Kementrian Lembaga: OJK

  • Transformasi Digital Asuransi Kesehatan Indonesia

    Transformasi Digital Asuransi Kesehatan Indonesia

    Jakarta: Asuransi kesehatan menjadi salah satu isu paling penting di Indonesia saat ini. Mengingat pertumbuhan populasi, penuaan masyarakat, dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan, kebutuhan akan asuransi yang komprehensif semakin mendesak. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh industri ini, dari tingkat literasi asuransi yang rendah hingga infrastruktur kesehatan yang belum memadai.
     
    Kesehatan adalah hal yang penting bagi setiap manusia, sehingga proteksinya juga menjadi amat penting. Manfaat asuransi kesehatan pun telah dirasakan oleh banyak orang, khususnya dalam meminimalisir dampak finansial akibat risiko penyakit pada masa depan.
     
    Asuransi Kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya ialah yang dapat memberikan mereka ketenangan pikiran serta melengkapi kenyamanan hidup dengan biaya yang terjangkau.

    Karenanya, orang mulai sadar akan pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Alasan utama, asuransi kesehatan dapat menanggulangi biaya kesehatan secara cepat saat terjadi darurat medis.
     

    Belum lagi dengan fakta bahwa biaya kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan tahun ke tahun. Survei 2020 Global Medical Trends Survey Report yang dirilis firma Willis Tower Watson menyatakan, gross medical inflation atau biaya kesehatan di Indonesia tahun 2019 naik hampir 10% dari tahun sebelumnya. Sementara tahun ini, biaya kesehatan diprediksi akan meroket lagi hingga 11%. Peningkatan ini disinyalir bakal lebih tinggi dibanding rata-rata biaya kesehatan di negara Asia Pasifik yang menyentuh level 7%.

    Pentingnya Memiliki Asuransi Kesehatan

    1. Akses ke Banyak Rumah Sakit
     
    Karena telah hadir di Indonesia lebih dulu, perusahaan asuransi swasta telah banyak bekerja sama dengan rumah sakit rekanan yang kompeten dan siap melayani calon pasien. Dengan jaringan rumah sakit yang tersebar dan bervariasi, Anda dapat memilih rumah sakit sesuai keinginan.
     
    Misalnya, kita dapat mencari lokasi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal atau menemukan rumah sakit dimana dokter langganan melakukan praktik.
     
    2. Proses Lebih Mudah
     
    Dengan jaringan rumah sakit banyak, asuransi kesehatan menawarkan layanan prosedural yang lebih mudah bagi pemegang polis ketika berada di rumah sakit. Misalnya, sebagian jenis penyakit tidak memerlukan sistem rujukan yang mengharuskan pasien membawa surat rekomendasi dari dokter spesialis. Hal ini tentu saja mempercepat proses perawatan. 
     
    Artinya, Anda bisa kapan saja mengunjungi faskes, baik klinik maupun rumah sakit selama mereka bekerja sama dengan asuransi Anda. Bahkan kita dapat memilih dokter yang diinginkan. Hal inilah yang mendasari banyak orang mengapa mereka memilih asuransi kesehatan pribadi sebagai proteksi kesehatannya. 
     
    3. Hemat Waktu
     
    Antrian panjang adalah menjadi hal yang dihindari ketika kita sedang sakit. Namun apa daya, seringkali, kita harus rela menunggu berjam-jam. Ini akan terasa merepotkan jika Anda datang untuk menemani orang yang lanjut usia atau anak kecil. 
     
    Terlebih, kuota pasien rawat inap pun terbatas. Kondisi demikian akan menuntut kita untuk bolak-balik ke rumah sakit demi mengecek ketersediaan ruangan rawat inap. 
     
    Dengan memiliki asuransi kesehatan, kita dapat memiliki alur yang lebih singkat sehingga tertangani secara cepat, dan menghemat waktu serta tenaga.
     
    4. Nikmati Fasilitas Cashless
     
    Dengan perlindungan kesehatan, kita tidak perlu membawa uang tunai selama ke rumah sakit, apalagi jika tiba-tiba harus masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jika asuransi kesehatan kamu memiliki fitur cashless atau non-tunai, kamu hanya perlu menunjukan kartu asuransi di loket rumah sakit. Setelah itu, biaya akan dijamin terlebih dahulu oleh pihak asuransi kepada rumah sakit. 
     
    5. Santunan Tunai
     
    Manfaat lain yang ditawarkan asuransi swasta adalah adanya santunan tunai yang diberikan selama pasien dirawat di rumah sakit. Santunan ini bermanfaat bagi keluarga pasien yang setiap harinya menunggu di rumah sakit, sebagai pengganti biaya transportasi atau biaya inap keluarga. 

    Tantangan Industri Asuransi Indonesia

    A. Rendahnya Literasi Asuransi
     
    Salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah rendahnya literasi asuransi. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih di angka 38%, dan literasi asuransi bahkan lebih rendah. Ini berarti sebagian besar masyarakat Indonesia belum memahami pentingnya memiliki asuransi, termasuk asuransi kesehatan.
     
    Banyak yang beranggapan bahwa asuransi kesehatan adalah beban tambahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Sebagian besar memilih membayar perawatan kesehatan langsung saat dibutuhkan daripada mempersiapkan diri dengan asuransi. Ini memperlihatkan tantangan signifikan bagi perusahaan asuransi dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya asuransi kesehatan.
     
    B. Peningkatan Biaya Kesehatan
     
    Biaya perawatan kesehatan terus meningkat. Menurut riset Mercer Marsh Benefits, biaya kesehatan global diperkirakan meningkat rata-rata 8% per tahun, dan Indonesia tidak terkecuali. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular, seperti diabetes dan penyakit jantung, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan mahal.
     
