Kementrian Lembaga: MPR RI

  • Bahlil Lepas 1.000 Pemudik Gratis dari Golkar: Jangan Lupa Cek Kompor dan Listrik

    Bahlil Lepas 1.000 Pemudik Gratis dari Golkar: Jangan Lupa Cek Kompor dan Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Bahlil Lahadalia melepas sekitar 1.000 pemudik yang ikut mudik gratis dari Golkar 2025 ke delapan kota berbeda.

    Sebelum secara simbolis melepas itu, Bahlil berpesan kepada para pemudik untuk memastikan alat-alat elektronik yang ada di rumah sudah terlepas dari stop kontak.

    Adapun, kegiatan pelepasan mudik gratis ini juga dihadiri oleh Sekjen Partai Golkar Sarmuji, Bendahara Umum Partai Golkar Sari Yuliati, dan sejumlah elite Partai Golkar yang duduk di eksekutif dan legislatif seperti Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Gubernur Lemhannas TB Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua DPR Adies Kadir dan Wakil Ketua MPR Kahar Muzakar.

    “Tolong sebelum meninggalkan Jakarta, angkat telpon dan cek rumah lagi. Jangan sampai kompor-kompor, colokannya belum dilepas. Itu tolong dicek, jangan sampai setrika-setrika belum dilepas coloknya, dispenser,” katanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (26/3/2025).

    Menteri ESDM itu berpesan demikian untuk mencegah kabar buruk yang terjadi saat sudah tiba di kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.

    “Nanti sampai ditujuan di tempat kampung halaman, mau merayakan Hari Raya Idulfitri ternyata mendengar informasi ada yang kurang bagus di rumah yang ditinggalkan di Jakarta. Ini dalam rangka menjaga agar keamanan dari rumah Bapak-Ibu semua dapat terjadi,” jelasnya.

    Diketahui, pada tahun ini Golkar mengadakan 20 unit bus untuk program mudik gratis. Bus ini bertujuan ke Madiun, Solo, Boyolali, Klaten, Yogyakarta, Bantul, Magelang, dan Kulonprogo. Adapun jumlah pemudik dewasa 834 dan anak-anak 186.

    Dalam program ini pun, Golkar turut membagikan paket sembako kepada para pemudik yang isinya beras, minyak goreng, gula pasir, teh celup, biskuit, susu kental manis, teh kemasan botol, mie. 

    Sementara itu, untuk pemudik anak mendapat biskuit, susu ultra, hingga bermacam snack. Kemudian juga mereka semua diberikan uang saku sebesar Rp100 ribu.

    “Semoga ini menjadi amal ibadah Pak Ketua Panitia dan kita semua dalam memberikan fasilitas kepada Bapak-Ibu semua,” pungkasnya.

  • Wakil Ketua MPR minta program CKG benar-benar dirasakan seluruh rakyat

    Wakil Ketua MPR minta program CKG benar-benar dirasakan seluruh rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas meminta agar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di desa dan pelosok.

    Dia pun berkomitmen terus mengawal program ini, agar masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan. Dia menyampaikan itu ketika meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Desa Panggung, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

    “Kalau kita sehat, Insya Allah kita panjang usia, betul? Insya Allah kita bisa terus berpikir yang terbaik untuk desa kita, kabupaten kita, dan Indonesia tercinta,” kata Ibas dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, Program CKG itu juga penting untuk menghindari penyakit-penyakit degeneratif seperti seperti sakit gula atau diabetes, asam urat, dan penyakit hipertensi yang biasanya turunan, atau dari konsumsi garam yang berlebihan.

    Dengan Program CKG, menurut dia, masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secepat mungkin demi mengantisipasi sebelum terjadinya sakit atau datangnya penyakit.

    “Pengecekan kesehatan gratis yang diberikan oleh pemerintahan Prabowo mesti sama-sama kita dukung dan kita kawal,” kata dia.

    Selain itu, dia juga meminta agar kesehatan ibu hamil dan balita mendapatkan perhatian, karena calon bayi maupun balita merupakan generasi penerus bangsa. Salah satunya, gizi balita harus ditingkatkan melalui program makan bergizi gratis.

    “Sementara bagi calon ibu muda, pemeriksaan berkala sangat penting karena kesehatan mereka menentukan kualitas generasi berikutnya,” kata dia.

