Kementrian Lembaga: Menaker

  • Kemnaker, Kementerian PKP, dan BPS Bersinergi Bangun 50 Ribu Rumah Subsidi untuk Pekerja – Page 3

    Kemnaker, Kementerian PKP, dan BPS Bersinergi Bangun 50 Ribu Rumah Subsidi untuk Pekerja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) serta Badan Pusat Statistik (BPS) memperkuat sinergi dalam penyediaan rumah subsidi bagi buruh dan pekerja. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, pembangunan rumah subsidi memberi dampak positif yang signifikan, mulai dari meningkatkan kesejahteraan buruh hingga membuka lapangan pekerjaan baru. Program ini turut melibatkan berbagai sektor, mulai dari industri bahan bangunan hingga jasa konstruksi.

    “Program ini bukan sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja. Ini menjadi sesuatu yang menggembirakan bagi kita,” ujar Menaker Yassierli dalam keterangannya bersama Menteri PKP Maruarar Sirait usai menyaksikan Penandatanganan Kerja Sama terkait Dukungan Program Kepemilikan Rumah Layak Huni melalui Program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Ditambahkan Yassierli, target awal penyediaan rumah subsidi bagi pekerja sebanyak 20 ribu unit kini direvisi menjadi 50 ribu unit hingga akhir 2025. “Perubahan target ini dilakukan seiring tingginya minat pekerja terhadap program tersebut,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa kolaborasi lintas kementerian ini merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap buruh dan pekerja.

    “Ini adalah kolaborasi yang indah antara kementerian dan seluruh ekosistem perumahan. Salah satunya terwujud melalui program subsidi rumah yang nyata manfaatnya,” ujar Maruarar.

     

    Menurut Maruarar, kebijakan di sektor perumahan saat ini sangat diminati pekerja. Peningkatan minat tersebut sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo yang menaikkan kuota rumah subsidi nasional dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.

    Di samping itu, Presiden juga telah memberikan sejumlah insentif, antara lain pembebasan PPN untuk rumah di bawah Rp2 miliar, pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pembebasan biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    “Kebijakan ini adalah bentuk intervensi negara yang efektif,” tegas Maruarar.

    Lebih lanjut Maruarar menyebut program rumah subsidi dinilai menjadi solusi strategis untuk mengatasi backlog kepemilikan rumah sekaligus memperbaiki kondisi hunian tidak layak melalui bantuan stimulan, penataan kawasan kumuh, serta pembangunan prasarana dan sarana permukiman.

    “Bulan depan (September) kami akan meluncurkan pembangunan 25 ribu rumah, dan pada Desember 2025 total 50 ribu unit akan terbangun, mayoritas untuk buruh dan pekerja,” tutup Maruarar.

    Sebagai informasi, Penandatanganan Kerja Sama Program Kepemilikan Rumah Layak Huni melalui Program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera dilakukan oleh Sekjen Kemnaker Cris Kuntadi, Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati, dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono.

  • Tok! Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi Buruh Jadi 50.000 Unit

    Tok! Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi Buruh Jadi 50.000 Unit

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sekaligus Ketua Komite BP Tapera, Maruarar Sirait (Ara) memastikan bakal menambah kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi buruh.

    Dalam penjelasannya, penambahan kuota itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi lantaran serapan kuota FLPP bagi buruh telah melampaui target yang ditetapkan.

    “Sebagai apresiasi, saya sudah sepakat dengan Pak Menaker untuk menambahkan alokasi rumah subsidi untuk buruh menjadi 50.000 unit,” jelas Ara dalam akun Instagram resminya, Kamis (14/8/2025).

    Ara menegaskan, awalnya pihaknya memberikan kuota FLPP bagi buruh hanya sebesar 20.000 unit. Akan tetapi, hingga Agustus 2025 serapannya telah melebihi target yang ditetapkan hingga tembus 36.629 unit.

    Sejalan dengan hal itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah sosialisasi yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam penyaluran fasilitas FLPP tersebut.