    Bagi perusahaan asuransi, peningkatan ini menciptakan tantangan untuk menjaga premi tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas layanan. Tanpa solusi, baik perusahaan maupun konsumen akan semakin terbebani oleh biaya yang terus naik.
     
    Tantangan tersebut akan terjawab dengan transformasi industri asuransi Kesehatan ke dunia digital. Dimana saat ini, akses digital sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Perkembangan dunia teknologi harus dimanfaatkan untuk menjawab semua tantangan industri asuransi Indonesia agar masa depan asuransi dapat berkelanjutan.
     
    Transformasi digital tidak hanya membawa revolusi dalam cara kita mendapatkan akses dan perawatan kesehatan, tetapi juga mengubah lanskap asuransi kesehatan. Inovasi teknologi telah memberikan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memperkuat kolaborasi di antara profesional kesehatan serta penyedia layanan asuransi kesehatan.

    Penerapan Teknologi dalam Asuransi Kesehatan

    – Telemedicine dan Asuransi
     
    Telemedicine tidak hanya memudahkan akses pasien ke layanan kesehatan, tetapi juga telah diintegrasikan dengan polis asuransi kesehatan. Ini memungkinkan pemegang polis untuk mendapatkan konsultasi online dengan biaya yang dicakup oleh asuransi kesehatan mereka.
     
    – Analitik untuk Penilaian Risiko
     
    Penggunaan big data dan analitik dalam industri asuransi kesehatan membantu perusahaan asuransi dalam menilai risiko secara lebih akurat. Ini memungkinkan mereka untuk menawarkan premi yang lebih tepat dan perencanaan yang lebih baik untuk pemegang polis.
     
    – Pemanfaatan Perangkat Medis Terhubung
     
    Asuransi kesehatan mulai mengintegrasikan perangkat medis terhubung ke dalam polis mereka. Ini memungkinkan pemantauan kesehatan real-time, yang dapat mengarah pada insentif atau diskon premi bagi pemegang polis yang menjaga gaya hidup sehat.
     
    – Kecerdasan Buatan dalam Klaim
     
    Penggunaan kecerdasan buatan dalam mengelola klaim asuransi kesehatan mempercepat proses klaim dan mendeteksi penipuan dengan lebih efektif. Hal ini membantu perusahaan asuransi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pemegang polis mereka.

    Manfaat Transformasi Digital dalam Asuransi Kesehatan

    –  Akses yang Mudah dan Cepat
     
    Transformasi digital telah memungkinkan pemegang polis untuk mengakses informasi polis, klaim, dan layanan lainnya dengan cepat melalui aplikasi mobile atau portal online.
     
    – Perencanaan yang Lebih Personal
     
    Dengan adanya analitik dan big data, perusahaan asuransi kesehatan dapat menawarkan rencana yang lebih dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan profil kesehatan individu pemegang polis.
     
    – Layanan Pelanggan yang Lebih Baik
     
    Platform digital memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara perusahaan asuransi dan pemegang polis, meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih mulus.
     
    – Efisiensi Administrasi
     
    Proses administrasi asuransi kesehatan menjadi lebih efisien dengan adopsi teknologi digital, mengurangi biaya operasional dan meningkatkan akurasi data.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun

    Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun. ​

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang”, jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro  Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko   Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen Agus Riswanto sebagai Komisaris     Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    No.

    Semula

    Menjadi

    1

    Direktur Kepatuhan

    Direktur Human Capital & Compliance

    2

    Direktur Human Capital

    3

    Direktur Bisnis Konsumer

    Direktur Consumer Banking

    4

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan

    Direktur Corporate Banking

    5

    Direktur Bisnis Mikro

    Direktur Micro

    6

    Direktur Keuangan

    Direktur Finance & Strategy

    7

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Direktur Information Technology

    8

    Direktur Commercial, Small, and Medium Business

    Direktur Commercial Banking

    9

    Direktur Retail Funding and Distribution

    Direktur Network dan Retail Funding

    10

    Direktur Treasury dan International Banking

    11

    Direktur Operations

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama Hakim Putratama sebagai Direktur Operations Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris Edi Susianto sebagai Komisaris Independen Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    No.

    Nama

    Semula

    Menjadi

    1

    Agus Noorsanto

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan    

    Wakil Direktur Utama

    2

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Kepatuhan  

    Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    1

    Komisaris Utama

    Kartika Wirjoatmodjo

    2

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen

    Parman Nataatmadja*

    3

    Komisaris

    Awan Nurmawan Nuh

    4

    Komisaris

    Helvi Yuni Moraza*

    5

    Komisaris Independen

    Edi Susianto*

    6

    Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    1

    Direktur Utama

    Hery Gunardi*

    2

    Wakil Direktur Utama

    Agus Noorsanto*

    3

    Direktur Human Capital & Compliance

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    4

    Direktur Operations

    Hakim Putratama*

    5

    Direktur Corporate Banking

    Riko Tasmaya*

    6

    Direktur Network dan Retail Funding

    Aquarius Rudianto*

    7

    Direktur Treasury dan International Banking

    Farida Thamrin*

    8

    Direktur Micro

    Akhmad Purwakajaya*

    9

    Direktur Commercial Banking

    Alexander Dippo Paris Y S*

    10

    Direktur Consumer Banking

    Nancy Adistyasari*

    11

    Direktur Finance & Strategy

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    12

    Direktur Manajemen Risiko

    Mucharom*

    13

    Direktur Information Technology

    Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:​

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024. Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025. Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024 Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI. Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya”, pungkas Hendy.​ ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Manfaat Asuransi Jiwa

    Manfaat Asuransi Jiwa

    PIKIRAN RAKYAT – Memiliki asuransi jiwa dapat memberikan berbagai manfaat perlindungan. Produk asuransi jiwa pun ada beberapa jenis yang bisa disesuaikan kebutuhan. Yuk kita simak apa itu asuransi jiwa dan ragam manfaat yang ditawarkan.

