Kementrian Lembaga: NASA

  • Kapsul Soyuz Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa – Halaman all

    Kapsul Soyuz Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa – Halaman all

    Soyuz, Kapsul Sempit yang Bawa Pulang Kru Gabungan Rusia-Amerika dari Ruang Angkasa

    TRIBUNNEWS.COM – Wahana antariksa Soyuz yang membawa satu warga Amerika dan dua warga Rusia dilaporkan kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (20/4/2025). 

    Pesawat itu mendarat Minggu pagi di padang rumput Kazakhstan, kata badan antariksa Rusia, Roscosmos.

    “Hari ini pukul 4.20 waktu Moskow, wahana pendarat Soyuz MS-26 yang membawa Alexei Ovchinin, Ivan Vagner, dan Donald (Don) Pettit mendarat di dekat kota Zhezkazgan, Kazakhstan,” kata badan antariksa itu.

    Kosmonot Rusia Ovchinin dan Vagner serta astronaut NASA Pettit menghabiskan 220 hari di luar angkasa setelah melakukan perjalanan ke ISS pada bulan September tahun lalu.

    Waktu mereka di ISS bertepatan dengan waktu yang dihabiskan sepasang astronot AS hingga bulan Maret.

    Pasangan AS itu awalnya datang selama delapan hari, tetapi akhirnya terdampar selama lebih dari sembilan bulan setelah wahana antariksa yang mereka tumpangi dianggap tidak layak untuk menerbangkan mereka kembali ke Bumi.

    Luar angkasa merupakan salah satu bidang terakhir kerja sama AS-Rusia di tengah hampir hancurnya hubungan antara Moskow dan Washington akibat invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.

    KAPSUL SEMPIT – Foto file NASA yang menunjukkan ruang di dalam kapsul Soyus. Tampak para antariksawan harus duduk berhimpitan dan ruang yang sempit.

    Apa Itu Soyuz

    Di tengah ketegangan yang terjadi di antara Rusia dan Amerika, para antariksawan mereka sepertinya akur-akur saja.

    Malah, mereka bisa berbagi tempat untuk pulang dalam kapsul Soyuz yang punya ruang terbatas.

    Kapsul antariksa Soyuz memiliki panjang 7,2 meter dan diameter 2,7 meter, dengan panel surya terpasang, panjangnya menjadi 10,6 meter. Soyuz berbobot sekitar 7 ton dan dapat mengangkut hingga tiga astronot. 

    Dikutip dari situs NASA, Soyuz ( saw -yooz) adalah wahana antariksa Rusia.

    Soyuz mengangkut manusia dan perbekalan ke dan dari stasiun antariksa. Soyuz juga dapat membawa manusia kembali ke Bumi.

    KEMBALI KE BUMI – Kapsul Soyuz MS-26 mendarat 147 kilometer (91 mil) di tenggara kota Zhezkazgan, Kazakhstan.Pesawat ruang angkasa Soyuz yang membawa satu warga Amerika dan dua warga Rusia kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Minggu.

    Apa yang Dapat Dilakukan Soyuz?

    Anggota kru Rusia disebut kosmonot . Anggota kru NASA dari Amerika Serikat disebut astronot . Anggota kru dari Eropa, Kanada, dan Jepang juga disebut astronot.

    Soyuz mengangkut kosmonot dan astronot ke dan dari stasiun luar angkasa. Soyuz memiliki ruang untuk tiga orang. Wahana antariksa ini juga membawa makanan dan air ke stasiun luar angkasa.

    Soyuz seperti sekoci penyelamat. Setidaknya satu Soyuz selalu terpasang di stasiun luar angkasa. Jika terjadi keadaan darurat di stasiun luar angkasa, kru dapat menggunakan Soyuz untuk meninggalkan stasiun luar angkasa dan kembali ke Bumi.

    Apa Saja Bagian-Bagian Soyuz?

    Soyuz memiliki dua bagian. Bagian pertama adalah kapsul Soyuz . Bagian kedua adalah roket Soyuz .

    Kapsul Soyuz

    Kapsul Soyuz terletak di atas roket Soyuz. Kapsul ini memiliki tiga bagian. Bagian-bagian ini juga disebut modul.

    Bagian pertama kapsul adalah Modul Orbital. Anggota kru tinggal di Modul Orbital saat mereka berada di orbit . Modul ini berukuran seperti mobil van besar. Modul Orbital dapat terhubung ke stasiun luar angkasa.

