Kementrian Lembaga: OJK

  • Minuman Berpemanis Hasil Pabrikan akan Kena Cukai: Chatime, Sirop hingga Bubuk Saset Aman?

    Minuman Berpemanis Hasil Pabrikan akan Kena Cukai: Chatime, Sirop hingga Bubuk Saset Aman?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pengenaan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada 2026. 

    Produk MBDK yang berpeluang dikenakan pita cukai adalah minuman yang diproduksi dalam pabrik (pabrikasi), kendati saat ini kepastian tarifnya masih belum jelas.

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC) Kemenkeu menyatakan bahwa produk MBDK yang akan diatur dalam RAPBN 2026 itu adalah yang merupakan hasil pabrikasi. 

    Sementara itu, minuman dalam kemasan yang dijual melalui gerai-gerai terpisah dan dipesan terlebih dahulu oleh konsumen tidak terkena cukai. 

    “Kalau yang kayak, apa itu Chatime segala macam itu [enggak],” terang Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto kepada awak media di kantor Bea Cukai Pusat, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 

    Kemudian, minuman-minuman berpemanis pabrikasi dalam bentuk sirop kental maupun bubuk saset disebut bakal dikenakan cukai apabila nantinya diputuskan masuk dalam UU APBN 2026 dan disahkan di DPR.

    Cara mengukur kadar pemanisnya tetap merujuk pada kandungan gula dalam mililiter ketika sirup kental atau bubuk itu dilarutkan dalam air. 

    “Kadarnya ya nanti kalau dia diencerkan sesuai dengan takaran, berapa? Itu loh. Ya itu itu kalau jadi [disahkan dalam UU APBN], bisa dikenakan,” paparnya. 

    Meski demikian, Nirwala menyebut regulasi terkait dengan pengenaan cukai MBDK belum siap. Dia mengatakan, pemerintah ingin nantinya pengenaan cukai MBDK yang sejatinya sudah diusulkan sekitar delapan tahun lalu itu bisa diaplikasikan di lapangan. 

    Pengaturan terkait dengan ambang batas [threshold] kadar gula tambahannya objek cukainya harus dibahas dengan matang. Bahkan, kendati nantinya sudah disahkan dalam bentuk UU APBN, pengenaan cukai MBDK itu harus dituangkan lagi ke dalam aturan turunan berbentuk Peraturan Pemerintah (PP) hingga Peraturan Menteri Keuangan (PMK). 

    “Jadi kan definisi cukainya itu apa harus jelas, objeknya, terus ada yang dibebaskan [dari pita cukai], ada yang tidak dipungut,” jelasnya.

    Sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI DPR telah menyepakati asumsi dasar makro dan postur RAPBN 2026, Jumat (22/8/2025). Pada rancangan yang disetujui pihak eksekutif dan legislatif itu, penerimaan negara ditargetkan juga berasal dari cukai MBDK. 

    Dalam kesimpulan rapat pengambilan keputusan itu, Ketua Komisi XI Misbakhun menyebut pemberlakuan cukai MBDK harus diterapkan pada APBN 2026 sejalan dengan kenaikan target penerimaan kepabeanan dan cukai. 

    “Ekstensifikasi barang kena cukai antara lain melalui program penambahan objek cukai baru berupa minuman berpemanis dalam kemasan untuk diterapkan dalam APBN 2026 di mana pengenaan tarifnya harus dikonsultasikan dengan DPR,” ujarnya di Gedung DPR. 

    Untuk diketahui, target penerimaan kepabeanan dan cukai naik menjadi Rp334,3 triliun pada RAPBN 2026. Itu akan menopang target pendapatan negara sebesar Rp3.786,5 triliun. 

    Selain bea cukai, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun, PNBP Rp455 triliun dan Hibah Rp0,7 triliun. 

    Rapat itu dihadiri oleh Komisi XI DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rohmat Pambudy, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar. 

    Kemudian, Misbakhun selalu Ketua Komisi XI DPR membacakan kesimpulan rapat panja yang meliputi asumsi dasar makro hingga postur APBN. Dia lalu bertanya ke Komisi XI DPR apabila menyetujui kesimpulan rapat sore itu, di mana anggota parlemen menyetujuinya. 