    Apa itu Asuransi Jiwa?

    Mengutip dari berbagai sumber, secara umum, asuransi dapat dikatakan sebagai perjanjian khusus antara perusahaan asuransi (penanggung) dan nasabah (tertanggung) yang menjadi dasar penerimaan premi bagi perusahaan asuransi.

    Terdapat beberapa jenis produk asuransi jiwa yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Salah satunya adalah asuransi jiwa yang merupakan produk paling populer di kalangan masyarakat tanah air.

    Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan berupa uang pertanggungan kepada keluarga dari nasabah yang meninggal dunia, cacat permanen, kecelakaan atau risiko lainnya yang tidak disengaja.

    Pada dasarnya, manfaat asuransi jiwa akan diperoleh ahli waris sesuai dengan kontrak perjanjian yang tertulis. Dengan proteksi jiwa, anggota keluarga akan tetap terjamin kehidupannya walaupun nasabah yang menjadi tulang punggung keluarga telah meninggal dunia.

    Perusahaan asuransi jiwa akan memberikan pembayaran kepada tertanggung atau pihak lain yang berhak jika tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup dalam periode waktu tertentu yang diatur dalam polis.

    Perlu diketahui bahwa polis asuransi adalah kontrak perjanjian antara perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan nasabah sebagai pihak tertanggung. Sesuai pasal 255 KUHD yang menjelaskan bahwa suatu pertanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang disebut polis.

    Dalam polis asuransi jiwa juga mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing pemegang polis, baik pihak penanggung maupun tertanggung. Bagi tertanggung ada beberapa kewajiban, seperti berikut.

    Membayar premi kepada penanggung (perusahaan asuransi jiwa) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh perusahaan asuransi dengan itikad baik. Sedangkan hak-hak yang dimiliki tertanggung sesuai polis, contohnya sebagai berikut. Hak mendapatkan ganti rugi (pengalihan risiko kerugian) apabila terjadi evenemen. Hak mendapatkan jumlah pertanggungan apabila tidak terjadi evenemen. Nasabah atau pihak tertanggung juga dapat mengajukan klaim asuransi kepada perusahaan asuransi. Dalam proses klaim, polis asuransi menjadi salah satu dokumen penting yang akan dibutuhkan. Pastikan status polis asuransi aktif agar proses klaim lancar.

    Perusahaan asuransi sebagai penanggung akan melakukan penilaian terhadap klaim yang diajukan. Apabila disetujui, akan dilanjutkan dengan pembayaran klaim asuransi.

    Manfaat Memiliki Asuransi Jiwa

    Setiap pemegang polis asuransi pasti akan mendapatkan perlindungan yang terjamin. Lantas, apa saja perlindungan dan manfaat yang didapatkan dengan memiliki asuransi jiwa? Berikut penjelasannya.

    Proteksi terhadap aset

    Meski manfaatnya tidak didapatkan secara langsung, tetapi setiap nasabah asuransi akan mendapatkan proteksi yang terjamin. Salah satunya adalah proteksi terhadap aset apabila orang tua atau pihak yang tertanggung meninggal dunia.

    Asuransi dapat melindungi aset pemegang polis karena nantinya asuransi akan memberikan uang pertanggungan kepada ahli waris dari nasabah yang tertanggung. Nominal pertanggungan disesuaikan dengan premi asuransi yang telah dibayarkan.

    Memberikan jaminan pendidikan bagi anak

    Dalam perjalanan hidup manusia tidak terlepas dari risiko yang tidak bisa diprediksi atau di luar kendali. Misalnya risiko terhentinya sumber penghasilan karena meninggal dunia. Bukan hanya dampak finansial secara umum, risiko ini juga dapat berpengaruh pada masa depan pendidikan anak.

    Nah, dengan asuransi jiwa ada uang pertanggungan yang diberikan kepada ahli waris dan dapat digunakan untuk menjamin pendidikan anak di masa depan. Apabila tulang punggung keluarga yang tertanggung di polis asuransi meninggal dunia atau tidak bisa lagi bekerja, uang pertanggungan akan diberikan kepada ahli waris yang bisa digunakan untuk biaya pendidikan.

    Mencegah kerugian besar

    Bagi kepala keluarga atau kamu yang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga, sangat penting untuk memiliki asuransi jiwa. Proteksi ini akan memberikan jaminan perlindungan apabila risiko buruk terjadi seperti meninggal dunia, cacat permanen atau risiko lainnya yang menyebabkan pemasukan terhenti.

    Salah satu manfaat asuransi jiwa yang akan dirasakan terutama bagi anggota keluarga adalah jaminan finansial setelah tulang punggung yang tertanggung di polis asuransi meninggal dunia. Dengan menyiapkan asuransi jiwa, kamu berarti sudah melakukan langkah preventif untuk melindungi finansial keluarga dari kerugian besar apabila sumber penghasilan utama terhenti.

    Memberikan ketenangan secara psikologis 

    Selain sebagai langkah preventif untuk mencegah kerugian besar. Memiliki asuransi jiwa juga dapat membuat hidup lebih tenang sebab risiko tersebut sudah kamu alihkan kepada pihak lain yang bersedia memberikan jaminan (penanggung).

    Menikmati hidup dengan lebih percaya diri dan bahagia menjadi manfaat yang akan dirasakan secara psikologis.

