Kementrian Lembaga: Mabes Polri

  • Pramono Lihat Banjir dari Heli: Jakarta Mulai Normal Lagi

    Pramono Lihat Banjir dari Heli: Jakarta Mulai Normal Lagi

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri meninjau banjir melalui udara menggunakan helikopter. Pramono menyebut kondisi Jakarta sudah kembali normal.

    “Permukaan air Manggarai sekarang sudah turun menjadi 600 cm dan untuk itu Jakarta sudah siaga 4, artinya alhamdulillah bahwa kemarin yang sempat 850 sekarang sudah 600. Dan kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).

    Di sisi lain, dia mengatakan masih ada beberapa wilayah Jakarta yang rawan terhadap banjir. Oleh karena itu pihaknya akan segera melakukan normalisasi Sungai Ciliwung.

    “Kemudian tadi yang ada beberapa hal yang nanti akan kita segera tindak lanjuti dan selesaikan, terutama untuk normalisasi sungai Ciliwung yang ada di Pengadegan, Cawang dan Bidara Cina,” ujarnya.

    Pramono menyebut luapan Sungai Ciliwung menjadi penyebab banjir besar di wilayah Jakarta. Terlebih jika curah hujan tinggi.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Dia meminta jajarannya Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk segera menindaklanjuti. Salah satunya pembebasan lahan di sekitar sungai Ciliwung.Pihaknya juga berencana berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk pembebasan lahan di sekitar sungai.

    “Dengan demikian, tadi saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera menindak lanjuti, terutama untuk pembebasan lahan dan sebagainya. Kalau memang harus kita berkoordinasi dengan Kementerian ATR, BPN, kami segera akan melakukan,” sambungnya.

  • Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius Megapolitan 6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    menyatakan, kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir yang melanda beberapa hari terakhir.
    Pernyataan tersebut disampaikan Pramono usai meninjau lokasi banjir dengan menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025).
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono di lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
    Pramono juga memantau kondisi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, yang sebelumnya berstatus siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), kini telah turun menjadi siaga 4 dengan ketinggian air 600 sentimeter (cm), berkurang dari 850 cm sebelumnya.
    Gubernur Jakarta itu memerintahkan percepatan normalisasi Sungai Ciliwung di Pengadegan, Cawang, dan Bidara Cina untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
    “Karena itulah yang kemudian kemarin memberikan dampak banjir yang luar biasa ketika di atas intensitas atau pun curah hujannya tinggi dan itu akan kita tangani,” ungkap Pramono.
    Meskipun Jakarta berangsur pulih, Pramono mengungkapkan, wilayah Bekasi masih menghadapi masalah serius akibat banjir, terutama di kawasan Babelan.
    Ia menyebutkan, hampir semua rumah warga di sana masih terendam banjir.
    “Dari tinjauan tadi, malah Bekasi sampai hari ini masih serius. Ya, di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius,” kata Pramono.
    Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam kebakaran, toilet portabel, hingga mobil pengangkut sampah.
    Selain itu, lebih dari 200 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga dikerahkan untuk membantu penanganan banjir.
    “Kami juga memberikan bantuan beras dan lauk-lauk kepada Bekasi, karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung pantau banjir Jakarta pakai helikopter milik Polri

    Pramono Anung pantau banjir Jakarta pakai helikopter milik Polri

    Saya ingin mengumumkan  permukaan air Manggarai sekarang sudah turun menjadi 600 cm

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memantau kondisi banjir di berbagai lokasi Jakarta dari udara memakai helikopter milik Polri.

    Helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 itu lepas landas pukul 08.30 dan kembali pukul 09.19 WIB. Pada kesemaptan tersebut Pramono ditemani Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Erdi Chaniago, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta Maruli Sijabat, dan Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin.

    “Saya ingin mengumumkan permukaan air Manggarai sekarang sudah turun menjadi 600 cm dan untuk itu Jakarta sudah siaga 4. Artinya Alhamdulillah bahwa kemarin yang sempat 850 sekarang sudah 600 cm,” kata Pramono saat dijumpai di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.