    Kemudian, pemerintah lalu juga menyetujui kesimpulan tersebut.

    “Setuju pak,” terang Sri Mulyani. 

    “Dengan mengucapkan alhamdulillah apa yang menjadi kesimpulan rapat sore ini saya nyatakan disetujui,” terang Misbakhun.

  • Solusi Menangkal Jebakan Phishing Pengiriman Barang: Cek, Curiga, Cancel

    Solusi Menangkal Jebakan Phishing Pengiriman Barang: Cek, Curiga, Cancel

    Jakarta

    Semakin canggih teknologi, modus penipuan online pun semakin meningkat di Indonesia. Para pelaku kejahatan siber terus mencari celah dan melancarkan triknya untuk memanipulasi korban dengan cara-cara yang beragam.

    Laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis Global Anti-Scam Alliance (GASA) menyebut sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Salah satu upaya penipuan ini dilakukan melalui pesan teks phishing.

    Phishing sendiri merupakan pelesetan kata ‘fishing’ yang artinya memancing. Sesuai dengan namanya, cara kerja phishing adalah memancing korban untuk memberikan data-data sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.

    Pelaku phishing biasanya mengelabui korban melalui berbagai platform, mulai dari email, SMS, panggilan telepon, hingga situs web tiruan yang nampak official.

    Pelaku melancarkan aksinya dengan mengirimkan pesan pemberitahuan dan berisi sebuah link mencurigakan. Jika diklik, link itu akan mengarahkan korban untuk mengisi data pribadi dan keuangan. Jika tak fokus, dalam sekejap korban bisa mengalami kerugian finansial.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi korban penipuan/scam semacam ini terus meningkat. Rata-rata setiap harinya ada 700-800 laporan yang masuk melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) hingga 17 Agustus 2025.

    Bahkan, jumlah laporan ini jauh lebih banyak dibandingkan negara lain seperti Singapura sebanyak 140, Hong Kong sebanyak 124, dan Malaysia sebanyak 130 laporan.

    Sejak dibentuk pada November 2024, hingga kini, IASC telah menerima 225.281 laporan dengan total rekening terkait penipuan mencapai 359.733. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72.145 rekening sudah diblokir.

    Adapun total kerugian dana masyarakat yang dilaporkan telah mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah ini meningkat sebelum IASC dibentuk yakni Rp 2 triliun. Sementara dana yang berhasil diblokir baru Rp 349,3 miliar.

    Hal ini menunjukkan urgensi penanganan kasus penipuan online di Indonesia sangat penting. Semua orang, dari berbagai latar belakang dan profesinya, berpotensi menjadi korban phishing.

    Aktris Jadi Korban Phishing Pengiriman Barang

    Baru-baru ini, aktris Indonesia yang sering membintangi film horor, Asmara Abigail juga menjadi korban jebakan phishing. Dia menceritakan pengalaman ini saat jadi narasumber di YouTube Channel RJL5 – Fajar Aditya.

    Kejadian ini bermula saat Asmara selesai syuting di Bali dan hendak mengirimkan sebuah paket untuk kebutuhan syuting di Takengon, Aceh Tengah. Dia meminta bantuan orang tua dan asisten rumah tangganya untuk mengirimkan paket lewat perusahaan logistik.

    “Jadi Takengon itu 6-7 jam dari Banda Aceh atau 8-10 jam dari Medan. Kalau ke sana bisa pakai pesawat kecil, cuman bisa bawa kabin 5 kg, sementara syuting 1 bulan mesti bawa segala macam. Akhirnya aku memutuskan untuk mengirim barang-barang yang aku butuhkan untuk keperluan syuting lewat J&T, karena outlet nya dekat rumah aku,” tutur Asmara.

    Asmara mengatakan paket kebutuhan syuting tersebut telah dikemas secara rapi dan ditambah bubble wrap oleh perusahaan logistik sehingga sangat aman. Alamat yang tertera dalam paket tersebut juga tertulis lengkap dan jelas.

