Kementrian Lembaga: OJK

  • Ini Pasar yang Sangat Bagus

    Ini Pasar yang Sangat Bagus

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat adanya peningkatan minat masyarakat Indonesia untuk mengadopsi gaya hidup syariah yang sesuai dengan prinsip spiritual. Tren ini dipandang sebagai peluang besar yang harus segera dimanfaatkan.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti bahwa Indonesia memiliki populasi muslim terbesar ketiga di dunia, dengan mayoritas penduduk berusia muda.

    “Peningkatan populasi muda, sebagai the largest spender sekarang, dan juga mereka sangat ingin punya gaya hidup yang halal, yang syariah, lebih spiritual sekarang banyak, dan itu harus dimanfaatkan. That’s a very good market untuk kita manfaatkan bersama,” kata Friderica dalam acara Ekonomi Syariah 2025 dengan tema “Gaya Hidup Halal dan Tren Konsumsi” di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Ia menyebut OJK telah memberikan dukungan penuh melalui berbagai regulasi dan program. Dia juga menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap prinsip-prinsip syariah. 

    “Kalau dari sisi supply, tidak usah dipertanyakan bagaimana dukungan regulator, misalnya dalam mendukung ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang mendorong perkembangan syariah di Indonesia,” jelasnya tentang peluang dari gaya hidup syariah di Indonesia.

    OJK juga mendorong konsolidasi dan penguatan unit usaha syariah di berbagai sektor sehingga suatu saat dapat memisahkan diri, dan mampu berdiri sendiri. Dari sektor perbankan pihaknya mendorong agar perbankan syariah memiliki roadmap-nya, pasar modal syariah, dan asuransi syariah.

    “Banyak sekali yang kita lakukan, termasuk yang kita ramu semuanya di dalam kegiatan literasi, edukasi,” kata Friderica.

    Salah satu program yang baru saja diluncurkan ialah gerak syariah, gebyar ramadan, ekonomi keuangan syariah. Program yang terbukti efektif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. 

    “Karena tahun lalu, kita ada 3 juta masyarakat yang ikut dalam program gerak syariah ini, dan 2 jutanya dalam kegiatan. Saya tidak ingat angka pastinya, tetapi sekitar 2 juta itu adalah untuk yang mengikuti literasi, dan yang 1 juta itu mereka melakukan inklusi keuangan syariah,” jelas Friderica soal peluang ekonomi memanfaatkan gaya hidup syariah.

  • Kemarin, Pertamina pastikan tak ada kebakaran hingga pelemahan IHSG

    Kemarin, Pertamina pastikan tak ada kebakaran hingga pelemahan IHSG

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa bidang ekonomi yang terjadi pada Kamis (27/2) masih hangat dan relevan untuk disimak kembali pada pagi ini.

    Di antaranya mulai dari Pertamina yang memastikan tidak ada kebakaran tangki 38T-101 di Kilang Cilacap hingga pelemahan signifikan pada indeks harga saham gabungan (IHSG).

    Berikut rangkuman beritanya.

    Pertamina pastikan tidak ada kebakaran tangki di Kilang Cilacap

    Pejabat sementara Area Manager Communication, Relations and CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Sunaryo Adi Putra memastikan tidak ada kebakaran tangki 38T-101 di Kilang Cilacap seperti dalam video yang beredar melalui media sosial.

    “Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala,” kata Sunaryo Adi Putra saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

    Baca selengkapnya.

    Dirut Pertamina tegaskan kualitas Pertamax sesuai standar

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan produk Pertamax, jenis BBM dengan angka oktan (research octane number/RON) 92, dan seluruh produk Pertamina lainnya, telah memenuhi standar dan spesifikasi, yang ditentukan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.

    “Kami pastikan operasional Pertamina saat ini berjalan lancar dan terus mengoptimalkan layanan, serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat,” kata Simon di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya.

    Trenggono: Kades siap bayar denda Rp48 miliar pagar laut Tangerang

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa kepala desa dan perangkat desa yang menjadi pelaku pemagaran laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, siap membayar denda administrasi sebesar Rp48 miliar.

    Trenggono dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti-bukti yang ada, pihaknya telah menetapkan dua orang sebagai penanggung jawab pembangunan pagar laut Tangerang, yaitu inisial A selaku kepala desa dan inisial T selaku perangkat desa.

