Kementrian Lembaga: MPR RI

  • Asintel Kaskostrad Temui Pengunjuk Rasa, Massa di Depan Mako Brimob Kwitang Membubarkan Diri

    Asintel Kaskostrad Temui Pengunjuk Rasa, Massa di Depan Mako Brimob Kwitang Membubarkan Diri

    JAKARTA – Massa pengunjuk rasa di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat membubarkan diri, setelah menyampaikan aspirasinya dengan mediasi TNI.

    Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas bersama Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kompol Anton Asar dan Perwira Menengah Marinir terlihat berdialog dengan perwakilan massa yang didominasi pengemudi ojek online.

    Setelah negosiasi, massa kemudian membubarkan diri ke arah Senen, Jakarta Pusat. Sejumlah massa juga masih terlihat berkerumun tidak jauh dari Mako Brimob Kwitang

    Asintel KasKostrad Brigjen TNI Muhammad Nas mengungkapkan, massa menyampaikan aspirasi terkait tewasnya seorang pengemudi ojol Kamis malam.

    “Pada intinya masyarakat menyampaikan tuntutan yang pertama, agar proses yang diduga oknum pelaku penabrakan hingga meninggal dibuka secara transparan dan proses hukumnya disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya Brigjen TNI Muhammad Nas didampingi Dandenma Mako Kormar Letkol Marinir Fauzi Safii kepada wartawan di lokasi, dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat 29 Agustus.

    “Kedua, apabila ada warga atau pendemo yang masih ditahan, minta dilepaskan. Sampai saat ini saya belum tahu, habis ini saya tanya komandan brimob,” tambahnya

    “Intinya apa yang disampaikan masyarakat kita, warga kita semua sudah didengarkan pimpinan kita akan ditindaklanjuti pastinya,” tandas Brigjen TNI Nas.

    Ia menambahkan, pihaknya meminta massa membubarkan diri, “nanti perwakilan yang datang ke sini, jadi enggak semua lagi.”

    “Soal pengamaman, kalau sudah begini (kondusif) tidak ada pengamanan lagi. kita pengamanan 24 jam 7 hari,” ujarnya.

    “Inshaaallah (aman),” ujar Asintel Kaskostrad.

    “Kuncinya satu, teman-teman sepakat dengan apa yang kita sampaikan tadi semua aman,” katanya.

    Ditanya apakah nanti siang tidak ada massa lagi? “Inshaa Allah tidak ada, tadi mereka sudah bilang,” ujarnya, serata menambahkan “mudah-mudahan enggak (bergeser ke tempat lain).”

    “Kita akan tetap bersama rakyat, kita akan menampung keinginan rakyat untuk diteruskan ke pimpinan kita,” pungkasnya.

    Diketahui, massa dari berbagai kalangan sejak Kamis malam menyambangi Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat untuk meminta transparansi usai seorang pengemudi ojol tewas karena terlindas kendaraan taktis Brimob. Peristiwa itu terjadi setelah terjadi bentrokan demonstrasi di depan gedung MPR/DPR/DPD RI yang kemudian meluas ke sejumlah wilayah.

    Pasukan gabungan dari Kostrad dan Marinir yang didatangkan ke lokasi berhasil meredam dan menenangkan pengunjuk rasa. Usai massa membubarkan diri, petugas kebersihan bersama prajurit TNI dan pengemudi ojol membersihkan jalanan di sekitar Mako Brimob Kwitang.

  • Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Simak Rekayasa MRT Jakarta, Transjakarta, hingga KRL Imbas Demo Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa moda transportasi umum seperti MRT Jakarta, Transjakarta, dan KRL melakukan rekayasa operasional imbas aksi demonstrasi di Jakarta pada hari ini, Jumat (29/8/2025). Simak perinciannya:

    MRT Jakarta 

    Layanan operasional MRT Istora Mandiri dilakukan penutupan sementara sejalan dengan peningkatan aktivitas demonstran di pintu masuk Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025) sore.

    PT MRT Jakarta (Perseroda) berdasarkan unggahan di X @mrtjakarta, penutupan sementara dilakukan pukul 15.30 WIB. Alhasil, kereta tidak berhenti di Stasiun Istora Mandiri.

    “Sehubungan dengan peningkatan aktivitas demonstran di area stasiun, penutupan sementara seluruh entre Stasiun Istora Mandiri,” tulis MRT.

