Kementrian Lembaga: OJK

  • Top 3: Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi – Page 3

    Top 3: Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi – Page 3

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan sebesar 0,30 persen dari total kredit perbankan dan terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan per Juli 2025, baki debet paylater mencapai Rp24,05 triliun atau naik 33,56 persen secara tahunan.

    Angka ini meningkat dibanding Juni 2025 yang tercatat Rp22,99 triliun dengan pertumbuhan 29,75 persen yoy. Jumlah rekening pengguna BNPL juga bertambah pesat. Pada Juli 2025, tercatat ada 28,25 juta rekening, naik dari bulan sebelumnya sebanyak 26,96 juta.

    Simak berita selengkapnya di sini

     

  • Proyek Giant Sea Wall Butuh Rp658 Triliun, Pakar Usul Pendanaan Campuran

    Proyek Giant Sea Wall Butuh Rp658 Triliun, Pakar Usul Pendanaan Campuran

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan infrastruktur Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut raksasa di utara Jakarta diperkirakan membutuhkan dana sebesar US$40-US$42 miliar atau setara Rp658-Rp691 triliun. Butuh skema pendanaan inovatif untuk merealisasikannya. 

    Peneliti Universitas Sebelas Maret Anto Prabowo mengatakan dengan kebutuhan dana ratusan triliun itu mustahil untuk ditanggung APBN sepenuhnya, mengingat prioritas lain pada pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur nasional.

    “Solusinya adalah pembiayaan campuran [blended finance], memadukan dana publik, swasta, dan investor global melalui instrumen keuangan inovatif,” kata Anto dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/9/2025). 

    Berdasarkan penelitiannya bersama peneliti dari UNS, Amentis Institute dan Adam Smith Business School-University of Glasgow, Anto mengungkap sejumlah skema pembiayaan Jakarta Great Sea Wall yang dapat diterapkan. 

    Pertama, instrumen keuangan berupa green sukuk yang diterapkan sebagai obligasi syariah hijau untuk proyek ramah lingkungan. Pendanaan dari green sukuk ini berpotensi memiliki nilai mobilisasi hingga US$1-2 miliar per tahun. 

    Obligas hijau juga dinilai patuh terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang akan menarik investor asal Timur Tengah dan global. 

    Kedua, pendanaan dari Asset Value Protection (AVP) yang dapat menjamin nilai aset tidak merosot akibat banjir dan subsidensi dengan potensi dana institusional (pensiun, sovereign fund). Instrumen ini sejenis asuransi nilai aset jangka panjang. 

    Ketiga, skema pembiayaan Viability Gap Funding (VGF) untuk menutup kesenjanagan pembiayaan untuk komponen sosial dan ekologis dengan potensi nilai mobilisasi US$500 juta-US$1 miliar yang dapat bersumber dari hibah APBN untuk relokasi dan rehabilitasi mangrove. 

    Keempat, instrumen Asset-Backed Securities (ABS) sebagai sekuritisasi dari arus kas reklamasi, pelabuhan, pajak properti dengan potensi nilai US$5-10 miliar yang dapat memberikan upfront capital dari revenue masa depan. 

    Kelima, Public-Private Partnership (PPP) berupa konsorsium swasta untuk konstruksi dan pengelolaan dengan nilai US$15 miliar, namun terdapat risiko terdistribusi antara publik dan swasta. 

    Para peneliti menegaskan bahwa GSW adalah proyek multidimensi yang hanya bisa berhasil dengan tata kelola kolaboratif. 

    “GSW tidak bisa hanya mengandalkan APBN. Inovasi keuangan seperti Green Sukuk, Asset Value Protection, dan ABS menjadikan proyek ini bankable sekaligus inklusif. Namun, tanpa kolaborasi kuat antara pemerintah, swasta, dan regulator, investor tidak akan masuk,” ujarnya.

    Tak hanya itu, transparansi, tata kelola ESG, dan safeguards sosial-lingkungan adalah syarat mutlak agar proyek ini tidak hanya besar, tetapi juga adil. 

    Di samping itu, dia menilai proyek sebesar ini juga menuntut tata kelola polisentris yang melibatkan Kementerian Keuangan, Bappenas, OJK, Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF), serta Pemprov DKI Jakarta.

    Namun, Anto juga mengingatkan bahwa proyek sebesar ini tidak lepas dari risiko fiskal yang dapat membengkakan biaya, beban VGF yang berlebihan. Bagi investor, terdapat ketidakpastian regulasi, potensi elite capture, lemahnya governance.