    “Pelaku telah mengakui dan bertanggung jawab terhadap pemasangan pagar laut serta bersedia membayar denda administratif sesuai peraturan yang berlaku. Saat ini sudah dikenakan denda sebesar Rp48 miliar sesuai dengan luasan dan ukuran,” kata Trenggono.

    Baca selengkapnya.

    BEI apresiasi kontribusi Galeri Investasi kembangkan pasar modal

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Penghargaan Galeri Investasi (GI) BEI 2025, sebagai upaya untuk memberikan apresiasi atas kinerja dan kontribusi GI BEI dalam pengembangan pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2024.

    Pemberian penghargaan merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi GI BEI dalam mengedukasi masyarakat, meningkatkan literasi keuangan, serta mendorong pertumbuhan jumlah investor di Indonesia.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi di Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis, mengapresiasi peran GI BEI dalam meningkatkan literasi keuangan dan akses informasi mengenai pasar modal bagi masyarakat luas.

    Baca selengkapnya.

    Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menyampaikan pelemahan signifikan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan oleh pelaku pasar asing yang keluar dari pasar saham Indonesia (foreign outflow).

    Sikap pelaku pasar asing itu disebabkan oleh berbagai sentimen dari tingkat global, utamanya terkait ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke berbagai negara.

    Pertama, Hans menjelaskan pelaku pasar khawatir terhadap ancaman tarif AS ke Uni Eropa sebesar 25 persen, katanya saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bukan Sekadar Pasar, OJK Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Produk Halal

    Bukan Sekadar Pasar, OJK Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Produk Halal

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya Indonesia untuk segera menggenjot ekonomi syariah dan menjadi produsen utama produk halal. Indonesia, dengan pasar yang besar, tidak boleh hanya menjadi konsumen, tetapi harus menjadi pemain utama sebelum diambil alih oleh negara lain.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam acara Ekonomi Syariah 2025 dengan tema “Gaya Hidup Halal dan Tren Konsumsi” di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    “Ini sangat timely kita berbicara hal ini, jangan sampai kita ketinggalan, jangan sampai Indonesia itu hanya menjadi pasar saja dari berbagai tawaran-tawaran produk halal, tawaran-tawaran produk yang berbasis syariah,” kata Friderica.

    Ia menekankan bahwa Indonesia, dengan populasi Muslim yang besar, harus memanfaatkan potensi ini untuk menjadi pemain utama dalam industri halal. 

    “Jangan sampai kita ini hanya menjadi pasar saja. Namun, kita harus menjadi pemain utama dan bagaimana memberikan manfaat dampaknya kepada bangsa dan negara, kepada masyarakat kita, kepada ekonomi dan keuangan di Indonesia,” ujarnya.

    Friderica juga menyoroti berbagai prestasi yang telah diraih Indonesia dalam industri halal global. Meski masih belum maksimal Friderica menyebut industri halal dunia terus meningkat mengalami perkembangan yang pesat. 

    Ia menambahkan bahwa sektor pariwisata, rekreasi, farmasi, kosmetik, dan lainnya juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Indonesia dalam berbagai sektor industri halal. 

    “Dan juga Indonesia memiliki peringkat yang baik dalam pengembangan industri halal, yaitu peringkat kedua untuk industri makanan halal, peringkat ketiga untuk fashion muslim, dan juga peringkat kelima untuk industri farmasi dan kosmetik halal, peringkat keenam untuk industri media dan rekreasi, serta peringkat ketujuh untuk keuangan syariah. Sementara itu untuk pariwisata ramah muslim, Indonesia menempati urutan pertama berdasarkan Global Muslim Travel Index,” pungkasnya tentang produk halal di Indonesia.

  • Kakorlantas: Pelayanan Samsat Harus Mudah, Cepat, dan Transparan

    Kakorlantas: Pelayanan Samsat Harus Mudah, Cepat, dan Transparan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho menegaskan, pelayanan Samsat harus makin modern dan adaptif sejalan dengan transformasi digital. Pelayanan Samsat harus mudah, cepat, dan transparan.

