Kementrian Lembaga: MPR RI

  • Pengusaha Minta Aksi Massa di Jakarta Jangan Berlarut-larut, Ganggu Ekonomi!

    Pengusaha Minta Aksi Massa di Jakarta Jangan Berlarut-larut, Ganggu Ekonomi!

    Jakarta

    Aksi massa besar-besaran terjadi di sejumlah titik di Jakarta seperti Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Mako Brimob Kwitang Senen, hingga Kawasan DPR/MPR, Jumat (29/8/2025). Aksi massa terjadi berturut-turut seja sejak Kamis (28/8) kemarin.

    Aksi massa tersebut menentang tunjangan fantastis anggota. Kondisi memanas lantaran driver ojek online Affan Kurniawanmeninggal dunia usai ditabrak dan dilindas rantis alias kendaraan taktis Brimob.

    Menanggapi situasi Jakarta yang memanas, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi buka suara. Dia berharap aksi massa tidak berlarut-larut karena akan mengganggu jalannya usaha, dan berdampak pada ekonomi nasional.

    “Tidak berjalannya usaha, bila berlarut-larut tentu akan sangat berdampak pada perekonomian secara nasional. Saya pantau sejumlah tempat usaha atau mal memilih tutup karena takut aksi anarkis. Hari ini juga Pemprov DKI melalui Kadisnaker merilis surat edaran untuk pengusaha memberlakukan WFH untuk para pekerjanya,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Diana mengaku khawatir kericuhan akan merembet ke mana-mana. Ia juga menyayangkan aksi massa yang dinilainya sudah merusak fasilitas publik.

    “Oleh karena nya kami khawatir akan merembet ke mana-mana. Aksi massa sejak pagi ini, menurut saya, sudah tidak jelas dan cenderung ‘menyerang’ sejumlah fasilitas publik. Aksi demo yang bernuansa anarkis sangat mempengaruhi perekonomian serta citra bangsa di mata internasional,” sebut dia.

    Paling tidak, kata dia, pertemuan-pertemuan bisnis harus ditunda untuk sementara waktu oleh karena kondisi sangat tidak memungkinkan. Ia berharap pemerintah bisa bergerak cepat menenangkan para demonstran.

    “Apalagi isu-isu yang berhembus hari ini sangat tidak mengenakan. Apa yang terjadi harus jadi pembelajaran semua pihak. Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah-langkah komprehensif, cepat, dan tepat untuk mengatasi meluasnya demo anarkis. Juga menjaga sejumlah objek vital negara serta tempat-tempat publik lainnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.

    Ia juga menilai pilihan menutup usaha tepat dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Diana juga berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan keluarga.

    “Pilihan untuk sementara menutup usaha sudah tepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Minimal memastikan kondisi aman terkendali. Saya berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa merugikan diri sendiri dan keluarga,” tutupnya.

    Tonton juga video “Massa Demo Rusak-Bakar Pospol Depan Polda Metro Jaya” di sini:

    (ily/hns)

  • DPR Segera Introspeksi Diri untuk Kehidupan Berbangsa yang Lebih Baik

    DPR Segera Introspeksi Diri untuk Kehidupan Berbangsa yang Lebih Baik

    Jakarta: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak para wakil rakyat melakukan introspeksi diri dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat, untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. 

    “Unjuk rasa ke DPR RI yang menimbulkan korban jiwa harus menjadi dorongan kuat bagi para wakil rakyat untuk segera melakukan introspeksi diri, apakah amanah yang dititipkan masyarakat sudah dijalankan dengan baik atau masih jauh dari harapan?” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 29 Agustus 2025. 

    Pada kesempatan itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban pada unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8) malam. 

    Demonstrasi, demikian menurut Rerie, merupakan salah satu medium warga dalam menyampaikan pendapat. “DPR ke depan harus mampu membuat mekanisme agar utusan demonstran dapat diterima oleh DPR sehingga aspirasi mereka dapat langsung disampaikan,” ujar Rerie.

    Di dalam mekanisme itu,  Polri dapat menjadi sahabat dua pihak, DPR dan pengunjuk rasa, yang berperan membawa dan mengawal utusan demonstran bertemu pimpinan DPR atau yang ditugaskan.

    DPR kiranya harus sensitif dalam mengambil keputusan mengenai pendapatan atau fasilitas yang diterima dengan menimbang kondisi ekonomi rakyat. “Dalam hal ini saya mendukung dibatalkannya anggaran pengganti fasilitas perumahan.”
     