    Dari sisi lingkungan, terdapat potensi kerusakan ekosistem laut, hilangnya biodiversitas dan secara sosial yang akan memicu relokasi komunitas pesisir tanpa kompensasi memadai dapat memicu konflik.

    “Karena itu, safeguards sosial dan lingkungan harus menjadi bagian integral, bukan pelengkap. Relokasi berbasis hak, kompensasi yang adil, serta rehabilitasi mangrove wajib dijalankan secara transparan dan akuntabel,” pungkasnya. 

    Tak dipungkiri, proyek GSW menjadi kebutuhan jika melihat Jakarta saat ini yang menghadapi kondisi unik yang disebut double exposure. Dari bawah, tanah Jakarta turun 10–25 cm per tahun akibat ekstraksi air tanah. Dari atas, kenaikan permukaan laut global memperburuk risiko banjir.

    Jika dibiarkan, sebagian besar Jakarta Utara dapat tenggelam pada 2050. Kerugian ekonomi dari banjir rob saat ini sudah menembus USD 300 juta per tahun dan berpotensi meningkat dua kali lipat dalam dua dekade. 

    Terlebih, Jakarta menyumbang 17% PDB nasional, stabilitas ekonomi Indonesia sangat terikat pada keberhasilan melindungi kota ini.

    Sebagai informasi, GSW dirancang sebagai sistem adaptasi pesisir terpadu, mencakup tanggul laut lepas pantai dan daratan untuk menahan banjir rob dan intrusi air laut, reservoir air tawar demi ketahanan pasokan air bersih.

    Tak hanya itu, proyek raksasa ini juga disebut akan meningkatkan drainase kota untuk mengurangi banjir dalam, ruang biru publik dan rehabilitasi mangrove sebagai solusi ekologi, dan zona ekonomi baru, perumahan, dan kawasan bisnis melalui reklamasi yang terkendali.

    “Dengan desain ini, GSW tidak hanya benteng pertahanan, tetapi juga motor transformasi perkotaan—mengubah kawasan pesisir yang rentan menjadi ruang hidup yang produktif, modern, dan berkelanjutan,” tuturnya. 

  • OJK Siapkan Skema Khusus Pembiayaan UMKM – Page 3

    OJK Siapkan Skema Khusus Pembiayaan UMKM – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dekat berencana mengeluarkan ketentuan baru yang meminta Lembaga Jasa Keuangan memberikan kebijakan dan skema khusus dalam produk pembiayaan UMKM.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan regulasi ini diharapkan bisa menekan hambatan struktural yang selama ini dihadapi pelaku usaha kecil.

    “Dalam upaya untuk senantiasa mendorong kemudahan akses pembiayaan bagi sektor UMKM, melalui ketentuan yang akan diterbitkan dalam waktu dekat, OJK meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk memberikan kebijakan dan skema khusus dalam produk pembiayaan UMKM,” kata Dian dalam RDKB Agustus, ditulis Minggu (7/9/2025).

    Adapun OJK mencatat pada Juli 2025, kredit tumbuh 7,03 persen yoy atau Rp 8.043,2 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi sebesar 12,42 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi 8,11 persen, sedangkan Kredit Modal Kerja tumbuh 3,08 persen yoy.

    “Ditinjau dari kepemilikan, kredit dari kantor cabang bank asing tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 9,90 persen yoy,” ujarnya.

    Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 9,59 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,82 persen, di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM.

    Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit ke beberapa sektor tercatat tumbuh tinggi secara tahunan mencapai double digit. Sektor pertambangan dan penggalian tercatat tumbuh 18,31 persen, sektor pengangkutan dan pergudangan tumbuh 22,25 persen dan aktivitas jasa lainnya tumbuh 28,92 persen.

     

  • Bank Jatim Luncurkan QRIS Cross Border dan Branding Jeep Bromo untuk Dorong Wisata Pasuruan

    Bank Jatim Luncurkan QRIS Cross Border dan Branding Jeep Bromo untuk Dorong Wisata Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Inovasi pembayaran digital kembali hadir di Pasuruan melalui peluncuran QRIS Cross Border oleh Bank Jatim. Program ini juga dikolaborasikan dengan branding Jeep Bromo yang menjadi ikon wisata di kawasan Gunung Bromo.

