Kementrian Lembaga: OJK

  • Gairahkan Industri Pasar Modal, OJK Tambah Satu Lagi Bank Kustodian – Halaman all

    Gairahkan Industri Pasar Modal, OJK Tambah Satu Lagi Bank Kustodian – Halaman all

    OJK telah memberikan izin kepada PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) sebagai Bank Kustodian.

    Tayang: Selasa, 11 Februari 2025 18:44 WIB

    Tribunnews/Jeprima

    BANK KUSTODIAN BARU – OJK telah memberikan izin kepada PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) sebagai Bank Kustodian. Bergabungnya bank ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur pasar modal di Indonesia, Selasa (11/2/2025). 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-56/PM.02/2024 tanggal 15 November 2024 telah memberikan izin kepada PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) sebagai Bank Kustodian.

    Dengan izin tersebut, Bank INA telah resmi menjadi Bank Kustodian, sehingga dapat memberikan layanan kebutuhan kustodian kepada nasabah institusi dan individual, baik lokal maupun asing.

    Direktur Utama Bank INA, Henry Koenaifi menyampaikan, dengan Bank INA sebagai penyedia bank kustodian maka hal ini mendukung dan memberikan kontribusi bagi perkembangan industri pasar modal pada khususnya dan industri perbankan pada umumnya.

    “Bank INA menjadi bank yang ke-28 dari 106 bank umum di Indonesia yang memiliki layanan bank kustodian,” kata Henry dikutip Selasa (11/2/2025).

    Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Samsul Hidayat mengatakan, bergabungnya Bank INA sebagai pemegang rekening KSEI yang dapat memberikan layanan kustodian diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur pasar modal.

    “Ini untuk mendukung pengelolaan aset dan transaksi pasar modal, dapat memberikan manfaat jangka,” ujarnya.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Capai 11% di 2025

    OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Capai 11% di 2025

    Jakarta, FORTUNE – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis kinerja sektor keuangan di tahun 2025 masih dalam tren positif. Kinerja positif itu didukung oleh sejumlah sektor industri seperti perbankan, Multifinance hingga asuransi.

    “Mencermati berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi, serta kebijakan-kebijakan yang akan diambil, OJK memproyeksikan Kredit perbankan tumbuh sebesar 9 hingga 11 persen,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025. 

    Ia menyebut kinerja intermediasi itu dukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank yang diproyeksikan naik sebesar 6 hingga 8 persen. Untuk industri pasar modal, penghimpunan dana ditargetkan sebesar Rp220 triliun.  

    Lesunya penjualan motor ganggu pembiayaan multifinance

    ilustrasi pom bensin (wikimedia commons/Darmas SB)

    Sementara itu, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (multifinance) juga diproyeksikan tumbuh 8 hingga 10 persen dengan mencermati kondisi penjualan kendaraan bermotor yang menurun. 

    Sedangkan pada aset asuransi diperkirakan tumbuh sebesar 6-8 persen. Aset Dana Pensiun diperkirakan tumbuh 9-11 persen dan Aset Penjaminan diperkirakan tumbuh 6-8 persen.  

    Mahendra menekankan pentingnya sinergi kebijakan dengan berbagai pihak baik Pemerintah, otoritas moneter, industri jasa keuangan, para pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. 

    “Hal itu dibutuhkan tidak hanya dalam konteks pencapaian outlook kinerja sektor jasa keuangan (SJK), namun dalam memaksimalkan kebermanfaatan SJK bagi perekonomian nasional,” kata Mahendra.

    Cegah fraud, OJK bentuk Sipelaku

    Ilustrasi fraud. (Pixabay/Alexas_Fotos)

    Dalam PTIJK ini, OJK meluncurkan Sistem Informasi Pelaku di Sektor Keuangan (Sipelaku) dan Indonesia Anti Scam Center (Pusat Pelaporan Penipuan Transaksi Keuangan). 