    Menurut dia, investasi sektor kesehatan bagi ibu dan anak akan berdampak jangka panjang bagi bangsa. Jika gizinya tercukupi, maka Indonesia sedang membangun fondasi SDM unggul untuk Indonesia Maju.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gelombang Protes UU TNI, Pemerintah-DPR Bergeming

    Gelombang Protes UU TNI, Pemerintah-DPR Bergeming

    Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang protes pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus berlanjut.

    Aksi protes terakhir kali dilakukan oleh para mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (24/3/2025). Ratusan massa menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi terkait pengesahan RUU TNI yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi.

    Dilansir dari Antara, aksi massa yang dikawal aparat kepolisian bermulai di titik kumpul di Jalan Basuki Rahmat menuju Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

    Ratusan massa yang mengenakan baju hitam-hitam itu membawa sejumlah spanduk bertuliskan aspirasi yang disampaikan dalam aksi. Saat berjalan kaki, massa tersebut juga menyanyikan lagu yang viral.

    Setelah sampai tepat di depan Gedung Negara Grahadi, massa membentuk lingkaran dengan mobil komando di tengah yang membawa alat pengeras dan sejumlah ban bekas di atasnya.

    Selain itu, tampak sejumlah aparat kepolisian berjajar untuk berjaga di balik pembatas di depan Gedung Negara Grahadi.

    Gelombang protes juga sebelumnya digelar di Bandung, Jawa Barat yang digelar di Kantor DPRD Jawa Barat. Aksi protes tersebut pecah hingga akhirnya menimbulkan pengerusakan pada sejumlah fasilitas umum.

    Kantor Hana Bank di Jalan Ir. H. Juanda hangus terbakar pada saat aksi demonstrasi. Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung tengah menyelidiki kasus perusakan yang diduga dilakukan oleh massa saat aksi unjuk rasa menolak RUU TNI di Gedung DPRD Jawa Barat.

    Tidak hanya itu, papan reklame juga menjadi sasaran pengerusakan oleh massa yang diduga peserta akhir demonstrasi penolakan RUU TNI.

    Aksi protes besar-besaran terhadap RUU TNI kali pertama digelar di depan Kantor DPR pada saat sidang paripurna pengesahan aturan tersebut.

    Demonstrasi penolakan RUU TNI yang dipadati mahasiswa telah melakukan pemblokiran Jalan Gatot Subroto di depan pintu gerbang DPR, Kamis (20/3/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi pada 14.23 WIB, mahasiswa dari sejumlah universitas di Indonesia memadati Jalan Gatot Subroto arah Slipi.

    Pemblokiran itu kemudian telah mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Gatot Subroto di lokasi unjuk rasa.

    Pemerintah dan DPR Bergeming

    Menjelang sepekan pengesahan RUU TNI tersebut, gelombang aksi penolakan masih terus berlanjut di sejumlah daerah. Namun, pemerintah masih bergeming dengan hal tersebut.

    Namun, DPR dan pemerintah akan segera menyosialisasikan isi substansi dari RUU TNI yang baru kepada publik.

    Ketua DPR Puan Maharani mengatakan hal tersebut untuk meluruskan kesalahpahaman UU TNI dan menyikapi penolakan yang terjadi di masyarakat. 

    “Saya berharap semuanya bisa menahan diri dan tentu saja kami DPR dan pemerintah akan segera menyosialisasikan hal itu [UU TNI baru],” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (22/3/3035).

    Dia berharap dengan adanya sosialisasi itu publik dapat segera mengetahui dan memahami isiny, sehingga nantinya tidak ada kecurigaan ataupun kesalahpahaman mengenai UU TNI baru.

    Namun demikian, hingga sejauh ini cucu Proklamator RI ini belum bisa memberi jadwal yang pasti kapan sosialisasi itu akan dilakukan. Dia hanya menyebut akan dilakukan sesegera mungkin.

    “Insyaallah secepatnya,” kata Puan.

    Ketua MPR Ahmad Muzani meyakini Presiden Prabowo Subianto akan segera meneken keputusan presiden (Keppres) penetapan RUU TNI menjadi UU di tengah gelombang penolakan dari publik.

    “Saya kira iya [segera meneken Keppres]. [Namun] Saya tidak tahu [tanggal penekenan],” ujarnya di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Lebih lanjut, Sekjen Gerindra ini menekankan bahwa kekhawatiran masyarakat sipil terhadap RUU TNI sebenarnya tidak terjadi.

