Kementrian Lembaga: OJK

  • OJK lantik pimpinan baru satuan kerja dan kepala OJK daerah

    OJK lantik pimpinan baru satuan kerja dan kepala OJK daerah

    Pengunjung memotret area luar ruang pengaduan Kontak 157 OJK di Wisma Mulia 2, Jakarta, Senin (2/12/2024) (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

    OJK lantik pimpinan baru satuan kerja dan kepala OJK daerah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 09:36 WIB

    Elshinta.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pembangunan nasional melalui penguatan organisasi OJK dengan melantik pimpinan baru Satuan Kerja Kantor Pusat dan Kepala OJK Daerah.

    “Diharapkan ini betul-betul bisa mendukung program pemerintah dan khususnya untuk meningkatkan pertumbuhan pembangunan Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Jakarta, Kamis.

    Menurut Mahendra, pergantian sejumlah pejabat di Kantor Pusat dan Kantor OJK Daerah juga sejalan dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mengamanatkan OJK untuk terus menguatkan sektor jasa keuangan dan semakin berkontribusi dalam pembangunan nasional melalui pengembangan perekonomian di berbagai daerah.

    Sesuai amanat UU P2SK ini, OJK dalam waktu dekat akan meresmikan dua kantor OJK baru di daerah yaitu Kantor OJK Provinsi Banten dan Kantor OJK Provinsi Bangka Belitung untuk memperkuat tugas-tugas OJK di daerah tersebut serta untuk semakin memperkuat pengembangan perekonomian daerah.

    “Banyak sekali program utama yang harus dilaksanakan pada periode dua tahun terakhir yang sampai saat ini pun masih kita lakukan melalui pembenahan dan penguatan industri jasa keuangan,” tambah Mahendra.

    Jajaran pejabat OJK yang dilantik adalah Dino Milano Siregar sebagai Kepala Departemen Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, Adi Dharma sebagai Kepala OJK Provinsi Banten, Haramain Billady sebagai Kepala OJK Purwokerto, Rochma Hidayati sebagai Kepala OJK Kalimantan Barat.

    Kemudian, Fatwa Aulia sebagai Kepala OJK Papua, Bismi Maulana Nugraha sebagai Kepala OJK Sulawesi Tenggara, Bonny Hardi Putra sebagai Kepala OJK Sulawesi Tengah, Farid Faletehan sebagai Kepala OJK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Yan Iswara Rosya sebagai Kepala OJK Provinsi Jambi.

    Sumber : Antara

  • KPK Identifikasi 8 Modus Korupsi Industri Asuransi Pelat Merah di Indonesia – Halaman all

    KPK Identifikasi 8 Modus Korupsi Industri Asuransi Pelat Merah di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan sudah beberapa kali kasus korupsi yang melibatkan petinggi perusahaan pelat merah alias BUMN di sektor jasa keuangan.

    Satu kasus terbaru yang menonjol adalah korupsi di perusahaan asuransi pelat merah PT Jasindo (Persero). Di kasus ini, KPK menahan 2 tersangka korupsi pembayaran komisi ke agen.

    “Ada banyak modus-modus korupsi di industri asuransi seperti kasus Jasindo,” kata Direktur Antikorupsi Badan Usaha KPK Aminudin saat menjadi pembicara Half Day Seminar Hari Antikorupsi Sedunia 2024 yang diselenggarakan Indonesia Re di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.

    Berdasar hasil identifikasi penyidik KPK setidaknya ada 8 modus korupsi di BUMN asuransi, yakni:

    Penunjukan rekanan atau reasuransi tertentu,
    Klaim asuransi fiktif,
    Penggelapan premi oleh agen atau broker,
    Komisi atau hadiah yang bersifat ilegal,
    Penyalahgunaan aset perusahaan,
    Manipulasi klaim ke nasabah,
    Manipulasi laporan keuangan untuk menghindari pajak,
    Fee atau klaim asuransi.

