Kementrian Lembaga: OJK

  • OJK Dibantu Komdigi, Deteksi 10.000 Rekening Bank untuk Judi Online

    OJK Dibantu Komdigi, Deteksi 10.000 Rekening Bank untuk Judi Online

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapat data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk bisa mendeteksi dan memblokir 10.000 rekening perbankan yang digunakan untuk judi online.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, asal-mula 10.000 rekening perbankan yang diblokir merupakan informasi yang diberikan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kepada OJK. Setelah itu, regulator segera menghubungi setiap perbankan yang terdeteksi melakukan transaksi judi online.

    “Yang kemudian pada gilirannya kami menghubungi bank-bank tempat rekening ini berada untuk melakukan blokir atau pembekuan dari transaksi itu,” kata Mahendra dalam konferensi pers Judi Online di Kantor Komdigi, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Adapun dalam perkembangannya, lanjut Mahendra, OJK turut meminta perbankan untuk melakukan pendalaman terhadap rekening yang melakukan transaksi judi online dan pemilik rekening untuk melakukan penilaian secara menyeluruh.

    Selain itu, bank juga diminta untuk melakukan langkah serupa kepada pemilik rekening yang diblokir terhadap rekening lainnya yang dimilikinya.

    “Bank dituntut untuk juga melakukan pendalaman sehingga betul-betul bisa menjaga dari semua transaksi dan rekening yang terkait dengan nama-nama itu untuk juga dilakukan pembekuan,” terangnya.

    Seperti diketahui, merujuk Peraturan OJK (POJK) No. 8/2023, enhanced due diligence merupakan tindakan lebih mendalam dari customer due diligence (CDD) yang dilakukan oleh penyedia jasa keuangan.

    Artinya, penyedia jasa keuangan dapat menyelisik transaksi sesuai dengan profil, karakteristik, dan pola dari pengguna jasa, termasuk yang berisiko tinggi.

    Berdasarkan catatan Bisnis, OJK telah meminta perbankan Indonesia untuk memblokir 8.000 rekening terkait dengan perjudian daring alias judi online. Jumlah tersebut meningkat dari angka 6.000 rekening berdasarkan penyampaian pada Agustus 2024.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menuturkan bahwa jumlah itu termasuk rekening penampungan dana judi daring yang tersebar di berbagai bank, meskipun tak membeberkan perinciannya.

    “OJK juga telah meminta bank dan penyedia jasa keuangan lainnya untuk melakukan apa yang disebut sebagai enhanced due diligence untuk memperdalam nasabah yang terindikasi melakukan transaksi judi daring,” ujar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan, Selasa (1/10/2024).

    Pada September lalu, OJK juga menyatakan bahwa setiap bank di Indonesia telah memiliki sistem yang mampu mendeteksi adanya rekening judi online.

    Hal tersebut berdasarkan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) kuartal III/2024, yang melibatkan 93 bank responden untuk memperoleh gambaran dari industri perbankan tentang arah perekonomian, persepsi terhadap risiko perbankan, serta arah/tendensi bisnis perbankan pada tiap kuartal.

    “Beberapa bank saat ini juga sudah di tahap pengembangan sistem deteksi pola transaksi judi online,” ungkap Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa, Senin (9/9/2024).

  • Bos OJK Ketemu Menkomdigi Bahas Judi Online, Ini Hasilnya

    Bos OJK Ketemu Menkomdigi Bahas Judi Online, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mendatangi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Kedatangannya untuk membahas terkait pemberantasan judi online (judol).

    Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan hal ini menindaklanjuti arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta semua lembaga/instansi bekerja sama, khususnya terkait bagaimana peran Indonesia melawan judi online.

    “Sebelum beliau kunjungan ke luar negeri pertama, arahan beliau agar semua lembaga/instansi untuk bekerja sama, bersatu padu khususnya terkait bagaimana peran kita sebagai negara melawan judi online,” kata Meutya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Usai pertemuan, Meutya menyebut pihaknya sepakat dengan OJK untuk terus memperkuat pengembangan regulasi yang responsif terhadap perkembangan teknologi termasuk judi online. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman, stabil dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Di antaranya pemblokiran 10.000 rekening bank yang terafiliasi dengan judi online dan pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi khususnya Kemkomdigi dengan OJK dan perbankan,” ucapnya.

    Meutya menyebut pihaknya akan terus mengembangkan situs CekRekening.id yang nantinya akan bekerja sama dengan anti scam center gagasan OJK yang dalam waktu dekat akan diluncurkan.

