Kementrian Lembaga: Mabes Polri

  • Polri Bakal Pertimbangkan Temuan Baru dari Keluarga Diplomat Arya Daru

    Polri Bakal Pertimbangkan Temuan Baru dari Keluarga Diplomat Arya Daru

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri merespons temuan atau kejanggalan atas kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) yang diungkap keluarga.

    Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan pihaknya melalui Polda Metro Jaya akan mempertimbangkan temuan-temuan dari keluarga Arya Daru.

    Pada intinya, kata dia, kepolisian bakal mendalami temuan yang diungkap keluarga Arya. Apakah hal itu merupakan kebaruan informasi atau bisa melengkapi penyelidikan sebelumnya.

    “Ini tentu menjadi suatu landasan apakah ini memang merupakan temuan baru. Apakah perkembangan baru ataukah sifatnya secara komprehensif Bisa menjadi bagian daripada kelengkapan proses penyelidikan pada tahap pertama,” ujar Trunoyudo di Divhumas Polri, Senin (25/8/2025).

    Adapun, Trunoyudo menyatakan bahwa Penyidik Polda Metro Jaya juga menghargai setiap masukan yang ada terkait dengan kasus kematian Diplomat Arya.

    “Tentunya kita sama-sama semua berempati. Ini menjadi kita hargai kita hargai bersama,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pihak Keluarga Arya Daru melakukan konferensi pers di Yogyakarta pada Sabtu (23/8/2025). 

    Dalam konpers itu, pihak keluarga menyatakan adanya temuan soal kiriman amplop misterius berisi gabus putih berbentuk bunga kamboja, hati, dan bintang pada H+1 pemakaman.

    Selain itu, keluarga masih mengemukakan kejanggalan terkait dengan TKP jendela kos yang mudah dibuka, hasil otopsi hingga permintaan soal pendalaman sosok yang terekam bersama Arya Daru menjelang kematiannya.

    Kasus Kematian Arya Daru Belum SP3

    Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru tidak memiliki unsur pidana dan meninggal tanpa ada keterlibatan orang lain.

    Dalam hal ini, pihak RSCM juga mengungkapkan bahwa penyebab kematian dari Arya ini akibat dari kehabisan oksigen, sehingga membuatnya meninggal lemas.

    Adapun, simpulan penyebab kematian ini didukung oleh sejumlah hasil analisis. Misalnya, dari hasil pemeriksaan laboratorium digital forensik Polda Metro Jaya.

    Digital forensik PMJ ini mencatat bahwa dalam perangkat elektronik yang dimiliki Arya sempat ada pencatatan penelusuran terkait bunuh diri.

    Selain itu, kepolisian juga telah mengungkap bahwa pada jasad Arya tidak ditemukan tanda kekerasan. Adapun, pada lakban yang menutupi wajah jenazah hanya ditemukan sidik jari Arya.

    Bahkan, Puslabfor Bareskrim Polri menyatakan bahwa di dalam seluruh sampel organ dan cairan tubuh Diplomat Arya tidak terdeteksi senyawa beracun seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, dan narkoba.

    Namun demikian, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Wira Satya Triputra menyatakan bahwa pihaknya masih belum menghentikan penyelidikan perkara kematian Arya Daru ini.

    “Sementara kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung. Sementara belum (SP3),” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

  • Keluarga Arya Daru Tolak Hasil Polisi, Temukan Amplop Misterius dengan Isi Mengherankan

    Keluarga Arya Daru Tolak Hasil Polisi, Temukan Amplop Misterius dengan Isi Mengherankan

    GELORA.CO – Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, kembali dikejutkan oleh kejadian misterius di tengah duka mendalam.

    Pada sebuah pengajian malam hari untuk mendoakan almarhum di Banguntapan, Bantul, muncul seorang pria tak dikenal yang membawa sebuah amplop coklat.

    Pria misterius itu menyerahkan amplop berisi benda-benda aneh kepada asisten rumah tangga di rumah mertua Arya Daru lalu pergi begitu saja tanpa menjelaskan identitasnya.

    Isi amplop tersebut bukan uang ataupun dokumen penting, melainkan potongan gabus putih berbentuk bintang dan hati, serta bunga kamboja yang menimbulkan rasa tanda tanya besar bagi keluarga.

    Penasihat hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menegaskan dalam konferensi pers bahwa simbol-simbol tersebut sama sekali tidak diketahui makna dan tujuannya.