    Kendati begitu, ketika paket sedang dalam perjalanan, Asmara mendapat kabar tak terduga dari nomor tak dikenal melalui iMessage di smartphone-nya. Pesan itu berisi bahwa label pada paket rusak sehingga lokasinya tidak diketahui.

    “Ini sebenarnya kalau lagi fokus udah aneh, masa dari company sebesar ini ngirimnya iMessage gitu kan, dia bilang paket bermasalah, alamatnya rusak, tidak terbaca jelas, tentu dengan penulisan yang sangat profesional,” jelasnya.

    Pada pesan itu, Asmara kemudian diminta konfirmasi alamat dalam waktu 24 jam secara online pada sebuah link yang disematkan. Asmara kemudian diminta membayar biaya tambahan dengan harapan paket bisa segera sampai.

    “Aku dipandu untuk klik link itu untuk memperbaharui alamat. Kemudian aku mesti bayar extra charge 9.000 sekian rupiah, yang kita pikir 9.000 sekian rupiah bukan nominal yang besar, dan buat kita yang kerja gimana caranya itu paket bisa sampai,” harapnya.

    “Ternyata tiap kali melakukan pembayaran, di page nya itu dia bilang selalu gagal, transaksi gagal, aku coba sampe 5x, ternyata transaksinya sukses semua, dan ternyata nominalnya SAR, Riyal, dan kalau di total kerugian nominal finansial yang hilang dari account aku yang ke charge, itu sekitar Rp 70 juta,” ungkapnya.

    J&T Express Merespons Cepat

    Sadar jadi korban phishing, Asmara lantas menghubungi orang tuanya dan minta asisten rumah tangganya mengunjungi outlet J&T Express. Ia ingin mendapat penjelasan mengenai kejadian yang dialaminya.

    “Dan memang dari tim J&T itu semuanya dipandu dengan jelas, dan clear, itu jangan di klik, itu penipuan, phishing dan segala macam. Tapi informasi yang di dapat (pihak rumah) ini nggak langsung sampe ke aku, kaya ada delay gitu,” terangnya.

    “Sementara aku udah panik, dan udah pengen paketnya cepet-cepet sampai, langsung tak tik tuk, tak tik tuk, hilang Rp 70 juta. Jadi maksudnya aku pas di situ, baru ngerasain rasanya ketipu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, ia dan pihak J&T Express juga sempat melakukan pertemuan. Dia kemudian diberikan penjelasan secara detail mengenai perjalanan paket di berbagai titik, beserta bukti rekaman CCTV.

    “Jadi nggak ada paketnya tuh nyangkut, alamatnya tidak terbaca, itu tuh kebohongan, dan aneh sekali iMessage yang aku terima juga itu nomor Philippines, yang mestinya dari awal aku udah curiga, ditipu dengan nominal riyal SAR,” jelasnya.

    CEO J&T Express Robin Lo dan Brand Manager J&T Express Herline Septia (Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom)

    Tips Menangkal Jebakan Phishing: Cek, Curiga, Cancel

    Brand Manager J&T Express Herline Septia mengimbau kepada masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap jebakan phishing berkedok pengiriman barang. J&T Express meluncurkan kampanye edukasi digital untuk menangkal bahaya phishing ini.

    “Kami begitu aware terhadap kasus-kasus penipuan, khususnya yang terkait jasa pengiriman. Karena sebenarnya ini satu sisi bukan hanya merugikan pelanggan, masyarakat, tapi merugikan J&T juga secara langsung,” ungkapnya.

    J&T Express menggandeng Asmara Abigail yang menjadi korban penipuan untuk menyebarkan kampanye positif mencegah phishing melalui 3C: CEK, CURIGA, CANCEL. Hal ini diharapkan bisa menekan kasus penipuan online yang mengatasnamakan jasa pengiriman barang.

    “Kita mau edukasi masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi, apa sih yang perlu kita perhatikan ketika kita dapat SMS, WA, telefon,yang mengatasnamakan pengiriman paket, jadi kita meluncurkan program 3C: CEK, CURIGA, CANCEL,” ungkapnya.