    “Sipelaku adalah aplikasi yang memuat informasi rekam jejak pelaku pada lingkup sektor jasa keuangan yang dikelola oleh OJK untuk mendukung peningkatan integritas di sektor jasa keuangan,” jelas Mahendra. 

    Aplikasi Sipelaku memuat informasi rekam jejak diantaranya profil pelaku, riwayat alamat, riwayat pekerjaan dan riwayat fraud. 

    Data dan atau informasi yang dimuat pada Sipelaku bersumber dari Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud (SAF) yang disampaikan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) kepada OJK sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Lembaga Jasa Keuangan dan data dan/atau informasi yang ditetapkan oleh OJK.

  • Waspada! Efisiensi Anggaran Bisa Berdampak ke Perbankan – Page 3

    Waspada! Efisiensi Anggaran Bisa Berdampak ke Perbankan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Instruksi ini soal efisiensi anggaran negara sebesar Rp 306,69 triliun untuk tahun anggaran 2025.

    Langkah ini mencakup pengurangan belanja kementerian/lembaga dan alokasi dana transfer ke daerah, dengan tujuan utama mendukung program-program pemerintah yang berdampak cepat.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengatakan pemangkasan anggaran negara yang mencapai Rp 306 triliun tentunya akan memberi dampak pada kegiatan bisnis di dalam negeri, termasuk sektor perbankan.

    Menurutnya, dengan anggaran yang lebih terbatas, konsumsi domestik dan investasi sektor publik dapat mengalami penurunan, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Bagi bank, hal ini mungkin memengaruhi volume kredit dan kinerja investasi, yang berimbas pada target pertumbuhan kredit yang diperkirakan akan melambat.

    Prinsip Kehati-hatian

    Namun, sektor perbankan Indonesia memiliki dasar yang cukup kuat dalam menghadapi tantangan ini. Karena bank-bank di Indonesia sejauh ini telah menerapkan prinsip kehati-hatian yang baik, terutama pasca-reformasi 1998, dan telah memenuhi standar internasional yang diharapkan.

    Prinsip kehati-hatian inilah yang menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian.

    “Kabar baiknya. Karena memang dalam penerapan prinsip kehati-hatian bank kita sudah cukup bagus bahkan semenjak reformasi 1998 banyak sekali perubahan peraturan perundang-undangan dan juga peningkatan rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan internasional standar,” kata Dian dalam konferensi pers PTIJK 2025, di JCC Jakarta, Selasa (11/2/2025).

     

  • OJK Beberkan Alasan RI Bentuk Bank Emas

    OJK Beberkan Alasan RI Bentuk Bank Emas

    Jakarta

    Pemerintah berencana menyelenggarakan bisnis baru, yakni bullion bank atau bank emas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan alasan penyelenggaraan kegiatan usaha baru tersebut.

    Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ahmad Nasrullah mengatakan berdasarkan kajian yang dipelajari, penyelenggaraan kegiatan usaha bank emas ini untuk mengoptimalkan potensi emas yang ada di Indonesia.

    “Khususnya yang masih disimpan di brankas mungkin tidak di bawah bantal akan dioptimalkan melalui skema salah satunya,” kata Ahmad dalam acara Seminar Bullion Financial Services in Indonesia: Opportunities and Challenges, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Kemudian, usaha bullion dapat mendorong hilirisasi di sektor pertambangan, manufaktur, hingga ritel. Ahmad menjelaskan usaha bullion dapat mendorong keseluruhan ekosistem di Indonesia, mulai dari pengusaha hingga pengguna terakhir. Salah satunya, melalui pembiayaan di sektor-sektor yang digenjot untuk hilirisasi.

    “Contohnya lagi kita mungkin nanti dalam kapasitas OJK sebagai pengawas, ini bisa mendorong ya financing untuk men-support ekosistem yang ada di sini. Mungkin pembiayaan kepada refiners-nya, pembiayaan kepada manufacturer-nya dan segala macam. Nah ini jadi yang kami bayangkan,” tambah Ahmad.