    “Ini juga untuk membantu literasi digital agar masyarakat bisa memilah mana yang kemudian terindikasi ada kejahatan keuangan digital, dan mana rekening yang aman. Jadi ini upaya-upaya bersama yang kita akan lakukan,” ucapnya.

    Dengan penguatan kerja sama tersebut, semua rekening dapat dipantau aktivitasnya. Misal jika ada indikasi kejahatan ilegal termasuk pelaku atau pengguna judi online, rekening tersebut akan langsung diblokir.

    “Kalau memang ini terpantau, mohon maaf kita akan block. Kita akan tegas. Kemkomdigi akan mengirimkan data-data itu. Ketua OJK sudah menyatakan kalau memang ini sudah jelas aktivitas keuangan ilegal, maka akan langsung diblock. Ini komitmen sekaligus literasi kami kepada masyarakat untuk tidak lagi, bagi yang mungkin sedang, pernah, tidak lagi bermain-main dengan judi online,” tegasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Mahendra mengatakan pembentukan anti scam center sedang dalam tahap finalisasi. Keberadaannya disebut sebagai suatu gagasan dan kapasitas baru yang diharapkan dapat semakin meningkatkan integritas dari sektor jasa keuangan.

    “Di sisi lain memberikan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat, pada pengguna jasa keuangan yang utamanya berbasis online sehingga tingkat kepercayaan dan upaya kita untuk menjaga masyarakat dan konsumen menjadi lebih baik lagi,” ucap Mahendra.

    (acd/acd)

  • Analis: Penerapan CRST BNI jadi preseden baik tata kelola ESG bank

    Analis: Penerapan CRST BNI jadi preseden baik tata kelola ESG bank

    Adopsi CSRT oleh BNI menunjukkan komitmen kuat bank untuk mendorong bisnis ke arah yang sustainable terutama mewujudkan net zero emissionsJakarta (ANTARA) – Analis Lotus Andalan Sekuritas Sharlita Malik berpendapat penerapan Climate Risk Stress Test (CRST) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi preseden baik untuk tata kelola Environmental, Social and Governance (ESG) perbankan.

    “Adopsi CSRT oleh BNI menunjukkan komitmen kuat bank untuk mendorong bisnis ke arah yang sustainable terutama mewujudkan net zero emissions, sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Sharlita di Jakarta, Kamis.

    Dia menjelaskan CSRT sebenarnya merupakan kerangka kerja yang menjadi patokan dalam memberikan pinjaman dari sudut pandang manajemen risiko.

    Uji stres risiko iklim (CRST) adalah pengujian untuk menilai dampak potensial perubahan iklim terhadap lembaga keuangan. Uji ini bertujuan untuk memahami risiko terkait perubahan iklim dan lingkungan. Kemudian mengidentifikasi kebutuhan data untuk mengidentifikasi risiko tersebut.

    CRST juga dapat membangun kerangka kerja untuk pengelolaan risiko hingga membangun inisiatif untuk menanamkan risiko perubahan iklim dalam perencanaan bisnis.​​​​​​​

    Baca juga: BNI edukasi masyarakat tentang integrasi layanan keuangan

    Baca juga: BRI prediksi kemenangan Trump sebabkan tekanan pada ekonomi global

    CRST ini telah mencakup 50 persen dari total portofolio kredit BNI, pada tujuh kategori industri. Ketujuh kategori tersebut termasuk sumber daya alam, kelistrikan, transportasi dan pergudangan, konstruksi, agrikultur, manufaktur dan perumahan. Proses ini menjadi langkah awal dalam penilaian risiko debitur dari aspek lingkungan.

     

    Dengan melakukan praktik ini, diharapkan dapat menciptakan kesadaran dini akan dampak risiko perubahan iklim dan lingkungan pada kinerja keuangan bank.

     

    Hal ini juga dapat membantu OJK dalam melakukan pengawasan atas dampak risiko tersebut terhadap tingkat kesehatan bank ke depan.

     

    Di samping itu, BNI juga memberikan dukungan kepada debitur untuk melaksanakan upaya transisi, melalui pemberian Sustainability Linked Loan (SLL) pada September 2024 mencapai Rp5,5 triliun.

     

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • OJK Papua dorong peningkatan keuangan bagi masyarakat Sabron Sari

    OJK Papua dorong peningkatan keuangan bagi masyarakat Sabron Sari

    Sentani (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mendorong peningkatan keuangan bagi masyarakat Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

    OJK Papua menggelar bussiness matching dan edukasi keuangan dalam rangka program ekosistem keuangan inklusif di Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

    Analis Bagian Pengawasan Pentaku PUJK, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Mochmmad Akbar di Sentani, Kamis mengatakan program tersebut  sudah dimulai pada Juni 2024 di Kampung Sabron Sari dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat.