    Menurutnya, UU TNI baru justru menjelaskan apa yang boleh ditempati TNI aktif dan tidak, sehingga harus menanggalkan kedinasan aktifnya alias pensiun dari dunia militer.

    “Undang-Undang TNI justru membatasi tentang kiprah dan peran militer ketika mereka memasuki dunia sipil,” terang Muzani.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan TNI membuka diri untuk hadir dalam diskusi yang membahas revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang telah disetujui DPR menjadi undang-undang.

    “Silakan, kami membuka diri jika ada undangan-undangan dalam diskusi-diskusi kecil,” ujar Kristomei ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (25/3/2025).

  • Ibas Demokrat Pastikan CKG Merata Sampai Tingkat Desa – Page 3

    Ibas Demokrat Pastikan CKG Merata Sampai Tingkat Desa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memantau langsung Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digaungkan pemerintahan Presiden Prabowo. Sebagai wakil rakyat, Ibas hendak memastikan kebijakan tersbut benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di dusun hingga wilayah terpencil.

    “Kami (legislatif) berkomitmen terus mengawal program ini, agar masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata Ibas di Desa Panggung, Kabupaten Magetan dalam keterangan tertulis diterima, Rabu (26/3/2025).

    Ibas menjelaskan tinjauannya CKG dilakukan pasa masa reses. Hal ini sekaligus dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan warga sekitar.

    “Saya datang ke desa ini, ingin memastikan program di tingkat pusat, tidak hanya kami sebagai wakil rakyat dari Partai Demokrat, tapi juga teman-teman dari tingkat Kabupaten, bahwa masyarakat kita hari ini harus tetap sehat,“ jelas Ibas.

    Ibas meyakini, sehat adalah kunci. Maka, jika bisa menjaga sehat maka masyarakat akan mendapatkan usia yang lebih panjang dan berkualitas untuk terus membangun daerah dan negaranya.

    “Kami ingin ibu-ibu, bapak-bapak semuanya juga terhindar dari penyakit-pernyakit seperti sakit gula atau diabetes, asam urat, dan penyakit hipertensi yang biasanya turunan, atau dari konsumsi garam yang berlebihan,” wanti Ibas.

    Ibas mengingatkan, investasi sektor kesehatan khususnya ibu dan anak akan berdampak jangka panjang. Sebab saat ibu sehat dan balita tercukupi gizinya, maka Indonesia sedang membangun fondasi SDM unggul untuk bisa lebih maju lagi.

    “Salah satunya adanya melalui Posyandu dan Puskesmas yang terdata dan dilaksanakan setiap bulan, seperti di Desa Panggung ini,” dia menandasi.

    Merespons kedatangan Ibas, Acik Maliyani selamu perawat sekaligus penanggung jawab puskesmas desa, mengaku senang atas kedatangan Ibas.

    Di sisi lain, Dokter Abdulah Karim ketika ditemui Ibas menjelaskan ada penyakit umum yang banyak dikeluhkan masyarakat desa setempat. Kebanyakan sakit yang diderita adalah hipertensi, dan diabetes.

    “Para pasien yang merupakan masyarakat disini, tiap bulan kami lakukan pengecekan dan terus kita melakukan sosialisasi, edukasi dan penanganannya untuk masyarakat,” papar Abdullah.

     

  • Wakil Ketua MPR tekankan prioritas Indonesia bangun ketahanan energi

    Wakil Ketua MPR tekankan prioritas Indonesia bangun ketahanan energi

    “Indonesia akan menguatkan ketahanan energinya dengan mengembangkan sumber energi terbarukan seperti matahari, panas bumi, angin dan juga meningkatkan produksi migas sebagai substitusi impor minyak mentah dan LPG,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, saat menerima kunjungan pimpinan perusahaan migas, menekankan prioritas Indonesia untuk membangun ketahanan energi agar tidak bergantung pada sumber energi impor ke depannya.

    Menurut Eddy, penguatan ketahanan energi diperlukan karena kebutuhan energi dalam negeri masih mengandalkan impor. Padahal, Indonesia diberkahi sumber energi fosil dan terbarukan yang melimpah.

    “Indonesia akan menguatkan ketahanan energinya dengan mengembangkan sumber energi terbarukan seperti matahari, panas bumi, angin dan juga meningkatkan produksi migas sebagai substitusi impor minyak mentah dan LPG,” katanya sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

    Adapun pada Selasa ini, Eddy menerima kunjungan Regional President Asia Pacific BP Indonesia Kathy Wu dan Country Head Chevron Indonesia Teddy Abrian dalam kesempatan terpisah di Gedung Nusantara III MPR RI, Jakarta.

