Kementrian Lembaga: NASA

  • Detik-detik Astronaut NASA Pulang ke Bumi Usai ‘Terdampar’ 9 Bulan

    Detik-detik Astronaut NASA Pulang ke Bumi Usai ‘Terdampar’ 9 Bulan

    Foto INET

    NASA/Keegan Barber/ Handout via REUTERS – detikInet

    Rabu, 19 Mar 2025 12:45 WIB

    Amerika Serikat – Astronaut NASA Suni Williams dan Butch Wilmore yang ‘terdampar’ 9 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional balik ke bumi. Mereka naik pesawat SpaceX Dragon.

  • Tanda Alien di Mars Tak Bisa Dibawa ke Bumi, Begini Alasannya

    Tanda Alien di Mars Tak Bisa Dibawa ke Bumi, Begini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA menemukan tanda-tanda kehidupan di planet Mars belum lama ini. Temuan tersebut berada di sebuah batu oleh wahana Perseverance.

    Batuan tersebut yang bernama Air Terjun Cheyava menyimpan senyawa organik. Ini merupakan prekursor untuk tanda kimia kehidupan.

    Air Terjun Cheyava berada di tempat lembah sungai Neretva Vallis. Saluran selebar 400 meter diduga sudah ada sejak lama karena adanya air mengalir deras menuju Kawah Jezero.

    Di batu tersebut terdapat kalsium sulfat yakni endapan mineral merujuk pada air. Terdapat sejumlah bercak mengandung zat besi dan fosfat, yang bisa dengan mudah ditemui di Bumi dan menjadi reaksi kimia dari mikroba.

    “Bintik-bintik ini jadi kejutan besar. Di Bumi jenis fitur batuan tersebut terkait dengan catatan fosil mikroba di bawah permukaan,” kata anggota tim Perseverance, David Flannery, dikutip dari Space, Rabu (19/3/2025).

    Meski begitu, belum bisa dibuktikan temuan tersebut termasuk tanda kehidupan mikroba purba di Mars. Karena kalsium sulfat yan berada di dalamnya bisa saja karena ada peristiwa vulkanik di sekitar batu sebelumnya.

    Tim Perseverance berusaha sekuat tenaga untuk melakukan penelitian. Ilmuwan proyek tersebut, Ken Farley mengatakan timnya telah menghancurkan batu dan mengambil gambar dari segala sudut.

    “Perseverance tidak punya hal lain diberikan secara ilmiah,” ucapnya.

    Sebenarnya para ilmuwan ingin membawa sampel Air Terjun Cheyava ke Bumi. Dengan begitu batuan bisa diteliti sepenuhnya menggunakan instrumen canggih.

    Namun keinginan itu tak mudah diwujudkan. Program pengembalian sample Mars tak murah, butuh biaya hingga US$11 miliar dan beberapa peluncuran pesawat ke planet itu untuk membawa pulang sampel.

    (dem/dem)

  • Detik-detik Dua Astronot Mendarat di Laut Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa

    Detik-detik Dua Astronot Mendarat di Laut Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa

    Bisnis.com, JAKARTA — Nasa berhasil memulangkan dua astronot ke bumi setelah terdampar 9 bulan di luar angkasa. Pada Selasa (18/3/2025), para astronot berhasil mendarat di bumi. 

    Pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon membawa Butch Wilmore dan Suni Williams – bersama astronaut Amerika lainnya Nick Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov – meluncur menembus atmosfer sebelum membuka parasut untuk pendaratan lembut di lepas pantai Florida pada pukul 5.57 sore menurut laporan CNA, Rabu (19/3/2025).

    Tim di darat bersorak saat pesawat ruang angkasa berbentuk permen bernama Freedom, yang hangus akibat menahan suhu 2.000 derajat Celsius, mengapung stabil di atas ombak di bawah langit yang cerah.

    “Perjalanan yang luar biasa – saya melihat kapsul penuh dengan senyuman,” kata Hague.

    Saat kapal cepat bergegas ke kapsul untuk pemeriksaan keselamatan awal, sekelompok lumba-lumba yang bermain-main tiba-tiba muncul sebagai pengawal yang tak terduga.

    Tak lama kemudian, kapal pemulihan yang lebih besar mengangkat Freedom ke atas. Tim membuka pintu, dan satu per satu, para astronaut dibantu keluar menggunakan alat bantu mobilitas, melambai dan mengacungkan jempol.

    Selanjutnya, mereka akan diterbangkan dengan helikopter ke Houston, di mana mereka akan memulai program rehabilitasi selama 45 hari.

    “Janji Ditepati,” tulis Gedung Putih di X, mengulangi klaim kontroversial bahwa Presiden Donald Trump telah mempercepat jadwal pemulangan.

    Wilmore dan Williams, keduanya mantan pilot Angkatan Laut dan veteran dua misi luar angkasa sebelumnya, terbang ke laboratorium orbital pada Juni tahun lalu, dalam apa yang seharusnya menjadi perjalanan pulang-pergi beberapa hari untuk menguji Starliner Boeing dalam penerbangan berawak pertamanya.

    Namun pesawat ruang angkasa tersebut mengalami masalah pendorong dan dianggap tidak layak untuk membawa mereka kembali, sehingga kembali dalam keadaan kosong.

    Mereka kemudian ditugaskan kembali ke misi SpaceX Crew-9 NASA, yang tiba di ISS September lalu dengan kru yang dikurangi menjadi dua orang – alih-alih empat seperti biasanya – untuk mengakomodasi pasangan tersebut, yang telah banyak disebut sebagai astronot yang “terdampar”.

    Masa tinggal Wilmore dan Williams selama 286 hari melebihi rotasi ISS enam bulan biasa, namun hanya menempati peringkat keenam di antara rekor AS untuk durasi misi tunggal.

  • Trump Siap Sambut Astronot NASA yang Terdampar, Tapi…

    Trump Siap Sambut Astronot NASA yang Terdampar, Tapi…

    Jakarta

    Setelah terdampar selama sembilan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronot NASA, Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams, akhirnya kembali ke Bumi. Presiden AS Donald Trump pun siap menyambut mereka.

    Kedua astronot mendarat dengan selamat pada Selasa malam, 18 Maret 2025, menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang bernama “Freedom”. Pendaratan dilakukan di lepas pantai Florida, menandai akhir dari misi luar angkasa yang jauh lebih lama dari rencana awal.

    Trump mengatakan ia berharap untuk menyambut Butch Wilmore dan Suni Williams di Ruang Oval Gedung Putih, tapi ketika kondisi mereka dipastikan sudah membaik. Berada di luar angkasa sangat lama memang berdampak pada tubuh dan kesehatan.

    “Nomor satu, mereka harus membaik,” kata Trump sesaat sebelum pendaratan sukses para astronot itu, seperti dikutip detikINET dari New York Times.

    “Mereka harus menjadi lebih baik. Ini akan sedikit sulit bagi mereka. Ini tidak mudah. Mereka berada di sana untuk waktu yang lama, dan ketika mereka sudah membaik, mereka akan datang ke Ruang Oval,” katanya.

    Sebelumnya, Trump dan CEO SpaceX Elon Musk menyalahkan mantan Presiden Joe Biden dengan tuduhan membiarkan pasangan astronot di luar angkasa begitu lama. “Mereka ditinggalkan di sana karena alasan politik, yang tidak baik,” kata Musk bulan lalu.

    “Dia akan meninggalkan mereka di luar angkasa. Saya pikir dia akan meninggalkan mereka di luar angkasa ,” klaim Trump menjelang misi untuk membawa mereka pulang.

    SpaceX sebenarnya sudah meluncurkan kapsul Crew Dragon September silam untuk membawa pasangan itu, tapi NASA menundanya. NASA mengatakan pada bulan Desember bahwa kedua astronot harus menunggu kendaraan penyelamat SpaceX lainnya tiba dengan ilmuwan lain sebagai pengganti.

    (fyk/fyk)

  • Review Apple AirPods 4 ANC: Mengejutkan!

    Review Apple AirPods 4 ANC: Mengejutkan!

    Jakarta

    Saat Apple mengumumkan AirPods 4 dengan Active Noise Cancellation (ANC) pada September 2024 lalu, rasa penasaran langsung muncul di benak banyak penggemar teknologi, termasuk detikINET. Bagaimana mungkin sebuah earphone dengan desain open ear-tanpa eartips seperti AirPods Pro-mampu menghadirkan fitur yang efektif meredam kebisingan sambil tetap menjaga kualitas audio yang menjadi ciri khas Apple?

    Begitu rilis di Indonesia akhir Desember lalu, detikINET pun segera menjajal AirPods 4 ANC. Selama beberapa pekan menggunakannya, kami terkaget-kaget akan kemampuan TWS yang dibanderol seharga Rp 2 jutaan ini.

    Berikut review singkat Apple AirPods 4 ANC:

    Desain

    AirPods 4 ANC hadir dengan desain yang langsung terasa familiar namun tetap membawa penyegaran dibandingkan pendahulunya. Apple mengklaim bahwa desain ini merupakan hasil dari pemetaan 3D dan analisis lebih dari 50 juta titik data bentuk telinga manusia sehingga menjanjikan kenyamanan saat digunakan.

    Dari segi tampilan, AirPods 4 ANC masih mempertahankan gaya open ear tanpa eartips, dengan tangkai (stem) yang kini lebih pendek dan sedikit lebih tebal dibandingkan AirPods 3. Warnanya tetap klasik Apple: putih mengkilap yang elegan dan minimalis.

    Saat pertama kali memakainya, detikINET langsung merasakan perbedaan dibandingkan generasi sebelumnya. Kontur earbud-nya terasa lebih pas di telinga, dengan distribusi bobot yang lebih merata. Bobotnya sendiri sangat ringan, hanya sekitar 4,3 gram per earbud, sehingga hampir tidak terasa saat digunakan dalam waktu lama.

    AirPods 4 ANC Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    DetikINET menggunakannya selama lebih dari tiga jam berturut-turut-mulai dari menulis artikel, mendengarkan musik, nonton video hingga meeting online-dan tidak ada rasa tidak nyaman atau tekanan berlebih di telinga. Sistem lubang udara yang ditingkatkan juga membantu menjaga sirkulasi, sehingga telinga tidak terasa pengap meski digunakan dalam durasi panjang.

    Namun, desain open ear ini memang memiliki kelemahan inheren, yakni tidak semua bentuk telinga akan merasa cocok 100%. Dalam pengujian, seorang rekan yang memiliki telinga lebih kecil mengeluh bahwa AirPods 4 ANC terasa sedikit longgar saat ia bergerak aktif, seperti saat berjalan cepat atau mengangguk berulang kali.

    Ini wajar karena tanpa eartips, earphone ini mengandalkan desain kontur untuk tetap stabil. Bagi detikINET pribadi, stabilitasnya cukup baik bahkan saat digunakan sambil jalan dan jogging ringan, ditambah rating IP54 yang membuatnya tahan debu, keringat, dan cipratan air-cocok untuk penggunaan sehari-hari dalam berbagai kondisi.

    Casing pengisian dayanya juga mendapat perubahan. Ukurannya kini 10% lebih kecil dibandingkan AirPods 3, menjadikannya salah satu charging case paling ringkas yang pernah detikINET gunakan. Ukurannya yang mungil ini sampai bisa dimasukkan ke kantong kecil di celana jeans.

    AirPods 4 ANC Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Bobot AirPods 4 ANC 34,7 gram dengan earbud di dalamnya, dan ada tambahan speaker kecil di bagian bawah untuk fitur Find My, yang akan kita bahas lebih lanjut nanti. Transisi ke port USB-C juga patut diapresiasi, mengikuti tren perangkat Apple terbaru dan membuatnya lebih praktis untuk pengguna yang sudah memiliki kabel USB-C di rumah.

    Fitur

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur utama yang menjadi sorotan AirPods 4 ANC tentu saja adalah Active Noise Cancellation, sesuatu yang sebelumnya hanya ada di lini AirPods Pro. Dengan desain open ear, detikINET awalnya skeptis: bagaimana ANC bisa efektif tanpa segel fisik seperti eartips?

    Ternyata, Apple memanfaatkan chip H2 dipadukan dengan mikrofon ganda dan pemrosesan audio komputasi. Racikan tersebut mampu menciptakan gelombang suara terbalik yang meredam kebisingan eksternal.

    Hasilnya? Mengejutkan untuk ukuran earphone open ear. Saat mencobanya di kafe yang ramai, ANC berhasil meredam suara percakapan di sekitar dan deru mesin kopi hingga tingkat yang cukup signifikan.

    Suara kendaraan di jalan raya juga berkurang, meski tidak sepenuhnya hilang. Ini cukup wajar mengingat desainnya tidak menutup kanal telinga sepenuhnya.

    Saat berada di dalam pesawat, kebisingan utama biasanya berasal dari suara mesin jet yang konstan dan berdengung pada frekuensi rendah. AirPods 4 ANC berhasil mengurangi dengungan mesin secara signifikan, detikINET tetap mendengarkan musik, podcast, atau film dengan jelas tanpa harus meningkatkan volume secara berlebihan.

    Dibandingkan TWS dengan eartips seperti AirPods Pro 2, peredaman AirPods 4 ANC memang kalah kuat, tapi untuk desain open ear, ini sudah sangat impresif. Apple juga tidak menyediakan pengaturan manual untuk intensitas ANC, melainkan mengandalkan pendekatan otomatis yang adaptif.

    AirPods 4 ANC Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Masuk ke Adaptive Audio, fitur ini menjadi salah satu keunggulan AirPods 4 ANC yang membuatnya terasa pintar. Adaptive Audio secara otomatis menyesuaikan tingkat peredaman berdasarkan lingkungan sekitar.

    Misalnya, saat saya berjalan di trotoar dengan lalu lintas yang bising, fitur ini meningkatkan peredaman; namun ketika saya mulai berbicara dengan seseorang, volume musik turun dan mode beralih untuk memungkinkan suara eksternal masuk.

    Fitur Conversation Awareness yang terintegrasi di sini juga patut diacungi jempol. Volume musik otomatis menurun saat berbicara, lalu kembali normal saat percakapan selesai. Semuanya berjalan mulus tanpa perlu sentuhan manual.

    Lalu ada Transparency Mode, yang memungkinkan pengguna tetap mendengar suara sekitar dengan jelas tanpa melepas earphone. Mode ini sangat berguna harus mendengar pengumuman di MRT atau sekadar menyapa rekan kerja tanpa kehilangan konteks audio yang sedang diputar.

    Fitur lain yang menarik adalah gestur gerakan kepala untuk panggilan masuk: mengangguk untuk menerima, menggeleng untuk menolak. Saya mencobanya beberapa kali dan responsnya akurat, meski terasa sedikit gimmick jika digunakan di tempat umum.

    Integrasi dengan Siri juga semakin baik berkat chip H2, memungkinkan perintah suara yang lebih responsif seperti “Hey Siri, naikkan volume” atau “Hey Siri, putar playlist kerja.”

    Kualitas Suara

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Untuk kualitas suara, AirPods 4 ANC menawarkan pengalaman mendengarkan yang kaya dan seimbang. Saat mendengarkan “Nothing Else Mattes” milik Metallica yang dinyanyi ulang oleh Miley Cyrus. Vokalnya terdengar jelas, sementara bass drum memberikan pukulan yang cukup bertenaga tanpa terasa berlebihan.

    Fitur Adaptive EQ secara real-time menyesuaikan output audio berdasarkan bentuk telinga dan musik yang diputar, sehingga suara terasa konsisten di berbagai genre dari pop, jazz, hingga elektronik.

    Personalized Spatial Audio dengan pelacakan gerakan kepala dinamis juga menambah dimensi 3D yang imersif, terutama saat menonton film di Apple TV atau Netflix. Efek suara yang bergerak mengikuti arah kepala benar-benar meningkatkan pengalaman hiburan.

    Untuk panggilan telepon, AirPods 4 ANC benar-benar bersinar. Mikrofon ganda dengan teknologi beamforming dan fitur Voice Isolation memastikan suara saya terdengar jernih, bahkan saat menelepon di trotoar dengan angin sepoi-sepoi atau di kafe yang ramai.

    Lawan bicara melaporkan bahwa suara saya saat panggilan FaceTime Audio dan Video tetap jelas tanpa gangguan kebisingan latar yang signifikan. Ini membuatnya ideal untuk rapat virtual atau obrolan santai. Dibandingkan earphone lain di kelasnya, kualitas mikrofon AirPods 4 ANC memang sulit ditandingi.

    Baterai

    Daya tahan baterai AirPods 4 ANC cukup memuaskan untuk penggunaan sehari-hari. Dengan sekali pengisian, earbud ini mampu bertahan hingga 4 jam dengan ANC aktif, atau 5 jam jika ANC dimatikan.

    Bersama charging case, total waktu mendengarkan mencapai 20 jam dengan ANC aktif, dan 30 jam tanpa ANC. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan AirPods Pro 2 (30 jam dengan ANC aktif), tapi masih kompetitif untuk earphone open ear.

    AirPods 4 ANC bisa diisi ulang baterainya menggunakan charger magnetic Apple Watch. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Pengisian dayanya kini menggunakan USB-C, dan mendukung pengisian nirkabel dengan charger bersertifikasi Qi atau Apple Watch. detikINET mencoba mengisi daya selama 15 menit via USB-C, dan hasilnya memberikan sekitar 1,5 jam waktu mendengarkan, cukup cepat untuk kebutuhan darurat.

    Case-nya sendiri juga dilengkapi speaker untuk memudahkan pelacakan via Find My, yang terbukti berguna saat saya lupa meletakkannya di kamar. Suara penanda terdengar begitu lantang sehingga kita langsung menyadari sumbernya.

    Opini detikINET

    AirPods 4 ANC adalah lompatan besar bagi lini AirPods non-Pro. Desainnya yang nyaman dan ringan, ditambah fitur canggih seperti ANC, Adaptive Audio, dan Transparency Mode, menjadikannya earphone serba guna untuk penggunaan sehari-hari.

    AirPods 4 ANC Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Desain open ear membatasi efektivitas ANC di lingkungan sangat bising. Pun begitu kualitas suara yang kaya dan panggilan telepon yang jernih semakin memperkuat posisinya.

    Daya tahan baterainya solid, dan transisi ke USB-C menambah nilai praktis. Jadi, apakah AirPods 4 ANC layak dibeli?

    Jika kamu pengguna ekosistem Apple yang menginginkan earphone open ear dengan kenyamanan tinggi, suara apik, bisa meredak kebisingan, dan integrasi seamless, jawabannya tentu saja.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Program Rehabilitasi 45 Hari untuk Astronaut NASA yang Kembali ke Bumi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Dibantu Perusahaan Elon Musk, Astronot NASA yang Terdampar 9 Bulan di Luar Angkasa Akhirnya Pulang – Halaman all

    Dibantu Perusahaan Elon Musk, Astronot NASA yang Terdampar 9 Bulan di Luar Angkasa Akhirnya Pulang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah hampir sembilan bulan terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronot NASA, Barry “Butch” Wilmore dan Sunita Williams, akhirnya berhasil kembali ke Bumi.

    Dikutip dari BBC, keduanya kembali ke bumi tepatnya di perairan wilayah lepas pantai Tallahassee, Florida sekitar pukul 17.58 hari Selasa (18/3/2025) waktu setempat.

    Keduanya mendarat di dalam sebuah kapsul antariksa bersama dengan astronot Nick Hague dari NASA dan kosmonot Aleksandr Gorbunov dari badan antariksa Rusia, Roscosmos yang ‘menjemput’ mereka pulang dengan bantuan SpaceX.

    Kembalinya Wilmore dan Williams yang sangat dinantikan ini terjadi melalui operasi Crew Dragon dari perusahaan yang dimiliki Elon Musk tersebut.

    Adapun operasi pendaratan Crew-9 tersebut dimulai pada pukul 01:05 hari Selasa waktu setempat.

    Kapsul Crew-9 diluncurkan ke stasiun luar angkasa pada September dengan Hague dan Gorbunov menumpang bersama dua kursi kosong yang disediakan untuk Williams dan Wilmore, yang telah berada di laboratorium orbit sejak Juni lalu.

    Keberangkatan Hague dan Gorbunov ini merupakan langkah evakuasi hasil kerjasama NASA dan SpaceX untuk mengevakuasi Wilmore dan Williams yang “terdampar” akibat moda transportasi awal mereka yakni pesawat ruang angkasa Boeing Starliner mengalami kerusakan .

    “Selamat datang kembali kepada para astronot Crew-9 — Nick Hague, Suni Williams, dan Butch Wilmore dari NASA serta kosmonot Aleksandr Gorbunov dari Roscosmos. Dedikasi dan komitmen tanpa henti kalian terhadap eksplorasi luar angkasa menginspirasi kita semua,” tulis Boeing Space di platform sosial X setelah kru tersebut kembali ke rumah.

    Awal Mula Masalah

    Wilmore dan Williams tiba di Stasiun Luar Angkasa ISS pada Juni tahun lalu untuk menjalankan misi rutin di stasiun luar angkasa.

    Namun, rencana kepulangan mereka kala itu harus ditunda akibat masalah teknis serius yang ditemukan pada pesawat Boeing Starliner.

    Pesawat ini mengalami kendala sistem terutama pada katup bahan bakar, yang membuatnya tidak layak untuk digunakan dalam misi kembali ke bumi.

    Akibatnya, kedua astronot tersebut terpaksa tinggal lebih lama di ISS, jauh melampaui jadwal awal mereka.

    Situasi ini menimbulkan kekhawatiran global, namun NASA segera mencari solusi alternatif untuk memastikan keselamatan mereka.

    Untuk menyelamatkan Wilmore dan Williams, NASA kemudian bekerja sama dengan perusahaan antariksa SpaceX yang dimiliki Elon Musk.

    Kedua pihak akhirnya sepakat melakukan operasi evakuasi dengan kapsul SpaceX Freedom sebagai alat transportasi mereka kembali ke Bumi.

    Pendaratan mereka dilakukan dengan sukses pada Selasa, 18 Maret 2025, setelah menempuh perjalanan panjang dari ISS ke permukaan Bumi .

    Kapsul SpaceX Freedom terbukti menjadi solusi yang andal, membawa kedua astronot kembali dengan selamat.

    Momen ini pun menjadi bukti nyata sinergi antara NASA dan mitra komersial mereka seperti SpaceX dalam menghadapi tantangan luar angkasa.

    Setelah melakukan proses evakuasi tersebut dengan lancar, kini NASA dan mitra-mitranya mulai mengalihkan fokus untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi di masa depan.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • 9 Bulan Tak Bisa Pulang, Astronaut NASA Akhirnya Sampai di Bumi

    9 Bulan Tak Bisa Pulang, Astronaut NASA Akhirnya Sampai di Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry ‘Butch’ Wilmore akhirnya kembali ke Bumi. Kepulangannya itu setelah mereka terkurung di luar angkasa selama 9 bulan sejak Juni 2024.

    Keduanya ulang menggunakan kapsul SpaceX Dragon untuk kembali sebelum akhirnya jatuh di Teluk Meksiko pada Selasa sore waktu setempat. Pnedaratan itu terjadi setelah 17 jam penurunan.

    Williams dan Wilmore pulang bersama astronaut asal Amerika Serikat (AS) Nicholas Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov. Dua orang tersebut tiba di stasiun luar angkasa (ISS) pada bulan September lalu.

    “Dan mendarat. Crew-9 kembali ke Bumi. Nick, Aleksandr, Butch, dan Suni, atas nama SpaceX, selamat datang di rumah,” kata suara dari kontrol misi, dikutip dari The Guardian, Rabu (19/3/2025).

    Keempat orang itu menumpang kapal dan lepas landas dari stasiun luar angkasa pada Senin pagi waktu setempat. Mereka dilepas oleh Anne McClain dari NASA yang berada di pos terdepan antariksa itu.

    “Kami akan merindukanmu, namun selamat menempuh perjalanan pulang,” kata dia.

    Sebagai infomasi, Williams dan Wilmore tiba di ISS pada 6 juni 2024. Seharusnya mereka hanya tinggal sekitar 10 hari saja.

    Namun ternyata waktu tinggal berubah menjadi 9 bulan. Karena masalah pada Starliner milik Boeing, pesawat yang mengangkut mereka ke ISS pada 2024 lalu.

    Saat mendarat ke ISS, Starliner diketahui mengalami kebocoran helium di sistem propulsinya. Lima mesin jet pendorong juga mengalami penurunan kinerja.

    Akhirnya karena serangkaian masalah itu, pesawat Boeing dikirim pulang ke Bumi tanpa Williams dan Wilmore.

    Sebenarnya dua orang itu sudah dijadwalkan pulang sebelumnya. Pada September, bulan yang sama saat Starliner pulang, NASA mengirimkan Crew-9 Dragon dan sengaja mengosongkan dua kursi untuk mereka pulang pada bulan lalu.

    Namun NASA menunda perjalanan pulang. Akhirnya mereka baru bisa kembali ke Bumi pada akhir Maret ini.

    Elon Musk marah-marah

    Elon Musk pekan lalu marah-marah dalam sebuah wawancara televisi soal Suni dan Butch. Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim kedua astronaut tersebut ditinggalkan di luar angkasa oleh pemerintahan Joe Biden.

    “Kami mempercepat kembalinya mereka, yang tertunda terlalu lama. Mereka ditinggalkan di atas sana untuk alasan politik, ini tidak baik,” kata Musk di Fox News.

    Namun dalam konferensi pers dari ISS, Wilmore mengaku bahwa ia dan Williams tak menerima informasi apapun soal tawaran Musk untuk memfasilitasi kepulangan mereka.

    “Apa yang ditawarkan, atau tidak ditawarkan, ditawarkan ke siapa, prosesnya seperti apa, kami tak punya informasi soal itu,” kata Wilmore.

    Bill Nelson, pemimpin NASA di bawah Biden, juga mengaku tak pernah mendengar soal tawaran Musk.

    “Tak pernah disinggung ke saya. Tidak pernah ada pembicaraan atau apapun. Mungkin [Elon Musk] menyatakannya ke orang di level rendah,” katanya.

    Nelson menjelaskan bahwa NASA memutuskan Williams dan Wilmore kembali menggunakan pesawat Crew Dragon buatan SpaceX menggantikan Starliner buatan Boeing. Crew Dragon saat ini berlabuh di ISS. Namun, pesawat itu tidak bisa berangkat ke Bumi sampai pesawat baru SpaceX siap untuk digunakan mengantar 4 astronaut sebagai pengganti kru ISS yang pulang.

    Astronaut pengganti seharusnya berangkat pada Februari. Namun, keberangkatan mereka dari Bumi ditunda sebulan karena teknisi harus melakukan beberapa persiapan tambahan.

    “Kami tidak punya dana untuk menggunakan Dragon tambahan hanya untuk menjemput mereka. Namun, kami punya rotasi [kru] dalam waktu dekat,” kata Nelson kepada Washington Post.

    Ocehan Musk soal Williams dan Wilmore sempat memicu adu tudingan antara dirinya dengan seorang astronaut. Andreas Mogensen, astronaut badan antariksa Eropa dan mantan komandan di ISS, menanggapi komentar Musk dengan ketus di media sosial X.

    “Bohong, kebohongan dari orang yang selalu rewel mengeluh soal kejujuran media,” tulis Mongensen di media sosial X.

    Musk kemudian menganggapi balasan Mogensen dengan bahasa yang kasar.

    “Anda orang terbelakang. SpaceX seharusnya sudah membawa mereka pulang berbulan-bulan lalu. Saya menawarkannya langsung ke pemerintah Biden dan mereka menolak. Ditunda untuk alasan politik. Idiot,” kata Musk lewat akun X miliknya.

    (dem/dem)

  • Akhirnya Astronot NASA Terdampar 9 Bulan di Angkasa Kembali ke Bumi

    Akhirnya Astronot NASA Terdampar 9 Bulan di Angkasa Kembali ke Bumi

    Jakarta

    Setelah terdampar selama sembilan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronot NASA, Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams, akhirnya kembali ke Bumi. Mereka mendarat dengan selamat pada Selasa malam, 18 Maret 2025, menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang bernama “Freedom”. Pendaratan dilakukan di lepas pantai Florida, menandai akhir dari misi luar angkasa yang jauh lebih lama dari rencana awal.

    Wilmore dan Williams awalnya meluncur ke ISS pada Juni 2024 dengan pesawat Boeing Starliner dalam misi uji coba berawak pertama. Misi yang seharusnya hanya berlangsung sekitar 10 hari itu berubah menjadi petualangan panjang akibat masalah teknis pada Starliner.

