Kementrian Lembaga: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

  • Penanganan kekerasan perempuan di Madura butuh komitmen semua pihak

    Penanganan kekerasan perempuan di Madura butuh komitmen semua pihak

    Pamekasan (ANTARA) – Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) XI Madura Ansari menyatakan, penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di wilayah itu membutuhkan komitmen semua pihak.

    “Tidak bisa penyelesaian kasus ini hanya melalui pendekatan atau penegakan hukum semata, akan tetapi juga dibutuhkan pendekatan edukatif, budaya dan sosiologis,” katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.

    Ansari mengemukakan hal ini, menanggapi maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada perempuan dan anak akhir-akhir ini.

    Wakil rakyat dari asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur ini mencatat, sepanjang 2024 kasus kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak di Pulau Madura tercatat sebanyak 95 kasus. Perinciannya, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 25 kasus, Sampang 21 kasus, Pamekasan 33 kasus, dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 16 kasus.

    Sedangkan pada 2025 mulai Januari hingga Agustus sudah tercatat sebanyak 30 kasus. Masing-masing Sampang 12 kasus, Pamekasan 12 kasus, dan di Kabupaten Sumenep sebanyak enam kasus.

    “Bagi saya, jumlah kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di Madura ini, bukan jumlah yang sedikit, Tapi sangat banyak, karena sebagaimana kita ketahui, Madura dikenal dengan warga yang sangat agamis,” kata Ansari.

    Karena itu, sambung dia, butuh upaya sistemik, dan terstruktur untuk menekan kasus itu, melalui kebijakan politik yang berpihak berupa upaya mewujudkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat.

    Ansari menilai, peran organisasi kaum perempuan di berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan ke depan harus dilibatkan secara aktif, karena kesadaran kolektif akan cepat terwujud melalui upaya kolektif pula.

    “Saya sebagai anggota DPR RI dari kaum perempuan, tentu akan memberikan dukungan politik kepada kementerian terkait agar pendidikan kesadaran gender bisa ditingkatkan,” kata alumni Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep ini.

    Legislator perempuan satu-satu-satunya dari Dapil Jatim XI Madura ini, juga meminta agar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar terlibat aktif dalam mendorong penuntasan kasus di Madura.

    “Dalam jangka pendek yang perlu dilakukan adalah menuntaskan pengusutan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui penegakan hukum, sedangkan dalam jangka panjang adalah pentingnya ada upaya rekayasa sadar yang harus dilakukan kepada masyarakat di Pulau Madura, akan peran kaum perempuan,” katanya.

    Di antara kasus kekerasan seksual pada kaum perempuan yang terjadi di Madura, dan menjadi sorotan anggota Komisi VIII DPR RI ini adalah kasus dugaan pencabulan pada siswa magang oleh oknum pegawai bank milik pemerintah.

    Menurut Ansari kasus itu telah dilaporkan ke aparat penegak akan tetapi hingga kini pengusutan kasus tersebut belum tuntas

    “Karena itu, saya meminta agar kasus Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak hendaknya segera dituntaskan. Para pelaku segera ditangkap agar mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” kata Ansari.

    Ia lebih lanjut menyatakan, dirinya akan terus memantau perkembangan pengusutan kasus itu dan meminta agar kementerian dan lembaga mitra Komisi VIII yang membidangi urusan perempuan dan anak, turun langsung ke bawah, terlibat aktif mendorong penuntasan kasus yang terjadi di Madura.

    “Komisi VIII DPR RI akan berkoordinasi dengan Mabes Polri bersama lembaga mitra dan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak apabila penyelesaian kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Madura ini terus molor,” ujar Ansari.

    Secara terpisah Kapolres Sampang AKBP Hartono mengatakan, molornya penyidikan kasus dugaan kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual pada siswa magang oleh oknum pegawai bank itu, karena terkendala teknis.