    Anggota DPR harus pula lebih mawas diri dalam bermedia sosial, lebih berempati terhadap masalah yang dihadapi rakyat.

    Berbagai kekurangan yang terjadi dalam menjalankan amanah yang dititipkan oleh rakyat, menurut Rerie, harus segera diperbaiki dalam upaya mengisi kemerdekaan dengan berbagai program pembangunan. 

    Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu mengajak setiap anak bangsa untuk segera merajut kembali persatuan di tengah dinamika politik dan ekonomi global dan nasional yang terjadi saat ini. 

    Rerie berpendapat, dengan didasari semangat persatuan yang kuat diharapkan setiap anak bangsa mampu mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih konstruktif, sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang lebih merata di tanah air.

    Jakarta: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak para wakil rakyat melakukan introspeksi diri dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat, untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. 
     
    “Unjuk rasa ke DPR RI yang menimbulkan korban jiwa harus menjadi dorongan kuat bagi para wakil rakyat untuk segera melakukan introspeksi diri, apakah amanah yang dititipkan masyarakat sudah dijalankan dengan baik atau masih jauh dari harapan?” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 29 Agustus 2025. 
     
    Pada kesempatan itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban pada unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8) malam. 

    Demonstrasi, demikian menurut Rerie, merupakan salah satu medium warga dalam menyampaikan pendapat. “DPR ke depan harus mampu membuat mekanisme agar utusan demonstran dapat diterima oleh DPR sehingga aspirasi mereka dapat langsung disampaikan,” ujar Rerie.
     
    Di dalam mekanisme itu,  Polri dapat menjadi sahabat dua pihak, DPR dan pengunjuk rasa, yang berperan membawa dan mengawal utusan demonstran bertemu pimpinan DPR atau yang ditugaskan.
     
    DPR kiranya harus sensitif dalam mengambil keputusan mengenai pendapatan atau fasilitas yang diterima dengan menimbang kondisi ekonomi rakyat. “Dalam hal ini saya mendukung dibatalkannya anggaran pengganti fasilitas perumahan.”
     

     
    Anggota DPR harus pula lebih mawas diri dalam bermedia sosial, lebih berempati terhadap masalah yang dihadapi rakyat.
     
    Berbagai kekurangan yang terjadi dalam menjalankan amanah yang dititipkan oleh rakyat, menurut Rerie, harus segera diperbaiki dalam upaya mengisi kemerdekaan dengan berbagai program pembangunan. 
     
    Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu mengajak setiap anak bangsa untuk segera merajut kembali persatuan di tengah dinamika politik dan ekonomi global dan nasional yang terjadi saat ini. 
     
    Rerie berpendapat, dengan didasari semangat persatuan yang kuat diharapkan setiap anak bangsa mampu mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih konstruktif, sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang lebih merata di tanah air.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Demo RI Jadi Sorotan Media Asing, Ojol Tewas Dilindas-Protes Meluas

    Demo RI Jadi Sorotan Media Asing, Ojol Tewas Dilindas-Protes Meluas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demonstrasi besar di seluruh Indonesia, Jumat (39/8/3035) menjadi sorotan media asing. Mereka mengabarkan perkembangan terkini terkait protes besar yang terjadi di seluruh negeri pasca insiden tewasnya seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan yang tewas kemarin ditabrak dan dilindas mobil rantis Brimob.

    Media asal Qatar, Al Jazeera, dalam laporannya berjudul Protests Resume in Indonesia’s Jakarta After Ride-share Driver Killed, disebutkan bahwa Affan Kurniawan tewas pada Kamis setelah sebuah kendaraan polisi lapis baja menabraknya di luar Gedung DPR/MPR, saat polisi membubarkan massa yang berkumpul untuk menuntut kenaikan upah, penurunan pajak, dan pencabutan tunjangan bagi politisi.

    Al Jazeera juga menyoroti bagaimana massa bergabung di luar Markas Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat, pada hari Jumat untuk memprotes kematian Kurniawan. Mahasiswa juga mendesak berunjuk rasa di luar Mabes Polri di ibu kota.

    “Protes kembali terjadi di ibu kota Indonesia, Jakarta, setelah tewasnya seorang pengemudi ojek online yang tertabrak kendaraan polisi saat demonstrasi terkait berbagai isu biaya hidup,” lapor media itu.

    Al Jazeera juga mengabarkan bagaimana Presiden Prabowo Subianto menyerukan agar semua pihak tetap tenang, menyampaikan belasungkawa atas kematian Kurniawan. Ia memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.

    “Saya terkejut dan kecewa dengan tindakan berlebihan para petugas,” kata Prabowo dalam sebuah pesan video, seraya menambahkan, “Saya telah memerintahkan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan … dan para petugas yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban.”

    Peristiwa ini juga dilaporkan media yang berbasis di Inggris, Reuters. Dalam berita berjudul Police Killing Sparks Indonesia Unrest in First Major Test for Prabowo Presidency, media itu mengabarkan massa berkumpul di gedung DPR dan Mabes Polri di Jakarta sambil melemparkan batu ke gerbang dan meneriakkan “Pembunuh! Pembunuh!”.

    Seorang pengendara sepeda motor, Pendi Nasir, 43 tahun, juga diwawancara oleh media tersebut. Ia menuntut agar polisi mengusut secara transparan atas kematian Affan Kurniawan.

    “Kami tidak ingin rekan-rekan kami di sini menjadi korban kerusuhan ini lagi,” ujarnya kepada Reuters, sambil menyerukan tindakan terhadap mereka yang bersalah.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Tengah Malam, Aksi di Depan DPR Kian Panas! Pagar Berhasil Dijebol

    Jelang Tengah Malam, Aksi di Depan DPR Kian Panas! Pagar Berhasil Dijebol

    Bisnis.com, JAKARTA — Suasana di depan Kompleks MPR/DPR Senayan, Jakarta Pusat, semakin malam semakin memanas usai massa aksi berhasil menjebol pagar di samping Gerbang 46C, yang berada di antara Gedung DPR/MPR dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup pada Jumat (29/8/2025) malam.

    Pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi berhasil menjebol pagar sekitar pukul 20.30 WIB. Aparat keamanan meminta mereka untuk mundur.

    “Kami mengimbau sama-sama menjaga, kami tidak ingin bentrok,” ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro lewat pengeras suara.

    Kendati demikian, para demonstran tidak mendengarkan imbauan tersebut. Mereka coba merangsek masuk.

    Brimob tidak tinggal diam, mereka mengerahkan water canon. Air berdaya deras menghantam menghalau massa aksi untuk maju lebih jauh.

    Mereka membalas dengan petasan yang diarahkan ke polisi. Serangan itu kembali dibalas, Brimob menembakkan gas air mata.

    Ternyata, massa aksi tak mau kalah. Mereka melemparkan setidaknya empat bom molotov ke arah anggota Brimob yang masih bersiaga dengan posisi barikade.

    Susatyo kembali mengimbau agar massa aksi segera membubarkan diri. Menurutnya, pihak keamanan sudah memberikan kelonggaran waktu yang lama untuk menyuarakan aspirasi.

    Kendati demikian, massa aksi tetap bertahan. Hingga pukul 21.00 WIB, baik anggota polisi dan massa aksi masih bertahan.

    Adapun, massa sendiri mulai banyak berdatangan ke depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen Senayan sekitar pukul 14.00 WIB.

    Setelahnya, massa perlahap semakin ramai usai sejumlah mahasiswa dengan almamater biru langit dan biru dongker bergabung. Mereka berorasi, membakar kardus, bernyanyi bersama, melempari botol ke dalam kompleks, hingga menggedor-gedor gerbang besi DPR/MPR.

    Massa Merangsek Masuk ke Gedung DPR/MPR

    Sementara itu, pantauan Bisnis sekitar pukul 20.45 WIB, polisi akhirnya menggunakan meriam air (water canon) dan gas air mata untuk menghalau massa yang mencoba masuk ke Gedung DPR.

    Meskipun sudah dihalau oleh water canon, massa aksi terpantau masih melempari barikade polisi dengan petasan, batu, hingga molotov.

    “Tolong jangan masuk, kami mengimbau kita sama-sama menjaga, kami tidak ingin bentrok,” ujar aparat kepolisian melalui pengeras suara.

    Kobaran api besar pun masih menyala di pintu gerbang DPR yang berbatasan langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (KLHK).

    Untuk mengamankan situasi, TNI Angkatan Darat turut diterjunkan ke lapangan. Padahal, pengamanan di kawasan kompleks parlemen umumnya merupakan kewenangan utama Polri.

    Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi pembatalan kenaikan tunjangan DPR hingga mengecam aksi kekerasan polisi yang memakan korban jiwa.

    Memang, aksi demonstrasi pada Kamis (28/8/2025) kemarin memakan korban jiwa yaitu driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Barakuda milik Brimob.

    Gugurnya Affan memantik emosi masyakarat luas. Aksi demonstrasi pun berlangsung di sejumlah titik di Jakarta dan berbagai daerah lain di Indonesia, salah satunya di depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen Senayan ini.

  • Hilangnya sosok tulang punggung keluarga di kaki Barracuda

    Hilangnya sosok tulang punggung keluarga di kaki Barracuda

    Jakarta (ANTARA) – Aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8) di sekitar gedung DPR/MPR RI, Jakarta yang merayap ke kawasan Pejompongan meninggalkan duka dan luka. Bukan hanya bagi satu keluarga, melainkan juga bagi ribuan para pengemudi ojek daring.

    Seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Affan Kurniawan menjadi korban tabrak mobil taktis Brimob berlapis baja (Barracuda) di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.

    Affan yang merupakan seorang pengemudi ojek daring itu berada di lokasi kejadian bukan untuk ikut aksi demo, melainkan sekadar melintas seusai mengantarkan pesanan dari wilayah Pejompongan.

    Ponselnya jatuh di tengah jalan. Nahasnya, Barracuda datang dan melindas tubuh Affan.

    Ayah mendiang Affan, Zulkifli, mengatakan putranya pada Kamis siang pamit untuk bekerja. Obrolan singkat pun sempat terjadi dengan Affan, sekadar membahas tentang apa yang disantap Affan siang itu.

    Terlintas di benak Zulkifli untuk bertanya tentang kemungkinan Affan membantu melunasi hutang. Zulkifli membatin kalau ini kali terakhirnya meminta tolong Affan. Maklum, selama ini Affan kerap membantu keuangan keluarga dan menjadi tulang punggung ayah, ibu serta dua saudaranya.

    Namun, Zulkifli urung bertanya. Tak lama, Zulkifli yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek daring berangkat bekerja, disusul Affan.

    Tak disangka, itulah kali terakhir Zulkifli bertemu dengan Affan.

    Sekitar pukul 20.30 WIB, Zulkifli pulang ke rumah. Dia dibuat kaget dan terbengong-bengong saat diteriaki putri bungsunya, Wulantika; anak sulungnya, Adam. Mereka mengatakan Affan meninggal dunia.

    “Bapak, abang meninggal,” kata Zulkifli menirukan ucapan putrinya.

    Istri Zulkifli sekaligus ibunda Affan, Erlina sudah menangis sesegukan.

    Kakak Affan, Adam mengetahui kabar adiknya tewas dari media sosial. Dia melihat video seorang pria mengenakan jaket hijau berlogo penyedia transportasi daring terlindas Barracuda.

    “Saya lihat video seseorang yang dilindas mobil Brimob. Dan saya putar ulang video. Saya tidak merasa di video adik saya. Tapi bibi saya menelpon, mengabarkan adik saya meninggal karena dilindas mobil Brimob,” kata Adam.

    Seketika hati Adam hancur mengetahui kabar sosok adik yang tidak banyak menuntut itu tiada.

    Orang tua mendiang Affan Kurniawan, Erlina dan Zulkifli memberikan keterangan pada awak media di Jakarta. Affan yang dilindas mobil Brimob pada Kamis (28/8/2025). Affan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Yang Hilang di 29 Agustus: HUT DPR RI

    Yang Hilang di 29 Agustus: HUT DPR RI

    Jakarta

    DPR RI genap berulang tahun ke-80 hari ini. Alih-alih dirayakan, momentum ulang tahun DPR kali ini diwarnai aksi demonstrasi massa.

    Dirangkum detikcom, Jumat (29/8/2025), HUT DPR RI diperingati setiap 29 Agustus 2025. Pagi ini, DPR menggelar upacara HUT ke-80 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

    Upacara dipimpin oleh Sekjen MPR Fauziah. Upacara itu dihadiri oleh para staf DPR RI dan siswa sekolah.

    Biasanya setiap tahunnya, DPR selalu menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati HUT DPR RI. Dalam rapat paripurna itu, Ketua DPR RI akan menyampaikan pidato politiknya.

    Namun, berbeda hal dengan HUT ke-80 DPR RI. Tak ada rapat paripurna yang digelar hari ini. Sebaliknya, Gedung DPR RI dikepung massa aksi.

    Terbaru, per pukul 19.19 WIB, massa melemparkan petasan ke arah gedung DPR RI. Massa masih bertahan di depan DPR.

    Selain itu, ada pula massa yang masih bertahan di dalam area DPR RI.

    (amw/tor)

  • PNS Bisa WFH Saat Jakarta Dikepung Demo, Ini Aturannya

    PNS Bisa WFH Saat Jakarta Dikepung Demo, Ini Aturannya

    Jakarta

    Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di kawasan Markas Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, hingga Gedung DPR/MPR RI. Pegawai di beberapa instansi pemerintah diizinkan bekerja tidak di kantor.

    Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mohammad Averrouce mengatakan, pihaknya tidak mengatur secara khusus atas pola kerja ASN berkenaan dengan situasi hari ini. Namun instansi masing-masing mengatur sejalan dengan kebijakan yang sudah ada.

    “Kita tidak atur secara khusus. Instansi masing-masing mengatur sejalan dengan kebijakan (yang ada),” kata Averrouce, kepada detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Aturan terkait dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) boleh bekerja fleksibel tercantum dalam Peraturan Menteri PANRB No. 4/2025 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan ASN Secara Fleksibel di Instansi Pemerintah (Flexible Working Arrangement). Hal ini dikenal juga dengan istilah Work From Anywhere (WFA).

    “Sejalan dengan Peraturan Menteri PANRB No. 4/2025 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan ASN Secara Fleksibel di Instansi Pemerintah bahwa instansi pemerintah diharapkan menerapkan fleksibilitas kerja secara terukur sesuai karakteristik masing-masing, berbasis kinerja, dan tetap menjaga kualitas pelayanan publik,” terangnya.

    Sebagai informasi, sejumlah Kementerian menerapkan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sehubungan dengan adanya Aksi Unjuk Rasa lanjutan yang berlangsung hari ini. Berdasarkan informasi yang didapat detikcom, sudah ada dua Kementerian yang terkonfirmasi mempersilakan PNS-nya untuk WFH, yakni Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto mengatakan saat ini pihaknya masih memantau perkembangan aksi unjuk rasa lanjutan dari sejumlah kelompok massa yang direncanakan berlangsung hari ini. Namun saat ini para pimpinan unit kerja Kemenko sudah dipersilakan kalo ada yang menerapkan WFH.

    “Kami sudah di kantor dan kami memonitor situasi dan perkembangan. Para pimpinan unit dipersilakan untuk membuat skala prioritas kegiatan berdasar kondisi di lapangan. Semoga semua lancar dan aman” Haryo kepada detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Begitu juga dengan Kemendag yang dikatakan sudah memberikan arahan untuk bisa bekerja dari mana saja alias WFA (work from anywhere). Sehingga para PNS dapat memilih untuk tetap bekerja di kantor atau bekerja dari rumah.

    “Hari ini Kemendag WFA, bisa ke kantor, bisa kerja dari rumah,” kata salah seorang PNS Kemendag kepada detikcom.

    Namun berdasarkan pengamatan sumber PNS di Kemendag, jumlah pegawai yang datang untuk bekerja di kantor tergolong sepi. Ada kemungkinan lokasi kantor Kementerian yang berdekatan dengan titik demonstrasi membuat lebih banyak PNS yang memilih untuk WFH, meski hal ini tidak bisa dipastikan.

    (acd/acd)

  • Massa Demo Bergejolak, Aset Rumah MPR RI Dibakar

    Massa Demo Bergejolak, Aset Rumah MPR RI Dibakar

    FAJAR.CO.ID, BANDUNG — Kericuhan akibat aksi demo yang dilakukan mahasiswa hingga driver ojek online (ojol) terjadi di berbagai daerah. Selain kericuhan terjadi di Ibu Kota Jakarta, hal sama terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.

    Di Bandung, massa aksi yang tergabung dari mahasiswa dan driver ojol berakhir dengan kericuhan. Para pendemo bahkan melempar ke arah gedung DPRD Jabar dengan bom molotov dan petasan pada Jumat (29/8).

    Tidak sampai di situ, massa aksi yang sudah terlanjur marah ikut membakar bangunan rumah yang tepat berada di seberang kantor DPRD Jabar, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

    Belakangan, bangunan rumah yang dibakar massa tersebut diketahui merupakan aset milik MPR RI.

    Para pengunjuk rasa awalnya sekadar melemparkan batu ke arah rumah yang tampak mewah tersebut. Lempara batu itu mengakibatkan kaca rumah tersebut mulai pecah.

    Melihat rumah tersebut mulai rusak akibat lemparan batu, para pengunjuk rasa bukannya berhenti. Mereka semakin brutal dengan melemparkan bom molotov ke rumah tersebut. Akibatnya, rumah tersebut terbakar.

    Kobaran api awalnya hanya membakar bagian gorden di bagian depan rumah. Namun lama kelamaan merember ke bagian dalam hingga kobaran api semakin membesar. Sementara itu, belum ada petugas Pemadam Kebakaran yang dilaporkan bergerak ke lokasi kejadian. Sementara pergerakan massa terus bergejolak.

    Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar, Akhmad Taufiqurrahman membenarkan jika bangunan yang dibakar pengunjuk rasai itu merupakan milik MPR RI.

  • Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio Nasional 29 Agustus 2025

    Massa Demo di DPR Cari Keberadaan Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Massa demo di depan Gedung DPR mencari-cari keberadaan anggota DPR yang berjoget pada saat Sidang Tahunan MPR 2025 kemarin.
    Massa demo itu lantas meneriakkan nama sejumlah anggota DPR melalui pengeras suara, mulai dari Ahmad Sahroni, Uya Kuya, hingga Eko Patrio.
    “Woi pejabat-pejabat yang joget. Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?” seru para demonstran, Jumat (29/8/2025).
    Lalu, para demonstran menagih janji bahwa pintu DPR bakal dibuka lebar-lebar buat rakyat.
    Mereka pun menyebut janji Ketua DPR Puan Maharani hanya janji palsu.
    “Puan, dibuka yok lebar-lebar pintu DPR. Mana janjinya Puan yang bilang pintu dibuka lebar-lebar? Janji palsu,” ucap mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini Tol Dalam Kota Imbas Demo Kepung Jakarta

    Kondisi Terkini Tol Dalam Kota Imbas Demo Kepung Jakarta

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) menutup sementara akses ke Tol Dalam Kota imbas aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI sore ini, Jumat (29/8/2025). Pengguna jalan diarahkan lewat jalur alternatif lain.

    Berdasarkan informasi yang diterima detikcom dari Jasa Marga, disebutkan bahwa arus lalu lintas di Tol Dalam Kota terpantau padat. Hal ini disebabkan karena massa aksi memasuki jalan tol.

    “Terpantau kepadatan lalu lintas di Ruas Tol Dalam Kota imbas aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR yang memasuki jalan tol,” tulis Jasa Marga.

    Atas kondisi tersebut, pengguna jalan dari arah Cikampek dan Jagorawi diarahkan untuk melanjutkan perjalanan ke arah Tanjung Priok hingga Pluit dan diimbau menghindari ruas Tol Dalam Kota untuk sementara waktu.

    Di samping itu, Jasa Marga melalui unggahan pada akun media sosial X juga telah mengumumkan bahwa sejumlah pintu Tol Dalam Kota ditutup sementara. Pintu tersebut antara lain akses keluar Pejompongan, Semanggi, hingga Tanjung Duren.

    “17.31 WIB #Tol_DalamKota Akses masuk GT Angke 2, GT Jalembar 2, GT Tanjung Duren, GT Slipi 2 dan GT Pejompongan arah Cawang DITUTUP SEMENTARA, ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan Gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis akun @PTJASAMARGA.

    Selain itu, akses masuk juga sempat ditutup sementara. Akses tersebut antara lain Gerbang Tol (GT) Tebet, Cawang, Kuningan, hingga Semanggi.

    “17.31 WIB #Tol_DalamKota Akses masuk GT Cawang, GT Tebet 1, GT Kuningan 1 dan GT Senayan arah Pluit/Bandara DITUTUP SEMENTARA, ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan Gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis akun @PTJASAMARGA.

    Tonton juga video “Aksi Driver Ojol Lempari Markas Brimob Manahan Solo Pakai Batu” di sini:

    (acd/acd)