    QRIS Cross Border memungkinkan wisatawan mancanegara melakukan pembayaran di Indonesia hanya dengan memindai kode QR. Saat ini, merchant Bank Jatim sudah bisa menerima pembayaran dari Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    Plt Dirut Bank Jatim, Arif Suhirman, menyebutkan langkah ini sebagai bentuk dukungan digitalisasi sektor wisata. “Cross border ini bisa memudahkan turis mancanegara saat bertransaksi hanya dengan aplikasi dari negaranya,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).

    Ia menambahkan, kolaborasi dengan komunitas Jeep Bromo menjadi daya tarik tersendiri. Menurutnya, ada 100 unit jeep yang sudah dipasangi branding QRIS, dan jumlah itu akan terus bertambah.

    “Dengan adanya QRIS di Jeep Bromo, wisatawan tidak perlu lagi repot membawa uang tunai. Ini juga akan mendorong ekonomi masyarakat Pasuruan yang bergantung pada sektor wisata,” kata Arif.

    Bank Jatim menegaskan, ke depan mereka akan memperluas layanan ke lebih banyak merchant di kawasan wisata. Kolaborasi ini juga sejalan dengan upaya mendukung program Bank Indonesia dan OJK.

    Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, menyampaikan bahwa pengembangan QRIS Cross Border terus diperluas. “Selain tiga negara, tahun ini juga sudah masuk Jepang dan uji coba di Tiongkok serta Arab Saudi,” ujarnya.

    Febrina menekankan, digitalisasi pembayaran merupakan bagian penting dalam mendukung ekosistem wisata. Ia mencatat, volume transaksi QRIS di Indonesia meningkat 522 persen pada tahun ini.

    “Kalau di Pasuruan sendiri, pertumbuhannya 161 persen hingga Juni lalu. Ini menunjukkan semangat masyarakat untuk beralih ke non-tunai semakin kuat,” jelasnya.

    Bank Indonesia berharap, kolaborasi dengan Jeep Bromo dapat memperluas edukasi literasi digital. Wisatawan asing maupun lokal bisa merasakan kemudahan bertransaksi di lokasi wisata.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Tri Widya Sasongko, menyampaikan apresiasinya. “Transformasi digital di sektor keuangan adalah sebuah keharusan, apalagi sektor wisata Bromo sangat potensial,” ungkapnya.

    Menurut Yudha, langkah Bank Jatim dan Bank Indonesia akan memperkuat upaya percepatan digitalisasi daerah. Ia optimistis, inovasi ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Tosari dan sekitarnya.

    “Dari 100 unit jeep yang sudah terlibat, targetnya bisa bertambah hingga 400 komunitas. Dengan begitu, wisatawan akan lebih nyaman saat melakukan pembayaran,” jelas Yudha.

    Pemkab Pasuruan juga siap mendukung program ini agar bisa menyentuh komunitas lokal lebih luas. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor wisata.

    QRIS Cross Border sendiri menawarkan sejumlah manfaat yang dinilai praktis. Mulai dari kemudahan pembayaran, transparansi nilai tukar, hingga dukungan multi-mata uang.

    Warga mancanegara cukup membuka aplikasi pembayaran dari negara asal mereka. Sistem otomatis akan mengonversi mata uang sesuai kurs yang berlaku saat transaksi.

    Sementara bagi wisatawan domestik, transaksi juga tidak kalah mudah. Pengunjung bisa memindai QRIS melalui aplikasi pembayaran lokal seperti JConnect Mobile.

    Dengan hadirnya QRIS Cross Border, Pasuruan berharap bisa menjadi destinasi wisata yang ramah digital. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan citra wisata, tetapi juga memberi peluang ekonomi baru bagi masyarakat. [ada/aje]

  • Investor Pasar Modal Tembus 18 Juta, Mayoritas Anak Muda

    Investor Pasar Modal Tembus 18 Juta, Mayoritas Anak Muda

    JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan berhasil melampaui jumlah 18 juta single investor identification (SID), tepatnya sebanyak 18.012.665 SID pada akhir Agustus 2025. 

    Sepanjang tahun 2025, terdapat penambahan 3.141.026 SID baru berkat program edukasi yang konsisten dijalankan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) lainnya dan stakeholders dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan dari jumlah tersebut, jumlah investor saham telah mencapai 7.558.552 SID dengan sebanyak 1.177.108 SID merupakan investor baru. 

    “Capaian ini bukan sekedar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip, Minggu, 7 September. 

