Kementrian Lembaga: NASA

  • Minggu 10 Agustus Dini Hari, Jangan Lewatkan 6 Planet Sejajar di Langit

    Minggu 10 Agustus Dini Hari, Jangan Lewatkan 6 Planet Sejajar di Langit

    Jakarta

    Akhir pekan ini, para pecinta astronomi tak hanya akan disuguhi kemunculan purnama Sturgeon Moon pada 9 Agustus, tetapi juga enam planet yang sejajar di langit.

    Dikutip dari National Geographic, purnama Sturgeon Moon pada 9 Agustus 2025 akan menandai dimulainya pertemuan Bulan dengan planet-planet Tata Surya. Bulan akan bergerak ke arah timur melintasi langit malam demi malam dan bertemu dengan Saturnus, Jupiter, Venus, dan Merkurius.

    Lalu pada dini hari tanggal 10 Agustus 2025, enam planet melintasi langit. Para pengamat langit dapat menyaksikan parade planet yang menakjubkan: Merkurius, Venus, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus akan muncul di langit secara bersamaan. Mars, satu-satunya planet yang tidak terlihat, baru akan terlihat lebih awal di malam hari

    Menurut NASA, parade planet semacam itu tidak terlalu langka. Namun, parade planet biasanya terbatas pada empat atau lima planet, sehingga pertunjukan sampai enam planet sejajar ini adalah momen langka. Terakhir ada parade 6 planet sejajar adalah pada Januari sampai Februari 2025.

    Perlu diketahui, Merkurius mungkin sulit dideteksi karena kedekatannya dengan Matahari, sementara pengamatan Uranus dan Neptunus membutuhkan teleskop.

    Apa Itu Planet Sejajar?

    Planet sejajar atau yang dalam bahasa astronomi dikenal dengan istilah konjungsi planet, terjadi ketika beberapa planet di Tata Surya kita tampak berdekatan dalam satu garis lurus jika dilihat dari Bumi.

    Penting untuk diingat bahwa planet-planet ini tidak benar-benar berada dalam satu garis lurus di ruang angkasa, melainkan tampak sejajar karena perspektif kita dari Bumi.

    (rns/rns)

  • NASA Bocorkan Lokasi Alien, Segini Jaraknya dari Bumi

    NASA Bocorkan Lokasi Alien, Segini Jaraknya dari Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan makhluk hidup telah terungkap berada di planet dekat bumi. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengklaim menemukan makhluk asing di luar angkasa atau alien berada di planet tetangga Bumi, yakni Venus.

    Hal itu diungkapkan oleh ilmuwan peneliti Goddard Space Flight Centre NASA, Michelle Thaller. Dia juga tak menyangka temuannya mengarah ke Venus.

    “Saya yakin kita akan menemukan kehidupan di planet lain. Saya pikir dalam Tata Surya kita, kita begitu dekat namun tidak yakin 100%,” kata dia, dilansir dari Mirror, Sabtu (9/8/2024).

    “Saya tidak pernah menyangka Venus. Venus sekarang jadi tempat di mana kita melihat sesuatu di atmosfer yang terlihat seperti dihasilkan oleh bakteri,” imbuhnya.

    Ucapan Thaller sebenarnya cukup mengejutkan mengingat Venus bukan merupakan tempat yang bisa didiami oleh makhluk hidup. Salah satunya karena suhu permukaan yang cukup panas di planet kedua terdekat dari Matahari yakni sekitar 107,8 juta km.

    Atmosfernya juga tidak mendukung kehidupan karena mengandung asam beracun. Ini terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida, yang mampu mencegah panas keluar dari planet.

    Meski demikian, seorang ahli astrobiologi asal University College of London, Dominic Papineau membantah ucapan Thaller. Untuk mendeteksi kehidupan di luar Bumi perlu sebuah syarat mutlak, yakni keberadaan air.

    Papineau juga mengatakan air itu harus berbentuk cair. Selain itu keberadaan fosil juga dicari melalui batuan sedimen yang berkontak dengan air cair di masa lalu.

    “Agar reaksi kimia berhubungan dengan kehidupan bisa berlangsung, air dalam bentuk cair diperlukan. Oleh karena itu, untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, perlu menemukan air cair dan untuk menemukan fosil di luar Bumi perlu mencari batuan sedimen yang pernah berkontak dengan air cair di masa lalu,” terangnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    IndoXXI & LK21 Bahaya! Ini Link Nonton Online Bebas Malware Pencuri Data

    Jakarta

    Menonton film atau serial secara online menjadi salah satu cara favorit untuk mengisi akhir pekan. Namun, waspadalah terhadap situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21!