    “Kegiatan ini meliput berbagai macam metode peningkatan keuangan yang coba diberikan kepada masyarakat sehingga mereka mempunyai wawasan dalam menata keuangan lebih baik,” katanya.

    Menurut Ikbal, sasaran dari program temu bisnis dan edukasi keuangan yakni ibu rumah tangga, pelaku UMKM, pelajar sehingga mereka cermat dan teliti dalam mengatur keuangan.

    “Kami berharap dengan program ini merupakan edukasi sekaligus literasi yang diperoleh masyarakat di Kampung Sabron Sari sehingga mereka mampu meningkatkan keuangan keluarga dengan berbagai sarana yang ditawarkan,” ujarnya.

    Dia menjelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang dilakukan oleh OJK bersama beberapa perbankan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

    “Kami dapat katakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan oleh masyarakat di sini khususnya ibu rumah tangga, pelaku UMKM untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

    Dia menambahkan kehadiran OJK Papua ke Kampung Sabron Sari diharapkan membawa perubahan dalam kepada masyarakat tentang jasa keuangan.

    Baca juga: OJK terus tingkatkan literasi keuangan pada mahasiswa di Papua

    Baca juga: OJK imbau pemerintah daerah di Papua segera hadirkan TPAKD

    “Harapan kami dengan dukungan dan perhatian ini masyarakat di sini terlibat aktif sehingga dapat membawa peningkatan kesejahteraan mereka,” ujarnya.

    Dalam kegiatan ini OJK Papua didampingi perwakilan Bank Papua, PT Philip Sekuritas Indonesia (Perusahaan Investasi) yang juga masing-masing memberikan penjelasan terkait jasa keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat.

    OJK Papua memfasilitasi pemberian atau penyertaan dana rekening dana nasabah (RDN) oleh Bank Papua kepada 100 masyarakat di Kampung Sabron Sari Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura pada Kamis.

    Pewarta: Yudhi Efendi
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hapus piutang macet UMKM, sebuah ikhtiar gairahkan ekonomi kerakyatan

    Hapus piutang macet UMKM, sebuah ikhtiar gairahkan ekonomi kerakyatan

    Jakarta (ANTARA) – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama di bidang ketahanan pangan, yang kesulitan membayar piutang mendapat angin segar dari pemerintah setelah penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM.

    Kehadiran PP 47/2024 memberikan gairah bagi pelaku UMKM yang selama ini tidak bisa mengakses pembiayaan karena masuk dalam daftar hitam (blacklist) atau memiliki catatan kredit buruk pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut perhitungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kebijakan ini berpotensi membantu 600 ribu petani hingga nelayan sehingga mereka dapat kembali mengembangkan usahanya.

    Namun yang mesti diingat masyarakat umum, tidak semua UMKM bisa dihapus tagih kredit macetnya. Ada tiga klasifikasi bidang yang dapat menikmati kebijakan ini yakni pertanian, perkebunan, dan peternakan; perikanan dan kelautan; serta UMKM lainnya seperti mode/busana, kuliner, industri kreatif, dan lain-lain.

    Kredit UMKM yang boleh dihapus tagih memiliki nilai pokok piutang macet maksimal sebesar Rp500 juta per debitur atau nasabah serta telah dihapusbukukan minimal 5 tahun pada saat PP ini mulai berlaku.

    Kredit tersebut juga bukanlah kredit yang dijamin dengan asuransi atau penjaminan kredit. Kemudian, tidak terdapat agunan kredit atau ada agunan kredit namun dalam kondisi tidak memungkinkan untuk dijual atau agunan sudah habis terjual tetapi tidak dapat melunasi pinjaman.

    Mengenai kredit macet, sebenarnya bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) selama ini hanya bisa melakukan penghapusbukuan (write off) setelah diupayakan restrukturisasi dan penagihan secara optimal.

    Secara sederhana, hapus buku berarti bank menghapus kredit macet dari neraca ke rekening administrasi sebesar kewajiban debitur. Dalam melakukan hapus buku, bank juga menyisihkan pencadangan atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

    Setelah penghapusbukuan, pada dasarnya bank Himbara tetap melakukan penagihan kepada debitur dan hasil dari penagihan kredit yang sudah dihapus buku tersebut akan masuk sebagai pendapatan recovery.

    Bank Himbara tidak serta-merta dapat melakukan hapus tagih karena dikhawatirkan masuk sebagai tindakan merugikan negara. Oleh sebab itu, PP 47/2024 memberikan kepastian hukum kepada bank Himbara bahwa penghapusatagihan kredit macet UMKM bukan merupakan kerugian negara.