    “Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (almarhum Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi,” kata Nicholay.

    Ia menyebut benda misterius itu sudah diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diteliti lebih lanjut karena keluarga menduga ada kaitannya dengan kematian Arya Daru.

    Pihak keluarga berharap simbol bintang, hati, dan bunga kamboja dari gabus putih dalam amplop coklat tersebut ditafsirkan secara mendalam oleh aparat kepolisian.

    “Kami minta diperdalam, apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol-simbol itu,” tegas Nicholay dalam pernyataannya.

    Dalam kesempatan itu, ayah kandung Arya Daru, Subaryono, untuk pertama kalinya tampil ke hadapan media setelah sekian lama memilih diam.

    Ia mengaku keluarga belum bisa berbicara sebelumnya karena kondisi psikologis masih terpukul dan sang istri yang baru menjalani operasi kanker usus belum sehat benar.

    Subaryono menekankan keluarga tidak bisa menerima hasil penyelidikan kepolisian yang menyatakan kematian anaknya tanpa adanya unsur pidana.

    Oleh karena itu, melalui kuasa hukum, keluarga meminta agar kasus kematian Arya Daru ditarik ke Mabes Polri agar penyelidikan lebih transparan dan menyeluruh.

    Sebagai informasi, Arya Daru ditemukan tak bernyawa pada Selasa (8/7) di sebuah kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

    Jenazah diplomat muda itu membuat geger karena wajahnya terikat isolasi kuning, sehingga memunculkan spekulasi adanya kejanggalan.

    Namun, polisi kemudian memastikan hasil penyelidikan awal tidak menemukan adanya peristiwa pidana.

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa semua bukti menunjukkan korban tidak melibatkan pihak lain.

    “Bahwa penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar Wira.

    Kesimpulan tersebut didasarkan pada olah tempat kejadian perkara, hasil sidik jari, dan analisis laboratorium forensik.

    Wira menambahkan pintu kamar kos hanya memiliki satu akses dengan tiga lapis kunci yang masih utuh serta tidak ada plafon yang rusak.

    Selain itu, hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan sidik jari dan DNA yang menempel di lakban wajah korban adalah milik Arya Daru sendiri.

    Temuan ini menegaskan menurut pihak kepolisian bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut.

    Meski demikian, keluarga tetap meragukan hasil itu karena adanya sejumlah hal aneh seperti amplop coklat misterius yang datang ke rumah mertua almarhum.

    Perbedaan pandangan antara keluarga Arya Daru dan pihak kepolisian membuat kasus ini terus menyedot perhatian publik.

    Bagi keluarga, simbol-simbol aneh dalam amplop itu menjadi petunjuk penting yang tidak boleh diabaikan dalam mengungkap fakta sebenarnya.

    Kematian Arya Daru hingga kini masih menyimpan banyak misteri yang menuntut jawaban jelas dari pihak berwenang.***

  • Pihak Keluarga Bingung, HP Arya Daru Dibilang Hilang tapi IG dan WA Masih Tetap Aktif

    Pihak Keluarga Bingung, HP Arya Daru Dibilang Hilang tapi IG dan WA Masih Tetap Aktif

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kuasa hukum keluarga Arya Daru, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025) menyebutkan, tengah malam sebelum almarhum ditemukan tewas pada 8 Juli 2025, Arya Daru sempat mengirimkan foto kepada istrinya yang menggambarkan antrean taksi di mal Grand Indonesia. Usai mengirim gambar itu, Arya Daru sudah tidak bisa dihubungi lagi.

    Dalam kondisi panik, istri almarhum sempat menghubungi Polsek Menteng sebanyak tujuh kali tapi tidak mendapat respons.

    Dwi Lubiranto, salah satu kuasa hukum keluarga Arya Daru mengatakan, pihaknya telah resmi menerima surat kuasa hukum yang ditandatangani istri almarhum Arya Daru, yaitu Meta Ayu Puspitantri pada Jumat malam (22/8/2025).

    Dwi mengatakan, menurut cerita sang istri, Arya Daru punya kebiasaan selalu menghubungi istrinya selepas pulang bekerja. 

    “Setiap malam almarhum selalu menghubungi istrinya paling lambat 19.00 WIB selepas pulang kerja. Namun malam itu hingga pukul 21.20 WIB, WA Daru tidak bisa dihubungi dan hanya centang satu,” kata Dwi.