    Meski menawarkan akses gratis ke berbagai film dan serial terbaru, situs-situs ini menyimpan ancaman serius berupa malware pencuri data yang dapat membahayakan perangkat dan privasi kamu. Berdasarkan laporan keamanan siber, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 sering menjadi sarang malware, spyware, hingga phishing.

    Ancaman ini biasanya tersembunyi di balik iklan pop-up, tombol unduh palsu, atau file video yang sudah terinfeksi. Sekali pengguna mengklik tautan mencurigakan, malware dapat menyusup ke perangkat, mencuri data sensitif seperti kata sandi, informasi kartu kredit, hingga detail rekening bank.

    Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.

    Selain risiko keamanan, IndoXXI dan LK21 juga melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan menyediakan konten bajakan. Pemerintah Indonesia telah memblokir akses ke situs-situs ini sejak beberapa tahun lalu, meskipun mereka sering muncul kembali dengan domain baru. Mengakses situs ilegal tidak hanya berisiko bagi perangkat kamu, tetapi juga merugikan industri kreatif.

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan perangkat, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri perfilman. Berikut beberapa rekomendasi platform resmi untuk akhir pekan yang bebas malware:

    1. Netflix

    Wednesday Foto: JONATHAN HESSION/NETFLIX/

    Wednesday Season 2 telah tayang di Netflix, dengan Part 1 (episode 1–4) rilis pada 6 Agustus 2025, diikuti Part 2 pada 3 September 2025. Musim ini membawa Wednesday Addams (Jenna Ortega) kembali ke Nevermore Academy, menghadapi misteri supernatural yang lebih kelam dan kompleks.

    Berbekal kecerdasan tajam dan pesona sinisnya, Wednesday menyelami kasus pembunuhan baru yang melibatkan gagak pembunuh dan sosok berkerudung misterius, sambil bergulat dengan visi mengganggu tentang kematian sahabatnya, Enid (Emma Myers). Keluarga Addams, termasuk Morticia (Catherine Zeta-Jones), Gomez (Luis Guzmán), dan Grandmama (Joanna Lumley), hadir dengan peran lebih besar, menambah dinamika keluarga yang penuh konflik.

    Musim ini juga memperkenalkan karakter baru, seperti Barry Dort (Steve Buscemi) dan penampilan spesial Lady Gaga, serta menghadirkan sentuhan horor yang lebih kuat sesuai visi Jenna Ortega. Dengan intrik yang semakin dalam, Wednesday Season 2 menjanjikan petualangan penuh ketegangan dan kegelapan.

    Kamu bisa menontonnya melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Eyes of Wakanda Foto: Disney

    2.Disney Plus

    Eyes of Wakanda, serial animasi Marvel Studios, tayang perdana di Disney+ pada 1 Agustus 2025. Miniseri empat episode ini mengikuti petualangan Hatut Zeraze, prajurit elit rahasia Wakanda, yang menjelajahi dunia untuk mengambil kembali artefak vibranium dari tangan musuh.

    Setiap episode menghadirkan misi berbeda di era dan lokasi unik, memadukan aksi spionase, petualangan sejarah, dan kekuatan khas Wakanda. Disutradarai Todd Harris dan diproduksi Ryan Coogler, serial ini menampilkan pengisi suara ternama seperti Winnie Harlow, Cress Williams, dan Anika Noni Rose. Sebagai bagian dari Fase Enam MCU, Eyes of Wakanda memperluas mitos Wakanda dengan visual memukau dan narasi mendalam.

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    3. Apple TV+

    Adegan Chief of War Foto: Dok. Apple TV+

    Chief of War, serial drama sejarah yang tayang di Apple TV+ sejak 1 Agustus 2025, menghadirkan kisah epik penyatuan Kepulauan Hawaii pada akhir abad ke-18. Dibintangi dan diciptakan Jason Momoa bersama Thomas Pa’a Sibbett, serial ini menonjolkan perspektif autentik masyarakat adat Hawaii, dengan visual memukau dan pemeran mayoritas asli, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar drama sejarah.

