Kementrian Lembaga: Mabes Polri

  • Polri Pastikan Lalu Lintas Jakarta Kembali Normal Usai Perayaan HUT ke-80 di Monas – Page 3

    Polri Pastikan Lalu Lintas Jakarta Kembali Normal Usai Perayaan HUT ke-80 di Monas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (HUT ke-80 RI) di kawasan Monas sampai Bundaran HI, Jakarta berjalan aman dan tertib pada Minggu 17 Agustus 2025.

    Meski sempat menimbulkan kepadatan, polisi memastikan lalu lintas Jakarta kembali normal usai acara berakhir.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, pengamanan HUT ke-80 RI berlangsung sesuai rencana lewat Operasi Merdeka Jaya 2025.

    “Operasi Merdeka Jaya ini bagian daripada atensi Bapak Kapolri, sehingga all out dari Mabes Polri dan Polda Metro sampai malam ini untuk memantau dan alhamdulillah berjalan dengan lancar,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2025).

    Dia mengatakan, jumlah kendaraan sempat terjadi lonjakan di sejumlah titik, namun hal tersebut sudah diantisipasi sebelumnya.

    “Memang ada peningkatan traffic counting-nya. Jadi peningkatan jumlah kendaraan, peningkatan massa yang hadir. Tetapi alhamdulillah kita sudah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya,” terang Agus.

    Polisi pun, kata dia, telah menyiapkan berbagai skenario, namun dilakukan secara situasional dan fleksibel saat perayaan HUT ke-80 RI.

    “Jalan pada prinsipnya hanya buka-tutup ya. Jadi tidak absolut untuk ditutup. Jadi rekayasa lalu lintas ini tergantung kegiatan, termasuk juga jumlah kendaraan,” ucap Irjen Agus.

    Dia menegaskan, meski beberapa ruas jalan ditutup saat puncak acara, jalur alternatif tetap disiapkan untuk menjaga kelancaran mobilitas.

    Sepanjang malam, suasana di lapangan disebut kondusif. Ribuan warga yang hadir larut dalam kegembiraan menyaksikan parade budaya, kendaraan hias, sampai pesta kembang api.

    “Masyarakat juga riang gembira. Anggota juga dengan semangat di lapangan, loyalitas demi Merah Putih. Dengan berakhirnya seluruh rangkaian perayaan, arus lalu lintas di kawasan Monas hingga Sudirman kini telah kembali normal,” tandas Agus.

     

    Semarak perayaan HUT RI 17 Agustus masih terasa sepanjang bulan Agustus ini. Beberapa momen heroik tertangkap kamera kala upacara berlangsung, seperti aksi tangkas paskibra berikut. Seorang paskibra berhasil menyelamatkan momen sakral upacara kala be…

  • Polwan Polda Metro Jaya jadi pasukan pengibar bendera HUT RI di Istana

    Polwan Polda Metro Jaya jadi pasukan pengibar bendera HUT RI di Istana

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan Polisi Wanita (Polwan) Polda Metro Jaya menjadi pasukan pengibar bendera dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

    Ipda Erni Junita Sinaga yang dipercaya sebagai Komandan Peleton (Danton) dalam pasukan upacara tersebut mengungkapkan kebanggaannya sebagai pasukan pengibar bendera.

    “Bagi kami para Polwan, ini adalah kehormatan besar. Sejak awal hingga akhir upacara, kami berdiri gagah membawa nama Polwan Republik Indonesia dan menjadi bagian pasukan pengibar bendera dengan sepenuh hati,” katanya.

    Dia dalam keterangan tertulisnya mengatakan, keterlibatan Polwan dalam pasukan pengibar bendera ini diharapkan menjadi simbol bahwa perempuan Polri mampu tampil setara, menunjukkan disiplin, dedikasi dan profesionalisme dalam momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

    “Ini bukan sekadar tugas, tapi wujud cinta kami kepada bangsa,” katanya.

    Kepala Bagian Watpers Ro-SDM Polda Metro Jaya AKBP Chuswandari P ditunjuk sebagai koordinator pasukan. Selain itu, terdapat sejumlah pejabat, perwira hingga brigadir muda yang dilibatkan, baik sebagai pendamping, seksi kesehatan, transportasi, pelatih maupun anggota pasukan inti.

    Para personel telah menjalani pelatihan intensif sejak pertengahan Juli guna mempersiapkan penampilan yang sempurna pada momeyn sakral 17 Agustus.