    Bagian kedua kapsul adalah Modul Pendaratan. “Turun” berarti turun ke bawah. Para kru duduk di bagian ini saat Soyuz meluncur ke stasiun luar angkasa. Mereka juga menggunakan Modul Pendaratan untuk mendarat di Bumi.

    Modul ketiga adalah rumah bagi sistem pendukung kehidupan . Modul ini menampung berbagai hal seperti baterai, panel surya, dan mesin kemudi.

    Roket Soyuz

    Kapsul Soyuz diluncurkan di atas roket Soyuz . Roket adalah alat yang meluncurkan orang dan benda ke luar angkasa.

    Setelah peluncuran, kapsul dan roket terpisah.

    Bagian roket Soyuz kembali ke Bumi. Kapsul Soyuz terus melaju, dan hanya membutuhkan waktu sembilan menit untuk mencapai luar angkasa.

     

    (oln/tmt/nasa/*)

  • Astronaut Tertua AS Balik ke Bumi di Ultahnya yang ke-70

    Astronaut Tertua AS Balik ke Bumi di Ultahnya yang ke-70

    Jakarta

    Astronaut tertua Amerika Serikat (AS) Don Pettit telah kembali ke Bumi pada ulang tahunnya yang ke-70. Kapsul ruang angkasa Soyuz MS-26 yang membawa Pettit dan awak Rusia Alexey Ovchinin dan Ivan Vagner melakukan pendaratan dengan bantuan parasut di padang rumput Kazakhstan pada pukul 06:20 waktu setempat pada Minggu (20/4).

    NASA menyebutkan, keduanya menghabiskan 220 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan mengorbit Bumi 3.520 kali. Bagi Pettit yang kini telah menghabiskan total 590 hari di luar angkasa. ini adalah misi keempatnya.

    Meski begitu, seperti dikutip dari BBC, ia bukanlah orang tertua yang terbang di orbit. Rekor tersebut dipegang oleh John Glenn, yang pada usia 77 tahun terbang dalam misi NASA pada 1998. Ia meninggal pada 2016.

    Pettit dan kedua kosmonaut Rusia sekarang akan menghabiskan waktu mereka untuk menyesuaikan diri kembali dengan gravitasi Bumi.

    Setelah itu, Pettit yang lahir di Oregon pada 20 April 1955 akan diterbangkan ke Houston di Texas, sementara Ovchinin dan Vagner akan pergi ke pangkalan pelatihan luar angkasa utama Rusia di Zvyozdniy Gorodok dekat Moskow.

    Sebelum meninggalkan ISS, kru menyerahkan komando pesawat ruang angkasa kepada astronaut Jepang Takuya Onishi.

    Bulan lalu, dua astronaut NASA, Butch Wilmore dan Suni Williams, akhirnya kembali ke Bumi setelah menghabiskan lebih dari sembilan bulan di ISS. Misi yang awalnya direncanakan berlangsung delapan hari, terpaksa ditambah menjadi berbulan-bulan karena mereka terjebak di luar angkasa.

    Wilmore dan Williams terbang ke ISS pada Juni 2024. Namun kemudian terjadi kendala teknis dengan pesawat ruang angkasa yang mereka gunakan untuk mencapai ISS, menyebabkan mereka baru dapat kembali ke Bumi pada 18 Maret 2025.

    (rns/rns)

  • NASA Ungkap Fakta Bumi Saat Ini Tidak Mengelilingi Matahari

    NASA Ungkap Fakta Bumi Saat Ini Tidak Mengelilingi Matahari

    Jakarta

    Gambar diagram dan animasi yang mengilustrasikan orbit planet-planet mungkin sedikit kurang tepat. Diagram dan animasi itu lebih tepatnya menyederhanakan orbit planet-planet sehingga guru tidak perlu menjelaskan keberadaan barycenter kepada murid yang masih berusaha memahami bahwa Bumi bukanlah satu-satunya planet yang ada.

    Selama ini, kita diajarkan tentang orbit planet secara umum seperti yang terlihat pada video di bawah ini.

    Nyatanya, gambaran ini adalah versi yang disederhanakan dengan tujuan mudah dipahami. Meskipun Matahari adalah objek terbesar di Tata Surya, dengan massa sekitar 1.048 kali massa Jupiter, gravitasinya bersifat dua arah.