    Persiapan tabungan untuk masa pensiun

    Kemampuan atau produktivitas seseorang dalam bekerja bisa menurun seiring bertambahnya usia. Ketika masa pensiun tiba, kamu akan merasakan manfaatnya memiliki asuransi jiwa. Jaminan perlindungan yang bisa menjadi tabungan pensiun ini merupakan salah satu manfaat di masa depan nanti.

    Kamu bisa membeli asuransi sejak muda atau di usia produktif sebagai persiapan untuk masa tua nanti. Memiliki asuransi sedini mungkin akan membuat kamu bisa membayar premi dengan lebih rendah dibanding membeli asuransi mendekati masa pensiun.

    Ketika kamu akan membeli produk asuransi jiwa, pastikan premi dan uang pertanggungan yang ditawarkan sesuai kebutuhan.

    Rekomendasi Perusahaan Asuransi Jiwa :

    PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia

    PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) merupakan bagian dari Generali Group yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 2008 dan mengembangkan bisnis asuransi melalui jalur multi distribusi yaitu keagenan, bancassurance, corporate solution dan direct channel. Selaras dengan visi untuk menjadi Lifetime Partner bagi nasabah, Generali Indonesia menghadirkan solusi produk inovatif untuk proteksi jiwa, kesehatan, penyakit kritis, hingga perencanaan pensiun baik untuk nasabah individu maupun korporasi.

    Produk Asuransi jiwa terbaik dari Generali Group antara lain BeSmart Lite, Cemerlang Prime, Raya Pro Maxima.

    PT Central Asia Financial

    PT Central Asia Financial (CAF) adalah perusahaan asuransi jiwa yang merupakan bagian dari Salim Group dan mendapatkan izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Maret 2013.
    Berdirinya JAGADIRI pada tanggal 27 Januari 2015 merupakan terobosan dari CAF yang menjawab kebutuhan pelanggan akan Instant Protection (Perlindungan Instan dan Langsung), Claim Certainly Process (Jaminan Penerimaan Klaim), dan Best Transparent Price (Biaya Ringan dan Transparan).

    PT Asuransi Jiwa Taspen

    PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) berdiri sejak tanggal 26 Februari 2014, dengan memperoleh izin usaha melalui Keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor : Kep-30/D.05/2014, tanggal 10 April 2014. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT TASPEN (Persero) dengan kepemilikan saham 99,97% dan 0,03% saham yang dimiliki oleh Koperasi Karyawan Taspen Jakarta.

    Taspen Life menyediakan beragam solusi produk asuransi jiwa kumpulan dan individu, yang memiliki manfaat proteksi jiwa, perencanaan masa depan dan hari tua, dana pendidikan serta asuransi penyakit kritis. Dalam perkembangannya Taspen Life telah berhasil meraih beragam apresiasi publik di antaranya Best Life Insurance dari Media Asuransi (2016, 2018, 2020) dan Best Insurance dari Majalah Investor (2019-2020). 

    PT Lippo Life Insurance

    PT Lippo Life Assurance adalah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2010. Produk asuransi yang ditawarkan meliputi Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan Diri, asuransi yang dikaitkan dengan investasi, Program Kesejahteraan Karyawan dan Asuransi Jiwa Kredit.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. 

    Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. 

    Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. Tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. 

    Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang,” jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama

    Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama

    Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer

    Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro

    Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business

    Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital

    Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko  

    Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen

    Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen

    Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen

    Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen

    Agus Riswanto sebagai Komisaris  

    Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris

    Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama

    Hakim Putratama sebagai Direktur Operations

    Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking

    Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding

    Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking

    Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro

    Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking

    Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy

    Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko

    Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris

    Edi Susianto sebagai Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    Agus Noorsanto; semula Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan, menjadi Wakil Direktur Utama

    Ahmad Solichin Lutfiyanti; semula Direktur Kepatuhan, menjadi Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen: Parman Nataatmadja*

    Komisaris: Awan Nurmawan Nuh

    Komisaris: Helvi Yuni Moraza*

    Komisaris Independen: Edi Susianto*

    Komisaris Independen: Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    Direktur Utama: Hery Gunardi*

    Wakil Direktur Utama: Agus Noorsanto*

    Direktur Human Capital & Compliance: Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Operations: Hakim Putratama*

    Direktur Corporate Banking: Riko Tasmaya*

    Direktur Network dan Retail Funding: Aquarius Rudianto*

    Direktur Treasury dan International Banking: Farida Thamrin*

    Direktur Micro: Akhmad Purwakajaya*

    Direktur Commercial Banking: Alexander Dippo Paris Y S*

    Direktur Consumer Banking: Nancy Adistyasari*

    Direktur Finance & Strategy: Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    Direktur Manajemen Risiko: Mucharom*

    Direktur Information Technology: Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024.

    Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024.

    Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

    Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025.

    Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024

    Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI.

    Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku

    Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan.

    Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

    Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id.

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Hendy.

  • SCF Ini Amankan Investasi Rp 6,7 Miliar – Page 3

    SCF Ini Amankan Investasi Rp 6,7 Miliar – Page 3

    Penghimpunan dana melalui Securities Crowd Funding (SCF) mencatatkan tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Hingga 22 November 2022, dana yang berhasil dihimpun dari SCF mencapai Rp 661,32 miliar.

    “Sampai 22 November 2022 sudah 314 penerbit. Cukup banyak untuk UMKM. Pemodalnya sampai 22 November sudah 129.958 pihak sebagai investor dengan total dana dihimpun cukup banyak mencapai Rp 661,32 miliar,” ungkap Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Media Gathering di Bandung, Sabtu (26/11/2022).

    Adapun 11 penyelenggara SCF yang tercatat di OJK hingga saat ini antara lain PT Santara Daya Inspiratama (Santara) dengan total dana dihimpun Rp 147,85 miliar.

    Kemudian PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) Rp 128,49 miliar, PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) Rp 61,09 miliar, dan PT PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) Rp 204,06 miliar. Lalu PT Dana Saham Bersama (Dana Saham) dengan total dana dihimpun Rp 2 miliar, PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ) Rp 112,51 miliar, PT Dana Investasi Bersama (FundEx) Rp 4,03 miliar miliar, dan PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana) Rp 1,3 miliar.

    Sementara tiga lainnya, yakni PT Likuid Dana Pratama (Ekuid), PT Dana Rintis Indonesia (Udana), PT Fintek Andalan Solusi Teknologi belum mencatatkan dana dihimpun. “Jadi dengan asumsi pertumbuhan selama lima tahun (sejak 2018) kita prediksi at least tiap tahun sekitar Rp 50 miliar bertumbuhnya,” imbuh Djustini.

    Sebagai gambaran, total dana dihimpun pada 2018 tercatat sebesar rp 6,47 miliar. Naik menjadi Rp 64,15 miliar pada 2019. Angka itu terus tumbuh hingga Rp 184,9 miliar pada 2020, dan sentuh Rp 413,19 miliar pada 2021.

  • Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia

    Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), yang diinisiasi sebagai kendaraan ekonomi strategis Presiden Prabowo Subianto, kini resmi mengumumkan susunan lengkap jajaran pengurusnya.

    Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di Jakarta.

    “Kami memastikan bahwa setiap individu yang terpilih adalah para ahli di bidangnya, dengan dedikasi tinggi untuk membawa perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Proses seleksi sangat ketat, bahkan kami melibatkan headhunter internasional,” tuturnya, Senin 24 Maret 2025.

    Susunan Lengkap Pengurus Danantara

    Berikut adalah susunan lengkap pengurus Danantara:

    Pimpinan Utama (Board of Danantara)

    Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO): Rosan Roeslani Chief Operational Officer (COO): Dony Oskaria Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir

    Dewan Pengawas

    Erick Thohir (Menteri BUMN) Muliaman Hadad (Mantan Ketua Dewan Komisioner OJK) Para Menteri Koordinator dan Menteri Sekretaris Negara

    Dewan Pengarah

    Joko Widodo (Jokowi) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

    Dewan Penasihat

    Ray Dalio – Investor legendaris dan penasihat makro ekonomi global Helman Sitohang – Bankir senior Asia Jeffrey Sachs – Ekonom dunia dan penasihat pembangunan berkelanjutan F. Chapman Taylor – Pakar keuangan internasional Thaksin Shinawatra – Pengusaha dan mantan Perdana Menteri Thailand

    “Ray Dalio adalah investor paling sukses di dunia dan memiliki pengalaman panjang sebagai penasihat makroekonomi di berbagai negara,” ujar Rosan Roeslani.

    Komite Pengawasan dan Akuntabilitas

    Ketua PPATK – Ivan Yustiavandana Ketua KPK Ketua BPK – Isma Yatun Ketua BPKP Kapolri – Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jaksa Agung – Sanitiar Burhanuddin

    Direktur Pelaksana (Managing Directors)

    Managing Director Legal: Robertus Bilitea Managing Director Risk & Sustainability: Lieng-Seng Wee Managing Director Finance: Arief Budiman Managing Director Treasury: Ali Setiawan Managing Director Global Relations & Governance: Mohamad Al-Arief Managing Director Stakeholder Management: Rohan Hafas Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani Managing Director/Chief Economist: Reza Yamora Siregar Managing Director Head of Office: Ivy Santoso

    “Pak Arief Budiman masih di INA, tetapi akan bergabung penuh di Danantara tanpa rangkap jabatan. Beliau adalah sosok penting di pembentukan INA dan pernah menjabat sebagai CFO Pertamina,” kata Rosan Roeslani.

    Komite Manajemen Risiko

    John Prasetio

    Komite Investasi dan Portofolio

    Yup Kim

    Managing Director Tambahan

    Agus Dwi Handaya Febriany Eddy Riko Banardi – Khusus bidang Risk

    Holding Investasi

    Managing Director Finance: Djamal Attamimi Managing Director Legal: Bono Daru Adji Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja

    Dengan susunan pengurus yang terdiri dari kombinasi tokoh nasional dan internasional, Danantara diharapkan menjadi mesin penggerak ekonomi baru bagi Indonesia. Rosan menekankan bahwa para pengurus ini tidak hanya punya keahlian teknis, tetapi juga semangat pengabdian.

    “Setiap orang yang kami pilih memiliki hati yang sama: ingin membangun negeri ini. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga pengabdian bagi bangsa dan negara,” ujar Rosan Roeslani.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru BRI Hasil RUPST 2025

    Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru BRI Hasil RUPST 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2025 menyutujui pengangkatan dewan komisaris dan direksi baru BRI.

    Dalam RUPST yang berlangsung di BRI di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (24/3/2025), Hery Gunardi ditunjuk sebagai direktur utama BRI menggantikan Sunarso. RUPST juga setuju menunjuk Kartika Wirjoatmodjo sebagai komisaris utama BRI.

    RUPST BRI telah memberhentikan dengan pengurus perseroan lama dan membentuk pengurus baru. Dalam RUPST juga diputuskan perubahan nomenklatur jabatan anggota-anggota direksi BRI.

    Berikut Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI Hasil RUPST 2025:

    Dewan Komisaris BRI: 

    Komisaris Utama Kartika Wirjoatmodjo

    Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Parman Nataatmadja

    Komisaris Awan Nurmawan Nuh

    Komisaris Helvi Yuni Moraza Edi Susianto

    Komisaris Independen Edi Susianto

    Komisaris Independen Lukmanul Khakim

    Anggota Direksi BRI

    Direktur Utama Hery Gunardi

    Wakil Direktur Utama Agus Noorsanto

    Direktur Human Capital & Compliance Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Operations Hakim Putratama

    Direktur Corporate Banking Riko Tasmaya

    Direktur Network dan Retail Funding Aquarius Rudianto

    Direktur Treasury dan International Banking Farida Thamrin

    Direktur Micro Akhmad Purwakajaya

    Direktur Commercial Banking Alexander Dippo Paris YS

    Direktur Consumer Banking Nancy Adistyasari

    Direktur Finance & Strategy Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    Direktur Manajemen Risiko Mucharom

    Direktur Information Technology Saladin Dharma Nugraha Effendi

    Anggota dewan komisaris dan anggota direksi BRI yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

    Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

    loading…

    Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Krida Wacana, Subagyo. FOTO/IST

    Subagyo
    Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Krida Wacana

    PRESIDEN Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi bernama Danantara (Daya Anagata Nusantara). Badan pengelola investasi yang mengelola aset negara senilai 900 miliar dolar ini diharapkan dapat memberikan imbal hasil yang tinggi, sehingga dapat menciptakan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

    Danantara diharapkan mampu mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Adanya investasi strategis ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi pertumbuhan ekonomi akan sangat mungkin tercapai melalui Danantara, jika aset negara dikelola secara efektif, sehingga dapat menarik investasi global dan meningkatkan daya saing negara.

    Tantangan dan Penentu KeberhasilanAgar potensi pertumbuhan ekonomi ini tetap terjaga dan juga memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik generasi sekarang dan mendatang, BPI Danantara sebaiknya fokus pada investasi-investasi strategis yaitu menekankan pada proyek-proyek yang berkelanjutan. Namun, pelaksanaannya pastilah tidak semudah yang dibayangkan. Tantangan akan muncul, terutama karena badan ini merupakan pengelola investasi yang baru.

    Tata kelola organisasi, transparansi, dan akuntabilitas mungkin akan menjadi tantangan yang cukup besar bagi BPI Danantara. Sebagai badan pengelola investasi baru, reputasi harus dijaga sejak awal untuk mendapatkan kepercayaan publik. Jika reputasi terjaga dengan baik, maka para investor tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya melalui badan ini.

    Dalam praktiknya, perlu ada kebijakan tentang pengelolaan secara profesional dan akuntabel. Transparansi dan akuntabel merupakan dua pilar utama yang harus dijaga oleh badan pengelola investasi tersebut. Transparansi, mengacu pada tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat terkait pengelolaan dan penggunaan dana serta hasil yang dicapai. Akuntabilitas, mengacu pada pertanggungjawaban pengelolaan dana dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Danantara dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Pembagian peran yang jelas antara pemilik dana dan pengelola dana akan memberikan jaminan bahwa tata kelola diterapkan dengan baik.

    Pilar berikutnya yang perlu diperhatikan adalah responsibility atau pertanggungjawaban, yang mengacu pada kesesuaian pengelolaan badan pengelola investasi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Independensi atau kemandirian juga merupakan pilar yang perlu dipantau secara serius sehingga terdapat jaminan bahwa pengelolaan badan pengelola investasi ini dikelola secara profesional dan bebas dari benturan kepentingan dan tekanan-tekanan dari pihak manapun. Pemilihan manajemen BPI Danantara ini harus dipastikan tidak ada kepentingan politik untuk mencegah penyalahgunaan dana negara.

    Pilar fairness menjadi pilar berikutnya yang perlu mendapat perhatian untuk menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhitungkan hak setiap pemangku kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pengelolaannya, BPI Danantara harus menjamin bahwa tata kelola organisasi diterapkan dengan baik. Pedoman global untuk tata kelola investasi harus diterapkan sejak awal, disertai dengan penerapan manajemen risiko bagi dana kekayaan negara. Peluncuran BPI Danantara merupakan langkah positif bagi Indonesia. Keberhasilan Danantara akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengatasi tantangan dan menjalankan tugasnya secara efektif.

    Dengan demikian, terdapat beberapa syarat penting agar BPI Danantara ini berhasil, yaitu tata kelola yang baik dan cermat dalam melakukan investasi. Ada pepatah yang mengatakan bahwa dalam investasi dikenal prinsip “high risk high return”, yang berarti terdapat berbagai instrumen investasi yang menawarkan potensi keuntungan besar, tetapi juga memiliki potensi kerugian yang besar. Hal ini dimaksudkan agar pengelola investasi atau investor selalu ingat bahwa potensi keuntungan yang besar, disertai juga potensi kerugian yang besar pula.

    Untuk mengurangi terjadinya risiko yang besar, maka perlu dilakukan analisis risiko yang mendalam dan komprehensif. Salah satu tindakan untuk meminimalkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi investasi, yaitu menempatkan dana investasi di berbagai sektor yang berbeda. Dengan melakukan diversifikasi, maka apabila terjadi fluktuasi pada salah satu aset investasi, hal tersebut dapat diimbangi dengan kinerja aset investasi lainnya.

    Tindakan selanjutnya adalah memfokuskan investasi pada sektor-sektor produktif yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Investasi pada hilirisasi industri memiliki peluang untuk menjadi salah satu pilihan karena dapat meningkatkan nilai tambah untuk aset sumber daya alam. Selain tata kelola dan kecermatan dalam investasi, profesionalisme dan kompetensi juga merupakan syarat agar badan pengelola investasi dikatakan berhasil.