    Ia menyampaikan sejak kampanye “Aku Investor Saham” diluncurkan pada tahun 2023, terjadi peningkatan jumlah investor secara signifikan, dimana pada tahun 2024, terdapat penambahan 2,7 juta investor baru, dan hingga Agustus 2025, jumlah investor baru bertambah sebanyak 3,1 juta.

    “Kampanye ini dilakukan melalui 29 Kantor Perwakikan BEI, 970 Galeri Investasi di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dan oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal. Kegiatan edukasi dan sosialisasi lebih dari 30.000 kegiatan setiap tahun untuk meningkatkan awareness, literasi dan inklusi pasar modal,” jelasnya. 

    Jeffrey menyampaikan pada tahun 2025, distribusi investor secara geografis didominasi oleh Pulau Jawa, yaitu sekitar 70 persen dan pulau Sumatera menyumbang sekitar 14 persen, dan sisanya berasal dari pulau-pulau lainnya. 

    Sementara itu sebagai perbandingan, pada tahun 2024, investor dari Pulau Jawa tercatat sebanyak 68 persen, sementara dari Sumatera sebesar 16 persen dan sisanya berasal dari pulau-pulau lainnya. 

    Ia menambahkan dari sisi usia, profil investor pasar modal pada tahun 2025 adalah sebagai berikut 54,23 persen berusia di bawah 30 tahun, 24,82 persen berusia 31–40 tahun, 12,26 persen berusia 41–50 tahun, 5,74 persen berusia 51–60 tahun, dan 2,95 persen berusia di atas 60 tahun.

  • OJK Catat Utang Paylater Warga RI Capai Rp 24,05 Triliun – Page 3

    OJK Catat Utang Paylater Warga RI Capai Rp 24,05 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan sebesar 0,30 persen dari total kredit perbankan dan terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan per Juli 2025, baki debet paylater mencapai Rp24,05 triliun atau naik 33,56 persen secara tahunan.

    Angka ini meningkat dibanding Juni 2025 yang tercatat Rp22,99 triliun dengan pertumbuhan 29,75 persen yoy. Jumlah rekening pengguna BNPL juga bertambah pesat. Pada Juli 2025, tercatat ada 28,25 juta rekening, naik dari bulan sebelumnya sebanyak 26,96 juta.

    “Per Juli 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh 33,56 persen yoy Rp24,05 triliun dengan jumlah rekening mencapai 28,25 juta,” ujar Dian dalam RDKB OJK Agustus, ditulis Minggu (7/9/2025).

    OJK memproyeksikan kinerja perbankan 2025 tetap stabil dengan pertumbuhan kredit yang termoderasi dari tahun lalu. Hal ini sejalan dengan langkah bank untuk tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit, khususnya pada segmen berisiko tinggi, namun tetap ekspansif pada sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian dan memiliki prospek baik.

    Dian mengatakan, OJK terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan industri perbankan. Secara umum infrastruktur perbankan masih terjaga dengan baik sehingga layanan keuangan bagi masyarakat dapat tetap berjalan optimal di tengah gejolak sosial-politik baru-baru ini di berbagai wilayah.

    “OJK selaku otoritas perbankan akan terus memantau dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan terhadap berbagai potensi gangguan terhadap kinerja bank, gangguan terhadap stabilitas sistem perbankan, dan kepercayaan publik untuk terus memastikan kontribusi sektor perbankan terhadap ekonomi Indonesia yang semakin meningkat, dan tentu saja berkoordinasi dengan berbagai lembaga/kementrian terkait, khususnya Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” jelasnya.

     

  • Ingin Berkarier di Dunia Investasi? Bibit Buka Lowongan Kerja – Page 3

    Ingin Berkarier di Dunia Investasi? Bibit Buka Lowongan Kerja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kamu ingin berkarier di dunia investasi digital? ada kabar baik! Bibit, aplikasi investasi reksa dana online yang sudah mengantongi izin resmi dari OJK sejak 2018, kembali membuka kesempatan bagi talenta terbaik untuk bergabung.

    Sebagai bagian dari ekosistem Stockbit, Bibit kini menjadi salah satu platform investasi paling populer di Indonesia dengan lebih dari 4,6 juta pengguna. Melalui beragam produk mulai dari reksa dana, saham, hingga Surat Berharga Negara (SBN), Bibit hadir membantu masyarakat berinvestasi dengan mudah, aman, dan transparan.

    Didirikan oleh Juvenco Pelupessy, William Anwar, Hendy Djuarto, dan Harry Dinata, Bibit awalnya mendapat dukungan dari angel investor Christopher Angkasa sebelum akhirnya diakuisisi oleh Stockbit pada awal 2019.