    Sama seperti Bumi yang memberikan tarikan gravitasi pada kita, kita pun melakukan tarikan gravitasi sendiri (yang jauh lebih kecil) terhadap Bumi.

    “Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua benda yang saling berputar dan penentuan parameter orbit,” jelas NASA seperti dikutip dari IFL Science.

    NASA memberikan gambaran dengan membayangkan sebuah bintang kecil yang mengorbit di sekitar bintang yang lebih masif. Kedua bintang sebenarnya berputar di sekitar pusat massa yang sama, yang disebut barycenter.

    “Hal ini berlaku, tidak peduli berapa pun ukuran atau massa masing-masing objek yang terlibat. Mengukur bintang gerak di sekitar barycenternya dengan planet masif adalah salah satu metode yang telah digunakan untuk menemukan sistem planet yang berhubungan dengan bintang-bintang jauh,” jelas NASA.

    Maka untuk mempermudahnya, kita katakan bahwa planet-planet mengorbit Matahari. Namun, barycenter objek-objek Tata Surya biasanya berada di dekat Matahari, mengingat objek tersebut memiliki massa paling besar, namun berkat orbit dan pengaruh raksasa gas Jupiter dan Saturnus, objek-objek tersebut jarang benar-benar berada di dalam Matahari. Orbitnya terlihat lebih mirip video dari astronom planet dan komunikator sains James O’Donoghue di bawah ini.

    Akibatnya, Bumi saat ini tidak mengorbit suatu titik di dalam Matahari, karena barycenter-nya berada di luar Matahari. Kita mengorbit titik tersebut di luar angkasa, bukan Matahari.

    “Planet-planet mengorbit Matahari secara umum,” O’Donoghue menjelaskan di X (Twitter).

    “Tetapi, secara teknis, mereka tidak mengorbit Matahari sendirian karena pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter, berarti planet-planet harus mengorbit pada titik baru di ruang angkasa,” ujarnya.

    “Tentu saja planet-planet mengorbit Matahari, kita hanya bersikap lebih kritis tentang situasi ini. Pemikiran alamiahnya adalah kita mengorbit pusat Matahari, tetapi itu sangat jarang terjadi, yaitu sangat jarang pusat massa Tata Surya sejajar dengan pusat Matahari,” imbuhnya.

    Hal yang sama juga berlaku pada objek yang lebih kecil, seperti planet dan bulannya. Bumi dan Bulan mengorbit pada suatu titik sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi, meskipun hal ini berubah seiring dengan semakin menjauhnya Bulan dari Bumi.

    Fakta-fakta ini mungkin berdampak kecil pada hidup kita, namun tetap menarik untuk mengetahuinya dan merupakan pengingat bahwa segala sesuatunya, aslinya sedikit lebih rumit daripada yang mungkin diajarkan di sekolah.

    (rns/rns)

  • Pria Usia 70 Tahun Pulang ke Bumi Pas di Hari Ulang Tahunnya

    Pria Usia 70 Tahun Pulang ke Bumi Pas di Hari Ulang Tahunnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Astronaut tertua NASA, Don Pettit, kembali ke Bumi pada momen istimewa yakni bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-70.

    Pettit, bersama dua kosmonaut Rusia, Alexei Ovchinin dan Ivan Vagner, mendarat dengan kapsul Soyuz di Kazakhstan pada 20 April 2025 setelah menyelesaikan misi selama tujuh bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

    Selama 220 hari di orbit, mereka mengelilingi Bumi sebanyak 3.520 kali dan menempuh perjalanan sejauh 150 juta kilometer.

    Ini merupakan penerbangan luar angkasa keempat bagi Pettit, yang telah menghabiskan total lebih dari 18 bulan di orbit sepanjang karier 29 tahunnya di NASA.

    Kapsul kecil para astronaut mendarat di kawasan terpencil di tenggara Dzhezkazgan sekitar pukul 01.20 GMT, hanya beberapa jam setelah undocking dari ISS.

    Foto-foto yang dibagikan NASA menunjukkan kapsul tersebut mendarat dengan bantuan parasut, diiringi latar belakang matahari terbit yang dramatis.

    Setelah mendarat, ketiga astronaut terlihat memberikan isyarat jempol saat dievakuasi menuju tenda medis.

    Meski tampak kelelahan, NASA memastikan Pettit dalam kondisi baik untuk astronaut seusai misi luar angkasa, demikian dikutip dari Straits Times, Senin (21/4/2025).

    Dari Kazakhstan, Pettit dijadwalkan terbang ke kota Karaganda sebelum melanjutkan perjalanan ke Johnson Space Center di Texas, AS.

    Selama di ISS, ketiganya menjalankan berbagai penelitian penting, termasuk teknologi penyaringan air, pertumbuhan tanaman di kondisi ekstrem, serta perilaku api di mikrogravitasi.

    Misi mereka hampir sepanjang misi terlama NASA baru-baru ini, tempat astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams menghabiskan sembilan bulan di orbit akibat kegagalan teknis pesawat mereka.

    (dem/dem)

  • Katy Perry Disebut Bohong ke Luar Angkasa, Pendaratan di Bulan Dibawa-bawa

    Katy Perry Disebut Bohong ke Luar Angkasa, Pendaratan di Bulan Dibawa-bawa

    Jakarta

    Rombongan Lauren Sanchez (tunangan bos Blue Origin, Jeff Bezos) dan Katy Perry dituduh berbohong soal perjalanan ke luar angkasa. Padahal, rekaman dan kesaksian peluncuran roket sudah disiarkan.

    Tuduhan ini memicu kembali perdebatan tentang pendaratan di Bulan. Banyak yang bertanya, jika teknologi sudah canggih, mengapa tidak ke Bulan saja, bukan hanya ke perbatasan Bumi?

    Dikutip dari The Guardian, isu pendaratan di Bulan memang kerap jadi sorotan. Hoaks soal “pendaratan Bulan palsu” pertama kali disebarkan oleh Bill Kaysing, mantan karyawan Rocketdyne, perusahaan yang ikut merancang mesin roket Saturn V.

    Pada 1976, ia menerbitkan pamflet berjudul We Never Went to the Moon: America’s Thirty Billion Dollar Swindle. Pamflet itu menyebut pendaratan di Bulan sebagai “kebohongan Amerika senilai 30 miliar dolar”.

    Di masa itu, Kaysing menyebarkan hoaks melalui fotokopi. Teorinya meledak dan masih dipercaya sebagian orang hingga kini. Teori konspirasi ini sering didukung oleh kelompok seperti penganut Bumi datar, penyangkal Holocaust, hingga anti-vaksin.

    Tokoh seperti podcaster Joe Rogan dan YouTuber Shane Dawson juga pernah meragukan pendaratan di Bulan. Bahkan, seorang profesor sosiologi di New Jersey pernah mengajarkan kepada muridnya bahwa pendaratan itu palsu.

    Teori ini biasanya juga dipercaya oleh para anti-vaxxers, chemtrailer, penganut Bumi datar, penyangkal Holocaust, hingga konspirasis Sandy Hook. Tokoh podcast Joe Rogan adalah salah satu orang yang meragukan pendaratan di Bulan. Begitu pula dengan YouTuber Shane Dawson. Seorang profesor sosiologi di New Jersey juga pernah memberi tahu murid-muridnya bahwa pendaratan manusia itu palsu.

    Roger Launius, mantan kepala sejarawan NASA, mengatakan, “Kenyataannya adalah, internet telah memungkinkan orang untuk mengatakan apa pun yang mereka suka kepada lebih banyak orang daripada sebelumnya.”

    “Dan sebenarnya, orang Amerika menyukai teori konspirasi. Setiap kali sesuatu yang besar terjadi, seseorang memiliki penjelasan balasan,” lanjutnya.

    Semakin majunya zaman, kini semakin luas orang yang sudah tercerahkan. Mereka meyakini bahwa pendaratan di Bulan adalah sesuatu yang nyata dan banyak bukti yang serta penjelasan yang memungkinkan terjadinya pendaratan pada 1969 itu.

    Kalau kamu detikers, apakah kamu termasuk yang meragukan pendaratan di Bulan? Tulis pendapat kamu di kolom komentar, ya.

    (ask/afr)

  • Dua Planet Akan Membentuk Wajah Tersenyum di Langit 25 April

    Dua Planet Akan Membentuk Wajah Tersenyum di Langit 25 April

    Jakarta

    Jika kalian menatap langit pada dini hari 25 April 2025, kalian mungkin akan melihatnya seperti tersenyum. Demikian prediksi pengamat langit NASA.

    Saat itulah fenomena langit yang disebut konjungsi rangkap tiga akan terjadi. Pada pagi hari Jumat, 25 April, Venus, Saturnus, dan Bulan sabit akan tampak berdekatan di langit sebelum fajar, membentuk formasi segitiga.

    Menurut NASA, kalian dapat melihat fenomena langit tersebut di dekat cakrawala timur sebelum Matahari terbit. Kedua planet tersebut terang dan mudah dilihat dengan mata telanjang. Namun, penggunaan teleskop atau teropong bintang dapat membantu kalian melihat detail pada Bulan sabit yang tampak tersenyum.

    Dikutip dari Live Science, NASA menyebut Merkurius juga dapat terlihat di bawah trio yang berkelap-kelip itu bagi mereka yang memiliki pandangan jelas ke cakrawala. Tidak seperti planet-planet yang lebih besar, Merkurius akan tampak sangat rendah di langit, jadi mungkin tidak terlihat di mana-mana.

    Apa Itu Konjungsi Rangkap Tiga?

    Dalam astronomi, konjungsi terjadi saat dua atau lebih objek langit tampak sangat dekat satu sama lain di langit malam. Saat tiga objek terlibat, maka terjadilah konjungsi rangkap tiga.

    “Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur dengan Saturnus lebih rendah, dan Bulan sabit tipis sedikit lebih rendah dan sedikit lebih jauh ke utara,” kata Brenda Culbertson, Solar System Ambassador di NASA.

    “Bulan sabit tipis tampak seperti senyuman. Bagi sebagian orang, segitiga objek terang itu mungkin tampak seperti wajah tersenyum,” tambahnya.

    Bentuk wajah tersenyum ini akan terlihat dari mana saja di dunia dengan kondisi penglihatan yang baik, meskipun jendela untuk mengamatinya akan sempit. Culbertson mengatakan bahwa penyelarasan akan terjadi sekitar pukul 5:30 pagi pada 25 April dan Matahari akan terbit sekitar satu jam kemudian.

    “Siapa pun yang ingin mencoba melihat sekilas konjungsi tersebut harus mencari cakrawala timur yang jelas untuk mengamatinya,” kata Culbertson.

    Konjungsi akan menerangi langit beberapa hari setelah puncak hujan meteor Lyrids. Saat ini hujan meteor Lyrics masih berlangsung, tetapi puncaknya dapat dilihat kapan saja antara pukul 10:30 malam dan 5 pagi waktu setempat mulai 21 hingga 22 April, dengan sedikit gangguan dari Bulan sabit yang memudar. Menurut NASA, penampakan hingga 15 meteor akan terlihat per jam di bawah langit yang gelap.

    (rns/agt)

  • Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi masih terjadi hingga kuartal pertama 2025 ini. Berikut daftar 72 perusahaan teknologi dan startup yang melakukan PHK pada 3 bulan pertama 2025. 

    Melansir TechCrunch, Minggu (20/4/2025), setidaknya lebih dari 22.000 pekerja industri teknologi menjadi korban PHK sepanjang 2025.

    Sementara, jumlah pemecatan terbanyak terjadi pada Februari lalu, yakni mencapai 16.084 PHK. Adapun PHK itu tak lepas dari adopsi artificial intelligence (AI) dan otomatisasi yang dilakukan sejumlah perusahaan.

    Berikut daftar PHK di sejumlah perusahaan teknologi sepanjang 2025:

    April

    1. GM

    General Motors Company atau GM melakukan PHK terhadap 200 orang karyawannya di Pabrik Zero di Detroit dan fasilitas Hamtramck di Michigan. perusahaan yang memproduksi mobil listrik itu melakukan PHK di tengah penurunan permintaan.

    2. Zopper

    Zopper telah memberhentikan sekitar 100 karyawan sejak awal 2025. Bahkan, perusahaan rintisan insurtech yang berbasisi di India itu melakukan PHK terhadap 50 karyawannya pada pekan ini.

    3.Turo

    Turo akan mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 150 posisi menyusul keputusannya untuk tidak melanjutkan IPO. Perusahaan rintisan persewaan mobil yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 1.000 staf pada 2024.

    Perusahaan mengatakan PHK tersebut akan mendukung rencana pertumbuhan jangka panjangnya selama ketidakpastian ekonomi.

    4. GupShup

    GupShup memberhentikan sekitar 200 karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Ini merupakan gelombang kedua PHK yang dialami perusahaan rintisan tersebut dalam lima bulan terakhir.

