Kementrian Lembaga: OJK

  • Menteri Maman soal Nasib Hapus Piutang UMKM: Tunggu Aturan Danantara-BUMN

    Menteri Maman soal Nasib Hapus Piutang UMKM: Tunggu Aturan Danantara-BUMN

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyatakan program pemutihan alias hapus tagih piutang macet kredit UMKM masih menunggu harmonisasi dari Kementerian BUMN dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Pasalnya, hingga saat ini pemerintah baru menghapus sekitar 67.000 kredit macet UMKM dari target 1 juta UMKM. Ini artinya, masih ada sekitar 900.000 kredit macet UMKM yang belum diputihkan.

    Diketahui, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyiapkan dana senilai Rp15,5 triliun untuk penghapusan utang UMKM.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman memastikan program penghapusan kredit macet UMKM akan tetap berjalan.

    “Saya mau sampaikan, nah ini tetap upaya kita untuk hapus tagih itu akan berjalan,” kata Maman saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

    Maman menjelaskan lambatnya proses penghapus tagihan kredit UMKM ini lantaran pemerintah harus merestrukturisasi terlebih dahulu utang dengan rata-rata Rp10 juta—Rp20 juta.

    Sayangnya, kata dia, proses restrukturisasi ini membutuhkan biaya lebih mahal dari utang para UMKM. Alhasil, pemerintah baru bisa menghapus 67.000 kredit UMKM setelah 10 tahun lamanya macet di perbankan.

    “Ini kan rata-rata utangnya ada yang cuma Rp10 juta, Rp20 juta. Nah, kalau direstrukturisasi, biaya untuk merestrukturisasinya itu lebih besar dan lebih mahal daripada utangnya,” jelasnya.

    Selanjutnya, untuk menindaklanjuti program pemutihan terhadap 900.000 kredit macet UMKM akan menggunakan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN 2025).

    Dia menjelaskan, dalam beleid anyar itu Menteri BUMN akan mengeluarkan Peraturan Menteri BUMN (PermenBUMN) yang disetujui oleh BPI Danantara. Ini artinya, tidak lagi dibutuhkan mekanisme restrukturisasi UMKM.

    “Di dalam Undang-Undang BUMN [yang baru] itu ada pasal yang mengatakan bahwa untuk menghapus tagih atau menghapus bukukan, itu tidak perlu melalui mekanisme restrukturisasi bagi UMKM, itu cukup menerbitkan Permen Menteri BUMN yang disetujui oleh Danantara. Nah, ini yang lagi kami tempuh ke sana,” jelasnya.

    Maman juga mengaku pihaknya tengah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran pengurus Danantara untuk melanjutkan program pemutihan kredit UMKM.

    Dengan begitu, Kementerian UMKM masih menunggu harmonisasi aturan lanjutan dari Kementerian BUMN, Danantara, termasuk dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “Nah, karena memang ini tentunya perlu menerbitkan Permen BUMN, ya nanti itu tentunya kami akan harmonisasikan juga dengan BUMN, dengan Danantara, dan juga dengan OJK,” tandasnya.

  • Menteri Bahlil tak ingin bea keluar bebankan pengusaha batu bara

    Menteri Bahlil tak ingin bea keluar bebankan pengusaha batu bara

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tidak ingin bea keluar menjadi beban bagi pengusaha batu bara, mengingat harga batu bara sedang mengalami penurunan.

    “Jangan juga kita memberatkan pengusaha di saat harga batu bara masih sangat rendah,” ucap Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

    Bahlil menyampaikan bea keluar akan diterapkan jika harga batu bara sudah memiliki nilai keekonomian yang layak. Hal tersebut juga memperhatikan keuntungan yang diperoleh para pengusaha batu bara, yang nantinya akan disetorkan kepada pemerintah.

    “Kalau harga batu baranya sudah tinggi, untungnya banyak, boleh bagi dengan pemerintah,” tutur dia.

    Sebelumnya, pemerintah bersama Komisi XI DPR RI menyepakati perluasan basis penerimaan negara melalui pengenaan bea keluar terhadap produk emas dan batu bara.

    Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi optimalisasi penerimaan negara yang dibahas dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Jakarta, Senin (7/7).

    Atas hal tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) Fathul Nugroho meminta bea keluar untuk komoditas tambang diterapkan secara bertahap dan memperhatikan daya saing industri.

    Saat ini, lanjut dia, sektor pertambangan nasional sedang menghadapi tekanan turunnya permintaan dan harga komoditas di pasar internasional.

    Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia. Oleh karena itu, setiap kebijakan fiskal, seperti bea keluar, berpotensi memengaruhi arus produksi, harga jual, hingga keputusan ekspor jangka pendek.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OJK Cirebon catat 40 ribu rekening SimPel aktif di Ciayumajakuning

    OJK Cirebon catat 40 ribu rekening SimPel aktif di Ciayumajakuning

    Cirebon (ANTARA) – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 40 ribu rekening Simpanan Pelajar (SimPel) telah diaktifkan oleh satuan pendidikan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

    “Dari 40 ribu rekening SimPel itu, nominalnya mencapai Rp61,2 miliar per Mei 2025,” kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib saat dikonfirmasi di Cirebon, Jumat.

    Ia mengatakan capaian tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran menabung di kalangan pelajar, sebagai hasil dari upaya literasi dan inklusi keuangan yang terus diperluas.

    Menurutnya, menabung sejak dini penting sebagai fondasi membentuk perilaku keuangan yang adaptif, inklusif, dan berjangka panjang.

    Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya peran guru dan kepala sekolah sebagai ujung tombak dalam menanamkan nilai-nilai literasi keuangan kepada peserta didik.

    “Untuk memperluas cakupan program ini, kami pun sudah mengadakan kegiatan Kick-Off Hari Indonesia Menabung 2025 di Majalengka Creative Center (MCC) pada Kamis (17/7),” ujarnya.

    Agus menuturkan kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif antara OJK, pemerintah daerah, pelaku industri jasa keuangan, dan institusi pendidikan dalam memperluas akses terhadap produk tabungan formal.

    Dalam kegiatan itu, pihaknya pun menggelar talkshow edukasi keuangan bagi guru, kepala sekolah, dan nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Majalengka.

    “Pada kesempatan tersebut dilakukan pula pembukaan simbolis lima rekening SimPel bagi siswa sekolah dasar, sebagai bentuk nyata perluasan inklusi keuangan sejak dini,” tuturnya.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peningkatan Premi 19,21 Persen Bawa Taspen Life Raih Penghargaan Life Insurance Market Leaders

    Peningkatan Premi 19,21 Persen Bawa Taspen Life Raih Penghargaan Life Insurance Market Leaders

    Liputan6.com, Jakarta – PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) kembali menunjukkan kinerja impresif ditengah dinamika industri asuransi jiwa nasional. Perusahaan berhasil meraih penghargaan Life Insurance Market Leaders Award 2025 dari Media Asuransi.

    Taspen Life tercatat sebagai salah satu dari 10 perusahaan terbaik dalam kelompok asuransi jiwa nasional, dari total 22 perusahaan yang masuk dalam klasifikasi tersebut. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pencapaian finansial dan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan sepanjang tahun buku 2024.

    Dalam menentukan penerima penghargaan Market Leaders, Lembaga Riset Media Asuransi sebagai penyelenggara dan juga dewan juri membagi perusahaan kedalam enam kelompok berdasarkan jenis dan aset yang dimiliki, seperti asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi dan syariah. Pemisahan ini dilakukan agar evaluasi kinerja lebih relevan dan sebanding, mengingat karakteristik dan skala operasional masing-masing segmen berbeda. Pendekatan ini memungkinkan analisis yang lebih tajam terhadap performa keuangan dan pertumbuhan tiap perusahaan dalam konteks industrinya.

    Penghargaan Insurance Market Leaders Award 2025 ini melengkapi penghargaan yang sudah diterima oleh Taspen Life pada tahun 2025 seperti BUMN Entrepreneurial Marketing Awards dan juga The Best Indonesia Enterprises Risk Management. Dengan hasil penghargaan ini menunjukan Taspen Life terus berkompetisi dan bersaing pada Industri asuransi.

    Dalam lanskap industri asuransi jiwa yang mulai bertransisi kearah digitalisasi dan semakin menuntut transparansi, keberhasilan Taspen Life meraih penghargaan ini bukan semata-mata karena capaian angka dalam laporan keuangan. Lebih dari itu, penghargaan ini mencerminkan reputasi, kepercayaan dan konsistensi nilai yang terus dibangun oleh perusahaan.

    Penjurian dilakukan secara independen dan komprehensif dengan mempertimbangkan faktor kinerja premi dan pertumbuhan tahunan secara objektif. Pada tahun buku 2024 Taspen Life berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan premi bruto sebesar 19,21% menjadi Rp 1,55 triliun dari sebelumnya Rp1,30 triliun pada 2023.