    Berlatar ketika Hawaii terpecah menjadi kerajaan-kerajaan yang bersaing, serial ini mengikuti Ka’iana (Jason Momoa), kepala perang dari Kaua’i, yang terjebak dalam konflik berdarah melawan ambisi Raja Kahekili (Temuera Morrison) dan ancaman kolonisasi Barat. Bersama sekutu seperti Kamehameha (Kaina Makua) dan Ka’ahumanu (Luciane Buchanan), Ka’iana berjuang mewujudkan ramalan penyatuan Hawaii dalam narasi penuh intrik dan emosi.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. Ist

    4. HBO Max

    Final Destination: Bloodlines, film horor supernatural keenam dalam seri Final Destination, tayang di HBO Max. Disutradarai Zach Lipovsky dan Adam Stein, film ini mengikuti Stefani (Kaitlyn Santa Juana), mahasiswi yang dihantui mimpi buruk berulang tentang kematian kakek-neneknya dalam runtuhnya restoran pencakar langit pada 1969.

    Ternyata, neneknya, Iris, selamat dari bencana itu berkat firasat, namun kini Kematian kembali mengejar keturunan keluarga mereka. Stefani berjuang mencari cara memutus siklus kematian mengerikan yang mengancam keluarganya, di tengah serangkaian kecelakaan maut yang kreatif dan menegangkan.

    Dibintangi juga oleh Teo Briones, Richard Harmon, Brec Bassinger, dan Tony Todd sebagai William Bludworth, film ini menawarkan teror segar dengan sentuhan drama keluarga.

    Di HBO Max juga bisa menikmati film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses HBO Max di sini.

    5. Prime Video

    War of the Worlds Foto: Prime

    War of the Worlds (2025), adaptasi modern dari novel klasik H.G. Wells, tayang di Prime Video mulai awal Agustus 2025. Disutradarai oleh Rich Lee dan dibintangi Ice Cube serta Eva Longoria, film fiksi ilmiah ini menghadirkan perspektif baru dengan pendekatan teknologi dan narasi screenlife.

    Film ini mengikuti Will Radford (Ice Cube), seorang analis keamanan siber dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang bekerja pada program pengawasan global. Saat mengejar peretas misterius bernama “Disruptor” bersama seorang agen FBI, bencana melanda ketika meteor menghantam Bumi.

    Dari meteor tersebut muncul mesin-mesin raksasa alien yang menyerang umat manusia dengan teknologi canggih, memicu kekacauan global. Will, dibantu seorang ilmuwan NASA, berjuang melindungi keluarganya sambil menghadapi invasi alien yang mengancam peradaban. Dengan latar belakang ketegangan teknologi dan pertempuran sengit, Will harus menemukan cara untuk menghentikan kehancuran, bahkan jika itu berarti terhubung langsung ke sistem alien melalui layar komputernya.

    Berbeda dari adaptasi sebelumnya, War of the Worlds (2025) menonjolkan elemen screenlife, di mana banyak adegan ditampilkan melalui layar komputer dan perangkat digital, mencerminkan era pengawasan dan teknologi modern. Namun, film ini menuai kritik karena dianggap seperti iklan produk Amazon, meskipun tetap menghibur dengan aksi absurd dan penampilan karismatik Ice Cube.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/rns)

  • NASA Kirim Bakteri Penyebab Penyakit ke Luar Angkasa, Buat Apa? – Page 3

    NASA Kirim Bakteri Penyebab Penyakit ke Luar Angkasa, Buat Apa? – Page 3

    Eksperimen ini membuka peluang baru bagi dunia mikrobiologi. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan akan melakukan pemetaan ekspresi genetik dari bakteri patogen secara sistematis dan molekuler di luar angkasa.

    Hal ini diungkapkan oleh Ohad Gal-Mor, kepala Laboratorium Penelitian Penyakit Menular di Sheba Medical Center, yang menjadi salah satu pihak utama dalam riset ini.

    Sebelumnya, Sheba memang pernah melakukan simulasi eksperimen dalam lingkungan buatan yang meniru kondisi ruang angkasa.

    Hasilnya cukup mengejutkan, bakteri ternyata menunjukkan penurunan kemampuan dalam membentuk resistansi terhadap antibiotik.

    Namun, eksperimen yang sekarang dilakukan di ISS adalah yang pertama dilakukan langsung di luar angkasa, bukan dalam simulasi.

    Langkah ini menjadi momen penting dalam riset mikrobiologi antariksa. Jika eksperimen ini berhasil, para peneliti bisa mendapatkan pemahaman yang lebih rinci tentang bagaimana kondisi ruang memengaruhi sifat genetik bakteri.

    Temuan ini nantinya tidak hanya akan membantu menjaga kesehatan kru luar angkasa, tapi juga bisa memberi solusi jangka panjang terhadap ancaman superbug di Bumi.

  • Bulan Purnama Sturgeon akan Muncul Akhir Pekan Ini

    Bulan Purnama Sturgeon akan Muncul Akhir Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Bulan purnama Sturgeon akan muncul akhir pekan ini tetapi, tidak seperti biasanya, akan ada dua kesempatan untuk melihatnya muncul di ufuk timur saat senja.

    Bulan Sturgeon akan resmi mencapai fase bulan purnamanya pada pukul 03.55 ET pada hari Sabtu, 9 Agustus, yang akan menciptakan kesempatan bagi mereka yang berada di Amerika Utara untuk menyaksikan bulan purnama terbit dua kali pada malam-malam berikutnya.

    Bulan Sturgeon bulan Agustus akan diikuti oleh Bulan Jagung pada hari Minggu, 8 September. Dari sebagian wilayah Asia, Australia, dan Samudra Pasifik, gerhana bulan total akan terjadi, yang menyebabkan permukaan bulan berubah menjadi kemerahan selama 82 menit. Namun, Amerika Utara tidak akan berada di sisi malam Bumi, sehingga hanya akan melihat terbitnya bulan purnama biasa.

    Dilansir dari livescience, waktu terbaik untuk menyaksikan bulan purnama terbit adalah tepat setelah matahari terbenam, biasanya pada hari bulan purnama resmi. Bulan purnama tidak hanya 100% terang pada saat itu, tetapi juga muncul di langit timur ketika langit cukup gelap sehingga bulan dapat terlihat dengan jelas sementara lanskap di depannya masih bermandikan cahaya senja.

    Namun, terkadang ada bulan-bulan di mana dua malam berturut-turut dapat menghasilkan terbitnya bulan purnama yang sama mengesankannya.

    Ketika bulan purnama terjadi di malam hari, baik malam sebelum maupun malam sesudahnya dapat menawarkan pemandangan yang hampir identik, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Karena bulan mengorbit Bumi setiap 29 hari dan terdapat 24 jam dalam sehari, bulan terbit rata-rata 50 menit lebih lambat setiap harinya.

    Namun, hal itu tidak berlaku pada bulan Agustus, ketika bulan purnama berada rendah di langit selatan seperti yang terlihat dari garis lintang utara-tengah Belahan Bumi Utara. Karena jauh di selatan ekuator langit, bulan purnama terbit pada sudut yang dangkal terhadap cakrawala dan tetap berada di langit malam untuk waktu yang lebih singkat, menyebabkan perbedaan waktu antara terbitnya bulan menyusut menjadi sekitar 30 menit.

    Apa artinya ini bagi para pengamat bintang? Pada hari Jumat (8 Agustus) di New York City, Bulan Sturgeon purnama akan terbit pukul 20.03 ET, tepat satu menit setelah matahari terbenam. Pada hari Sabtu, bulan akan terbit pukul 20.32 ET, 28 menit setelah matahari terbenam. Kedua bulan terbit tersebut akan terjadi saat senja — namun, harap periksa waktu terbit bulan yang tepat di tempat Anda tinggal.

    Meskipun mata telanjang sudah cukup untuk mengamati bulan purnama, teropong bintang dan teleskop rumahan akan membantu mengungkap detail permukaan bulan.

    Menurut TimeandDate, bulan purnama bulan Agustus mendapatkan nama populernya dari ikan sturgeon yang melimpah di Great Lakes pada saat ini. Bulan ini disebut Bulan Beras Liar oleh masyarakat Anishinaabeg, menurut Pusat Studi Penduduk Asli Amerika, dan di tempat lain di Amerika Utara, dikenal sebagai Bulan Jagung dan Gandum Hijau, menurut NASA.

  • Israel-AS Teliti Dampak Gayaberat Luar Angkasa Terhadap Penyakit Menular di Bumi

    Israel-AS Teliti Dampak Gayaberat Luar Angkasa Terhadap Penyakit Menular di Bumi

    Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan di Sheba Medical Center, Israel, bekerja sama dengan perusahaan teknologi antariksa Amerika Serikat (AS), SpaceTango, dalam pengembangan studi terkait perkembangan bakteri yang terdampak oleh aktivitas luar angkasa.

    Mereka akan meneliti bagaimana gayaberat mikro mempengaruhi pertumbuhan spesies bakteri Pentogen yang menyebabkan penyakit pada manusia.

    Untuk mewujudkannya, para peneliti akan menumbuhkan berbagai galur bakteri di bawah gayaberat mikro, membekukannya pada suhu 80 derajat celcius, lalu mengembalikan sampelnya ke Bumi.

    Strain bakteri yang terlibat adalah E. Coli, Salmonella bongori, dan Salmonella typhimurium. Sampel-sampel bakteri tersebut diluncurkan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dititipkan pada misi Crew-11 NASA yang berhasil diluncurkan SpaceX pada Jumat (1/8/25).

    Sebelumnya, para ilmuwan telah mempelajari bagaimana kurangnya gravitasi dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Penelitian dari NASA juga sudah dilakukan untuk mempelajari bakteri di luar angkasa secara umum.

    Namun, para peneliti di balik misi ISS dan bakteri saat ini secara khusus berharap, mereka dapat membawa pulang data yang akan membantu mengurangi penyebaran penyakit menular, atau setidaknya membantu para ahli menemukan cara menghentikan bakteri mengembangkan resistensi antibiotik.

    Resistensi antibiotik menjadi masalah kesehatan utama pada masyarakat, yang artinya beberapa bakteri penyebab penyakit tidak lagi dapat dibasmi oleh obat-obatan yang khusus dikembangkan untuk membersihkan bakteri dari tubuh manusia.

    Dalam sebuah pernyataan, Kepala Laboratorium Penelitian Penyakit Menular di Sheba Medical Center, Ohad Gal-Mor mengakui, para ilmuwan sudah tahu kondisi luar angkasa akan mempengaruhi perilaku bakteri, termasuk cara mereka tumbuh hingga memperoleh sifat-sifat seperti resistensi antibiotik atau virulensi.

    “Eksperimen terbaru ini akan memungkinkan kami memetakan secara sistematis dan molekuler bagaimana profil ekspresi genetik beberapa bakteri patogen berubah di luar angkasa,” kata Ohad Gal-Mor, dilansir LiveScience (7/8/2025).

    Kesehatan para astronot dan dampak gayaberat mikro terhadap tubuh manusia telah jadi perhatian utama saat mereka menjelajah luar angkasa.

    Gen manusia terkadang mengekspresikan diri secara berbeda dalam kondisi gayaberat mikro. Para ilmuwan mengaitkannya dengan percepatan hilangnya otot dan kemungkinan ruam kulit pada astronot.

    Namun, jika diteliti secara terpisah, perubahan genetik pada bakteri diharapkan dapat memberi peneliti lebih banyak petunjuk tentang bagaimana sebuah bakteri cepat menyebar atau lolos dari perawatan, dan dapat menjadi perbandingan baik di luar angkasa maupun di Bumi. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Kawah Bulan Berpotensi Ungkap Kehidupan Dunia Lain

    Kawah Bulan Berpotensi Ungkap Kehidupan Dunia Lain

    Jakarta

    Salah satu kawah di Bulan, yang diabadikan dalam salah satu foto paling terkenal yang pernah diambil, memainkan peran kunci dalam pencarian kehidupan ekstraterestrial di Tata Surya kita.

    Dikenal karena penampilannya yang mencolok dalam foto Earthrise yang ikonis yang diambil oleh astronaut Apollo 8, William Anders, kawah tersebut baru-baru ini diamati oleh wahana antariksa Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) milik Badan Antariksa Eropa ESA.

    Pertemuan ini merupakan bagian dari misi wahana antariksa yang sedang berlangsung untuk mempelajari bulan-bulan yang jauh dan mengeksplorasi potensinya untuk mendukung kehidupan.

    Kawah Anders’ Earthrise

    Kawah tersebut awalnya bernama ‘Pasteur T’, namun kini disebut Anders’ Earthrise sebagai penghormatan pada sang astronaut. Anders’ Earthrise membentang sekitar 40 km di sisi terjauh Bulan.

    Pertama kali diabadikan dalam foto Earthrise yang tak terlupakan pada 24 Desember 1968, pemandangan Bumi yang terbit di atas cakrawala Bulan menjadi salah satu foto paling terkenal dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa.