    Menurut dia, usaha bullion memerlukan belasan tahun agar menjadikan kegiatan usaha tersebut menjadi kegiatan bisnis utama. Hal ini terbukti di Turki dan India. Untuk itu, dia berharap kegiatan ini dapat berjalan sehingga berbagai macam potensi dapat terwujud.

    “Ya mudah-mudahan kita dalam trend itu, makanya kita buat roadmap sampai 2045. Kita harapkan semua ekosistem ini bisa terbentuk ya dalam pemandu pemerintah nanti supaya kegiatan bullion juga seperti yang diharapkan beserta potensi-potensinya bisa terwujud,” terang dia.

    (rrd/rrd)

  • OJK Luncurkan Indonesia Anti-Scam Center dan SIPELAKU, Basmi Penipuan di Sektor Keuangan – Halaman all

    OJK Luncurkan Indonesia Anti-Scam Center dan SIPELAKU, Basmi Penipuan di Sektor Keuangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan atau Indonesia Anti-Scam Center (IASC) dan Sistem Informasi Pelaku di Sektor Jasa Keuangan atau SIPELAKU.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, IASC dibentuk dalam rangka melakukan penanganan penipuan atau scam yang terjadi di sektor keuangan.

    Melalui IASC, korban penipuan disebut memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh pengembalian dana dengan langkah penanganan yang lebih cepat.

    Berdasarkan bahan paparan Mahendra, IASC merupakan forum koordinasi antara OJK, anggota SATGAS PASTI, asosiasi perbankan, jasa pembayaran, dan e-commerce.

    IASC bisa melakukan penundaan transaksi, pemblokiran rekening, mengidentifikasi pelaku penipuan, pengembalian dana korban yang tersisa, dan penindakan hukum.

    “Ke depan penanganan scam akan diperkuat dengan rencana pembentukan Global Anti-Scam Alliance Indonesia Chapter,” katanya saat acara pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Untuk melengkapi ekosistem penegakan integritas di sektor jasa keuangan dan mempersempit ruang gerak pelaku penipuan di sektor jasa keuangan, OJK juga membentuk database fraudster terintegrasi yang disebut SIPELAKU.

    SIPELAKU menjadi sarana diseminasi pelaku penipuan keuangan kepada lembaga jasa keuangan.

    SIPELAKU juga dapat mempersepit ruang greak penipuan serta memberikan efek jera dan meminilaisasi kerugian.

    Mahendra berharap SIPELAKU dapat menjadi bagian dari manajemen risiko bagi lembaga jasa keuangan dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan.

    “Ke depan interkoneksi SIPELAKU terus akan dikembangkan dengan sumber data dan sumber informasi lain,” ujarnya.

     

  • OJK Ramal Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan di 2025 Tak Lebih dari 11 Persen – Halaman all

    OJK Ramal Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan di 2025 Tak Lebih dari 11 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar optimistis tren positif kinerja sektor keuangan pada 2025 akan berlanjut.

    OJK pun memproyeksikan kredit perbankan tumbuh 9-11 persen, didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6-8 persen.

    Pada 2024, perbankan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 7.827 triliun, tumbuh double digit sesuai target dan mencapai 10,39 persen dengan disertai risiko kredit yang terjaga.

    Lalu, pada tahun ini, penghimpunan dana di pasar modal ditargetkan sebesar Rp 220 triliun.

    Pada 2024, penghimpunan dana di pasar modal melampaui target di atas Rp 200 triliun, yaitu mencapai Rp 259,24 triliun dari 199 penawaran umum yang secara nominal didominasi oleh penawaran umum sektor keuangan sebesar 36 persen.

    “Di sisi permintaan, jumlah investor pasar modal tumbuh enam kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 14,87 juta investor per akhir Desember 2024,” kata Mahendra saat acara pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Selanjutnya, pada 2025, piutang perusahaan pembiayaan diproyesikan tumbuh 8-10 persen.