    “Samsat harus hadir untuk kepentingan rakyat, memberikan layanan yang mudah, cepat, dan transparan. Digitalisasi Samsat, termasuk implementasi Samsat Digital dan BPKB Digital, adalah langkah penting dalam reformasi pelayanan publik,” kata Kakorlantas Agus Suryo, dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

    Selain itu, ia menyoroti pentingnya pelayanan berbasis teknologi agar masyarakat dapat mengakses layanan Samsat dengan lebih mudah tanpa kendala administratif yang berbelit-belit.

    Kakorlantas sebelumnya menghadiri rapat koordinasi (rakor) pembina Samsat tingkat nasional tahun anggaran 2025 di Surabaya, Jawa Timur, pada 25 Februari 2025. Acara ini juga dihadiri jajaran stakeholder utama, termasuk PT Jasa Raharja, dan Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (BKD Kemendagri), serta perwakilan pemerintah daerah dan lembaga keuangan.

    Sebagai bagian dari rakor ini, dilakukan penandatanganan Program Kerja Bersama Pembina Samsat 2025 untuk memperkuat transparansi dan efisiensi layanan Samsat di seluruh Indonesia.

    Dengan tema “Transformasi Pelayanan Samsat yang Adaptif dan Transparan Melalui Digitalisasi Guna Peningkatan Pelayanan Publik”, rakor ini bertujuan memperkuat koordinasi Samsat dalam menghadapi tantangan regulasi, meningkatkan kepatuhan pajak kendaraan, serta mendorong inovasi layanan berbasis digital.

    Dirjen BKD Kemendagri Agus Fatoni menyoroti peran penting pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) sebagai sumber utama pendapatan daerah. Ia mengungkapkan bahwa capaian realisasi PKB dan BBNKB pada tahun 2024 telah melampaui target:

    Namun, Agus Fatoni juga menekankan perlunya peningkatan kepatuhan pajak kendaraan. “Pendataan kendaraan yang belum akurat serta sanksi yang belum tegas masih menjadi kendala. Dengan sinergi yang lebih kuat, kita dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.

    Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono menegaskan, kepatuhan dalam pembayaran pajak kendaraan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

    “Kami berupaya meningkatkan kepatuhan pajak dengan berbagai inisiatif, termasuk integrasi dengan MyPertamina dan SLIK OJK. Hal ini memastikan bahwa kepatuhan pajak kendaraan tidak hanya bergantung pada penegakan hukum, tetapi juga melalui sinergi antar-stakeholder,” ungkap Rivan.

    Sementara itu, Provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas sepanjang 2024 berkat peningkatan kepatuhan pajak kendaraan.

    Melalui rakor ini, diharapkan sistem pelayanan Samsat makin modern dan adaptif, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan dalam proses registrasi kendaraan, pembayaran pajak, dan SWDKLLJ. Dengan transformasi digital, Samsat akan menjadi layanan publik yang lebih transparan, efisien, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
     

  • Peserta Talkshow Dupoin Futures Indonesia Akui Termotivasi

    Peserta Talkshow Dupoin Futures Indonesia Akui Termotivasi

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Dupoin Futures Indonesia menggelar talkshow dengan tema “Menguatkan Literasi Pasar Modal di era Transformasi Teknologi”.  Peserta acara ini mengaku termotivasi untuk memperdalam pasar modal.  

    Salah satu peserta Jaka Samudra memberikan testimoni dan mengaku termotivasi untuk lebih giat belajar mengenai literasi pasar modal lewat Dupoin Futures Indonesia. 

    “Menurut tanggapan saya, acara ini sungguh keren sekali, sangat memotivasi sekali. Apalagi saya sebagai kaum pemuda. Saya kini lebih memahami dan lebih tahu mengenai pasar modal,” katanya kepada Beritasatu.com di Aroem Resto & Cafe Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).

    Jaka menyadari sebagai anak muda, dirinya perlu melek literasi finansial mengenai berbagai instrumen investasi. “Saat ini literasi ini sangat penting untuk kehidupan kita di dunia transformasi digital. Intinya acara ini keren, the best, dan luar biasa,” ungkapnya.

    Saat ditanya mengenai apakah akan mencoba mengunduh dan menggunakan Dupoin, Jaka mengaku tertarik dan ingin mempelajari lebih dalam mengenai salah satu alternatif one-stop trading platform tersebut.

    “Acara ini membuat saya sangat tertarik untuk mengunduh Dupoin ini. Saya akan men-download, mencoba, dan untuk mulai main di Dupoin ini. Baik itu dari forex atau dari saham sendiri,” tuturnya.