    Mereka telah menjalani latihan di sejumlah lokasi, mulai dari Stadion Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Lapangan Bhayangkara Mabes Polri Kebayoran Baru hingga Lapangan Wiladatika Cibubur.

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Resmi Jadi Wakapolri, Komjen Dedi Diminta Awasi Ketahanan Pangan-MBG

    Resmi Jadi Wakapolri, Komjen Dedi Diminta Awasi Ketahanan Pangan-MBG

    Video: Resmi Jadi Wakapolri, Komjen Dedi Diminta Awasi Ketahanan Pangan-MBG

    1,332 Views | Sabtu, 16 Agu 2025 20:06 WIB

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja melantik Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri, Sabtu (16/8), di Rupatama Mabes Polri. Seusai dilantik, Wakapolri pun menyampaikan pesan dari Kapolri untuk dirinya.

    Dedi mengatakan ia diminta untuk selalu mengawasi satgas ketahanan pangan hingga Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Dian Fitriyanah/Rumondang Naibaho – 20DETIK

  • Jarang Ngantor, Seringnya Rapat via Zoom

    Jarang Ngantor, Seringnya Rapat via Zoom

    GELORA.CO –  Kelakuan Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah, organisasi relawan Presiden ke-7 RI Jokowi, diungkap pegawai ID Food.

    Seperti diketahui, Silfester menjabat posisi komisaris independen di BUMN bidang pangan.

    Namun, kedudukannya itu menjadi polemik.

    Pasalnya, ia diangkat menjadi komsiaris dalam kondisi suda divonis 1,5 tahun atas kasus penghinaan terhadap Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK).

    Namun, eksekusi terhadap Silfester Matutina dimana perkaranya telah berkekuatan hukum tetap atau inkraht sejak 2019, hingga kini belum terlaksana. 

    Profil Silfester Matutina sebagai komisaris independen terpampang di situs ID Food hingga kini.

    Dikutip dari situs resmi ID Food, pada Jumat (15/8/2025), Silfester Matutina ditetapkan sebagai Komisaris Independen PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. SK-58/MBU/03/2025, tanggal 18 Maret 2025.

    Kantor ID Food  berlokasi di Waskita Rajawali Tower, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.

    Sutarman (nama disamarkan), seorang pegawai PT ID Food mengaku tidak pernah melihat Silfester berkantor di Waskita Rajawali Tower.

    Hal itu dikarenakan ruang kerjanya berbeda lantai dengan Silfester.

    “Beda lantai. Kantor (PT ID Food) di lantai 1. Pimpinan kantornya di sini juga. Tapi saya belum pernah ketemu,” kata Sutarman.

    Ia kemudian mengatakan, beberapa pekan lalu, terdapat surat edaran di lingkungan pegawai PT ID Food yang menyatakan Silfester sudah tidak menjadi bagian dari perusahaan tersebut.

    Sutarman mengatakan, dia tidak bisa menunjukkan salinan surat edaran tersebut dalam format softcopy. 

    Sebab, surat tersebut berbentuk fisik surat memo.

    “Kayaknya sih (Silfester) udah enggak (menjabat Komisaris Independen). Berapa minggu lalu ada surat edaran sudah enggak (berwenang) menandatangani apapun lagi,” ujar Sutarman.

    “Kalau secara legal sih kita enggak tahu. Tapi kalau surat edaran resmi dari perusahaan sudah ada. Itu surat memo biasa,” sambungnya.

    Ia menambahkan, kewenangan penerbitan surat keputusan (SK) untuk Komisaris PT ID Food merupakan wewenang Kementerian BUMN.

    Tribunnews.com sudah mencoba untuk mengonfirmasi informasi tersebut kepada pihak PT ID Food maupun Kementerian BUMN. 

    Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari kedua institusi tersebut.

    Diketahui, Tribunnews.com melakukan penelusuran di kantor ID Food, BUMN yang bergerak dalam bidang Pertanian dan Agroindustri, Peternakan dan Perikanan, serta Perdagangan dan Logistik.

    Berdasarkan pantauan langsung, pada Jumat, keramaian tampak terasa di dalam kompleks Waskita Rajawali Tower.

    Hal itu dikarenakan gedung perkantoran ini ditempati beberapa perusahaan BUMN.

    Adapun PT ID Food menempati lebih dari tiga lantai di Waskita Rajawali Tower. Pengamanan di gedung ini cukup ketat.

    Ada beberapa sekuriti yang aktif menemui pengunjung dan menanyakan maksud serta tujuannya datang ke Waskita Rajawali Tower.

    Selain itu, untuk menggunakan lift akses menuju ke setiap lantai perkantoran diperlukan kartu akses khusus.