    Perusahaan sebelumnya memangkas sekitar 300 karyawan pada Desember 2024. Perusahaan rintisan ini berkantor pusat di San Francisco dan beroperasi di India.

    GupShup merupakan perusahaan AI percakapan yang didukung oleh Tiger Global dan Fidelity.

    5. Forto

    Dilaporkan telah memberhentikan 200 pekerjaan, yang memengaruhi sekitar sepertiga karyawannya. Perusahaan rintisan logistik asal Jerman tersebut juga sebelumnya telah mengurangi sejumlah besar staf penjualan.

    6. Wicresoft

    Wicresoft akan menghentikan operasinya di China. Hal ini akan berimbas pada PHK terhadap 2.000 karyawan.

    Adapun langkah tersebut dilakukan setelah Microsoft memutuskan untuk mengakhiri alih daya dukungan purna jual kepada Wicresoft di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Wicresoft, perusahaan patungan pertama Microsoft di China itu didirikan pada 2022 dan beroperasi di AS, Eropa, dan Jepang. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

    7. Five9

    Five9 berencana untuk memangkas 123 pekerjaan, yang akan memengaruhi sekitar 4% dari tenaga kerjanya. Perusahaan perangkat lunak tersebut memprioritaskan area strategis utama seperti kecerdasan buatan untuk pertumbuhan yang menguntungkan.

    8. Google

    Google telah memberhentikan ratusan karyawan di divisi platform dan perangkatnya. Ini mencakup Android, ponsel Pixel, peramban Chrome, dan lainnya.

    Orang berjalan di depan tulisan Google

    9. Microsoft

    Microsoft sedang mempertimbangkan PHK tambahan yang dapat terjadi pada Mei. Perusahaan tersebut dikatakan sedang membahas pengurangan jumlah manajer menengah dan non-coder dalam upaya untuk meningkatkan rasio programmer terhadap manajer produk.

    10. Automattic

    Pengembang WordPress.com tersebut memberhentikan 16% tenaga kerjanya di seluruh departemen. Sebelum PHK, situs web perusahaan menunjukkan bahwa Automattic memiliki 1.744 karyawan. Jadi, lebih dari 270 staf telah diberhentikan.

    11. Canva

    Canva telah memberhentikan 10 hingga 12 penulis teknis sekitar sembilan bulan setelah memberi tahu karyawannya untuk menggunakan alat AI generative. Perusahaan, yang memiliki sekitar 5.500 staf pada 2024, dinilai sebesar US$26 miliar setelah penjualan saham sekunder pada 2024.

    Maret

    12. Northvolt

    Northvolt telah memberhentikan 2.800 karyawan. Hal ini berdampak pada 62% dari total stafnya. PHK tersebut terjadi beberapa Minggu setelah produsen baterai Swedia yang tengah berjuang itu mengajukan kebangkrutan.

    13. Block

    Block memberhentikan 931 karyawan. Jumlah ini mencapai sekitar 8% dari toal tenaga kerjanya. PHK dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan.

    Jack Dorsey, salah satu pendiri dan CEO perusahaan fintech tersebut, menulis dalam email bahwa PHK itu bukan karena alasan keuangan atau untuk mengganti pekerja dengan AI.

    14. Brightcove

    Brightcove telah memberhentikan 198 karyawan, yang merupakan sekitar dua pertiga dari tenaga kerjanya di AS. PHK tersebut terjadi sebulan setelah perusahaan diakuisisi oleh Bending Spoons, pengembang aplikasi Italia, seharga US$233 juta.

    Brightcove memiliki 600 karyawan di seluruh dunia, dengan 300 di AS per Desember 2023.

    15. Acxiom

    Acxiom dilaporkan telah memberhentikan 130 karyawan, atau 3,5% dari total tenaga kerjanya yang berjumlah 3.700 orang. Acxiom dimiliki oleh IPG.

    PHK terjadi hanya sehari setelah pemegang saham IPG dan Omnicom Group menyetujui potensi penggabungan perusahaan tersebut.

    15. Sequoia Capital

    Sequoia Capital berencana untuk menutup kantornya di Washington, D.C. Perusahaan pun memberhentikan tim kebijakannya di sana pada akhir Maret.