    “Tidak ada maksud untuk mengabaikan penyidikan kasus itu. Kami hanya berhati-hati saja dan sebentar lagi pasti tuntas,” ujar Kapolres.

    Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena telah diingatkan untuk menyelesaikan kasus itu.

    Pewarta: Abd Aziz
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Survei RILIS Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Amran Sulaiman dan Purbaya Menteri Berkinerja Terbaik

    Survei RILIS Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Amran Sulaiman dan Purbaya Menteri Berkinerja Terbaik

    “Dari data di lembaga survei RILIS yang kami temukan, untuk sementara, Pak Andi Amran Sulaiman dan Pak Purbaya Sadewa masuk dalam divisi I yang memperoleh tingkat kepuasan tertinggi atas kinerjanya. Mereka adalah sebagai menteri pertanian dan menteri keuangan,” katanya.

    Sementara itu, kata Arman, para menteri yang masuk dalam kategori divisi II sebanyak 6 orang. Mereka adalah Menteri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya 78,8%, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono 72,4%, Menteri Agama Nasarudin Umar 72,1%, Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsoedin 70,6%, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi 70,2% dan Agus Gumiwang Kartasasmita 70,1%.

    Direktur Riset Lingkaran Strategis (RILIS) Arman Salam

    Dibawahnya, ada divisi III. Yaitu para menteri yang memiliki tingkat kepuasan publik atas kinerjanya dibawah 70%. Mereka antara lain, Menlu Sugiono 69,5%, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono 68,1%, Menko Bidang Hukum dan HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 63,4%, Menteri Pendidikan Tinggi dan IPTEK Brian Yuliarto 61,4%, Mendagri Tito Karnavian 61,3%, Menhub Dudy Purwagandhi 61,3%, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan 61,2%, Menpora Erick Thohir 61,2 dan Menkes Budi Gunadi Sadikin 60,2%.

    Selanjutnya, Arman menyebutkan sejumlah menteri yang masuk kategori divisi IV dengan tingkat kepuasan dibawah 60%. Mereka antara lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 57,8%, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq 57,4%, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choirul Fauzi dan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini masing-masing di angka 56,8%.

  • Pembunuhan Bocah Perempuan di Cilincing, Menteri PPPA: Ini Persoalan Serius
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Pembunuhan Bocah Perempuan di Cilincing, Menteri PPPA: Ini Persoalan Serius Nasional 18 Oktober 2025

    Pembunuhan Bocah Perempuan di Cilincing, Menteri PPPA: Ini Persoalan Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan, remaja laki-laki berinisial MR (16) yang membunuh VI (12) di Cilincing, Jakarta Utara, merupakan persoalan serius.
    Menurut Arifah, kasus kekerasan terhadap anak kini dapat terjadi di mana saja. MR diketahui merupakan tetangga korban.
    “Kasus ini menjadi refleksi penting bahwa kekerasan terhadap anak adalah persoalan serius yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja,” kata Arifah dalam keterangannya, Sabtu (18/10/2025).
    Berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, Arifah mengatakan, pelaku kini sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
    “Terkait pelaku yang berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), kami telah melakukan koordinasi bersama Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Utara dan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) untuk penanganan dan proses hukumnya,” kata Arifah.
    Arifah menegaskan, proses hukum terhadap pelaku akan tetap berjalan sesuai regulasi dan aturan yang berlaku.
    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan sesuai regulasi dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
    Selagi menunggu proses penyelidikan, KemenPPPA melakukan koordinasi bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan pendampingan kepada ayah korban.
    “Sebelumnya sudah direncanakan asesmen awal pada 16 Oktober 2025 dengan pihak keluarga korban. Tapi saat ini ditunda karena ada kabar duka bahwa ibu korban meninggal dunia. Kami sangat berharap masyarakat sekitar dapat terus menguatkan ayah korban,” ucap Arifah.
    Sebelumnya diberitakan, VI ditemukan tewas di rumah kontrakan MR di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
    Sebelum peristiwa itu terjadi, VI sempat berpamitan kepada ayahnya untuk bermain bersama temannya, H.
    Namun, MR membujuk korban untuk datang ke rumah kontrakannya dengan iming-iming akan diberi baju.
    H sempat meminta ikut bersama korban, tetapi dilarang oleh pelaku. Tak lama kemudian, peristiwa tragis itu pun terjadi.
    Korban ditemukan tewas di dalam kamar kontrakan MR, dengan jasad disembunyikan di balik kasur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD 3,36 Triliun di 2028 – Page 3

    Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD 3,36 Triliun di 2028 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perempuan Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap penguatan ekosistem halal di perekonomian nasional. Dengan kekuatan jejaring komunitas dan semangat kolaboratif, perempuan Indonesia menjadi pilar penting dalam memperluas pasar halal, termasuk potensi pasar global, dan memperkuat ketahanan ekonomi bangsa.

    Demikian mengemuka dalam Indonesia Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) x International Halal Lifestyle Conference (INHALIFE) 2025 dengan tema “Collaboration to Connect Muslim Women, Halal Businesses, and the Global Market”, yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIEXPO) Convention Center.

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, menekankan bahwa perempuan adalah tulang punggung ekonomi bangsa. Data menunjukkan bahwa lebih dari 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, sementara UMKM adalah penggerak utama perekonomian yang menyerap lebih dari 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97% dari total lapangan kerja nasional.

    Melalui ICWSCE x INHALIFE 2025, Arifah mendorong penguatan peran perempuan Muslimpreneur dalam memperluas pasar halal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. “Melalui pemberdayaan dan kolaborasi, perempuan Indonesia akan menjadi penggerak utama ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan,” demikian disampaikan Arifah.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menegaskan pemberdayaan perempuan bukan sekadar isu kesetaraan gender, melainkan menjadi  strategi pembangunan ekonomi untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan nasional.

    “Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin perempuan tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia​”, ujar Filianingsih.

    State of Global Islamic Economy Report 2024/25 mencatat di sektor halal global, potensi peran perempuan semakin besar dengan konsumsi produk halal dunia mencapai USD2,5 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi USD3,36 triliun pada 2028.

     

  • Dari Sukabumi ke Brunei, Camilan Singkong Difabel Ini Tembus Pasar Ekspor

    Dari Sukabumi ke Brunei, Camilan Singkong Difabel Ini Tembus Pasar Ekspor

    Jakarta

    Camilan singkong buatan tangan difabel asal Sukabumi resmi menembus pasar luar negeri. Produk keripik singkong “Yammy Babeh” milik PT Gemilang Agro Inovasi hari ini melakukan ekspor perdana ke Brunei Darussalam senilai USD 18.000 atau sekitar Rp 288 juta untuk satu kontainer 20 ft.

    UMKM ini didirikan oleh Ade Soelistyowati, penyandang disabilitas tuna rungu, yang kini bekerja sama dengan perusahaan asal Brunei, SP Setia SDN BHD, untuk pengiriman berkelanjutan. Ekspor perdana ini dilepas secara simbolis di Gedung Juang 45 Sukabumi, Jawa Barat, dan dihadiri oleh Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, serta Bupati Sukabumi Ayep Zaki.

    PT Gemilang Agro Inovasi dikenal lewat produk Cassava Crackers “Yammy Babeh”, camilan berbahan dasar singkong lokal yang diolah higienis dan dikemas modern agar sesuai standar pasar global. Selain itu, Ade juga mengembangkan produk turunan mangrove-seperti kapsul, teh, dan bubuk-yang kini mulai dipasarkan ke Korea Selatan.

    Usaha ini dijalankan Ade bersama sang suami yang tengah berjuang melawan sakit stroke. Dalam keterbatasan tersebut, keduanya tetap mempertahankan usaha sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Saat ini, PT Gemilang Agro Inovasi mempekerjakan 10 karyawan tetap dan 25 siswa magang dari SMA Hassina Sukabumi.

    “Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan dukungan berbagai pihak, kami siap membawa produk lokal naik kelas dan menembus pasar internasional,” ujar Ade Soelistyowati, owner PT Gemilang Agro Inovasi.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman turut mengapresiasi capaian ini. Ia menilai keberhasilan Ade membuktikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam memperkuat daya saing pelaku usaha mikro.

    “Keberhasilan ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Atas arahan Presiden Prabowo, pemerintah akan memprioritaskan pelaku usaha disabilitas untuk mendapat pembinaan, pelatihan, dan penguatan agar lebih berdaya saing di tingkat global,” ujarnya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menilai ekspor “Yammy Babeh” sejalan dengan upaya mendorong wirausaha lokal agar bisa menembus pasar dunia.

    “Pertamina percaya bahwa setiap individu memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ekonomi bangsa, tanpa terkecuali. Keberhasilan UMKM binaan seperti PT Gemilang Agro Inovasi menunjukkan bahwa semangat inklusivitas, inovasi, dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan,” katanya.

    Ia menambahkan, hingga Oktober 2025, sudah ada delapan UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor secara berkelanjutan.

    “Pertamina akan terus memperluas dukungan kepada UMKM di seluruh Indonesia agar mampu menembus pasar global. Sejak awal tahun 2025 sampai hari ini, Pertamina telah mengantarkan delapan UMKM binaan yang melakukan ekspor berkelanjutan ke berbagai negara, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah produk lokal serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” lanjutnya.

    (fdl/fdl)

  • Menteri PPPA Jenguk Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    Menteri PPPA Jenguk Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Nasional 4 Oktober 2025

    Menteri PPPA Jenguk Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menjenguk korban tragedi ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025).
    Setelah meninjau lokasi ponpes yang masih dalam proses evakuasi, Arifah mengunjungi tujuh korban yang menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
    “Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk kita semua. Kami juga menguatkan dan memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang masih penuh harapan untuk anaknya agar baik-baik saja,” ujar Arifah dalam keterangan pers, Sabtu (4/9/2025).
    Dalam kunjungannya, Arifah memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan spesifik anak, dukungan moril, serta pemenuhan kebutuhan medis dan pendampingan psikososial yang diperlukan.
    “Saya melihat semua petugas dari berbagai kalangan saling bahu-membahu, ini membuktikan bahwa kita merupakan satu keluarga yang saling menguatkan dan saling mendukung,” tuturnya.
    Ia menyampaikan terima kasih atas kerja keras tim gabungan dari Polres Sidoarjo, BNPB, Basarnas, TNI, relawan, serta seluruh pemangku kepentingan yang terus berupaya dalam proses evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan pasca peristiwa.
    Arifah memastikan, pihaknya akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinas P3AK, Dinas Sosial, serta lembaga terkait untuk memastikan pemenuhan hak para santri.
    “Baik dari sisi kesehatan, fisik, maupun psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik serta berkelanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian,” imbuh dia.
    Tragedi runtuhnya bangunan Mushalla tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025), menyisakan duka mendalam.
    Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal dunia mencapai sembilan orang, dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.
    “Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
    Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
    Dalam proses evaluasi, seluruh langkah yang dilakukan Tim SAR Gabungan di lapangan sudah diperhitungkan agar tidak menimbulkan risiko tambahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PPPA Arifah Fauzi Minta Pembangunan Sarpras Pendidikan Kedepankan Perlindungan Anak – Page 3

    Menteri PPPA Arifah Fauzi Minta Pembangunan Sarpras Pendidikan Kedepankan Perlindungan Anak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifah Fauzi meminta kedepannya pembangunan sarana prasarana (sarpras) pendidikan harus menempatkan kerangka perlindungan anak sebagai pedoman.

    “Kedepannya kita berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi, maka dari itu kita harus lebih berhati-hati lagi, karena sebetulnya anak berhak mendapat tempat pendidikan yang aman dan nyaman. Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk kita semua,” ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, melansir Antara, Sabtu (4/10/2025).

    Hal itu dikatakan Menteri PPPA Arifah Fauzi saat meninjau lokasi ambruknya bangunan Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

    Menurut dia, Kementerian PPPA akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK), Dinas Sosial, serta lembaga terkait di Provinsi Jawa Timur untuk memastikan pemenuhan hak-hak para santri, baik dari sisi kesehatan fisik maupun psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik, serta keberlanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian.

    Menteri Arifah Fauzi turut mengapresiasi kerja keras tim gabungan dari Polres Sidoarjo, BNPB, Basarnas, TNI, relawan, serta seluruh pemangku kepentingan yang terus berupaya maksimal dalam proses evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan pasca peristiwa.

    “Saya melihat semua petugas dari berbagai kalangan saling bahu-membahu, ini membuktikan bahwa kita merupakan satu keluarga yang saling menguatkan dan saling mendukung,” ucap dia.

    Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat siang 3 Oktober 2025, jumlah korban yang berhasil ditemukan mencapai 111 orang dengan rincian 13 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, 9 orang meninggal dunia, dan 54 orang masih dalam pencarian.

     

    Ketegangan pecah di depan Stasiun Sentral Bologna pada Kamis pagi (2/10/2025) ketika demonstran pro-Palestina bentrok dengan aparat kepolisian.

  • Marak Keracunan MBG, Pemerintah Tegaskan SPPG Wajib Sertifikat Higiene-Sanitasi

    Marak Keracunan MBG, Pemerintah Tegaskan SPPG Wajib Sertifikat Higiene-Sanitasi

    Jakarta

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menuturkan pemerintah telah berupaya untuk mengambil langkah terbaik menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi di beberapa lokasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan berkoordinasi lintas kementerian/lembaga.

    “Kami sudah berkoordinasi bersama dengan beberapa kementerian/lembaga untuk mencari solusi terbaik menangani KLB ini, ini semua tentu demi anak-anak kita,” kata Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (29/9/2025).

    Hal itu dikatakannya saat menghadiri rapat penanggulangan KLB pada program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Rapat digelar untuk memastikan penyelenggaraan program MBG yang mengedepankan pemenuhan hak dasar anak dalam memperoleh makanan bersih, bergizi, dan sehat, serta jaminan perlindungan anak.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memimpin rapat koordinasi tingkat menteri dan pimpinan lembaga untuk merumuskan langkah konkret demi memperbaiki dan memperkuat pelaksanaan MBG.

    Sebagai tindak lanjut, pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, menutup sementara Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang terindikasi bermasalah untuk dilakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh.

    Kedua, melakukan evaluasi terhadap disiplin, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG, tidak terbatas pada lokasi terdampak. Ketiga, memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan pengelolaan limbah, yang kini diawasi secara nasional.

    Langkah keempat adalah memastikan keterlibatan lintas sektor, kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan yang memiliki peran dalam program MBG diminta aktif berperan dalam proses perbaikan. Kelima, mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) sebagai syarat mutlak, bukan lagi sekadar administratif.

    “SLHS sebelumnya bersifat administratif, tapi kini wajib. Tanpa itu, potensi kejadian serupa bisa terulang. Kami tidak ingin itu terjadi lagi,” ujar Zulkifli Hasan.

    Terakhir, pemerintah meminta Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mengoptimalkan peran Puskesmas dan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) untuk melakukan pemantauan rutin dan berkala terhadap pelaksanaan MBG di daerah.

    “Semua langkah kami lakukan terbuka agar masyarakat yakin makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia,” pungkas Menko Zulkifli.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 September 2025

    Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal Nasional 21 September 2025

    Bocah Tewas Dibunuh di Kolaka Timur, Menteri PPPA Minta Maaf Perlindungan Anak Belum Maksimal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan duka sekaligus permintaan maaf atas meninggalnya seorang bocah perempuan berinisial MA (10) di Dusun I, Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
    Niat untuk pergi mengaji, MA justru ditemukan tewas bersimbah darah akibat luka tusuk di lehernya.
    “Kepada keluarga, khususnya orangtua korban, kami mengucapkan turut berduka sedalam-dalamnya dan mohon maaf atas belum maksimalnya perlindungan anak di daerah,” ujar Arifah dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (21/9/2025).
    Arifah menegaskan, satu orang anak adalah nyawa yang berharga.
    Ia menuturkan, peristiwa yang menimpa MA menjadi pukulan bagi semua pihak untuk lebih mempererat perlindungan bagi anak-anak, terutama di daerah.
    “Anak seharusnya mendapatkan perlindungan penuh, bukan menjadi korban kekerasan yang merenggut nyawanya,” tegas dia.
    Saat ini, pemerintah telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban.
    “Adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian,” tutur Arifah.
    “Tentu ini jadi perhatian mami dan akan kami terus kawal,” tambahnya.
    Sebelumnya, nasib nahas menimpa seorang bocah perempuan berinisial MA ketika hendak pergi mengaji pada Jumat (5/9/2025) pagi.
    Korban yang masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan bersimbah darah di sebuah kebun cokelat milik warga.
    MA tidak sendiri, ia ditemani oleh adiknya, Wahyu (7), yang mengendarai sepeda listrik.
    Namun, di tengah perjalanan, keduanya dihadang oleh pelaku yang telah membawa sebilah parang.
    Dibantu warga sekitar, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ladongi untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Namun, nyawa bocah perempuan itu tidak tertolong dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
    Pihak kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku, seorang remaja pria berinisial RH (18), tak jauh dari lokasi kejadian.
    Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha, menuturkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, motif pelaku tega menghabisi nyawa korban adalah karena sakit hati dan dendam sering diejek korban.
    Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Kolaka Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemen PPPA Beri Pendampingan ke Keluarga Bocah Tewas Digorok di Koltim

    Kemen PPPA Beri Pendampingan ke Keluarga Bocah Tewas Digorok di Koltim

    Jakarta

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) merespons soal anak perempuan tewas digorok saat berangkat ngaji di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara. Kemen PPPA memastikan adanya pendampingan psikologis kepada keluarga korban.

    “Dari hasil koordinasi kami dengan UPTD PPA Kab. Kolaka Timur, pihak UPTD telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

    Pendampingan psikologis terkhusus juga diberikan kepada adik korban yang menjadi saksi kejadian ini. Dipastikan juga adanya pendampingan hukum kepada keluarga korban. Kegiatan trauma healing juga dilakukan kepada anak-anak di sekitar rumah keluarga korban.

    “Sebab, adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian. Tentu ini jadi perhatian, dan akan kami terus kawal,” sebutnya.

    Arifah juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini. Dirinya menegaskan tidak boleh ada ruang untuk kekerasan terhadap anak.

    “Negara tidak boleh memberi ruang bagi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Kemen PPPA mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kemen PPPA juga akan terus memastikan pendampingan psikologis maupun hukum bagi keluarga korban akan terus dilakukan,” tuturnya.

    Diketahui, Bocah perempuan berinisial MZA (10) tewas digorok oleh remaja berinisial RH (18) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). Korban digorok saat hendak berangkat mengaji.

    Dilansir detikSulsel, Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan korban awalnya pergi mengaji bersama adik laki-lakinya berinisial W (7) di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itulah korban dan adiknya dicegat oleh RH.

    “Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku,” kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (5/9).

    Motif pelaku melakukan pembunuhan diduga dipicu sakit hati. Namun polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku.

    “Tersangka ini diduga dendam dengan perkataan korban karena sering mengejek,” paparnya.

    (dwr/dwr)