    Tidak hanya itu, laba bersih perusahaan melonjak 44,10% menjadi Rp 130,03 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 90,23 miliar.

    Kinerja ini menandakan kemampuan perusahaan dalam menjaga efisiensi dan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Dalam laporan Media Asuransi, kelompok perusahaan asuransi yang meraih predikat market leaders juga dinilai dari konsistensinya dalam menjaga solvabilitas dan keberlanjutan bisnis.

    Dalam konteks ini, Taspen Life menonjol karena tidak hanya mencetak pertumbuhan signifikan, tetapi juga mampu menunjukkan pengelolaan risiko yang sehat terbukti dari indikator Risk Based Capital (RBC) sebesar 287,25%, jauh di atas batas minimum OJK sebesar 120%. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang dicapai Taspen Life tidak semata agresif, tetapi juga dibarengi prinsip kehati-hatian yang kuat.

    Fachri Adnan, Plt. Direktur Utama Taspen Life, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Ia menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan buah dari konsistensi, sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dan komitmen dari manajemen dan seluruh karyawan Taspen Life dalam menjaga amanah peserta. “Kami selalu menjaga komitmen untuk tetap profesional, memenuhi kewajiban kepada seluruh peserta, dan menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance,” ungkapnya.

  • BRI Insurance raih penghargaan Market Leaders Awards 2025

    BRI Insurance raih penghargaan Market Leaders Awards 2025

    Semoga dengan penghargaan ini BRI Insurance semakin mempunyai kinerja yang lebih baik lagi,

    Jakarta (ANTARA) – PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) atau BRI Insurance meraih penghargaan kategori General Insurance Market Leaders 2025 pada ajang Market Leaders Awards 2025.

    “Semoga dengan penghargaan ini BRI Insurance semakin mempunyai kinerja yang lebih baik lagi,” kata Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko BRI Insurance Heri Supriyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Market Leaders Awards 2025 memberikan apresiasi kepada 106 perusahaan di industri perasuransian melalui penilaian komprehensif.

    Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) tahun ini melakukan kajian terhadap laporan keuangan 2024 (audited) perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi (konvensional dan syariah), asuransi jiwa syariah (full fledged dan unit), serta asuransi umum syariah (full fledged dan unit syariah).

    Terdapat sembilan indikator yang dipertimbangkan, di antaranya pendapatan premi, pendapatan premi neto, klaim dan manfaat dibayar, beban klaim dan manfaat dibayar, investasi, hasil investasi, ekuitas, aset, dan laba/rugi setelah pajak.

    LRMA juga membagi seluruh industri perasuransian ke dalam 11 kelompok pada tahun ini. Kemudian, untuk pertama kalinya, LRMA melakukan pemisahan kelompok nasional dan joint venture di industri asuransi jiwa, asuransi umum, dan pialang asuransi.

    Pemisahan ini sesuai yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam data statistik yang dipublikasikan.

    Untuk diketahui, BRI Insurance (BRINS) membukukan laba bersih senilai Rp702 miliar sepanjang tahun 2024, meningkat 45,36 persen dibandingkan tahun 2023 (Rp483 miliar).

    BRI Insurance meningkatkan premi brutonya ke angka Rp3,90 triliun atau tumbuh sebesar 18,25 persen dibandingkan 2023 (Rp3,30 triliun) secara tahunan (yoy).

    Perusahaan sebelumnya juga meraih dua penghargaan nasional di sektor keuangan dan asuransi atas kinerja bisnis dan tata kelola perusahaan.

    Penghargaan pertama diraih dalam ajang Best Insurance Award 2025 kategori Asuransi Umum – Kelas Aset Terbesar (di atas Rp 5 triliun) atas kinerja unggul dan daya saing perusahaan dalam industri asuransi umum nasional.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tatkala Kecerdasan Buatan Makin Adaptif di Sektor Keuangan

    Tatkala Kecerdasan Buatan Makin Adaptif di Sektor Keuangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Bagaimana pola masyarakat ketika bertransaksi perbankan menggunakan fitur mobile banking?

    Pada umumnya, mereka membuka aplikasi mobile banking, lalu mencari fitur untuk transaksi, misalnya transfer uang, mencari nama calon penerima dana dan nomor rekening, memasukkan nominal transaksi, memasukkan nomor personal identification number (PIN), transaksi berlangsung dan dana terkirim ke penerima.

    Setidaknya ada empat langkah untuk melakukan transaksi transfer dana jika menggunakan model layanan pada umumnya di era teknologi perbankan saat ini.

    Sejalan dengan makin adaptifnya pemanfaatan teknologi di industri perbankan, langkah-langkah itu dapat dipangkas. Misalnya cukup dengan dua langkah saja.

    Hal itu sejalan dengan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di industri jasa keuangan.

    Salah satunya yang coba diperkenalkan oleh PT Sarana Pactindo, perusahaan yang bergerak dalam layanan penyedia teknologi keuangan. Sarana Pactindo merupakan kelompok bisnis afiliasi dari perusahaan penyedia jasa data center kenamaan di Indonesia, PT DCI Indonesia Tbk.

    Dalam ajang Digital Shift into AI: Vision to Value yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (16/7/2025), Sarana Pactindo memperkenalkan Intelligent Banking Assistant yakni AnvAla.

    Saat mempresentasikan platform intelligent banking assistant, Head of Solution Architect Sarana Pactindo Satriyo Putranto mengatakan bahwa layanan berbasis fincloud platform itu dibangun dengan mempertimbangkan tingginya kebutuhan teknologi dengan skalabilitas mumpuni untuk menjawab perkembangan di industri jasa keuangan, khususnya perbankan.

    Selain itu, teknologi yang dihadirkan oleh perusahaan dinilai aplikatif dengan regulasi yang berlaku di Indonesia, terutama menyangkut pemanfaatan teknologi dalam sektor jasa keuangan.

    Saat paparan, Satriyo memperkenalkan fitur berbasis chat maupun voice (suara) di mobile banking yang dapat menangkap perintah transaksi keuangan yang ingin dilakukan oleh nasabah.

    Misalnya, pengguna mobile banking cukup menulis pesan chat, “Kirimkan uang sebesar Rp500.000 ke Tuan X.” Maka, dalam sistem mobile banking pengguna akan langsung muncul nama, nomor rekening tujuan, dan nominal dana yang hendak dikirimkan.

    Pengguna mobile banking cukup mengetik nomor PIN secara manual untuk verifikasi dan keamanan data.

    Demikian halnya dengan fitur berbasis suara. Dengan memasukkan voice di fasilitas mobile banking merupakan suara pemilik rekening asli, pengguna cukup mengirim pesan perintah berbasis suara untuk melakukan transaksi.

    Fitur berbasis AI lain yang juga dikembangkan yakni untuk menelusuri riwayat transaksi dan analisis mengenai lalu-lintas penggunaan dana (financial check up).

    Dengan menuliskan pesan, misalnya, “Saya ingin tahu histori transaksi selama 1 bulan terakhir.” Fitur akan langsung memproses semua transaksi nasabah, termasuk catatan penggunaan keuangan.

    RUTINITAS BERULANG

    Menurut President Director Sarana Pactindo Sutjahyo Budiman, pemanfaatan AI di industri keuangan tak dapat dihindari, terutama untuk memecahkan rutinitas yang berulang.

    Salah satu yang bisa dioptimalkan oleh industri keuangan, khususnya bank dengan pemanfaatan AI yakni mendeteksi fraud.

    President Director Sarana Pactindo Sutjahyo Budiman

    “Sekarang fraudsters juga sudah pakai AI. Dengan mengadopsi AI, perbankan makin mudah mendeteksi ribuan transaksi secara cepat. Coba kalau pakai cara manual, dilihat satu-satu, lama. Serangannya udah datang lagi,” kata Sutjahyo.

    Dengan hadirnya layanan baru tersebut, dia berharap industri jasa keuangan di Tanah Air makin adaptif untuk memanfaatkan AI.

    Apalagi, katanya, teknologi yang dikembangkan sejalan dengan ketentuan dari regulator.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada April 2025 telah menerbitkan pedoman Tata Kelola Kecerdasan Artifisial Perbankan Indonesia.

    Hadirnya pedoman itu sebagai panduan bagi perbankan di Indonesia untuk memastikan teknologi kecerdasan buatan dikembangkan dan diterapkan secara bertanggung jawab karena pengembangan dan penerapannya di sektor perbankan berpotensi mentransformasi industri perbankan dengan mendorong inovasi, memberdayakan pengambilan keputusan yang lebih cerdas serta menciptakan pengalaman yang lebih personal dan menarik bagi nasabah.

    OJK mengimbau agar penerapan kecerdasan artifisial mampu memberikan manfaat dengan pengelolaan risiko yang terkendali, sehingga mampu melindungi nasabah termasuk menjaga stabilitas sistem perbankan serta stabilitas sistem keuangan secara luas.

    Sektor keuangan, khususnya perbankan berada dalam kelompok tiga besar yang paling banyak mengadopsi teknologi AI berdasarkan riset Fortune Business Insights pada 2023, selain industri teknologi informasi-telekomunikasi dan otomotif.

    Namun, implementasi AI di sektor perbankan banyak dinilai dil uar prediksi karena secara historis, industri perbankan dikenal sebagai industri konservatif yang lebih mengutamakan keamanan, regulasi ketat, dan stabilitas.

  • Salesforce Ungkap Rencana Jangka Panjang di RI hingga Dampak Efisiensi Pemerintah

    Salesforce Ungkap Rencana Jangka Panjang di RI hingga Dampak Efisiensi Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Salesforce, penyedia solusi digital asal Amerika Serikat, menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk berinvestasi dan memperluas operasi di pasar Indonesia. Perusahaan berupaya mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar solusi layanan Customer Relationship Management (CRM) di dunia, termasuk Indonesia. 

    Laporan IDC 2024 mengungkap Salesforce mengusai sekitar 20,7% pasar CRM dunia, mengungguli Microsoft (5,2%) dan Oracle (4,1%) yang terpaut cukup jauh.

    Executive Vice President & Managing Director South Asia Salesforce Arun Kumar Parameswaran mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan potensi yang sangat besar  hingga ratusan juta dollar. 

    Perusahaan sangat serius dalam menyasar pasar ini dan berinvestasi besar pada pembangunan tim, mitra, hingga ekosistem di Indonesia.

    “Kami di sini untuk jangka panjang dan akan terus berinvestasi, baik di SDM maupun relasi bisnis,” kata Arun saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (16/7/2025). 

    Arun melanjutkan Salesforce tidak hanya berinvestasi pada karyawan dan teknologi, tetapi juga pada jaringan mitra lokal. Arun menilai kolaborasi antara internal Salesforce, partner, dan pelanggan merupakan kunci pertumbuhan perusahaan.

    Arun menuturkan Salesforce memiliki target yang ingin dicapai pada tahun ini, namun dia tidak bisa memberitahu secara pasti target tersebut. Sebagai perusahaan dengan nilai lebih dari US$40 miliar, perusahaan melihat peluang yang sangat besar dalam mendorong kemajuan Indonesia, terlebih dengan perkembangan masif kecerdasan buatan di Indonesia, yang diramal mencapai Rp163,3 triliun pada 2030.

    Dalam mewujudkan misi tersebut, salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendorong layanan Hyperforce, yakni arsitektur platform generasi terbaru Salesforce. 

    Hyperforce adalah platform cloud yang memungkinkan layanan Salesforce dapat dijalankan di cloud publik seperti Alibaba Cloud, AWS, dan lain sebagainya. Pelanggan hanya menentukan cloud public yang sesuai dengan mereka, agar latensi rendah, maka layanan Salesforce dapat diterapkan.

    Hyperforce membantu pelanggan menyimpan data mereka tetap aman di dalam negeri, sehingga secara kepatuhan terhadap regulasi tetap terpenuhi.  Ini menjadi solusi tepat bagi sektor perbankan dan finansial biasanya cukup rumit terkait penyimpanan data krusial.

    Infrastruktur Hyperforce tersusun atas kode, tidak melulu berupa perangkat keras, dan inilah yang mendukung delivery Agentforce, Platform Salesforce, serta Customer 360 Apps bisa dilakukan dengan cepat dan andal di seluruh dunia. 

    “Hyperforce akan memberikan keyakinan lebih kepada pelanggan kami terkait kedaulatan dan keamanan data, serta kepastian regulasi karena data disimpan secara lokal di Indonesia,” kata Arun. 

    Dampak Efisiensi Prabowo dan Tarif Trump

    Seperti diketahui, Salesforce merupakan perusahaan dengan target pasar korporasi (B2B). Dalam perkembangannya, Indonesia saat ini tengah melakukan efisiensi.

    Anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga dipangkas. Pada saat yang sama, rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mengancam menerapkan sanksi tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. 

    Mengenai langkah efisiensi tersebut dan dampaknya ke bisnis Salesforce, Arun enggan berkomentar banyak. Namun dia menjelaskan meski terjadi efiensi, di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, jumlah pengguna Salesforce terus bertambah yang menandakan kekuatan dan ketangguhan dari layanan Salesforce.

    “Faktanya, terlepas dari itu [efisiensi], orang tetap harus melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk pelanggan. Mereka tetap harus melakukan modernisasi, transformasi, perubahan customer experience, dan semua hal tersebut,” kata Arun. 

    Arun mengatakan sejauh ini permintaan pelanggan terhadap layanan Salesforce terus meningkat —dan itu di seluruh kawasan, bukan hanya Indonesia.

    Dia juga mengatakan bahwa salah satu nilai perusahaan adalah kepercayaan. Oleh sebab itu, perusahaan membangun Hyperforce di Indonesia untuk memastikan kepada pelanggan bahwa data mereka aman bersama Salesforce. 

    “Kami sudah melakukan engagement misalnya dengan OJK atau Komdigi untuk mendapatkan masukan demi membangun platform yang aman bagi pelanggan kami. Jadi seperti itu kami sudah bermitra dengan pemerintah, dan di luar itu kami juga memiliki fokus pada sektor publik, di mana kami tahu kementerian pun meskipun fokus pada efisiensi,” kata Arun.

  • Pinjaman Gadai Melonjak jadi Rp 103,36 Triliun hingga Mei 2025 – Page 3

    Pinjaman Gadai Melonjak jadi Rp 103,36 Triliun hingga Mei 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penyaluran pinjaman oleh perusahaan pergadaian melambung 33,23% secara tahunan (year-on-eyar/YoY) menjadi Rp 103,36 triliun pada Mei 2025.

    Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/7/2025).

    “Penyaluran pinjaman perusahaan pergadaian pada Mei 2025 mengalami peningkatan sebesar 33,23 persen yoy menjadi Rp103,36 triliun,” kata Agusman.

    Agusman mengatakan,  proporsi terbesar penyaluran pinjaman masih didominasi oleh PT Pegadaian, yaitu sebesar 96,59 persen dari total penyaluran yang dilakukan oleh industri pergadaian.

    Meskipun demikian, pihaknya mencatat kehadiran pergadaian swasta terus berkembang dengan jumlah perusahaan pergadaian swasta per Mei 2025 mencapai 200 perusahaan.

    “Ini menunjukkan adanya pertumbuhan di sektor ini serta persaingan yang sehat antara PT Pegadaian dan pergadaian swasta sesuai dengan masing-masing segmen pasar yang dituju,” ujar Agusman.

    Agusman menuturkan, peningkatan jumlah pergadaian swasta tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk gadai, terutama sebagai solusi pembiayaan jangka pendek.

    “Pertumbuhan perusahaan pergadaian swasta diharapkan dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat,” kata dia.

    Agusman pun menilai tidak ada potensi risiko sistemik dari pertumbuhan pesat pelaku pergadaian swasta.

    “Sesuai best practices, penetapan lembaga keuangan sistemik terutama didasarkan pada kriteria ukuran (size), keterkaitan (interconnectedness), dan kompleksitas (complexity). Berdasarkan hal-hal tersebut, sejauh ini tidak terdapat perusahaan pergadaian yang dinilai berdampak sistemik,” imbuhnya.

    OJK telah memperkuat regulasi industri pergadaian dengan menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 39 Tahun 2024 tentang Pergadaian serta POJK Nomor 48 Tahun 2024 tentang Tata Kelola yang Baik bagi PVML untuk memastikan tata kelola yang baik dan perlindungan konsumen.

    OJK terus melakukan pengawasan baik secara onsite maupun offsite terhadap perusahaan pergadaian dan akan memberikan sanksi administratif jika terjadi pelanggaran.

     

  • Melongok Transformasi Digital dan Kiat Keberlanjutan BNI

    Melongok Transformasi Digital dan Kiat Keberlanjutan BNI

    Jakarta

    Dalam era digital yang terus berkembang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI telah melakukan transformasi digital yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada nasabah. Transformasi ini sejalan dengan implementasi program Environment, Social, dan Governance (ESG) yang komprehensif untuk memastikan kegiatan bisnisnya tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, akselerasi digital BNI ditandai dengan peluncuran aplikasi wondr by BNI pada 5 Juli 2024. Kemudian perseroan berencana mengalihkan seluruh layanan digital dari BNI Mobile Banking ke wondr by BNI secara bertahap mulai 17 Juli. Aplikasi wondr by BNI ditujukan untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan dan memenuhi kebutuhan finansial secara lebih terencana.

    Aplikasi wondr by BNI merupakan platform mobile banking generasi terbaru dengan kapabilitas yang lebih baik dan teknologi terbaru dengan standar global. Platform ini memuat layanan transfer, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran tagihan, kartu kredit hingga investasi. Untuk fitur transaksi misalnya, wondr by BNI mampu mendukung kebutuhan keuangan secara real-time untuk nasabah.

    Fitur transaksi memuat layanan transfer domestik dan luar negeri, pembayaran tagihan, dan pengaturan jadwal transfer yang semuanya dapat dilakukan hanya dalam langkah sederhana, memudahkan nasabah dalam pengelolaan transaksi harian.

    Digitalisasi Topang Kinerja BNI

    Mengutip laporan BNI, pengguna wondr by BNI hingga kuartal I-2025 menyentuh 6,8 juta dengan transaksi 218 juta senilai Rp 212 triliun. BNI mencatat peningkatan jumlah transaksi di seluruh kanal mobile banking sebesar 57,5% yoy dengan nilai transaksi yang tumbuh 31,1% sepanjang kuartal I 2025. Capaian ini diperoleh berkat transformasi digital perseroan melalui wondr by BNI yang inovatif dan relevan.

    Selain meningkatkan layanan digital perorangan, BNI juga menyediakan digital banking untuk nasabah non-perorangan, baik instansi maupun perusahaan, melalui BNIdirect. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 9 Oktober 2024, BNIdirect telah mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 33,2% yoy atau sebesar Rp 2.374 triliun. Angka tersebut naik signifikan sebesar 16,4% yoy menjadi 337 juta transaksi.

    Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, sebelumnya sempat mengatakan transformasi digital BNI berhasil mendorong perolehan dana pihak ketiga (DPK) dan Current Account Saving Account (CASA). “Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).

    Jika ditinjau dari laporan keuangan BNI, hingga Mei 2025 perseroan mencatatkan BNI juga mencatat rasio pinjaman terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 94,5% hingga Mei. Sementara untuk Return on Equity (ROE), tercatat di level 12,8% dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) sebesar 2%.

    Selain itu, hingga Mei 2025 BNI juga mencatat DPK sebesar Rp 799 triliun dengan rasio giro dan tabungan terhadap DPK (CASA) pada level 71,7%, serta rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 20,8%. Penyaluran kredit BNI juga tercatat sebesar Rp 755,44 triliun hingga Mei 2025.

    Angka tersebut tumbuh jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, yakni sebesar Rp 708,89 triliun. Pada periode tersebut, total aset perseroan juga tercatat tumbuh menjadi Rp 1.091,5 triliun dari Rp 1.039,5 triliun di periode yang sama periode sebelumnya.

    BNI juga membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 15,73 triliun dengan komposisi pendapatan bunga Rp 26,97 triliun dan beban bunga Rp 11,23 triliun. Sementara, laba tahun berjalan BNI tercatat sebesar Rp 8,5 triliun hingga Mei 2025. Torehan ini sejalan dengan komitmen ESG BNI yang loyal terhadap pembiayaan di sektor hijau.

    Portofolio ESG BNI

    Hingga Mei 2025, BNI tercatat telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 13,37 triliun atau sekitar 18,19% dari total portofolio kredit BNI. Angka ini terus tumbuh, yakni sebesar 2,9% sepanjang tahun 2025. Pembiayaan hijau ini sejalan dengan komitmen BNI mendorong ketercapaian Net Zero Emission 2060 dan taksonomi hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Sementara pada kuartal I-2025, BNI mencatat total sustainable portfolio atau pembiayaan kepada sektor bisnis yang memenuhi Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sesuai aturan OJK sebesar Rp 182,4 triliun atau 24,3% dari total portofolio kredit BNI.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 110,2 triliun disalurkan untuk program pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Rp 72,2 triliun berupa green loan.

    BNI juga terus mengembangkan pembiayaan melalui skema Sustainability Linked Loan (SLL), dengan total penyaluran mencapai Rp 6 triliun ke berbagai sektor, seperti peternakan dan pengolahan hasil pangan, manufaktur besi, semen, produk batu bara, serta industri barang dari plastik.

    Di 2025 ini, BNi juga memperkuat komitmen ESG melalui Program BUMI atau BNI UMKM Ramah Lingkungan, dengan memberikan insentif dan dukungan mulai dari pelatihan, business matching, hingga sertifikasi. Melalui program ini, BNI tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,9 miliar kepada 40 UMKM sepanjang kuartal I 2025.

    “BNI aktif memperkuat peran sebagai katalis dalam pengembangan pembiayaan hijau nasional. Ini kami wujudkan melalui penguatan berbagai instrumen pendanaan, seperti penerbitan green bonds, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam proses pembiayaan,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, dalam keterangan tertulisnya Jumat (4/7/2025).

    Tonton juga video “Wondr by BNI Terima Penghargaan Strategi Komunikasi Aplikasi Perbankan Paling Kreatif dan Inovatif” di sini:

    (ara/ara)

  • BI imbau bank tingkatkan kredit agar dukung pertumbuhan ekonomi RI

    BI imbau bank tingkatkan kredit agar dukung pertumbuhan ekonomi RI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI imbau bank tingkatkan kredit agar dukung pertumbuhan ekonomi RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 16 Juli 2025 – 23:34 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) mengimbau perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit dan meningkatkan penyaluran kredit agar bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Imbauan kami, mari bersama-sama turunkan suku bunga. Mari kita sama-sama mendorong kredit, dan mari kita bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi untuk negara kita dan juga untuk kesejahteraan rakyat,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025 di Jakarta, Rabu.

    Di tengah pelonggaran suku bunga kebijakan, BI mencatat bahwa suku bunga kredit perbankan masih tinggi yaitu 9,16 persen pada Juni 2025, tidak jauh berbeda dari 9,18 persen pada Mei 2025.

    Suku bunga deposito 1 bulan juga tercatat meningkat, dari 4,81 persen pada Mei 2025 menjadi 4,85 persen pada Juni 2025, seiring dengan persaingan bank untuk memperoleh pendanaan.

    Sementara itu, kredit perbankan pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,77 persen year on year (yoy) atau menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43 persen (yoy).

    Dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit, di tengah dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh meningkat menjadi 6,96 persen (yoy) pada Juni 2025.

    Sedangkan dari sisi permintaan, perkembangan kredit ini juga dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang perlu terus didorong.

    “Dari sisi permintaan, kita juga menyadari belum seluruh sektor tumbuh tinggi. Sektor ekonomi yang memang mendorong permintaan sebagian besar berorientasi ekspor. Kemudian dari sisi dalam negeri yakni perdagangan, konstruksi, transportasi, dan jasa,” kata Perry.

    Dari perspektif ekonomi daerah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono memandang bahwa pertumbuhan kredit belum mencerminkan kekuatan penuh dari sektor unggulan di daerah.

    “Jadi kita melihat permintaan untuk kreditnya belum begitu kuat,” kata dia.

    Untuk itu Bank Indonesia melalui kantor perwakilan (KPw) di berbagai daerah berkomitmen memperkuat sinergi antara pusat dan daerah guna memastikan insentif likuiditas melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) benar-benar menyasar sektor-sektor produktif dan prioritas, seperti pertanian, perumahan rakyat, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sehingga dapat mendorong denyut ekonomi lokal.

    Bank Indonesia, jelas Doni, juga telah mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta perbankan melalui Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) untuk memperkuat kesiapan menghadapi pipeline pembiayaan ke depan.

    “Jadi kita berharap dengan upaya-upaya ini bisa mendukung usaha yang sudah baik, tapi juga yang sudah tumbuh, dan tentunya harapan kita kreditnya atau demand for credit-nya muncul dari daerah,” kata Doni.

    Dari sisi likuiditas, BI mencatat bahwa likuiditas perbankan tetap memadai yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,05 persen pada Juni 2025.

    Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perbankan terjaga rendah, sebesar 2,29 persen (bruto) dan 0,85 persen (neto) pada Mei 2025.

    Sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan pada Mei 2025 tetap tinggi sebesar 25,48 persen sehingga masih mampu untuk menyerap risiko.

    Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.

    Adapun pada RDG bulan ini, bank sentral memutuskan untuk memangkas BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) sehingga berada pada level 5,25 persen.

    Dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter terbaru bulan ini, maka Bank Indonesia telah memangkas BI-Rate sebanyak tiga kali sejak awal tahun.

    Pemangkasan BI-Rate masing-masing sebesar 25 bps terjadi pada Januari, Mei, dan Juli sehingga kini berada pada level 5,25 persen.

    Sumber : Antara