    Ruang pelayanan publik ID Food tersedia di lantai dasar Waskita Rajawali Tower.

    Aktivitas di ruangan ini cukup sepi karena kantor utama berada di sejumlah lantai lain.

    Sekuriti bernama Zulkarnain (bukan nama sebenarnya) yang berjaga di lobi gedung membenarkan Silfester Matutina sempat datang ke gedung tersebut beberapa kali.

    Ia mengetahui Silfester Matutina termasuk jajaran Komisaris di PT ID Food dan namanya tengah viral dalam pemberitaan hingga di media sosial beberapa waktu belakangan imbas kasusnya.

    Bahkan, dia menyebut, sempat ada aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah masyarakat sipil di depan Waskita Rajawali Tower dalam rangka menuntut Silfester Matutina dieksekusi sebagaimana vonis kasasi terkait kasus pidana umum yang menjeratnya.

    Namun, katanya, Silfester cenderung jarang berkantor di gedung tersebut. 

    Sekuriti itu mengaku tak mengetahui secara jelas alasannya.

    “Pak Silfester kan memang Komisaris Independen, ada kantornya tapi memang jarang ke sini,” kata Zulkarnain, saat ditemui Tribunnews.com, pada Jumat siang.

    Zulkarnain juga mengungkapkan, kalaupun ada rapat pimpinan PT ID Food, Silfester kerap menghadiri pertemuan itu secara virtual.

    “Kalau rapat via Zoom kebanyakan,” ucapnya.

    Di sisi lain, Zulkarnain menuturkan, tak banyak kesempatan dia bertemu dengan Silfester.

    “Ya kantornya ada di sini, tapi jarang ke sini. Kalau datang sih menyapa biasa. Saya sekuriti, dia kan Komisaris, jadi ya enggak begitu komunikasi,” imbuhnya.

    Pengaruh Geng Solo

    Sedangkan, Tim Advokasi Antikriminalisasi Akademisi dan Aktivis yang juga kuasa hukum dari Roy Suryo mengendus adanya intervensi politik dibalik belum dieksekusinya Silfester Matutina oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

    Terkait hal ini, Anggota tim Advokasi yang juga kuasa hukum dari Roy Suryo, Ahmad Khozinudin bahkan tak segan menyebut bahwa mandeknya eksekusi terhadap Silfester ada pengaruh dari kekuasaan tertentu.

    “Yang jelas kita meyakini bahwa masalah utama lambannya eksekusi kasus Silfester Matutina ini adalah masalah politik,” kata Khozinudin di Gedung Kejagung RI, Jumat (15/8/2025).

    “Dan saya berulang kali menyatakan bahwa ini mengkonfirmasi masih ada pengaruh Geng Solo, pengaruh Jokowi terhadap kekuasaan,” sambungnya.

    Sehingga menurut Khozinudin, hal ini menjadi salah satu penyebab kenapa Kejaksaan tidak langsung melaksanakan eksekusi terhadap Silfester sebagaimana tugasnya sebagai Jaksa penuntut sekaligus eksekutor.

    Lebih jauh dia juga menganggap lambannya proses eksekusi terhadap Silfestee ini bukan ditenggarai adanya persoalan hukum semata.

    Pasalnya menurut dia, salinan putusan terhadap Silfester sudah dikirimkan Mahkamah Agung (MA) kepada Kejari Jakarta Selatan di tahun 2019.

    “Jadi dalangnya itu bukan yuridis (hukum), kalau yuridis sudah selesai. Bukan karena gak dapat salinan putusan, bukan karena belum inkrah. Tinggal satu yakni masalah politik,” katanya.

    Ahmad Khozinudin pun mengirimkan surat ke tiga pejabat Kejaksaan Agung (Kejagung), buntut Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan tidak kunjung mengeksekusi Silfester Matutina yang hingga sekarang belum juga dieksekusi.

    “Hari ini kami mengirimkan surat kepada pejabat di Kejaksaan Agung, pertama kita kirimkan kepada Pak Jaksa Agung ST Burhanuddin, ada tiga atensi yang kita minta melalui surat kami,” ungkapnya, Jumat (15/8/2025), dikutip dari YouTube Refly Harun.

    Ahmad mengatakan, dalam surat tersebut, pihaknya meminta kepada Jaksa Agung agar memerintahkan Kejari Jakarta Selatan untuk mengeksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung.