    Berikut ini adalah 3 solusi menangkal jebakan phishing.

    CEK: Fokus. Pastikan kebenaran web dan nomor hp. Jangan langsung klik link dan mudah percaya pesan dari nomor asing.CURIGA: Meluangkan waktu sejenak untuk perhatikan nomor resinya. Hubungi Call Center dan kunjungi outlet J&T Express untuk memastikan informasi status paket.CANCEL: Langsung abaikan interaksi dan laporkan jika menerima pesan yang mencurigakan ke saluran resmi atau call center J&T Express.

    (akd/akd)

  • OJK Catat Kerugian Masyarakat Imbas Penipuan Online Tembus Rp 4,8 T

    OJK Catat Kerugian Masyarakat Imbas Penipuan Online Tembus Rp 4,8 T

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kerugian masyarakat imbas penipuan online mencapai Rp 4,8 triliun hingga Agustus 2025. Angka ini berdasarkan data Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang diluncurkan pada November 2024.

    Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, dari jumlah kerugian tersebut, Rp 350,3 miliar di antaranya telah diblokir.

    “Sejauh ini total kerugian yang telah dilaporkan sebesar Rp 4,8 triliun dan telah diblokir sebesar Rp 350,3 miliar,” kata wanita yang akrab disapa Kiki dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

    Secara keseluruhan, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memantau laporan penipuan yang disampaikan masyarakat lewat IASC. Dari November 2024 hingga Agustus 2025, Satgas PASTI menemukan 22.993 nomor telepon dilaporkan terkait dengan penipuan.

    Kiki mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Koordinasi terus berlanjut sejak peluncuran IASC dan hingga saat ini.

    Di samping itu, sejak 1 Januari hingga 15 Agustus 2025, pihaknya telah menerima 318.908 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK). Angka tersebut terdiri dari 31.456 pengaduan.

    OJK juga telah menerima 14.634 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total tersebut, ada sebanyak 11.653 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal atau pinjol ilegal dan 2.981 pengaduan terkait investasi ilegal.

    “Upaya tersebut dilakukan dalam Satgas Pasti yang telah menemukan dan menghentikan 1.556 entitas pinjol ilegal dan juga 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi yang tentu saja berpotensi merugikan masyarakat,” ujar Kiki.

    (shc/ara)

  • OJK Catat Kerugian Masyarakat Imbas Penipuan Online Tembus Rp 4,8 T

    OJK Catat Kerugian Masyarakat Imbas Penipuan Online Tembus Rp 4,8 T

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kerugian masyarakat imbas penipuan online mencapai Rp 4,8 triliun hingga Agustus 2025. Angka ini berdasarkan data Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang diluncurkan pada November 2024.

    Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, dari jumlah kerugian tersebut, Rp 350,3 miliar di antaranya telah diblokir.

    “Sejauh ini total kerugian yang telah dilaporkan sebesar Rp 4,8 triliun dan telah diblokir sebesar Rp 350,3 miliar,” kata wanita yang akrab disapa Kiki dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

    Secara keseluruhan, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memantau laporan penipuan yang disampaikan masyarakat lewat IASC. Dari November 2024 hingga Agustus 2025, Satgas PASTI menemukan 22.993 nomor telepon dilaporkan terkait dengan penipuan.

    Kiki mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Koordinasi terus berlanjut sejak peluncuran IASC dan hingga saat ini.

    Di samping itu, sejak 1 Januari hingga 15 Agustus 2025, pihaknya telah menerima 318.908 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK). Angka tersebut terdiri dari 31.456 pengaduan.

    OJK juga telah menerima 14.634 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total tersebut, ada sebanyak 11.653 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal atau pinjol ilegal dan 2.981 pengaduan terkait investasi ilegal.

    “Upaya tersebut dilakukan dalam Satgas Pasti yang telah menemukan dan menghentikan 1.556 entitas pinjol ilegal dan juga 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi yang tentu saja berpotensi merugikan masyarakat,” ujar Kiki.