    “Akar korupsi di Indonesia berakar dari adanya konflik kepentingan,” ungkap Aminudin. Karena itu aturan tentang tindak pidana korupsi mengatur benturan-benturan kepentingan tersebut.

    Dia mengatakan, sebenarnya sudah ada sekitar 100 aturan dari OJK dan lain-lain yang melarang pejabat BUMN menerima sesuatu termasuk barang.

    Namun aturan-aturan yang ada memiliki kelemahan mendasar karena tidak mengatur larangan memberikan sesuatu. “Aturan larangan ini seharusnya tegas,” kata Aminudin.

    Untuk mencegah tindak pidana korupsi yang melibatkan badan usaha baik BUMN maupun swasta, KPK tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menanganinya.

    “Ada 2 juta pelaku usaha di Indonesia. Dengan sumber daya yang terbatas kami tak mungkin dekati one by one, maka itu pendekatan yang kami lakukan adalah melalui asosiasi dunia usaha.”

    “Kita memberikan sosialisasi ke dunia usaha yang bisnis harus memberikan suap atau gratifikasi. Sampai triwulan III 2024, kami bersama asosiasi telah menemukan 165 isu penting terkait korupsi berdasarkan masukan yang mereka sampaikan kepada kami,” beber Aminudin.

    Sebagian diantaranya berasal dari sektor jasa keuangan. Jenis-jenis tindak pidana korupsi tersebut antara lain:

    1. kerugian keuangan negara

    2. pemerasan

    3. Penggelapan dalam jabatan

    4. Perbuatan curang

    5. Benturan kepentingan dalam pengadaan

    6. Tindak pidana lain yang berhubungan dengan korupsi.

    Pengamat hukum Profesor Hikmahanto Juwana di diskusi ini menyoroti perlunya kesamaan perlakuan hukum terhadap dunia usaha BUMN dan sektor swasta yang menurutnya saat ini masih timpang.

    “Level playing field di industri asuransi tak sama antara pelaku industri asuransi swasta dan BUMN, kerena uang milik BUMN selama ini dianggap sebagai uang negara.”

    Jadi kalau ada tindakan pimpinan BUMN yang menyebabkan kerugian perusahaan dianggap juga merugikan negara.

    “Modus-modus korupsi di industri asuransi seperti yang selama ini jadi kriteria KPK, pada dasarnya praktik di industri asuransi swasta sudah dianggap sebagai hal biasa. Tapi di BUMN itu dianggap sebagai korupsi,” kata dia.

    Buyung Wiromo Samudro, Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Keuangan, Jasa Penilai dan Manufaktur BPKP mengatakan, upaya engawasan oleh BPKP terhadap BUMN selama ini difokuskan pada pengawasan tata kelola perusahaan atau aspek good corporate governance (GCG)-nya.

    “GCG di BUMN sudah dijalankan sejak 20 tahun lalu di Indonesia,” kata dia. Manfaat penerapan GCG di BUMN meningkatkan kenaikan laba dan total aset BUMN. 

    Dia membandingkan, di tahun 2019 skor rata-rata 83,10 versus total aset BUMN Rp7.773 triliun. Kemudian di 2022, skor rata-rata BUMN naik menjadi 84,89 dengan total aset BUMN Rp10.402 triliun.

    “Implementasi CGC di BUMN itu penting untuk mengatasi konflik kepentingan di dalam perusahaan itu sendiri,” tegasnya.

     

  • OJK:Standar pelaporan keuangan yang transparan cegah “greenwashing”

    OJK:Standar pelaporan keuangan yang transparan cegah “greenwashing”

    perlunya standar pelaporan keuangan yang lebih transparan untuk mencegah klaim ramah lingkungan yang menyesatkan yang dikenal sebagai praktik ‘greenwashing’Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan perlunya standar pelaporan keuangan yang lebih transparan untuk mencegah praktik “greenwashing” sehingga diharapkan alokasi modal, investasi dan pembiayaan benar-benar diarahkan pada keberlanjutan lingkungan.