    Akuisisi ini terjadi di tengah maraknya disrupsi digital yang mengubah industri jasa keuangan, di mana konsumen kini semakin terbiasa menggunakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk berinvestasi.

    Benefit yang akan Anda dapatkan antara lain, antara lain rekan kerja yang suportif, asuransi kesehatan, Kegiatan pengembangan diri untuk mendukung karier, dan kesempatan memperluas wawasan di bidang investasi keuangan.

    Kini, Anda berkesempatan menjadi bagian dari tim Bibit dengan melamar posisi lowongan kerja yang sedang dibuka berikut ini.

  • KPK Lacak Terus Aset Heri Gunawan dan Satori Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    KPK Lacak Terus Aset Heri Gunawan dan Satori Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melacak aset milik legislator Partai NasDem Satori dan Heri Gunawan selaku legislator Partai Gerindra.

    Keduanya merupakan tersangka dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2020–2023.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pelacakan ini dilakukan karena diduga Satori dan Heri Gunawan menyembunyikan aset dari hasil korupsi.

    “KPK melalui penyidik masih fokus terkait dengan penelusuran dan pelacakan terkait dengan aset-aset yang diduga terkait ataupun bersumber dari hasil tindak pidana korupsi ini,” kata Budi kepada wartawan, Sabtu, 6 September.

    Budi juga mengatakan pelacakan dilakukan penyidik untuk mengoptimalkan pengembalian aset hasil korupsi ke negara. Apalagi, keduanya turut dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    “Dalam konstruksi perkara ini KPK mengenakan sangkaan pasal gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang. Artinya penyidik fokus terkait dengan dugaan-dugaan aset yang dialihkan ataupun disembunyikan,” tegasnya.

    Adapun untuk melacak aset Satori maupun Heri Gunawan, penyidik memanggil sejumlah pihak. Di antaranya Iman Adinugraha selaku anggota DPR Fraksi Partai Demokrat pada Rabu, 3 September.

    Dia dicecar penyidik soal aliran duit dan aset milik Heri Gunawan ketika itu.

    Kemudian, KPK juga telah menyita 15 mobil milik Satori yang berada di Cirebon, Jawa Barat pada 1-2 September lalu. Rinciannya adalah Toyota Fortuner 3 unit, Mitsubishi Pajero 2 unit, Toyota Camry 1 unit, Honda Brio 2 unit, Toyota Innova 2 unit, Toyota Yaris 1unit, Mitsubishi Xpander 1 unit, Honda HRV 1 unit, dan Toyota Alphard 1 unit.

     

    Diberitakan sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan legislator DPR Fraksi Partai NasDem Satori dan Heri Gunawan yang merupakan legislator DPR Fraksi Partai Gerindra sebagai tersangka dugaan korupsi dana CSR BI. Mereka diduga menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    Dalam kasus ini, Satori diduga menerima total Rp12,52 miliar. Rinciannya Rp6,30 miliar dari BI; Rp5,14 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; dan Rp1,04 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.

    Uang tersebut diduga digunakan keperluan pribadinya, seperti deposito, pembelian tanah, pembangunan showroom, pembelian kendaraan roda dua, serta pembelian aset lainnya.

    Sedangkan Heri Gunawan menerima total Rp15,86 miliar dan menggunakannya juga untuk kepentingan pribadi. Rinciannya Rp6,26 miliar dari BI; Rp7,64 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; serta Rp1,94 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.

    Duit itu kemudian ditampung dalam rekening. Heri Gunawan kemudian menggunakannya untuk membangun rumah makan, pengelolaan outlet minuman, pembelian tanah dan bangunan hingga pembelian kendaraan roda empat.

    Dana sosial yang diterima kedua tersangka dari BI dan OJK langsung disalurkan kepada 4 yayasan yang dikelola Rumah Aspirasi Heri Gunawan dan 8 yayasan yang dikelola Rumah Aspirasi Satori.

  • Mensos Beri Santunan Rp 5 Juta untuk Korban Luka Berat Aksi Demo di Makassar – Page 3

    Mensos Beri Santunan Rp 5 Juta untuk Korban Luka Berat Aksi Demo di Makassar – Page 3

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan korban kerusuhan demonstrasi pada akhir Agustus hingga awal September 2025 mendapat perlindungan dari berbagai lembaga jaminan sosial.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menuturkan, BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) telah menyalurkan santunan jaminan kecelakaan kerja (JKK) serta jaminan kematian kepada para korban. Hingga saat ini, sudah ada sembilan korban yang tercatat menerima manfaat tersebut.