    Jenis kredit macet yang dapat dihapus tagih juga telah diatur dalam PP 47/2024. Beleid ini menyebutkan bahwa kredit UMKM yang termasuk program pemerintah dengan sumber dana dari bank dan/atau lembaga keuangan nonbank BUMN yang sudah selesai programnya bisa dilakukan penghapustagihan.

    Selain itu, kredit yang bisa dihapus tagih juga termasuk kredit UMKM di luar program pemerintah yang penyalurannya menggunakan dana dari bank dan/atau lembaga keuangan nonbank BUMN, serta kredit UMKM akibat terjadinya bencana alam.

    Terkait kredit UMKM program pemerintah yang dapat dilakukan penghapustagihan telah disebutkan dalam PP 47/2024 pada lembar penjelasan. Kredit tersebut misalnya Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) dan Kredit Investasi Kecil (KIK). Dengan kata lain, Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak bisa dihapus buku sebab program pemerintah ini masih berlangsung hingga sekarang.

    Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid pun mengingatkan, bank Himbara atau bank BUMN harus mampu memberikan respons secara tepat dan cermat sehingga penghapusan piutang UMKM dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan serta berdampak maksimal bagi pengembangan UMKM.

    Menurutnya, isi dari PP 47/2024 juga perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat luas terutama masyarakat akar rumput sehingga tidak terjadi mispersepsi dan mereka memahami kriterita atau syarat UMKM yang dihapus buku dan dihapus tagih kredit macetnya.

     

    Cegah celah moral hazard

    Niat baik saja tidaklah cukup menjadi modal dalam pelaksanaan PP 47/2024. Meski memberi kelonggaran bagi UMKM yang kesulitan melunasi piutang, jangan sampai kebijakan ini membenarkan tindakan untuk tidak mengangsur piutang. Miskonsepsi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan moral hazard dari sisi nasabah.

    Ekonom sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Fithra Faisal Hastiadi mengingatkan, pelaksanaan PP 47/2024 harus dilakukan secara hati-hati dan prudent agar jangan sampai memotivasi para debitur pengemplang baru.

    “Jangan sampai muncul pengemplang-pengemplang baru yang melihat bahwa ada ruang untuk mereka mengemplang (menghindar dari keharusan membayar utang) karena merasa pada akhirnya dihapus juga untuk tahun-tahun mendatang. Jangan sampai ada terbuka ruang ke sana,” kata dia.

    Potensi munculnya moral hazard itu juga diamini oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso. Menurutnya, moral hazard dari sisi nasabah dapat dicegah dengan adanya sosialisasi agar masyarakat mendapatkan kejelasan.

    Akan tetapi, moral hazard tidak hanya berpeluang muncul dari sisi nasabah melainkan juga dari sisi bank. Untuk mencegah hal itu, Sunarso mengusulkan pembentukan tim oleh pemerintah yang bertugas untuk memverifikasi data agar pihak bank tidak seenaknya melakukan penghapustagihan kredit macet UMKM.

    “Jadi bank-nya ngasih data gelondongan ‘jebret’ seperti ini, ‘silakan bapak ibu diverifikasi sesuai ketentuan sesuai governance’. Dan nanti (data) yang verified, kita akan eksekusi, kita hapus. Karena jelas, kan semua juga ingin untung dan selamat,” kata dia.

    Sebagai Ketua Umum Himbara, Sunarso menegaskan bahwa bank BUMN sepenuhnya mendukung PP 47/2024 apalagi karena pihak bank yang sebenarnya mendorong pemerintah untuk menghadirkan kebijakan hapus tagih kredit macet UMKM yang akhirnya dipenuhi melalui UU Nomor 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

    Di antara bank-bank Himbara, BRI sendiri merupakan bank dengan portofolio kredit untuk segmen UMKM terbesar di Indonesia, bahkan menargetkan porsi kredit UMKM mencapai 85 persen pada tahun 2025. Hingga akhir triwulan III 2024, BRI menyalurkan total kredit senilai Rp1.353,36 triliun. Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70 persen di antaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

    Di BRI, rasio NPL tercatat membaik dari 3,07 persen pada triwulan III 2023 menjadi 2,90 persen pada triwulan III 2024. Tingkat kelancaran para debitur yang menurun atau downgrade berkurang. Secara kuartalan (quarter on quarter/qoq), jumlah kredit yang downgrade menjadi “kurang lancar” dan “macet” telah berkurang sekitar Rp750 miliar.