    Greenwashing adalah sebuah strategi untuk membuat orang percaya bahwa suatu perusahaan menjalankan praktik melindungi lingkungan atau ramah lingkungan yang sebenarnya tidak dilakukannya.

    “Pertumbuhan pesat produk keuangan berkelanjutan menyadarkan kita atas kebutuhan mendesak akan perlunya standar pelaporan keuangan yang lebih transparan untuk mencegah klaim ramah lingkungan yang menyesatkan yang dikenal sebagai praktik ‘greenwashing’,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara di Jakarta, Kamis.

    Dalam Webinar The Greenwashing Trap: How to Build Public Awareness, Mirza menuturkan greenwashing adalah praktik memasarkan produk atau jasa keuangan yang seolah-olah ramah lingkungan atau selaras dengan mitigasi perubahan iklim dibandingkan kondisi faktualnya.

    Menurut dia, dibutuhkan transparansi dari industri jasa keuangan yang perlu diimbangi dengan pemahaman publik atas praktik greenwashing. OJK menyakini transparansi yang lebih baik akan menjadi fondasi dalam menjaga kredibilitas dan keberlanjutan produk keuangan hijau di pasar global.

    Pada 2017, OJK menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 tentang penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan, emiten dan perusahaan publik.

    POJK tersebut antara lain mengatur tentang kewajiban penerapan prinsip keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan, emiten dan perusahaan publik, dan kewajiban penyampaian rencana aksi keuangan berkelanjutan.

    POJK itu juga mengatur tentang kewajiban menyampaikan laporan berkelanjutan (sustainability report) bagi lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan publik. POJK tersebut juga mewajibkan kepada industri jasa keuangan, emiten dan perusahaan publik untuk melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

    Pada 2024, OJK dengan didukung oleh pemangku kepentingan menerbitkan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia yang merupakan transformasi dari Taksonomi Hijau Indonesia. Taksonomi digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan alokasi modal dan pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung target Net Zero Emission.

    OJK juga telah menerbitkan panduan Climate Risk Management and Scenario Analysis (CRMS) ​sebagai bentuk dukungan kebijakan dari OJK untuk pengelolaan risiko perubahan iklim.

    CRMS merupakan kerangka terpadu yang meliputi ​aspek tata kelola, strategi, manajemen risiko, dan pengungkapan untuk menilai ketahanan model bisnis dan strategi bank dalam menghadapi perubahan iklim dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

    Kerja sama antar-regulator, lembaga jasa keuangan, investor, masyarakat luas atau kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk memastikan akuntabilitas dan keberlanjutan dapat diukur dengan lebih membumi daripada laporan keberlanjutan yang disampaikan oleh industri jasa keuangan.

    “Acara kita hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai praktik greenwashing di industri jasa keuangan termasuk penjelasan tentang konsep, tipe, dampak serta rekomendasi untuk mencegah praktik tersebut. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan wawasan bermanfaat bagi seluruh hadirin dan meningkatkan kesadaran atau awareness,” ujarnya.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • OJK: Perlu batas atas emisi industri tingkatkan perdagangan karbon

    OJK: Perlu batas atas emisi industri tingkatkan perdagangan karbon

    Kenapa demandnya tidak banyak? Karena berbagai peraturan itu masih perlu didorong supaya ada memang batas atas dari berbagai industri batas atas dari emisi, yang mana kalau kita lihat di luar negeri batas atas itu ada di berbagai sektor industri

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, perlu ada batas atas emisi di tiap sektor industri untuk meningkatkan permintaan (demand) terhadap kredit karbon di bursa karbon.

    “Kenapa demandnya tidak banyak? Karena berbagai peraturan itu masih perlu didorong supaya ada memang batas atas dari berbagai industri batas atas dari emisi, yang mana kalau kita lihat di luar negeri batas atas itu ada di berbagai sektor industri,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara di Jakarta, Kamis.

    Dalam Webinar The Greenwashing Trap: How to Build Public Awareness itu, Mirza menuturkan saat ini volume dan nilai perdagangan di bursa karbon masih perlu ditingkatkan karena permintaannya tidak banyak.