    Hampir 60 tahun setelah momen bersejarah ini, kawah tersebut kembali menjadi sorotan. Kali ini, kawah tersebut membantu menguji instrumen yang dirancang untuk misi yang bertujuan menemukan tanda-tanda kehidupan alien di Tata Surya kita.

    Dalam perjalanannya menuju Jupiter, wahana JUICE melintas dekat Bulan dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menguji instrumen ilmiahnya. Salah satunya adalah Radar for Icy Moon Exploration (RIME), yang merupakan alat penting dalam memetakan permukaan es bulan-bulan Jupiter.

    Meskipun tujuan utama misi JUICE adalah mempelajari bulan-bulan Jupiter, penerbangan lintas ini memberikan kesempatan langka untuk menguji kinerja RIME di permukaan benda langit lain.

    RIME dirancang menjelajahi bagian bawah permukaan bulan-bulan es dengan menggunakan gelombang radio untuk mengukur topografinya. Dengan mengirimkan sinyal gelombang radio dan menganalisis gemanya, RIME dapat memetakan lapisan-lapisan yang tak terlihat di bawah permukaan es.

    Tujuan akhir instrumen ini adalah untuk mengintip melalui kerak es tebal bulan-bulan seperti Europa, Ganymede, dan Callisto guna mendeteksi lingkungan potensial yang cocok untuk kehidupan.

    Selama penerbangan lintas bulan JUICE, para ilmuwan ESA berkesempatan menguji kemampuan RIME di permukaan padat. Mereka sengaja mendiamkan instrumen-instrumen lain di pesawat ruang angkasa tersebut selama delapan menit tanpa gangguan agar RIME dapat beroperasi dengan gangguan minimal. Pengamatan senyap ini penting untuk mencapai pengukuran medan bulan sebaik mungkin.

    Kendala Teknis

    Meskipun tujuannya jelas, perjalanan menuju kesuksesan bukannya tanpa tantangan. Ketika instrumen RIME JUICE mulai memindai kawah, terlihat jelas bahwa derau elektronik dari wahana antariksa mengganggu kemampuan radar untuk mengambil pembacaan yang akurat. Hal ini menyebabkan beberapa perbedaan dalam pengukuran, yang mendorong para ilmuwan untuk memulai proyek selama berbulan-bulan untuk memperbaiki masalah tersebut.

    Dengan menyempurnakan algoritma yang digunakan untuk memproses data, tim berhasil menghasilkan peta elevasi kawah Earthrise milik Anders yang baru dan lebih akurat.

    Dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya yang dilakukan oleh Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA) NASA, data baru ini menunjukkan keselarasan yang sempurna, yang menegaskan bahwa RIME siap menghadapi tantangan di masa mendatang.

    Dengan instrumen yang kini sepenuhnya terkalibrasi, ia siap melakukan pengukuran yang lebih rumit saat JUICE semakin dekat dengan misi utamanya untuk menjelajahi bulan Jupiter.

    Dengan instrumennya yang telah teruji sepenuhnya, wahana ini melanjutkan perjalanan panjangnya menuju Jupiter, menyelesaikan 35 kali terbang lintas di bulan-bulan planet tersebut.

    Misi ambisius ini akan memberikan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang komposisi bulan-bulan tersebut, kondisi permukaannya, dan potensinya untuk menampung kehidupan di bawah kerak esnya.

    Data yang dikumpulkan tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sang raksasa gas dan bulan-bulannya terbentuk, tetapi juga akan membantu para ilmuwan mengevaluasi apakah bulan-bulan yang jauh ini dapat mendukung kehidupan di lingkungan yang jauh dari Bumi.

    Halaman 2 dari 2

    (rns/fay)

  • Golongan yang Tak Mencium Bau Surga, Peringatan Keras dari Rasulullah SAW

    Golongan yang Tak Mencium Bau Surga, Peringatan Keras dari Rasulullah SAW

    YOGYAKARTA Setiap muslim mengharapkan surga sebagai tempat kembali setelah kematian datang. Surga adalah tempat kenikmatan abadi yang dijanjikan Allah bagi hamba-Nya yang bertakwa. Jalan menuju surga tidaklah mudah, tidak semua orang bisa memasukinya.

    Bahkan  beberapa golongan tertentu yang tidak dapat mencium bau surga, meskipun bau surga itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.

    Peringatan ini bukan sekadar ancaman, melainkan bentuk kasih sayang Nabi agar umatnya tidak terjerumus dalam perbuatan yang dapat merusak amal ibadah dan harapan akan surga.