    Jaka juga mengungkap bahwa pemahaman dasar dan pengetahuan mendalam sangat diperlukan agar investasi di forex tidak menjadi spekulasi saja. “Yang penting, seperti yang sudah dipaparkan tadi, kita harus paham dulu. Kita harus baca dulu informasi mengenai forex itu,” tandasnya.

    “Kemudian, peluang di sini cukup tinggi. Hal ini yang membuat saya tertantang sehingga ingin mencoba,” imbuhnya.

    Diketahui, talkshow dipandu oleh Pemimpin Redaksi Investor Daily Djaka Susila dengan menghadirkan sejumlah pembicara yakni Direktur PT Dupoin Futures Indonesia Gunawan, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cecep Setiawan, dan Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.

  • Waspada Investasi Bodong, OJK Susun Buku Saku Berisi Informasi Produk Keuangan

    Waspada Investasi Bodong, OJK Susun Buku Saku Berisi Informasi Produk Keuangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di era digital. Upaya dilakukan untuk mengurangi dampak penipuan investasi bodong.

    Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Cecep Setiawan, menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi keuangan bagi generasi muda. 

    “Harapannya, melalui era digital ini, kita bisa mengambil hal positif. Banyak ilmu keuangan yang bisa diakses melalui media sosial, termasuk bagaimana membangun budaya menabung, membuat anggaran, serta memilih produk keuangan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu,” jelas Cecep Setiawan dalam talkshow Dupoin Futures Indonesia bertema “Menguatkan Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi” di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    OJK sedang menyusun berbagai buku saku yang berisi informasi tentang produk keuangan, termasuk aset kripto, derivatif, dan koperasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat, risiko, serta hak dan kewajiban sebagai konsumen jasa keuangan.

    Selain itu, Cecep menekankan pentingnya memahami prinsip dasar investasi, yaitu mengetahui alasan berinvestasi serta memahami risiko yang menyertainya.

    “Jangan hanya melihat return-nya, tetapi juga pahami risikonya. Prinsipnya adalah ‘why you buy it, and know what you buy’,” tambahnya.

    Menanggapi upaya OJK, Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyoroti meningkatnya risiko investasi seiring dengan masifnya informasi yang tersebar di media sosial.

    Menurutnya, banyak masyarakat yang belum mampu memilah informasi yang valid, sehingga mudah terjebak dalam investasi bodong.

    “Anak muda sering kali terpengaruh oleh influencer yang hanya menyoroti keuntungan tanpa membahas risikonya. Fenomena ‘muda dan kaya’ membuat mereka tergiur investasi dengan imbal hasil tinggi tanpa mempertimbangkan legalitas dan logisnya,” ujarnya.

    Ia menekankan pentingnya menerapkan prinsip “2L” dalam berinvestasi, yaitu legal dan logis. “Jika investasi tidak memiliki izin resmi, maka sebaiknya dihindari. Selain itu, imbal hasil yang ditawarkan juga harus masuk akal. Jangan mudah percaya dengan skema yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat,” tegasnya.

    Berdasarkan data OJK, tingkat literasi keuangan di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari 49,68% pada 2022 menjadi 65,43% pada 2024. Namun, tingkat inklusi keuangan justru mengalami penurunan dari 85,10% pada 2022 menjadi 75,02% pada 2024. Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan dalam memastikan masyarakat memiliki akses terhadap layanan keuangan yang aman dan terpercaya.

    OJK mengimbau masyarakat untuk mengakses informasi resmi terkait produk keuangan melalui kanal yang telah disediakan, seperti situs web OJK, media sosial @ojkindonesia, serta layanan pengaduan di kontak OJK 157. Dengan peningkatan literasi keuangan, diharapkan masyarakat dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak dan menghindari jebakan investasi ilegal.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Dupoin, Gunawan, memperkenalkan fitur terbaru dalam teknologi trading perusahaan, yakni Fairing Stock. Fitur ini dirancang untuk membantu investor mengelola risiko dan melindungi keuntungan dalam perdagangan berjangka. 

    “Trading teknologi kami cukup satu titik untuk menentukan harga beli dan konfirmasi secara tahunan, serta berjalan real-time. Selain itu, kami memiliki fitur Fairing Stock yang memungkinkan investor melindungi keuntungannya,” jelasnya.