    (shc/ara)

  • Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 84,66 T

    Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 84,66 T

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nominal outstanding pembiayaan Peer to Peer (P2P) Lending alias pinjaman daring (pindar) atau yang juga dikenal dengan pinjol Juli 2025 sebesar Rp 84,66 triliun. Jumlah itu meningkat 22,01% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan sebelumnya Rp 69,39 triliun.

    Data tersebut disajikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Juli 2025.

    Angka Rp 84,66 triliun tersebut juga meningkat dibandingkan dengan pembiayaan Juni 2025 yang hanya mencapai Rp 83,52 triliun. Selanjutnya, variabel tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) relatif terjaga di level 2,75%.

    Agusman mengatakan, kondisi industri masih terkendali. Piutang perusahaan pembiayaan naik 1,79% YoY menjadi Rp 502,95 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh pembiayaan modal kerja yang tumbuh 8,86% secara YoY.

    “Di sektor PVML, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan, tumbuh 1,79%year-on-year pada Juli 2025, menjadi Rp 502,95 triliun. Didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 8,86% YoY,” ujar Agusman melalui saluran telekonferensi, Kamis (4/9/2025).

    Kemudian dari sisi risiko, kualitas pembiayaan terjaga dengan rasio non-performing financing (NPF) gross di level 2,52% dan NPF net di 0,88%. Lalu gearing ratio perusahaan pembiayaan juga masih dinilai sehat pada angka 2,21 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

    “Mencermati situasi terkini, kami akan terus meningkatkan monitoring dan komunikasi dengan industri PVML untuk meyakini bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, termasuk dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM,” ujarnya.

    Di samping itu, OJK juga memantau perkembangan pembiayaan pada lembaga lain di sektor PVML, misalnya pembiayaan modal ventura per Juli mencapai Rp 16,40 triliun, dengan nilai aset Rp 27,15 triliun. Sedangkan lembaga keuangan mikro (LKM) menyalurkan pinjaman Rp 1,05 triliun dengan aset Rp 1,59 triliun.

    (shc/ara)

  • Bos OJK Sebut Aksi Demo Berdampak ke Pasar Saham

    Bos OJK Sebut Aksi Demo Berdampak ke Pasar Saham

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bahwa gejolak masyarakat dalam beberapa waktu terakhir berpengaruh terhadap volatilitas pasar saham RI. Meski begitu, sektor jasa keuangan dalam negeri masih menunjukkan pertumbuhan solid pada Agustus 2025.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, perekonomian domestik mencatatkan tingkat pertumbuhan yang solid. Sementara itu, intermediasi di sektor jasa keuangan menunjukkan pertumbuhan yang positif sejalan pertumbuhan ekonomi domestik.

    Selain itu, di pasar modal IHSG sempat mencetak rekor tertinggi di Agustus 2025. Namun kondisi pasar saham sedikit banyak terpengaruhi dengan maraknya aksi demonstrasi masyarakat beberapa waktu terakhir, baik secara fisik maupun melalui online.

    “IHSG mencetak rekor tertinggi di Agustus 2025, meskipun dinamika dalam negeri dalam sepekan terakhir ini berdampak terbatas pada volatilitas pasar saham,” kata Mahendra, dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

    Berdasarkan assessment atas kondisi lembaga jasa keuangan secara menyeluruh, Mahendra mengatakan, tingkat likuiditas masih dalam level yang memadai dan didukung solvabilitas yang baik.

    OJK bersama industri jasa keuangan dan asosiasi terkait akan terus melakukan pendataan dan assessment menyeluruh atas dampak dinamika domestik dalam beberapa hari terakhir ini. Langkah ini dilakukan agar opsi-opsi kebijakan yang diambil didasarkan data yang akurat dan tepat sasaran dalam memastikan sektor jasa keuangan tetap terjaga stabil.

    Selain itu, OJK berkoordinasi dengan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) agar dapat melakukan langkah-langkah antisipatif untuk memastikan LJK tetap melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dengan seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

    “Koordinasi dan sinergi dengan seluruh anggota KSSK juga terus dipererat dalam menjaga dan memitigasi potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sektor jasa keuangan secara keseluruhan,” ujar Mahendra.

