Kementrian Lembaga: Pemprov DKI Jakarta

  • Canda Pramono ke Sri Mulyani: Banyak Enggaknya daripada Iyanya

    Canda Pramono ke Sri Mulyani: Banyak Enggaknya daripada Iyanya

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan candaan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bendahara negara disebut Pramono menjadi menteri paling prudent alias hati-hati.

    Hal ini diungkapkan Pramono saat meresmikan Pencanangan Penataan dan Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung AA Maramis di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

    Menurutnya, bila Sri Mulyani sudah memberikan lampu hijau, semua proyek pasti berjalan dengan benar dan lancar. Saking hati-hatinya, Pramono mengatakan Sri Mulyani kerap kali bilang tidak untuk berbagai permintaan keuangan dari berbagai pemangku kepentingan.

    “Yang sungguh saya hormati Ibu Menteri Keuangan. Sahabat saya lama banget. Kalau Ibu Menteri Keuangan sudah oke, itu biasanya lancar karena beliau ini orang yang paling prudent, Banyak enggaknya, daripada iyanya,” sebut Pramono dalam pembukaan sambutannya dalam acara yang dihelat pada Kamis (10/7/2025).

    “Jadi kalau ini sudah iya, artinya proyek ini pasti benar dan akan berjalan dengan lancar,” sebutnya menekankan.

    Pramono juga sempat memamerkan target ambisius Pemprov DKI Jakarta di depan Sri Mulyani, targetnya 5 tahun ke depan Jakarta bisa menjadi 50 besar kota terbaik di dunia dari awalnya hanya di posisi 74 saat ini.

    Menurutnya target itu bisa terwujud dengan mudah apabila Sri Mulyani memberikan dukungan besar untuk Pemprov DKI Jakarta.

    “Dan harapan itu tentunya bisa terwujud kalau Bu Menteri yang paling prudent di dunia ini setuju biasanya kalau Bu Andi sudah setuju semua pasti tersenyum,” sebut Pramono.

    (hal/rrd)

  • Pram masih kaji usulan pembangunan `flyover` di Kemang dan Narogong

    Pram masih kaji usulan pembangunan `flyover` di Kemang dan Narogong

    Arsip foto – Pengendara truk pengangkut sampah melintasi jalan yang digenangi air limbah, di kawasan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019). Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu amblas mengakibatkan saluran air meluap hingga akses jalan TPST Bantar Gebang digenangi limbah lindi hingga 30 centimeter. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama.

    Pram masih kaji usulan pembangunan `flyover` di Kemang dan Narogong
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo masih mengkaji usulan pembangunan dua jalan layang (flyover) strategis di kawasan Kemang Pratama dan Jalan Raya Narogong, Pasar Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    “Sedang kami dalami,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Pram mengatakan, pihaknya juga sudah membentuk tim untuk mempersiapkan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Kota Bekasi.

    Tim pertama adalah untuk menangani kerja sama terkait air bersih. Karena itu, Pram sudah meminta Direktur Utama PAM Jaya untuk menindaklanjuti hal tersebut.

    “Yang berkaitan dengan ‘flyover’ dan sebagainya termasuk hibah ambulans, damkar dan sebagainya itu sedang diperdalam. Dan yang terakhir, hal yang berkaitan dengan Bantar Gebang dan sebagainya,” kata Pramono.

    Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk membahas terkait kerja sama pembangunan infrastruktur bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

    Kerja sama pertama menyangkut mobilitas warga Bekasi menuju Jakarta. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sepakat membangun “park and ride”, “flyover” dan infrastruktur pendukung lainnya di wilayah Bekasi.

    Kerja sama kedua terkait penyediaan air bersih melalui sinergi antara BUMD PAM Jaya milik Pemprov DKI Jakarta dan PDAM Tirta Patriot milik Kota Bekasi.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan akses air bersih sekaligus mendongkrak kualitas hidup warga Bekasi.

    Adapun kerja sama ketiga berkaitan dengan perpanjangan kontrak TPST Bantargebang dan peningkatan sinergi pengelolaan sampah.