    Dalam rangka meningkatkan nilai dan volume perdagangan di bursa karbon, ia mengatakan harus tercipta permintaan dari pelaku usaha di berbagai sektor terhadap kredit karbon.

    Untuk itu, selain perlu ada aturan mengenai batas atas emisi di tiap sektor industri, menurut Mirza, perlu juga ada carbon tax, yakni insentif dan disinsentif.

    “Karena kalau tidak ada batas atasnya dan tidak ada disinsentif, jika melanggar maka demand-nya terhadap kredit karbon tidak terjadi,” ujarnya.

    OJK mendorong semua pemangku kepentingan untuk belajar praktik terbaik dari berbagai kebijakan yang sudah dilakukan oleh berbagai negara dalam menurunkan emisi gas rumah kaca guna memenuhi komitmen terhadap Nationally Determined Contributions (NDC) yang berisi target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

    “Kredit karbon Indonesia memang sebaiknya harus terjadi, baik itu dari volume maupun dari yang berbagai sektor industri lain agar supaya emisi dari berbagai sektor itu bisa turun, dan untuk itu maka ayo kita dorong bersama,” ujarnya.

    Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan melaporkan bahwa sejak bursa karbon diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 September 2024, nilai perdagangan bursa karbon telah mencapai Rp37,06 miliar.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Dajajadi, menyebutkan bahwa total volume perdagangan karbon mencapai 613.894 tCO2e.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Resmi Melantai di Bursa, IPO AADI Oversubscribed 260,14 Kali

    Resmi Melantai di Bursa, IPO AADI Oversubscribed 260,14 Kali

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai dan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12/2024).

    Pada IPO, AADI telah melepas 778.689.200 saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. AADI berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat.

    Direktur Utama AADI Julius Aslan mengucapkan terima kasih atas dukungan Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

    Melalui IPO AADI ini, dia berharap AADI dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.

    “Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi,” ujar Julius di BEI, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    AADI bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi. Model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

    Dalam melakukan kegiatan operasinya, AADI melalui anak perusahaannya, menerapkan prinsip-prinsip good mining practices, yang secara aktif berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak operasi, serta mengimplementasikan program sosial yang efektif bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat senantiasa mandiri.

    Dari raihan dana IPO AADI sebesar Rp 4.321.725.060.000, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

    Kemudian, sebanyak 14,89% dana IPO AADI akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atas sebagian pokok pinjaman.

  • Cuan Banyak! Inilah Aplikasi Investasi Terbaik 2024 yang Aman untuk Pemula dan Diawasi OJK

    Cuan Banyak! Inilah Aplikasi Investasi Terbaik 2024 yang Aman untuk Pemula dan Diawasi OJK

    JABAR EKSPRES – Inilah aplikasi investasi terbaik 2024 yang bisa menghasilkan banyak cuan, aman untuk pemula dan diawasi OJK.

    Investasi kini menjadi salah satu cara cerdas untuk mengelola keuangan dan menambah penghasilan pasif.

    Namun, bagi pemula, memilih aplikasi investasi yang aman dan terpercaya bisa menjadi tantangan.

    Untungnya, tahun 2024 menghadirkan berbagai aplikasi investasi terbaik yang mudah digunakan, aman, dan tentunya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    BACA JUGA: Deretan Aplikasi Penghasil Uang, Nomor 4 Paling Terbukti Membayar!

    Berikut adalah rekomendasi aplikasi investasi terbaik tahun 2024 yang cocok untuk pemula dan telah memenuhi standar keamanan finansial di Indonesia.

    Keunggulan Memilih Aplikasi yang Diawasi OJK

    1. Keamanan Terjamin: Aplikasi yang terdaftar di OJK wajib mematuhi regulasi yang ketat, sehingga dana Anda lebih terlindungi.