    Lalu, siapa saja golongan yang disebut tidak akan mencium bau surga? Dilansir dari berbagai sumber, berikut golongan-golongan tidak mencium bau surga.

    Golongan-golongan yang Tak Mencium Bau Surga

    1. Orang yang Mempelajari Ilmu Agama untuk Kepentingan Duniawi

    Ilmu agama sejatinya dipelajari untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, jika niat belajar agama semata-mata demi kepentingan dunia seperti harta, jabatan, atau popularitas, maka orang tersebut tidak akan dapat mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:

    “Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah (yaitu ilmu agama), tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, maka dia tidak akan mendapatkan harumnya bau Surga di hari Kiamat.” (HR Abu Dawud)

    2. Orang yang Menyemir Rambut dengan Warna Hitam

    Rasulullah SAW juga meyebut kelompok yang tidak akan dapat mencium aroma surga adalah mereka yang menyemir rambutnya menggunakan warna hitam, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:

    “Pada masa akhir zaman akan muncul suatu kaum yang menyemir rambutnya dengan warna hitam seperti tembolok burung merpati, mereka ini tidak akan mencium bau harum surga.” (HR Abu Dawud)

    3. Istri yang Meminta Cerai Tanpa Alasan Syar’i

    Perceraian memang dibolehkan dalam Islam, namun harus dilandasi alasan yang dibenarkan secara syar’i. Seorang istri yang meminta cerai tanpa alasan yang sah tidak dapat mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:

    “Wanita mana saja yang meminta perceraian dari suaminya ‘tanpa alasan yang benar, maka haram baginya bau surga.” (HR Abu Dawud). 

    4. Wanita yang Berpakaian Namun Terlihat Telanjang

    Wanita yang berpakaian tetapi tetap menampakkan aurat atau terlihat seperti telanjang termasuk dalam kelompok yang disebutkan dalam hadits sebagai golongan yang tidak akan mencium bau surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:

    “Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim). 

    5. Orang Sombong

    Kesombongan, walau hanya sebesar biji sawi, dapat menjadi penghalang masuk surga. Sifat ini sangat dibenci oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW:

    “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan m enyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR Ahmad)

    6. Orang yang Bernasab bukan pada Ayahnya

    Islam sangat menjaga kejelasan nasab (garis keturunan). Seseorang yang mengaku sebagai anak dari orang lain yang bukan ayah kandungnya, terancam termasuk dalam golongan yang tidak akan mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:

    “Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR Ahmad; shahih)

    7. Orang yang Membunuh Kafir Mu’ahad

    Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian dan keadilan. Seorang Muslim tidak boleh membunuh non-Muslim yang hidup damai di bawah perlindungan negara Islam, seperti kafir mu’ahad, dzimmi, atau musta’min. Rasulullah SAW bersabda:

    “Barangsiapa membunuh seseorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga, padahal baunya surga bisa didapati dari perjalanan 70 tahun.” (HR Ahmad dan Nasa’i)

  • Canggih! Siswa SMK di Pekanbaru Bisa Bobol Sistem NASA, Ini Sederet Kehebatannya

    Canggih! Siswa SMK di Pekanbaru Bisa Bobol Sistem NASA, Ini Sederet Kehebatannya

    Awalnya, Alexsandro sempat pesimis bisa lolos seleksi program yang diadakan NASA karena pesertanya ribuan. Namun dengan tekad dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia mencoba mencari celah keamanan.

    “Saya awalnya cuma coba dan ternyata bisa dapat (kelemahannya) saya dapet P4 itu totalnya tiga, saya dapat penghargaan dari NASA,” ujarnya.

    Alexsandro menjelaskan, kerentanan pertama yang ia temukan adalah kebocoran data pribadi (PII-Personally Identifiable Information).

    Dia menemukannya menggunakan metode Google dorking, teknik pencarian lanjutan melalui mesin pencari untuk menggali informasi tersembunyi di internet.

    Alexsandro melaporkan data berupa alamat rumah dan informasi pribadi seorang staf NASA yang langsung direspons oleh tim keamanan lembaga tersebut. Setelah melalui proses verifikasi selama dua bulan, Alexsandro menerima surat penghargaan atau letter of appreciation dari NASA.