    Sumber : Antara

  • Nissan Patrol dan Xtrail Hybrid Bakal Meluncur di GIIAS 2025?

    Nissan Patrol dan Xtrail Hybrid Bakal Meluncur di GIIAS 2025?

    Jakarta

    Nissan bakal meramaikan lantai Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Ada kisi-kisi mobil yang rencananya bakal muncul dalam hajatan otomotif tahunan ini.

    Nissan melakukan presentasi mengenai produk apa saja yang bakal muncul di GIIAS 2025. Terpantau dua siluet hitam yang bakal muncul.

    Mobil pertama yang diduga bakal meluncur adalah SUV segmen C. Bentuknya mirip-mirip dengan Nissan X-Trail Hybrid.

    Nissan X-Trail facelift yang sudah dibekali mesin hybrid e-Power. Sinyal kehadiran mobil mid-size SUV itu pun sudah menguat sejak awal tahun 2024.

    Presentasi Nissan Foto: Luthfi Anshori

    Tercantum di Badan Pajak dan Retribusi Daerah Pemprov DKI Jakarta ada dua kode baru mobil Nissan di kategori minibus. Tercantum dua kode X-Trail terbaru, yakni XTRAIL EPWR VCTRB VE dan XTRAIL EPWR VCTRB VL. NJKB-nya adalah Rp 468 juta dan Rp 492 juta.

    Di atas kertas, Nissan X-Trail e-Power dibekali mesin 1.500 cc, turbo, dengan teknologi e-Power generasi kedua. Pada sistem hybrid e-Power, sistem penggeraknya memakai motor elektrik. Sementara mesin konvensional hanya bertugas untuk menyuplai daya ke komponen baterai, yang kemudian diteruskan ke motor elektrik.

    Motor elektrik Nissan X-Trail Nissan e-Power bisa mengeluarkan tenaga maksimal 204 PS (201 dk) dan torsi 330 Nm di roda depan dan tenaga maksimal 136 PS (134 dk) dan torsi 195 Nm pada motor elektrik di roda belakang.

    Model selanjutnya diduga ialah Nissan Patrol. Terlihat dari siluet dimensinya bongsor, garis-garis tajam di sisi bodi menambah kesan dinamis dan kekar.

    Nissan Patrol saat ini tidak dijual secara resmi oleh Nissan Indonesia, namun ada beberapa unit yang dijual secara bekas atau melalui importir umum. Meskipun tidak dijual resmi, ada beberapa unit Nissan Patrol bekas yang dijual di situs jual beli online.

    (riar/dry)

  • DKI masih tunggu perpres terkait sekolah swasta gratis

    DKI masih tunggu perpres terkait sekolah swasta gratis

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/7/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    DKI masih tunggu perpres terkait sekolah swasta gratis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu peraturan presiden (perpres) terkait sekolah swasta gratis dan siap merealisasikan kebijakan tersebut.

    “Kita nunggu perpresnya. Kemarin kan baru keputusan MK (Mahkamah Konstitusi),” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Kendati demikian, Pramono mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah siap jika nantinya program tersebut resmi direalisasikan. Pramono menjelaskan, Jakarta sudah menyiapkan sebanyak 40 sekolah gratis. Namun belum dijelaskan secara rinci sekolah mana saja yang termasuk dalam 40 sekolah tersebut.

    “Jakarta sudah mempersiapkan 40 sekolah swasta untuk percobaan sekolah gratis, tetapi kami menunggu perpresnya dulu,” kata Pramono.

    Pada Selasa (10/6), Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan sejumlah syarat untuk sekolah swasta yang akan digratiskan sehingga ada jaminan mutu bagi peserta didik.

    Dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan bersama pimpinan dan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) dan Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta, mengatakan saat ini syarat yang masih dibahas bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

    “Kami sedang (membahas) bersama dengan OPD lain, menentukan kualifikasi persyaratan sekolah swasta yang mana,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • DKI masih pantau curah hujan sebelum dilakukan modifikasi cuaca

    DKI masih pantau curah hujan sebelum dilakukan modifikasi cuaca

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo masih memantau curah hujan di Jakarta sebelum memutuskan untuk dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

    “Kalau sekarang ini kita monitor. Karena, namanya cuaca ekstrem ini setiap waktu bisa berubah. kalau diperlukan ya pasti kita modifikasi,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Modifikasi cuaca dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta sebagai salah satu upaya mengantisipasi banjir.