    2. Transparansi: Semua transaksi dan pengelolaan dana dilakukan secara transparan.

    3. Bebas Penipuan: Aplikasi yang diawasi OJK mengurangi risiko investasi bodong atau ilegal.

    Daftar Aplikasi Investasi Terbaik 2024

    1. Bibit

    Bibit dikenal sebagai aplikasi investasi reksa dana yang user-friendly. Dengan fitur Robo Advisor, pemula bisa mendapatkan rekomendasi investasi berdasarkan profil risiko mereka.

    Minimal investasi di Bibit ini mulai dari Rp10.000, tersedia juga opsi Syariah, dan yang paling penting adalah sudah terdaftar di OJK.

    BACA JUGA: Tarik Saldo dari Aplikasi Game Penghasil Uang, Mudah dan Langsung Cair dalam Hitungan Menit

    2. Ajaib

    Ajaib menjadi pilihan populer bagi investor muda. Ajaib menawarkan fitur edukasi investasi sehingga cocok untuk belajar.

    Keunguulan berinvestasi pada aplikasi ini yaitu tidak ada minimal deposit untuk investasi saham, memiliki biaya transaksi rendah, serta sudah mendapat izin dari OJK dan BEI.

    3. Pluang

    Pluang menawarkan beragam pilihan aset investasi dalam satu aplikasi. Cocok bagi mereka yang ingin mencoba berbagai instrumen investasi.

    Minimal pembelian emas mulai dari Rp10.000, diversifikasi asset yang luas, dan diawasi OJK dan terdaftar di di Bappebti asset crypto.

    4. Bareksa

    Bareksa merupakan marketplace investasi terintegrasi pertama di Indonesia. Cocok untuk pemula yang ingin mulai investasi SBN dan reksa dana.

  • Resmi IPO, saham Adaro Andalan Indonesia dibuka tembus ARA

    Resmi IPO, saham Adaro Andalan Indonesia dibuka tembus ARA

    Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energiJakarta (ANTARA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan harga sahamnya dibuka naik 19,82 persen ke posisi Rp6.650 per lembar saham atau menembus Auto Reject Atas (ARA).

    Dalam aksi IPO, perseroan berhasil mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis perseroan.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Otoritas Jasa Keuangan dan BEI, sehingga perseroan dapat melakukan pencatatan perdana saham pada 5 Desember 2024. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), lembaga dan profesi penunjang pasar modal, Serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” ujar Direktur Utama AADI Julius Aslan di Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis.

    Dalam IPO, AADI melepas sebanyak 778,68 juta saham, atau setara 10 persen persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh perseroan, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.

    Julius mengungkapkan dana hasil IPO itu sebesar 37,23 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

    Kemudian, sebesar 14,89 persen akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.

    Melalui IPO, Ia berharap perseroan dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.

    “Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi,” ujar Julius.

    Ia menjelaskan, perseroan melalui perusahaan anaknya, bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi.

    Model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

    “Operational excellence merupakan core competence perseroan yang memungkinkannya untuk terus dapat bersaing dan bertahan dalam menghadapi kondisi makro yang penuh dengan tantangan,” ujar Julius.

    Ia melanjutkan, perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pengelolaan aspek – aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan bisnis grup Perseroan.

    “Dalam melakukan kegiatan operasinya, perseroan, melalui perusahaan anaknya menerapkan prinsip – prinsip Good Mining Practices,” ujar Julius.

    Ia memastikan Grup Perseroan telah dan senantiasa secara aktif berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak operasi, serta mengimplementasikan program sosial yang efektif bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat senantiasa mandiri.

    Produk batu bara termal utama perusahaan anak Perseroan yang dikenal dengan nama Envirocoal memiliki kandungan polutan yang sangat rendah dibandingkan dengan produk batu bara termal lain di pasar seaborne yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prudential Indonesia bayar klaim Rp13,6 triliun per kuartal III 2024

    Prudential Indonesia bayar klaim Rp13,6 triliun per kuartal III 2024

    Kami masih melihat potensi industri asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar

    Jakarta (ANTARA) – Prudential Indonesia menyalurkan pembayaran klaim dan manfaat senilai Rp13,6 triliun untuk 1,1 juta klaim hingga kuartal III 2024, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

    Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen di Jakarta Rabu mengatakan, kemampuan perseroan dalam membayarkan klaim tersebut didukung oleh kondisi keuangan yang sehat, terlihat dari tingkat solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) yang mencapai 476 persen, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 200 persen.