    Putusan Mahkamah Agung terkait Silfester itu telah inkrah sejak 2019, tetapi eksekusi penahanan terhadap Silfester belum juga dilakukan hingga Agustus 2025 ini, artinya sudah enam tahun berlalu. 

    “Pertama, kepada Jaksa Agung agar segera memerintah Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk mengeksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung yang sudah inkrah, jadi tidak ada alasan putusan itu hari ini sedang diadakan PK karena PK tidak bisa menghalangi atau menunda eksekusi,” jelas Ahmad.

    Lebih lanjut, Ahmad juga mengatakan bahwa pihaknya meminta Jaksa Agung memerintahkan Jaksa Agung Muda bidang Pembinaan untuk melakukan pembinaan terkait kinerja Kejari Jakarta Selatan.

    “Kedua, atensi kami kepada Jaksa Agung adalah segera memerintahkan kepada Jaksa Agung Muda bidang Pembinaan untuk segera melakukan pembinaan yang berkaitan dengan kinerja Kejari Jakarta Selatan.”

    “Bagaimana mungkin ada satu putusan yang sudah inkrah tidak segera dieksekusi, ini kan jelek dari sisi manajerial dan perencanaan,” ungkapnya.

    Selain soal kinerja Kejari Jakarta Selatan, pihak Roy Suryo juga meminta agar Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan melakukan audit keuangan Kejari Jakarta Selatan.

    “Ketiga, kami juga meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan ke Jaksa Agung bidang Pengawasan, ya inspektoratnya lah kira-kira begitu, untuk melakukan 2 hal, terutama ini menjadi bagian dari Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan dalam membantu Jaksa Agung, yakni melakukan audit kinerja dan audit keuangan terhadap kinerja dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” kata Ahmad.

    Alasan Ahmad meminta hal itu karena pihaknya meyakini bahwa kinerja Kejari Jakarta Selatan bermasalah, karena tidak segera mengeksekusi Silfester, padahal putusan vonis itu sudah dikirim oleh Mahkamah Agung (MA).

    “Karena patut diduga, bahkan diyakini ini ada masalah dari sisi kerja. Putusan itu (vonis Silfester) administrasinya sudah dikirim oleh Mahkamah Agung, sehingga tidak ada alasan tidak memiliki salinan putusan untuk bisa dieksekusi,” ujarnya.

    Ahmad juga mengatakan, pihaknya khawatir jika anggaran negara yang dialokasikan ke Kejari Jakarta Selatan disalahgunakan karena kinerjanya bermasalah itu.

    Hal tersebut, menurut Ahmad, sudah bisa dianggap merugikan negara yang mengarah pada tindak pidana korupsi.

    “Kita minta diaudit, tentu saja audit keuangan, kami khawatir ada anggaran negara yang sudah dialokasinya tapi kinerjanya tidak ada, ini sama saja merugikan keuangan negara. Merugikan keuangan negara itu salah satu indikator adanya Tipikor, tindak pidana korupsi,” tuturnya.

    “Merugikan keuangan negaranya apa? Ya negara sudah mengalokasikan anggaran untuk menggaji kinerja Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, tapi kinerjanya kok nggak ada, jadi sia-sia kita membayar jaksa, itu juga korupsi, merugikan keuangan negara,” tambahnya.

    Silfester dilaporkan ke Mabes Polri oleh kuasa hukum Jusuf Kalla pada 2017. Ia dinilai memfitnah dan mencemarkan nama baik JK dan keluarganya melalui orasi.

    Namun, Silfester membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut, pernyataannya merupakan bentuk kepedulian pada situasi bangsa.

    “Saya merasa tidak memfitnah JK, tapi adalah bentuk anak bangsa menyikapi masalah bangsa kita,” kata Silfester pada Senin (29/5/2017) silam.

    Laporan itu kemudian diproses hingga ke tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA).

    Putusan kasasi menyatakan Silfester terbukti bersalah dan menjatuhkan hukuman 1,5 tahun penjara.

    Klaim sudah damai

    Silfester Matutina mengaku hubungannya dengan Jusuf Kalla baik-baik saja. Relawan Jokowi itu mengaku urusannya dengan Jusuf Kalla sudah selesai dengan cara perdamaian.

    “Saya mau jawab juga mengenai urusan hukum saya dengan Pak Jusuf Kalla, itu sudah selesai dengan ada perdamaian. Bahkan saya beberapa kali, ada dua kali, tiga kali bertemu dengan Pak Jusuf Kalla,” tegas dia di Polda Metro Jaya.

    Karena itu, Silfester mengklaim bahwa tak ada lagi masalah antara dia dengan Jusuf Kalla.