    Aset asuransi diperkirakan tumbuh 6-8 persen, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh 9-11 persen, dan aset penjaminan diperkirakan tumbuh 6-8 persen.

    “Kami akan senantiasa melakukan review outlook ini secara berkala untuk diselaraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mahendra.

    Ia mengatakan, dalam rangka menjaga kinerja sektor jasa keuangan serta target pertumbuhan ekonomi nasional, sinergi kebijakan perlu diperkuat.

    Terutama untuk mendukung perbaikan iklim investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta penyelesaian berbagai aturan turunan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), baik terkait menjaga stabilitas sistem keuangan maupun program kendalaman pasar. 

  • OJK Catat Perbankan Telah Salurkan Kredit Rp7.827 Triliun Sepanjang 2024, Tumbuh 10,39 Persen – Halaman all

    OJK Catat Perbankan Telah Salurkan Kredit Rp7.827 Triliun Sepanjang 2024, Tumbuh 10,39 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perbankan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 7.827 triliun sepanjang 2024.

    Hal itu diungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat acara pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Awalnya, di tengah dinamika global, Mahendra menyebutkan perekonomian dan sektor jasa keuangan Indonesia menunjukkan resiliensi dan tetap tumbuh baik.

    Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 tercatat 5,03 persen dengan indikator kinerja sektor jasa keuangan yang positif.

    Lalu, kata Mahendra, hal itu didukung oleh fondasi permodalan yang solid, likuiditas mencukupi, dan profil risiko yang terkelola dengan baik.

    “Dari aspek intermediasi, perbankan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 7.827 triliun, tumbuh double digit sesuai target dan mencapai 10,39 persen dengan disertai risiko kredit yang terjaga.,” kata Mahendra.

    Sementara itu, piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 6,92 persen menjadi Rp 503,43 triliun.

    Di sisi lain, intermediasi non-konvensional seperti outstanding pembiayaan pinjaman dari fintech peer-to-peer lending tercatat Rp 77,02 triliun, tumbuh 29,14 persen.

    Lalu, pembiayaan produk Buy Now Pay Later (BNPL) yang dilakukan oleh perbankan dan perusahaan pembiayaan masing-masing tercatat Rp 22,12 triliun dan Rp 6,82 triliun atau tumbuh masing-masing  43,76 dan 37,6 persen.

    “Industri pergadaian tercatat sebesar Rp 88,05 triliun atau tumbuh 26,9 persen,” ujar Mahendra. 

  • Gibran dan Inisial C Dilaporkan ke Polisi, Ini Kabar Terbaru eFishery

    Gibran dan Inisial C Dilaporkan ke Polisi, Ini Kabar Terbaru eFishery

    Jakarta, CNBC Indonesia – Petinggi startup akuakultur eFishery dilaporkan ke polisi di tengah dugaan kecurangan atau fraud. Laporan tersebut bahkan sudah masuk sejak tahun lalu

    Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengaku masih terus menyelidiki kasus eFishery yang mendapat sorotan publik setelah terungkapnya dugaan tindakan pemalsuan laporan keuangan oleh pendiri dan mantan CEO, Gibran Huzaifah.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pelaporan atas nama Gibran dan oknum yang berinisial C sudah dilakukan sejak 2024 lalu.

    “Sudah dilakukan pelaporan itu sejak tahun 2024. Awalnya ya, awal tahun yaitu sekitar bulan 2, bulan 3, bulan 4, bulan 5. Kemudian di Bareskrim juga menerima laporan tersebut, itu di Polda Metro juga,” ujarnya saat ditemui di kantornya, dikutip Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, kasus tersebut juga ditelusuri oleh lembaga terkait, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “Maka laporan itu sudah dilakukan ada yang pada tahap penyelidikan dan juga penyidikan,” imbuhnya.

