Kementrian Lembaga: OJK

  • Ekonom mendukung Danantara jadi pemasok likuiditas pasar modal RI

    Ekonom mendukung Danantara jadi pemasok likuiditas pasar modal RI

    Inisiatif Danantara tersebut bagus sekali, perlu didukung.

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mendukung langkah Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi pemasok likuiditas (liquidity provider) di pasar modal Indonesia.

    “Inisiatif Danantara tersebut bagus sekali, perlu didukung,” kata Wijayanto, di Jakarta, Jumat.

    Wijayanto berpendapat transformasi pasar modal perlu untuk lebih digalakkan, mengingat segmen ini kerap ‘dianaktirikan’ meski memiliki banyak potensi strategis.

    “Insentif perlu digelontorkan, tata kelola diperbaiki, dan regulasi dimutakhirkan,” katanya lagi.

    Dia menekankan pasar modal merupakan etalase ekonomi Indonesia, dengan orang masuk dan berbelanja di toko setelah tertarik melihat barang yang dipajang di etalase.

    Bila pasar modal sehat, kata Wijayanto, investor akan bersemangat dan ekonomi menggeliat.

    “Pasar modal bukan mainan para elite, di negara maju ia menjadi platform untuk menyebarkan kesejahteraan. Masyarakat kebanyakan ikut menikmati berkah, melalui dana pensiun, asuransi dan reksadana yang berinvestasi di bursa efek,” ujar Wijayanto.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPI Danantara untuk mendorong kemungkinan lebih besar lagi bagi lembaga jasa keuangan milik pemerintah untuk melakukan investasi di pasar modal sebagai investor institusional.

    Mahendra mengatakan langkah itu akan membuahkan hasil yang lebih konkret serta kemungkinan penguatan sektor riil yang lebih tangguh. Pendalaman sektor keuangan pun bisa dikejar untuk sesuai yang ditargetkan.

    “Juga yang kami ingin dorong ke depan adalah penguatan dari investasi domestik di pasar modal kita, khususnya oleh investor institusional, termasuk di dalamnya adalah dari lembaga jasa keuangan milik pemerintah atau BUMN,” ujar Mahendra.

    Di samping itu, terkait dengan kondisi pasar modal yang terpengaruh sentimen global, Mahendra mengatakan bahwa OJK juga telah mengambil beberapa langkah kebijakan.

    Salah satunya yaitu buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta penyesuaian trading halt dan batasan persentase auto rejection bawah (ARB).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawas Lembaga Pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi. Sedangkan, untuk pinjaman online (pinjol) masih mengalami pertumbuhan signifikan.

    Sementara itu, Amerika Serikat kembali menaikkan tarif impor dari China menjadi 145%. Tarif baru ini diumumkan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif menjadi 125%.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (11/04/2025).

  • OJK berharap lebih banyak LJK yang berpartisipasi dalam usaha bulion

    OJK berharap lebih banyak LJK yang berpartisipasi dalam usaha bulion

    untuk bagaimana mengembangkan ekosistem bulion secara lebih baik lagi

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap ke depan lebih banyak lembaga jasa keuangan (LJK) yang berpartisipasi dalam kegiatan usaha bulion untuk percepatan pembentukan ekosistem bulion.

    Sehingga kondisi tersebut dapat mengakselerasi optimalisasi pengembangan usaha bulion di Indonesia.

    “Kami di OJK senantiasa melakukan kerja sama dan analisis secara internal maupun dengan industri jasa keuangan untuk bagaimana mengembangkan ekosistem bulion secara lebih baik lagi,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat.

    Ia menyampaikan pada dasarnya OJK menyambut baik dalam hal terdapat bank yang akan mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion sepanjang memenuhi persyaratan dan ketentuan.

    Apabila terdapat pengajuan permohonan suatu bank untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion kepada OJK, Dian mengatakan bahwa evaluasi akan segera dilakukan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Jika bank-bank dalam kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) III dan IV telah menyampaikan minat (appetite) kepada OJK untuk menyelenggarakan usaha bulion, ujar Dian, maka hal ini tentunya merupakan potensi yang sangat besar.

    Dengan perkembangan yang terjadi pada saat ini, ia menyebutkan bahwa kegiatan usaha perbankan yang terkait dengan bulion sudah mencapai hampir Rp1 triliun dalam waktu yang sangat singkat, sehingga ke depan potensi untuk bisnis perbankan yang terkait dengan bulion sangat besar.

    “Tentu kita pada waktunya akan informasikan lebih lanjut kira-kira berapa bank yang memang akan segera siap untuk ikut (melaksanakan kegiatan usaha bulion),” kata dia.

    Dian mengungkapkan alasan mengapa dirinya sangat optimistis terhadap keterlibatan perbankan dalam usaha bulion dengan potensi yang sangat besar ke depan.

    Hal ini mengingat Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan komoditas emas dan pengembangan ekosistem bulion yang terintegrasi.

    Pada tahun 2023, catat Dian, Indonesia berada di posisi delapan sebagai negara penghasil emas terbesar dengan produksi tahunan mencapai 110-160 ton dan berada di peringkat keenam sebagai negara dengan cadangan emas terbesar.

    Dengan jumlah cadangan yang besar dan produksi emas yang solid, Indonesia dapat mengoptimalkan monetasi emas untuk mendorong perekonomian nasional yaitu melalui pembentukan kegiatan usaha bulion.

    Ia menyampaikan kegiatan usaha bulion menjadi bentuk diversifikasi produk jasa keuangan yang memanfaatkan monetasi emas sebagai sumber pendanaan dalam rangka mendukung kebutuhan pembiayaan pada rantai pasok emas di dalam negeri, mulai dari sektor pertambangan beserta pemurniannya, manufaktur, hingga penjualan emas ke konsumen ritel.

    “Langkah ini tidak hanya memperluas pilihan investasi, tetapi juga akan semakin memperdalam pasar keuangan di Indonesia melalui monetasi emas yang disalurkan kepada lembaga jasa keuangan, khususnya dalam hal ini bank yang sampai dengan saat ini mungkin masih memainkan porsi yang sangat besar,” kata Dian.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • OJK: Asuransi Bumiputera bayar klaim Rp447,19 miliar per Maret 2025

    OJK: Asuransi Bumiputera bayar klaim Rp447,19 miliar per Maret 2025

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menuturkan bahwa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) telah membayarkan klaim Rp447,19 miliar hingga 26 Maret 2025.

    “Terdiri dari asuransi perorangan, ada Rp282,83 miliar dengan jumlah polis 87,647 polis, dan kemudian asuransi kumpulan sebesar Rp164,36 miliar dengan jumlah peserta sebanyak 9,928 peserta,” ucap Ogi Prastomiyono di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa Asuransi Bumiputera juga telah mulai merealisasikan pembayaran klaim secara proporsional, yakni pembayaran bertahap kepada para pemegang polis yang telah menyetujui penerapan penurunan nilai manfaat (PNM), sejak 26 Maret hingga 10 April lalu.

    Pihaknya juga telah menyetujui pencairan dana jaminan milik AJBB sebesar Rp106 miliar untuk dibayarkan secara proporsional kepada para pemegang polis dan sudah direalisasikan sekitar 75 persen sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Semoga ini bisa memberikan suatu indikasi bahwa AJBB berkomitmen membayarkan kepada para pemegang polis,” ucap Ogi.

    Ia menyatakan bahwa OJK juga memonitor rencana penyehatan Asuransi Bumiputera lainnya, termasuk rasionalisasi SDM secara organik sebanyak 624 pegawai per 1 Maret 2025.

    Pihaknya terus memantau pelaksanaan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) AJBB, baik melalui pertemuan berkala, analisis terhadap pelaporan RPK, serta on-site supervision (pengawasan langsung).

    Ogi menyatakan bahwa OJK juga melakukan pengawasan dengan memanggil para peserta Rapat Umum Anggota (RUA) serta jajaran dewan komisaris dan direksi Asuransi Bumiputera, yang terakhir dilakukan pada 3 Maret 2025.

    “Kami berharap bahwa progres tetap dilakukan, tapi kita akan mendesak pada para pihak, baik peserta RUA, direksi, maupun komisaris AJBB, untuk merealisasikan RPK secara lebih efektif,” ujarnya.

    OJK telah memberikan pernyataan tidak keberatan atas perubahan RPK AJBB pada 1 Juli 2024 dan hingga saat ini proses penyehatan tersebut masih berjalan.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gubernur Jateng gagas forum perbankan dan industri keuangan

    Gubernur Jateng gagas forum perbankan dan industri keuangan

    Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggagas pembentukan forum perbankan dan industri keuangan sebagai bentuk kolaborasi bersama dalam membangun daerah tersebut.

    “Pemprov tidak bisa berjalan sendiri, butuh kolaborasi dari semua pihak untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” katanya saat beraudiensi dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng Hidayat Prabowo di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat.

    Sejak awal menjabat sebagai Gubernur Jateng, Luthfi selalu mengedepankan kolaborasi dari berbagai pihak dalam membangun daerah.

    Kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota telah dilakukan untuk mengintegrasikan program-program agar sejalan.

    Selain itu, ia juga menggandeng 44 perguruan tinggi dengan membuat Forum Rektor, kemudian menggandeng anggota legislatif untuk bersama-sama membangun Jawa Tengah.

    Ada dua forum yang sudah digagas, yaitu Forum Berlian Ngopeni Nglakoni yang berisi anggota DPRD Jateng dan Forum Senayan yang berisi wakil rakyat asal Jateng yang duduk di DPR RI dan DPD RI.

    Sementara itu, Kepala OJK Jateng Hidayat Prabowo menyampaikan dukungan penuh terhadap Pemerintah Provinsi Jateng dalam pembangunan perekonomian daerah dan ketahanan pangan.

    “Tadi Pak Gubernur minta ada forum dengan perbankan dan industri keuangan, karena beliau semangatnya adalah kolaborasi. Itu sebenarnya sangat sejalan dengan OJK. Kita tidak bisa jalan sendiri, OJK tidak bisa jalan sendiri, tentu sinergi dan kolaborasi sangat bermanfaat,” katanya.

    Sinergi antara OJK dan Pemprov Jateng, kata dia, selama ini sudah berjalan baik, dan akan terus diperkuat.

    Ia menegaskan bahwa OJK akan mendukung penuh program pembangunan Pemprov Jateng sesuai dengan bidangnya, yaitu pengawasan lembaga keuangan.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • OJK berharap lebih banyak LJK yang berpartisipasi dalam usaha bulion

    OJK: Pelemahan nilai tukar rupiah tak banyak pengaruhi neraca bank

    Jadi kalau ada terjadi perubahan kondisi global maupun domestik, kita tentu saja selalu melakukan konsultasi, kita juga selalu memberikan arahan kepada bank

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang bahwa eksposur perbankan secara langsung terhadap risiko nilai tukar relatif kecil, sehingga pelemahan nilai tukar rupiah tidak akan banyak berpengaruh secara langsung terhadap neraca bank.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, hal tersebut tercermin dari posisi devisa neto (PDN) bank yang tercatat sebesar 1,55 persen per Februari 2025 atau masih jauh di bawah ambang batas (threshold) yang sebesar 20 persen. Dengan demikian, risiko pasar terkait dengan nilai tukar dinilai tergolong masih sangat rendah.

    “Selanjutnya bisa dikatakan bahwa posisi devisa neto bank juga berada dalam posisi yang long. Ini artinya bahwa eksposur bank dalam bentuk valuta asing di sisi kredit dan surat berharga yang dimiliki justru meningkatkan nilai aset bank saat terjadi depresiasi rupiah, sehingga berdampak pada peningkatan profitabilitas bank,” kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat.

    Dari sisi kredit valas, jelas Dian, umumnya kredit yang diberikan dalam valas merupakan produk atau kegiatan berbasis ekspor yang memiliki basis penerimaan dalam bentuk valas atau disebut sebagai naturally hedged. Sehingga, ujar dia, sebetulnya tidak menimbulkan volatilitas yang berarti.

    Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ia mencatat bahwa pertumbuhan kredit valas lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas masing-masing sebesar 16,30 persen year on year (yoy) dan 7,09 persen yoy.

    Dengan perkembangan kredit dan DPK valas tersebut, tercatat loan to deposit ratio (LDR) valas meningkat menjadi 81,43 persen dari sebelumnya 74,98 persen pada tahun lalu.

    Dalam situasi yang volatile, Dian mengatakan bahwa pendekatan close consultation antara pengawas atau OJK dengan individual bank menjadi sangat penting. Pengawasan yang lebih intens secara individual terhadap bank juga dilakukan OJK selama ini.

    “Jadi kalau ada terjadi perubahan kondisi global maupun domestik, kita tentu saja selalu melakukan konsultasi, kita juga selalu memberikan arahan kepada bank,” kata Dian.

    Terkait volatilitas nilai tukar, OJK senantiasa mendorong bank untuk menerapkan manajemen risiko yang kuat antara lain melalui pelaksanaan stress test.

    “Stress test sekarang itu sudah lebih reguler yang dilakukan oleh teman-teman perbankan, tentu dengan berbagai skenario dan menyiapkan mitigasi risiko yang lebih tepat,” ujar dia.

    Sesuai ketentuan OJK, Dian juga menambahkan bahwa bank diwajibkan membentuk tambahan modal di atas persyaratan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko yang berfungsi sebagai penyangga atau buffer apabila terjadi krisis keuangan dan ekonomi yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan, yang dapat digunakan untuk mengantisipasi dampak volatilitas nilai tukar.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kinerja Underwriting Jasindo Naik 128,44 Persen, Ini Lini Bisnis Penopangnya – Halaman all

    Kinerja Underwriting Jasindo Naik 128,44 Persen, Ini Lini Bisnis Penopangnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional maupun global. Di tengah tekanan ketidakpastian pasar dan perlambatan sejumlah sektor industri, Asuransi Jasindo tetap berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif hingga Februari 2025.

    Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema menjelaskan bahwa capaian positif ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang adaptif, efisiensi operasional, serta manajemen risiko yang disiplin.

    “Kami bersyukur bahwa di tengah tekanan ekonomi global dan nasional yang masih cukup tinggi, Jasindo tetap mampu menjaga kinerja keuangan secara solid dan bahkan menunjukkan pertumbuhan signifikan di berbagai lini,” ujar Brellian dalam pernyataannya dikutip dari situs resmi Jasindo.co.id, Jumat(11/4/2025).

    Berdasarkan data per Februari 2025, Rasio Kecukupan Modal (Risk Based Capital/RBC) Asuransi Jasindo mengalami peningkatan menjadi 154,05 persen.

    Angka ini jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120% yang menunjukkan posisi permodalan perusahaan tetap sehat dan kuat dalam mendukung pertumbuhan bisnis.

    Lebih lanjut, hasil underwriting naik 128,44?ri Rp 40,53 miliar pada Februari 2024 menjadi Rp92,60 miliar pada Februari 2025. Underwriting merupakan pendapatan premi neto setelah dipotong dengan beban komisi neto.

    Sementara itu, laba perusahaan melesat 549% menjadi Rp70,16 miliar dibandingkan dengan Rp10,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Berlanjut pada bulan berikutnya, pertumbuhan signifikan ini turut diperkuat oleh peningkatan kinerja pada sejumlah lini bisnis utama hingga Maret 2025 apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, antara lain:

    1. Cargo tumbuh sebesar 42,52%
    2. Engineering mencatat lonjakan sebesar 471,38%
    3. Energy (Onshore) naik 56,12%
    4. Liability tumbuh 308,79%
    5. Personal Accident mengalami peningkatan 186,02%

    Menurut Brellian, capaian tersebut mencerminkan efektivitas strategi pemasaran yang dilakukan secara selektif dan tepat sasaran, serta dukungan penuh dari manajemen dalam penguatan manajemen risiko dan peningkatan layanan nasabah dengan penyediaan jalur distribusi yang beragam.

    “Asuransi Jasindo berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan bisnis, memperluas jangkauan perlindungan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil,” tambah Brellian.

    Dengan fondasi keuangan yang solid dan kinerja lini bisnis yang menjanjikan, Asuransi Jasindo optimistis dapat melanjutkan tren positif ini hingga akhir tahun 2025, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia.

  • Strategi Bursa Efek Indonesia Hadapi Perang Dagang Global, Ini Rinciannya – Halaman all

    Strategi Bursa Efek Indonesia Hadapi Perang Dagang Global, Ini Rinciannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memaparkan ada beberapa strategi yang akan dilakukan pihaknya guna menghadapi dampak perang dagang global terhadap pasar modal Indonesia.

    Pertama, strategi jangka pendek dengan melakukan komunikasi aktif kepada publik dan media. Sebab menurutnya, edukasi dan penyampaian narasi positif mampu menjaga persepsi publik di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

    “Kami berusaha untuk aktif dan dibantu teman-teman media dan juga teman-teman ekonom untuk mengkomunikasikan kondisi daripada korporasinya. Kalau kita lihat sebenarnya kalau kita membandingkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang memasukkan di laporan keuangan, ternyata mereka 2024 itu positif ya. Artinya mereka memungkinkan keuntungan,” kata Iman dalam acara seminar secara virtual di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    Iman menyebut antisipasi berikutnya yakni menyesuaikan aturan perdagangan pada 8 April 2025 lalu melalui batas trading halt serta penyesuaian batas auto rejection bawah (ARB). Ini menjadi upaya BEI dalam menjaga keseimbangan perlindungan pasar dan efisiensi serta likuiditas pasar.

    “Yang ketiga yang dilakukan oleh OJK adalah penyesuaian aturan buyback,” papar dia.

    Sedangkan strategi keempat adalah penguatan pengawasan pasar. Iman bilang bahwa BEI tetap melakukan pemantauan intensif terhadap transaksi yang tidak wajar serta melakukan koordinasi dengan OJK dan SRO. Hal ini dilakukan untuk memitigasi dalam merespons potensi kepanikan pasar.

    “Tidak hanya kami lakukan penyesuaian aturan yang kami lakukan juga, ada penguatan pengawasan karena kami ingin bahwa confidence market ini atau pengawasan pasar ini juga kami lakukan,” terangnya.

    Sementara strategi jangka panjang yakni melalui diversifikasi produk single stock future, ETF, ETF Gold maupun SW. Lalu, melakukan peningkatan kualitas serta efisiensi proses IPO.

    “Jadi selama ini kalau kami bicara bursa sebagian besar orang melihat bahwa oh ini trading saya rugi ketika indeksnya naik dan turun, tapi jangan lupa bahwa di pasar modal itu justru adalah tempat bagi fund raising atau bagi perusahaan-perusahaan untuk mencatatkan sahamnya lewat IPO atau right issue juga melakukan penerbitan obligasi,” tutur Iman.

    Adapun hal lain yakni dengan meningkatkan likuiditas dan modernisasi infrastruktur perdagangan. Kata Iman, salah satu isu di pasar modal adalah market yang belum dalam. Sehingga peningkatan ini perlu dilakukan.

    “Terkait dengan likuiditas, karena salah satu isu di pasar modal kita adalah bahwa market kami belum deep market, belum dalam dan market kami secara sizeable sekitar 800 miliar USD itu dari transaksinya belum cukup dalam bagi investor asing. Sehingga kita melakukan beberapa upaya peningkatan likuiditas dan modernisasi,” ujar Iman.

  • BEI Perkuat Stabilitas Pasar, Atur Ulang Strategi Hadapi Sentimen

    BEI Perkuat Stabilitas Pasar, Atur Ulang Strategi Hadapi Sentimen

    Jakarta, Beritasatu.com – Gejolak global dan tekanan dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) kembali mengguncang pasar keuangan dunia, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI pun mengatur ulang strategi untuk memperkuat pasar keuangan domestik.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, sejak awal Maret 2025, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku pasar secara aktif menjaga stabilitas pasar. Hal ini menyusul melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode 2-19 Maret akibat tekanan eksternal.

    Sebagai respons cepat, BEI bersama OJK dan pelaku pasar, termasuk pemegang saham besar mengambil langkah taktis. Beberapa kebijakan penting dikeluarkan, seperti penundaan short selling dan pelonggaran aturan buyback tanpa perlu RUPS.

    “Situasi sempat memuncak pada Selasa (18/3/2025) ketika perdagangan harus dihentikan selama 30 menit akibat koreksi indeks lebih dari 5%. Hal serupa kembali terjadi pada Selasa (8/4/2025) setelah saat Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor, membuat IHSG sempat turun lebih dari 8%,” ujar Iman dalam webinar bersama Universitas Paramadina, Jumat (11/4/2025).

    Sebagai tindak lanjut, BEI mengubah strategi, seperti mekanisme circuit breaker pada Selasa (8/4/2025). Ambang batas trading halt kini dinaikkan menjadi 8%, 15%, dan 20%. Lalu, apabila penurunan melewati 20%, perdagangan dapat dihentikan satu hingga dua sesi. Selain itu, batas auto rejection bawah (ARB) kini ditetapkan tunggal sebesar 15% untuk semua kategori saham, sedangkan batas atas tetap.

    Iman mencatat bahwa IHSG telah turun 11,67% secara year to date hingga 10 April. Dana asing juga keluar besar-besaran hingga hampir Rp 30 triliun, menyeret saham-saham blue chip, seperti BCA, BRI, Mandiri, dan BNI.

    Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap tinggi. Pada 8 April, nilai transaksi mencapai Rp 21 triliun, dan Rp 16 triliun sehari setelahnya. Menariknya, investor domestik ritel mencatatkan pembelian bersih Rp 3,9 triliun, mengimbangi penjualan bersih asing senilai Rp 3,8 triliun.

    Pada Kamis (10/4/2025), IHSG berbalik menguat hampir 5%. Saat itu investor ritel mulai merealisasikan keuntungan, sementara investor institusi domestik aktif kembali masuk pasar. Ini menunjukkan peran signifikan investor dalam menjaga kestabilan.

    Iman menegaskan, sebagai regulator, BEI tidak bisa melakukan intervensi langsung seperti Bank Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan lebih pada komunikasi aktif, edukasi publik, serta kebijakan yang adaptif.

    Ia juga mencatat adanya optimisme baru, terbukti dari lebih 35.000 investor baru yang bergabung selama libur Lebaran.

    Ke depan, BEI akan mendorong diversifikasi instrumen investasi, seperti derivatif saham tunggal, ETF berbasis emas, dan produk lindung nilai lainnya. Proses IPO pun terus dipercepat dan didigitalisasi melalui kerja sama dengan bursa global serta penguatan riset dan peluang dual listing.

    Langkah lain termasuk pengembangan skema liquidity provider dan peningkatan infrastruktur perdagangan, dengan target kapasitas sistem BEI meningkat tiga kali lipat pada 2026.

    “Semua ini butuh kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Pasar yang sehat bergantung pada sinergi antara regulator, pelaku pasar, investor, dan emiten. Kepercayaan publik adalah pondasi utama,” tutup Iman terkati strategi BEI hadapi tekanan ekonomi global.

  • Saldo BSI Emas Digital melonjak 231 persen seiring naiknya harga emas

    Saldo BSI Emas Digital melonjak 231 persen seiring naiknya harga emas

    Bisnis emas memang merupakan ‘unique product’ dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring meningkatnya tren investasi emas

    Jakarta (ANTARA) – Saldo PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada layanan BSI Emas Digital tumbuh 231 persen atau Rp772 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy) seiring dengan peningkatan harga emas.

    Bersamaan dengan itu, penjualan BSI Emas Digital juga meningkat menjadi 174,84 kilogram atau 357 persen (yoy).

    “Bisnis emas memang merupakan ‘unique product’ dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring meningkatnya tren investasi emas sebagai aset safe haven, di tengah kenaikan harga emas yang signifikan dan selama Lebaran,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Per Jumat (11/4), harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) meroket signifikan menjadi Rp1.941.000 per gram.

    Harga emas Antam sejalan dengan emas dunia. Pada perdagangan Kamis (10/4), harga emas dunia di pasar spot melejit 2,98 persen di level 3.173,92 dolar AS per troy ons.

    Penutupan perdagangan ini memecahkan rekor kenaikan harga emas tertinggi sepanjang masa.

    Anton menambahkan BSI sebagai satu-satunya bank yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan bisnis bank bulion atau bank emas, memiliki layanan yang lengkap jual beli dan titip emas untuk memenuhi kebutuhan investasi masyarakat atas emas.

    Masyarakat dapat berinvestasi emas dengan membeli secara tunai atau cicil yang bisa dilakukan secara daring melalui BYOND by BSI.

    Ia juga mengatakan untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan gadai emas, BSI saat ini memiliki #CaraEmas yaitu sebuah layanan gadai emas yang menawarkan solusi mudah bagi masyarakat untuk kebutuhan dana.

    Layanan itu memungkinkan masyarakat melakukan proses gadai emas dalam waktu kurang dari 30 menit, dengan keunggulan proses yang mudah dan cepat, taksiran emas tinggi, serta biaya yang lebih murah.

    “BSI sebagai bank yang mendapatkan izin untuk menjalankan bisnis bank emas terus berupaya meningkatkan minat dan inklusi masyarakat dalam berinvestasi emas. Karenanya BSI lewat superapps BYOND by BSI secara kontinu terus berinovasi agar masyarakat mudah dalam melakukan cicil emas,” tutur Anton.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025