    Meskipun demikian, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) tetap akan mengeksekusi Silfester Matutina ke dalam bui meskipun ia mengklaim sudah berdamai dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).

    Kejari Jakarta Selatan pun disebut telah menunjuk Jaksa eksekutor guna mengeksekusi Silfester Matutina.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna mengatakan bahwa perintah untuk mengeksekusi Silfester Matutina sudah pernah dikeluarkan.

    Dia mengatakan, bahwa perintah eksekusi terhadap Silfester dikeluarkan dirinya yang pada saat itu menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan periode 2019-2021.

    Anang menyebut bahwa perintah eksekusi itu telah dikeluarkan tak lama sejak adanya vonis 1,5 tahun penjara yang diputus Mahkamah Agung (MA) terhadap Silfester di tahun 2019 lalu.

    Namun kata dia, pelaksanaan eksekusi terhadap Silfester urung dilakukan karena terbentur dengan berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19.

    “Kita sudah lakukan, sudah inkrah. Saat itu sempat dieksekusi karena sempat hilang, kemudian keburu covid, jangankan memasukkan orang (ke dalam penjara) yang di dalam saja harus dikeluarkan,” kata Anang kepada wartawan, Kamis (14/8/2025) petang.

    Anang pun menegaskan, bahwa dirinya pada saat itu telah memerintahkan Jaksa eksekutor untuk melakukan eksekusi terhadap Silfester.

    Bahkan ia juga meminta agar publik untuk mengecek surat perintah yang pernah diterbitkannya terkait proses eksekusi Silfester.

    “Sudah (keluarkan perintah) silakan cek,” kata dia.

    Selain itu Anang juga membantah bahwa belum terlaksananya eksekusi terhadap Silfester karena adanya tekanan politik.

    “Gak ada (tekanan politik). (Saya pindah) setelah covid,” ujarnya. 

  • Polri Terus Pantau Dinamika Daerah Jelang 17 Agustus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Polri Terus Pantau Dinamika Daerah Jelang 17 Agustus Nasional 16 Agustus 2025

    Polri Terus Pantau Dinamika Daerah Jelang 17 Agustus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polri mengaku terus memantau dinamika di lapangan, terutama menjelang perayaan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 RI yang akan jatuh pada 17 Agustus 2025, besok.
    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyampaikan, perayaan HUT ke-80 RI memang dipusatkan di Jakarta.
    Namun, Polda di seluruh Indonesia juga melakukan pemantauan selama berlangsungnya acara.
    “Dinamika perkembangan situasi selalu di-
    update
    oleh kepolisian, terutama menjadi tugas harmoni, keamanan, dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). Dan tentunya kita akan mengamankan setiap
    event
    di masyarakat yang menjadi tugas dan tanggung jawab kami,” ujar Sandi, saat ditemui di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
    Sandi mengatakan, jajaran Polri dari pusat hingga daerah sudah siap untuk mengamankan pelaksanaan perayaan HUT ke-80 RI.
    Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat merayakan hari kemerdekaan ini tanpa melanggar aturan atau ketentuan yang ada.
    “Kita mengimbau kepada masyarakat untuk bisa melaksanakan kegiatan 17 Agustus ini dengan semaksimal mungkin dan tentu saja tidak melanggar ketentuan,” kata Sandi.
    Untuk perayaan di Jakarta sendiri, Polri menyiapkan 9.065 personel dari lintas satuan untuk mengamankan sejumlah titik perayaan.
    Operasi Merdeka Jaya 2025 ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu 16-18 Agustus 2025.
    Sebanyak 9.065 personel lintas satuan turut dilibatkan, termasuk TNI hingga Satpol PP dan Dishub.
    Para personel akan ditempatkan di beberapa titik khusus yang menjadi fokus keramaian masyarakat nanti, misalnya di sekitar Monumen Nasional (Monas) dan Istana Merdeka.
    Polri memperkirakan, sekitar 400.000 masyarakat akan memadati sejumlah titik perayaan Hari Kemerdekaan.
    “Diperkirakan lebih dari 400.000 warga masyarakat akan hadir pada acara tersebut,” ujar Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho saat memberikan amanat dalam Apel Ops Merdeka Jaya di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
    Dengan kepadatan yang ada, Polri mengantisipasi sejumlah potensi kerawanan yang mungkin terjadi, yaitu kemacetan hingga penumpukan masyarakat.
    “Tentunya, kerawanan yang mungkin terjadi meliputi kemacetan, kepadatan, penumpukan masyarakat, dan potensi gangguan keamanan,” lanjut Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komjen Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri Hari Ini

    Komjen Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA —Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Dedi Prasetyo menjadi Wakapolri pada hari ini, Sabtu (16/8/2025).