    Selama ini, masalah kredit macet UMKM telah menjadi perhatian pemerintah. Berdasarkan data kolektibilitas kredit UMKM pada bank Himbara per 31 Desember 2022, jumlah debitur yang masuk kolektibilitas 2 atau dalam perhatian sebanyak 912.259. Sedangkan UMKM yang masuk dalam kolektibilitas 5 atau macet sebanyak 246.324.

    Secara umum, kualitas kredit UMKM hingga saat ini memang masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di bawah threshold 5 persen. Namun secara spesifik, mengutip data OJK, rasio NPL UMKM tercatat naik 34 basis poin (bps) dari 3,70 persen pada Juni 2023 menjadi 4,04 persen pada Juni 2023. Padahal sebelum pandemi COVID-19, rasio NPL UMKM pada Juni 2019 berada di angka 3,71 persen.

     

    Keberpihakan pada UMKM

    Sebetulnya kelahiran PP 47/2024 sudah mendapatkan sinyal persetujuan dari Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada tahun lalu. Saat itu, Jokowi ingin penghapusbukuan dan penghapustagihan piutang macet bagi UMKM yang merupakan amanat dari UU Nomor 4/2023 dapat segera dilaksanakan.

    Dengan adanya aturan turunan dari UU Nomor 4/2023, pemerintahan Jokowi saat itu berharap kebijakan hapus tagih kredit macet dapat mendukung target porsi kredit UMKM sebesar 30 persen dari total kredit perbankan nasional pada 2024. Namun, tampaknya target itu masih jauh dari harapan untuk direalisasikan pada akhir tahun ini.

    Berdasarkan data Statistik Sistem Keuangan Indonesia Bank Indonesia, total penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp7.442 triliun pada Agustus 2024. Dari jumlah tersebut, posisi kredit UMKM sebesar Rp1.479 triliun atau baru mencapai 19,87 persen dari total kredit perbankan. Dengan kata lain, porsi kredit UMKM masih jauh untuk mencapai porsi 30 persen di akhir 2024.

    Perhatian pemerintah terhadap kelangsungan UMKM memang bukan tanpa alasan. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2021 mencapai 60,51 persen atau sekitar Rp9.580 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen atau sebanyak 120,59 juta orang. Angka ini menegaskan bahwa UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi nasional.

    Secara khusus, PP 47/2024 menunjukkan perhatian penuh yang diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM di sektor-sektor yang mendukung ketahanan pangan nasional. Fokus kepada sektor-sektor ini semakin mengindikasikan adanya harapan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar kebijakan hapus tagih kredit macet UMKM sekaligus membuka jalan untuk mencapai misi Asta Cita.

    Keberadaan PP ini juga disebut-sebut menjadi salah satu sinyal positif pemerintahan Presiden Prabowo atas keberpihakannya terhadap UMKM. Hal ini juga tersirat dalam pidatonya usai meneken beleid itu pada Selasa (5/11). Menurut Prabowo, kebijakan hapus piutang macet UMKM dilatarbelakangi oleh masukan dari berbagai pihak, khususnya kelompok tani dan nelayan di seluruh Indonesia.

    Pemerintah berharap dapat membantu para pelaku usaha yang bekerja di bidang pertanian, UMKM, dan sebagai nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting. Dengan adanya PP 47/2024, mereka dapat meneruskan usaha-usahanya serta bisa lebih berdaya guna untuk bangsa dan negara.

    “Dan kita tentunya berdoa bahwa seluruh petani, nelayan, UMKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan ketenangan, dengan semangat, dan dengan keyakinan bahwa rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara,” kata Prabowo.

    Melihat pentingnya posisi UMKM ini, kehadiran PP 47/2024 yang dinantikan oleh berbagai pihak memang tepat. Kini pelaku UMKM yang tersangkut piutang macet, khususnya untuk kredit program pemerintah yang sudah lama berakhir, bisa bernapas lega.

    Mengingat kebijakan ini berlaku hanya jangka waktu selama enam bulan, pemerintah harus bergerak cepat untuk melengkapi aturan teknis-teknis lanjutan yang diperlukan dan dapat diikuti langkah eksekusi dari bank Himbara. Sebagaimana harapan semua pihak, agar PP 47/2024 dapat diimplementasikan dengan baik serta membawa dampak optimal, tidak hanya bagi UMKM melainkan juga bagi pemerintah sendiri. 

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2024

  • Skema KUR Tematik untuk Biaya Kuliah Telah Rampung Disusun, Kapan Rilis?

    Skema KUR Tematik untuk Biaya Kuliah Telah Rampung Disusun, Kapan Rilis?