    “Untuk BPJSTK itu telah menyalurkan santunan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan juga jaminan kematian kepada korban yang dirawat di rumah sakit maupun yang meninggal dunia. Sampai dengan saya ini yang sudah terlaporkan ada sembilan,” kata Ogi dalam konferensi pers RDKB Agustus 2025, Kamis 4 September 2025.

    Selain BPJSTK, dua lembaga lain yang turut berperan adalah Asabri dan Taspen. Asabri memberikan santunan kepada anggota TNI dan Polri yang terdampak, sementara Taspen menyalurkan perlindungan kepada aparatur sipil negara (ASN).

    Santunan tersebut diberikan kepada korban kerusuhan yang mengalami perawatan di rumah sakit maupun yang meninggal dunia akibat kerusuhan. Keberadaan manfaat jaminan ini sangat penting untuk meringankan beban keluarga korban di tengah kondisi sulit.

    Ia menegaskan, OJK terus memantau penyaluran santunan agar berjalan tepat sasaran dan sesuai ketentuan. Koordinasi antara OJK dengan lembaga terkait dilakukan secara intensif untuk memastikan seluruh korban mendapat haknya.

    “Kemudian juga Asabri dan juga Taspen memberikan santunan untuk kecelakaan kerja kepada peserta TNI Polri dan juga ASN. Terus kita identifikasi, tapi yang sudah teridentifikasi sudah dibayarkan santunannya,” pungkasnya.

  • JalanX Gelar Seminar, Kenalkan Teknologi Trading Terbaru

    JalanX Gelar Seminar, Kenalkan Teknologi Trading Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah melalui penantian panjang, PT JalanX Asia Fintech resmi hadir di Jakarta untuk menggelar seminar, pada 30 Agustus 2025. Acara yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No.27, Jakarta tersebut mampu mempertemukan lebih dari 100 member beserta keluarga mereka dalam suasana penuh antusiasme dan kebersamaan.

    JalanX berinovasi dengan mengembangkan High Frequency Trading (HFT) bot canggih yang sanggup mengeksekusi trading hanya dalam waktu 0,0003 detik.

    Kecepatan tinggi tersebut memberikan keunggulan unik di pasar lantaran mampu meraih profit kecil namun konsisten pada sektor valuta asing. Dengan modal kesuksesan tersebut, JalanX kini memperluas teknologi trading bot ke pasar emas dan kripto, sehingga semakin memperkokoh reputasinya sebagai pemain unggulan di dunia teknologi finansial modern.

    CEO global JalanX, Ethan G. Morgan (Ethan Grey), dan Oliver Yavuz terbang langsung ke Jakarta untuk menyapa klien dan mitra secara pribadi, sehingga membuat seminar ini semakin menarik. Para member sangat antusias bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi JalanX, sehingga mereka mengabadikan momen lewat foto-foto berkesan serta berbagi percakapan penuh makna.

    “Saya senang sekali acara ini berjalan dengan lancar. Para peserta sangat antusias. Semoga setelah ini semua goal JalanX bisa terwujud sesuai rencana,” ujar Ethan G. Morgan dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9/2025).

    Kehadiran Baharuddin, seorang VVIP terhormat yang dikenal luas atas kepemimpinannya dalam membangun komunitas lokal dan Islami di Indonesia semakin membuat acara ini istimewa. Baharuddin hadir untuk menegaskan nilai-nilai JalanX dalam hal pemberdayaan dan kebersamaan. Para member juga begitu gembira dapat bertemu dengan pemimpin tim JalanX yang berpengaruh, Warman dan Hendri, yang terus setia mendukung serta menginspirasi komunitas JalanX.

    Pada dasarnya, acara ini lebih dari sekadar perayaan komunitas, pertumbuhan, dan impian bersama. Para peserta pun pulang dengan rasa terinspirasi, termotivasi, dan lebih terhubung dari sebelumnya setelah mengikuti acara ini. Mereka pun memiliki keyakinan baru dalam perjalanannya bersama JalanX.

    Bagi yang berminat ikut merasakan peluang luar biasa bersama JalanX, segera kunjungi jalanconnect.id. Saat ini JalanX sedang menjalani proses pengajuan izin resmi ke BAPPEBTI dan OJK. Adapun seminar berikutnya yang penuh kejutan akan digelar oleh JalanX di Bali.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]