    Pelantikan itu sekaligus agenda penyerahan jabatan Dedi sebelumnya selaku Irwasum Polri. Adapun, pelantikan ini berlangsung dalam Upacara Korps Raport di Gedung Rupatama Mabes Polri.

    “Pada pagi hari ini telah dilaksanakan kegiatan pelantikan Bapak Wakapolri, Bapak Komjen Pol Dedi Prasetyo, yang tadinya beliau adalah Irwasum Polri,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Mabes Polri, Sabtu (16/8/2025).

    Sandi menambahkan, Dedi telah menyatakan bakal secara maksimal mendukung dan membantu Kapolri Sigit menjalankan tugasnya. Lebih khusus, terkait dengan menindaklanjuti arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan program Asta Cita

    “Ya tentunya Pak Wakapolri sudah dilantik oleh Bapak Kapolri dan sekaligus juga pada saat dilantiknya beliau menyatakan kesiapan untuk all out mendukung Bapak Kapolri,” pungkasnya.

    Profil Dedi Prasetyo

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dedi merupakan pria kelahiran 26 Juli 1968 di Madiun. Dedi ditempatkan sebagai pama Polda Jatim usai dilantik sebagai perwira Polri pada 1990.

    Kemudian, Dedi menjabat sebagai Kapolsek Deket (1992) dan Kapolsek Serpong (1997). Selanjutnya, Dedi memutuskan untuk mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus pada 1999.

    Dedi juga sempat bertugas sebagai Sekretaris Pribadi Wakapolri pada 2004-2005; Kapolresta Kediri 2008; Kapolres Lumajang 2009; hingga akhirnya pecah bintang 1 pada 2017 saat menjadi Wakapolda Kalteng.

    Selang setahun, Dedi dimutasi menjadi Karopenmas Divisi Humas Polri. Karirnya yang moncer di Korps Bhayangkara membuatnya dipercaya sebagai Kadiv Humas Polri pada 2018.

    Selanjutnya, Dedi memperoleh bintang dua atau menjadi Irjen saat menjabat sebagai Kapolda Kalteng pada 2020. Selang setahun, Dedi menjadi AS SDM Kapolri (2023) dan Irwasum Polri (2024).

  • Kapolda Papua ajak masyarakat jaga keamanan pasca PSU Pilgub Papua 

    Kapolda Papua ajak masyarakat jaga keamanan pasca PSU Pilgub Papua 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Kapolda Papua ajak masyarakat jaga keamanan pasca PSU Pilgub Papua 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 14:33 WIB

    Elshinta.com – Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengimbau para tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh agama dan semua elemen masyarakat  bersama-sama menjaga situasi keamanan yang lebih kondusif pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua 2024.

    “Kita harap para tokoh-tokoh ini bisa menyampaikan pesan yang mendinginkan suasana sehingga situasi politik ini jangan berkembang menjadi situasi yang sangat krisis dan kemudian bisa berdampak terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di kabupaten maupun di provinsi Papua,” ungkap Kapolda Irjen Pol Patrige Renwarin di Sentani, Kamis (14/8/2025). 

    Dikatakan dia, menjelang penetapan hasil PSU oleh KPU Papua, Polda Papua tidak ada penambahan kekuatan anggota polisi, tetapi memberdayakan anggota yang ada di jajaran Polsek -polsek dan Polres-polres.  

    “Kita tidak ada penambahan personel dari Mabes Polri, tetapi kita akan amankan dengan anggota yang ada di Polda Papua dalam pengamanan penerapan hasil PSU Pilkada Gubernur Papua,” katanya. 

    Untuk itu, pihaknya mengharapkan partisipasi dari semua masyarakat agar semua bertanggung jawab menciptakan, memelihara situasi keamanan tetap kondusif sampai dengan pelantikan.

    “Siapa pun gubernurnya yang terpilih itu merupakan gubernur pilihan Tuhan. Kalau Tuhan tidak merestui kita tau gubernur itu jadi apa, dan yakin serta percaya semuanya baik untuk tanah Papua,” jelas Kapolda seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Jumat (15/8). 

