Kementrian Lembaga: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

  • Menteri PPA kunjungi penusuk ibu di Jakarta Selatan

    Menteri PPA kunjungi penusuk ibu di Jakarta Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mendatangi MAS (14), terduga penusuk ibu kandung berinisial RM (69) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Kami hadir di Polres ini adalah untuk mengunjungi MAS yang sedang mengalami sesuatu dan hal lainnya serta menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan sudah menjadi mandat dan tugas Kementerian PPPA untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi karena si anak sedang dalam kondisi yang kurang baik.

    “Jadi, kami memastikan bahwa si MAS ini benar-benar terpenuhi pendampingan dari ahli,” katanya.

    Pihaknya juga akan mendampingi selama proses yang akan dijalani oleh MAS.

    Dirinya berharap proses ini bisa dilalui dengan baik dan dalam kondisi yang baik juga sehingga nanti bisa mengambil kesimpulan apa yang sesungguhnya terjadi.

    Ia meminta agar semua berdoa agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di tempat-tempat lain dan ini nanti mungkin menjadi instrospeksi bagi semua khususnya keluarga bagaimana cara membangun komunikasi dan pola asuh di dalam keluarga.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengatakan kehadiran Menteri PPPA memastikan terjaminnya hak anak dan perlindungan terhadap anak yang sedang dalam berperkara dengan hukum.

    “Tentunya kami dalam penyidikan ini kami menjunjung tinggi aturan undang-undang yaitu nomor 11 tahun 2012 tentang peradilan anak,” kata dia.

    Ia mengatakan dalam pemeriksaannya selalu berkolaborasi, bekerja sama dengan Bapas dan pemangku kepentingan terkait. Kemudian juga kementerian (PPPA) dan juga dari APSIFOR dalam pemeriksaan MAS ini.

    Sebelumnya, seorang remaja berinisial MAS (14) membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas dan melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.00 WIB.

    “Korban perempuan inisial RM (69) dan laki-laki inisial APW (40) meninggal dunia, sementara korban inisial AP (40) mengalami luka berat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Ade menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

    Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

    “Saksi T melihat pelaku. Saat itu, awalnya pelaku terlihat berjalan cepat di taman Blok A Perumahan Bona Indah. Namun, saat dipanggil, pelaku tiba-tiba berlari menuju lampu merah Karang Tengah,” ujar Ade.

    Melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi AP segera meminta bantuan melalui handy talky (HT) kepada saksi GP dan T.

    “Saksi T bersama saksi GP langsung menangkap pelaku. Saat itu, terlihat tangan kanan, tangan kiri, serta pakaian pelaku berlumuran darah,” ucap Ade.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri PPPA Temui Pelaku Pembunuhan Keluarga di Lebak Bulus, Sebut Anak Baik

    Menteri PPPA Temui Pelaku Pembunuhan Keluarga di Lebak Bulus, Sebut Anak Baik

    GELORA.CO – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui pelaku pembunuhan terhadap keluarga di Lebak Bulus. Arifa menemui pelaku di Polres Jakarta Selatan pada Minggu (1/12) sore.

    Usai menemui pelaku, Arifa memberikan keterangan kepada awak media. Ia mengatakan, kehadiran Kementerian PPPA adalah untuk memastikan hak pelaku sebagai anak yang dibawah umur yang berhadapan dengan hukum ini tercukupi haknya.

    “Sudah menjadi mandat dan tugas kami untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi karena si A ini sedang dalam kondisi yang kurang baik,” kata Arifa kepada wartawan.

    “Kami memastikan bahwa si A ini benar-benar terpenuhi dampingan dari ahli,” lanjutnya.

    Arifa memastikan Kementerian PPPA akan memberikan pendampingan terhadap pelaku. Termasuk untuk menggali motif kasus tersebut.

    “Mudah-mudahan proses ini bisa dilalui dengan baik dan dalam kondisi yang baik juga sehingga nanti bisa kita mengambil kesimpulan apa yang sesungguhnya terjadi,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Arifa menyebut pelaku ini adalah anak baik. Ia mengaku sedih atas kejadian terssbut.

    “Ya pasti sedih ya saya ya karena anak baik, anak baik,” kata dia.

    “Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik. Sangat baik kalau menurut saya,” imbuhnya.

    Selain memberikan pendampingan kepada pelaku, Arifa juga menyebut pihaknya akan memberikan pendampingan untuk ibunya yang kini mendapat perawatan intensif di RS Fatmawati.

