Kementrian Lembaga: PGRI

  • Dugaan Oknum Guru Lecehkan Murid SMK di Jakarta Barat, Pihak Sekolah Lakukan Pemecatan – Halaman all

    Dugaan Oknum Guru Lecehkan Murid SMK di Jakarta Barat, Pihak Sekolah Lakukan Pemecatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perkembangan kasus dugaan oknum guru lecehkan siswa SMK di Kalideres, Jakarta Barat.

    Pihak sekolah rupanya telah memberhentikan O, oknum guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap siswanya. 

    Pengacara sekolah, Dennis Wibowo mengatakan sudah menyiapkan surat pemecatan O sebelum para siswa mendemo para guru.

    “Jadi gini, sebelum terjadi aksi demo, sebenarnya pihak sekolah sudah menyiapkan surat pemecatan oknum guru tersebut,” kata Dennis Wibowo, Jumat (7/3/2025), dilansir Kompas.com.

    Namun, keputusan pemecatan O belum sempat disosialisasikan kepada para siswa yang kesal terhadap perbuatan oknum guru itu. 

    Akibatnya, aksi unjuk rasa dilakukan para siswa dengan tuntutan utama agar O segera dikeluarkan dari sekolah.

    “Intinya, demo itu permintaannya oknum guru tersebut dikeluarkan dari sekolah tapi karena belum ada sosialisasi, sehingga ada miss komunikasi di situ,” ungkapnya.

    Dennis menceritakan, demo tersebut, sempat ricuh. Beberapa siswa melempar botol air mineral dan meneriakkan kata-kata kasar.

    Terkait aksi tersebut, Dennis menduga, ada pihak lain yang menggerakkan aksi tersebut.

    Selain itu, pihak sekolah berencana melaporkan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ke Polres Metro Jakarta Barat.

    Pasalnya, identitas kepala sekolah tersebar di media sosial, sehingga menimbulkan ancaman dan intimidasi.

    Adapun terkait aktivitas belajar mengajar di SMK tersebut, sudah telah kembali normal. 

    Pihak kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) pun telah turun ke lokasi untuk menyelidiki kasus.

    Sementara itu, pihak Disdik DKI Jakarta sudah mengonfirmasi hal ini kepada terduga pelaku, O.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, membeberkan kasus yang melibatkan oknum guru ini, terjadi pada Februari 2025.

    “Prinsipnya permasalahan ini sudah dimediasi dan pihak keluarga menuntut guru dengan inisial O tersebut diberhentikan,” kata Sarjoko saat dikonfirmasi Warta Kota, Kamis (6/3/2025).

    Yang bersangkutan, lanjut Sarjoko, sudah mengundurkan diri pada tanggal 25 Februari 2025.

    Sarjoko menyebut, siswi mengadukan perbuatan tak menyenangkan seorang guru BK yang kerap sentuhan fisik dengan siswa perempuan.

    “Pada pengaduannya, yang bersangkutan kalau salaman dengan siswi jarinya ngelitikin, kadang pegang bahu siswi,” katanya.

    Oknum guru itu, mengakui perbuatannya khilaf.

    “Waktu diklarifikasi, maksud guru tersebut niatnya bercanda, dan yang bersangkutan minta maaf atas kekhilafannya,” katanya.

    Sebelumnya, Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak, mengatakan masih melakukan penyelidikan dan pendalaman, saat dikonfirmasi Rabu (5/3/2025).

    “Masih dugaan pelecehan, sampai sekarang belum ada laporan ke Polisi,” ucapnya.

    Dikutip dari Tribun Jakarta, Arnold menyebut, kasus dugaan pelecehan ini, baru dilaporkan secara lisan oleh salah satu murid dari sekolah tersebut.

    “Dari laporan murid. Laporan hanya lisan saja saat anggota kami sedang melaksanakan patroli, giat kewilayahan. Dan mendapat informasi demikian,” ungkapnya.

    Pihaknya sudah meminta keterangan terhadap beberapa perwakilan dari pihak sekolah, salah satunya kepala sekolah. 

    Diketahui, kabar pelajar SMK di Kalideres menggelar unjuk rasa di halaman sekolah, viral di media sosial.