    Gunawan menjelaskan, Fairing Stock memungkinkan investor untuk menetapkan batas penurunan harga yang akan memicu penjualan otomatis guna menghindari kerugian lebih lanjut. 

    Misalnya, jika seorang investor membeli aset pada harga Rp 15.000 dan harga naik ke Rp 16.000, maka keuntungan sebesar Rp 1.000 bisa dilindungi dengan menetapkan batas pemotongan harga.

    “Jika harga turun 500 poin, sistem akan otomatis menjual di harga tersebut, sehingga investor tetap mendapatkan keuntungan yang sudah diamankan sebelumnya. Jika harga terus naik, batas Fairing Stock juga ikut naik, memastikan keuntungan tetap terlindungi,” tambahnya.

    Gunawan menekankan pentingnya pemahaman psikologi trading bagi investor. “Banyak yang terjebak dalam fenomena FOMO (fear of missing out) atau keputusan emosional dalam trading. Oleh karena itu, kami tidak hanya menawarkan teknologi, tetapi juga edukasi agar investor dapat mengambil keputusan berdasarkan analisis matang,” jelasnya.

    Untuk meningkatkan pemahaman nasabah, Dupoin mengadakan pelatihan gratis terkait teknologi trading dan strategi investasi.

    “Kami ingin memastikan setiap nasabah memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan peluang dalam perdagangan berjangka. Oleh karena itu, kami membuka pelatihan di kantor kami bagi yang ingin belajar lebih dalam,” katanya.

    Regulasi di sektor perdagangan berjangka juga mengalami perubahan. Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 1 Tahun 2025, pengawasan derivatif keuangan yang sebelumnya berada di bawah BAPPEBTI kini beralih ke OJK, sementara pengawasan valuta asing berpindah ke Bank Indonesia.

    Gunawan menegaskan, Dupoin berkomitmen untuk mematuhi regulasi yang berlaku guna menjamin keamanan dana nasabah.

    “Seluruh transaksi yang dilakukan nasabah tercatat dalam sistem informasi OJK, sehingga transparansi dan keamanan tetap terjaga,” tutup Direktur Utama Dupoin, Gunawan soal OJK berusaha melindungi masyarakat dari investasi bodong.

  • Waspada Investasi Bodong, Celios Tekankan Pentingnya Prinsip Legal dan Logis

    Waspada Investasi Bodong, Celios Tekankan Pentingnya Prinsip Legal dan Logis

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, meminta masyarakat mewaspadai investasi bodong.

    Seiring dengan meningkatnya literasi keuangan di Indonesia, risiko penipuan investasi juga semakin tinggi. Direktur Celios, Nailul Huda, mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih instrumen investasi, terutama yang dipromosikan melalui media sosial.

    Menurut Nailul, perkembangan teknologi digital dan media sosial telah membuka akses informasi keuangan yang lebih luas, tetapi di sisi lain juga meningkatkan risiko masyarakat terjebak dalam investasi bodong. 

    “Ketika media sosial booming saat pandemi Covid-19, terbukalah kenyataan bahwa banyak masyarakat kita masih belum bisa memilih dan memilah informasi yang benar terkait investasi,” ujar Nailul ujar dia dalam talkshow bertajuk “Menguatkan Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi: Pahami Risiko, Maksimalkan Peluang”, Kamis (27/2/2025).

    Ia menyoroti tren “muda dan kaya” yang marak beberapa tahun terakhir, saat banyak anak muda tertarik berinvestasi tanpa memahami risiko yang ada. Hal ini diperparah dengan banyaknya influencer yang hanya menampilkan keuntungan tanpa menjelaskan risiko di baliknya. 

    “Akhirnya, muncul investasi-investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar tanpa dasar yang jelas,” tambahnya tentang investasi bodong. Nailul juga meminta masyarakat memperhatikan hal berikut sehingga tidak terjebak investasi bodong.

    2 Prinsip Utama: Legal dan Logis
    Untuk menghindari jebakan investasi ilegal, Nailul menekankan pentingnya menerapkan dua prinsip utama, yaitu legal dan logis.

    Legalitas Terjamin
    Sebelum berinvestasi, masyarakat harus memastikan bahwa produk tersebut memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga berwenang lainnya. “Jika suatu investasi tidak memiliki legalitas yang jelas, sebaiknya hindari,” tegas Nailul.