    BPI Danantara harus dikelola oleh manajemen yang kompeten, profesional dan berpengalaman di bidang investasi. Dengan manajemen yang kuat, BPI Danantara akan mampu bertahan dari berbagai tantangan yang dihadapi. Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang harus selalu ditumbuhkan kepada seluruh jajaran manajemen, baik di tingkat lower, middle maupun top manajemen.

    Manfaat dan Dukungan untuk BPI DanantaraAdanya pengelolaan yang baik dan didukung oleh manajemen yang profesional, maka BPI Danantara diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pembiayaan pembangunan infrastruktur sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Dengan melakukan investasi pada sektor-sektor yang memiliki prioritas tinggi, diharapkan daya saing Indonesia di pasar dunia dapat meningkat. Selain itu, Danantara diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal.

    Pengelolaan aset negara yang lebih efisien dan produktif juga diharapkan dapat mengoptimalkan aset negara, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara. Adanya BPI Danantara diharapkan juga dapat mendorong terjadinya hilirisasi industri yang meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

    Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan badan pengelola investasi ini sangat ditentukan oleh dukungan dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, OJK, BUMN, Investor domestik dan asing, sektor perbankan dan lembaga keuangan lainya, serta DPR tentunya. Semoga Danantara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.

    (abd)

  • Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Jakarta, Beritasatu.com – Hery Gunardi ditunjuk sebagai direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggantikan Sunarso dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BRI di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (24/3/2025).

    Menteri BUMN Erick Thohir setuju dengan pengangkatan Hery Gunardi yang selama ini menjabat sebagai direktur utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BRIS menjadi dirut BRI.

    RUPST BRI memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai direktur utama BRI dan mengangkat Hery Gunardi sebagai penggantinya.

    Perubahan posisi direktur utama BRI tersebut masih harus disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatuhan atau fit and proper test.

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi merupakan seorang bankir ternama di Indonesia yang sudah malang melintang di dunia perbankan dan sektor keuangan.

    Lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962, Hery yang merupakan lulusan master bidang finance and accounting di University of Oregon USA, memulai kariernya di dunia perbankan dengan bergabung di Bank Bapindo pada 1991.

    Dia menjadi sosok sentral dalam marger tiga bank milik negara menjadi Bank Mandiri.

    Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998, Hery ditunjuk menjadi bagian dari core team merger Bank Bapindo dengan tiga bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri.

    Hery pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Bank Mandiri. Dia pernah menjadi EVP coordinator consumer finance, senior executive vice president Bank Mandiri pada 2013, direktur micro & retail banking Bank Mandiri 2013-2015, hingga presiden komisaris AXA Mandiri Financial Services pada 2013-2015.

    Hery Gunardi kemudian diangkat menjadi direktur utama Bank BSI dalam RUPS Luar Biasa BRIS pada 15 Desember 2020 dan sekarang dipercaya sebagai dirut BRI.

  • Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga, Investasi Mudah dan Cerdas

    Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga, Investasi Mudah dan Cerdas

    Jakarta, Beritasatu.com – Investasi Reksadana dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari kelas pekerja hingga ibu rumah tangga. Meskipun tidak aktif memiliki penghasilan dari bekerja, namun berinvestasi bisa membantu Anda sebagai ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga jadi lebih baik.

    Supaya pengelolaan keuangan dapat berjalan lancar, maka Anda perlu mempelajari strategi berinvestasi yang tepat. Pasalnya, apabila Anda mengambil keputusan investasi yang kurang tepat, hal ini bisa memberikan dampak buruk pada pengelolaan finansial keluarga.

    Untuk itu, artikel ini akan mencoba membahas tentang strategi-strategi yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga saat berinvestasi. Simak pembahasan lengkapnya pada poin-poin di bawah ini.

    6 Strategi Investasi Reksadana untuk Ibu Rumah Tangga

    Di masa yang teknologinya sudah berkembang seperti sekarang ini, hal ini bisa mempermudah siapa saja untuk melakukan investasi, termasuk para ibu rumah tangga. Meskipun kebanyakan menghabiskan waktu di rumah, namun dengan bantuan teknologi, ibu rumah tangga jadi tetap bisa berinvestasi dengan lebih mudah dan cerdas.

    Keberhasilan berinvestasi tentunya tidak bisa terjadi begitu saja. Diperlukan tidak hanya pengalaman namun juga strategi investasi yang tepat.

    Berikut ini akan diberikan beberapa strategi investasi yang bisa mendukung keberhasilan berinvestasi oleh ibu rumah tangga:

    Memanfaatkan Uang Bulanan

    Meskipun tidak memiliki penghasilan dari bekerja, namun sebagai ibu rumah tangga, Anda umumnya diberikan uang bulanan. Dalam rangka mengelola finansial keluarga, Anda bisa mencoba melakukan investasi sekaligus untuk mengembangkan uang bulanan yang diberikan. Dengan berinvestasi, nilai uang tersebut jadi bisa bertambah.

    Melakukan investasi bisa menjadi opsi yang bijak selain dari membuka tabungan untuk menyimpan serta mengatur uang bulanan. Pasalnya, bunga yang didapatkan dari rekening tabungan berbeda dengan imbal hasil atau keuntungan yang didapatkan saat berinvestasi.

    Potensi keuntungannya pun cenderung lebih menggiurkan saat Anda melakukan investasi. Untuk itu sebelum berinvestasi, pastikan Anda melakukan riset agar bisa menemukan instrumen investasi yang paling tepat.

    Jangan Lupakan Dana Darurat dan Asuransi

    Sebagai ibu rumah tangga yang bijak dalam mengatur keuangan, pastikan Anda sudah mempersiapkan dana darurat dan juga asuransi untuk keluarga sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Anda bisa menyimpan dana darurat untuk kebutuhan mendesak keluarga di sebuah rekening tabungan. Secara umum, dana darurat perlu dipersiapkan minimal sebanyak 6 bulan biaya hidup.

    Selain dana darurat, Anda juga perlu mendaftarkan keluarga Anda asuransi untuk melindungi saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Asuransi ini meliputi asuransi kesehatan maupun jiwa. Mempersiapkan dana darurat dan juga asuransi menjadi strategi investasi yang penting untuk dipertimbangkan supaya aktivitas berinvestasi Anda tidak terganggu dan Anda jadi bisa terus memperbanyak wawasan berinvestasi.

    Riset Mendalam tentang Instrumen Reksadana

    Tips berikutnya yang bisa Anda lakukan supaya aktivitas berinvestasi sebagai ibu rumah tangga berjalan lancar, yaitu dengan melakukan riset yang mendalam terkait instrumen investasi yang hendak Anda pilih. Riset ini meliputi banyak hal mulai dari pengetahuan yang umum hingga mencari tahu tentang peran Manajer Investasi dan juga tempat Anda hendak berinvestasi, apakah sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum.

    Dengan melakukan riset yang mendalam, hal ini bisa meminimalisir risiko yang merugikan dan Anda jadi bisa lebih mengenali terkait investasi bodong maupun penipuan. Dengan bantuan teknologi dan internet, Anda juga bisa mendapatkan wawasan menarik yang bisa Anda terapkan selama berinvestasi.

    Pilih Investasi sesuai Kebutuhan

    Selanjutnya, sebagai ibu rumah tangga, Anda juga perlu memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan. Pasalnya investasi yang dilakukan untuk kebutuhan dana pensiun akan berbeda dengan investasi untuk kebutuhan lain seperti dana pendidikan anak.

    Untuk itu, pastikan Anda sudah menentukan tujuan dalam berinvestasi agar bisa memilih atau membeli yang sesuai kebutuhan. Selain itu, menentukan tujuan investasi sedari awal juga akan sangat membantu fokus Anda supaya lebih terarah di kemudian hari. Oleh karena itu, penting juga bagi Anda untuk melakukan perencanaan yang matang sebelum memutuskan untuk membeli produk investasi.

    Memperbanyak Pengalaman Investasi

    Strategi berikutnya yang bisa Anda lakukan ketika ingin berinvestasi yaitu dengan memperbanyak pengalaman. Dengan memiliki pengalaman, maka pengetahuan yang Anda dapatkan jadi bisa dipraktikkan secara langsung saat berinvestasi.
    Untuk bisa meningkatkan pengetahuan, Anda bisa melakukan riset di internet hingga mengikuti seminar. Anda bisa mencari tahu lebih banyak terkait hal-hal mulai dari istilah yang digunakan, screening produk, hingga tata cara membeli produk investasi.

    Dengan banyaknya variasi produk dalam instrumen ini, maka Anda perlu memahaminya dengan baik. Pengetahuan dan pengalaman investasi tersebut yang nantinya akan membantu Anda selama berinvestasi, dibandingkan yang sebelumnya hanya teori.

    Meminimalisir Biaya Investasi

    Tips terakhir yang tidak kalah penting dari tips-tips sebelumnya ketika Anda tertarik untuk melakukan investasi yaitu meminimalisir biayanya. Pasalnya, ketika bertransaksi saat berinvestasi, dana yang perlu dipersiapkan tidak hanya harga produknya saja melainkan ada juga biaya investasi.

    Biaya investasi sendiri diartikan sebagai biaya yang dikenakan kepada investor setiap melakukan transaksi baik pembelian maupun penjualan. Nilai dari biaya investasi ini pun bervariasi, bergantung pada jenis produk serta kebijakan yang ditetapkan oleh penerbit. Untuk meminimalisir biaya investasi, salah satu strategi yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memilih produk investasi yang menawarkan biaya investasi rendah.

    Segera Mulai Investasi Anda dengan Mitra Perbankan Prioritas DBS Treasures

    Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi dapat dilakukan oleh setiap kalangan masyarakat termasuk oleh Anda sebagai ibu rumah tangga. Anda hanya perlu menerapkan strategi dan menemukan mitra yang tepat. Tips-tips yang bisa Anda lakukan sebagai ibu rumah tangga yang ingin berinvestasi mulai dari memanfaatkan uang bulanan yang diberikan, memastikan dana darurat dan asuransi, melakukan riset mendalam, hingga memilih instrumen dan produk yang sesuai tujuan dan kebutuhan.

    Kemudian terkait mitra investasi, perbankan prioritas DBS Treasures dapat menjadi mitra tepercaya Anda. Keunggulan-keunggulan yang diberikan ketika berinvestasi dengan mitra ini juga sangat menarik dan bisa membuat pengalaman investasi Anda lebih mudah.

    Anda akan mendapatkan wawasan dari tim ahli finansial terkait peluang terkini serta analisa pasar. Anda juga dapat mengurangi risiko investasi melalui diversifikasi ke berbagai jenis aset.

    Investasi Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi terkemuka. Lalu yang terpenting yaitu kemudahan transaksi seperti beli, jual, dan switching bisa dilakukan melalui Aplikasi digibank by DBS.

    Anda juga akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya dan mendapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.

    Apabila Anda tertarik untuk berinvestasi Reksadana bersama mitra perbankan prioritas DBS Treasures, Anda dapat mencari tahu informasi lebih lengkapnya dengan klik di sini.