    Sequoia membuka kantornya di Washington lima tahun lalu untuk memperdalam hubungannya dengan para pembuat kebijakan. Tiga karyawan penuh waktu diperkirakan akan terpengaruh.

    16. Siemens

    Siemens mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 5.600 pekerjaan secara global dalam bisnis otomasi dan pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing.

    17. HelloFresh

    HelloFresh dikabarkan akan memberhentikan 273 karyawan. Perusahaan juga akan menutup pusat distribusinya di Grand Prairie, Texas dan melakukan konsolidasi ke lokasi lain di Irving untuk mengelola volume di wilayah tersebut.

    18. Otorio

    Otorio telah memangkas 45 karyawan. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja yang dimiliki. PHK dilakukan setelah perusahaan diakuisisi oleh perusahaan keamanan siber Armis senilai US$120 juta pada Maret 2025 lalu.

    19. ActiveFence

    ActiveFence disebut akan memangkas 22 karyawan. Jumlah ini mencapai 7% dari total tenaga kerjanya.

    Sebagian besar karyawan yang terdampak berdomisili di Israel karena perusahaan tersebut tengah menjalani proses perampingan.

    Perusahaan keamanan siber yang berkantor pusat di New York dan Tel Aviv ini telah mengumpulkan US$100 juta dengan valuasi sekitar US$500 juta pada 2021.

    20. D-ID

    D-ID akan memangkas 22 pekerjaan, yang memengaruhi hampir seperempat dari total tenaga kerjanya. Hal ini menyusul pengumuman kemitraan strategis perusahaan rintisan AI tersebut dengan Microsoft.

    Nasa ….

  • Langka! Venus, Saturnus, dan Bulan akan Membentuk ‘Smiley Face’ 25 April Mendatang

    Langka! Venus, Saturnus, dan Bulan akan Membentuk ‘Smiley Face’ 25 April Mendatang

    Bisnis.com, JAKARTA – National Aeronautics and Space Administration (NASA) menyebut fenomena langit konjungsi rangkap tiga (triple conjunction) akan terjadi pada Jumat (25/4/2025) dini hari mendatang. Fenomena langka tersebut memungkinkan masyarakat untuk melihat adanya wajah tersenyum.

    Melansir Live Science pada Minggu (20/4/2025), NASA menyebut pada pagi hari 25 April 2025 mendatang, planet Venus, Saturnus, dan bulan sabit akan tampak berdekatan di langit sebelum fajar. Hal ini akan membentuk formasi segitiga yang mirip dengan emoji wajah tersenyum atau smiley face. 

    NASA menyebut, masyarakat dapat melihat fenomena langit tersebut di dekat cakrawala timur sebelum matahari terbit. 

    “Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur dengan Saturnus lebih rendah, dan Bulan sabit tipis sedikit lebih rendah dan sedikit lebih jauh ke utara,” kata Duta Besar Tata Surya NASA Brenda Culbertson. 

    “Bulan sabit tipis tampak seperti senyuman. Bagi sebagian orang, segitiga objek terang itu mungkin tampak seperti wajah tersenyum.”

    Dia melanjutkan, kedua planet tersebut terang dan mudah dilihat dengan mata telanjang, tetapi teleskop rumah tangga yang bagus atau teropong pengamat bintang dapat membantu anda melihat detail pada bulan sabit yang tersenyum.

    Menurut NASA, bagi orang-orang yang dapat melihat jelas ke cakrawala, mereka juga dapat melihat planet Merkurius di bawah ketiga konjungsi Venus, Saturnus dan bulan.

    Namun, tidak seperti planet-planet yang lebih besar, Merkurius akan tampak sangat rendah di langit, sehingga mungkin tidak terlihat di mana-mana.

    Sementara itu, dikutip dari akun instagram @thedeepastronomy, simulasi stellarium dan NASA memperkirakan waktu terbaik untuk melihat fenomena ini adalah sekitar pukul 05:30 pagi waktu setempat.

    Adapun, dalam astronomi, konjungsi terjadi saat dua atau lebih objek langit tampak sangat dekat satu sama lain di langit malam. Saat tiga objek terlibat, maka terjadilah konjungsi rangkap tiga.

  • Bumi Tak Lagi Mengelilingi Matahari, NASA Ungkap Fakta Baru

    Bumi Tak Lagi Mengelilingi Matahari, NASA Ungkap Fakta Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak dari kita diajarkan bahwa Bumi dan planet-planet lain di Tata Surya mengorbit Matahari. Namun, ternyata kenyataan di balik sistem orbit ini jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan. Secara teknis, Bumi dan planet-planet tersebut tidak benar-benar mengelilingi Matahari secara langsung.

