Kementrian Lembaga: OJK

  • Pemuda Asal Sumenep Ini Curi Sembako, Diringkus Polisi

    Pemuda Asal Sumenep Ini Curi Sembako, Diringkus Polisi

    Sumenep (beritajatim.com) – Salim Alfaris (36) diringkus aparat Satreskrim Polres Sumenep karena diduga melakukan tindak pidana pencurian sembako di sebuah toko di Pasar Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep.

    “Tersangka melakukan aksi pencurian di toko sembako milik Ach. Sayudi (48), warga Desa Batuputih Laok,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Kamis (21/09/2023).

    Tindak pidana pencurian itu terjadi pada Rabu (20/09/2023) sekitar jam 23.00 WIB. Pemilik toko ditelepon oleh Hajar, penjaga keamanan Pasar Bangkal. Hajar mengabarkan bahwa sembako milik Sayudi ada yang mengambil dari dalam toko. Saat itu sembako sudah berada di luar toko.

    “Mendapat telepon itu, pemilik toko ini langsung berangkat ke tokonya. Sampai di tokonya, ternyata benar, dagangan sembakonya sudah berada di luar toko,” ungkap Widiarti.

    Menurut kesaksian keamanan pasar, ada tiga pelaku pencurian sembako di toko Sayudi. Dua tersangka pelaku melarikan diri ke arah barat, dan satu tersangka lagi melarikan diri ke arah timur. Kemudian pemilik toko, bagian keamanan pasar bersama warga sekitar bersama-sama melakukan pengejaran terhadap tersangka pelaku.

    Setelah mencari keberadaan pelaku ke sebelah timur, satu tersangka pun berhasil diamankan warga dan diserahkan ke aparat kepolisian. Sedangkan dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

    BACA JUGA:

    Waspada Pinjol, OJK dan LSAI Edukasi Warga Sumenep

    “Pelaku melakukan aksi pencurian dengan merusak pintu dan dinding atas toko yang terbuat dari triplek. Barang-barang yang dicuri antara lain gula, mie goreng, sabun, dan extrajoss,” terang Widiarti.

    Tersangka saat ini diamankan di Polres Sumenep, dijerat pasal 363 ayat (1) ke 3e KUH Pidana. “Akibat pencurian sembako itu, pemilik toko mengalami kerugian materiil sebesar Rp 1.742.000,” ujarnya. [tem/but]

  • IHSG Tertekan, Boy Thohir Sebut Saat Ini Momentum Beli Saham: It’s Time to Buy

    IHSG Tertekan, Boy Thohir Sebut Saat Ini Momentum Beli Saham: It’s Time to Buy

    PIKIRAN RAKYAT – Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Boy Thohir mengaku saat ini momentum melakukan aksi beli (buy) saham di tengah terjadinya tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Menurut Boy Thohir, perusahaan-perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia masih cenderung bagus secara fundamental.

    Hal itu disampaikannya ketika sesi konferensi pers Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.

    “Saya lihat memang dari sisi value-nya itu murah. Jadi, it’s time to buy menurut saya,” kata Boy Thohir seperti dikutip dari Antara.

    Buyback Saham Tanpa RUPS

    Pihaknya mengaku kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan-perusahaan di pasar modal Indonesia saat ini cenderung murah di tengah adanya sentimen dari tingkat global.

    “Fundamentalnya nggak ada yang terlalu mengkhawatirkan menurut saya, karena eksternal problem aja,” lanjut Boy.

    Ia lewat perusahaannya siap menerapkan buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) jika telah diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tengah melakukan kajian.

    “Kita tunggu ini nih, tunggu OJK. Kalau OJK-nya menyatakan segera dibuka, kita siap,” lanjut Boy Thohir.

    IHSG Tertekan

    OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan menunda implementasi short selling dan melakukan kajian buyback saham tanpa RUPS, seiring adanya tekanan yang terus menerus pada IHSG.

    Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Eksekutif OJK Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi.

    “Dengan mempertimbangkan concern tersebut dan mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dan pelaku pasar, OJK akan mengambil kebijakan awal untuk pertama adalah menunda implementasi kegiatan short selling. Selain hal tersebut, terdapat opsi kebijakan lain yang jika diperlukan yaitu mengkaji buyback saham tanpa rups dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi nantinya,” katanya.

    Ia akan fokus dalam 3 hal yakni stabilitas pasar, peningkatan likuiditas dan perlindungan investor terhadal pengambilan kebijakan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News