    Selain Stasiun Istora Mandiri, MRT juga melakukan penutupan sementara untuk pintu masuk A Stasiun Bendungan Hilir.

    Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary Ahmad Pratomo menyampaikan bahwa dilakukan monitoring secara aktif untuk memantau perkembangan situasi di lapangan melibatkan seluruh petugas operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu perjalanan penumpang tetap terjaga.

    “Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling mendukung dalam menjaga ketertiban, keamanan dan fasilitas umum agar dapat menghadirkan kenyamanan bersama,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

    Transjakarta

    Melihat jalur kawasan Polda Metro Jaya atau Jl. Gatot Subroto yang juga menjadi akses transportasi umum lainnya, Transjakarta juga melakukan rekayasa perjalanan dan bahkan menghentikan operasional untuk sementara waktu.

    Misalnya, Transjakarta rute 6V Ragunan—Senayan Bank DKI mengalami perpendekan menjadi Ragunan—Tegal Mampang karena adnaya penutupan jalan di sekitar CSW arah Tendean.

    Rute S61 Alam Sutera—Blok M juga mengalami perpendakan rute dikarenakan adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR, sementara tidak melayani bus stop Blok M jalur 5 sampai dengan halte Petamburan.

    Kemudian rute 1B Tosari—Stasiun Palmerah dan 1F Bundaran Senayan—Stasiun Palmerah sementara tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Kemudian rute 3F Senayan Bank DKI—Kalideres juga tidak beroperasi.

    Rute 8N Kebayoran—Petamburan via Asia Afrika mengalami perpendekan jalur dan arah Petamburan tidak melayani bus stop MPR 1 sampai dengan Hotel Mulia.

    Selain itu, Rute 9D Pasar Minggu—Tanah Abang mengalami pengalihan dikarenakan penutupan jalan di sekitar Polda Metro.

    “Sementara tidak melayani bus stop YTKI sampai dengan Tosari 2. Saat ini melayani Halte Simpang Kuningan, lalu mengikuti rute 6A hingga Halte Bundaran HI Astra menuju Tanah Abang,” tulis @infotije.

    Commuter Line (KRL)

    KAI Commuter melaporkan hingga pukul 09.30 WIB, dari pantauan di stasiun-stasiun Commuter Line, kondisi dan situasi di stasiun-stasiun Commuter Line dilaporkan kondusif dan relatif ramai lancar, didominasi oleh pengguna harian. Pola operasi perjalanan Commuter Line di seluruh lintas juga terpantau normal.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan bahwa operasional layanan perjalanan KRL Commuter Line pada Jumat pagi ini, (29/8/2025), khususnya pada layanan yang tadi malam sempat terkendala imbas aksi penyampaian aspirasi massa, kini sudah berjalan normal kembali.

    “Operasional layanan Commuter Line pagi ini normal, pantauan pengguna juga didominasi oleh pengguna harian yang mulai beraktivitas kembali pagi ini,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025). 

    Layanan Commuter Line Rangkasbitung pagi ini juga beroperasi normal. Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung juga sudah kembali melintas menuju Stasiun Tanah Abang.

    Sementara itu, di Stasiun Karet yang kemarin malam juga sempat ditutup untuk melayani naik dan turun pengguna, pagi hari ini juga sudah normal kembali untuk layanan pengguna.

    Meski demikian, Joni menyampaikan bahwa KAI Commuter tetap melakukan langkah-langkah antisipasi, mulai dari penambahan petugas pengamanan dan pelayanan pengguna di stasiun-stasiun ramai pengguna, serta pengaturan layanan perjalanan Commuter Line.

    “Operasional Commuter Line pun akan disesuaikan jika lintas-lintas pelayanan perjalanan Commuter Line tidak kondusif dan membahayakan perjalanan kereta dan pengguna,” tambah Joni.

  • Titik Unit Ambulans di Sejumlah Lokasi Demo Jakarta 29 Agustus 2025

    Titik Unit Ambulans di Sejumlah Lokasi Demo Jakarta 29 Agustus 2025

    Jakarta

    Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta menyiagakan sejumlah unit ambulans di berbagai titik aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat, 29 Agustus 2025. Sebanyak enam lokasi tersebar dari kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Gatot Subroto (Gatsu).

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan darurat dapat diberikan secara cepat jika terjadi situasi gawat darurat di lapangan.