    “RBC perusahaan yang senantiasa kami jaga di atas ketentuan regulator mempertegas komitmen kami untuk dapat membayarkan klaim nasabah yang sesuai ketentuan polis hingga jangka panjang,” katanya.

    Ia pun mengatakan bahwa nasabah tidak perlu khawatir, karena selama pengajuan klaimnya sesuai dengan ketentuan polis, maka klaim mereka akan dibayarkan.

    Tidak hanya kemampuan membayar klaim dan tingkat RBC yang baik, ia menuturkan bahwa kinerja positif perseroan juga terlihat dari total aset dan investasi yang dikelola Prudential Indonesia, yakni masing-masing sejumlah Rp61,1 triliun dan Rp56 triliun.

    Karin menyatakan bahwa pihaknya selalu menerapkan praktik investasi yang bertanggung jawab dalam mengelola aset investasi nasabah.

    “Hal ini sejalan dengan misi kami untuk terus menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi kini dan nanti,” ujarnya.

    Sama seperti Prudential Indonesia, Prudential Syariah juga mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III tahun ini.

    Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan total klaim santunan dan manfaat senilai Rp1,8 triliun yang ditopang oleh tingkat solvabilitas Dana Tabarru sebesar 268 persen, dan Dana Perusahaan sebesar 2.031 persen.

    Ia juga menuturkan bahwa total aset dan total investasi perseroan tercatat sebesar Rp7 triliun dan Rp6,2 triliun, tumbuh masing-masing 4 persen yoy dan 1 persen yoy.

    “Kami masih melihat potensi industri asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar, sehingga pencapaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi menghasilkan berbagai layanan keuangan dan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau, serta berpusat pada kebutuhan peserta sesuai prinsip-prinsip syariah,” imbuhnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: M. Tohamaksun
    Copyright © ANTARA 2024

  • OJK dinilai lakukan langkah baik selama transisi pengawasan kripto

    OJK dinilai lakukan langkah baik selama transisi pengawasan kripto

    Apa yang dilakukan OJK selama transisi ini juga sudah cukup baik, karena kita dari dua bulan yang lalu itu sudah dipanggil untuk diskusi,

    Jakarta (ANTARA) – Chief Operating Office (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama transisi pengaturan dan pengawasan kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK sudah cukup baik.

    Seperti diketahui, pengelolaan aset keuangan digital, termasuk aset kripto, dialihkan ke OJK mulai Januari 2025 atau paling lambat dua tahun sejak Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) diberlakukan.

    “Apa yang dilakukan OJK selama transisi ini juga sudah cukup baik, karena kita dari dua bulan yang lalu itu sudah dipanggil untuk diskusi,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu.

    Dalam diskusi tersebut, ada beberapa topik yang dibahas. Dua di antaranya ialah perihal corporate account dan listing token.

    Untuk topik yang disebutkan pertama, dia menyampaikan bahwa saat ini posisi corporate account tidak diizinkan. Namun, dia menilai corporate account dapat menyumbang perputaran yang lebih besar.

    Berdasarkan alasan tersebut, Upbit Indonesia sebagai penyedia layanan menginginkan corporate account diperbolehkan.

    “Itu didengar dan dipertimbangkan (oleh OJK). Jadi, sejauh ini arahnya adalah kemungkinan besar nanti corporate account akan diizinkan,” ucap Resna.