    Logis dalam Imbal Hasil
    Masyarakat juga harus mempertanyakan apakah imbal hasil yang dijanjikan masuk akal. “Jarang sekali ada investasi yang memberikan keuntungan 30% per bulan. Jika ada yang menawarkan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat, patut dicurigai,” jelasnya.

    Sebagai contoh, ia mengingatkan kembali kasus skema Ponzi seperti MMM (manusia membantu manusia), yang menawarkan keuntungan besar tetapi akhirnya merugikan banyak orang. “Model seperti ini tidak logis dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami profil risiko sebelum berinvestasi,” ujar Nailul terkait investasi bodong.

    Pahami Profil Risiko Sebelum Berinvestasi
    Selain memahami prinsip legal dan logis, Nailul juga menekankan pentingnya mengenali profil risiko diri sendiri. 

    Dia juga menekankan di dalam investasi, terdapat dua tipe investor, yakni risk averse atau menghindari risiko, yaitu tipe investor yang lebih memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, seperti deposito atau obligasi pemerintah.

    Sementara tipe investor lainnya adalah risk lover atau suka risiko, yaitu investor yang lebih berani mengambil risiko tinggi, seperti trading saham atau forex, dengan harapan mendapatkan keuntungan besar.

    Namun, Nailul mengingatkan bahwa anak muda cenderung lebih berani mengambil risiko tanpa pemahaman yang cukup. “Banyak anak muda yang masuk ke investasi dengan volatilitas tinggi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Bahkan, meskipun legal, risiko tetap ada,” pungkasnya saat membahas tentang investasi bodong.

  • Fokus Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK Dorong Literasi Keuangan Digital

    Fokus Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK Dorong Literasi Keuangan Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat literasi keuangan digital guna mendorong masyarakat lebih cermat dalam mengelola keuangan serta memahami risiko produk investasi. Sejalan dengan tren digitalisasi, OJK menekankan pentingnya edukasi yang tepat agar masyarakat tidak hanya tergiur keuntungan, tetapi juga memahami risiko di balik setiap keputusan finansial.

    Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Cecep Setiawan, mengatakan bahwa era digital menawarkan berbagai kemudahan dalam mengakses informasi, termasuk terkait keuangan dan investasi. Namun, pemanfaatannya harus diiringi dengan pemahaman yang baik. 

    “Banyak hal, ilmu-ilmu di Instagram, di media sosial bisa kita ambil, termasuk dalam peningkatan literasi keuangan. OJK mendapat mandat undang-undang untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, bagaimana membangun budaya menabung, membuat anggaran, serta mengambil kredit dengan benar,” jelasnya dalam Talkshow Dupoin Futures Indonesia bertema “Menguatkan Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi” di Jakarta, Kamis (27/2/25).

    OJK menekankan bahwa setiap individu harus memahami alasan di balik keputusan investasinya, bukan hanya berfokus pada potensi keuntungan. “Why you buy it, and know what you buy. Jangan hanya melihat return-nya, tapi juga pahami risikonya,” tambah Cecep.

    Sebagai bagian dari upaya meningkatkan edukasi keuangan, OJK telah menyusun berbagai materi, termasuk buku saku untuk produk-produk keuangan baru seperti aset kripto dan derivatif. Inisiatif ini bertujuan agar masyarakat memahami manfaat, risiko, serta hak dan kewajiban sebagai konsumen jasa keuangan. “Jangan sampai kita tidak mengerti kewajiban, misalnya terkait pembayaran atau denda, sehingga akhirnya mengalami kerugian,” jelas Cecep.

    Untuk mendukung perlindungan konsumen, OJK juga menyediakan kanal pengaduan melalui Kontak OJK 157 yang dapat diakses melalui telepon atau WhatsApp. “Kalau ada pertanyaan, mau nanya atau komplain, bisa langsung menghubungi 157. Kami sudah memiliki regulasi yang memastikan seluruh pengaduan mendapat respons dalam 10 hari kerja,” ujar Cecep.