    “Hingga Agustus 2025 [serapan FLPP Buruh] sudah melebihi target tercapai 36.629 unit,” tambahnya.

    Ara menyebut, program rumah subsidi menjadi kunci penting dalam realisasi program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.

    Pasalnya, dia bilang, sektor properti memiliki dampak ekonomi turunan yang besar serta menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru.

    “Dengan kuota FLPP tahun ini sebanyak 350.000, dengan rata-rata pekerja 5 orang untuk 1 unit rumah, maka total sekitar 1.750.000 tenaga kerja terserap, apalagi tahun depan jika naik 500.000 kuotanya,” tandasnya.

  • Menteri PKP: Kuota rumah subsidi buruh ditingkatkan jadi 50 ribu unit

    Menteri PKP: Kuota rumah subsidi buruh ditingkatkan jadi 50 ribu unit

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum (PKP) Maruarar Sirait (Ara) meningkatkan kuota rumah subsidi untuk buruh atau tenaga kerja dari 20 ribu unit rumah menjadi 50 ribu unit rumah.

    “Tadi, Komisioner BP Tapera Pak Heru Pudyo Nugroho meminta tambahan kuota rumah subsidi dan saya tanya sama Bapak Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, Bapak Menaker mengajukan tambahan dari 20 ribu unit menjadi 50 ribu unit. Dan, saya langsung setuju,” ujar Ara dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Menurut Ara, tiga bulan lalu dirinya bersama Menaker melakukan penandatanganan kuota rumah subsidi subsidi buat tenaga kerja sebanyak 20 ribu unit, kemudian pada hari ini berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebanyak 36.629 unit rumah subsidi bagi tenaga kerja yang sudah terealisasi.

    “Artinya, kebijakan di sektor perumahan ini sangat diminati oleh buruh,” katanya.

    Dalam kesempatan sama, Menaker Yassierli menyampaikan hal tersebut merupakan kolaborasi yang baik antarkementerian dan ekosistemnya.

    “Intinya adalah suatu kolaborasi bagaimana kepedulian kita untuk memberikan solusi kepada para buruh dan pekerja. Konteksnya di sini adalah Kementerian Ketenagakerjaan dengan program yang luar biasa dari Menteri PKP untuk subsidi rumah,” kata Yassierli.

    Sebelumnya, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Dukungan Perumahan Subsidi untuk Pekerja/Buruh antara Kementerian PKP, Kementerian Ketenagakerjaan dengan BPS di Jakarta pada 10 April 2025.

    Adapun kuota rumah subsidi awalnya sebanyak 20 ribu unit untuk buruh atau tenaga kerja di berbagai wilayah Indonesia.

    Yassierli mengatakan pemberian rumah subsidi bagi buruh tersebut merupakan perhatian dari Presiden RI terhadap para buruh dan tenaga kerja Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siap Kerja di Tengah Ketidakpastian, Ini Pesan Menaker untuk Generasi Muda – Page 3

    Siap Kerja di Tengah Ketidakpastian, Ini Pesan Menaker untuk Generasi Muda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam melahirkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja.

    Yassierli mengatakan bahwa kompetensi formal saja tidak cukup. Industri saat ini membutuhkan talenta dengan keahlian spesifik, sertifikasi, portofolio, serta kemampuan multi talenta.

    “Jika dulu cukup ahli di satu bidang, kini dunia kerja membutuhkan orang yang punya spesialisasi sekaligus generalisasi, bahkan multi spesialisasi,” ujar Menaker.

    Tantangan Dunia Kerja di Era VUCA

    Yassierli menjelaskan, tantangan yang dihadapi generasi sekarang jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan dinamika geopolitik membuat dunia penuh ketidakpastian.

    “Dalam manajemen, ada istilah ‘VUCA’ yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Dunia berubah cepat, penuh ketidakpastian, dan semakin kompleks. Kuncinya hanya satu, yaitu adaptif,” katanya.

     

  • Menaker Dorong LKS Tripnas Giatkan Kolaborasi untuk Tambah Produktivitas

    Menaker Dorong LKS Tripnas Giatkan Kolaborasi untuk Tambah Produktivitas

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mendorong Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripnas) untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan produktivitas pekerja nasional. Menurutnya, peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk memperkuat daya saing nasional.

    “Kita memiliki beberapa isu dan program yang menjadi perhatian Kemnaker. Salah satunya adalah peningkatan produktivitas,” ujar Yassierli dalam keterangan tertulis, Kamis (14/8/2025).

    Hal ini disampaikannya pada acara Tasyakur Kantor Sekretariat LKS Tripnas yang dirangkai dengan Sidang Pleno LKS Tripnas di Grha Kemnaker, Jakarta, Rabu (13/8).

    Yassierli mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan peluncuran Lembaga Produktivitas Nasional yang akan menjadi pusat penggerak berbagai program peningkatan produktivitas di Indonesia.

    Sebagai tahap awal, Kemnaker akan menginisiasi Gerakan Produktivitas Nasional melalui pelatihan bagi 500 orang untuk menjadi Ahli Produktivitas Pratama untuk tingkat awal. Setelah memiliki portofolio, para peserta akan menjalani proses penilaian dan evaluasi untuk dapat naik ke jenjang berikutnya, yakni Ahli Produktivitas Madya dan Ahli Produktivitas Utama.

    Yassierli menegaskan peningkatan produktivitas nasional memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja. Ia menilai tantangan produktivitas tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, melainkan dijalankan bersama dengan komitmen dan sinergi berkelanjutan.

    Yassierli pun berharap peningkatan produktivitas dapat menjadi tantangan bersama demi kemajuan industri dan kesejahteraan pekerja. “Istilah kita, maju industrinya, sejahtera buruhnya,” pungkasnya.

    (prf/ega)

  • Skill Nggak Nyambung Sama Dunia Kerja, Menaker Lakukan Ini

    Skill Nggak Nyambung Sama Dunia Kerja, Menaker Lakukan Ini

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyoroti ketidaksesuaian (mismatch) antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini terjadi lantaran kebutuhan industri berubah seiring perkembangan teknologi.

    Yassierli menilai teknologi yang semakin maju membuat tuntutan global juga berkembang sehingga turut berdampak pada kebutuhan kompetensi tenaga kerja.

    “Mismatch itu memang ketika lulusan hadir, tapi kemudian industri itu sebenarnya dia membutuhkan yang lebih advance, atau yang lebih kemudian competence trends, disiplin dan seterusnya. Itu yang termasuk dengan mismatch,” ujar Yassierli di detikPagi, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

    Menurutnya, tenaga kerja saat ini harus mempunyai lebih dari satu kompetensi. Sebab, kebutuhan industri saat ini tidak lagi hanya spesifik kepada satu kompetensi saja.

    Kompetensi ini, lanjut Yassierli, tidak hanya bergantung dari pendidikan formal, tapi juga memanfaatkan balai-balai pelatihan yang disediakan oleh pemerintah. Kementerian Ketenagakerjaan telah menyediakan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) sekitar 330-an balai yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi serta daya saing tenaga kerja Indonesia.

    Melalui balai pelatihan tersebut, Yassierli menerangkan berbagai macam keahlian dilatih, mulai dari teknik las, teknik otomotif, teknologi informasi, perhotelan, menjahit, hingga bahasa. Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang telah diakui secara internasional.

    “Memang ini saya ingin menggencarkan, bahwa sebenarnya BPVP hadir dan siap sebenarnya untuk membantu teman-teman untuk meningkatkan kompetensinya. Karena tadi link and match, dan itu bisa hadir, program kita tersedia di semua balai, ini kita sedang intens kan,” imbuh dia.

    Yassierli memastikan bidang-bidang keahlian yang dilatih akan terus diperbarui mengikuti kebutuhan industri. Salah satunya dengan menyediakan IT creative skill, pengembangan web, hingga tengah mendesain pelatihan untuk affiliate. Tidak hanya itu, Kemnaker juga menyediakan program untuk mencetak talenta siap kerja melalui pelatihan berbasis proyek (project based learning).

    “Jadi kami sadar tadi, karena industri kebutuhannya juga berubah. Yang sekarang dicari misalnya, orang yang bisa mengoperasikan secara smart, misalnya smart building, smart office, smart supply chain. Kemampuan dia untuk mengelola, mengoperasikan, memudahkan operasi sesuatu dengan gadget, internet of thing, elektronika industri, itu kita latih. Jadi, kita sudah meluluskan cukup banyak juga smart farming,” jelas dia.

    Seiring dengan itu, Yassierli mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk kapasitas balai pelatihan serta instruktur yang harus ditambah. Ia memastikan akan melakukannya secara bertahap, termasuk kerja sama dengan pemerintah daerah.

    Lihat juga Video Dampak Positif AI di Dunia Pendidikan: Skill Literasi Siswa Meningkat

    (rea/ara)

  • Menaker Sebut Pengangguran Turun, tapi Cari Kerja Masih Susah

    Menaker Sebut Pengangguran Turun, tapi Cari Kerja Masih Susah

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui mencari kerja di Indonesia masih susah. Kondisi ini terjadi di tengah turunnya angka pengangguran.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada konferensi pers Mei lalu, terdapat penurunan pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,76% untuk Februari 2025. Angka itu lebih rendah dibanding Februari 2024 saat TPT berada di level 4,82%.

    “Kalau kita bandingkan year on year dari Februari 2024-Februari 2025. Awalnya 4,82%, sekarang 4,76%. Itu kan tingkat penganggurannya. Sebenarnya turun. Walaupun saya tidak menutup mata bahwa banyak yang mengatakan ‘Kami sulit mencari pekerjaan’. Ya, itu juga suatu hal yang harus kami perhatikan,” ujar Yassierli di detikPagi, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2025).

    Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program prioritas yang dapat membuka lapangan pekerjaan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Yassierli menilai lapangan kerja dirancang dengan mengoptimalkan program prioritas pemerintah.

    Setiap program pemerintah dipastikan berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru. Lalu, dengan kehadiran Danantara diharapkan dapat meningkatkan investasi lebih besar sehingga menjadi sumber penciptaan lapangan kerja baru.

    “Kita pastikan dengan adanya Danantara. Awalnya ada sekian BUMN, masing-masing investasi sendiri tentu kecil kemampuannya. Ketika kemudian digabung menjadi satu, maka kemudian kemampuan untuk investasi besar. Sudah di-define 18 sampai ada 25 proyek hilirisasi. Ini yang nanti akan menjadi sumber menciptakan lapangan kerja,” imbuh dia.

    Kementerian Ketenagakerjaan sendiri mempunyai program Magang ke Luar Negeri bekerja sama dengan negara lain, seperti Jepang yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia.

    “Jadi ini kita buka sempat. Jadi dalam konteks pemagangan ini adalah mereka kita latih di sini dulu, kemudian dua tahun mereka mendapatkan exposure kerja di luar negeri, tapi sesudah itu dia harus kembali ke Indonesia, pemagang. Kita udah banyak mengirimkan tenaga yang konteksnya magang,” terangnya,

    Berikutnya, Yassierli juga menyoroti wirausaha. Merujuk pada beberapa penelitian, Yassierli menyebut ada banyak pekerjaan baru yang dapat ditopang dengan wirausaha, seperti affiliator, penasihat AI, hingga yang terkait IT.

    “Tadi kita bicara terkait dengan IT, kita bicara terkait dengan smart farming, kita bicara circular economy, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan hidup itu kan banyak yang kemudian bisa meng-create sesuatu yang baru. Di sinilah kami di Kementerian Ketenagakerjaan, kita mencoba menjadikan balai-balai itu sebagai talent and innovation hub. Jadi, tempat berkumpulnya para talenta-talenta, ayo sama-sama kita songsong peluang-peluang ini, kami akan memfasilitasinya nanti,” terang Yassierli.

    (rea/ara)

  • Menaker Beberkan Kondisi Ketenagakerjaan RI: Gaji Kecil-Kecelakaan Kerja Tinggi

    Menaker Beberkan Kondisi Ketenagakerjaan RI: Gaji Kecil-Kecelakaan Kerja Tinggi

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membeberkan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Tantangan tersebut di antaranya, tingginya angka kecelakaan kerja, gaji di bawah upah minimum, hingga outsourcing.

    “Sekarang banyak kasus upah dibayar upah minimum, cuti mereka tidak dapat, dan isu terkait outsourcing kecelakaan kerja masih tinggi. Ini adalah potret saat ini secara keseluruhan,” ujar Yassierli di detikPagi, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2025).

    Berbicara terkait ketenagakerjaan, Yassierli menilai tidak hanya membahas lapangan kerja saja, melainkan juga memastikan perlindungan serta kesejahteraan pekerja, termasuk menyediakan rekrutmen yang adil dan inklusif. Di sinilah, Kemnaker hadir memastikan perlindungan serta kesejahteraan pekerja Indonesia memadai melalui regulasi yang terhubung dengan industri.

    “Kami juga memastikan yang bekerja mendapatkan perlindungan sosial yang memadai, regulasi kita pastikan hubungan industrial baik, kesejahteraan terlindungi,” jelas Yassierli.

    Yassierli menekankan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berperan dalam mengambil tindakan bagi perusahaan yang tidak mematuhi peraturan. Kemnaker mempunyai fungsi sebagai mediator industri, apabila menerima laporan tentang suatu kasus, seperti gaji tidak dibayar, maka mediator datang baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.

    “Ketika selesai artinya terjadi solusi buat kasus ini. Kalau tidak, masuk lagi ke pengawas ketenagakerjaan. Mereka akan lakukan pemeriksaan sampai keluar nota pemeriksaan sampa nanti bisa berlanjut hukum. Itu yang kita bangun sekarang,” terang dia.

    Yassierli memastikan mediator serta pengawas Kemnaker hadir sehingga memberikan kepastian serta perlindungan ke pekerja Indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga terus melakukan perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari apresiasi yang didapatkan Indonesia dari Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO).

    “Mereka apresiasi bagaimana hubungan industrial yang semakin baik di Indonesia. Bagaimana pemerintah semakin respons regulasi. Kemudian kita berusaha harmonis. Kami punya kerja sama Lembaga Tripartit Nasional, ada pemerintah ada pengusaha ada buruh kita duduk bersama,” imbuh Yassierli.

    (rea/ara)

  • Cuti Bersama 18 Agustus 2025 bagi Pekerja Swasta Bersifat Fakultatif, Ini Artinya – Page 3

    Cuti Bersama 18 Agustus 2025 bagi Pekerja Swasta Bersifat Fakultatif, Ini Artinya – Page 3

    Bagi pekerja di sektor swasta, pelaksanaan 18 Agustus 2025 Cuti Bersama memiliki sifat fakultatif, yang berarti tidak wajib untuk diikuti. Perusahaan swasta memiliki kewenangan penuh untuk memutuskan apakah akan meliburkan karyawannya atau tetap beroperasi seperti biasa.

    Namun Menaker Yassierli tetap mengimbau perusahaan memberikan kesempatan kepada pekerja/buruh untuk ikut memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI pada tanggal tersebut.

    “Cuti bersama ini dimaksudkan untuk memperkuat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Kami berharap seluruh masyarakat, termasuk para pekerja/buruh, dapat berpartisipasi aktif memeriahkan peringatan HUT ke-80 RI,” ujar dia.

    Menaker menegaskan, meski cuti bersama bersifat fakultatif, perusahaan diimbau memberikan ruang seluas-luasnya bagi pekerja/buruh untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan perayaan.

    Terkait teknis pelaksanaannya, Yassierli meminta perusahaan dan pekerja/buruh membahasnya secara dialogis, sehingga peringatan HUT RI tetap semarak tanpa mengganggu kelancaran kegiatan usaha.

    “Kami ingin kemeriahan HUT ke-80 RI tetap terjaga, sambil memastikan dunia usaha dan industri tetap berjalan,” katanya.

    Yassierli menambahkan, peringatan Hari Proklamasi telah menjadi tradisi bangsa yang diwarnai berbagai kegiatan, seperti lomba, karnaval seni, dan aktivitas masyarakat lainnya. Tradisi ini, menurutnya, penting untuk terus dijaga sebagai sarana memupuk persatuan, kesatuan, dan rasa nasionalisme yang berdampak positif pada produktivitas kerja.

    “Peringatan HUT RI adalah momen bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat ini harus kita rawat agar Indonesia terus bergerak maju,” pungkasnya.

     

     

  • Kemnaker & Sampoerna Luncurkan Program Peduli PHK, Buka Peluang Baru bagi Pekerja Terdampak – Page 3

    Kemnaker & Sampoerna Luncurkan Program Peduli PHK, Buka Peluang Baru bagi Pekerja Terdampak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan menggelar program Peduli PHK di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (8/8/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memberikan solusi bagi pekerja atau buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk memberikan harapan baru bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan. “Ini adalah bentuk intervensi strategis agar pekerja/buruh terdampak tidak jatuh dalam ketidakpastian ekonomi. Kita berupaya memberikan harapan dan peluang baru,” ujar Menaker.

    Sebagai wujud komitmen, Menaker menyerahkan secara simbolis Manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) kepada perwakilan peserta pelatihan. JKP sendiri dirancang untuk memastikan hak-hak pekerja tetap terpenuhi melalui bantuan uang tunai, informasi pasar kerja, serta pelatihan kerja guna mempercepat proses penempatan kerja kembali.

    Perbesar

    Menaker Yassierli dalam peluncuran program Peduli PHK yang digelar di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Pasuruan, Jawa Timur…. Selengkapnya

    Kegiatan Peduli PHK di Pasuruan ini dirancang secara menyeluruh dengan tiga agenda utama yang saling terintegrasi.

    Agenda pertama adalah pelatihan kewirausahaan yang diikuti oleh 200 pekerja/buruh terdampak PHK. Selama dua hari, para peserta dibekali keterampilan teknis melalui program upskilling dan reskilling, serta diberikan motivasi dan pengetahuan praktis untuk menciptakan usaha mandiri.

    Pelatihan tersebut juga menghadirkan pelaku UMKM sukses sebagai narasumber, sehingga peserta dapat berinteraksi langsung dan belajar dari pengalaman nyata di dunia usaha. Sebagai tindak lanjut, sebanyak 25 peserta terbaik akan mendapatkan pendampingan bisnis selama satu bulan setelah pelatihan.

    Selain pelatihan kewirausahaan, program ini juga mencakup aspek kesejahteraan pekerja melalui pelayanan Keluarga Berencana (KB) di tempat kerja. Agenda kedua ini merupakan kolaborasi antara Kemnaker, BKKBN, dan PT HM Sampoerna Tbk., yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan kesehatan reproduksi para pekerja/buruh. Langkah ini dinilai strategis karena berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan produktivitas jangka panjang.

    Perbesar

    Menaker Yassierli dalam peluncuran program Peduli PHK yang digelar di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Pasuruan, Jawa Timur…. Selengkapnya

    Sebagai pelengkap dari dua agenda sebelumnya, agenda ketiga berfokus pada aspek hubungan industrial melalui peluncuran buku “Penerapan Hubungan Industrial Pancasila Berdasarkan Falsafah Tiga Tangan”. Buku tersebut disusun sebagai panduan praktis bagi perusahaan dalam membangun hubungan kerja yang harmonis dan berkelanjutan dengan menekankan nilai-nilai gotong royong, kemitraan, dan keadilan sosial sesuai falsafah Pancasila.

    Menaker menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung ketahanan tenaga kerja di tengah dinamika ketenagakerjaan. Ia juga memberikan apresiasi kepada PT HM Sampoerna Tbk., BPJS Ketenagakerjaan, dan BKKBN atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

    “Saya berharap semangat kolaborasi ini menjadi contoh yang bisa direplikasi oleh perusahaan dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.