    Sebagai tindak lanjut, Bareskrim-Polri nanti akan melakukan gelar bersama. Sebab ada beberapa laporan yang sudah diterima, baik itu laporan di Polda Metro, Mabes-Polri Barreskrim, dan OJK.

    “Nanti akan dilakukan gelar bersama Bareskrim dengan Polda Metro Jaya dan OJK. Tentu itu yang bisa kami sampaikan,” pungkasnya.

    Pemalsuan Laporan Keuangan eFishery

    Berdasarkan dokumen yang diterima CNBC Indonesia, perusahaan yang sudah mencapai status unicorn lewat pendanaan Seri D US$ 200 juta pada 2023 lalu tersebut memiliki dua buku laporan keuangan yang berbeda, yakni eksternal dan internal.

    Berdasarkan laporan eksternal, eFishery membukukan profit sebelum pajak senilai Rp261 miliar selama periode Januari-September 2024. Padahal, versi laporan internal menunjukkan eFishery justru rugi Rp578 miliar dalam periode yang sama.

    Sejak 2021 hingga 9 bulan di 2024, laporan eksternal eFishery memperlihatkan pertumbuhan profit sebelum pajak yang positif dan stabil. Berbanding terbalik dengan laporan internal yang menunjukkan perusahaan terus merugi sejak 2021. Kerugian paling parah pada 2022 sebesar Rp784 miliar. Kemudian pada 2023 sebesar Rp759 miliar.

    Parahnya, dua pembukuan ini dimulai sejak 2018 dengan keterlibatan para eksekutif, sehingga fraud yang dilakukan bersifat sistemik.

    Dalam dokumen yang sama disebut beberapa nama yang diduga aktif mengelolalaporan keuangan ganda antara lain Gibran dan Angga Hadrian. Adapun, co-founder Crisna Aditya disebut sebagai salah satu orang yang mengetahui soal laporan keuangan ganda.

    (npb/dem)

  • Hari ini Dapat Saldo DANA Gratis Rp50.000 dari Aplikasi Uang Viral Terbaru 2025

    Hari ini Dapat Saldo DANA Gratis Rp50.000 dari Aplikasi Uang Viral Terbaru 2025

    JABAR EKSPRES – Hari ini kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan saldo DANA gratis yang bisa di klaim lewat aplikasi terbaru yang sedang viral di tahun 2025.

    Aplikasi penghasil saldo DANA ini mampu memberikan hadiah langsung sebesar Rp50.000 kepada pengguna baru.

    Baca juga : Ada di Play Store, ini Aplikasi Penghasil Uang Resmi OJK 2025 Membayar hingga Rp1 Juta Per Minggu

    Baca juga : Cara Pinjam Saldo Uang Rupiah Elektronik Rp500.000 di Aplikasi DANA

    Yang lebih menarik lagi, aplikasi ini tidak mengharuskan pengguna untuk mengundang teman, sehingga siapa pun bisa mendapatkan uang dengan cepat tanpa perlu repot membagikan kode referral.

    Mau tau caranya? Sok simak penjelasannya berikut ini yak!

    Cara Dapat Saldo DANA Gratis Rp50.000 Hari ini

    Untuk bisa mendapatkan uang dari aplikasi ini, langkah pertama tentu saja adalah mengunduh terlebih dahulu aplikasi StepFit di Google Play Store.

    Setelah berhasil menginstal aplikasi, pengguna harus melakukan pendaftaran dengan memasukkan data yang di minta, seperti nomor telepon atau email.

    Begitu pendaftaran selesai, pengguna baru akan langsung mendapatkan bonus saldo awal sebesar 50.000 berupa koin.

    Nah, koin ini bisa langsung di tukar atau di konversi menjadi saldo DANA senilai Rp50.000.

    Tapi tidak cukup sampai di situ, kamu juga bisa mendapatkan lebih banyak saldo gratis dengan bermain di aplikasi ini.