    Menurut data OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia terus menunjukkan peningkatan sejak 2013. Pada 2024, angka literasi keuangan mencapai 65,43%, naik signifikan dibandingkan 49,68% pada 2022. Namun, tingkat inklusi keuangan justru mengalami penurunan ke level 75,02% dari 85,10% pada 2022. Angka ini masih jauh dari target 90% yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

    Penurunan ini mengindikasikan bahwa meskipun pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan meningkat, akses terhadap layanan keuangan masih perlu diperluas. Digitalisasi produk keuangan menjadi salah satu solusi dalam menjembatani kesenjangan ini. “Produk keuangan harus mudah, aman, dan terjangkau. Harapannya, dengan kanal pengaduan yang ada, masyarakat merasa lebih percaya untuk berpartisipasi dalam sistem keuangan formal,” ujar Cecep.

    Di sisi lain, salah satu tantangan utama dalam literasi keuangan adalah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pasar modal. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022, tingkat literasi di pasar modal hanya 4,11%, sementara inklusinya sebesar 5,19%.

    Pemahaman yang kurang memadai kerap membuat masyarakat terjebak dalam investasi berisiko tinggi tanpa pertimbangan matang. “Jika ingin berinvestasi di produk yang lebih kompleks, seperti forex, harus benar-benar memahami mengapa membeli, apa risikonya, dan bagaimana mekanismenya. Jangan sampai hanya tergiur potensi keuntungan tanpa memahami leverage dan faktor lain yang dapat menyebabkan kerugian besar,” jelas Cecep.

    Sebaliknya, emas menjadi pilihan investasi jangka panjang yang lebih stabil dan aman. Sebagai instrumen store of value, emas telah terbukti mampu menjaga nilai dalam jangka panjang. “Literasi (keuangan digital) yang baik akan membantu masyarakat memahami risiko dan peluang sebelum berinvestasi, baik di forex maupun emas,” tambahnya.

     

  • Dupoin Ajak Masyarakat Melek Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi

    Dupoin Ajak Masyarakat Melek Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi

    Jakarta, Beritasatu.com  – PT Dupoin Futures Indonesia mengajak masyarakat untuk melek literasi pasar modal di era transformasi teknologi lewat sebuah talkshow di Aroem Resto & Cafe Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).

    Talkshow dipandu oleh Pemimpin Redaksi Investor Daily Djaka Susila dengan menghadirkan sejumlah pembicara yakni Direktur PT Dupoin Futures Indonesia Gunawan, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cecep Setiawan, dan Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.

    Direktur PT Dupoin Futures Indonesia Gunawan menyadari literasi pasar modal harus dipahami oleh masyarakat di tengah maraknya investasi bodong.

    “Belakangan ini banyak investasi bodong yang terjadi di masyarakat, sehingga kami memandang bahwasannya kami sebagai perusahaan pialang yang teregulasi wajib membelikan edukasi agar dapat berkontribusi pada perekonomian negara. Karena dengan edukasi yang benar, masyarakat akan lebih tertarik pada investasi,” ujar Gunawan dalam talkshow bertajuk “Menguatkan Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi: Pahami Risiko, Maksimalkan Peluang”.

    Gunawan mengingatkan, masyarakat agar jangan mudah tergiur dengan keuntungan dalam investasi dan malah menghiraukan kerugian padahal investasi mengandung risiko.

    “Jadi di sini makanya penting adanya edukasi dan melalui acara hari ini kami sangat berharap masyarakat akan lebih melek terhadap keuangan. Terutama di bidang perdagangan berjangka,” jelas Gunawan terkait literasi pasar modal.

    Gunawan mengimbau agar masyarakat untuk memilah dan memilih perusahaan yang telah teregulasi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia.

    “Dan kebetulan posisi perusahaan kami telah diawasi oleh ketiga regulator itu. Jadi keamanan bapak dan ibu akan sangat terjamin di perusahaan kami dan saya harap untuk menyongsong era transformasi digital ini. Bapak ibu dapat memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko,” tegas Gunawan.

    Sementara itu, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cecep Setiawan mendukung langkah Dupoin dalam mengajak masyarakat melek literasi pasar modal.

    “Saya menyambut baik, dari Beritasatu.com, Investor Daily, dan Dupoin untuk meningkatkan literasi keuangan, terutama literasi digital di tengah maraknya maraknya sosial media. Dulu kita merasa aman-aman saja, tetapi dengan kehadiran media sosial ini, kita berharap literasi keuangan masyarakat terus meningkat,” jelas Cecep.

    Hal senada juga disampaikan, Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda yang mengapresiasi langkah Dupoin dalam literasi pasar modal kepada masyarakat.