    Pada kesempatan itu, Eddy mengapresiasi rencana kedua perusahaan migas tersebut dalam mengembangkan bisnis karbon rendah di Indonesia melalui investasi yang bernilai miliaran dolar.

    “Saat ini Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang terbesar di kawasan Asia dan memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari sejumlah emiten karbon di Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan sehingga biaya transportasinya terjangkau,” ujarnya pula.

    Menurut dia, pengembangan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS) merupakan salah satu potensi investasi besar yang akan berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dari aspek penyerapan tenaga kerja dan pendapatan devisa negara.

    “CCS ini nantinya juga akan mendukung upaya Indonesia untuk menurunkan emisi karbon, yakni ketika industri semen, baja, petrokimia, dan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) batubara dalam negeri menggunakan teknologi CCS untuk menangkap emisi karbon yang dihasilkannya,” tutur Eddy.

    Ia pun menekankan bahwa transisi energi di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan. Menuurt dia, transisi energi dilakukan dengan mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan dalam negeri, termasuk CCS.

    “Seluruh upaya tersebut dilakukan dengan memprioritaskan ketahanan energi sehingga tidak mungkin kita mengeliminasi penggunaan energi fosil dalam sekejap. Kita lakukan transisi energi secara bertahap sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional terbaru: pada 2035, bauran energi fosil dan terbarukan diproyeksikan akan seimbang,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wakil Ketua MPR Minta Pemda Siaga 24 Jam selama Lebaran 2025

    Wakil Ketua MPR Minta Pemda Siaga 24 Jam selama Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengimbau agar pemerintah daerah (pemda), khususnya kepala daerah siaga 24 jam untuk melayani masyarakat selama Lebaran 2025.

    “Seluruh pemda, kepala daerah itu kan wajib 24 jam melayani masyarakat, apalagi masyarakat yang mau mudik, jadi berikanlah pelayanan yang sebaik-baiknya untuk masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno usai menghadiri sidang paripurna di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Politisi PAN itu menuturkan, dengan pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat dapat merasakan keindahan Lebaran 2025.

    Kemudian, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah melakukan persiapan jelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Di antaranya, yakni terkait persiapan mudik hingga ketersediaan stok pangan selama Lebaran 2025.
     

  • Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman dan Bebas Diskriminasi bagi Perempuan

    Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman dan Bebas Diskriminasi bagi Perempuan

    Jakarta: Dorong terciptanya lingkungan kerja yang aman dan bebas dari diskriminasi terhadap para pekerja, termasuk perempuan, sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja perekonomian nasional. 

    “Perempuan bekerja itu tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan keluarga, tetapi juga terhadap perekonomian. Sehingga penting untuk selalu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi terhadap pekerja perempuan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Maret 2025. 

    Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) terkait Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan cenderung meningkat pada rentang waktu 2021-2024.

    (Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijata mengatakan partisipasi perempuan di dunia kerja merupakan salah satu bentuk dukungan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

    Bila pada 2021 TPAK perempuan tercatat 53,34%, pada 2022 naik menjadi 53,41%, pada 2023 naik menjadi 54,52%, dan pada 2024 menjadi 56,42%.

    Sementara itu Data ILO & Never Okay Project pada 2022 terkait kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di dunia kerja mengungkap bahwa 70,81% perempuan mengalami kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. 

    Menurut Lestari, kondisi tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata agar tren peningkatan keterlibatan perempuan dalam dunia kerja dapat dipertahankan. 

    Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi bagi semua pekerja adalah sebuah keharusan.

    Baca juga: Rata-rata Lama Sekolah Hanya Sampai SMP, Rerie Tegaskan Layanan Pendidikan Mesti Merata

    Apalagi, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, di tengah situasi perekonomian nasional yang menghadapi banyak tantangan saat ini, negara membutuhkan dukungan dari setiap warganya untuk tetap produktif dalam keseharian mereka. 

    Partisipasi perempuan di dunia kerja, tambah Rerie, tentu saja merupakan salah satu bentuk dukungan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga. 

    Sehingga, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat berkolaborasi dengan baik agar mampu menerapkan kebijakan yang tidak diskriminatif untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi bagi setiap pekerja.

    Jakarta: Dorong terciptanya lingkungan kerja yang aman dan bebas dari diskriminasi terhadap para pekerja, termasuk perempuan, sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja perekonomian nasional. 
     
    “Perempuan bekerja itu tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan keluarga, tetapi juga terhadap perekonomian. Sehingga penting untuk selalu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi terhadap pekerja perempuan,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Maret 2025. 
     
    Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) terkait Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan cenderung meningkat pada rentang waktu 2021-2024.

    (Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijata mengatakan partisipasi perempuan di dunia kerja merupakan salah satu bentuk dukungan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
     
    Bila pada 2021 TPAK perempuan tercatat 53,34%, pada 2022 naik menjadi 53,41%, pada 2023 naik menjadi 54,52%, dan pada 2024 menjadi 56,42%.
     
    Sementara itu Data ILO & Never Okay Project pada 2022 terkait kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di dunia kerja mengungkap bahwa 70,81% perempuan mengalami kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. 
     
    Menurut Lestari, kondisi tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata agar tren peningkatan keterlibatan perempuan dalam dunia kerja dapat dipertahankan. 
     
    Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi bagi semua pekerja adalah sebuah keharusan.
     
    Baca juga: Rata-rata Lama Sekolah Hanya Sampai SMP, Rerie Tegaskan Layanan Pendidikan Mesti Merata
     
    Apalagi, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, di tengah situasi perekonomian nasional yang menghadapi banyak tantangan saat ini, negara membutuhkan dukungan dari setiap warganya untuk tetap produktif dalam keseharian mereka. 
     
    Partisipasi perempuan di dunia kerja, tambah Rerie, tentu saja merupakan salah satu bentuk dukungan yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga. 
     
    Sehingga, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat berkolaborasi dengan baik agar mampu menerapkan kebijakan yang tidak diskriminatif untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan bebas diskriminasi bagi setiap pekerja.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Aliansi Mahasiswa Universitas Bhayangkara Gelar Aksi Tolak UU TNI di Gedung DPRD Kota Bekasi

    Aliansi Mahasiswa Universitas Bhayangkara Gelar Aksi Tolak UU TNI di Gedung DPRD Kota Bekasi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR – Aliansi mahasiswa Universitas Bhayangkara menggelar aksi tolak UU TNI di Gedung DPRD Kota Bekasi Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur, Senin (24/3/2025).

    Massa aksi datang ke gedung parlemen sekira pukul 14.00 WIB, mereka langsung berkumpul di depan gerbang masuk DPRD Kota Bekasi.

    Mahasiswi juga membawa spanduk berisi kalimat penolakan, dibentangkan di depan pintu gerbang DPRD yang dijaga ketat personel gabungan diantaranya aparat TNI.

    Kegiatan aksi diisi dengan orasi, mahasiswa bergantian berpidato menyampaikan pesan penolakan UU TNI dengan menggunakan pengeras suara.

    “Aksi ini adalah aliansi mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya,” kata Hernanda Presiden Mahasiswa Universitas Bhayangkara.

    Pihaknya sengaja menggelar aksi skala lokal, tujuannya mendesak pemerintah daerah Kota Bekasi menggelar surat rekomendasi ke pemerintah pusat.

    “Kita sama sama mendorong melalui pemerintah daerah, karena pemerintah pusat sudah terlalu tutup telinga dan tutup mata,” ucapnya.

    “Maka dari itu perlu dorongan dari pemerintah daerah agar pemerintah pusat sadar bahwa undang-undang ini perlu dicabut,” tuturnya.

    Pihaknya menilai, UU TNI yang baru disahkan malah justru menjerumuskan Indonesia ke era kelam saat masih berlakunya Dwifungsi ABRI.

    “Ada kekhawatiran bangkitnya dwifungsi ABRI, tidak sesuai dengan TAP MPR tahun 2000, fokus kita adalah membangun supremasi sipil, UU ini terlalu mengedepankan supremasi militer,” tegas dia. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Advokat Tak Dapat Dituntut Perdata-Pidana dalam Pembelaan Klien

    Advokat Tak Dapat Dituntut Perdata-Pidana dalam Pembelaan Klien

    Jakarta

    Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI), Juniver Girsang, mengusulkan pengacara atau advokat tidak dapat dituntut pidana dan perdata saat membela klien. Komisi III DPR RI menyetujui usulan tersebut.

    Kesepakatan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR dengan agenda menerima masukan RUU KUHAP di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025). Mulanya, Juniver menilai perlu adanya penambahan ayat baru dalam Pasal 140 RUU KUHAP.