    Namun hingga pukul 20.00 WIB, Daru tidak memberi kabar ke Meta. Namun pada pukul 00.00 WIB, Meta menerima foto kiriman Daru yang mengabarkan keberadaannya di antrean taksi di mall Grand Indonesia. Setelah itu Hp tidak aktif.

    Di tengah kepanikannya, Meta menyatakan pukul 00.14 WIB sempat menelepon Polsek Menteng di nomor 021-31926390 sebanyak tujuh kali untuk meminta bantuan namun tidak direspons.

    “Tadi pagi kami mengecek nomor tersebut dan tersambung. Tapi memang tidak ada respons,” kata Dwi.

    Sempat meminta tolong dua kali ke penjaga kost untuk mengecek kamar, namun dilaporkan kondisi kamar Daru dalam keadaan gelap. Baru pada 8 Juli 2025 pagi, Daru didapati meninggal dengan kepala tertutup lakban kuning.

    “Tidak ada permasalahan dalam rumah tangga. Tidak ada permasalahan dengan orang lain,” tegas Dwi.

    Sementara itu, kuasa hukum keluarga lainnya, Nicholay mengungkap temuan baru dari pihak keluarga.

    “Kami baru dapat informasi dari keluarga bahwa beberapa waktu lalu di Instagram almarhum saat ini On, padahal dikatakan HPnya hilang. Keluarga dari almarhum juga mencoba lagi mengirimkan WA dan itu centang dua. Berarti kan ‘On’. Ini menjadi misteri juga, dikatakan HPnya hilang, tapi kok bisa ada on di IG dan centang dua,” katanya.

    Nicholay meminta penyidik untuk bersama-sama mendalami temuan-temuan itu.

    “Kami berharap misteri ini dapat diungkap lagi secara terang benderang tanpa ada tendensi apapun, kami akan meminta kepada Mabes Polri untuk mengambilalih kasus ini,” katanya.

     

  • Pihak Keluarga Bingung, HP Arya Daru Dibilang Hilang tapi IG dan WA Masih Tetap Aktif

    Ayahanda Arya Daru Akhirnya Speak Up: Apa yang Terjadi Sampai Saat Ini Masih Misteri

    Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay, membeberkan fakta yang didapat dari pihak keluarga, terkait peristiwa sesudah Arya Daru dikabarkan meninggal dunia.

    “Kami baru dapat informasi dari keluarga bahwa beberapa waktu lalu di Instagram almarhum saat ini On, padahal dikatakan HPnya hilang. Keluarga dari almarhum juga mencoba lagi mengirimkan WA dan itu centang dua. Berarti kan ‘On’. Ini menjadi misteri juga, dikatakan HPnya hilang, tapi kok bisa ada on di IG dan centang dua,” katanya.

    Nicholay meminta penyidik untuk bersama-sama mendalami temuan-temuan itu.

    “Kami berharap misteri ini dapat diungkap lagi secara terang benderang tanpa ada tendensi apapun, kami akan meminta kepada Mabes Polri untuk mengambilalih kasus ini,” katanya.

    Nicholay menyebut, pemgambialihan kasus supaya polisi bisa lebih konfrehensif untuk mengungkap kasus kematian Arya Daru, sehingga ada kepastian hukum. 

    Nicholay juga mengingatkan, anak-anak almarhum yang masih kecil suatu ketika akan bertanya, kemana bapaknya, apa yang terjadi pada bapaknya.

    “Bagaimana jika itu terjadi pada anakmu, pada adikmu, saudaramu, kalau itu terjadi, apa yang kamu lakukan?” katanya.

     

  • Kuasa Hukum Keluarga Minta Mabes Polri Ambil Alih Kasus Kematian Arya Daru

    Kuasa Hukum Keluarga Minta Mabes Polri Ambil Alih Kasus Kematian Arya Daru

    Liputan6.com, Yogyakarta – Keluarga Arya Daru akhirnya speak up untuk menyikapi misteri yang masih menyelimuti meninggalnya Arya Daru di dalam kamar indekos di Gondangdia Jakarta. Dalam jumpa pers yang digelar di Jalan Ngeksigondo No54, Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pihak kuasa hukum Arya Daru meminta penyelidik kepolisian untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi di balik kematian Arya Daru. 

    Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay, membeberkan fakta yang didapat dari pihak keluarga, terkait peristiwa sesudah Arya Daru dikabarkan meninggal dunia.