    Bisnis.com, JAKARTA — Skema program kredit usaha rakyat (KUR) tematik untuk pinjaman biaya kuliah atau student loan telah rampung. Lalu, apakah akan segera diluncurkan?

    Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya menjelaskan pihaknya sudah selesai menyusun skema student loan dari kredit usaha rakyat (KUR). 

    “Skemanya sudah siap. Cuma pemerintah mau enggak? Artinya petinggi-petinggi kita,” ujar Gede di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).

    Dia mengakui masih banyak penolakan dari rencana penerbitan selama student loan tersebut terutama dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa, sambungnya, masih menganggap student loan sebagai bentuk dari komersialisasi pendidikan.

    Padahal, Gede mengklaim skema student loan program KUR Tematik yang dirancang pemerintah akan memudahkan mahasiswa. Dia mencontohkan, rancangan skemanya yaitu mahasiswa yang melakukan pinjaman biaya kuliah akan akan diberikan bunga 0%.

    Bahkan, mahasiswa bisa mencicil pinjaman biaya kuliahnya ketika sudah kerja. Tenornya, sambung Gede, juga akan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa tersebut.

    “Tapi ini dianggap sebagai komersialisasi makanya kita belum berani untuk mengeluarkan itu,” katanya.

    Sebagai informasi, beberapa bulan lalu sempat heboh kasus mahasiswa membayar uang kuliah dengan pinjaman online atau pinjol. Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong lembaga jasa keuangan, seperti bank, untuk membuka student loan dengan bunga yang lebih murah.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi memastikan penyedia jasa layanan keuangan bagi mahasiswa adalah legal, formal, serta diawasi OJK.

    Adapun seiring dengan kebutuhan pinjaman dari kalangan mahasiswa itu, OJK mendorong adanya skema pembiayaan atau student loan yang lebih murah dari lembaga jasa keuangan, termasuk dari perbankan.

    “Kami diskusi dengan penyelenggara jasa keuangan, ayo dong dibuka student loan, dengan skema yang lebih student friendly. Misalnya nanti bayarnya pas anaknya [mahasiswa] kerja,” kata perempuan yang biasa disapa Kiki itu dalam acara Training of Trainers bagi guru yang digelar oleh OJK pada Senin (20/5/2024).

  • Sritex Pailit, Kurator Diminta Jaga Akuntabilitas

    Sritex Pailit, Kurator Diminta Jaga Akuntabilitas

    Semarang, Beritasatu.com – Setelah PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dan tiga anak usahanya dinyatakan pailit, kurator menyelenggarakan rapat kreditor pertama di Pengadilan Niaga Semarang pada Rabu (13/11/2024). Rapat tersebut bertujuan untuk menjelaskan kondisi dan status hukum Sritex serta ketiga anak usahanya kepada para kreditor.

    Dalam pertemuan tersebut, kuasa hukum BNI Yudhi Wibhisana, mengusulkan pembentukan panitia kreditor sementara untuk mendukung kelancaran tugas kurator hingga rapat pencocokan piutang.

    “Panitia kreditor sementara ini penting dibentuk untuk memastikan kurator menjalankan tugasnya dengan independensi, transparansi, dan profesionalisme. Akuntabilitas kurator harus dijaga agar tidak terganggu,” ujar Yudhi dalam keterangannya.

    Dikatakannya kasus kepailitan Sritex mendapat perhatian luas dari publik, dan pemerintah memiliki kepedulian untuk melindungi industri tekstil nasional. “Kita semua memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas ekonomi makro Indonesia, terutama di tengah ancaman krisis akibat konflik di Timur Tengah dan beberapa bagian Eropa,” lanjutnya.

    Atas dasar ini, kuasa hukum BNI resmi mengajukan permohonan pembentukan panitia kreditor sementara kepada Pengadilan Niaga. “Hari ini, kami mengajukan permohonan penetapan panitia kreditor sementara melalui hakim pengawas dengan tembusan kepada tim kurator,” tutupnya.

    Sementara itu, Salah seorang kurator PT Sritex, Denny Ardiansyah memastikan kurator akan bekerja hati-hati untuk melindungi kreditor, debitor, maupun karyawan Sritex.

    “Jangan sampai langkah yang dilakukan kurator justru blunder atau mengakibatkan kerugian,” kata Denny dilansir Antara.

    Diketahui PT Sritex bersama tiga anak usahanya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Semarang melalui putusan nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Pemohon perkara ini adalah PT Indo Bharta Rayon, yang mengajukan tuntutan karena para termohon dianggap gagal memenuhi kewajiban pembayaran sesuai putusan homologasi tertanggal 25 Januari 2022.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total utang PT Sritex dan ketiga anak usahanya mencapai Rp 14,6 triliun yang tersebar di 27 bank serta 3 perusahaan pembiayaan atau multifinance.