    Patrige berpesan pada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang sengaja di sebar di media sosial. “Karena kita tidak mengetahui kepentingan apa mereka di tanah Papua, apakah mereka punya kepentingan untuk membuat situasi kacau di Papua atau lainnya. Namun mari bersama-sama menjaga Papua agar tetap aman dan damai sampai seterusnya,” tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Polisi kerahkan 7.000 personel dalam rangka pengamanan HUT Ke-80 RI

    Polisi kerahkan 7.000 personel dalam rangka pengamanan HUT Ke-80 RI

    Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho saat ditemui di Balai Pertemuan Metro Jaya, Kamis (14/8/2025). ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi kerahkan 7.000 personel dalam rangka pengamanan HUT Ke-80 RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 18:21 WIB

    Elshinta.com – Mabes Polri bersama Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 7.000 personel gabungan dalam rangkaian pengamanan upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Jakarta.

    “Untuk personel hampir 7.000 yang kita siapkan, termasuk personel cadangan,” kata Kakorlantas Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho saat ditemui di Balai Pertemuan Metro Jaya, Kamis.

    Agus menjelaskan, jumlah personel tersebut dikerahkan dalam rangkaian pengamanan kegiatan pada 15-17 Agustus 2025.

    “Kegiatan di lokasi kegiatan, kegiatan di jalur, termasuk juga jalur jalur VVIP, jalur tamu, termasuk juga pesta rakyat, di Monas, di Thamrin, Sudirman dan Istana,” katanya.

    Agus juga menyebutkan, pada prinsipnya Mabes Polri dengan Polda Metro Jaya sudah siap melaksanakan Operasi Merdeka Jaya dalam rangka pengamanan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI. Ia juga telah menyiapkan pengalihan rekayasa arus lalu lintas bila diperlukan saat perayaan hari kemerdekaan di Istana Merdeka Jakarta.

    “Diperkirakan memang kehadiran masyarakat itu cukup banyak, artinya pergerakan masyarakat akan naik, termasuk juga nanti pengalihan arus bila diperlukan, rekayasa lalu lintas sudah dipersiapkan dengan baik,” kata Agus.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, pesta rakyat pada peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia akan berlangsung meriah dan menghadirkan banyak kejutan bagi pengunjung.

    “Akan dilaksanakan pesta rakyat yang sangat meriah dan banyak kejutan-kejutan di sana nanti,” ujar Hasan saat memberikan keterangan pers di Kantor PCO, Jakarta, Kamis.

    Pesta rakyat tersebut akan digelar di sekitar Istana Merdeka dan kawasan Monumen Nasional (Monas). Hasan mengatakan acara tersebut digelar pada 17 Agustus pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dan dilanjutkan pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Pesta Rakyat juga akan diisi dengan berbagai perlombaan, panggung hiburan, kuliner gratis dari UMKM dan pertunjukan kembang api pada malam harinya

    Selain itu, kata Hasan, peringatan HUT Ke-80 RI akan semakin semarak dengan penyelenggaraan Karnaval Bersatu Kemerdekaan pada Minggu (17/8) malam yang diikuti kementerian dan lembaga.

    Sumber : Antara

  • Stok Beras Sempat Kosong di Ritel, Pengusaha Akui Dapat Tekanan

    Stok Beras Sempat Kosong di Ritel, Pengusaha Akui Dapat Tekanan

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkap pelaku usaha ritel modern sempat mendapat tekanan untuk menjual beras premium. Hal ini buntut kasus beras oplosan yang tak sesuai mutu dan kualitas.

    Ketua Umum Aprindo 2024–2028 Solihin mengatakan imbas mencuatnya kasus beras oplosan, pelaku usaha ritel modern bimbang untuk menjual beras kualitas premium ke masyarakat. Kondisi ini membuat ritel mengurangi stok beras premium.

    “Saya peritel punya anggota 54.000, dalam keadaan kemarin anggota saya banyak dipanggil oleh polisi. Kenapa? Ya, karena menjual beras yang diumumkan, sehingga kita mengurangi lah,” kata Solihin saat ditemui seusai acara Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

    Meski begitu, dia mengungkap bahwa pemerintah tetap menginginkan agar merek-merek beras yang disebut dalam kasus oplosan tetap dipajang di rak penjualan (display).

    Di sisi lain, lanjut Solihin, aparat kepolisian justru memanggil peritel untuk dimintai keterangan. Dia mengakui situasi ini semakin membuat peritel menjadi tidak leluasa menjual beras premium.

    “Tapi reaksi daripada teman-teman kepolisian, memintai keterangan peritel itu juga menjadi suatu hal yang membuat kita kurang nyaman,” ujarnya.