    “Jadi tadi kami juga akan sebetulnya ingin berkunjung menjenguk ibunda. Tapi karena belum memungkinkan kondisinya, jadi kita belum bisa bertemu,” ucap dia.

    Motif dari kasus ini masih samar. Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait untuk menguak kasus ini.

    “Kami selalu berkolaborasi, bekerja sama dengan bapas dan Stakeholder terkait, Kemudian juga kementerian (PPPA). Dan juga dari Apsifor dalam pemeriksaan anak A ini,” tuturnya di lokasi yang sama.

    Diketahui, pelaku yang berumur 14 tahun tega menusuk ayah, ibu, serta neneknya. Ayah dan neneknya tewas sementara ibunya mengalami luka serius.

    Ade mengatakan, pelaku tak ditahan di Polres tetapi di rumah aman/safe house karena pelaku yang masih di bawah umur.

    “Anak sebagai pelaku tidak di tahan di polres tetapi dititip di rumah aman/safe house milik Bapas,” ujarnya saat dikonfirmasi sebelumnya.

  • Sambil Tahan Tangis, Menteri PPPA Sebut Remaja Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Anak Baik

    Sambil Tahan Tangis, Menteri PPPA Sebut Remaja Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Anak Baik

    Sambil Tahan Tangis, Menteri PPPA Sebut Remaja Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Anak Baik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menahan tangis menyebut MAS (14), remaja yang diduga membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, adalah anak baik.
    Hal itu disampaikan Arifa usai bertemu MAS di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024) sore. 
    “Tadi kami memang bertemu dengan Ananda A. Ya pasti sedih ya saya karena (MAS) anak baik, anak baik,” kata Arifa dengan suara lembut.
    Arifa sempat terdiam selama beberapa detik, lalu berkata, “Jangan ditanya itu deh”.
    Dia tak memerinci pembicaraannya dengan MAS. Namun, Arifa berulang kali menekankan bahwa remaja itu merupakan anak baik. 
    “Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik. Sangat baik kalau menurut saya,” ujarnya.
    Arifa juga mengaku belum mengetahui motif MAS diduga menikam ayah, nenek, dan ibunya. 
    Pasalnya, kata dia, kondisi psikologis MAS masih belum stabil, sehingga belum dapat ditanya perihal tersebut.
    “Pastinya dia sekarang dalam kondisi yang belum bisa ditanya lebih jauh karena kami juga menjaga secara psikologis untuk tidak bertanya kepada hal-hal yang mengingatkan kembali gitu,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
    “Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya,” ujar Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dikonfirmasi.
    Pelaku diduga membunuh ayah dan nenek menggunakan senjata tajam jenis pisau. Keduanya meninggal akibat menerima beberapa tusukan di tubuhnya.
    Saat petugas tiba di TKP, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai dasar rumah.
    “Dua-duanya ada di lantai dasar,” ujar Febriman.
    Pelaku juga menusuk ibunya, AP (40). Namun, sang ibu selamat dalam kondisi luka berat.
    “Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat,” ujar dia.
    Pelaku saat ini sudah ditangkap dan tengah diperiksa di Polsek Cilandak.
    “Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamen Veronica Tan: Perempuan Mandiri Cenderung Berani Bicara

    Wamen Veronica Tan: Perempuan Mandiri Cenderung Berani Bicara

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan mengungkapkan perempuan yang mandiri khususnya dari aspek ekonomi, cenderung berani untuk speak up (bicara). Menurut Veronica, sikap berani angkat bicara merupakan sesuatu yang diperlukan ketika kekerasan, ketidakadilan atau pelecehan terhadap perempuan.

    Hal ini disampaikan Veronica saat menghadiri diskusi empowerment talk bertajuk “Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya: Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar DPP Perempuan Bangsa, dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (30/11/2024).

    “Jadi permasalahan itu bagaimana membuat ekonomi perempuan itu harus ada dulu. Kalau ekonomi perempuan ada, berdaya, dia mandiri sendiri, saya yakin dia akan berani speak up,” ujar Veronica dalam acara diskusi tersebut.

    Menurut Vero, sapaan akrabnya, kebanyakan perempuan bergantung pada suami atau pihak lain. Dia menilai ketergantungan ekonomi perempuan ini kadang menjadi akar utama permasalahan. Untuk itu, dia mendorong perempuan Indonesia mengembangkan dirinya sehingga bisa menjadi perempuan yang mandiri.

    “Perempuan Indonesia kebanyakan sangat lemah dari sisi ekonomi, sehingga mereka bergantung kepada orang-orang terdekat, khususnya suami,” tandas Vero.

    Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh mengajak perempuan untuk berkiprah dalam dunia politik. Dia menuturkan hal itu perlu untuk mengupayakan hak-hak perempuan.

    “Banyak orang menilai politik itu adalah daerah yang kotor sehingga perempuan tidak bisa di situ. Padahal kita melakukan hal baik di politik dan itu jangka panjang yang akan kita lakukan,” jelas Nihayatul.

    Sementara ketua umum DPP Perempuan Bangsa, salah satu organisasi otonom PKB, Siti Mukaromah mengatakan bahwa dengan kondisi masih banyaknya angka kekerasan, peran organisasi perempuan sangat strategis. 

    Siti mengaku Perempuan Bangsa selama ini menjalankan peran tersebut dan ke depannya akan  melakukan penguatan kader untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat khususnya perempuan.

    “Gerakan dan organisasi perempuan sangat strategis dan masih diperlukan untuk fungsi advokasi dan pemberdayaan,” pungkas Siti.

  • Wamen PPA Veronica Tan sebut ekonomi Ujung tombak masalah kekerasan perempuan

    Wamen PPA Veronica Tan sebut ekonomi Ujung tombak masalah kekerasan perempuan

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Arie Dwi Prasetyo

    Wamen PPA Veronica Tan sebut ekonomi Ujung tombak masalah kekerasan perempuan
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 30 November 2024 – 17:08 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Veronica Tan mengatakan saat ini sedang menginventarisir berbagai macam persoalan yang menimpa kaum perempuan dan anak di Indonesia. Veronica menyebut ada banyak masalah yang perlu segera dicari akarnya dan segera ditangani.

     

    Dimana hal itu ungkap Veronica Tan saat menghadiri Empowerment Talk bertajuk Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya: Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar DPP Perempuan Bangsa dalam rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (30/11/2024).

     

    “Jadi berdua kami baru sebulan ada di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Saya itu simple banget, saya pikir waktu masuk ke pemberdayaan perempuan pasti urusannya memberdayakan, mengajak stakeholder, ngajak NGO untuk bekerja sama melatih lagi nih,” ujar Vero.

     

    “Nggak tahunya pas masuk dua minggu, stress bu. Karena yang ada laporan. Jadi kasus, laporan, pelecehan seksual, kekerasan anak, KDRT, pembunuhan, ada anak ditemukan meninggal, ada di Banyuwangi di Purworejo itu yang ibu menteri kunjungi untuk bertemu, bertatap muka awal-awal,” sambungnya.

     

    Kemudian, Vero juga menyebut setelah pihaknya menggali semua persoalan tersebut, ditemukan sejumlah penyebab yang memang memerlukan penanganan dengan cepat. Satu diantaranya adalah karena banyak kaum perempuan tidak berani speak up akan masalah yang dialami. 

     

    “Itu karena perempuan-perempuan tidak berani speak up, perempuan-perempuan tidak berani berbuat apapun, perempuan-perempuan yang tidak teredukasi, punya anak jadi terbeban,” ungkapnya.

     

    Wakil Menteri PPPA ini mengatakan permasalahan yang terjadi tersebut ialah faktor ekonomi. Ia pun menilai kaum perempuan Indonesia banyak sangat lemah dari sisi ekonomi, sehingga mereka bergantung kepada orang-orang terdekat, khususnya suami.

     

    “Itu sebabnya perempuan lagi yang kena. Sementara perempuan harus kerja serabutan semua, mana bisa punya waktu lagi untuk bisa berdaya mengisi profesi dan segalanya untuk menjadi perempuan yang berdaya dengan kondisi seperti itu,” ujarnya, seperti yang dilaporkan Reporter Elshinta Arie Dwi Prasetyo.

     

    “Jadi permasalahan itu bagaimana membuat ekonomi perempuan itu harus ada dulu. Kalau ekonomi perempuan ada, berdaya, dia mandiri sendiri saya yakin dia akan berani speak up,” pungkas Vero.

     

    Tak hanya Vero yang hadir sebagai pemateri dalam empowerment talk tersebut akrivis perempuan Chiki Fawzi, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusuma, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Nihayatul Wafiroh,.M.A.

    Sumber : Radio Elshinta

  • PKB ingin memberikan peran yang luas bagi perempuan

    PKB ingin memberikan peran yang luas bagi perempuan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Waketum PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa partainya ingin memberikan peran yang luas bagi para perempuan terutama di panggung politik.

    “Kita sudah selesai dalam posisi kesetaraan gender PKB ingin memberikan peran yang luas kepada perempuan, terutama Perempuan Bangsa,” kata Jazilul di Jakarta, Jumat (29/11) malam.

    Jazilul mengatakan hal tersebut ketika membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa yang bertemakan “Women Leadership Forum”.

    Menurut dia, melalui tema tersebut menunjukkan bahwa PKB ingin meningkatkan kapasitas, dan kualitas perempuan untuk menjadi para pemimpin di dunia politik.

    Apalagi kata dia, perempuan merupakan kaum yang memiliki kesabaran, keuletan yang tinggi sehingga ketika menjadi pemimpin dapat memberikan hal yang baik dan diharapkan bisa meningkatkan citra politisi PKB.

    “Kami upayakan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas perempuan menjadi pemimpin terutama di dunia politik. Kekuatan perempuan terletak pada kesabarannya, dan keuletannya,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah mengatakan bahwa pada acara Munas V Perempuan Bangsa akan banyak kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 1.000 lebih anggota dan juga para wakil rakyat perempuan dari PKB.Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah memberi keterangan pada acara Munas Perempuan Bangsa yang digelar di Jakarta, Jumat (29/11/2024). (ANTARA/Khaerul Izan)
    Ia menuturkan bahwa materi yang disuguhkan di antaranya yaitu teknik budgeting dan juga teknik legislasi. Selain itu akan ada talk show dengan kita mengundang Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

    “Kemasannya adalah bagaimana dengan konsep perempuan berdaya, bangsa berjaya untuk Indonesia Emas 2045. Ini adalah menjadi visi Perempuan Bangsa ke depan bagaimana ketika Indonesia Emas ini bukan hanya sebatas slogan, tapi Indonesia Emas ini juga bisa menjadi fokus energi terhadap kekuatan dan berdayanya perempuan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2024

  • ELSAM saran pemerintah rehabilitasi warga yang kecanduan judi online

    ELSAM saran pemerintah rehabilitasi warga yang kecanduan judi online

    Kalau dari informasi yang diidentifikasi oleh kepolisian maupun PPATK, itu staf-stafnya banyak yang terlibat di judi online.

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar menyarankan agar Pemerintah untuk merehabilitasi warga yang kecanduan judi daring (online) supaya tidak terjadi keberulangan.

    “Kalau konteks narkotika, itu ‘kan ada rehabilitasi. Jadi, bukan menghukum pengguna, melainkan bagaimana penjudi yang mengalami adiksi diikutkan dalam rehabilitasi,” ucap Wahyudi ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

    Rehabilitasi tersebut dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk psikolog atau kementerian yang berasal dari sektor lainnya seperti Kementerian Kebudayaan apabila ingin memberi rehabilitasi dengan pendekatan kultural, kemudian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Termasuk melibatkan institusi-institusi sektoral. Kalau dari informasi yang diidentifikasi oleh kepolisian maupun PPATK, itu staf-stafnya banyak yang terlibat di judi online,” ucap dia.

    Menurut Wahyudi, rehabilitasi merupakan salah satu langkah lanjutan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah selain memblokir berbagai situs judi daring.

    Langkah lanjutan setelah Pemerintah memblokir situs judi daring tetap dibutuhkan sebab pemblokiran situs judi online hanyalah tindakan administratif yang tidak dapat menyelesaikan kompleksitas persoalan judi daring.

    “Akan sangat mudah ketika situs-situs judi diblokir, kemudian mereka (pengelola) menciptakan situs-situs baru,” ucap dia.

    Selain langkah rehabilitasi, dia juga menyoroti pentingnya literasi digital terkait bahaya dari judi daring.

    Literasi digital, menurut dia, tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat yang datang dari kalangan perekonomian menengah ke bawah, tetapi pecandu judi daring juga berasal dari masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas.

    Oleh karena itu, Wahyudi menegaskan bahwa kolaborasi antara kementerian, lembaga, dan masyarakat sangatlah penting untuk mengatasi kompleksitas permasalahan judi daring di Indonesia.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Erupsi Gunung Lewotobi Terpenuhi – Page 3

    BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Erupsi Gunung Lewotobi Terpenuhi – Page 3

    Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi menekankan pentingnya perlindungan bagi kelompok rentan yang terdampak bencana.

    “Kami pastikan mereka bisa aman dan nyaman dalam kondisi sulit ini, semua sehat serta memperoleh perlakuan yang semestinya,” katanya.

    Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada 4 November 2024, menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, empat orang terluka, dan ribuan orang mengungsi.

    Hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, data pemerintah menunjukkan jumlah warga terdampak erupsi mencapai 12.962 orang. Sebanyak 5.599 korban tinggal di enam posko lapangan, sementara 7.363 orang lainnya mengungsi di rumah warga atau keluarga.

  • Dinas KBPPA Gresik Bantu Urus Pemulangan Jenazah Kasus KDRT

    Dinas KBPPA Gresik Bantu Urus Pemulangan Jenazah Kasus KDRT

    Gresik (beritajatim.com)– Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPA) Gresik, membantu pengurusan dan pemulangan jenazah kasus kekerasan dalam rumah tangga, atau KDRT yang dialami korban bernisial MF.

    Kepala Dinas KBPPA Gresik dr Titik Ernawati mengatakan, setelah pihaknya berkoordinasi dengan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Korban adalah warga pendatang dari NTT. Bukan warga Perum Griya Kencana Driyorejo. Kendati demikian KBPPA berkewajiban membantu korban.

    “Dinas KBPPA Gresik siap membantu dan mengurus pemulangan korban ke NTT,” katanya, kepada beritajatim.com, Minggu (24/11/2024).

    Kasus ini lanjut dia, juga dilaporkan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) karena yang menjadi korbannya adalah seorang perempuan.

    “Kami sudah melaporkan kejadian ini ke KemenPPPA karena secara aturan perempuan wajib dilindungi,” ungkapnya.

    Titik Ernawati menambahkan, selain fokus pada korban. Pihaknya juga siap menjadi pendamping anak dari bawaan suami karena masih dibawah umur.

    “Laporan yang masuk ke kami, suami dari kasus ini mempunyai anak bukan dari korban,” imbuhnya.

    Ditanya mengenai agar kasus KDRT yang menyebabkan nyawa melayang tidak terulang lagi. Titik Ernawati menyatakan jika menimpa perempuan berani melakukan ‘speak up’ (angkat bicara) saat mengalami kekerasan.

    “Tidak usah takut bila mengalami kekerasan di dalam rumah tangga. Harus berani ngomong atau melapor. Dalam aturan sudah tidak dibenarkan,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan kasus KDRT yang menyebabkan nyawa melayang dialami MF yang menetap di Perum Griya Kencana Driyorejo. Korban mengalami luka parah usai mendapatkan tindak kekerasan yang dilakukan terduga ML suaminya sendiri hingga meninggal dunia. [dny/aje]

  • Kelompok Orang Ini Paling Banyak Terjebak Penipuan Online, Waspada!

    Kelompok Orang Ini Paling Banyak Terjebak Penipuan Online, Waspada!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan di dunia digital sering terjadi dengan berbagai modusnya. Namun sebenarnya siapa kelompok masyarakat yang paling banyak menjadi korban penipuan?

    Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menjelaskan korban terbanyak berasal dari kaum perempuan. Ini terjadi mulai dari transaksi keuangan hingga penipuan lain seperti deepfake.

    Karena hal itu, pihak Kementerian Komdigi akan berfokus melakukan literasi digital lebih banyak pada kaum perempuan.

    “Kemudian untuk korban deepfake, misalnya, itu rata-rata juga badannya perempuan, wajahnya perempuan yang kemudian dibuat deepfake, sehingga akhirnya cenderung mengarah pornografi,” ujar Meutya saat konferensi pers di Kantor Komdigi, Senin (18/11/2024).

    “Jadi segala lini, baik itu transaksi keuangan, pornografi, itu banyak sekali korbannya perempuan di dunia maya,” imbuhnya.

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA, Arifah Fauzi menjelaskan pula soal fokus kementeriannya agar perempuan dan anak tidak lagi menjadi korban penipuan. Salah satunya melakukan literasi cara menggunakan media sosial yang bijak.

    Komunikasi juga dilakukan dengan Kementerian Komdigi. Dalam hal ini terkait memaksimalkan penanganan soal masalah tersebut.

    “Selama ini sudah ada, tetapi nanti mungkin kita maksimalkan dan kita basic-nya adalah di desa,” ujar Arifah.

    Sementara itu, Kementerian PPPA akan merilis ruang bersama Merah Putih. Di dalamnya berisi datu data mengenai keadaan perempuan dan anak dalam satu wilayah.

    Ruang kolaborasi itu bekerja sama dengan hampir semua kementerian dan lembaga. Diharapkan bisa menggerakkan masyarakat sebuah daerah saling menguatkan dan mengantisipasi kejadian seperti korban Kekerasan Dalam Rumah Tanggan (KDRT) dan antisipasi.

    “Jadi kita rasa kolaborasi ini sangat penting sekali,” ucapnya.

    (fab/fab)