    “PK3D melaksanakan dukungan kesehatan dengan melakukan standby medis dalam kegiatan ini sebagai bentuk kesigapan PK3D dalam penanganan kegawatdaruratan medis dan evakuasi medis dalam berbagai kegiatan,” tulis akun resmi PK3D DKI Jakarta, Jumat (29/8/2025).

    Lokasi Standby Ambulans di Sekitar Monas dan DPR

    PK3D menempatkan unit ambulans di kawasan Monas, termasuk Patung Kuda, Gambir, Sarinah, Harmoni, dan Kwitang. Titik ini dipilih karena menjadi salah satu pusat berkumpulnya massa aksi yang berpotensi menimbulkan kepadatan dan memerlukan layanan darurat dengan cepat.

    Sementara itu, di sekitar Gedung DPR MPR, ambulans disiagakan di sejumlah titik antara lain GBK Pintu 10, depan DPR MPR, Palmerah Pejompongan, Kolong Slipi, Gedung BPK, hingga Tomang. Penempatan di area ini bertujuan memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di kawasan sekitar pusat pemerintahan.

    Tambahan Titik Layanan Darurat di Tugu Tani-Gatsu

    PK3D mengimbau masyarakat untuk menghubungi layanan darurat melalui 112 atau 119 jika menemukan situasi gawat darurat selama aksi berlangsung. Petugas kesehatan akan bergerak cepat untuk memberikan penanganan sesuai prosedur.

    1. Sekitar Monas: Patung Kuda, Gambir, Sarinah, Harmoni, Kwitang
    2. Sekitar Gedung DPR MPR : GBK Pintu 10, Depan DPR MPR, Palmerah Pejompongan, Kolong Slipi, Gedung BPK, Tomang.
    3. Tugu Tani
    4. Salemba
    5. Gatot Subroto
    6. Arah Cempaka Putih

    Lebih lanjut, PK3D menyampaikan bahwa apabila terdapat kegawatdaruratan, maka diimbau untuk secepatnya hubungi 112/119 agar dapat segera ditangani. “Tetap utamakan aman diri dan lingkungan, semoga unjuk rasa hari ini aman dan kondusif, salam sehat!” tulisnya.

    (wia/imk)

  • Petugas lakukan perbaikan separator busway di sekitar Gedung DPR/MPR

    Petugas lakukan perbaikan separator busway di sekitar Gedung DPR/MPR

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan perbaikan pada separator lajur khusus Bus Transjakarta (busway) di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat

    Berdasarkan pantauan ANTARA pada Jumat, petugas mengerahkan setidaknya enam kendaraan alat berat yang terdiri atas ekskavator kecil dan dua truk pengangkut material.

    Tak hanya itu, sebelumnya petugas juga melakukan aksi bersih corat-coret dengan melakukan pengecatan pada tembok pembatas Jalan Tol S. Parman (Tol Dalam Kota) dan Jalan Gatot Subroto.

    Terpantau pula sejumlah bus Transjakarta sudah bisa melewati lajurnya dengan kecepatan hingga 10-15 kilometer per jam.

    Sebelumnya, ratusan massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) bentrok dengan aparat keamanan.

    Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 15.12 WIB setelah massa aksi berupaya merangsek ke barisan pihak kepolisian di sebelah kiri gerbang dan berusaha menerobos gerbang DPR/ MPR RI.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah memastikan segera memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak akibat aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung DPR.

    “Iya, segera kita perbaiki. Karena itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Jakarta, apapun. walaupun Pemerintah Jakarta tidak ada ketika peristiwa itu terjadi, tetapi itu tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Jakarta untuk segera memperbaiki, membersihkan,” kata Pramono Anung.

    Pewarta: Sean Filo Muhamad
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden RI Pernah Bubarkan DPR Gara-Gara Tak Capai Kesepakatan

    Presiden RI Pernah Bubarkan DPR Gara-Gara Tak Capai Kesepakatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tuntutan membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencuat belakangan ini sebagai reaksi publik terhadap sejumlah isu. 

    Secara konstitusional, DPR tidak bisa dibubarkan atau dibekukan, termasuk juga oleh presiden. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 amandemen ketiga, yang secara secara tegas menyatakan bahwa presiden tidak bisa membubarkan atau membekukan DPR.

    “Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.***),” bunyi Pasal 7C UUD 1945.