    Sistem propulsi pesawat mengalami kebocoran helium dan kegagalan pendorong, sehingga NASA memutuskan bahwa Starliner tidak aman untuk membawa mereka pulang. Akhirnya, pesawat itu kembali ke Bumi tanpa awak pada September 2024, sementara kedua astronot ini bergabung dalam misi jangka panjang ISS, Ekspedisi 72.

    Kepulangan mereka akhirnya terwujud berkat misi SpaceX Crew-9 yang diluncurkan pada akhir September 2024. Kapsul “Freedom” membawa astronot NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov ke ISS, sekaligus menyediakan dua kursi kosong untuk Wilmore dan Williams.

    Setelah proses pergantian awak dengan misi Crew-10 yang tiba pada 16 Maret 2025, keempat awak Crew-9-termasuk Wilmore dan Williams-berangkat meninggalkan ISS pada Selasa pagi waktu setempat.

    Proses kepulangan ini disiarkan langsung oleh NASA. Siaran dimulai dengan penutupan palka antara kapsul dan ISS pada pukul 02:45 GMT, diikuti pelepasan kapsul pada pukul 05:05 GMT. Setelah melalui perjalanan melintasi atmosfer Bumi, kapsul mendarat dengan bantuan parasut di Teluk Meksiko pada malam hari waktu Florida.

    Tim pemulihan SpaceX segera mengangkat kapsul dari air, dan para astronot dilaporkan dalam kondisi baik meski perlu penyesuaian setelah lama berada di gravitasi nol.

    “Sungguh perjalanan yang luar biasa,” ucap Hague, komandan kapsul. “Saya melihat kapsul itu penuh dengan senyum lebar,” imbuhnya.

    [Gambas:Twitter]

    Para astronot akan diterbangkan dengan pesawat NASA ke tempat tinggal kru mereka di Johnson Space Center milik badan antariksa di Houston selama beberapa hari untuk pemeriksaan kesehatan, sesuai dengan jadwal kepulangan astronot, sebelum dokter penerbangan NASA mengatakan mereka dapat pulang ke keluarga mereka.

    Misi ini telah menarik perhatian Presiden AS Donald Trump, yang setelah menjabat pada bulan Januari menyerukan agar Wilmore dan Williams segera dipulangkan dan menuduh, tanpa bukti, bahwa mantan Presiden Joe Biden “meninggalkan” mereka di ISS karena alasan politik.

    CEO SpaceX Elon Musk, penasihat dekat Trump, menyuarakan seruannya agar kembali lebih awal. Crew Dragon milik SpaceX adalah satu-satunya wahana antariksa berawak kelas orbital milik Amerika Serikat, yang diharapkan Boeing dapat bersaing dengan Starliner sebelum misi dengan Wilmore dan Williams membuat masa depan pengembangannya menjadi tidak pasti.

    Tinggal di luar angkasa selama berbulan-bulan dapat memengaruhi tubuh manusia dalam berbagai cara, mulai dari atrofi otot hingga kemungkinan gangguan penglihatan.

    Wilmore dan Williams telah mencatat 286 hari di luar angkasa dalam misi tersebut – lebih lama dari rata-rata durasi misi ISS selama enam bulan, tetapi jauh di bawah pemegang rekor AS Frank Rubio. 371 hari berturut-turutnya di luar angkasa, yang berakhir pada tahun 2023, merupakan hasil tak terduga dari kebocoran pendingin pada pesawat ruang angkasa Rusia.

    Williams, yang mengakhiri penerbangan antariksanya yang ketiga, telah mencatat 608 hari kumulatif di luar angkasa, jumlah kedua terbanyak untuk astronot AS setelah Peggy Whitson yang mencatat 675 hari. Kosmonot Rusia Oleg Kononenko mencetak rekor dunia tahun lalu dengan 878 hari kumulatif.

    Wilmore dan Williams telah melakukan penelitian ilmiah dan melakukan perawatan rutin bersama lima astronot stasiun lainnya. Williams melakukan dua kali perjalanan luar angkasa selama enam jam untuk perawatan di luar ISS, termasuk satu kali bersama Wilmore.

    ISS, yang berada pada ketinggian sekitar 254 mil (409 km), merupakan laboratorium penelitian seukuran lapangan sepak bola yang telah ditempati terus-menerus oleh kru astronaut internasional selama hampir 25 tahun, sebuah platform utama diplomasi sains yang dikelola terutama oleh AS dan Rusia.

    Williams mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa ia ingin segera pulang ke rumah untuk bertemu kedua anjingnya dan keluarganya. “Ini seperti naik turunnya kehidupan bagi mereka, mungkin sedikit lebih berat daripada bagi kami,” katanya.

    Simak Video “Video: Hal Tersulit Bagi Astronaut NASA yang ‘Terjebak’ di ISS”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 4 Bangunan Misterius Terlihat dari Luar Angkasa, Bukan Tembok China!