    Terkait listing token, kini proses melakukan hal tersebut masih tergolong lama, sekitar tiga bulan. Upbit Indonesia mengharapkan proses listing token ke depan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

    “Kita memang bisnisnya itu harusnya cepat,” kata dia.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • IDSS Bisa Tingkatkan Likuiditas Pasar Modal, Begini Cara Kerjanya

    IDSS Bisa Tingkatkan Likuiditas Pasar Modal, Begini Cara Kerjanya

    Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah bersiap menerapkan Intraday Short Selling (IDSS) yang akan diimplementasikan pada awal 2025. Implementasi ini merupakan bagian dari strategi BEI yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pada likuiditas pasar dan mekanisme penentuan harga wajar (fair price discovery).
     
    Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Vinca Natalie Manik yang akrab disapa Dora sependapat, Intraday Short Selling (IDSS) diharapkan dapat membawa perkembangan positif bagi dunia pasar modal Indonesia. IDSS memungkinkan investor untuk menjual efek yang belum dimiliki dan harus dibeli kembali pada hari Bursa yang sama.
     
    “IDSS dapat meningkatkan likuiditas pasar dan nilai transaksi, dimana ketika investor melakukan short selling dengan menjual saham, maka dapat meningkatkan jumlah transaksi dan aktivitas perdagangan di pasar,” ujar Dora dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
    Dora melanjutkan, IDSS juga akan membuat pasar lebih menarik bagi investor karena mewujudkan mekanisme pasar dua arah, yakni dengan memfasilitasi investor pada posisi long maupun short. Selain itu, IDSS juga dianggap akan berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi harga pasar. Ketika harga sebuah saham overvalued, short selling dapat menjadi penyeimbang harga saham tersebut kembali ke harga wajar (fair price discovery).
     
    “Mandiri Sekuritas percaya, IDSS merupakan terobosan penting yang bermanfaat positif bagi investor maupun pasar modal, yaitu dapat menciptakan peningkatan likuiditas, mendorong fair price discovery, dan membangun mekanisme pasar secara dua arah demi mewujudkan perdagangan yang semakin teratur, wajar, dan efisien,” ucapnya.
     
    Kehadiran IDSS dapat membuka opsi hedging atau lindung nilai atas aset portofolio investor saat kondisi pasar sedang turun (bearish). Melalui IDSS, investor dapat menjual saham dan kemudian membelinya kembali di harga yang lebih rendah.
     

     

    Tantangan IDSS

    Akan tetapi, terdapat tantangan tersendiri bagi investor dalam menggunakan fasilitas IDSS, yakni kedisiplinan dalam melakukan pembelian di akhir hari. Dora menjelaskan, IDSS mengharuskan para investor untuk menutup posisi short mereka di hari Bursa yang sama.
     
    “Sehingga para investor harus memiliki kemampuan analisa pasar yang baik terkait pemilihan saham maupun penentuan momentum yang tepat untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko,” kata Dora lebih lanjut.
     
    Untuk menghadapi tantangan tersebut, BEI telah menetapkan pengaturan mengenai parameter risiko kegagalan investor menutup posisi di akhir hari. Sejalan dengan itu, Mandiri Sekuritas juga telah menyiapkan default waterfall ketika investor IDSS tidak dapat memenuhi kewajibannya.
     
    “Adapun, default waterfall kami juga mengacu kepada pedoman BEI, yang meliputi prosedur forced buy, pemindahbukuan efek, pinjam meminjam efek, hingga penjualan efek jaminan sebagai modal pemenuhan kewajiban nasabah,” imbuh dia.
     
    Pihaknya juga mengapresiasi otoritas, baik BEI maupun OJK yang telah membuka ruang bagi pasar modal Indonesia untuk mengimplementasikan short selling dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik. Namun, masih terdapat hal yang perlu diperkuat otoritas, yakni mekanisme pinjam meminjam efek.
     
    “Di beberapa negara, short selling yang sukses pada umumnya juga didukung oleh Pinjam Meminjam Efek (PME) yang kuat, sehingga, sebagai layanan dan mekanisme investasi baru di pasar modal Indonesia, hal tersebut dapat diperkuat,” ujar Dora.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)