    Lebih lanjut Pramono menjelaskan jika dilihat dari atas, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali.

    Kemudian berdasarkan hasil pantauan tersebut, akan ada beberapa hal yang nanti akan segera ditindak lanjuti dan diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

    “Terutama untuk normalisasi Sungai Ciliwung yang ada di Pangadegan, Cawang, dan Bidara Cina. Karena itulah yang kemudian kemarin memberikan dampak banjir yang luar biasa ketika di atas intensitas atau pun curah hujannya tinggi dan itu akan kita tangani,” kata Pramono.

    Pramono juga menyampaikan jika penanganan banjir harus berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) maka Pemprov DKI Jakarta segera akan melakukannya.

    Di sisi lain, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih menjelaskan patroli udara tadi tak hanya memantau Jakarta saja tetapi juga Pondok Gede, Jati Asih, hingga Babelan.

    Dia mengatakan hari ini sebanyak 200 personel Polairud (Kepolisian Perairan dan Udara) dikerahkan. Meski beberapa wilayah sudah surut, namun personel yang diterjunkan tetap ingin membantu pascabanjir. Sebab akibat banjir kemarin banyak rumah yang rusak, perabotan pecah, dan kerugian lainnya.

    Yasin mengatakan Polairud akan membantu warga yang menjadi korban banjir di beberapa ruas Kota Jakarta, yang kondisinya saat ini sudah mulai surut.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Naik Helikopter, Pramono Anung Tinjau Banjir dari Udara Megapolitan 6 Maret 2025

    Naik Helikopter, Pramono Anung Tinjau Banjir dari Udara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    meninjau kondisi banjir dengan menggunakan helikopter pada Kamis (6/5/2025).
    Peninjauan ini dilakukan dari Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan dimulai sekitar pukul 08.20 WIB.
    Dalam pantauan
    Kompas.com
    , Pramono tiba di lokasi mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jaket abu-abu.
    Ia terlihat berjalan menuju area landasan helikopter sambil menyapa awak media.
    “Mau pantau kondisi banjir di Jakarta. Enggak ikut?” tanya Pramono kepada wartawan di lokasi.
    Selama peninjauan, Pramono didampingi oleh beberapa pejabat, termasuk Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jakarta, Ika Agustin Ningrum; Sekretaris Pelaksana
    BPBD Jakarta
    , Marulitua Sijabat; Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih; dan Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
    Sebelum lepas landas, Pramono berjanji akan memberikan keterangan kepada media setelah peninjauan selesai.
    “Habis ini ya untuk
    doorstop
    . Kemungkinan keliling 20 menit,” ujarnya.
    Helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 yang ditumpangi Pramono lepas landas sekitar pukul 08.30 WIB untuk memantau beberapa titik rawan banjir di Jakarta.
    Sebelumnya, ratusan rukun tetangga (RT) di Jakarta tergenang banjir sejak Senin (3/5/2025) akibat curah hujan yang tinggi.
    Namun, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per Rabu (5/5/2025) pukul 23.00 WIB, seluruh genangan di wilayah Jakarta telah dinyatakan surut.
    “BPBD mencatat hingga Rabu (05/03) pukul 23.00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan.
    Meskipun banjir telah surut, BPBD Jakarta tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir yang mungkin terjadi.
    Masyarakat juga diminta untuk segera menghubungi nomor darurat 112 yang beroperasi 24 jam secara gratis dalam situasi mendesak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baharkam Polri Terjunkan 200 Personel Bantu Evakuasi Banjir di Bekasi

    Baharkam Polri Terjunkan 200 Personel Bantu Evakuasi Banjir di Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemelihara Keamanan (Korpolairud Baharkam) Polri mengerahkan 200 personel untuk membantu evakuasi banjir di Bekasi hingga Jakarta.

    Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Yassin Kosasih mengatakan ratusan personel itu disebar di 8 titik di antaranya Perumahan Jati Rasa, Jati Asih, Pondok Gede Permai, dan Kebon Pala.

    “Hari ini ada 200 personel, kami upayakan besok juga 200 personel ditambah, juga dilengkapi dengan peralatan [SAR],” ujarnya di Mako Korpolairud Baharkam Polri, Rabu (5/3/2025).

    Dia menambahkan, berdasarkan pantauan sementara hingga saat ini kondisi wilayah Babelan, Bekasi masih terendam banjir. Di samping itu, menurutnya, personel di wilayah tersebut masih terbilang minim.

    Oleh karena itu, Yassin menyatakan bahwa pihaknya akan mengarahkan personel hingga alat SAR tambahan untuk membantu penanganan di Babelan, Bekasi.

    “Daerah Babelan ini nanti akan menjadi prioritas kita untuk mengerahkan personel dan peralatan karena terlihat rumah-rumah masih banyak yang terendam,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk membantu penanganan banjir tersebut.

    “Di antaranya ada Polda Jawa Barat, kemudian juga Polda Metro dan kemudian juga dari satuan yang ada di Mabes Polri, ada Polairud, kemudian ada Korps Brimob, Korps Sabhara, dan tentunya Korlantas,” tutur Trunoyudo.

  • 2
                    
                        Karier AKBP Fajar Sebelum Ditangkap karena Kasus Pencabulan Anak dan Narkoba
                        Regional

    2 Karier AKBP Fajar Sebelum Ditangkap karena Kasus Pencabulan Anak dan Narkoba Regional

    Karier AKBP Fajar Sebelum Ditangkap karena Kasus Pencabulan Anak dan Narkoba
    Editor
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)
    Fajar Widyadharma Lukman
    ditangkap aparat Propam Mabes Polri terkait dugaan penggunaan narkoba dan pencabulan anak di bawah umur pada 20 Februari 2025.
    Saat ditangkap, AKBP Fajar sedang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Kini, dia sudah nonaktif menjabat sebagai
    Kapolres Ngada
    . Posisinya untuk sementara digantikan oleh Wakapolres Ngada Kompol Mei Charles Sitepu.
    Berdasarkan catatan
    Kompas.com
    , AKBP Fajar yang lulus Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tahun 2011 pernah menduduki sejumlah jabatan penting dalam kepolisian.
    Ia menjabat sebagai Kapolres Ngada sejak Juni 2024. Sebelum itu, ia menjabat sebagai Kapolres Sumba Timur pada 2022 dan Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT pada 2021.
    Sebelum bertugas di NTT, AKBP Fajar menjabat Wakil Kepala Polres Cirebon pada 2018 dan Wakil Kepala Polres Indramayu pada 2019.
    Saat menjabat sebagai Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar aktif dalam kampanye melawan perdagangan orang di wilayah Kabupaten Sumba Timur.
    Pada 5 Juni 2023, ia aksi turun ke jalan sambil membagikan pamflet yang mengedukasi masyarakat mengenai bahaya tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 
    “NTT jadi daerah yang cukup tinggi penyumbang TKI melalui jalur ilegal, bahkan ada yang pulang tinggal nama atau meninggal dunia,” ungkap Fajar kepada
    Kompas.com
    saat itu.
    Berdasarkan hasil tes urine, AKBP Fajar dinyatakan positif menggunakan narkoba. Hal ini diungkap oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar (Kombespol) Hendry Novika Chandra.
    “Yang bersangkutan kemarin hasil pemeriksaan dari hasil tes urine sudah dinyatakan positif penggunaan narkoba,” kata Hendry kepada wartawan di Kupang pada Selasa (4/3/2025).
    Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
    “Sementara yang dapat kami terima baru hasil tes urinenya, sedangkan untuk kasus lainnya masih pendalaman,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Tes Urine Kapolres Ngada AKBP Fajar, Positif Pakai Narkoba Jenis Sabu – Halaman all

    Hasil Tes Urine Kapolres Ngada AKBP Fajar, Positif Pakai Narkoba Jenis Sabu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Ngada – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmadja, dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan oleh Mabes Polri.

    Saat ini, AKBP Fajar masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Divisi Propam Mabes Polri.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, Komisaris Besar Henry N Chandra, mengungkapkan informasi tersebut saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 4 April 2025.

    “Saat ini, AKBP Fajar masih dalam pemeriksaan di Divisi Propam Mabes Polri. Hasil tes urine sudah dinyatakan positif penggunaan narkoba,” jelas Kombes Henry.

    Lebih lanjut, Kombes Henry menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

    “Untuk kasus yang lain masih dalam pendalaman,” tambahnya.

    Kombes Henry menegaskan bahwa Polri mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam setiap pemeriksaan.

    “Polri akan menindak siapa pun yang melanggar hukum. Siapa pun akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai peraturan hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau seluruh anggota kepolisian di Polda NTT untuk menjaga marwah institusi.

    “Kita imbau kepada teman-teman di Polda NTT untuk berpegang teguh pada nilai Tri Brata dan Catur Prasetya serta tetap dekat dengan masyarakat,” pungkasnya.

    Kronologi Penangkapan

    AKBP Fajar Widyadharma Lukman dilaporkan ditangkap oleh tim Mabes Polri di Bajawa, Flores, NTT, pada Kamis, 2 Februari 2025, diduga terkait kasus penyalahgunaan narkoba dan pornografi.

    Penangkapan ini baru diumumkan lebih dari sepuluh hari setelah kejadian, dan rincian mengenai kronologi serta motif masih ditutup rapat oleh pihak kepolisian.

    Kapolda NTT, Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, mengonfirmasi bahwa AKBP Fajar telah diamankan oleh tim Mabes Polri.

    Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai alasan pemeriksaan, Kapolda enggan memberikan rincian.

    “Kami belum tahu. Tunggu hasil pemeriksaan,” ujarnya saat bergegas naik ke mobil.

    (Pos-Kupang.com/Paulinus Irfan Budiman)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 2 Kasus Serius yang Seret Kapolres Ngada AKBP Fajar, Positif Narkoba hingga Dugaan Asusila – Halaman all

    2 Kasus Serius yang Seret Kapolres Ngada AKBP Fajar, Positif Narkoba hingga Dugaan Asusila – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngada, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman, diduga terlibat dalam dua kasus serius.

    Yakni penyalahgunaan narkoba hingga kasus dugaan asusila atau pencabulan anak di bawah umur.

    Pada Selasa (4/3/2025), AKBP Fajar dinyatakan positif narkoba jenis sabu-sabu.

    Hal tersebut diketahui dari hasil tes urine yang dilakukannya terkait dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus narkoba.

    Kombes Henry Novika, Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), mengonfirmasi AKBP Fajar memang terdeteksi positif sabu.

    “Hasil tes urine menunjukkan positif sabu-sabu (ss),” ujar Henry dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa.

    Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah-langkah pemeriksaan yang dilakukan oleh Propam Polri terhadap AKBP Fajar.

    Terkait lokasi dan kronologi penggunaan narkoba oleh AKBP Fajar, Hendry mengaku belum memperoleh informasi lebih lanjut.

    “Sementara yang dapat kita terima baru hasil tes urinenya. Sedangkan untuk kasus lainnya masih dalam pendalaman,” ucap Hendry.

    Kasus yang melibatkan AKBP Fajar ini juga menjadi semakin kompleks dengan adanya dugaan keterlibatan Kapolres Ngada tersebut dalam kasus asusila. 

    Sebelumnya, AKBP Fajar telah diamankan oleh aparat Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri pada 20 Februari 2025 karena kasus asusila itu.

    Penangkapan tersebut juga didampingi oleh Pengamanan Internal (Paminal) Polda NTT. 

    Namun, hingga kini, Polda NTT belum memberikan informasi lebih rinci mengenai kasus tersebut. 

    “Diamankan oleh Propam Mabes Polri yang didampingi Paminal Polda NTT pada 20 Februari 2025,” ungkap Hendry.

    Saat ini, AKBP Fajar masih menjalani pemeriksaan intensif di Propam Mabes Polri. 

    Jika terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana lainnya, Hendry memastikan akan ada tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. 

    Proses hukum terhadap Fajar akan mengacu pada ketentuan disiplin serta kode etik profesi Polri.

    Sebagai informasi, kini AKBP Fajar diketahui telah dinonaktifkan dari jabatannya.

    Posisinya digantikan oleh Kompol Mei Charles Sitepu yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolres Ngada.

    Kompolnas Harap Proses Hukum Bisa Berjalan Cepat dan Transparan

    Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, turut mendesak agar proses hukum berjalan cepat dan transparan. 

    “Kami berharap kasus ini langsung lanjut secara simultan ke pidana, satu soal narkobanya dicek apakah betul atau tidak,” katanya kepada wartawan, Selasa.

    Selain itu, Kompolnas juga menegaskan pentingnya tindakan tegas dari Propam Polri untuk memastikan pelanggaran oleh anggota Polri tidak dibiarkan begitu saja.

    “Tidak tinggal diam, langsung aktif bergerak terus memproses pelanggaran dan potensi kejahatan yang dilakukan,” tambah Choiri.

    Pasalnya, langkah tegas ini dianggap perlu agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    Sehingga, kepercayaan publik terhadap institusi Polri juga tetap terjaga.

    Selain penyelidikan pidana terkait narkoba, AKBP Fajar juga kemungkinan akan menghadapi hukuman terkait pelanggaran kode etik dan disiplin Polri. 

    (Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila) (Kompas.com)

  • Hasil Tes Urine Kapolres Ngada AKBP Fajar, Positif Pakai Narkoba Jenis Sabu – Halaman all

    RekamJejak Kapolres Ngada AKBP Fajar, Jebolan Akpol 2004 Positif Sabu, Ditangkap Propam Mabes Polri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah ditangkap Propam Mabes Polri, Kamis (20/2/2025).

    Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol Henry Novika Chandra.

    “Berdasarkan pemeriksaan atau tes urin oleh Divisi Propam Mabes Polri, bersangkutan positif gunakan narkoba,” kata Henry, Selasa (4/3/2025), dikutip dari TribunNgada.com.

    Henry menjelaskan, kasus AKBP Fajar ini ditangani oleh Divisi Propam Mabes Polri.

    Meski demikian, pihaknya baru menerima laporan terkait hasil pemeriksaan urine.

    Sementara itu, dugaan keterlibatan dalam kasus lainnya masih dalam proses pendalaman oleh tim Mabes Polri.

    “Penangkapan dan pemeriksaan dilakukan langsung oleh Mabes Polri. Kami baru menerima hasil pemeriksaan urin saja,” ujar Henry.

    Tes urine yang dilakukan terkait dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus narkoba tersebut menunjukkan hasil positif, Selasa (4/3/2025)

    Lantas, seperti apakah rekam jejak AKBP Fajar Widyadharma Lukman? Berikut profil lengkap Kapolres Ngada tersebut.

    AKBP Fajar Widyadharma Lukman adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004.

    Di Akpol, ia satu angkatan dengan eks Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro dan mantan Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko.

    Karier AKBP Fajar pun juga telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

    Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah ia emban.

    AKBP Fajar tercatat pernah menjabat sebagai Wakapolres Cirebon pada 2018.

    Selain itu, ia juga sempat menempati posisi jabatan sebagai Wakapolres Indramayu pada 2019.

    Karier AKBP Fajar Widyadharma Lukman makin cemerlang tatkala ia didapuk sebagai Kabag Bin Opsnal Ditresnarkoba Polda NTT pada 2021.

    Satu tahun kemudian, jebolan Akpol 2004 tersebut diangkat untuk menjabat sebagai Kapolres Sumba Timur.

    Baru setelah itu AKBP Fajar diutus menjadi Kapolres Ngada pada Juni 2024.

    Tak hanya kasusnya yang menjadi sorotan, laporan harta kekayaan Fajar yang baru menjadi Kapolres Ngada sejak Juni 2024 dinilai tidak wajar.

    Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta yang dilaporkan hanya Rp14 juta pada pelaporan terakhir tepatnya pada 31 Desember 2023, saat menjabat Kapolres Sumba Timur.

    Menurut LHKPN, AKBP Fajar hanya memiliki kekayaan sebanyak Rp14 juta dan tidak mempunyai rumah maupun kendaraan.

    Aset yang dimiliki hanya kas dan setara kas senilai Rp14 juta, sesuai jumlah kekayaannya.

    AKBP Fajar tercatat tidak mempunyai utang, sehingga nilai kekayaannya tak berkurang.

    Meski demikian, untuk LHKPN 31 Desember 2022, AKBP Fajar diketahui punya harta senilai Rp103 juta.

    Aset yang dimilikinya adalah sebuah mobil Honda CRV tahun 2008 senilai Rp90 juta, serta kas dan setara kas sebanyak Rp13 juta.

    Berikut data pelaporan LHKPN AKBP Fajar tertanggal 31 Desember 2023:

    I. DATA HARTA 

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 0

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 0

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

    D. SURAT BERHARGA Rp 0

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 14.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp 0

    Sub Total Rp 14.000.000

    II. HUTANG Rp 0

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp 14.000.000.

    Sementara berdasarkan data Pelaporan LHKPN pada 31 Desember 2022, AKBP Fajar tercatat punya harta kekayaan sebesar Rp 103 juta. Berikut rinciannya:

    I. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 0

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 90.000.000

    1. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2008, LAINNYA Rp 90.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

    D. SURAT BERHARGA Rp 0
     
    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 13.000.000

    F. HARTA LAINNYA Rp 0

    Sub Total Rp 103.000.000

    II. HUTANG Rp 0

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp 103.000.000.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Diperiksa Mabes Polri, Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Positif Gunakan Narkoba

    (Tribunnews.com/Rakli/Reynas Abdila/Eko Sutriyanto) (TribunNgada.com)

  • Polda NTT : Kapolres Ngada Positif Pakai Sabu

    Polda NTT : Kapolres Ngada Positif Pakai Sabu

    Bisnis.com, JAKARTA–Kapolres Ngada NTT AKBP Fajar Widyadharma Lukman terbukti memakai narkotika jenis sabu-sabu.

    Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda NTT Kombes Polisi Henry Novika Chandra saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.

    Henry mengatakan bahwa Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman telah melakukan tes urin dan hasilnya positif memakai narkotika jenis sabu.

    “Hasil tes urin positif menggunakan narkotika jenis sabu sabu,” tuturnya.

    Sebelumnya Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri menangkap Kapolres Ngada NTT AKBP Fajar Widyadharma Lukman atas kasus narkoba dan pelecehan anak. 

    Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra mengatakan bahwa oknum Polisi itu kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Propam Mabes Polri terkait dua perkara tersebut. 

    “yang bersangkutan kini tengah menjalani pemeriksaan di Propam Mabes Polri,” tutur Henry saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (3/3/2025). 

    Dia menjelaskan jika dari pemeriksaan itu Kapolres Ngada terbukti melakukan tindak pidana, maka Polda NTT tidak akan segan memberikan sanksi tegas Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

    “Sampai saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Mabes Polri,” katanya. 

    Dia mengimbau kepada seluruh anggota Polda NTT untuk tidak melakukan tindak pidana dalam bentuk apapun.

    “Kami juga menekankan kepada seluruh anggota Polri agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Tribrata dan Caturprasetya dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.