    Bukan hanya itu, Solihin menyatakan sebagian masyarakat juga menginginkan agar merek beras oplosan tidak dipajang di rak ritel. Bahkan, sambung dia, juga ada pemerintah daerah yang secara langsung meminta agar merek beras oplosan yang diumumkan polisi diturunkan dari rak. 

    “Ada pemerintah daerah yang menginginkan itu [menurunkan merek beras premium oplosan]. Ada masyarakat juga, enggak semuanya lah,” bebernya.

    Imbasnya, situasi ini semakin membuat peritel sulit menjual dan mulai mengurangi pasokan beras premium. “Kami juga sebagai pedagang, enggak menginginkan kita dagang, tapi enggak nyaman. Saya milih enggak dagang,” tuturnya.

    Solihin menjelaskan stok beras yang dimiliki ritel modern terbatas ini terjadi lantaran merek beras premium yang tak sesuai mutu itu tidak mengirimkan pasokan ke gerai ritel modern.

    “Cuma memang stoknya nipis kan, otomatis. Iya, yang brand-brand [beras premium tidak sesuai mutu] ini. Stoknya mau nipis. Kenapa? Barang enggak dikirim, stok yang ada tipis. Otomatis begitu kita di-display, habis,” ungkapnya.

    Selain itu, Solihin mengungkap stok beras premium yang terbatas itu juga disebabkan banyak produsen beras yang sudah tidak lagi memproduksi kualitas premium.

    “Stok beras premium pada saat ini banyak produsen yang sudah tidak memproduksi lagi. Lebih dari satu, kalau saya bilang banyak lebih dari satu lah,” terangnya.

    Tersangka Kasus Beras Oplosan

    Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menetapkan tiga tersangka dari PT Padi Indonesia Maju (PIM) terkait dengan kasus beras oplosan yang tidak sesuai standar mutu.

    Adapun, modus yang dilakukan adalah dengan memproduksi beras premium yang tidak sesuai standar mutu SNI Beras Premium Nomor 6/128/2020 yang telah ditetapkan Permentan Nomor 31 Tahun 2017.

    Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri telah menyita barang bukti yang digunakan dalam kasus beras oplosan, yakni 13.740 karung beras, beras patah beras premium merek Sania, Fortune, Sofia, dan SIIP dalam kemasan 2,5 kg dan 5 kg.

    Serta, beras patah besar sebanyak 53,150 ton dalam kemasan karung, beras patah kecil 5,750 ton dalam kemasan karung, dan dokumen legalitas serta sertifikat penunjang.

    Dalam catatan Bisnis, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap sebanyak 212 merek beras (kualitas premium dan medium) mencapai sebanyak 85,56% beras premium tidak sesuai standar mutu, 59,78% dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), dan 21,66% tidak sesuai berat kemasan.

    Data tersebut sebagaimana mengacu pada investigasi selama 6–23 Juni 2025 yang melibatkan 268 sampel beras dari 212 merek di 10 provinsi.

  • Sinergi Polisi dan Bulog Salurkan 4 Ton Beras di Lapangan Istana Siak

    Sinergi Polisi dan Bulog Salurkan 4 Ton Beras di Lapangan Istana Siak

    Siak

    Polres Siak bersinergi dengan Bulog Siak menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan parkir Istana Siak. Beras SPHP sebanyak 4 ton disalurkan kepada warga.

    Kegiatan ini digelar pada Kamis (14/8/2025) pagi tadi. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra mengatakan acara ini bertujuan membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau dan merupakan bagian dari program serentak yang diinisiasi oleh Mabes Polri.

    Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda Kabupaten Siak, termasuk Pj Sekda Kabupaten Siak, Kapolres Siak, Sekwan, serta perwakilan dari Dandim, Kajari, dan unsur pemerintahan lainnya.

    Polisi dan Bulog bersinergi menggelar Gerakan Pangan Murah, menyalurkan 4 ton beras di Istana Siak. (Foto: dok. Polres Siak)

    Dalam sambutannya, Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menjelaskan bahwa GPM ini dilaksanakan di berbagai titik. Di Kabupaten Siak, program ini dimulai di Polres Siak, kemudian Polsek Tualang, dan berlanjut ke Kecamatan Lubuk Dalam.

    “Di Kota Siak hari ini, kita sediakan 4 ton beras dan 300 kg gula, semuanya kualitas premium,” jelas AKBP Eka.

    Usai sambutan, Forkopimda bersama Kapolres meninjau langsung stan penjualan dan menyapa warga yang sedang berbelanja. Acara ini juga terhubung melalui zoom meeting dengan Kapolri.

    (mea/dhn)