    Secara keseluruhan, Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 27 Agustus 2025 menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah dinamika global dan domestik. Dalam laporan terbarunya, IMF merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 20 basis point menjadi 3% pada 2025 dan 10 basis point menjadi 3,1% pada 2026.

    Kondisi ini didorong oleh frontloading menjelang kenaikan tarif, serta tarif efektif AS yang lebih rendah dari rencana awal, perbaikan kondisi likuiditas global, serta kebijakan fiskal yang akomodatif. Sejalan dengan itu, WTO juga memperkirakan perdagangan global di tahun 2025 ini tumbuh 0,9%.

    “Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, minus 0,2%, terutama sekali lagi, karena peningkatan frontloading import AS. Perkembangan di negara utama menunjukkan kondisi yang beragam yang mengarah pada peningkatan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global yang mendukung penguatan pasar keuangan serta aliran dana ke emerging markets, termasuk Indonesia,” ujar dia.

    (kil/kil)

  • PIK 2 Mau Rights Issue Jumbo buat Caplok Saham CBDK dari Agung Sedayu

    PIK 2 Mau Rights Issue Jumbo buat Caplok Saham CBDK dari Agung Sedayu

    Jakarta

    PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK 2 mengumumkan rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau rights issue. Dalam aksi ini, PANI akan menerbitkan miliaran saham baru.

    Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berencana menerbitkan 1,2 miliar saham baru. Adapun harga yang dipatok sebesar Rp 100 per lembar saham.

    “Perseroan bermaksud untuk melakukan PMHMETD III melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1.212.536.300 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham,” tulis Manajemen PANI, dikutip dari Keterbukaan Informasi, Rabu (3/9/2025).

    Aksi korporasi ini akan didahului dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 9 Oktober 2025. RUPSLB ini digelar untuk meminta persetujuan PMHMETD III dari para pemegang saham PANI.

    Kemudian, sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK No. 32/2015, PANI akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK setelah rencana PMHMETD III disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB.

    “Dengan demikian, Perseroan berencana melaksanakan PMHMETD III dalam periode tersebut dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelasnya.

    Secara garis besar, dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD III digunakan Perseroan untuk melakukan pembelian saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) sebanyak-banyaknya 44,10%. Adapun saham tersebut dimiliki oleh PT Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ).

    “Perseroan berencana untuk melakukan Rencana Transaksi berupa penambahan penyertaan saham pada Perusahaan Target melalui pembelian saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp 16.125.000.000.000 yang saat ini dimiliki oleh AS dan TMJ,” terangnya.

    Kemudian sisa dana PMHMETD III akan dialokasikan untuk penyertaan saham baru yang akan dikeluarkan oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal.

    “Pelaksanaan PMHMETD III diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberlanjutan dan pengembangan bisnis Perseroan. Aksi korporasi ini akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan aset, serta mendukung ekspansi dan pertumbuhan pendapatan di masa mendatang,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • 15 Mobil Disita dari Anggota DPR Satori Masih Dititipkan di Cirebon

    15 Mobil Disita dari Anggota DPR Satori Masih Dititipkan di Cirebon

    Jakarta

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita 15 unit mobil milik anggota DPR RI Satori terkait kasus penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). KPK menyebut 15 mobil itu masih dititipkan di kawasan Cirebon, Jawa Barat.

    “Saat ini (15 mobil) masih dititipkan di Cirebon,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2025).

    KPK sendiri selama 2 hari kemarin telah melakukan penyitaan terhadap 15 mobil tersebut. Dalam perkara ini, Budi menyebut aliran dana untuk Satori digunakan untuk membuat showroom.

    “Jadi kalau kita kembali melihat konstruksi perkaranya bahwa aliran dana program sosial ini kemudian dialihkan salah satunya adalah untuk membuat showroom begitu ya oleh saudara tersangka ST ini,” sebutnya.

    Berikut rincian mobil yang disita KPK:

    KPK telah mengumumkan tersangka dalam kasus ini. Keduanya adalah anggota DPR RI, Satori dan Heri Gunawan.