    Dalam aksinya, para siswa turut membawa sejumlah poster kritikan dan juga menyalakan flare.

    Adanya unjuk rasa itu, membuat siswa yang tadinya sedang berada baris di halaman terpaksa membubarkan diri.

    Dalam narasi yang berkembang, dikatakan dugaan pelecehan dilakukan oknum guru di sekolah.

    Perkembangannya, sebanyak 40 siswi mengaku menjadi korban pelecehan oleh seorang oknum guru berinisial O.

    Pihak sekolah pun mengambil langkah memecat pelaku, namun persoalan belum sepenuhnya selesai.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Oknum Guru di Kalideres Jakbar Lakukan Pelecehan, Pelaku Ngaku Bercanda Lalu Mengundurkan Diri dan WartaKotalive.com dengan judul Viral Guru BK di SMK PGRI Kalideres Diduga Lecehkan Siswa, Disdik Buka Suara

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartaKotalive.com/Nuri Yatul Hikmah, TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra, Kompas.com)

  • Sudindik Jakbar evaluasi kasus pelecehan di SMK PGRI Kalideres

    Sudindik Jakbar evaluasi kasus pelecehan di SMK PGRI Kalideres

    Kami akan kumpulkan  kepala sekolah melalui rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Wilayah I Jakarta Barat mengevaluasi kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang oknum guru terhadap murid di SMK PGRI 5 Jakarta di Kalideres.

    Kepala Sudindik Wilayah I Jakbar Diding Wahyudin menyebut evaluasi tersebut melibatkan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) tingkat kota, dan Kepolisian.

    “Kami telah memanggil orang tua dan siswa, termasuk oknum guru yang melakukan dugaan pelecehan seksual. Kemudian kita evaluasi,” ucap Diding di Jakarta, Jumat.

    Oknum guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap murid sudah mengundurkan diri dari sekolah.

    “Yang bersangkutan sudah closing. Dia mengundurkan diri setelah sebelumnya membuat surat pernyataan,” ujar Diding.

    Kendatipun demikian, Diding menyatakan kasus tersebut menjadi bahan evaluasi untuk para tenaga pendidik di bawah naungan Sudis Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat.

    “Kami akan kumpulkan kepala sekolah melalui rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Nanti kami akan tegaskan kembali akan pentingnya pengawasan dari kepala sekolah terhadap tenaga pendidik (guru), termasuk pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap satuan pendidikan,” tutur Diding.

    Diding mengaku Sudindik sudah sering menginstruksikan kepada tenaga pendidik terkait pengawasan di lingkungan yang mesti diperketat.

    “Edukasi pencegahan kekerasan di sekolah dilaksanakan dengan mengumpulkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Kasubag TU. Sedangkan pemateri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), tenaga ahli, dan profesional anak,” kata Diding.

    Sudindik Jakbar juga telah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) pada masing-masing satuan pendidik.

    “Kita sudah bentuk TPPK pada masing-masing sekolah di Jakarta Barat. Itu wajib. Tim ini akan memantau, mencegah, dan koordinasi sehingga kekerasan atau pun perundungan tak boleh terjadi,” ucap dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tenaga pendidik Jakbar diimbau perketat pengawasan terkait pelecehan

    Tenaga pendidik Jakbar diimbau perketat pengawasan terkait pelecehan

    sudah ditangani Sudin Pendidikan

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengimbau seluruh tenaga pendidik untuk memperketat pengawasan terkait masih ditemukannya kasus pelecehan di lingkungan sekolah.

    Uus menanggapi kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap murid di SMK PGRI 5 Jakarta di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

    “Saya imbau sekolah-sekolah, termasuk tenaga pendidik untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah supaya kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Uus saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat malam.

    Uus menyayangkan kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah. Hingga kini, kasus tersebut sudah ditangani dan ditindak lanjuti oleh Suku Dinas Pendidikan setempat.

    “Ya itu sudah ditangani Sudin Pendidikan, termasuk juga dengan tindaklanjutnya,” ungkap Uus.

    Diketahui, Seorang guru yang diduga melecehkan murid SMK PGRI Kalideres, Jakarta Barat ternyata sudah mengundurkan diri.