    “Kami baru dapat informasi dari keluarga bahwa beberapa waktu lalu di Instagram almarhum saat ini On, padahal dikatakan HPnya hilang. Keluarga dari almarhum juga mencoba lagi mengirimkan WA dan itu centang dua. Berarti kan ‘On’. Ini menjadi misteri juga, dikatakan HPnya hilang, tapi kok bisa ada on di IG dan centang dua,” katanya.

    Nicholay meminta penyidik untuk bersama-sama mendalami temuan-temuan itu.

    “Kami berharap misteri ini dapat diungkap lagi secara terang benderang tanpa ada tendensi apapun, kami akan meminta kepada Mabes Polri untuk mengambilalih kasus ini,” katanya.

    Nicholay menyebut, pemgambialihan kasus supaya polisi bisa lebih konfrehensif untuk mengungkap kasus kematian Arya Daru, sehingga ada kepastian hukum. 

    Nicholay juga mengingatkan, anak-anak almarhum yang masih kecil suatu ketika akan bertanya, kemana bapaknya, apa yang terjadi pada bapaknya.

    “Bagaimana jika itu terjadi pada anakmu, pada adikmu, saudaramu, kalau itu terjadi, apa yang kamu lakukan?” katanya.

     

  • Polisi Tertibkan Parkir Liar di Jalanan Jaksel, Ada Mobil Kena Derek

    Polisi Tertibkan Parkir Liar di Jalanan Jaksel, Ada Mobil Kena Derek

    Jakarta

    Polisi melakukan penertiban parkir liar di sejumlah kawasan di Jakarta Selatan (Jaksel). Polisi langsung menindak kendaraan yang kedapatan parkir liar.

    Berdasarkan informasi yang diunggah akun media sosial TMC Polda Metro Jaya, penertiban dilakukan pada Kamis (21/8) malam. Tampak petugas memasang barrier di bahu jalan untuk mencegah para pemilik kendaraan parkir sembarangan.

    “Anggota Satlantas Jakarta Selatan bersama Anggota Provos Mabes Polri dan Petugas Dishub Kebayoran Baru melakukan kegiatan penertiban parkir liar dengan memasang water barrier,” kata tulis keterangan TMC dikutip detikcom, Jumat (22/8/2025).

    Saat operasi dilakukan, polisi mendapati adanya mobil yang parkir sembarangan. Mobil itu pun langsung ditindak dan diderek.

    “Serta melakukan penderekan kendaraan mobil yang terparkir tidak pada tempatnya di sepanjang Jl. Sultan Hasanudin Jakarta Selatan,” tuturnya.

    “Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya melaksanakan apel KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) dalam rangka antisipasi Guantibmas di depan Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Dilanjutkan dengan pelaksanaan patroli wilayah Jakarta Pusat,” tulis keterangan TMC.

    (wnv/wnv)

  • Sederet Reaksi Kubu Lisa Usai Hasil Tes DNA Keluar: Pantang Menyerah ‘Lawan’ Ridwan Kamil – Page 3

    Sederet Reaksi Kubu Lisa Usai Hasil Tes DNA Keluar: Pantang Menyerah ‘Lawan’ Ridwan Kamil – Page 3

    Kuasa hukum Lisa Mariana, Jhon Boy Nababan mengaku menerima hasil tes DNA CA yang disampaikan Polri. Dia pun yakin tak ada rekayasa dalam proses tes DNA tersebut.

    “Saya rasa ini sudah profesional yang dijalankan oleh Bareskrim dan Pusdokkes (Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Mabes Polri. Jadi kita tidak ada kepikiran sama sekali rekayasa atau seperti apa,” kata dia di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Agustus 2025.

    Jhon Boy pun menegaskan, karena hasil sudah keluar, sehingga masalah tes DNA ini tak perlu dibahas lagi.

    “Jadi saya rasa tidak perlu dibahas lagi. Yang jelas kita harus berlapang dada untuk menerima ini, dan masyarakat menunggu ini, ini lah hasilnya,” kata dia.

    Jhon Boy pun menyebut, Lisa akan ikhlas menerima apapun hasilnya. Dia pun berharap tes DNA ini menjadi solusi semua pihak.

    “Dengan tes DNA ini mudah-mudahan menjadi solusi yang baik ke depan dan bisa menjadi solusi yang bisa menyenangkan semua,” tuturnya.