    Meski begitu, sejarah mencatat DPR pernah dibubarkan pada 5 Maret 1960 lewat Penetapan Presiden No.3 Tahun 1960 ketika Presiden Soekarno berkuasa. Pembubaran tersebut disebabkan karena DPR tidak bisa membantu pemerintah dan memenuhi harapan yang diinginkan.

    “[…] DPR ternyata tidak memenuhi harapan kami supaya bekerja atas dasar saling membantu antara pemerintah dan DPR, sesuai dengan jiwa dan semangat UUD’45, Demokrasi Terpimpin dan Manifesto Politik,” tegas Soekarno dalam Penetapan Presiden No.3 Tahun 1960.

    Menurut koran Nasional (7 Maret 1960), sebelumnya pemerintah berharap DPR menyetujui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp44 miliar. Namun, akibat perdebatan yang tak kunjung usai dan kemudian DPR hanya menyetujui APBN sebesar Rp36 Miliar, Soekarno kemudian melakukan kebijakan yang membubarkan DPR.

    Presiden kemudian menggantinya dengan parlemen bernama DPR Gotong Royong (DPR-GR). Anggota DPR-GR juga ditunjuk Soekarno sendiri sebanyak 283 orang yang tak hanya berisi partai politik, tetapi juga personel militer. 

    Meski begitu, keputusan Soekarno untuk membubarkan DPR menuai kontroversi. Sebab, DPR yang dibubarkan merupakan parlemen berdasarkan hasil Pemilu demokratis tahun 1955. Selain itu, komposisi DPR-GR juga menguntungkan pihak terkait sebab jumlah kursi dari Partai Komunis Indonesia (PKI) naik. Sementara, jumlah kursi partai-partai Islam merosot.

    Atas dasar inilah, sejumlah pimpinan politik seperti Masyumi, Partai Sosialis Indonesia, Parkindo, Partai Katolik, NU, serta partai non-komunis lainnya sepakat melakukan perlawanan, yakni lewat Liga Demokrasi yang didirikan pada 24 Maret 1960.

    Merle Calvin Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008) menjelaskan, pendirian Liga Demokrasi didukung oleh Mohammad Hatta. Saat itu Hatta tak lagi berstatus Wakil Presiden RI karena mengundurkan diri pada 1 Desember 1956 karena tak lagi sejalan dengan Soekarno. 

    Liga Demokrasi didirikan untuk menolak pembubaran DPR dan menuntut pengembalian sistem Demokrasi Parlementer. Namun, Soekarno mengabaikan desakan tersebut dan memilih pergi ke luar negeri. Sekembalinya dari luar negeri, Soekarno kemudian melarang Liga Demokrasi dan membubarkan Masyumi dan PSI. 

    Dalam perjalanannya, ketiadaan parlemen sebagai representasi rakyat menimbulkan masalah. DPR-GR yang diangkat oleh Presiden Soekarno kerap tunduk dan menjadi “Stempel” kebijakan pemerintah. Tidak ada lagi fungsi parlemen yang mengawasi dan mengkritik kinerja pemerintah. 

    Eksistensi DPR-GR sendiri berakhir seiring kejatuhan Soekarno sebagai Presiden Indonesia sekitar tahun 1966-1967. 

    Pernah Dilakukan Gus Dur

    Serupa tapi tak sama, Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, tercatat pernah juga bertindak keras kepada DPR. Hanya saja, Gus Dur tidak membubarkan, tetapi membekukan DPR dan MPR, dengan mengeluarkan maklumat Presiden Republik Indonesia pada 23 Juli 2001.

    Langkah ini dilakukan karena MPR yang dipimpin oleh Amien Rais berencana melakukan Sidang Istimewa untuk mengganti Gus Dur dari jabatan presiden. Meski begitu, langkah pembekuan DPR dan MPR percuma sebab parlemen masih menjalankan fungsinya dan melakukan perlawanan balik.

    Puncaknya, MPR dan DPR sukses melakukan Sidang Istimewa dan menggulingkan Gus Dur dari jabatan presiden. Kemudian parlemen langsung melantik Megawati sebagai Presiden ke-5 RI. 

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (mfa/mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dinas LH DKI tuntaskan pembersihan sampah pascademonstrasi di DPR

    Dinas LH DKI tuntaskan pembersihan sampah pascademonstrasi di DPR

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyelesaikan operasi pembersihan sampah pascademonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Pemuda Senayan, dan Jalan Pejompongan, Jakarta.

    Dalam operasi yang berlangsung selama dua hari itu, 28-29 Agustus 2025, diangkut sebanyak 130 meter kubik (m³) sampah anorganik atau setara dengan 28,63 ton.

    “Alhamdulillah, operasi pembersihan pascademo berjalan lancar dan terkendali. Kami mengerahkan total 750 personel dari gabungan Sudin Jakarta Pusat, Selatan, Barat, dan Unit Pengelola Sampah Badan Air untuk bekerja sejak Kamis,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Dia memaparkan sejumlah armada yang digunakan dalam operasi pembersihan itu, yakni 18 unit truk anorganik, 30 unit mini dump truck/mobil lintas, dan 26 unit road sweeper atau penyapu jalan mekanis.

    “Dengan alat-alat tersebut, kita bisa membersihkan dan mengangkut sampah dengan lebih cepat dan efisien,” kata Asep.

    Meski demikian, dia menekankan jumlah volume sampah tersebut masih merupakan estimasi sementara karena proses pembersihan masih berlangsung di lokasi lain, yaitu di sekitar Mako Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta Pusat.

    “Kami akan terus memantau dan melakukan update terkait volume akhir sampah setelah seluruh proses pembersihan dinyatakan selesai sepenuhnya,” tutur Asep.

    Unjuk rasa yang terjadi pada 28 Agustus 2025 meninggalkan timbunan sampah anorganik di sepanjang lokasi yang dilewati massa, terutama sampah berupa botol plastik, kemasan makanan, poster, dan selebaran.

    Operasi pembersihan tersebut merupakan langkah cepat yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembalikan kondisi lingkungan dan menjaga kebersihan ibu kota.

    “Kami apresiasi kerja keras seluruh personel yang terlibat. Langkah cepat ini penting untuk memastikan aktivitas warga dan lalu lintas di kawasan strategis dapat kembali normal dengan cepat,” ungkap Asep.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anies hingga Rieke sampaikan duka atas meninggalnya Affan Kurniawan

    Anies hingga Rieke sampaikan duka atas meninggalnya Affan Kurniawan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan dan anggota DPR Rieke Diah Pitaloka menyampaikan duka cita atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Kamis (28/8).

    Anies hadir di rumah duka dan ikut mengantarkan jenazah Affan ke pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat siang.

    “Kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam dalamnya. Tadi saya sampaikan kepada bapak Zulkifli (ayah Affan) dan keluarga saat di rumah duka, kepulangannya yang mendadak pasti berat bagi yang ditinggal,” kata Anies.

    Dia kemudian berpesan kepada seluruh pengemudi ojek daring agar tetap menjaga solidaritas dan saling mendukung.

    “Kepada seluruh keluarga besar ojol, teruslah menjadi teladan dalam menjaga solidaritas, terus menjaga persaudaraan yang saling mendukung, menopang, bukan hanya sekedar ketika berharap dengan masalah saja,” ujar Anies.

    Selain Anies, sejumlah tokoh turut menghadiri pemakaman Affan, antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi, anggota DPR Rieke Diah Pitaloka, dan pengusaha Jusuf Hamka.

    Senada dengan Anies, Rieke juga menyampaikan duka citanya. Dia juga meminta agar para pengemudi ojek online menggelar doa bersama.

    “Mohon bantuan selama tujuh hari ke depan di seluruh Indonesia, teman-teman ojol untuk melakukan doa bersama untuk Affan, dan setelah itu kita bergandengan tangan kembali melanjutkan yang sedang kita tapaki, perjuangan perbaikan aturan yang lebih adil untuk ojol di seluruh Indonesia,” tutur Rieke.

    Seperti diketahui, Affan tewas akibat terlindas rantis Brimbob saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR berakhir ricuh.

    Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak pada Jumat siang. Ratusan rekan sesama pengemudi ojek daring ikut mengantar jenazah Affan dari rumah duka ke tempat peristirahatan terakhirnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolda sebut anggota Brimob terkait kematian ojol masih diperiksa

    Kapolda sebut anggota Brimob terkait kematian ojol masih diperiksa

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi mengatakan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden penabrakan pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan saat ini masih menjalani pemeriksaan.

    “Kami akan profesional dalam menyikapi ini, dan Kadiv Propam sudah menyampaikan bahwa tujuh orang saat ini masih dalam pemeriksaan dan sudah dilakukan penahanan,” kata Asep di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat.

    Dia pun memastikan kepolisian menyelidiki kasus tersebut secara transparan dan objektif. Menurut dia, pihak keluarga korban sepakat untuk tetap membina hubungan baik dengan polisi.

    “Beliau, Pak Zulkifli (ayah Affan), tetap membina hubungan dengan kami karena kebetulan ada beberapa hal yang kami sampaikan, tapi tidak bisa kami sampaikan di sini,” ujar Asep.

    Lebih lanjut, dia juga menyampaikan permohonan maaf atas perilaku anggotanya selama mengawal aksi unjuk rasa di DPR/MPR.

    Sementara itu, pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan yang tewas akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8), telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat siang.

    Sejumlah rekan dan kerabat serta ribuan pengemudi ojek daring lainnya ikut mengantar jenazah Affan dari rumah duka ke tempat peristirahatan terakhirnya. Mereka nampak memadati area pemakaman.

    Selain pengemudi ojol, sejumlah tokoh turut menghadiri pemakaman Affan, di antaranya Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi, anggota DPR Rieke Diah Pitaloka dan pengusaha Jusuf Hamka.

    Seperti diketahui, Affan tewas akibat terlindas rantis Brimbob saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR berakhir ricuh.

    Merespons peristiwa tersebut, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Polisi Abdul Karim memastikan penanganan kasus itu dilakukan secara transparan.

    Menurut dia, penanganan kasus tersebut dilakukan bukan hanya dari Propam Mabes Polri, tetapi juga bersama dengan Korps Brimob mengingat pelaku penabrakan merupakan anggota Brimob.

    Sementara itu, dia mengungkapkan sebanyak tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya sedang diperiksa terkait insiden tersebut.

    Ketujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya itu diketahui berada di dalam mobil rantis yang menabrak pengemudi ojol saat kerusuhan berlangsung.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Janji Gojek dan Grab ke Driver Ojol Umar dan Keluarga Almarhum Affan

    Janji Gojek dan Grab ke Driver Ojol Umar dan Keluarga Almarhum Affan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Goto dan Grab kompak menjanjikan bantuan kepada driver ojol dan keluarga yang menjadi korban dalam upaya polisi membubarkan massa usai aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR.

    Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas mobil rantis Brimob adalah mitra pengemudi, baik di platform Grab maupun Gojek. Grab juga mengidentifikasi Moh Umar Amarudin, pengemudi ojol yang tengah dirawat di rumah sakit, sebagai mitra pengemudi Grab.

    Tirza R. Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh dan santunan pada keluarga korban. 

    Fokus utamanya adalah pada korban dan keluarga yang terdampak. Pihaknya juga telah mengunjungi korban yang dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta.

    “Fokus utama kami saat ini adalah memberikan dukungan sepenuhnya bagi para rekan pengemudi serta keluarga yang terdampak. Bagi kami, setiap Mitra adalah bagian penting dari keluarga besar ojol. Dan kami paham, tidak ada angka yang bisa mengimbangi musibah, tapi kami akan memberi bantuan konkret dalam bentuk dukungan penuh dan santunan kepada keluarga dari Mitra Pengemudi yang menjadi korban, baik Mitra Grab yang sedang dirawat [rekan Moh Umar Amarudin], maupun Mitra ojol terdaftar di Grab yang meninggal dunia [rekan almarhum Affan Kurniawan],” jelas Tirza dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/8/2025).

    Dia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian, doa dan dukungan seluruh pihak. Diharapkan bisa menjaga empati dan memastikan suasana kondusif.

    “Kami berterima kasih atas perhatian, doa, dan dukungan dari seluruh pihak. Kami berharap keluarga yang terdampak dapat diberikan ruang dan ketenangan, serta mari bersama menjaga empati dan memastikan suasana tetap kondusif demi keselamatan bersama,” kata dia.

    Ade Mulya, Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.  (GOTO) menyatakan Gojek memberikan bantuan dalam bentuk penyediaan fasilitas ambulans, proses autopsi dan visum, serta akan memberikan santunan bagi keluarga korban.

    “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam serta simpati tulus kepada keluarga yang ditinggalkan, juga kepada rekan-rekan Mitra Driver lainnya yang turut merasakan kehilangan ini. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi keluarga korban dan memberikan upaya terbaik yang dapat kami lakukan, sembari terus berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait penanganan insiden ini,” katanya.

    Duka cita juga disampaikan Gojek lewat akun media sosial X. Berikut pernyataan Gojek di medsos:

    Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan keluarga besar Gojek & GoTo atas kepergian Mitra Driver kami, Alm. Affan Kurniawan, dalam insiden 28 Agustus 2025.

    Di balik setiap jaket hijau, ada keluarga, selipan doa, dan perjuangan. Affan Kurniawan adalah bagian dari perjalanan itu, dan kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi kami semua.

    Doa dan simpati tulus kami sampaikan untuk almarhum dan keluarga yang ditinggalkan. Kami akan terus mendampingi keluarga almarhum, memberikan dukungan terbaik, dan memastikan mereka tidak sendiri.

    Selamat jalan, Affan. Terima kasih telah menjadi bagian dari keluarga besar Gojek. 💚 #SalamSatuAspal

    Dalam unggahan di akun X, Grab juga mengunggah ucapan duka cita meninggalnya Affan. Selain itu mendoakan kepulihan Umar.

    Unggahan itu juga langsung diserbu oleh pengguna media sosial. Termasuk meminta untuk para korban diberikan santuan dan mendoakan para driver ojol tetap diberikan keselamatan.

    Berikut pernyataan yang diunggah Grab di akun resmi X:

    Keluarga besar Grab Indonesia berduka cita atas berpulangnya saudara kami, Affan Kurniawan, dalam insiden 28 Agustus 2025. Doa terbaik juga kami panjatkan untuk saudara kami, Moh Umar Amarudin, agar diberi kekuatan dan segera pulih dalam masa perawatan.

    Di balik setiap perjalanan dengan jaket hijau-putih, ada keluarga, doa, dan perjuangan. Affan dan Umar adalah bagian dari perjalanan itu, mitra yang telah memberi arti dan warna bagi kita semua.

    Kepergian Affan meninggalkan duka mendalam, sementara perjuangan Umar menjadi pengingat untuk kita agar terus saling menjaga dan menguatkan. Doa dan simpati tulus kami sampaikan untuk keluarga Affan yang ditinggalkan serta keluarga Umar yang mendampingi masa pemulihannya.

    Grab akan terus hadir mendukung, memberikan bantuan terbaik, dan memastikan mereka tidak sendiri. Selamat jalan, Affan. Terima kasih telah menjadi bagian dari keluarga besar Grab. Semoga lekas pulih, Umar. Kami semua menantikanmu kembali sehat.

    (npb/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral, Ibu-Ibu Ngamuk Gara-gara Anak dan Bayi Menderita Akibat Gas Air Mata di Permukiman Penduduk

    Viral, Ibu-Ibu Ngamuk Gara-gara Anak dan Bayi Menderita Akibat Gas Air Mata di Permukiman Penduduk

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Viral di media sosial ibu-ibu ngamuk kepada aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata di kawasan permukiman padat penduduk. Akibat gas air mata yang ditembakkan ke warga, anak-anak dan bayi juga menderita akibat efek gas air mata itu. Warga pun ramai-ramai protes kepada polisi.

    Situasi Jakarta memanas usai aksi demonstrasi besar-besaran dalam beberapa hari dengan tuntutan pembubaran DPR RI. Demonstrasi bahkan berakhir ricuh. Bentrokan antara massa aksi dengan aparat kepolisian terjadi di sejumlah titik, membuat kondisi ibu kota  tak terkendali.

    Di media sosial, suasana panas itu semakin ramai diperbincangkan. Video-video yang menampilkan polisi yang menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa beredar luas di media sosial. 

    Salah satunya viral di platform media sosial Threads, memperlihatkan seorang ibu meluapkan amarahnya lantaran gas air mata ditembakkan hingga masuk ke area pemukiman warga.

    “Yang tembak gas air mata siapa? Sekarang gini, bilangin noh MPR, DPR yang susah tetap susah, yang kaya tetap kaya,” kata ibu dalam video tersebut dengan nada tinggi, dikutip Threads pada Jumat (29/8/2025).

    Dalam rekaman itu, ibu tersebut tak berhenti menyuarakan kekesalannya.

    “Jagain aja MPR, gak usah jagain sini,” lanjutnya.

    Bahkan, dalam video tersebut terdengar suara wanita yang mengaku jika dirinya sekarang tengah hamil. 

    “Sampe panas banget loh pak, saya lagi hamil loh pak,” ucapnya.

    Kekhawatiran ibu itu semakin jelas saat ia mengamuk menjelaskan bagaimana kondisi warga sekitar.