    “Guru tersebut sudah diberhentikan oleh pihak sekolah. Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan mengundurkan diri tertanggal 25 Februari 2025,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (5/3).

    Sarjoko pun tidak menyangkal adanya tindak pelecehan tersebut, meskipun guru bersangkutan mengaku hanya bercanda ketika melakukan perbuatannya.

    “Betul ada mas. Setelah diklarifikasi, guru tersebut mengaku hanya sekedar bercanda (kalau salaman dengan siswi jarinya iseng menggelitik atau suka pegang bahu siswi),” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • VIRAL Oknum Guru BK SMK di Jakbar Diduga Lecehkan Siswi, Polisi Lakukan Penyelidikan dan Pendalaman – Halaman all

    VIRAL Oknum Guru BK SMK di Jakbar Diduga Lecehkan Siswi, Polisi Lakukan Penyelidikan dan Pendalaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. 

    Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) berinisial O (62) di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI di Kalideres, Jakarta Barat, diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap siswinya.

    Peristiwa ini mencuat setelah sejumlah warganet membanjiri akun Instagram resmi sekolah dengan komentar pedas, menuntut kejelasan dan tindakan tegas dari pihak sekolah.

    Kemarahan publik semakin meluas ketika pihak sekolah terkesan lamban dalam menangani kasus ini.

    Warganet mengkritik pihak sekolah yang dianggap tidak memberikan perlindungan kepada korban.

    Bahkan, ada tudingan bahwa sekolah mencoba menutupi kasus ini dan mengancam siswa yang ingin berbicara.

    “Kesalahan di sini di pihak sekolah yang seolah tindakan itu dibiarkan dan korban tidak diberikan perlindungan, malah disuruh tutup mulut dan mengancam jika ada yang speak up!” tulis salah satu pengguna Instagram.

    Sementara itu, seorang warganet lainnya menuliskan bahwa kepala sekolah seolah menghindari konfirmasi terkait kasus ini.

    “Tenang ibu Kepsek & bapak yang melakukan pelecehan, data sudah di tangan, ibu Kepsek di WA ceklis 1,” tulis akun lain.

    Tanggapan Dinas Pendidikan dan Pihak Sekolah

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, membenarkan adanya laporan terkait dugaan pelecehan seksual ini.

    Menurutnya, kasus tersebut terjadi pada Februari 2025, dan keluarga korban telah meminta agar guru BK tersebut segera diberhentikan.

    “Prinsipnya permasalahan ini sudah dimediasi dan pihak keluarga menuntut guru dengan inisial O tersebut diberhentikan,” ujar Sarjoko.

    Sebagai bentuk respons atas desakan tersebut, O akhirnya mengundurkan diri pada 25 Februari 2025.

    Adapun Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait hal ini.

    Pasalnya menurut dia, kasus pelecehan di salah satu SMK PGRI di Kalideres itu, baru dugaan.

    “Masih dugaan pelecehan. Sampai sekarang belum ada laporan ke Polisi,” kata Arnold saat dikonfirmasi, Kamis (6//2025).

    “Namun demikian, kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman,” imbuhnya.

    Meskipun belum mendapat laporan secara tertulis, namun anggota Polsek Kalideres yang berpatroli kerap mendapat laporan lisan dari para siswa di sekolah tersebut.

    Walhasil, Arnold menyampaikan jika pihaknya kini sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait hal ini.

    “Kami serahkan ke pihak sekolah dulu untuk mediasi, antara yang diduga korban, diduga pelaku dan orang tua murid,” pungkas dia. (Wartakota/Nuri Yatul Hikmah)

  • Guru SMK di Jakarta Barat Mengundurkan Diri Usai Akui Lecehkan Siswa – Halaman all

    Guru SMK di Jakarta Barat Mengundurkan Diri Usai Akui Lecehkan Siswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum guru SMK di Kalideres, Jakarta Barat mengundurkan diri setelah mengakui melecehkan siswa di sekolah.

    Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko mengatakan pelaku sudah membuat surat pernyataan.

    “Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan mengundurkan diri tertanggal 25 Februari 2025,” kata Sarjoko saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (5/3/2025).

    Sarjoko menuturkan, berdasarkan keterangan oknum guru tersebut, dirinya mengaku hanya bercanda saat melakukan pelecehan kepada para muridnya.

    “Setelah diklarifikasi guru tersebut mengaku hanya sekedar bercanda yakni kalau salaman dengan siswi jarinya iseng ngelitikin, atau suka pegang bahu siswi,” tuturnya.

    Sarjoko mengatakan, setelah perbuatannya viral, oknum guru tersebut juga telah meminta maaf kepada para muridnya selaku korban.

    “Pada prinsipnya guru tersebut mengaku khilaf dan mohon maaf kepada keluarga korban,” ujarnya.

    Sebelumnya, sebagaimana viral di media sosial, pelajar SMK PGRI Kalideres, Jakarta Barat, menggelar unjuk rasa di halaman sekolah. 

    Dalam aksi unjuk rasanya, sebagaimana direkam di video yang viral, para siswa turut membawa sejumlah poster kritikan dan juga menyalakan flare.

    Adanya unjuk rasa itu membuat siswa yang tadinya sedang berada baris di halaman terpaksa membubarkan diri.

    Dalam narasi video viral dikatakan dugaan pelecehan dilakukan sejumlah guru di sekolah itu.

    Polisi pun telah turun tangan menyelidiki dugaan pelecehan yang dialami sejumlah murid di SMK PGRI, Kalideres, Jakarta Barat.

    “Masih dugaan pelecehan, sampai sekarang belum ada laporan ke Polisi. 

    Namun demikian kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman,” kata Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak saat dikonfirmasi Rabu (5/32025).

    Arnold mengatakan, kasus dugaan pelecehan ini baru sekadar dilaporkan secara lisan oleh salah satu murid dari sekolah tersebut.

    “Dari laporan murid. Laporan hanya lisan saja saat anggota kami sedang melaksanakan patroli, giat kewilayahan. Dan mendapat informasi demikian,” kata dia.

    Dalam kasus ini, Arnold mengatakan sejauh ini pihaknya sudah meminta keterangan terhadap beberapa perwakilan dari pihak sekolah, salah satunya kepala sekolah. 

    “Masih dalam penyelidikan dari pihak Kepolisian. Kami serahkan ke pihak sekolah dulu untuk mediasi, antara yang diduga korban, diduga pelaku dan orang tua murid,” ucap Arnold.

    Penulis: Elga Hikari Putra

  • Guru yang diduga lecehkan murid di Kalideres sudah mengundurkan diri

    Guru yang diduga lecehkan murid di Kalideres sudah mengundurkan diri

    Jakarta (ANTARA) – Seorang guru yang diduga melecehkan murid SMK PGRI Kalideres, Jakarta Barat ternyata sudah mengundurkan diri.

    “Guru tersebut sudah diberhentikan oleh pihak sekolah. Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan mengundurkan diri tertanggal 25 Februari 2025,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.

    Sarjoko pun tidak menyangkal adanya tindak pelecehan tersebut, meskipun guru bersangkutan mengaku hanya bercanda ketika melancarkan aksinya.

    “Betul ada mas. Setelah diklarifikasi, guru tersebut mengaku hanya sekedar bercanda (kalau salaman dengan siswi jarinya iseng nglitikin, atau suka pegang bahu siswi),” katanya.

    Kendati demikian, kata Sarjoko, guru bersangkutan mengaku telah khilaf dan meminta maaf kepada keluarga korban.

    “Pada prinsipnya guru tersebut mengaku khilaf dan mohon maaf kepada keluarga korban,” ujar Sarjoko.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, ratusan pelajar SMK PGRI Kalideres, Jakarta Barat menggelar unjuk rasa di lingkungan sekolah untuk menuntut keadilan bagi korban pelecehan.

    Hingga pukul 17.20 WIB, video tersebut sudah ditonton sebanyak 870 ribu kali oleh warganet.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Guru yang diduga lecehkan murid di Kalideres sudah mengundurkan diri

    Polisi usut dugaan pelecehan murid oleh guru SMK di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kalideres tengah mengusut kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap sejumlah pelajar di SMK PGRI, Kalideres, Jakarta Barat.

    “Masih dugaan pelecehan, sampai sekarang belum ada laporan ke polisi. Namun, kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman,” ujar Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Arnold menyebut kasus dugaan pelecehan tersebut awalnya disampaikan secara lisan melalui unjuk rasa di lingkungan sekolah sekitar satu pekan lalu.

    “Dari laporan murid. Laporan hanya lisan saja saat anggota kami sedang melaksanakan patroli, giat kewilayahan. Dan mendapat informasi demikian,” kata Arnold.

    Hingga kini, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa perwakilan pihak sekolah, termasuk kepala sekolah.

    “Masih dalam penyelidikan dari pihak kepolisian. Kami serahkan ke pihak sekolah dulu untuk mediasi, antara yang diduga korban, diduga pelaku dan orang tua murid,” kata Arnold.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, ratusan pelajar SMK PGRI Kalideres, Jakarta Barat menggelar unjuk rasa di lingkungan sekolah untuk menuntut keadilan bagi korban pelecehan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tuduh Semua Guru Korupsi, TikTokers Riezky Kabah Minta Maaf Saat Jemput Paksa, Polisi: Belum Lebaran – Halaman all

    Tuduh Semua Guru Korupsi, TikTokers Riezky Kabah Minta Maaf Saat Jemput Paksa, Polisi: Belum Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – TikTokers Riezky Kabah Nizar dijemput paksa polisi berkait aduan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pontianak, Kalimantan Barat, (3/3/2025) malam.

    Iky, sapaan akrab Riezky Kabah, yang sebelumnya terlihat percaya diri dan sama sekali tak menunjukkan rasa takut berurusan dengan hukum, terlihat syok.

    Pada tayangan video viral di akun Twitter @dhemit_is_back, tampak Iky dijemput paksa jajaran Polda Kalbar.

    Iky sempat menyampaikan maaf. Tak jelas kepada kepada siapa ia minta maaf.

    “Minta maaf semua,” kata Iky.

    Mendengar ucapan Iky, aparat dan warga meledeknya.

    “Enggak ada, enggak ada. Belum lebaran,” ujar seorang aparat.

    Iky digelandang ke Polda Kalbar untuk dimintai keterangan berkait postingan videonya yang menyebut semua guru koruptor.

    Menurut Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Bayu Suseno, saat ini Iky diperiksa di Direktorat Krimsus Polda Kalbar.

    “Saat ini masih tahap penyelidikan, dan belum ditahan,” jelas Kabid Humas Polda Kalbar.

    Yang ditunjukkan oleh Iky saat penangkapan bertolak belakang yang diucapkannya di postingan videonya yang juga sempat viral.

    Kala itu, ia begitu percaya diri. Bahkan sama sekali tak menunjukkan rasa gentar saat PGRI Pontianak mengadukannya ke polisi. 

    Pada videonya, Iky mengenakan busana putih penuh aksesori.

    Sembari tertawa, Iky mengaku ingin sekali bertemu awak media guna membincangkan kelakuannya yang kontroversial karena dinilai menghina guru.

    “Inces Iky kalau ketemu wartawan pas diwawancara. Oh jelas Inces akan tampil cetar mempesona, slay. Makin suka inces kalau difoto-foto say, oh my god,” pungkas Iky.

    Tak cuma itu, Iky bahkan mengirimkan pesan untuk para pembencinya.

    Bahwa Iky yakin tidak akan bisa dijerat hukum atas perbuatannya.

    “Aku superstar, dan gue bakal bilang ‘kamu bakal menjatuhkan diriku? enggak bisa say’,” ujar Iky.

  • Waspada! Ini 19 Titik Banjir di Depok pada Selasa (4/3)

    Waspada! Ini 19 Titik Banjir di Depok pada Selasa (4/3)

    Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Jawa Barat memetakan ada 19 titik banjir yang kini sedang dalam penanganan pemerintah. 

    Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan 19 titik banjir akibat hujan deras kemarin malam hingga dini hari (3-4 Maret 2025).  Hujan lebat berlangsung dengan durasi yang cukup lama, lanjutnya, satuan tugas (satgas) sudah kami arahkan ke lapangan untuk penanganan

    “Titik banjir yang sudah kami petakan, antara lain bantaran Kali Cabang Timur, luapan Kali Cabang Barat Mampang, luapan Situ Pengarengan, belakang Depok Town Square [Detos],” 

    Kemudian, dia mengatakan Perumahan Mutiara Depok, Perumahan PGRI Pasir Putih, Perumahan Taman Duta, Bukit Cengkeh, Rini Jaya Pondok Jaya, Jalan Raya Juanda , dan lain-lain.

    “Beberapa titik sudah surut. Jadi kami fokuskan satgas untuk melakukan penanganan di lokasi yang memang butuh bantuan. Penanganan berdasarkan skala prioritas karena jumlah satgas kami juga terbatas,” katanya.

    PUPR telah mengerahkan satu regu satgas piket yang terdiri dari 10 personel untuk melakukan monitoring, Senin malam.  Hari ini, seluruh personel satgas melakukan penanganan.

    “Sudah kami perintahkan satgas untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan dan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

    “Rata-rata banjir terjadi akibat saluran yang tersumbat oleh sampah. Sampai saat ini, kami terus melakukan koordinasi. Proses pengerjaan bergantian,” ujar Citra.

  • Nasib Remaja yang Viral Curi Pisang di Pati, Dapat Beasiswa Pendidikan untuk Melanjutkan Sekolah

    Nasib Remaja yang Viral Curi Pisang di Pati, Dapat Beasiswa Pendidikan untuk Melanjutkan Sekolah

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – AAP (17), remaja yang terlibat kasus pencurian pisang dan sempat viral di media sosial akhirnya menemukan titik terang terkait masa depan pendidikannya.

    Melalui musyawarah terpadu yang melibatkan berbagai pihak, meliputi Polsek Tlogowungu, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, pihak sekolah, dan perangkat desa, AAP(17) diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

    Musyawarah berlangsung pada Selasa (25/2/2025) di kediaman kakek AAP, Kecamatan Trangkil.

    Kapolsek Tlogowungu AKP Mujahid yang memfasilitasi pertemuan ini mengungkapkan harapan agar keputusan yang diambil dapat diterima dengan baik oleh AAP dan keluarganya. 

    AAP akan mendapatkan beasiswa.

    Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III yang diwakili Amirul menegaskan bahwa beasiswa tersebut diberikan melalui jalur anak kurang mampu, bukan jalur prestasi. 

    “Mbahnya yang datang untuk membikin surat pernyataan dengan difasilitasi dari Cabang Dinas Pendidikan dan SMA PGRI 3 Tayu yang dalam hal ini diwakili langsung oleh kepala sekolah,” jelas dia, Selasa (25/2/2025).

    Berbagai nasihat dan harapan disampaikan kepada AAP dalam musyawarah tersebut.

    Bhanbinkamtibmas Polsek Wedarijaksa Aipda Agung Hartono menekankan agar AAP bisa disiplin dan mengubah sikap ke arah yang lebih baik.

    Sedangkan Babinsa Koramil Trangkil, Serka Kolil, menambahkan bahwa lewat pendidikan, AAP memiliki potensi untuk sukses di masa depan. 

    Kepala desa Tlogowungu memberikan nasihat agar AAP rajin bersekolah, menjauhi perbuatan yang melanggar hukum, dan mempertimbangkan untuk mondok di dekat sekolah agar lebih terawasi.

    AAP diminta untuk memperbaiki diri, meminta maaf kepada teman-temannya, serta berkomitmen untuk tidak bolos, tidak terlambat, dan berubah menjadi lebih baik.

    Kapolsek Tlogowungu AKP Mujahid menegaskan bahwa AAP harus siap menerima konsekuensi atas pilihannya untuk tetap bersekolah di SMA PGRI 3 Tayu. 

    Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk mengeluarkan AAP jika ia melanggar aturan yang berlaku. 

    “Kita semua berusaha untuk mengubah AAP jadi lebih baik,” tegas dia.

    AKP Mujahid menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam musyawarah tersebut, termasuk Bhayangkari Polsek Tlogowungu Polresta Pati, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, Kepala Sekolah SMA 3 PGRI Tayu, kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

    Dia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan AAP dapat memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolah dengan sebaik-baiknya. (mzk)