    KPK mengatakan Komisi XI DPR memiliki kewenangan terkait penetapan anggaran untuk BI dan OJK. Dia menyebut BI dan OJK sepakat memberikan dana program sosial kepada masing-masing anggota Komisi XI DPR RI untuk 10 kegiatan per tahun dari BI dan 18 sampai 24 kegiatan dari OJK per tahun.

    Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu menyebutkan dana itu diberikan kepada anggota Komisi XI DPR untuk dikelola lewat yayasan tiap anggota Komisi XI DPR saat itu. Penyaluran dibahas lebih lanjut oleh tenaga ahli masing-masing anggota Komisi XI DPR dan pelaksana dari OJK dan BI.

    Singkat cerita, uang tersebut dicairkan. KPK menduga Heri Gunawan dan Satori tidak menggunakan uang itu sesuai dengan ketentuan.

    (ial/lir)

  • 15 Mobil Disita dari Anggota DPR Satori Masih Dititipkan di Cirebon

    KPK Sita 15 Mobil Milik Anggota DPR Satori, Intip Isi Garasinya

    Jakarta

    Anggota DPR RI Satori telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebanyak 15 unit mobil milik Anggota DPR RI itu disita.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 15 unit mobil milik satori. Mobil itu disita di kawasan Cirebon, Jawa Barat.

    “Bahwa sejak hari kemarin dan hari ini, penyidik telah melakukan penyitaan terhadap 15 kendaraan roda empat berbagai jenis milik saudara S (Satori). Penyitaan dilakukan di beberapa lokasi, sebagian dari showroom yang telah dipindahkan ke tempat lain,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo seperti dikutip detikNews.

    “Penyidik masih akan terus menelusuri aset-aset lain yang diduga terkait atau merupakan hasil dari dugaan tindak pidana korupsi ini yang tentunya dibutuhkan dalam proses pembuktian maupun langkah awal untuk optimalisasi asset recovery,” sebutnya.

    Adapun 15 mobil yang disita KPK antara lain:

    – Fortuner 3 unit
    – Pajero 2 unit
    – Camry 1 unit
    – Brio 2 unit
    – Innova 3 unit
    – Yaris 1 unit
    – Expander 1 unit
    – HR-V 1 unit
    – Alphard 1 unit

    Isi Garasi Satori

    Di sisi lain, isi garasi Satori yang disampaikan ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tidak sampai 15 unit. Berdasarkan LHKPN yang disampaikan Satori terakhir kali pada 19 Maret 2025 untuk laporan periodik 2024, Satori hanya memiliki dua unit mobil.

    LHKPN Satori hanya mendata dua mobil, yaitu Innova dan Pajero. Nilainya tercatat hanya Rp 525 juta. Berikut isi garasi Satori berdasarkan LHKPN:

    Toyota Innova Tahun 2016, hasil sendiri senilai Rp 200 jutaMitsubishi Pajero Tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 325 juta.

    Total harta kekayaan Satori mencapai Rp 9.424.064.612 (Rp 9 miliaran). Itu terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, serta kas dan setara kas.

    Kasus Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

    KPK mengumumkan tersangka dalam kasus penyaluran dana CSR BI dan (OJK). Anggota DPR RI Satori menjadi salah satu tersangka.

    Disebutkan, Komisi XI DPR memiliki kewenangan terkait penetapan anggaran untuk BI dan OJK. BI dan OJK sepakat memberikan dana program sosial kepada masing-masing anggota Komisi XI DPR RI untuk 10 kegiatan per tahun dari BI dan 18 sampai 24 kegiatan dari OJK per tahun.

    Kesepakatan itu disebut dibuat seusai rapat kerja Komisi XI DPR bersama pimpinan BI dan OJK pada November 2020, 2021, dan 2022. Rapat itu digelar tertutup.

    Dana itu diberikan kepada anggota Komisi XI DPR untuk dikelola lewat yayasan masing-masing anggota Komisi XI DPR saat itu. Penyaluran itu dibahas lebih lanjut oleh tenaga ahli masing-masing anggota Komisi XI DPR dan pelaksana dari OJK dan BI.

