kegiatan ini memberi dampak positif pada kompetensi para guru,” tambahnya.

    Di akhir sambutan, Mbak Wali memberikan semangat kepada seluruh peserta. Harapannya Porsenijar menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan kompetensi, sekaligus mempersembahkan karya terbaik bagi bangsa dan negara.

    Hadir dalam pembukaan ini Wakil Ketua IV PGRI Provinsi Jawa Timur Munthohar, Ketua Biro Kesra dan Ketenagakerjaan PGRI Provinsi Jawa Timur Budi Lenggono, Ketua PGRI Kota Kediri Anang Kurniawan, Ketua PGRI Kabupaten Kediri Muchsin, Ketua PGRI Kabupaten Blitar Sunarto, Ketua PGRI Kota Blitar Ashari, Ketua PGRI Kabupaten Mojokerto Suwadi, Ketua PGRI Kota Mojokerto Mulib, Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung Muhadi, Ketua PGRI Kabupaten Trenggalek Catur Winarno, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Kediri Sidiq, perwakilan Kemenag Abdul Basith, serta seluruh peserta Porsenijar Zona 2 Jawa Timur. [nm/kun]

  • 5
                    
                        Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
                        Megapolitan

    5 Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025 Megapolitan

    Ada Tiga Titik Demo di Jakarta Hari Ini 8 September 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tiga aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (8/9/2025).
    Polres Metro Jakarta Pusat telah menyiapkan pengamanan untuk memastikan jalannya aksi tetap tertib.
    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menginformasikan kepolisian akan menggelar apel pengamanan pada pukul 09.00 WIB untuk tiga lokasi aksi.
    “Ada tiga aksi yang akan berlangsung di Jakarta hari ini,” ujar Ruslan saat dihubungi Kompas.com, Senin.
    Aksi pertama akan digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indraprasta PGRI, melalui Unit Aktivitas Mahasiswa Teknik Industri.
    Titik aksi dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
    Para mahasiswa dijadwalkan menyuarakan sejumlah tuntutan terkait isu pendidikan dan kebijakan publik.
    Polisi menyiapkan pengamanan di sekitar kawasan Senayan untuk mengantisipasi penumpukan massa dan arus lalu lintas.
    Aksi kedua berasal dari Aliansi Rakyat Papua untuk Kebenaran dan Keadilan Tabi Saireri Nusantara bersama sejumlah elemen massa di wilayah Gambir.
    Massa akan berkumpul di sekitar Pospol Merdeka Barat.
    Ruslan mengatakan, kepolisian akan menurunkan personel di kawasan tersebut untuk menjaga ketertiban dan memastikan arus kendaraan di Jalan Medan Merdeka Barat tetap terkendali.
    Aksi ketiga digelar oleh Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
    Kegiatan tersebut akan berlangsung di depan kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat.
    Aksi ini digelar bertepatan dengan momentum peringatan 21 tahun meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib.
    Massa rencananya akan menuntut negara mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM berat dan memastikan akuntabilitas hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolres Jombang Ajak Pelajar Jaga Kamtibmas dan Bijak Gunakan Media Sosial

    Kapolres Jombang Ajak Pelajar Jaga Kamtibmas dan Bijak Gunakan Media Sosial

    Jombang (beritajatim.com) – Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan bersama jajaran kepolisian memberikan penyuluhan kepada para pelajar di SMK Dwija Bhakti dan SMK PGRI 2 Jombang.

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas), serta mengarahkan generasi muda untuk berfokus pada pendidikan dan tanggung jawab sosial.

    Dalam penyuluhan yang dihadiri oleh sejumlah pelajar tersebut, Kapolres Ardi Kurniawan menyampaikan pentingnya generasi muda untuk tidak terjebak dalam aksi demonstrasi yang tidak memiliki izin resmi atau yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.

    Ia menekankan bahwa peran mereka dalam menciptakan suasana yang kondusif sangat penting, terlebih lagi di tengah ketegangan sosial yang sering kali mengemuka.

    “Kami mengajak adik-adik pelajar untuk lebih fokus pada pendidikan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, terutama yang berasal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar AKBP Ardi Kurniawan, Jumat (5/9/2025).

    Selain itu, Kapolres juga menyoroti pentingnya sikap bijak dalam menggunakan media sosial. Dalam era digital saat ini, informasi yang tidak jelas kebenarannya sering kali cepat tersebar dan menimbulkan keresahan. Oleh karena itu, ia mengingatkan para pelajar untuk tidak langsung membagikan informasi yang belum terverifikasi.

    Penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya preventif Polres Jombang dalam menciptakan ketertiban dan kesadaran hukum di kalangan pelajar. Kapolres Ardi berharap, dengan adanya penyuluhan semacam ini, para pelajar dapat lebih fokus dalam menuntut ilmu dan menghindari keterlibatan dalam aksi-aksi yang tidak seharusnya mereka lakukan.

    “Dengan adanya langkah preventif ini, diharapkan para pelajar di Kabupaten Jombang dapat lebih fokus menimba ilmu di sekolah serta terhindar dari keterlibatan dalam aksi-aksi yang bukan menjadi ranah mereka. Mari bersama-sama menjaga kamtibmas dan menciptakan lingkungan yang aman serta kondusif,” tambahnya.

    Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari pihak sekolah dan para pelajar yang hadir. Mereka mengungkapkan komitmennya untuk menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan turut menjaga persatuan serta ketertiban di lingkungan masing-masing. [suf]

  • Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri, 97 Regu Tampilkan Yel-yel Seru dan Kostum Nyentrik

    Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri, 97 Regu Tampilkan Yel-yel Seru dan Kostum Nyentrik

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati berangkatkan Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri dalam rangkaian peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI. Acara ini diikuti oleh 97 regu. Dimana regu ini berasal dari berbagai unsur yang ada di Kota Kediri. Mereka berangkat dari Kediri Memorial Park dan finish di Balai Kota Kediri.

    Sejak pagi, di sekitar Kediri Memorial Park sudah dipadati peserta dengan kostum berwarna-warni dan koreografi unik yang menghibur penonton. Tepuk tangan dan sorakan semakin ramai ketika setiap regu menampilkan formasi kreatif, mulai dari gerakan penuh energi hingga yel-yel yang mengundang tawa. Mbak Wali pun tampak antusias menyemangati peserta.

    “Lomba Baris Kreasi ini adalah salah satu inovasi untuk membentuk karakter melalui gerak kreasi. Melalui baris kreasi ini kita juga bisa belajar nilai kedisiplinan, kekompakkan, semangat juang, serta kreativitas. Nilai-nilai ini perlu kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari,” ujar wali kota termuda ini, pada Sabtu (30/08/2025).

    Mbak Wali berpesan agar para peserta terus menjaga kekompakkan, semangat dan keselamatan sepanjang rute. Melalui lomba baris kreasi ini, diharapkan para peserta menjadi pribadi yang percaya diri dan berani dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas dan kekompakkan akan terus tumbuh melalui kegiatan semacam ini. “Tunjukkan semangat dan kreativitas yang dipunyai. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan menyukseskan acara ini. Sehingga acaranya sangat meriah,” ungkapnya.

    Ketua Panitia Lomba Baris Kreasi Endang Kartika Sari menambahkan 97 regu ini terdiri atas 23 regu dari OPD dan 74 regu dari masyarakat. Setiap regu terdiri dari satu pimpinan dan 10 anggota. Regu ini berasal dari organisasi masyarakat, komunitas, perguruan tinggi, perbankan, rumah sakit, OPD, dan BUMD. Ada beberapa kategori juara. Yakni, juara I, II, dan III, lalu peserta paling kompak, peserta dengan kreasi dan yel-yel terunik, peserta dengan busana terunik, peserta terlucu, dan peserta terfavorit.

    Rombongan baris kreasi diawali dengan penampilan Drumb Band Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Brawijaya. Disusul peserta nomor urut 1 dari RS Baptis, lalu Kelurahan Kampung Dalem, Kelurahan Mrican, SMP PGRI 1, Sekretariat Daerah dan lainnya.

    Sementara itu, juara I diraih oleh RSU Lirboyo, juara II diraih Dinas Pendidikan, dan juara III diraih Universitas Islam Kadiri. Peserta paling kompak diraih Kelurahan Tosaren, peserta dengan kreasi dan yel-yel terunik diraih Kelurahan Setonopande, peserta dengan busana terunik diraih Kelurahan Bangsal, peserta terlucu diraih Sekretariat Daerah, dan peserta terfavorit diraih Dinas PUPR.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Dandim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, perwakilan Forkopimda, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala BUMD, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]