Kementrian Lembaga: OJK

  • OJK Ramal Kinerja Perbankan di 2025 Stabil Meski Laju Kredit Lambat

    OJK Ramal Kinerja Perbankan di 2025 Stabil Meski Laju Kredit Lambat

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kinerja perbankan sepanjang 2025 tetap stabil, meskipun terdapat perlambatan pertumbuhan kredit sejalan dengan siklus ekonomi.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa sektor perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika perekonomian dan politik global. Industri perbankan Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang kuat dengan kinerja yang positif terhadap dinamika global yang terjadi.

    Pada Juli 2025, kredit perbankan tetap tumbuh solid sebesar 7,03% secara tahunan (yoy), didukung oleh kualitas aset yang tetap baik dengan NPL terjaga di level 2,28% dan Loan at Risk (LaR) menurun menjadi sebesar 9,68%. Pertumbuhan kredit juga masih dibarengi dengan pertumbuhan kredit investasi yang meningkat 12,42% yoy dengan didorong oleh sektor berbasis ekspor pertambangan dan perkebunan, serta transportasi, industri, dan jasa sosial.

    “Pertumbuhan kredit tersebut masih sejalan dengan sektor yang menjadi penopang pertumbuhan di kuartal-II 2025,” ujar Dian dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).

    Lebih lanjut, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 7% yoy sehingga turut menjadi salah satu faktor pendorong penguatan likuiditas perbankan. Selanjutnya, kondisi likuiditas perbankan terpantau memadai diperkuat dengan kondisi permodalan yang solid serta risiko kredit yang terjaga.

    Ia menjelaskan kondisi tersebut tercermin dari rasio AL/NCD dan AL/DPK masing-masing sebesar 119,43% dan 27,08%, masih di atas threshold masing-masing 50% dan 10%.

    Kondisi likuiditas yang membaik juga menunjukkan bahwa kinerja perbankan tetap kuat dengan ditopang implementasi tata kelola yang baik serta mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi intermediasi yang diproyeksikan dapat tetap mencatatkan pertumbuhan didukung dengan beragam sentimen positif.

    Berdasarkan data Juni 2025, permodalan perbankan juga masih solid dengan CAR yang terjaga tinggi sebesar 25,81%, menunjukkan kesiapan perbankan dalam menyerap potensi risiko yang muncul ke depannya, terutama di tengah kondisi global yang volatile.

    “Ekspektasi kinerja perbankan pada triwulan III-2025 tetap optimistis, melanjutkan tren positif dari triwulan sebelumnya. Optimisme ini ditopang oleh proyeksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang mendorong peningkatan laba serta permodalan bank,” imbuh Dian.

    Menurut Dian, keyakinan tersebut juga sejalan dengan membaiknya kondisi makroekonomi domestik dan langkah bank dalam memperluas ekspansi kredit sesuai target rencana bisnis bank (RBB). Selain itu, penurunan BI Rate pada Mei dan Juli 2025 menjadi 5,25% turut menurunkan biaya kredit sehingga berpotensi meningkatkan permintaan debitur.

    Dari sisi penghimpunan dana, DPK diperkirakan tumbuh sejalan dengan upaya bank memperkuat sumber pendanaan untuk mendukung ekspansi kredit dan menjaga likuiditas. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan dana dari nasabah korporasi, strategi peningkatan dana murah, serta masuknya dana pemerintah pusat ke bank daerah pada triwulan III-2025.

    “OJK meminta perbankan untuk senantiasa menerapkan strategi yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi berbagai perubahan kondisi makroekonomi. Hal tersebut bertujuan tidak hanya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan namun juga menggerakkan roda perekonomian dan menjadi pilar penting untuk terus mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkesinambungan,” jelas Dian.

    Dian memastikan OJK selaku otoritas perbankan akan terus memantau dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan terhadap berbagai potensi gangguan terhadap kinerja bank, gangguan terhadap stabilitas sistem perbankan, dan kepercayaan publik untuk terus memastikan kontribusi sektor perbankan terhadap ekonomi Indonesia yang semakin meningkat. Selain itu, OJK juga terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga/kementerian terkait, khususnya Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

    (kil/kil)

  • Tarif Impor Trump Turun Perkuat Optimisme Perbankan Indonesia – Page 3

    Tarif Impor Trump Turun Perkuat Optimisme Perbankan Indonesia – Page 3

    “Pada paruh kedua tahun 2025, tensi mulai mereda setelah AS dan sejumlah negara mitra menyepakati penurunan tarif impor, termasuk menjadi 19 persen untuk Indonesia, serta membaiknya situasi geopolitik,” ujarnya.

    Prospek Ekonomi Global dan Domestik Membaik

    Membaiknya situasi perdagangan internasional mendorong International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026, naik dari perkiraan sebelumnya 2,8 persen dan 3 persen. 

    “Sejalan dengan itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik juga direvisi meningkat menjadi 4,8 persen pada 2025–2026 dari sebelumnya 4,7 persen,” ujarnya.

    OJK menilai perbaikan outlook ekonomi ini akan memperluas ruang perbankan untuk menyalurkan kredit, khususnya pada sektor produktif berbasis ekspor seperti pertambangan dan perkebunan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit investasi yang telah tumbuh signifikan 12,42 persen yoy pada Juli 2025.

     

     

  • Kredit Manufaktur Masih Prospektif di Tengah Tarif Resiprokal Amerika Serikat – Page 3

    Kredit Manufaktur Masih Prospektif di Tengah Tarif Resiprokal Amerika Serikat – Page 3

    Di sisi lain, OJK mencatat penyaluran kredit konsumsi masih menunjukkan tren positif. Per Juni 2025, kredit konsumsi tumbuh sebesar 8,49 persen secara tahunan. Kualitas kredit konsumsi juga terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) hanya sebesar 2,25 persen.

    Salah satu motor pertumbuhan kredit konsumsi datang dari layanan Buy Now Pay Later (BNPL) yang disediakan perbankan. Meski porsinya relatif kecil, yakni 0,29 persen dari total kredit, segmen ini mencatatkan lonjakan signifikan.

    “Per Juni 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh 29,75 persen yoy menjadi Rp22,99 triliun, dengan jumlah rekening mencapai 26,96 juta,” ujarnya.

     

  • OJK Imbau Perbankan Turunkan Tingkat Suku Bunga – Page 3

    OJK Imbau Perbankan Turunkan Tingkat Suku Bunga – Page 3

    Namun, penurunan suku bunga bergantung pada struktur biaya dana (Cost of Fund/CoF) tiap bank, karena sebagian masihmengandalkan dana mahal (time deposit) dalam komposisi DPK. 

    “Oleh karena itu, bank perlu mengelola strategi pendanaan, khususnya denganmeningkatkan porsi dana murah, untuk menciptakan ruang penurunanbunga kredit yang lebih signifikan,” ujarnya.

    Kinerja Perbankan Bakal Tetap Stabil

    Dian menyampaikan, sektor perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika perekonomian dan politik global. Kinerja perbankan diproyeksikan tetap stabil meskipun terdapat perlambatan pertumbuhan kredit yang sejalan dengan siklus ekonomi.

    “Industri perbankan Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang kuat dengan kinerja yang positif terhadap dinamika global yang terjadi. Pada Juli 2025, kredit perbankan tetap tumbuh solid sebesar 7,03 persen yoy, didukung oleh kualitas aset yang tetap baik dengan NPL terjaga di level 2,28 persen dan Loan at Risk (LaR) menurun menjadi sebesar 9,68 persen,” ujar Dian.

    Pertumbuhan kredit juga masih dibarengi dengan pertumbuhan kredit investasi yang meningkat 12,42 persen yoy dengan didorong oleh sektor berbasis ekspor (pertambangan, perkebunan) serta transportasi, industri, dan jasa sosial. Pertumbuhan kredit tersebut masih sejalan dengan sektor yang menjadi penopang pertumbuhan di kuartal kedua 2025.

     

     

     

  • Kredit Perbankan Tumbuh 7,03% hingga Juli 2025 – Page 3

    Kredit Perbankan Tumbuh 7,03% hingga Juli 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, sektor perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika perekonomian dan politik global.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menuturkan, kinerja perbankan diprediksi tetal stabil meskipun terdapat perlambatan pertumbuhan kredit yang sejalan dengan siklus ekonomi. 

    Industri perbankan Indonesia masih menunjukkan resiliensi yang kuat dengan kinerja yang positif terhadap dinamika global yang terjadi. Pada Juli 2025, kredit perbankan tetap tumbuh solid sebesar 7,03% yoy didukung oleh kualitas aset yang tetap baik dengan Non Performing Loan (NPL) terjaga di level 2,28% dan Loan at Risk (LaR) menurun menjadi sebesar 9,68%.

    “Pertumbuhan kredit juga masih diikuti dengan pertumbuhan kredit investasi yang naik 12,42% yoy dengan didorong oleh sektor berbasis ekspor (pertambangan, Perkebunan) serta transportasi, industri dan jasa sosial,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (24/8/2025).

    Pertumbuhan kredit tersebut masih sejalan dengan sektor yang menjadi penopang pertumbuhan pada kuartal kedua 2025. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 7 persen yoy sehingga turut menjadi salah satu faktor pendorong penguatan likuiditas perbankan.

     

     

  • Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK

    Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK

    Direktur Kepatuhan Bank Jakarta Ateng Rivai bersama siswa-siswi usai menerima penghargaan KEJAR Award 2025. ANTARA/HO-Bank Jakarta.

    Bank Jakarta raih penghargaan KEJAR Award 2025 dari OJK
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Bank Jakarta meraih penghargaan Kategori Bank Implementasi KEJAR Terbaik Subkategori Bank Pembangunan Daerah dalam ajang KEJAR Award 2025 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Capaian itu berhasil diraih Bank Jakarta karena telah membukukan portofolio tabungan pelajar mencapai Rp1,7 triliun dengan total 2,3 juta rekening per Juli 2025.

    “Penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan Bank Jakarta dalam mendorong inklusi keuangan di kota Jakarta melalui program Kartu Jakarta Pintar Plus. Program KJP Plus membuka akses untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di Jakarta,” ujar Direktur Kepatuhan Bank Jakarta Ateng Rivai di Jakarta, Sabtu (23/8).

    Kejar Award merupakan program yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk apresiasi kepada industri perbankan yang konsisten menjalankan program edukasi keuangan melalui Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) yang merupakan tindak lanjut Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

    Penghargaan KEJAR Award 2025 diikuti 503 bank, terdiri atas 4 bank BUMN, 20 bank swasta, 8 bank umum syariah, 28 bank pembangunan daerah, dan 443 BPR/BPRS. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah rekening tabungan pelajar, nominal simpanan, rasio rekening tidak aktif, publikasi kegiatan KEJAR, serta ketepatan penyampaian laporan, khususnya sepanjang periode penilaian September 2024 s/d Juni 2025.

    Bank Jakarta menjadi salah satu penerima penghargaan karena dinilai berhasil melaksanakan berbagai program literasi keuangan dengan pendekatan kreatif dan berkelanjutan.

    Bank Jakarta juga dianggap berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah rekening pelajar dengan mengalami pertumbuhan rekening pelajar sebesar 6 persen secara YoY, naik dari 2,2 juta rekening per Juli 2024 menjadi 2,3 juta rekening per Juli 2025, bertambah 130 ribu rekening.

    Selain itu, Bank Jakarta aktif mengakuisisi sekolah untuk memperluas kepemilikan rekening pelajar. Sampai dengan Juli 2025, Bank Jakarta telah mengakuisisi 3.514 sekolah, dengan rata-rata jumlah akuisisi 2.500 rekening pelajar baru setiap bulan selama periode penilaian. Jenjang yang dijangkau mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK/MA.

    Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menekankan pentingnya pendekatan kreatif agar edukasi keuangan lebih mudah diterima oleh pelajar.

    “Kami ingin pelajar bukan hanya paham, tapi juga terbiasa mempraktikkan keuangan digital dalam kehidupan sehari-hari. Digitalisasi layanan perbankan yang relevan dengan generasi muda saat ini turut membantu percepatan pemasaran produk tabungan dan membuka akses terhadap berbagai layanan perbankan,” kata Arie. 

    Sumber : Antara

  • Cek! Daftar Dana Pensiun & Asuransi yang Dapat Pengawasan Khusus OJK

    Cek! Daftar Dana Pensiun & Asuransi yang Dapat Pengawasan Khusus OJK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memonitor pelaksanaan supervisory action terhadap pemenuhan kewajiban peningkatan ekuitas tahap ke-1 di tahun 2026.

    Berdasarkan laporan bulanan per Maret 2025 terdapat 109 perusahaan asuransi dan reasuransi dari 144 perusahaan atau bertambah 3 perusahaan dari bulan sebelumnya yang telah memenuhi jumlah minimum ekuitas yang dipersyaratkan pada tahun 2026.

    Di sisi lain, OJK juga berupaya untuk mendorong penyelesaian permasalahan lembaga jasa keuangan melalui pengawasan khusus.

    “Sampai 28 April 2025, dilakukan terhadap 6 perusahaan asuransi dan reasuransi, dan diharap bisa memperbaiki keuangannya, ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam konferensi pers RDK OJK, dikutip Sabtu (23/8/2025).

    Selain itu, di dalam pengawasan khusus juga ada 11 dana pensiun (dapen) yang masuk dalam pengawasan khusus. Angka ini diketahui berkurang dari tahun lalu. Pada April lalu, OJK mencatat terdapat tujuh perusahaan asuransi yang masuk dalam pengawasan khusus.

    “Secara umum penyebab perusahaan perasuransian tersebut masuk dalam pengawasan khusus karena memiliki rasio solvabilitas kurang dari 80%, rasio likuiditas kurang dari 80% dan rasio kecukupan investasi kurang dari 80%,” ungkap Ogi dalam jawaban tertulis.

    Selain permasalahan tersebut, kurangnya permodalan perusahaan untuk menutup defisit perusahaan agar tingkat kesehatan mencapai minimum yang dipersyaratkan juga menjadi penyebab.

    Di sisi lain Pemegang saham juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan setoran modal pada perusahaan dan/atau atau mencari investor strategis untuk melakukan setoran modal pada perusahaan.

    (fys/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bank Mandiri Pertahankan Gelar Best Bank in Indonesia 2025 dari Euromoney, Bukti Konsistensi Kinerja Tiga Tahun Beruntun – Page 3

    Bank Mandiri Pertahankan Gelar Best Bank in Indonesia 2025 dari Euromoney, Bukti Konsistensi Kinerja Tiga Tahun Beruntun – Page 3

    Direktur Utama Bank Mandiri, Riduan (diangkat dalam RUPSLB 2025 dan efektif setelah lulus fit & proper test OJK) menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari sinergi antara kepercayaan masyarakat, strategi perseroan, serta dukungan pemerintah terhadap sektor keuangan.

    “Bank Mandiri berkomitmen untuk terus hadir mendukung pembangunan nasional, bukan hanya melalui penyaluran kredit, tapi juga dengan memperkuat perekonomian kerakyatan dan memperluas akses layanan finansial hingga ke daerah terluar,” ujarnya.

    Tidak hanya dari sisi pembiayaan, Bank Mandiri dalam beberapa tahun terakhir juga semakin serius mempercepat transformasi digital. Selain untuk menghadirkan solusi finansial yang andal bagi nasabah, transformasi ini sebagai strategi bank berlogo pita emas ini dalam mendukung peningkatan inklusi keuangan di Tanah Air serta meningkatkan nilai tambah layanan digital Bank Mandiri sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas hingga wilayah terluar di Tanah Air.

    “Perekonomian Indonesia memiliki peluang yang besar untuk terus tumbuh. Untuk itu, Bank Mandiri terus hadir memenuhi kebutuhan masyarakat dan nasabah melalui peningkatan dari sisi layanan dan inovasi digital,” ujarnya pada sabtu (23/8).

    Lanjutnya, tidak hanya melalui penyaluran kredit, transformasi digital Bank Mandiri juga diimplementasikan melalui layanan handal Kopra by Mandiri untuk mendukung pelaku usaha mulai dari segmen korporasi hingga pelaku UKM. Selain itu, super app Livin’ by Mandiri juga tersedia bagi nasabah ritel untuk memenuhi kebutuhan finansial dan gaya hidupnya. Serta menghadirkan Livin’ Merchant, sebagai solusi merchant untuk mendukung digitalisasi UMKM Indonesia​.

    Solusi tersebut berhasil menjadi pilihan utama nasabah terbukti dari pengguna terdaftar Livin’ by Mandiri berhasil tumbuh 24% yoy menjadi 31,6 juta pengguna per Mei 2025, dengan 87% rekening tabungan kini terhubung ke aplikasi. Pada periode yang sama, Super App andalan Bank Mandiri ini telah memproses pertumbuhan volume transaksi 26% yoy menjadi 1,83 miliar kali dengan kenaikan nilai transaksi 12% yoy menjadi Rp 1.744 triliun.

    Layanan Kopra by Mandiri semakin diandalkan yang tercermin dari volume transaksi yang melonjak 13% year on year (yoy) menjadi 583 juta transaksi dengan nilai transaksi tumbuh 19% yoy menjadi lebih dari Rp 10.000 triliun per Mei 2025. Peningkatan ini juga didukung oleh hadirnya berbagai fitur baru dan pembaruan experience yang memangkas waktu transaksi nasabah hingga 40%, memberikan pengalaman transaksi yang lebih seamless dan efisien. Sedangkan Livin’ Merchant juga semakin dipercaya oleh 2,7 juta pengguna UMKM, atau naik 35% yoy.

    “Transformasi digital ini merupakan bentuk sinergi Bank Mandiri dengan visi pemerintah dalam membangun perekonomian inklusif, memperkuat UMKM, hingga memperluas literasi digital masyarakat. Sekaligus memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai pemimpin transformasi perbankan nasional,” paparnya.

  • Raih penghargaan kategori Bank Implementasi KEJAR Award 2025, Bank Jakarta tembus Rp 1,7 Triliun

    Raih penghargaan kategori Bank Implementasi KEJAR Award 2025, Bank Jakarta tembus Rp 1,7 Triliun

    Raih penghargaan kategori Bank Implementasi KEJAR Award 2025, Bank Jakarta tembus Rp 1,7 Triliun

    Raih penghargaan kategori Bank Implementasi KEJAR Award 2025, Bank Jakarta tembus Rp 1,7 Triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com –  Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung inklusi keuangan, khususnya kepada pelajar, Bank Jakarta membukukan portofolio tabungan pelajar mencapai Rp 1,7 triliun dengan total 2,3 juta rekening per Juli 2025. Capaian ini mengantarkan Bank Jakarta meraih penghargaan Kategori Bank Implementasi KEJAR Terbaik Subkategori Bank Pembangunan Daerah dalam ajang KEJAR Award 2025 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Penghargaan tersebut diberikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan kepada Direktur Kepatuhan Bank Jakarta, Ateng Rivai bersama dengan pemenang Kejar Award 2025 lainnya di Jakarta (22/08).
     
    Kejar Award merupakan program yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk apresiasi kepada industri perbankan yang konsisten menjalankan program edukasi keuangan melalui Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) yang merupakan tindak lanjut Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

    Penghargaan KEJAR Award 2025 sendiri diikuti 503 bank, terdiri dari 4 bank BUMN, 20 bank swasta, 8 bank umum syariah, 28 bank pembangunan daerah, dan 443 BPR/BPRS. Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah rekening tabungan pelajar, nominal simpanan, rasio rekening tidak aktif, publikasi kegiatan KEJAR, serta ketepatan penyampaian laporan, khususnya sepanjang periode penilaian September 2024 s/d Juni 2025.
     
    Direktur Kepatuhan Bank Jakarta, Ateng Rivai, mengatakan penghargaan tersebut menjadi bukti komitmen perseroan dalam mendukung inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar. “Penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan Bank Jakarta dalam mendorong inklusi keuangan di kota Jakarta melalui program Kartu Jakarta Pintar Plus. Program KJP Plus membuka akses untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di Jakarta” ujar Ateng.
     
    Bank Jakarta menjadi salah satu penerima penghargaan karena dinilai berhasil melaksanakan berbagai program literasi keuangan dengan pendekatan kreatif dan berkelanjutan. Bank Jakarta juga dianggap berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi jumlah rekening pelajar dengan mengalami pertumbuhan rekening pelajar sebesar 6% secara YoY, naik dari 2,2 juta rekening per Juli 2024 menjadi 2,3 juta rekening per Juli 2025, bertambah 130 ribu rekening.
     
    Selain itu, Bank Jakarta aktif mengakuisisi sekolah untuk memperluas kepemilikan rekening pelajar. Sampai dengan Juli 2025, Bank Jakarta telah mengakuisisi 3.514 sekolah, dengan rata-rata jumlah akuisisi 2.500 rekening pelajar baru setiap bulan selama periode penilaian. Jenjang yang dijangkau mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK/MA.
     
    Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menekankan pentingnya pendekatan kreatif agar edukasi keuangan lebih mudah diterima oleh pelajar. “Kami ingin pelajar bukan hanya paham, tapi juga terbiasa mempraktikkan keuangan digital dalam kehidupan sehari-hari. Digitalisasi layanan perbankan yang relevan dengan generasi muda saat ini turut membantu percepatan pemasaran produk tabungan dan membuka akses terhadap berbagai layanan perbankan” tutup Arie.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Kembali Cetak Prestasi Gemilang, Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025 – Page 3

    Kembali Cetak Prestasi Gemilang, Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Perusahaan yang dikenal sebagai Bank Emas Pegadaian ini berhasil meraih penghargaan Financial Literacy Award 2025 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ajang penghargaan bergengsi tersebut berlangsung di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan RI, pada Jumat (22/8).

    Dalam kesempatan tersebut, Pegadaian berhasil membawa pulang dua apresiasi sekaligus. Pertama, sebagai Lembaga Pembiayaan dan Pergadaian dengan Program Literasi Keuangan Teraktif, dan kedua, sebagai Juara 2 PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan) dengan Program Literasi Keuangan Terbaik. Pencapaian ini menegaskan konsistensi Pegadaian dalam mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai program edukatif yang inklusif dan berkelanjutan.

    Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas penghargaan yang berhasil diraih perusahaan.

    “Penghargaan ini menjadi apresiasi atas wujud nyata komitmen jangka panjang kami untuk tidak hanya berbisnis, tetapi juga mengedukasi masyarakat,” ujar Damar.

    “Misi kami adalah memberdayakan masyarakat agar melek finansial, dan pengakuan dari OJK ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dalam program-program literasi. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas finansial sedang berjalan, sejalan dengan misi kami untuk MengEMASkanIndonesia,” tambah Damar.

    Pencapaian ini menjadi motivasi bagi Pegadaian untuk terus memperluas jangkauan program literasi ke seluruh penjuru negeri, memastikan setiap individu memiliki bekal pengetahuan untuk mengelola keuangannya dengan bijak demi masa depan yang lebih sejahtera.

    Seluruh produk dan layanan Pegadaian dapat diakses masyarakat secara mudah dan aman melalui lebih dari 4.000 outlet Pegadaian, 600 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro hasil sinergi (SenyuM) dengan BRI, serta melalui aplikasi digital Pegadaian, memberikan solusi finansial berbasis emas yang aman, inovatif, dan terpercaya bagi masyarakat luas.