  • Dokter Tifa Syok Ijazah Jokowi Sudah Tak Ada di Polda Metro Jaya 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Agustus 2025

    Dokter Tifa Syok Ijazah Jokowi Sudah Tak Ada di Polda Metro Jaya Megapolitan 21 Agustus 2025

    Dokter Tifa Syok Ijazah Jokowi Sudah Tak Ada di Polda Metro Jaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dokter Tifa alias Tifauzia Tyassuma mengaku syok saat mengetahui ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah dikirimkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri.
    Hal ini ia ketahui dari penyidik saat menjalani pemeriksaan sebagai terlapor terkait kasus tudingan ijazah palsu Jokowi di Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (21/8/2025).
    “Jadi saya akan menjawab pertanyaan yang disampaikan dengan syarat, ‘Ijazah asli atau ijazah dari Joko Widodo ada di meja ini’,” kata Dokter Tifa usai menjalani pemeriksaan.
    “Nah ternyata ada sebuah jawaban yang membuat saya
    surprise
    . Karena ternyata kata pemeriksa saya, pemeriksa saya itu sampaikan bahwa ijazah itu sudah tidak ada lagi di Polda Metro Jaya,” ucap dia melanjutkan.
    Menurut Dokter Tifa, informasi ini tidak pernah disampaikan polisi kepada media massa.
    Sebab, fisik ijazah yang diberikan Jokowi sebagai barang bukti dalam laporan polisinya sudah berada di Mabes Polri.
    “Kita semua tidak tahu. Dan posisi dari ijazah itu sekarang ada di Mabes dan sedang atau sudah dilakukan uji forensik,” tegas dia.
    Karena itu, ia malah mencecar sejumlah pertanyaan kepada penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    “Harusnya kan secara transparan Polda Metro Jaya harus sampaikan dong bahwa si ijazah itu sudah tidak ada di sini. Nah kalau memang demikian, ya tidak ada relevansinya untuk bertanya kepada kita,” tegas dia.
    Polda Metro Jaya meningkatkan status kasus tudingan ijazah palsu ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum pada Kamis (10/7/2025).
    Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini tengah menangani enam laporan polisi, termasuk laporan yang dibuat oleh Jokowi. Laporan Jokowi itu terkait pencemaran nama baik dan atau fitnah.
    Sementara itu, lima laporan polisi lainnya adalah hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya. Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.
    “Lima laporan terbagi dua. Yang tiga LP sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana sehingga naik ke tahap penyidikan. Dan dua laporan lainnya sudah dicabut dan pelapor tidak memenuhi undangan klarifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary.
    Setelah naik status penyidikan, para terlapor dalam perkara ini adalah Eggi Sudjana, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Abraham Samad, Mikhael Sinaga, Nurdian Susilo, dan Aldo Husein.
    Dalam kasus ini, Jokowi menjerat dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolri resmikan patung M Jasin saat Hari Juang di Surabaya

    Kapolri resmikan patung M Jasin saat Hari Juang di Surabaya

    Keberadaan patung ini bukan sekadar monumental, melainkan pengingat sejarah panjang Polri sejak awal berdiri

    Surabaya (ANTARA) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan Patung Pahlawan Nasional Moehammad Jasin atau M. Jasin saat peringatan Hari Juang Polri di Monumen Polisi Istimewa Surabaya, Kamis.

    “Dengan adanya patung M. Jasin di Monumen Polisi Istimewa, kita tidak hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi juga mengajak generasi penerus Polri belajar nilai patriotisme, nasionalisme, dan keberanian dari perjuangan beliau,” kata Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast.

    Patung M. Jasin dibangun dengan tinggi keseluruhan mencapai 7 meter dengan panjang 5,6 meter dan lebar 5 meter.

    Sosok M. Jasin digambarkan sedang menunggang kuda dengan sikap tegas, melambangkan keberanian dan jiwa kepemimpinan beliau saat memimpin Polisi Istimewa melawan pasukan sekutu di Surabaya pada 1945.

    Pada bagian prasasti dan relief, terpahat narasi sejarah perjuangan Djenderal M. Jasin yang menjadi tonggak lahirnya Hari Juang Polri. Sementara pondasi patung dirancang setinggi 2 meter dengan desain kokoh dan estetis.

    Keberadaan patung ini bukan sekadar monumental, melainkan pengingat sejarah panjang Polri sejak awal berdiri.