    Namun, menurut Pramono, kini Jakarta belum butuh untuk melakukan hal tersebut. Sebab setelah dipantau sejak kemarin, Pramono mengatakan curah hujan di Jakarta tidak terlalu tinggi.

    “Di daerah atas masih tinggi. Jadi kalau di atas didorong, kan dorongnya ke Jakarta atau ke laut, nanti malah bebannya jadi beban Jakarta,” kata Pramono.

    Pramono beserta jajaran terus memantau cuaca di Jakarta melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    “Untuk modifikasi kapannya, nanti BPBD laporkan kepada saya, saya akan perintahkan. Jadi tentunya semua modifikasi cuaca selalu dilaporkan kepada Gubernur,” kata Pramono.

    Namun, kata Pramono, hingga pagi hari ini, hampir seluruh banjir di Jakarta bisa ditangani dengan baik.

    Beberapa hari ke depan, Pramono memerintahkan agar seluruh dinas terkait bersiap siaga untuk bersama-sama memantau banjir. Sehingga apabila terjadi, Jakarta dapat mengatasinya dengan cepat.

    “Saya menjadikan pengalaman karena di beberapa daerah termasuk di ruas Kuningan. Itu memang ada model air masuk yang gampang sekali tersumbat oleh dahan. Sehingga yang seperti itu saya minta untuk diganti,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jika Juli Saja Banjir, Bagaimana Nasib Jakarta di Musim Hujan?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juli 2025

    Jika Juli Saja Banjir, Bagaimana Nasib Jakarta di Musim Hujan? Megapolitan 9 Juli 2025

    Jika Juli Saja Banjir, Bagaimana Nasib Jakarta di Musim Hujan?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Hujan
    deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Senin, (7/7/2025) memicu
    banjir
    di berbagai titik
    Jakarta
    , meski bulan Juli biasanya termasuk puncak musim kemarau.
    Genangan air mencapai ketinggian 210 cm di beberapa titik, menenggelamkan pemukiman warga dan memaksa ratusan jiwa mengungsi. Sejumlah ruas jalan pun lumpuh karena tak bisa dilalui kendaraan.
    Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana bisa banjir terjadi saat musim kemarau?
    Lebih penting lagi, jika di periode yang seharusnya kemarau saja Jakarta sudah banjir, lantas bagaimana nasib Jakarta saat musim
    hujan
    tiba?
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, bahwa Indonesia saat ini mengalami anomali iklim yang disebut “
    kemarau basah
    ”.
    Artinya, meski secara kalender seharusnya musim kering, curah hujan tetap tinggi akibat sejumlah faktor atmosferik dan laut.
    Beberapa penyebab utama antara lain:
    “Anomali curah hujan ini diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2025,” ujar Dwikorita.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut banjir kali ini tergolong luar biasa karena disebabkan oleh tiga sumber sekaligus:
    Kondisi ini membuat pompa-pompa pengendali banjir sempat tidak bisa difungsikan karena saluran pembuangan lebih rendah dari permukaan laut. Bahkan, 10 dari 600 unit pompa rusak akibat beban air yang terlalu tinggi.
    Meski cuaca menjadi pemicu utama, para ahli menilai, bahwa penyebab mendasar
    banjir Jakarta
    tidak bisa dilepaskan dari masalah tata ruang dan tata kota yang belum optimal.
    “Lahan terbuka di Jakarta terus menyusut setiap tahun. Ini berdampak pada peningkatan suhu dan gangguan pola hidrologi,” jelas Kepala BMKG, Dwikorita.
    Dwikorita bahkan mengungkapkan, bahwa curah hujan ekstrem pada tahun 2020 sempat mencapai 300 mm, lebih tinggi dari 2025 yang hanya sekitar 200 mm.
    Namun, dampak banjir kali ini justru lebih luas. Artinya, infrastruktur dan kondisi lingkungan kota memiliki peran besar.
    Dilansir dari Kompas TV, pakar tata kota Nirwono Joga menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta fokus pada tiga strategi utama:
    1. Penataan Bantaran Kali
    Banjir kiriman dari hulu menyebabkan seluruh bantaran kali rawan terendam. Penertiban dan penataan bantaran sungai menjadi langkah pertama yang harus diprioritaskan.
    2. Pembangunan Rusunawa Mixed-Use
    Untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai, dibutuhkan hunian yang tidak hanya layak tetapi juga terjangkau dan strategis. Nirwono menyarankan Rusunawa Mixed-Use:
    “Pemerintah bisa memanfaatkan aset seperti sekolah negeri, kantor kelurahan, atau aset pemda lainnya tanpa perlu pembebasan lahan,” jelas Nirwono.
    3. Benahi 13 Sungai Secara Bertahap
    Jakarta memiliki 13 sungai utama yang semuanya berpotensi meluap saat hujan deras.
    Nirwono menyarankan agar Pemprov Jakarta tidak menargetkan semua sekaligus, melainkan cukup satu sungai per tahun. Dalam lima tahun, lima sungai besar bisa selesai ditangani.
    “Belum ada satu pun gubernur yang mampu melakukan itu. Padahal ini realistis dan bisa dicapai jika ada kemauan politik,” tegasnya.
    Banjir Jakarta
    bukan sekadar soal cuaca. Tata kota yang berantakan, alih fungsi lahan, dan lambatnya penanganan sungai turut memperparah krisis setiap kali hujan turun.
    Jika Juli saja sudah banjir, pertanyaannya, siapkah Jakarta menghadapi musim hujan akhir tahun nanti?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Tandatangani 4 Penlok untuk Normalisasi Kali Ciliwung – Page 3

    Pramono Anung Tandatangani 4 Penlok untuk Normalisasi Kali Ciliwung – Page 3

    Data terbaru menunjukkan, dari total rencana normalisasi sepanjang 33,69 kilometer, baru sekitar 17,17 kilometer yang diselesaikan. Sisanya, sepanjang 16,52 kilometer, belum bisa dikerjakan karena belum rampungnya proses pembebasan lahan.

    Namun, Pemprov DKI Jakarta bersungguh-sungguh untuk menuntaskan hal ini. Bahkan, Pemprov Jakarta diketahui sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp98 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung.

    Anggaran tersebut pun sempat dikatakan Ika masih berpotensi untuk bertambah

  • Pramono minta maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta

    Pramono minta maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta

    Saya ingin meminta maaf kepada warga yang terdampak banjir

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak banjir yang melanda Jakarta sejak Minggu (6/7).

    “Saya ingin meminta maaf kepada warga yang terdampak banjir. Karena sekarang ini masih ada beberapa warga yang terdampak akibat banjir, termasuk di daerah ini,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa.

    Tak hanya dirinya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum juga telah menghampiri warga pada Selasa pagi untuk meminta maaf secara langsung.

    Menurut Pramono, hal ini perlu dilakukan karena tugas seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta termasuk dirinya adalah melayani masyarakat.

    “Kita nggak usah malu untuk meminta maaf kepada warga. Karena ini bukan sesuatu yang kita rencanakan. Kita akan bekerja keras dan saya akan bekerja keras untuk itu, berpikir bagaimana menangani ke depannya,” kata Pramono.

    Tak hanya sekadar minta maaf, Pramono juga telah memerintahkan jajarannya untuk menangani banjir di kemudian hari.

    Pramono telah meminta pihak Bina Marga dan Dinas SDA DKI Jakarta untuk mengatasi tali-tali air, sumbatan, gorong-gorong, dan lainnya guna mengantisipasi banjir.

    Dia meyakini kerja sama sangat diperlukan dalam membangun Jakarta, salah satunya dalam mengatasi persoalan banjir.

    “Saya sudah meminta kepada dinas terkait, untuk bedeng-bedeng yang mengganggu jalannya transportasi di Jakarta, harus mulai kita rapikan, harus mulai kita tertibkan,” kata Pramono.

    Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peran serta jajaran hingga masyarakat dalam bersama-sama menghadapi banjir.

    “Tadi saya lihat banyak yang masih menggigil karena pasti bekerja seharian, terutama juga pasukan oranye, pasukan biru, pasukan hijau, pasukan pelangi. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono minta seluruh jajaran bekerja dengan hati dalam atasi banjir

    Pramono minta seluruh jajaran bekerja dengan hati dalam atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengarahkan agar seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU0 bekerja dengan hati dalam mengatasi banjir.

    “Sebagai orang yang bertanggung jawab di depan, garis terdepan untuk penanganan banjir ini, maka untuk itu saudara-saudara juga harus bekerja dengan hati,” kata Pramono saat memberikan arahan dalam apel bersama petugas PPSU di kawasan Jakarta Selatan, Selasa.

    Setelah menghadapi tiga jenis banjir sekaligus, Pramono mengaku telah merenung bahwa banjir bukan untuk dilawan tetapi untuk disiasati dengan baik.

    Untuk itu, Pramono meminta agar seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta selalu siaga selama 24 jam guna memantau banjir.

    Selain itu, dia meminta kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) hingga Bina Marga untuk membuat perencanaan sebagai persiapan diri menyiasati banjir.

    “Setelah saya merenung, banjir itu terkadang memang tidak bisa dilawan. Maka, untuk itu kita harus mensiasati bagaimana supaya banjirnya tidak memberikan dampak negatif atau dampak kepada warga,” kata Pramono.

    Dia mengaku dengan teknologi yang sudah semakin maju, maka seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bisa dengan mudah memantau air.

    Misalnya, saat menangani rob, ketika air terpantau mulai surut, Pramono langsung meminta agar seluruh pompa yang dimiliki Jakarta dimaksimalkan, sehingga air tersebut dapat turun kembali ke laut.

    Dalam kesempatan itu, Pramono menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja keras seluruh petugas PPSU dalam menangani banjir.

    “Saya betul-betul mengharapkan, saudara tetap bekerja keras, bekerja dengan hati, bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing untuk menangani banjir ini,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI Masih Kaji Uji Coba Car Free Night, Bukan Dalam Waktu Dekat

    Pemprov DKI Masih Kaji Uji Coba Car Free Night, Bukan Dalam Waktu Dekat

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi Jakarta sempat membatalkan rencana uji coba car free night (CFN) di Jalan Sudirman-Thamrin. Saat ini, Pemprov Jakarta masih mengkaji lebih dalam uji coba tersebut agar tidak ada pihak yang dirugikan.

    “Kajiannya masih panjang, memperhatikan juga aktivitas rutin warga dan entitas-entitas, usaha-usaha yang ada di situ, termasuk para pekerjanya,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

    Chico mengatakan Pemprov Jakarta akan meminta masukan dari penggiat ekonomi. Dia menyebut belum ada rencana uji coba CFN dalam waktu dekat.

    “Ini masih terus coba dikaji dan minta masukan dari pada para penggiat ekonomi di sekitar situ juga. Jadi belum ada rencana dalam waktu dekat untuk uji coba,” ujarnya.

    CFN Batal Diuji Coba

    Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta membatalkan uji coba malam bebas kendaraan bermotor atau car free night (CFN) bersamaan dengan Jakarta Muharram Festival 2025 besok. Pemprov DKI mengubah konsep acara Jakarta Muharram Festival 2025.

    “Kami memohon maaf kepada masyarakat. Setelah mempertimbangkan satu dan lain hal, Pemprov DKl memutuskan mendorong peringatan di tingkat komunitas dan membatalkan Jakarta Muharram Festival 2025. Jadi yang batal konsep acaranya, bukan peringatan 1 Muharam,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/7).

    “Keputusan ini tentu tidak mudah, tapi dipandang sebagai langkah terbaik dalam situasi yang ada mempertimbangkan arus lalu lintas dan aktivitas rutin sore dan malam hari warga di hari tersebut,” ujarnya.

    (dek/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini