Kementrian Lembaga: OJK

  • F5 Investasi PoP di RI, Sasar Sektor Finansial hingga Pengembang Aplikasi AI

    F5 Investasi PoP di RI, Sasar Sektor Finansial hingga Pengembang Aplikasi AI

    Bisnis.com, JAKARTA —  F5 Indonesia, perusahaan teknologi dan keamanan aplikasi, mengumumkan ekspansi jaringan globalnya dengan berinvestasi dan menghadirkan point of presence (PoP) baru di Indonesia. Perluasan ini seiring dengan kian diperlukanya latensi yang lebih rendah, sekaligus mendukung kedaulatan data khususnya bagi perusahaan finansial

    Point of Presence (PoP) adalah lokasi atau titik akses yang memungkinkan pengguna atau perangkat untuk terhubung ke jaringan atau sistem tertentu. Salah satu perang PoP adalah melindung dan mengatur aplikasi yang disimpan di berbagai tempat komputasi awan atau multicloud.

    Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo mengatakan PoP di Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya bagi perusahaan di Tanah Air. Sebelumnya, PoP terdekat F5 berlokasi di Singapura, yang seringkali menimbulkan kendala terkait regulasi data residensi dan latensi bagi sejumlah perusahaan di Indonesia, terutama sektor-sektor dengan regulasi ketat seperti perbankan dan keuangan.

    Selama ini, kata Surung, banyak pelanggan perusahaan di Indonesia yang tertarik dengan teknologi F5, namun terkendala dengan tidak adanya PoP lokal.

    “Dengan hadirnya PoP ini, kami berharap dapat menjawab kekhawatiran mengenai data dan data residensi. Selain itu, dengan mengurangi jarak tempuh data, kami juga berharap performa aplikasi akan meningkat secara signifikan,” kata Surung kepada Bisnis, Rabu (23/4/2025).

    PoP baru ini sejalan dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, yang mengatur keamanan dan kerahasiaan data pribadi, serta Peraturan Pemerintah No. 71/2019

    dan Peraturan OJK No.11/2022, yang mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk mengelola dan menyimpan data di dalam negeri. Kepatuhan pada regulasi ini sangat penting bagi industri dengan regulasi yang ketat seperti jasa keuangan, telekomunikasi, kesehatan, dan layanan pemerintah, di mana lokasi penempatan dan keamanan data sangat penting.

    Lebih lanjut, F5 menekankan bahwa PoP ini akan menghadirkan solusi keamanan sebagai layanan (Software as a Service/SaaS). Model ini diharapkan dapat mendemokratisasi akses terhadap keamanan siber yang komprehensif bagi berbagai skala bisnis.

    F5 percaya bahwa dengan hadirnya PoP ini, akses bisnis terhadap keamanan yang mumpuni akan menjadi lebih mudah, lebih terjangkau, dan lebih cepat dalam implementasinya. Dibandingkan dengan saat PoP F5 di Singapura, dengan beralih ke Indonesia terjadi peningkatan kecepatan latensi hingga 84%.

    Menanggapi pertanyaan mengenai alasan F5 baru menghadirkan PoP di Indonesia tahun ini, Surung mengatakan, bahwa F5 merupakan perusahaan global dengan roadmap pengembangan yang terencana.

    Investasi dalam bentuk PoP di Indonesia baru dapat direalisasikan pada tahun ini setelah melalui berbagai pertimbangan dan perencanaan. Nilai investasi tidak disebutkan.

    Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo

    Mengenai infrastruktur PoP ini, F5 memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan fasilitas data center yang mumpuni di Indonesia. “Kami tidak membangun data center baru, melainkan memanfaatkan fasilitas data center yang sudah ada dan terpercaya di Indonesia,” tegasnya.

    Salah satu poin menarik yang disinggung adalah kemampuan PoP F5 ini dalam mengamankan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI). F5 menjelaskan bahwa teknologi yang ditawarkan di PoP ini telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan analisis keamanan.

    “Teknologi kami di PoP ini dirancang untuk membantu pelanggan memanfaatkan potensi AI sambil memitigasi risiko kebocoran data yang mungkin timbul akibat penggunaan AI. Jadi, kami Dia menambahkan PoP ini menjawab tantangan-tantangan unik dari jaringan multicloud dengan menghadirkan konektivitas yang lancar, optimalisasi, dan keamanan di berbagai infrastruktur,

    “Konsol yang terpusat ini memberikan cara yang mudah dan hemat biaya bagi para pelanggan untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Selain itu, PoP ini juga akan memainkan peran penting dalam mendemokratisasi keamanan siber di seluruh lanskap digital Indonesia yang tumbuh pesat namun semakin terancam,” katanya.

    Selama ini, pengembang aplikasi membangun dengan menggunakan lebih dari satu cloud. Permasalahan muncul ketika mereka ingin mengatur dan meningkatkan keamanan. PoP F5 dapat menyederhanakan proses tersebut, sehingga pelanggan hanya cukup mengatur layanan mereka dari satu pintu saja yaitu F5.

    Senior Vice President APCJ F5 Adam Judd mengatakan PoP ini memberikan layanan data dan cloud hemat biaya, menyederhanakan aplikasi dan keamanan API, serta mengoptimalkan konektivitas jaringan, yang penting untuk mendorong inovasi dan tetap kompetitif di era digital.

    “Dengan memanfaatkan PoP baru ini, para pelanggan di Indonesia kini bisa memastikan kedaulatan data mereka, memenuhi ketentuan regulasi, dan meningkatkan layanan digital sehingga mereka tetap kompetitif,” kata Judd.

    Para pelanggan, sambungnya, dapat mengakses web app dan proteksi API (WAAP), jaringan multicloud, dan layanan komputasi edge, melalui konsol berbasis SaaS yang terpusat dan didukung oleh F5 Distributed Cloud Services, sehingga mereka dapat menggunakan layanan-layanan tersebut dengan mudah.

  • Jahja Setiaatmadja pamit dari jabatan Presdir BCA

    Jahja Setiaatmadja pamit dari jabatan Presdir BCA

    Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menyatakan, pamit dari jabatannya saat ini seiring dengan perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

    “Saya juga mohon izin, dari RUPST lalu sudah diputuskan bahwa per 1 Juni akan dilakukan pergantian kepengurusan,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu.

    Setelah RUPST, lanjut dia, BCA telah mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan fit and proper test. OJK pun telah mengabulkan permohonan perseroan sehingga Jahja dinyatakan layak untuk posisi barunya sebagai Presiden Komisaris BCA.

    Sementara itu, posisi Presiden Direktur bakal diisi oleh Hendra Lembong, kemudian John Kosasih selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan, serta Hendra Tanumihardja selaku Direktur Perseroan.

    “Jadi, sampai saat ini saya adalah presdir, tapi nanti pada pertemuan yang akan datang, Pak Hendra yang akan duduk mewakili BCA untuk paparan pers dan juga kepada para analis. Jadi, saya perpisahan sebagai presdir, namun kita akan tetap bertemu sebagai preskom,” tuturnya.

    RUPST BCA dilaksanakan pada 12 Maret 2025. Hasil RUPST lainnya yaitu menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso selaku Presiden Komisaris Perseroan efektif sejak 1 Juni 2025.

    Kemudian, RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp300 per saham.

    Saat itu, Jahja mengatakan, hasil keputusan RUPST BCA menunjukkan komitmen perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham.

    “Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” ujarnya.

    Terkait dengan dividen, perseroan menyampaikan bahwa penetapan dividen tunai sebesar Rp300 per saham ini tercatat meningkat 11,1 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2023. Pada 2024, BCA membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun.

    Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2024 sebesar Rp50 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 11 Desember 2024. Sehingga, sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan direksi perseroan yakni sebesar Rp250 per saham.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Industri Fintech Indonesia Tembus Rp341 Triliun di 2025, Pasar Sambut Antusias – Halaman all

    Industri Fintech Indonesia Tembus Rp341 Triliun di 2025, Pasar Sambut Antusias – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri financial technology (fintech) dan aset crypto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan menjanjikan. 

    Berdasarkan laporan riset dari Mordor Intelligence, nilai pasar fintech Indonesia diperkirakan menembus 20,93 miliar dolar AS atau setara Rp341,1 triliun pada tahun 2025.

    Sementara itu, dari sisi transaksi aset crypto, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat volume transaksi pada Januari 2025 sudah mencapai Rp44,07 triliun.

    “Angka ini mencerminkan antusiasme pasar yang tinggi terhadap ekosistem keuangan digital dan investasi berbasis teknologi,” kata Timothius Martin, Chief Marketing Officer aplikasi investasi crypto Pintu saat acara edukasi Pintu Goes to Office bersama Dana Indonesia di Jakarta belum lama ini.

    Dikatakannya, tingginya potensi dan volume transaksi di kedua sektor ini mencerminkan masa depan yang menjanjikan bagi industri fintech dan crypto di Indonesia.

    Pertumbuhan fintech dan crypto bukan hanya mencerminkan perkembangan teknologi, tapi juga menjadi indikator meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia.

    Di tengah meningkatnya penggunaan dompet digital, layanan pinjaman online, dan aset investasi digital, masyarakat kini memiliki lebih banyak akses dan opsi dalam mengelola keuangannya.

    Pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia juga terus mendorong penguatan ekosistem keuangan digital, termasuk pengaturan dan pengawasan terhadap platform fintech dan aset crypto agar tetap aman, transparan, dan melindungi konsumen.

    “Dengan pasar yang besar, bonus demografi, dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan utama di sektor fintech dan crypto di kawasan Asia Tenggara,” kata Timothius Martin.

    Terus Dencarkan Edukasi

    Di acara diskusi bertajuk Crypto Office Hour”, Timothius juga menekankan pentingnya edukasi dan literasi digital, terutama menyangkut blockchain dan aset crypto, yang kini semakin menarik perhatian masyarakat luas.

    “Diskusi seperti ini menambah wawasan soal instrumen investasi crypto yang walau tergolong baru, tapi terus berkembang pesat,” tambahnya.

    Director of Communications Dana Indonesia, Olavina Harahap menyatakan dukungannya terhadap inisiatif edukatif ini. Ia menilai, kolaborasi lintas pelaku industri sangat penting untuk mempercepat peningkatan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia.

    “Edukasi adalah bagian dari misi kami untuk menciptakan inklusi dan kesejahteraan keuangan. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Dana untuk mendukung perkembangan industri aset crypto di Tanah Air,” ujarnya.

     

     

  • 5 Cara Hasilkan Uang di Aplikasi OMC, Benarkah Aman?

    5 Cara Hasilkan Uang di Aplikasi OMC, Benarkah Aman?

    JABAR EKSRPES – Aplikasi OMC atau Omnicom yang mengklaim sebagai penghasil uang, kini sedang ramai jadi pembicaraan di kalangan pecinta investasi. Pasalnya aplikasi ini telah membuktikan bisa memberikan keuntungan besar pada anggotanya.

    Banyak yang mengaku telah menerima gaji dari hasil kerja di aplikasi ini, seperti apa pekerjaan atau tugasnya hingga menghasilkan banyak uang dalam waktu yang relatif singkat, akan dijelaskan dalam artikel ini.

    Aplikasi ini mulai melebarkan sayap hingga ke bagian timur Indonesia ini, karena promosinya langsung turun ke masyarakat dengan membagi-bagikan bantuan, sehingga mudah mendapatkan simpati dari masyrakat.

    Beberapa waktu lalu banyak berita di media sosial yang membagikan aktifitas dari aplikasi ini yang sedang berbagi sembako atau bantuan lain untuk masyarakat.

    Baca juga : Waspada, Ini 3 Modus Aplikasi OMC Tipu Calon Anggotanya

    Meski sudah banyak yang mengaku berhasil sukses dengan bergabung di aplikasi ini, namun banyak juga yang meragukannya. Karena tidak sedikit influenser yang menyebt bahwa aplikasi ini ponzi dan berpotensi sebagai penipuan.

    Dari salah satu grup obrolan para member aplikasi OMC, dibagikan penjelasan tentang 5 car amenghasilkan uang di aplikasi ini, diantaranya :

    1. Menyelesaikan tugas harian, dan akan mendapatkan gaji sesuai level P anda.

    2. Anda bisa menghasilkan uang dengan cara merekrut karyawan baru, Disini anda akan mendapat bonus referensi.

    3. Anda akan mendapatkan rabat kerja tim anda (biaya management staf). Semakin besar Tim anda maka semakin besar pendapatan harian anda.

    4. Semakin besar timnya, semakin tinggi jabatannya dan semakin tinggi pula gajinya.

    5. Anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan di OMC dengan cara investasi di Dana kekayaan OMC.

    Itulah cara yang diklaim oleh aplikasi OMC bisa mendatangkan keuntungan banyak bagi anggotanya.

    Baca juga : Benarkah Aplikasi OMC Beda Dari Ponzi Lain? Cek Fakta Lengkapnya

    Namun benarkah aplikasi ini aman dan legal? berdasarkan beberapa fakta yang berhasil dikumpulkan oleh Jabar Ekspres menyebutkan bahwa aplikasi ini ternyata belum memiliki ijin dari Otoritas Jasa keuangan (OJK).

    Aplikasi ini juga terindikasi sebagai ponzi, karena ada level keanggotaan lengkap dengan skema keuntungannya, dimana untuk mencapainya harus melakukan deposit atau membayar.

  • Analis sorot peluang emiten asuransi umum seiring rendahnya penetrasi

    Analis sorot peluang emiten asuransi umum seiring rendahnya penetrasi

    Seiring dengan ekonomi yang tumbuh, peran asuransi umum semakin kuat dalam pengelolaan risiko

    Jakarta (ANTARA) – Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menyoroti peluang emiten asuransi umum seiring dengan penetrasi yang masih relatif rendah.

    Menurut Leonardo Lijuwardi, penetrasi asuransi umum di Indonesia masih tergolong rendah (0,53 persen pada 2024, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia/AAUI) jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Namun, tren pertumbuhan premi selalu positif, terutama dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

    “Ini menandakan bahwa peluang dan ruang pertumbuhan ke depan masih terbuka lebar. Seiring dengan ekonomi yang tumbuh, peran asuransi umum semakin kuat dalam pengelolaan risiko,” kata Leonardo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Ia menambahkan prospek asuransi umum di Indonesia juga didukung dengan tren pertumbuhan populasi Indonesia yang masih positif. Hal ini juga menjadi faktor yang membuat industri asuransi umum menarik.

    Data AAUI menunjukkan bahwa hingga akhir 2024 terdapat 72 perusahaan asuransi umum yang beroperasi di Indonesia. Angka ini relatif stabil sejak tahun 2022. Sementara itu, terdapat belasan perusahaan asuransi umum yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Dengan penetrasi yang masih rendah, emiten asuransi umum dinilai masih memiliki ruang pertumbuhan meskipun secara skala tidak seragam.

    Dia pun berpendapat emiten asuransi umum yang sahamnya diperdagangkan di BEI juga menarik untuk dipantau karena secara valuasi relatif lebih rendah dibandingkan dengan emiten jasa keuangan lain.

    Sebagai contoh, Tugu Insurance (TUGU) yang merupakan anak usaha Pertamina Grup rasio price to book value (PBV) 0,3 kali atau di bawah 1 kali, artinya diperdagangkan di bawah modalnya.

    Di sisi lain, mengacu pada laporan keuangan tahun 2024, total premi bruto konsolidasi TUGU mencapai Rp8,5 triliun atau naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Menurut Leonardo, diversifikasi ke asuransi umum yang bagi dividen dan valuasi murah seperti TUGU bisa menjadi salah satu strategi investasi.

    Sebagai catatan, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyatakan bahwa aset industri asuransi meningkat 1,03 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp1.141,71 triliun pada Februari 2025.

    Pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan aset asuransi komersil sebesar 1,15 persen yoy menjadi Rp920,25 triliun.

    Pendapatan premi asuransi komersil pada periode Januari-Februari 2025 tercatat sebesar Rp60,27 triliun, atau menurun 0,94 persen yoy.

    Pendapatan tersebut terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 5,16 persen yoy menjadi Rp32,35 triliun serta premi asuransi umum dan reasuransi yang terkontraksi sebesar 7,17 persen yoy menjadi Rp27,91 triliun.

    Walaupun terdapat penurunan pendapatan secara tahunan, Ogi menyatakan bahwa secara umum permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid.

    “Industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi menunjukkan Risk-Based Capital (RBC) yang secara agregat masih baik, masing masing 466,40 persen dan 317,88 persen, masih di atas threshold (ketentuan ambang batas) sebesar 120 persen,” ujarnya.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank INA Resmikan Kantor Cabang Galaxy Surabaya

    Bank INA Resmikan Kantor Cabang Galaxy Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA), bagian dari Salim Group, resmi membuka Kantor Cabang Galaxy Surabaya yang berlokasi di Ruko Mega Galaxy 16C-6, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 5, Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

    Relokasi ini merupakan pengganti dari Kantor Cabang Kertajaya dan menjadi langkah strategis dalam memperluas cakupan layanan perbankan di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

    Surabaya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya di sektor perdagangan, industri, dan UMKM.

    Melihat potensi tersebut, Bank INA menghadirkan layanan perbankan yang cepat, aman, dan fleksibel untuk menjawab kebutuhan finansial masyarakat serta pelaku usaha di kota ini.

    Direktur Utama Bank INA, Henry Koenaifi, menyampaikan bahwa relokasi ke lokasi baru ini merupakan bagian dari strategi ekspansi Bank INA.

    “Kami ingin memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang lebih maksimal kepada nasabah, baik individu maupun bisnis. Lokasi yang lebih strategis serta fasilitas yang lebih lengkap akan mendorong kami menjadi mitra finansial terpercaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Surabaya,” ujarnya.

    Peresmian Kantor Cabang Galaxy Surabaya turut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Farid Efendi, Kepala Divisi SPPURMI dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, ia menyatakan mendukung penuh pembukaan KC Galaxy Surabaya. Semoga layanan yang dihadirkan dapat semakin memudahkan nasabah dan memperkuat sistem mitigasi risiko layanan perbankan.

    Turut hadir pula Sofa Nurdianah Istiqomah, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 3 dari OJK Jawa Timur. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan, “Kami berharap Bank INA terus aktif dalam mengedukasi nasabah mengenai produk dan layanan finansial yang tersedia.”

    Kantor Cabang Galaxy Surabaya dilengkapi dengan berbagai layanan, termasuk Safe Deposit Box (SDB), serta produk-produk keuangan seperti tabungan, giro, deposito, kredit konsumtif (KPR dan KMG), kredit investasi, hingga kredit modal kerja, semuanya ditawarkan dengan suku bunga yang kompetitif.

    Bank INA juga terus memperkuat kapabilitas digitalnya melalui Binadigital, platform perbankan digital yang menyediakan layanan tabungan dan deposito dengan bunga menarik dan tanpa biaya administrasi transaksi.

    Selain itu, fitur API Binadigital memungkinkan mitra bisnis mengintegrasikan layanan perbankan langsung ke dalam sistem internal perusahaan untuk transaksi yang lebih efisien.

    Dengan kehadiran Kantor Cabang Galaxy Surabaya, Bank INA semakin menegaskan komitmennya untuk menyediakan solusi finansial yang mudah dijangkau, inovatif, dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat di kota-kota besar Indonesia. (ted)

  • Meningkatkan Literasi Trading di Tengah Maraknya Investasi Bodong

    Meningkatkan Literasi Trading di Tengah Maraknya Investasi Bodong

    Jakarta: Dunia trading dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi seperti emas, forex, hingga
    komoditas. Namun di balik tren positif tersebut, muncul pula tantangan besar.
     
    Seperti maraknya investasi bodong yang berkedok trading serta edukasi yang belum merata, telah menciptakan stigma negatif dan kesalahpahaman luas di tengah masyarakat. Banyak orang tertipu janji profit instan, tanpa memahami risiko dan strategi yang benar dalam trading.
     
    Akibatnya, tidak sedikit yang mengalami kerugian besar, lalu menyalahkan pasar, bahkan menyamakan trading dengan aktivitas spekulatif tanpa dasar. Di tengah kondisi inilah,
    edukasi yang benar menjadi sangat krusial.

    Menjawab tantangan tersebut, CEO dari Vier Vier Abdul Jamal, legenda pasar modal Indonesia, 
    Corp, dan founder Vier Billionaire Club (VBC), bersama PT Dupoin Futures Indonesia
    menghadirkan program edukasi intensif bertajuk Training Super Cluster: Strategi Profit
    Konsisten GOLD with Super Cluster.
     
    Training ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow edukasi berkelanjutan yang akan berlanjut ke berbagai kota besar termasuk Surabaya, Bali, Jogjakarta, Semarang, Makassar, Palembang, Medan, Pontianak, Sorong dan Kualalumpur.
     

    Training ini dirancang secara komprehensif untuk membantu para trader memahami
    pendekatan teknikal yang solid, membangun mindset psikologis yang sehat, dan
    mengembangkan strategi yang realistis untuk mencapai profit yang konsisten.
     
    Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia trading, Vier Abdul Jamal akan tampil sebagai narasumber tunggal, membagikan langsung pengetahuan dan pengalamannya kepada para peserta.
     
    “Banyak orang masuk ke dunia trading dengan ekspektasi yang salah. Mereka ingin cepat kaya,
    padahal justru perlu disiplin, edukasi, dan kesabaran. Saya ingin meluruskan itu semua,” ujar
    Vier dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 April 2025.
     
    Sebagai mitra strategis, PT Dupoin Futures Indonesia, perusahaan pialang berjangka resmi
    yang telah terdaftar di OJK dan BAPPEBTI turut menyatakan dukungannya terhadap program
    ini.
     
    “Kami percaya, membangun industri trading yang sehat dimulai dari edukasi yang benar.
    Karena itu, kami mendukung penuh inisiatif ini untuk menciptakan generasi trader yang lebih
    bijak dan profesional,” ujar perwakilan dari Dupoin.
     
    Training ini terbuka untuk publik dengan kuota terbatas. Peserta yang mendaftar lebih awal
    akan memperoleh akses ke materi eksklusif, sesi praktik berbasis studi kasus, serta peluang
    untuk mentorship lanjutan bersama tim edukasi dari Vier Business Club.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (KIE)

  • KPK Bakal Tetapkan Tersangka di Kasus CSR BI Dalam Waktu Dekat

    KPK Bakal Tetapkan Tersangka di Kasus CSR BI Dalam Waktu Dekat

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bakal segera menetapkan pihak tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility atau CSR Bank Indonesia (BI). 

    Untuk diketahui, lembaga antirasuah telah memulai proses penyidikan kasus tersebut pada 2025 lalu. Namun, berbeda dengan sebagian besar kasus-kasus yang ditangani KPK lainnya, penyidikan kasus CSR BI dimulai tanpa sudah menetapkan tersangka. 

    Kemarin, Senin (21/4/2025), KPK memeriksa anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Satori. Politisi yang dulu menjabat di Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR pada 2019–2024 telah diperiksa sebanyak tiga kali. 

    Saat ditanya mengenai status hukumnya, KPK tak memberikan respons lebih lanjut. Namun, lembaga itu memastikan tak lama lagi akan menetapkan tersangka pada kasus rasuah tersebut. 

    “Belum [berubah status hukum], sedang [proses]. Nanti sebentar lagi, sebentar lagi,” ungkap Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (22/4/2025). 

    Asep menyebut seorang saksi bisa berkali-kali diperiksa untuk pendalaman suatu kasus. Dalam hal ini Satori, pria yang kini kembali menjabat sebagai anggota DPR 2024–2029 itu kemarin diperiksa KPK terkait dengan penggunaan dana CSR. 

    Adapun Asep mengungkap, Satori merupakan salah satu penerima dan pengguna dana CSR atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui yayasan yang dimilikinya. 

    “Jadi, beliau kan salah satu yang penerima dan pengguna. Sebetulnya penerimanya itu adalah Yayasan, tapi Yayasan itu diajukan oleh bersangkutan. Jadi, yang bersangkutan itu dipanggil ke sini, kita konfirmasi lagi terkait dengan penggunaan dari dana CSR, terangnya. 