    “Tentu ini hal yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama kalau kita lihat audiensnya yang memang masih anak muda, yang perlu literasi secara rutin untuk diberikan edukasi mengenai keuangan digital. Kita harapkan mereka memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis tentang saham, forex, dan sebagainya itu meningkat,” terang Nailul.

  • ICDX targetkan nilai transaksi subrogasi syariah tahun ini Rp3 triliun

    ICDX targetkan nilai transaksi subrogasi syariah tahun ini Rp3 triliun

    Kami optimis mencapai angka target tersebut, dan kata kuncinya adalah bagaimana transaksi subrogasi ini tersosialisasi dengan baik…

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menargetkan nilai transaksi subrogasi syariah tahun 2025 mencapai Rp3 triliun.

    Target tersebut tumbuh 83,8 persen dibandingkan nilai transaksi di tahun 2024 sebesar Rp1,63 triliun.

    “Kami optimis mencapai angka target tersebut, dan kata kuncinya adalah bagaimana transaksi subrogasi ini tersosialisasi dengan baik kepada para pelaku, khususnya industri perbankan syariah,” kata Direktur ICDX Nursalam dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis.

    Karena itu, kata dia lagi, ICDX mengadakan penyelenggaraan diskusi tentang mekanisme penjualan dan pembelian aset piutang (transaksi subrogasi) dengan menghadirkan para pemangku kepentingan. Mulai dari Dewan Syariah Nasional (DSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pelaku industri perbankan syariah.

    Pihaknya juga meluncurkan buku tentang transaksi syariah yang diharapkan bisa menjadi referensi bagi industri perbankan dalam memanfaatkan transaksi komoditas syariah.

    “Buku yang ditulis oleh para ahli ekonomi syariah ini, berisi tentang praktik keuangan syariah di beberapa negara yang bisa dimodifikasi dan diaplikasikan di Indonesia,” kata Nursalam.

    Anggota DSN Majelis Ulama Indonesia Dawud Arif Khan menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi upaya ICDX melakukan sosialisasi tentang transaksi subrogasi syariah.

    Kegiatan diskusi mekanisme penjualan dan pembelian aset piutang (subrogasi) melalui bursa komoditi syariah, serta penerbitan buku tentang transaksi komoditi syariah di bursa berjangka ini dianggap sangat sejalan dengan upaya DSN-MUI untuk terus mengembangkan dan memasyarakatkan ekonomi syariah, serta mensyariahkan ekonomi masyarakat.

    “Harapan kami, ICDX secara berkelanjutan melakukan hal-hal seperti ini, karena peningkatan literasi keuangan syariah pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan keuangan syariah, dan ini memerlukan kerja sama dan kolaborasi antarsemua pemangku kepentingan,” ujar Dawud.

    Dalam diskusi itu, Head of Shariah Advisory & Legal PT Bank CIMB Niaga Tbk Syamsul Aidi Bachtiar (CIMB Niaga) mengatakan pihaknya telah memanfaatkan transaksi subrogasi syariah melalui ICDX sejak tahun 2022.

    “Dengan memanfaatkan transaksi subrogasi syariah ini, beberapa manfaat bisa kami dapatkan. Pertama, akselerasi pertumbuhan bisnis, khususnya di bank syariah dan industri syariah. Kedua, diversifikasi portofolio berbasis aset (asset backed). Ketiga, customer centricity, dan yang keempat adalah bahwa transaksi subrogasi syariah ini menjadi bagian dari upaya kami untuk mendukung keuangan berkelanjutan (sustainable finance),” ujar Syamsul.

    Transaksi subrogasi syariah adalah penggantian hak kreditur lama oleh pihak ketiga yang membayar kepada kreditur.

    Adapun karakteristik transaksi subrogasi syariah ialah pihak ketiga yang menggantikan kreditur lama menjadi kreditur baru, kemudian debitur berkewajiban membayar utangnya dari kreditur lama ke pihak ketiga.

    Transaksi subrogasi ini hanya boleh dilakukan atas piutang yang sah berdasarkan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    DSN MUI telah memberikan fatwa Nomor 104/DSN-MUI/X/2016 tentang Subrogasi berdasarkan Prinsip Syariah. Kedudukan fatwa tersebut diperkuat dengan adanya Pasal 26 Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025