    Untuk menjelaskan fenomena ini, kita perlu memahami hukum ketiga Kepler, yang membahas hubungan antara massa dua benda langit yang saling berputar dan menjadi penentu pola orbit.

    Hal ini juga berlaku di Tata Surya, di mana meskipun Matahari memiliki massa 1.048 kali lebih besar dari Jupiter, gravitasi tetap bekerja dua arah.

    NASA menyebut adanya istilah barycenter, yakni titik pusat massa bersama yang menjadi poros perputaran dua objek luar angkasa, tak peduli seberapa besar ukuran masing-masing objek tersebut.

    “Pergerakan di sekitar barycenter, terutama dengan planet bermassa besar, menjadi salah satu cara utama dalam mendeteksi sistem planet di bintang-bintang jauh,” tulis NASA.

    Di Tata Surya, IFL Science menuliskan objek barycenter biasanya berada di dekat Matahari karena massa yang paling besar. Namun adanya pengaruh Jupiter dan Saturnus, objek tersebut jarang ada di dalam Matahari.

    Jadi Bumi tidak mengelilingi satu titik dalam Matahari, melainkan di bagian luarnya. Ini juga dikonfirmasi oleh astronom planet dan komunikator sains bernama James O’Donoghue.

    “Secara umum para planet mengorbit Matahari secara umum, namun secara teknis planet-planet tidak mengorbit Matahari karena gravitasi yang utamanya dari Jupiter, artinya planet mengorbit pada titik baru di luar angkasa,” ucapnya di akun X.

    Dia menambahkan jarang pusat massa tata surya sejajar dengan Matahari. Hal serupa juga terjadi pada planet dan satelit bulannya.

    Fenomena ini juga berlaku dalam sistem Bumi dan Bulan. Bulan tidak mengelilingi titik pusat Bumi secara sempurna, melainkan mengorbit pada titik sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi. Titik ini terus bergerak seiring Bulan yang perlahan menjauh dari Bumi.

    (fab/fab)

  • Hujan Meteor Lyrid Minggu Depan, Cek Lokasi dan Jadwalnya

    Hujan Meteor Lyrid Minggu Depan, Cek Lokasi dan Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sepanjang minggu depan, langit Bumi akan dihiasi oleh hujan meteor Lyrid. Puncak fenomena tersebut akan terjadi pada 21-22 April mendatang.

    Sementara itu, hujan meteor Lyrid bakal berlangsung hingga 25 April 2025 pekan depan.

    Hujan meteor ini bisa disaksikan tanpa alat khusus. Asalkan tempat pengamatan jauh dari banyak cahaya dan langit dalam keadaan cerah.

    “Anda tidak akan melihat meteor dari pusat kota Manhattan atau Central Park. Anda harus menemukan langit paling gelap, berbaring telentang dan mengalihkan pandangan dari Bulan,” kata Kepala Meteorid Environments Office NASA, Bill Cooke mengatakan dikutip dari NPR, Sabtu (19/4/2025).

    Cooke menambahkan untuk membiasakan mata dalam kegelapan 30-45 menit. Berikutnya Anda tinggal menikmati fenomena langit tersebut.

    Lyrid sendiri merupakan jejak yang ditinggalkan Komet Thatcher, yang diabadikan melalui penemu pertamanya AE Thatcher pada 1861. Fenomena itu terjadi setiap minggu ketiga bulan April.

    “Thatcher meninggalkan jejak yang dilaluinya di Bumi pada minggu ketiga bulan April setiap tahun. Itu yang menyebabkan hujan saat serpihan tersebut masuk ke atmosfer dan terbakar,” jelasnya.

    Lyrid telah terlihat dari Bumi sejak ribuan tahun lalu. NPR mencatat penampakan pertamanya pada tahun 687 SM.

    Langit Bumi juga akan kembali dihiasi hujan meteor setelah Lyrid. Berikutnya giliran Eta Aquariids yang akan bisa terlihat mulai Jumat ini hingga 28 Mei mendatang.

    American Meteor Society menjelaskan puncak hujan meteor itu akan terjadi pada 5-6 Mei 2025 mendatang.

    (fab/fab)