    Sementara itu, Satori bukan satu-satunya anggota DPR yang sudah pernah diperiksa KPK terkait dengan kasus tersebut. Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan, yang juga kolega Satori di Komisi XI 2019–2024, sudah pernah diperiksa sebagai saksi. 

    Rumah Satori dan Heri pun telah digeledah penyidik KPK. Selain rumah keduanya, penyidik telah di antaranya menggeledah ruangan kerja Gubernur BI Perry Warjiyo serta kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

    Asep menjelaskan, peran Heri dan Satori sama yakni sebagai pemilik yayasan yang menerima dan menggunakan dana CSR BI. Yayasan keduanya berbeda satu sama lain, dan berada di daerah pemilihan (dapil) masing-masing politisi tersebut. Ke depan, penyidik KPK bakal menjadwalkan pemeriksaan Heri. 

    “Nanti kita akan memanggil Bapak HG untuk CSR yang digunakan oleh Pak HG,” terang perwira tinggi Polri bintang satu itu. 

    Sejauh ini, terang Asep, lembaganya menduga bahwa yayasan penerima CSR BI yang dimiliki Satori dan Heri tidak menggunakan dana bantuan itu sesuai dengan fungsinya. 

    Misalnya, apabila awalnya dana CSR ditujukan untuk membangun rumah rakyat 50 unit, kenyataan di lapangan rumah yang dibangun tidak sampai jumlah tersebut. 

    “Tidak 50-nya dibangun. Tapi hanya misalkan 8 atau 10. Terus yang 40-nya ke mana? Ya itu tadi. Yang 40-nya dalam bentuk uangnya tidak dibangunkan rumah. Akhirnya dibelikan properti. Yang baru ketahuan baru seperti itu,” kata Asep. 

    Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memastikan bahwa penyaluran CSR BI dilakukan dengan tata kelola/ketentuan yang benar.

    “Proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan,” tuturnya, Minggu (29/12/2024).

  • Sudin LH Jaksel masifkan budi daya manggot bersama Laskaru Jagakarsa

    Sudin LH Jaksel masifkan budi daya manggot bersama Laskaru Jagakarsa

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan (Sudin LH Jaksel) memasifkan budi daya manggot bersama Kelompok Tani Hutan Laskar Krukut Luhur (KTH Laskaru), Jagakarsa untuk mengolah sampah rumah tangga di daerah itu.

    “Sekarang kita sedang membangun manggot dengan skala yang lebih besar. Seperti misalnya di Laskaru Jagakarsa,” kata Kepala Sudin LH Jakarta Selatan, Mohamad Amin saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Amin mengatakan pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi budi daya manggot kepada masyarakat setiap kecamatan.

    Dalam sosialisasinya, dia mengatakan manggot lebih menyukai sisa olahan dapur (SOD) yang organik seperti sayur dan buah-buahan.

    “Di Laskaru ada delapan kecamatan yang kita arahkan untuk pengolahan sampah organik dari sisa-sisa manggot,” ujarnya.

    Delapan kecamatan itu yakni Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Cilandak, Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Setiabudi.

    Kemudian, pengolahan sampah organik lainnya juga berada di Jalan Manggis, Jagakarsa yang diarahkan untuk menerima dari Kecamatan Tebet dan Kebayoran Lama.

    Budidaya manggot ini diharapkan berdampak dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan.

    Diharapkan pula, bisa membantu pengelolaan sampah secara efektif dan mendukung keseimbangan ekosistem.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI telah membentuk 71 lokasi budidaya manggot yang tersebar ke sejumlah wilayah.

    Lokasi-lokasi itu nantinya berfungsi sebagai pusat pembibitan larva black soldier fly (BSF) dan memasok bibit manggot ke unit-unit plasma di tingkat Rukun Warga (RW).

    Dengan jumlah sampah organik di Jakarta yang mencapai lebih dari 1,5 juta ton per tahun diharapkan budidaya manggot terus berkembang dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga, yang mendorong penggunaan manggot dalam pengelolaan sampah organik.

    Selain itu, berbagai pelatihan dan webinar telah diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam budidaya manggot, termasuk kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.

    Secara keseluruhan, budidaya manggot di Jakarta menunjukkan potensi besar dalam mengatasi permasalahan sampah organik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan ekonomi sirkular.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPK Panggil Eks Deputi Komisioner OJK di Kasus Kredit Ekspor LPEI

    KPK Panggil Eks Deputi Komisioner OJK di Kasus Kredit Ekspor LPEI

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) Bidang Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Ngalim Sawega sebagai saksi kasus korupsi pemberian fasilitas kredit ekspor oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). 

    Ngalim dipanggil bersama dengan sembilan orang saksi lainnya yang merupakan pihak swasta serta mantan petinggi LPEI. KPK memanggil Ngalim dalam kapasitasnya sebagai saksi dan mantan Direktur Eksekutif LPEI. 

    “Hari ini Selasa (22/4) KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, atas nama NS Pensiunan LPEI (Mantan Direktur Eksekutif LPEI),” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Selasa (22/4/2025). 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Ngalim diangkat sebagai Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif LPEI alias Eximbank pada September 2014. Pengangkatannya dilakukan pada masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, oleh Menteri Keuangan Chatib Basri. 

    Pada saat itu, Ngalim menggantikan pejabat sebelumnya I Made Gde Erata. Ngalim adalah ekonom yang pernah menjabat Direktur Perbankan dan UJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada era Menteri Jusuf Anwar hingga periode Sri Mulyani.

    Ngalim diketahui juga pernah menjabat sebagai Deputi Komisioner IKNB OJK sebelum diangkat untuk memimpin LPEI. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan alias Bapepam LK. 

    Adapun terdapat sembilan orang saksi lainnya yang turut dipanggil tim penyidik KPK hari ini. Mereka adalah Andryanto Lesmana (swasta), Bambang Adhi Wijaja (swasta), Bintoro Iduansjah (swasta), Jimmy Dharmadi (swasta) serta Dimas Prayogo (KAP Kosasih). 

    Kemudian, Hire Romalimora (mantan pegawai LPEI), Jubilant Arda Harmidy (swasta), Kemas Endi Ario Kusumo (mantan pegawai LPEI) serta Arif Setiawan (mantan Direktur Pelaksana IV LPEI 2014-2018). 

    Untuk diketahui, lembaga antirasuah telah menetapkan lima orang tersangka pada kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit ekspor LPEI. Dua mantan direktur LPEI yang ditetapkan tersangka adalah bekas Direktur Pelaksana LPEI Dwi Wahyudi (DW) dan Arif Setiawan (AS). 

    Kemudian, tiga orang berasal dari salah satu debitur LPEI, PT Petro Energy, yakni pemilik perusahaan Jimmy Masrin (JM), Direktur Utama Newin Nugroho (NN) serta Direktur Keuangan Susy Mira Dewi Sugiarta (SMD).  

    Pada konferensi pers yang digelar Kamis (20/3/2025), Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menyebut PT PE menerima kucuran dana kredit ekspor senilai total sekitar Rp846 miliar. Nilai itu diduga merupakan kerugian keuangan negara pada kasus LPEI khusus untuk debitur PT PE. 

    Kredit itu terbagi dalam dua termin pencairan yakni outstanding pokok Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) I PT PE senilai US$18 juta, dan dilanjutkan dalam bentuk rupiah yakni Rp549 miliar.  

    Kasus LPEI yang melibatkan PT PE hanya sebagian dari debitur yang diduga terindikasi fraud. Total ada 11 debitur LPEI yang diusut oleh KPK saat ini. Dugaan fraud terkait dengan 11 debitur itu berpotensi merugikan keuangan negara hingga Rp11,7 triliun.  

    “Total kredit yang diberikan dan jadi potensi kerugian negara kurang lebih Rp11,7 triliun. Jadi untuk bulan Maret ini KPK telah menetapkan lima orang tersangka, sedangkan 10 debitur lainnya masih penyidikan,” kata Kasatgas Penyidikan KPK Budi Sokmo pada konferensi pers sebelumnya.