  • Sebut Bank Tahu Rekening Judi Online, Meutya Minta Langsung Diproses

    Sebut Bank Tahu Rekening Judi Online, Meutya Minta Langsung Diproses

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta agar pihak Otoritas Jasa Keuangan dan PPATK bisa membantu pihaknya untuk memberantas judi online. Sebab, dia mengatakan karakteristik judi online sangat mudah terbaca.

    “Kalau yang terkait transaksi keuangan juga selain Kemkomdigi, kami berharap sekali dari OJK juga bisa membantu, dari PPATK. Karena sebetulnya karakteristik transaksi keuangan untuk judi online itu bisa terbaca,” jelas Meutya ditemui di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Selain itu permintaan yang sama juga disamakan pada pihak perbankan. Karena perbankan juga bisa mengetahui akun-akun yang melakukan transaksi judi online.

    Dia meminta agar rekening yang terkait transaksi judi online bisa langsung diproses. “Nah dari perbankan kita juga harapkan langsung saja akun-akunnya, nomor rekeningnya itu diproses. Kalau memang mereka melihat bahwa ini juga transaksi judi online,” ucapnya.

    Meutya mengatakan ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Yakni untuk memerangi bersama permasalahan judi online.

    Kolaborasi antar pihak dan lembaga sangat dibutuhkan untuk memerangi aktivitas tersebut. Tak hanya itu, diperlukan juga keterlibatan para masyarakat.

    Komdigi sendiri, dia menjelaskan memiliki tugas utama melakukan literasi. Selain itu menurunkan konten ilegal tersebut sebanyak mungkin.

    “Komdigi ini tugas utamanya literasi dan men-takedown sebisa mungkin, sebanyak mungkin konten yang memang terdata sebagai konten judi online maupun kejahatan siber,” jelas Meutya.

    (dem/dem)

  • BTN Berhasil Himpun DPK Rp 373,8 Triliun, Apa Strateginya? – Page 3

    BTN Berhasil Himpun DPK Rp 373,8 Triliun, Apa Strateginya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimis bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2024 akan terus meningkat, bahkan berpotensi melampaui rata-rata pertumbuhan DPK di industri perbankan nasional.

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh strategi BTN untuk memperkuat dana murah melalui inovasi produk dan layanan, baik untuk nasabah ritel maupun institusi.

    Hingga Agustus 2024, BTN berhasil membukukan DPK sebesar Rp373,8 triliun, mengalami peningkatan 16,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya terdiri dari dana murah seperti tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA).

    Tingkat pertumbuhan DPK BTN ini jauh melampaui pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat 7,01% yoy pada periode yang sama, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Misi Transformasi BTN

    Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa visi jangka panjang BTN untuk bertransformasi menjadi bank transaksional semakin kokoh.

    Salah satu langkah strategis yang mendukung transformasi tersebut adalah pengembangan layanan digital BTN Mobile, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 3 juta nasabah.

    Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, keberhasilan penghimpunan DPK mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BTN di era digital yang dinamis ini.

    “Transformasi digital kami, melalui BTN Mobile dan layanan lainnya, berfokus pada penguatan pendanaan murah atau low-cost funding yang diharapkan mampu menciptakan sumber dana jangka panjang dan menguntungkan bagi nasabah dan stakeholder,” jelas Nixon di Jakarta, Rabu (13/11).

     

  • Meriah! Festival UMKM Generasi Cerdas Finansial UKSW Bersama OJK, BI, dan BNI – Espos.id

    Meriah! Festival UMKM Generasi Cerdas Finansial UKSW Bersama OJK, BI, dan BNI – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Suasana Festival Generasi Cerdas Finansial Aman dan Nyaman Bertransaksi Digital, Selasa (5/11/2024).(Istimewa)

    Esposin, SALATIGA – Suasana lapangan sepak bola Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) tampak riuh dengan semangat generasi muda yang antusias menyambut Festival UMKM Generasi Cerdas Finansial Aman dan Nyaman Bertransaksi Digital, Selasa (5/11/2024). 

    Dihelat dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Bank Negara Indonesia (BNI), festival ini menghadirkan paduan antara edukasi, inovasi, dan kreasi dalam satu harmoni yang utuh.

    Promosi
    Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman RI Gelar Sosialisasi

    Bukan sekadar perhelatan biasa, festival ini dimulai dengan sebuah momen simbolik yang kuat. Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami bersama Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dan Direktur Network and Services BNI, Ronny Venir, berdiri di depan kanvas besar untuk melukis sebuah karya ekspresionis. 

    “Setiap warna yang kita torehkan adalah harapan dan simbol cinta pada lingkungan, pada bangsa, dan pada kehidupan. Kampus kita adalah simbol pengetahuan yang tumbuh untuk keberlanjutan. Bersama-sama, kita mencintai bumi dan menjawab tantangan bangsa,” ujar Rektor Intiyas.

    Seusai simbolisasi, festival pun dimulai dengan energi yang semakin berlipat. Stand-stand pameran ramai dikunjungi oleh mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum yang ingin melihat hasil inovasi anak-anak muda yang berbakat.

    Di sudut Young Entrepreneur Progressive and Outstanding (YOUR PROUD), program dari Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan (DIK) UKSW terpajang dua produk unggulan yang telah menembus pendanaan dari Kemendikbud Ristek dalam program P2MW 2024: Asa Space dan Bahiti.

    Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Prof. Eko Sediyono menyatakan, festival ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mempraktikkan pelatihan yang selama ini mereka dapatkan. Kerja sama dengan BNI, OJK, dan BI membuka jalan bagi UKSW untuk menampilkan wirausahawan muda berbakat yang mendukung visi UKSW sebagai entrepreneurship research university,” ujarnya.

    Direktur DIK Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., menambahkan bahwa dalam festival ini, UKSW turut merangkul UMKM binaan DIK dari Salatiga untuk turut hadir. 

    “Harapannya, UMKM lokal dapat memperluas pasar mereka dan merasakan manfaat dari keberadaan festival ini, sehingga UKSW tidak hanya berdampak pada civitas academica, tetapi juga masyarakat sekitar,” tambahnya. 

    Di tengah hiruk-pikuk pengunjung yang lalu lalang, Novelia Asian, salah satu pemilik Asa Space, menyambut festival dengan gembira. 

    “Kami sangat senang dapat mengikuti acara ini. Ramai sekali! Ini kesempatan langka untuk memperkenalkan produk kami ke khalayak luas. Sejauh ini, acara ini adalah yang paling banyak pengunjungnya dan benar-benar jadi tempat yang laris manis untuk berjualan!” ujar mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) ini.

    Teknologi Ramah Lingkungan 

    Tidak ketinggalan, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) turut memamerkan dua inovasi terbaru mereka, buah riset dari Program Dana Padanan Kedaireka 2024. Di antaranya adalah Generator Air Berbahan Baku Udara yang dikembangkan hasil kolaborasi FSM dan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK).

    Felix Marcellino, salah satu anggota tim riset, menjelaskan bagaimana alat ini mampu “menyulap” udara menjadi air dengan prinsip pemanasan udara yang sederhana namun brilian. 

    “Inovasi ini sangat berarti, karena bisa membantu kebutuhan air di masa depan,” katanya sambil tersenyum bangga.

    Di sudut lain, FTEK menampilkan karya spektakuler mereka, “Echo Ride Sunstation” yang dirancang untuk mengisi daya motor listrik dengan tenaga matahari. Inovasi ini adalah langkah nyata UKSW untuk menghadirkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan visi kampus sebagai rumah bagi ilmu yang berdampak.

    Festival semakin meriah dengan hadirnya beragam penampilan dari etnis di UKSW, serta siswa SD, SMP, dan SMA Kristen Satya Wacana. Tari Tradisional Kekeplokan, band dan dance SMP, hingga paduan suara dan tarian SMA mengalun memenuhi lapangan. Selain itu, stand Kantor perwakilan BI provinsi Jateng, BNI, photo booth, dan lainnya juga turut memeriahkan festival.

     Di antara para pengunjung, Esi Lacosta, alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi, berbagi kesannya. 

    “Ini acara yang sangat seru. Selain banyak stand inovatif, UKSW juga menyediakan voucher makanan yang bikin harga lebih murah. Terima kasih, UKSW!” ucapnya. 

    Benedicta Felicia dari Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) juga menambahkan, “Stand YOUR PROUD sangat menarik. Saya senang bisa melihat berbagai karya wirausaha muda di sini. Acara ini benar-benar seru,” pungkasnya.

    Festival Generasi Cerdas Finansial ini adalah wadah pertemuan antara ide, visi, dan aksi, yang menjelma dalam karya dan kolaborasi. Kegiatan ini turut mendukung UKSW dalam kontribusinya dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 4 Pendidikan Berkualitas, SDGs 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDGs 11 Kota dan Komunitas Berkelanjutan, dan SDGs 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.