    Salah satu cara utama untuk mendapatkan saldo DANA dari aplikasi ini adalah dengan berjalan kaki atau jogging.

    Baca juga : KLAIM Saldo DANA Gratis Langsung Cair hingga Rp400.000 Cukup Pakai Akun Gmail

    Baca juga : Cairkan Saldo DANA hingga Rp 200 Ribu Gratis di Amplop DANA Kaget Hari ini

    Aplikasi ini memiliki fitur penghitung langkah, di mana semakin banyak langkah yang dilakukan setiap hari, semakin banyak koin yang bisa di kumpulkan.

    Misalnya, untuk setiap 1.000 langkah yang berhasil di capai, pengguna akan mendapatkan hadiah berupa koin yang nantinya bisa di tukarkan dengan uang tunai.

    Bagi yang sudah terbiasa berjalan kaki atau sering jogging, aplikasi ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang mudah dan menyenangkan. Tidak hanya sehat, tetapi juga menguntungkan.

  • 15 Game Penghasil Uang Terbaru Terbukti Membayar Langsung ke Rekening di 2025

    15 Game Penghasil Uang Terbaru Terbukti Membayar Langsung ke Rekening di 2025

    JABAR EKSPRES – Bagi kamu yang ingin menghasilkan uang hanya dengan bermain game, ada banyak aplikasi penghasil uang terbaru terbukti membayar tahun 2025 yang langsung ke rekening.

    Semua aplikasi yang di sebutkan dalam artikel di sini bisa di mainkan secara gratis tanpa perlu modal.

    Selain itu, game-game ini tersedia secara legal di Google Play Store sehingga aman digunakan.

    Baca juga : Tarik Saldo DANA Gratis Langsung Cair hingga Rp244.000 di Tahun 2025, ini Caranya

    Baca juga : Cara Pinjam Saldo Uang Rupiah Elektronik Rp500.000 di Aplikasi DANA

    Game Penghasil Uang Tercepat Terbaru 2025 Terbukti Membayar Langsung ke Rekening

    Berikut daftar aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan penghasil tambahan hanya dengan bermain game:

    1. DanaCash

    DanaCash adalah aplikasi yang memungkinkan kamu mendapatkan uang dengan cara bermain kuis.

    Selain itu, tersedia juga berbagai tugas tambahan seperti membaca artikel dan mengunduh aplikasi.

    Semua tugas yang kamu selesaikan akan memberikan hadiah dalam bentuk saldo yang bisa di tarik melalui rekening DANA.

    2. Tiny Planet Blast

    Dalam game ini, kamu cukup mengetuk roket untuk menghancurkan planet dan mendapatkan koin.

    Ada juga fitur lucky draw yang bisa digunakan untuk meningkatkan jumlah koin yang di kumpulkan.

    Penarikan saldo bisa dilakukan melalui rekening PayPal, GCash, Payeer, dan DANA.

    Baca juga : Ada di Play Store, ini Aplikasi Penghasil Uang Resmi OJK 2025 Membayar hingga Rp1 Juta Per Minggu

    Baca juga : KLAIM Saldo DANA Gratis Langsung Cair hingga Rp400.000 Cukup Pakai Akun Gmail

    3. Garuda Reward

    Garuda Reward menawarkan berbagai cara untuk menghasilkan uang, termasuk bermain game, mengikuti kuis, dan menebak kata.

    Proses penggunaannya cukup mudah, sehingga cocok untuk siapa saja yang ingin mendapatkan saldo tambahan dengan cara yang menyenangkan.

    4. Soccer Crush

    Soccer Crush adalah game yang mirip dengan permainan puzzle, di mana pemain harus mencocokkan ikon yang sama.

    Untuk penarikan saldo, tersedia pilihan melalui rekening DANA dengan minimal Rp30.000 dan maksimal Rp200.000.

    5. Merge Watermelon

    Game ini mengharuskan kamu menjatuhkan buah ke dalam tumpukan buah yang warnanya sama.