    Singkat cerita, uang tersebut dicairkan. KPK menduga Heri Gunawan dan Satori tidak menggunakan uang itu sesuai ketentuan.

    (rgr/din)

  • Serangan Siber Makin Ganas, Keamanan Digital Perlu Diperkuat

    Serangan Siber Makin Ganas, Keamanan Digital Perlu Diperkuat

    Jakarta

    Ancaman siber di Indonesia terus meningkat, mulai dari serangan ransomware, phising, serangan DDoS, hingga kebocoran data yang jadi sorotan bahwa keamanan digital menjadi sektor yang krusial di era digital saat ini.

    Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa perlunya perubahan cara pandang terhadap keamanan siber. Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas, menyebut bahwa keamanan siber harus diposisikan sebagai investasi, bukan sekadar pusat biaya atau cost center.

    Menurutnya, banyak sektor infrastruktur informasi vital di luar keuangan masih menganggap keamanan digital hanya menghabiskan biaya tanpa memberikan nilai tambah.

    “Harapan kami adalah marilah kita bersama-sama mengimplementasikan paradigma keamanan siber sebagai investasi, bukan lagi keamanan siber sebagai cost center,” ujar Slamet seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/9/2025).

    Ia memberikan analogi sederhana, di mana sebuah pabrik sepatu mungkin tidak akan menambah jumlah produksi hanya karena memiliki lebih banyak satpam. Namun tanpa satpam, mesin produksi bisa hilang dicuri sehingga produksi justru berhenti total.

    Demikian pula dengan keamanan siber, yang meski tidak tampak secara langsung meningkatkan keuntungan, tetapi menjadi penentu keberlangsungan operasional organisasi.

    Keamanan siber, imbuh dia, sebaiknya sudah diterapkan sejak penyusunan suatu sistem, baik aplikasi, perangkat keras, maupun perangkat lunak. Dalam hal ini, BSSN mendorong keamanan siber tidak dianggap penting hanya setelah terjadinya insiden.

    Untuk mendorong terciptanya kesadaran publik akan pentingnya keamanan siber, BSSN menggencarkan literasi digital ke berbagai pihak. Slamet Aji menyebut lembaganya juga menggandeng pemangku kepentingan terkait untuk membangun kesadaran kolektif.

    Langkah konkret untuk mendukung paradigma ini mulai terlihat dari sektor swasta. PT Mega Global Solusindo (MGS), misalnya, yang baru saja meraih akreditasi internasional CREST Pathway+ menunjukkan bahwa perusahaan lokal mampu menjembatani standar global dengan kebutuhan domestik.

    Direktur Utama PT MGS, Sri Hardianti Abdullah, mengatakan bahwa pengakuan tersebut bukan sekadar prestasi, tetapi juga bentuk komitmen untuk membantu perusahaan Indonesia membangun ketahanan digital yang berkelanjutan.

    “CREST Pathway+ menjadi validasi global atas kompetensi teknis kami. Lebih dari itu, kami hadir untuk memperkuat resiliensi digital organisasi di Indonesia,” ujarnya.

    MGS selama ini dikenal dengan layanan yang mencakup uji penetrasi, pengujian aplikasi, audit sistem informasi, asesmen risiko keamanan IT, hingga pendampingan sertifikasi internasional seperti ISO 27001 dan PCI DSS. Perusahaan juga mendukung industri fintech dan sistem pembayaran dengan pendekatan secure by design sekaligus memastikan kepatuhan pada lisensi Bank Indonesia dan OJK.

    Sinergi antara dorongan regulasi dari BSSN dan langkah nyata sektor swasta seperti MGS menjadi kunci dalam membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih aman.

    Dengan kolaborasi pemerintah, regulator, dan pelaku industri, keamanan siber tidak lagi dilihat sebagai pengeluaran tambahan, melainkan investasi strategis yang menentukan kepercayaan publik dan keberlangsungan ekonomi digital nasional.

    “Melalui solusi end-to-end, PT Mega Global Solusindo berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih aman, terpercaya, dan diakui di kancah internasional,” pungkasnya.

    (agt/agt)