    Patung M. Jasin menjadi simbol semangat juang, pengabdian, dan keberanian yang harus terus diwariskan kepada generasi Polri berikutnya.

    Sejarah mencatat, pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I M. Jasin memimpin Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai) dan membacakan Proklamasi Polisi di Surabaya.

    Pernyataan itu menegaskan bahwa Polisi Istimewa resmi menjadi Polisi Republik Indonesia yang bersatu dengan rakyat mempertahankan kemerdekaan.

    Aksi heroik tersebut kemudian dilanjutkan dengan pelucutan senjata tentara Jepang, pembagian senjata kepada para pejuang, serta penyebaran pamflet proklamasi untuk membakar semangat rakyat.

    Peresmian ini menjadi rangkaian utama puncak peringatan Hari Juang Polri 2025, yang turut dihadiri jajaran pejabat utama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Polda Jatim, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, tokoh agama, masyarakat, hingga veteran pejuang Surabaya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dikaitkan RK-Anak Lisa Mariana, Begini Cara Tes DNA Tentukan Hubungan Biologis

    Dikaitkan RK-Anak Lisa Mariana, Begini Cara Tes DNA Tentukan Hubungan Biologis

    Jakarta

    Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menunjukkan tidak identik dengan anak Lisa Mariana berinisial CA. Dengan kata lain, Ridwan Kamil bukan ayah biologis anak Lisa Mariana.

    “Dari hasil analisis dari seluruh profil DNA yang diperoleh, maka telah dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik, CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Ridwan kamil,” kata Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti di Mabes Polri, Jakarta Rabu (20/8/2025).

    Cara kerja tes DNA

    Laman Cleveland Clinic menjelaskan dalam dunia kedokteran, tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) sangat luas digunakan untuk berbagai macam tujuan. Sederhananya, tes DNA ini digunakan untuk menilai profil genetik.

    Profil genetik ini bertanggung jawab terhadap kondisi biologis seseorang, misalnya bisa menentukan apakah seseorang menderita penyakit atau kondisi medis tertentu, memiliki faktor risiko terhadap penyakit atau kondisi medis tertentu sehingga bisa dilakukan modifikasi gaya hidup yang sesuai, atau apakah seseorang memiliki gen mutasi yang dapat diwariskan ke anak keturunannya.

    “Pada pemeriksaan DNA untuk menentukan garis keturunan, maka yang dibandingkan adalah profil DNA antara ayah, ibu, dan anak,” ujar spesialis forensik dan medikolegal dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM yang tidak terlibat dalam proses identifikasi DNA Ridwan Kamil.

    Pada tes yang dijalani Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan CA, dilakukan pemeriksaan laboratorium DNA dengan metode ekstraksi DNA, kuantifikasi DNA, amplifikasi DNA, DNA typing dengan Capillary Electrophoresis hingga analisis profil DNA.

    Langkah-langkah tes DNA

    Sampel DNA paling umum diambil dari usapan pipi (buccal swab) karena metodenya tidak menyakitkan dan non-invasif. Sampel ini mengandung sel-sel yang cukup untuk dianalisis di laboratorium. Sampel lain seperti darah juga bisa digunakan.

    Di laboratorium, DNA diekstrak dari sampel tersebut. Umumnya, tim medis akan menganalisis daerah-daerah spesifik dalam DNA yang disebut STR (Short Tandem Repeats). STR ini adalah urutan DNA yang berulang dan sangat bervariasi antar individu, menjadikannya seperti sidik jari genetik.

    Pola STR yang unik dari anak dibandingkan dengan pola STR dari ayah yang diduga. Hasil tes DNA mencantumkan ‘probabilitas paternas’ dengan dua nilai, yaitu 0 atau 99,9. Hasil 0 berarti tidak ada kecocokan genetik antara ayah dan janin atau anak, yang artinya mereka bukan orang tua kandung.

    Jika setiap penanda genetik pada anak cocok dengan penanda dari ayah yang diduga, berarti ada hubungan biologis.

    Jika ada banyak ketidakcocokan pada penanda-penanda tersebut, maka tidak ada hubungan biologis.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

    Fakta-fakta Tes DNA

    8 Konten

    Tes DNA tengah jadi perbincangan setelah dijalani Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Sebenarnya, metode ini bukan cuma untuk mengungkap hubungan biologis lho. Forensik hingga farmakogenomik juga menggunakannya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya