Kementrian Lembaga: Mabes Polri

  • Marak Beras Oplosan, Pemerintah Hanya Akan Izinkan 2 Jenis Beras

    Marak Beras Oplosan, Pemerintah Hanya Akan Izinkan 2 Jenis Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah berencana hanya mengizinkan dua jenis beras yang boleh diperjualbelikan di pasaran, menyusul maraknya praktik manipulasi dan pengoplosan beras yang meresahkan masyarakat.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan rencana ini muncul akibat banyaknya temuan dari Kementerian Pertanian hingga Satgas Pangan mengenai penyalahgunaan tata niaga beras yang tidak sesuai mutu.

    “Beras nanti kita akan buat tidak lagi premium atau medium (klasifikasinya), beras ya beras saja. Ada beras dan satu lagi namanya yaitu beras khusus,” ujar Zulkifli Hasan seusai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jumat (25/7/2025).

    Menurut Zulhas, jenis pertama adalah beras umum, yakni produk dari petani lokal yang mendapat subsidi pemerintah, termasuk subsidi pupuk dan irigasi. Jenis kedua adalah beras khusus, yakni beras yang memiliki sertifikasi dari pemerintah seperti beras basmati, ketan, atau japonica.

    “Beras khusus itu yang diberikan sertifikasi oleh pemerintah semisal basmati, beras ketan, atau japonica. Bukan premium atau medium karena berasnya itu-itu saja. Beras khusus ini berdasarkan jenisnya,” ujarnya.

    Ia menambahkan, perbedaan harga yang mencolok antara beras premium dan medium saat ini sering kali hanya karena kemasan, bukan mutu isinya.

    Sementara itu, Satgas Pangan menemukan modus pengoplosan beras yang dilakukan sejumlah oknum pengusaha. Mereka memanfaatkan teknologi mesin modern hingga metode manual untuk mencampur beras dan mengatur kualitas pecahan sesuai keinginan pasar.

    Kasatgas Pangan, Brigjen Pol Helfi Assegaf, menjelaskan teknologi modern memungkinkan pengaturan kualitas beras hanya dengan menekan tombol tertentu.

    “Yang teknologinya modern itu memang by setting. Apabila beras ini saya bikin pecahan 15%, tinggal ditekan tombol angka 1 dan 5. Artinya niat jahatnya sudah terlihat di situ,” ungkap Helfi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (24/7/2025).

  • Kejagung Pastikan Pengusutan Beras Oplosan Tak Tumpang Tindih dengan Polri

    Kejagung Pastikan Pengusutan Beras Oplosan Tak Tumpang Tindih dengan Polri

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan bakal berkoordinasi agar pengusutan kasus dugaan beras premium oplosan berdasarkan standar pemerintah.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI Anang Supriatna mengatakan koordinasi itu dilakukan dengan Polri hingga TNI.

    “Oleh karena itu, perlunya komunikasi dan koordinasi [agar tidak tumpang tindih],” ujar Anang di Kejagung, dikutip Jumat (25/7/2025).

    Dia menambahkan, kasus ini ditangani oleh Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgassus P3TPK) di bawah naungan Jampidsus Kejagung RI.

    Satuan ini dipastikan bakal berkoordinasi dengan Satgas Pangan dari Mabes Polri dan Gugus Ketahanan Pangan dari TNI.

    “Satgassus P3TPK Gedung Bundar ini akan melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan Satgas Pangan dari Mabes Polri dan Gugus Ketahanan Pangan dari TNI,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, salah satu faktor korps Adhyaksa ikut menindak polemik beras ini lantaran diminta Presiden Prabowo Subianto. Sejauh ini, penyidik baru akan memanggil enam produsen di tahap penyelidikan.

    Enam produsen ini yaitu PT Wilmar Padi Indonesia, PT Food Station, PT Belitang Panen Raya, PT Unifood Candi Indonesia, PT Subur Jaya Indotama, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa). Pemanggilan ini bakal dimulai pada Senin (28/7/2025).

  • 3 Produsen Diduga Oplos Beras Premium

    3 Produsen Diduga Oplos Beras Premium

    Jakarta, Beritasatu.com – Satgas Pangan Polri mengungkap temuan mencengangkan dalam kasus dugaan beras oplosan. Hasil investigasi terbaru menunjukkan adanya tiga produsen beras yang diduga melakukan pelanggaran terhadap tata niaga penjualan beras dengan memproduksi lima merek beras premium yang tidak sesuai standar mutu.

    Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf menyebutkan bahwa temuan tersebut berasal dari pengujian laboratorium terhadap sejumlah sampel beras bermerek. Uji dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pascapanen Pertanian.

    “Sampai hari ini, kami telah menguji sembilan merek beras, dan lima di antaranya sudah keluar hasilnya. Kelimanya merupakan beras premium yang tidak memenuhi standar mutu,” ujar Helfi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (24/7/2025).

    Pemeriksaan Saksi hingga Penyitaan Gudang

    Setelah hasil laboratorium menunjukkan anomali kualitas, Satgas Pangan segera melakukan pelaporan resmi. Proses penyidikan pun dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi, termasuk ahli perlindungan konsumen untuk memperkuat dasar hukum.

    Dari hasil penyidikan tersebut, polisi mengidentifikasi tiga produsen yang bertanggung jawab atas lima merek beras premium bermasalah. Satgas Pangan kemudian melakukan upaya paksa berupa penggeledahan, penyitaan, dan penyegelan terhadap beberapa lokasi. Lokasi yang disasar meliputi:

    Gudang PT FS di Jakarta TimurGudang PT FS di Subang, Jawa BaratKantor dan gudang PT PIN di Serang, BantenPasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur

    “Penyidik telah menyita barang bukti dari tempat produksi, gudang, ritel, hingga kantor perusahaan,” terang Helfi.

    Label Premium, Isi Beras Campuran

    Menurut Helfi, modus yang digunakan para pelaku terbilang rapi namun menyesatkan. Mereka telah mencetak kemasan plastik dengan label premium sejak awal, lalu mengisinya dengan beras dari berbagai jenis dan mutu rendah tanpa pemeriksaan ulang.

    “Para pengusaha ini sudah memesan kemasan dengan komposisi tertentu. Tapi isinya ternyata tidak sesuai. Mereka mencampur jenis beras apa pun lalu langsung dikemas dan dijual,” jelasnya.

    Praktik ini dilakukan secara tradisional/manual, tanpa kontrol kualitas akhir, dan bertujuan menciptakan kesan premium di mata konsumen meski isinya jauh dari mutu yang dijanjikan.

    Satgas Pangan menegaskan komitmennya menindak tegas segala bentuk praktik curang yang merugikan konsumen. Kasus ini akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penelusuran aset dan pelaku usaha lainnya yang terlibat.

  • Satgas Pangan Bongkar Modus Pengoplosan Beras

    Satgas Pangan Bongkar Modus Pengoplosan Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan kembali mengungkap praktik curang yang merugikan masyarakat. Dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Kamis (24/7/2025) Kasatgas Pangan Brigjen Pol Helfi Assegaf membeberkan bagaimana sejumlah oknum pengusaha dengan sengaja melakukan pengoplosan beras, baik dengan teknologi modern maupun cara manual.

    Menurut Helfi, praktik ini tidak hanya menipu konsumen, tetapi juga memperlihatkan adanya unsur kesengajaan yang kuat. Para pelaku menggunakan mesin canggih yang bisa mengatur kadar pecahan beras hanya dengan menekan tombol.

    “Yang teknologinya modern itu memang by setting. Bila beras ini saya bikin pecahan 15%, tinggal ditekan tombol angka 1 dan 5. Artinya niat jahatnya sudah terlihat di situ,” ujar Helfi.

    Niat Jahat Terbukti lewat Teknologi dan Kemasan

    Helfi menegaskan, dengan teknologi mesin seperti itu, para pelaku tidak bisa lagi beralasan tidak tahu atau tidak sengaja mengoplos beras. Mesin modern yang digunakan memang dirancang untuk mengatur komposisi beras sesuai keinginan pengusaha.

    Selain teknologi, modus tradisional pun tak kalah licik. Dalam pengoplosan manual, para pelaku memesan kemasan beras premium palsu lengkap dengan komposisi yang tidak sesuai isi. Mereka menulis label premium, namun isi beras berasal dari berbagai jenis dan kualitas tanpa pemeriksaan ulang.

    “Ditulis premium, isinya komposisi begini, dari awal niatnya sudah begitu. Sementara beras yang dimasukkan, kualitas dari jenis apa saja,” jelasnya.

    Penyitaan 201 Ton Beras Oplosan Berbagai Merek

    Dalam operasi ini, Satgas Pangan berhasil menyita total 201 ton beras oplosan dalam kemasan premium dari berbagai merek. Sebanyak 39.036 kemasan lima kilogram dan 2.304 kemasan dua setengah kilogram diamankan sebagai barang bukti.

    Helfi menekankan, penyitaan ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan dan bukan penarikan stok dari pasar. Ia memastikan bahwa pasokan beras untuk masyarakat tetap aman dan tidak terganggu.

    “Penanganan perkara, kita ambil penyisihan barang bukti untuk kita sita sebagai proses penyidikan. Jadi barang (beras) tidak akan mengalami masalah,” tegasnya.

    Pengungkapan modus oplosan beras ini menjadi peringatan serius atas praktik kecurangan yang semakin canggih dan terencana. Dari penggunaan mesin otomatis hingga manipulasi kemasan, oknum pengusaha telah menunjukkan niat jahat dalam merusak kepercayaan konsumen dan pasar pangan nasional.

  • Ada pengalihan lalu lintas saat pelantikan perwira TNI-Polri besok

    Ada pengalihan lalu lintas saat pelantikan perwira TNI-Polri besok

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengalihkan arus lalu lintas sejumlah ruas jalan saat acara pelantikan Prasetya Perwira TNI-Polri tahun 2025 di Istana Merdeka pada Rabu (23/7).

    “Besok akan ada pengalihan ruas Jalan Merdeka Utara dan Jalan Veteran III,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Komarudin menjelaskan pengalihan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya tamu undangan yang akan menghadiri giat tersebut.

    “Pengalihan dimulai pukul 07.00 – 11.00 WIB,” katanya.

    Sementara itu, acara pelantikan tersebut akan dimulai pada pukul 09.00 WIB di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

    Sebagai informasi, terdapat 2.000 calon perwira remaja (capaja) yang menjadi peserta pembekalan. Adapun Upacara Prasetya Perwira (Praspa) para Capaja ini akan dilaksanakan pada 23 Juli 2025.

    Beberapa pejabat utama Mabes Polri yang turut mendampingi Kapolri, yakni Irwasum Komjen Pol. Dedi Prasetyo, Kalemdiklat Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana, As SDM Kapolri Irjen Pol. Anwar, Kadiv Propam Irjen Pol. Abdul Karim, dan Kadiv Humas Irjen Pol. Sandi Nugroho.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, terdapat 827 calon perwira remaja (capaja) dari Akademi Militer (Akmil), 433 capaja dari Akademi Angkatan Laut (AAL), 293 capaja dari Akademi Angkatan Udara (AAU), dan 447 capaja dari Akademi Kepolisian (Akpol).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi periksa empat saksi untuk temukan penyebab ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Polisi periksa empat saksi untuk temukan penyebab ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi memeriksa empat saksi untuk mendalami penyebab ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg) di Jalan Wijaya Kusuma RT 04/RW 07, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) sekitar pukul 07.40 WIB.

    “Tim reserse kriminal (reskrim) telah memeriksa empat saksi untuk mengklarifikasi kejadian ledakan tabung gas di rumah tersebut,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Jakarta Timur, Senin.

    Sutikno menyebut, ledakan diduga berasal dari kebocoran gas. Namun, kepastian penyebabnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    “Tadi sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pertama, kita akan terus selidiki lebih lanjut lagi,” ujar Sutikno.

    Selain itu, penyelidikan lanjutan akan melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Rencananya, olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan akan dilakukan pada Selasa (22/7).

    Akibat ledakan tersebut, seorang penghuni rumah mengalami luka bakar bagian wajah. Korban luka diketahui bernama Samarni (74) dan saat ini sedang menjalani perawatan di RS Islam Pondok Kopi.

    “Alhamdulillah kondisi korban dalam keadaan sehat, hanya mengalami luka bakar di bagian wajah,” ucap Sutikno.

    Sutikno mengimbau, warga untuk lebih waspada terhadap penggunaan tabung gas dan segera melapor jika mencium bau gas mencurigakan di lingkungan sekitar.

    Diketahui, dua rumah di Jalan Wijaya Kusuma RT 04/RW 07, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) hancur akibat ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg).

    Selain itu, tiga bangunan rumah lainnya di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) retak-retak akibat tertimpa puing bangunan.

    Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menerima adanya insiden tersebut sekitar pukul 07.40 WIB.

    Lalu, satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dengan tiga personel menuju TKP untuk melakukan pemadaman api.

    Akibat ledakan tabung gas 12 kilogram (kg) di sebuah rumah kontrakan di Duren Sawit, Jakarta Timur mengakibatkan kerugian mencapai Rp80 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga temukan koper berisi senpi dan ratusan peluru di Pasar Minggu

    Warga temukan koper berisi senpi dan ratusan peluru di Pasar Minggu

    Jakarta (ANTARA) – Seorang warga berinisial MM menemukan koper berisi senjata api (senpi) dan ratusan peluru di Jalan Raya Ragunan No. 1, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Karena sudah terlalu lama sekitar setahun berada di kos, koper tersebut akhirnya dibuka oleh saksi MM. Ternyata, ditemukan barang-barang tersebut,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela di Jakarta, Sabtu.

    Saksi MM kemudian menceritakan isi koper itu kepada saksi lainnya dan kemudian memilih melaporkan kepada Polsek Pasar Minggu pada Jumat (18/7) siang pukul 14.00 WIB.

    Koper berwarna cokelat bermotif garis merah merek Polostar itu awalnya merupakan milik seorang warga negara Filipina bernama Mario Markos.

    Mario sempat tinggal di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan bersama istri dan dua anaknya sejak 2022.

    Saksi MM bekerja sebagai tukang urut panggilan keluarga WNA tersebut hingga akhir 2023.

    “Setelah sang WNA meninggalkan Indonesia pada Desember 2023, ia diminta mengambil barang-barang mereka di Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk dibawa ke kos saksi,” ucapnya.

    Kemudian, karena sudah terlalu lama berada di kos saksi selama setahun, koper itu akhirnya dibuka dan ditemukan barang-barang berbahaya tersebut.

    Dalam koper itu ditemukan barang berupa senpi Glock 42 No. AAXM688, empat pucuk magazen, satu buah Holster, 3 buah korek api gas berbentuk granat tangan berwarna hijau, granat smoke warna hitam, granat flash warna hitam, dan amunisi.

    “Amunisi jenis Cal 7,65 sebanyak 2 butir, Cal 9 mm sebanyak 158 butir, Cal 38 Auto sebanyak 433 butir, Cal 380 Auti sebanyak 100 butir, selongsong 9 mm sebanyak 4 butir, proyektil 38 auto 1 butir dan 9 mm 1 butir,” jelasnya.

    Menanggapi laporan tersebut, Polsek Pasar Minggu langsung berkoordinasi dengan tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya dan Mabes Polri Kelapa Dua untuk penanganan lebih lanjut.

    “Seluruh barang bukti telah diamankan oleh Detasemen Jibom Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Polisi juga telah meminta keterangan para saksi dan akan menelusuri lebih jauh identitas serta jejak pemilik koper yang diduga WNA.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Rumpin Bogor, Amankan Dokumen dan Ponsel
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Juli 2025

    Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Rumpin Bogor, Amankan Dokumen dan Ponsel Bandung 19 Juli 2025

    Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Rumpin Bogor, Amankan Dokumen dan Ponsel
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang pria
    terduga teroris
    berinisial Y alias Jaka di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten
    Bogor
    ,
    Jawa Barat
    .
    Penangkapan
    tersebut terjadi pada Jumat (18/7/2025) sekitar pukul 03.30 WIB dan berlangsung hingga menjelang siang.
    Kapolsek Rumpin, AKP Suyoko, membenarkan
    penangkapan
    tersebut.
    “Iya benar dan sudah diamankan dan ditangani oleh
    Densus 88
    Mabes Polri,” kata Suyoko kepada Kompas.com, Sabtu (19/7/2025).
    Y alias Jaka diketahui merupakan warga Ciledug, Tangerang. Ia ditangkap di sebuah rumah di Rumpin, Kabupaten Bogor.
    Selama penggeledahan, aparat menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen dan telepon genggam milik terduga yang diduga terkait dengan aktivitas jaringan terorisme.
    Proses penangkapan berlangsung hingga sekitar pukul 11.30 WIB. Selama proses tersebut, situasi di lokasi kejadian dilaporkan aman dan kondusif.
    Penangkapan ini disaksikan sejumlah tokoh masyarakat setempat, termasuk Sekretaris Desa Kampung Sawah, Mad Enoh, Ketua RW 06, Rusli, dan Ketua RT 01, Nana.
    Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Mabes Polri mengenai jaringan teroris mana yang diduga melibatkan Y alias Jaka.
    Namun, pihak kepolisian setempat memastikan bahwa situasi pascapenangkapan tetap terkendali dan warga diminta untuk tetap tenang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lisa Mariana Sebut Ada Perintah Tes DNA dari Bareskrim, Begini Respons Ridwan Kamil

    Lisa Mariana Sebut Ada Perintah Tes DNA dari Bareskrim, Begini Respons Ridwan Kamil

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bareskrim Polri kabarnya meminta agar dilakukan tes DNA bagi Ridwan Kamil dan Lisa Marian. Hal tersebut karena mereka berkonflik terkait masalah pengakuan anak.

    Hal itu diungkapkan pihak Lisa Mariana usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, beberapa hari lalu. Pihak Lisa bahkan mengaku, pihaknya dan pihak Ridwan Kamil sudah menandatangi surat pernyataan melakukan tes DNA.

    Saat ditanya perihal tersebut, Muslim Jaya Butar Butar selaku kuasa hukum Ridwan Kamil membenarkan arah dari penyidik Bareskrim Polri memang akan melakukan tes DNA.

    “Ya, itu nanti pasti arahnya ke sana semua ya. Revalino pun bersedia untuk dites DNA, itu arahnya ke sana,” ujar Muslim kepada wartawan.

    Namun, dia memberikan penekanan atas kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Ridwan Kamil ke Bareskrim Polri. Menurutnya, Lisa Mariana menjadi masalah karena menyampaikan anaknya yang saat ini berusia kurang lebih 3,5 tahun sebagai anak RK tanpa ada bukti kuat melandasinya.

    “Apa itu dugaan tindak pindana pencemaran nama baik ? Bahwa Lisa Mariana menuduh kepada Pak Ridwan Kamil tanpa bukti. Nah, itu dia harus buktikan secara hukum. Kalau baru mengajukan permohonan tes DNA ya berarti selama ini disampaikan ke media bohong donk,” katanya.

    Muslim menegaskan bahwa Ridwan Kamil siap untuk melakukan tes DNA kapan pun dimintakan oleh penyidik Bareskrim Polri, sebagaimana pernyataan awal.

    “Kami nggak bicara menang atau kalah ya, tapi ini soal keadilan. Ini soal adanya perbuatan melanggar hukum. Nah, tentu kami buktikan dan akan selalu menyampaikan bukti-bukti kepada pihak Bareskrim Mabes Polri. Terbukti kan sudah naik statusnya ke penyidikan,” tuturnya. (jpg)

  • Pergi dari Indonesia, WN Filipina Tinggalkan Koper Berisi Senpi dan Peluru – Page 3

    Pergi dari Indonesia, WN Filipina Tinggalkan Koper Berisi Senpi dan Peluru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah koper misterius berisi senjata api dan ratusan peluru aktif ditemukan di sebuah kontrakan, Jumat (18/7/2025). Pemilik koper diduga warga negara Filipina yang sudah kabur dari Indonesia sejak tahun lalu.

    Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela menerangkan, peristiwa ini berawal saat pembantu rumah tangga MMT (59), mendatangi Polsek Pasar Minggu. Dia datang ditemani oleh seorang pendeta berinsial SER (61).

    Ketika itu mereka berdua menyerahkan sebuah koper cokelat bermotif garis merah merek Polostar. Begitu dibuka petugas, isi koper itu ternyata ada senjata api magazen, peluru aktif dan korek api bentuk granat.

    “4 pucuk Magazen, 1 buah Holster, 3 buah korek api gas berbentuk granat tangan warna hijau, Granat Smoke warna hitam, granat Flash warna hitam. Amunisi Peluru jenis Cal 7,65 : 2 butir, Cal 9 mm : 158 butir, Cal 38 Auto : 433 butir, Cal 380 Auti : 100 Butir, Selongsong 9 mm : 4 butir, Proyektil 38 auto 1 butir dan 9 mm 1 butir,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/7/2025).

    “Senpi Glock 42 No. AAXM688 – 4 MAG, 1 Holster,” timpalnya.

    Melihat temuan itu, Gegana Polda Metro Jaya dan Mabes Polri langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan koper misterius itu.

    “Barang bukti keseluruhan dibawa Detasemen Jibom Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya,” ucap dia.