    Tidak berhenti di situ. Alexsandro kembali menemukan kerentanan lain berupa broken link hijacking pada domain utama NASA. Termasuk akun Facebook dan Twitter milik seorang astronot yang tidak lagi aktif. Melalui celah ini, Alexsandro dapat mengklaim tautan yang seharusnya tidak bisa diakses sembarangan.

    “Broken link hijacking itu seperti ada link yang mati, bisa kita claim. Di domain utama NASA saya dapatnya, jadi ada Facebooknya Astronot,” kata Alexsandro.

    Menurutnya, tidak mudah menemukan celah yang belum pernah dilaporkan orang lain. Ia sempat beberapa kali menemukan kerentanan yang ternyata sudah dilaporkan peserta lain. Tetapi, kegigihannya membuahkan hasil ketika ia menjadi satu-satunya pelapor atas beberapa kerentanan baru tersebut.

  • NASA Bergegas Tempatkan Reaktor Nuklir di Bulan dan Mars

    NASA Bergegas Tempatkan Reaktor Nuklir di Bulan dan Mars

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) bergegas untuk menempatkan reaktor nuklir di permukaan Bulan dan Mars. Badan antariksa AS, NASA, berharap dapat meluncurkan sistem pertama pada akhir dekade ini.

    Arahan baru NASA, seperti dilansir AFP, Rabu (6/8/2025), menyerukan penunjukan seorang tsar nuklir, semacam petinggi nuklir, untuk memilih dua proposal komersial dalam waktu enam bulan, yang membingkai dorongan tersebut sebagai hal yang krusial untuk melampaui upaya gabungan China dan Rusia.

    Arahan terbaru NASA ini pertama kali dilaporkan oleh media Politico, dan dilihat oleh AFP pada Selasa (5/8).

    Ditandatangani oleh pelaksana tugas (Plt) kepala NASA, Sean Duffy, yang juga menjabat Menteri Transportasi AS, memo tertanggal 31 Juli itu merupakan pertanda terbaru dari pergeseran NASA ke arah memprioritaskan eksplorasi luar angkasa daripada penelitian ilmiah di bawah masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

    “Sejak Maret 2024, China dan Rusia telah mengumumkan setidaknya tiga kali upaya bersama untuk menempatkan reaktor di Bulan pada pertengahan tahun 2030-an,” demikian memo NASA tersebut.

    “Negara pertama yang melakukannya berpotensi mendeklarasikan zona larangan yang secara signifikan akan menghambat Amerika Serikat untuk membangun kehadiran Artemis yang direncanakan jika tidak berada di sana terlebih dahulu,” jelas NASA dalam memonya. Artemis merupakan misi NASA untuk kembali ke Bulan.

    Gagasan menggunakan energi nuklir di luar planet Bumi bukanlah hal baru. Sejak tahun 2000, NASA telah menginvestasikan sebesar US$ 200 juta untuk mengembangkan sistem tenaga fisi kecil dan ringan, meskipun menurut arahan terbaru NASA, belum ada yang mencapai kesiapan terbang.

    Upaya terbaru dilakukan pada tahun 2023 dengan penyelesaian tiga kontrak studi industri senilai US$ 5 juta yang berfokus pada membangkitkan daya 40 kilowatt, yang cukup untuk secara terus-menerus mengoperasikan 30 rumah tangga selama 10 tahun.

    Tidak seperti tenaga surya, sistem fisi ini dapat beroperasi sepanjang waktu — sangat berharga saat malam yang berlangsung selama berminggu-minggu di Bulan atau saat badai debu melanda Mars. Kemajuan teknologi telah membuat sistem semacam itu semakin ringkas dan ringan.

    NASA secara resmi memutuskan berkomitmen untuk menggunakan tenaga nuklir di Mars pada Desember 2024 lalu, yang merupakan pertama dari tujuh keputusan penting yang diperlukan untuk eksplorasi oleh manusia di Planet Merah tersebut.

    Berdasarkan masukan dari industri, kebutuhan daya permukaan harus setidaknya 100 kilowatt untuk mendukung “operasi manusia jangka panjang termasuk pemanfaatan sumber daya in-situ (di lokasi)” — merujuk pada penunjang kehidupan, komunikasi, dan peralatan pertambangan untuk mengumpulkan es permukaan.

    Proyek ini mengasumsikan penggunaan “pendarat kelas berat” yang dapat membawa beban hingga 15 metrik ton, dan menargetkan “kesiapan peluncuran pada kuartal pertama tahun fiskal FY30” — yang berarti pada akhir tahun 2029.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)