    4 Bangunan Misterius Terlihat dari Luar Angkasa, Bukan Tembok China!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berada ratusan kilometer dari Bumi, pasti tak terbayang kalau ada bangunan di Bumi yang bisa terlihat dari luar angkasa.

    Tapi ternyata para astronot bisa melihat beberapa bangunan dari luar angkasa. Bahkan mereka bisa melihatnya tanpa bantuan alat apapun alias dengan mata telanjang.

    Lantas, apa saja bangunan yang terlihat dari luar angkasa?

    Salah satu keajaiban dunia yang membelah beberapa wilayah di China, Tembok China, diyakini dapat terlihat dengan mata telanjang oleh para astronot dari luar angkasa.

    Namun, dugaan itu terbantahkan oleh pernyataan seorang astronot bernama Chris Hadfield. Ia merupakan mantan Komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

    Chris Hadfield mengatakan, tembok besar China terlalu samar ketika ingin dilihat dari ruang angkasa, karena bentuknya yang sempit meski panjang. Bangunan itu juga mengikuti kontur serta warna alami dari geografi sekitarnya.

    Sebagai informasi, luar angkasa sendiri merujuk pada garis karman. Ini menandakan batas antara atmosfer Bumi dengan antariksa, berada 100 kilometer di atas permukaan Bumi.

    “Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali,” kata Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science, Selasa (25/2/2025).

    Berikut daftar bangunan yang bisa dilihat dari antariksa dengan mudah, dirangkum CNBC Indonesia.

    1. Palm Jumeirah Dubai

    Foto: Matahari terbit di atas kota di The Palm Jumeirah di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (10/4/2022). (Photo by Laszlo Szirtesi/Getty Images)
    Matahari terbit di atas kota di The Palm Jumeirah di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (10/4/2022). (Photo by Laszlo Szirtesi/Getty Images)

    PalmJumeirah merupakan pulau buatan di Dubai. Pulau-pulau tersebut bisa terlihat dari GarisKarman. Bahkan stasiunISS yang berada di ketinggian 400 km di atas permukaan laut juga bisa melihatnya.

    Namun di ISS butuh alat bantu. Astronaut di sana melihatnya dengan menggunakan lensa 800 mm.

    2. Piramida Giza

    Foto: Piramida Mesir diterangi lampu ucapan terimakasih tenaga medis yang perangi virus Corona Covid-19 (AP/Nariman El-Mofty)
    The Ministry of antiquities lights up the pyramids in an expression of support for health workers battling the coronavirus outbreak, Monday, March 30, 2020, in Giza, Egypt. (AP Photo/Nariman El-Mofty)

    Khusus untuk Piramida Giza terdapat dua pendapat soal penampakannya di luar angkasa. Astronaut asal Inggris, Tim Peake mengatakan bangunan itu tidak terlihat, namun struktur masifnya bisa terlihat dengan lensa 800mm.

    Sebaliknya, mantan astronaut NASA dan komandan ISIS bernama Leroy Chiao mengatakan piramida dapat terlihat dari orbit. Bahkan bisa dilihat jelas dengan mata telanjang.

    “Ada banyak yang bisa dilihat dari ISS, bahkan dengan mata telanjang,” ucapnya. “Misalnya pernah menemukan piramida besar dengan telefoto dan bisa memilih dua yang besar dengan mata telanjang, selama pencahayaan dan kondisi cuaca baik, sebagai dua titik kecil.”

    3. Three Gorges Dam

    Foto: Three Gorges Dam. (AP/Wang Gang/File Foto)
    Three Gorges Dam. (Wang Gang/Xinhua via AP/File Foto)

    Three Gorges Dam merupakan bendungan raksasa di Sungai Yangtze China. Tingginya mencapai 185 meter dan panjang lebih dari 2km.

    Bangunan itu merupakan fasilitas penghasil listrik terbesar dunia. Three Gorges Dam juga menjadi bendungan pembangkit listrik tenaga air termahal yang pernah dibangun

    4. Bingham Canyon Mine

    Foto: CC0
    Tambang tembaga di Bingham Canyon, Utah, Amerika Serikat

    Tambang ini juga bisa dilihat jelas dari luar angkasa. Letaknya berada di 32 km tenggara Salt Lake City.

    Bingham Canyon jelas terlihat dari Garis Karman tanpa alat bantu. Selain itu juga bisa dilihat dari pesawat ulang alik yang terbang 305-531 km di atas permukaan laut.

    (fab/fab)

  • Falcon 9 Lepas Landas, Siap Jemput Astronaut NASA yang ‘Terdampar’ di ISS

    Falcon 9 Lepas Landas, Siap Jemput Astronaut NASA yang ‘Terdampar’ di ISS

    NASA dan SpaceX pada hari Jumat (14/3) meluncurkan kru yang telah lama ditunggu-tunggu ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang akan memungkinkan mereka membawa pulang astronaut AS Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah terjebak di laboratorium orbit selama sembilan bulan.