    “Harus dicantumkan juga sewaktu kita menjalankan profesi itu, advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun secara pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klien baik di dalam maupun luar pengadilan. Ini penting sekali dimasukkan karena ini bagian dari hukum acara,” kata Juniver.

    Dalam kesimpulan rapat, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyatakan usulan Juniver tersebut disetujui. Habiburokhman mengatakan advokat tidak dapat dituntut secara pidana maupun perdata saat menjalankan tugas profesinya dalam RUU KUHAP.

    “Pasal 140 RUU KUHAP masukan dari Peradi SAI diterima (disetujui oleh seluruh fraksi di RDPU) Pasal 140 ditambahkan satu ayat: Pasal 140 ayat (2): Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien baik di dalam maupun di luar pengadilan,” kata Habiburokhman membacakan kesimpulan rapat.

    “Penjelasan: Yang dimaksud dengan ‘iktikad baik’ adalah sikap dan perilaku profesional yang ditunjukkan oleh advokat dalam menjalankan tugas pembelaan dan pendampingan hukum dengan kejujuran, integritas yang dinilai berdasarkan kode etik profesi Advokat,” sambung dia.

    “Kami sangat apresiasi usulan dari Peradi SAI diterima oleh Komisi III, yaitu advokat itu punya hak imunitas, tidak bisa dituntut di dalam dan di luar pengadilan,” kata Juniver.

    Juniver mengatakan hak imunitas tersebut berlaku sepanjang advokat menjalankan profesinya sesuai dengan etika dan ketentuan perundang-undangan. Dia mengatakan hak imunitas tersebut membuat advokat tidak lagi merasa cemas saat membela klien.

    (amw/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Upaya hapus perkawinan anak harus konsisten

    Upaya hapus perkawinan anak harus konsisten

    Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. ANTARA/HO-MPR RI/aa.

    Wakil Ketua MPR: Upaya hapus perkawinan anak harus konsisten
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 24 Maret 2025 – 13:01 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa upaya penghapusan perkawinan anak harus konsisten demi mengakselerasi lahirnya generasi penerus bangsa yang berdaya saing pada masa depan.

    “Tren penurunan angka perkawinan anak yang terjadi saat ini harus kita syukuri. Namun, lebih penting dari itu adalah bagaimana perkawinan anak itu benar-benar bisa dicegah agar tidak terjadi,” kata Lestari dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), angka perkawinan anak terus menurun dalam rentang waktu 2021—2023 dengan perincian 10,35 persen pada tahun 2021, 9,23 persen pada tahun 2022, dan 6,92 persen pada tahun 2023.

    Menurut Kemen PPPA, kata Lestari, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja para pemangku kepentingan lintas sektor dari tingkat provinsi hingga desa serta tokoh masyarakat dan agama. Ia mengapresiasi penurunan angka perkawinan anak di Indonesia.

    Diharapkan pula agar kolaborasi antarpihak terkait terus ditingkatkan sehingga perkawinan anak benar-benar dapat dihapuskan.

    “Pasalnya, bila perkawinan anak masih terjadi, kekhawatiran kualitas generasi penerus bangsa yang rendah pada masa datang makin besar,” jelas Rerie, sapaan akrab Lestari.

    Ditekankan pula bahwa perkawinan anak harus dihapuskan sebab perkawinan usia dini berisiko tingkatkan kematian bayi. Selain itu, anak hasil perkawinan usia dini berpotensi kekurangan gizi sehingga rentan terkena stunting.

    “Kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi bila perkawinan anak masih terjadi,” katanya.

    Untuk itu, Rerie berharap pihak-pihak terkait dapat terus meningkatkan kolaborasi untuk mencegah terjadinya perkawinan anak di daerahnya masing-masing. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, seseorang masih tergolong anak apabila berusia di bawah 18 tahun. Dengan demikian, pernikahan yang dilakukan sebelum usia dimaksud termasuk dalam kategori perkawinan anak.

    Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2018 menyebutkan anak perempuan yang menikah di bawah usia 18 tahun dapat meningkatkan risiko putus sekolah. Hal ini dapat menghambat perkembangan karier mereka pada masa depan. Di samping itu, anak yang menikah di bawah usia 18 tahun cenderung tidak bekerja di sektor formal dan pendapatan per jam mereka jauh lebih rendah daripada mereka yang menikah pada usia 18 tahun atau lebih.

    Sumber : Antara