Kementrian Lembaga: Mabes Polri

  • Polda Sulsel Petakan 12 Daerah Rawan Konflik pada Pilkada Serentak di Sulsel, Salah Satunya Bantaeng

    Polda Sulsel Petakan 12 Daerah Rawan Konflik pada Pilkada Serentak di Sulsel, Salah Satunya Bantaeng

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, menyampaikan perkembangan terbaru mengenai potensi kerawanan pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

    Berdasarkan penilaian dari Bawaslu pada Pemilu sebelumnya, Sulsel kini sudah mengalami penurunan tingkat kerawanan.

    “Sekarang sudah turun menjadi 10, kita sebenarnya tidak rawan itukan berdasarkan penilaian dari Bawaslu pada Pemilu yang lalu, itulah dijadikan acuan kerawanan di Sulsel,” ujar Yudhi kepada awak media, Senin (25/11/2024).

    Dikatakan Yudhi, peringkat Sulsel untuk wilayah paling rawan itu turun ke posisi 10 setelah tim dari Mabes Polri melakukan survei.

    “Memang beberapa saat yang lalu disamakan, khusus kampaye wilayah Sulsel menduduki peringkat pertama. Tapi alhamdulillah berkat dengan masyarakat Sulsel yang luar biasa, paham dan sadar akan pentingnya damai, pentingnya situasi kondusif maka kita turun,” ucapnya.

    Ia pun mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam menjaga situasi tetap kondusif jelang detik-detik pelaksanaan Pilkada serentak.

    “Kita harus ucapkan terimakasih pada seluruh masyarakat yang sudah mendukung pelaksanaan Pemilukada ini. Muda-mudahan untuk semua Sulsel, Sulsel adalah rumah kita,” sebutnya.

    Hanya saja Yudhi menekankan bahwa pihaknya tidak boleh lengah meskipun saat ini kondisi di Sulsel masih terbilang aman.

    “Untuk daerah perhatian khusus ada 12, ada beberapa yang saya hafal ada Makassar termasuk rawan, kemudian Luwu, Palopo, Bantaeng, terus sementara itu tiga yang agak rawan saya harapkan semua masyarakat yang ada di daerah itu mendukung jalannya Pilkada,” imbuhnya.

  • Kapolda Sumbar Ungkap Sosok AKP Dadang Iskandar: Penghibur yang Hebat

    Kapolda Sumbar Ungkap Sosok AKP Dadang Iskandar: Penghibur yang Hebat

     

    Liputan6.com, Padang – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan penyidikan kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan Sumbar yang diduga kuat terkait persoalan beking tambang ilegal, dilakukan secara transparan. Dirinya juga telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelaku tanpa melihat pangkat yang melekat.

    “Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap mencederai institusi. Jadi saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas secara kode etik,” tegas Kapolri.

    Lebih lanjut, Div Propam Mabes Polri juga telah diterjunkan dalam mengusut perbuatan pelanggaran etik dari AKP Dadang Iskandar. Kapolri mengatakan pengusutan secara pidana juga beriringan sedang dilakukan.

    “Propam sedang kita turunkan, yang jelas kalau hal-hal yang sifatnya bisa diproses dengan hal-hal yang bersifat etik, ini secara umum ya, ini akan kita lakukan dan tentunya semuanya bisa berjalan dengan baik. Namun terhadap pelanggaran yang tidak bisa ditolerir saya minta tindak tegas,” ujar Kapolri.

    Kapolri Listyo Sigit juga memberikan penghargaan kepada AKP Ulil Ryanto Anshari berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Kompol Anumerta.

    Kenaikan pangkat itu diberikan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditandatangani Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri Kombes Fadly Samad.

     

    Sementara itu Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengungkapkan, AKP Dadang Iskandar, pelaku penembakan terhadap rekan sesama polisi AKP Ulil Ryanto, dikenal sebagai sosok penghibur yang hebat. Hal itu diungkapkan Kapolda Sumbar usai bertemu Kompolnas di Mapolda Sumbar, Minggu (24/11/2024) kemarin.

    Irjen Suharyono menyebut dirinya tak menyangka di balik sosok ceria, AKP Dadang bisa melakukan aksi keji membunuh koleganya sendiri sesama polisi. Dari keterangan Kapolres Solok Selatan yang didengarnya, AKP Dadang suka menari dan berjoget oleh karena itu dirinya sering diminta menghibur rekan-rekannya saat ada acara serah terima jabatan.

    “Kalau ada serah terima jabatan, dia suka nari-nari, joget-joget,” kata Irjen Suharyono.

     

     

     

  • Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Periksa Firli Bahuri pada 28 November di Bareskrim Polri

    Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Periksa Firli Bahuri pada 28 November di Bareskrim Polri

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan pemeriksaan Ketua KPK nonaktif, Firli Bahuri, yang akan dilaksanakan di Bareskrim Polri pada Kamis (28/11/2024). Firli akan diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

    Menurut Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat ini penyidikan kasus tersebut ditangani oleh penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Korps Pemberantasan Korupsi (Kortastipidkor) yang berada di Mabes Polri.

    “Penanganan perkara ini ditangani oleh tim penyidik gabungan dari Subdit Tipikor Polda Metro Jaya dan penyidik Kortastipidkor Polri,” kata Ade Safri kepada wartawan, Senin (25/11/2024).

    Selain alasan tersebut, Ade Safri menambahkan semua pihak, termasuk Firli, memiliki hak untuk memilih lokasi pemeriksaan. Pemeriksaan bisa dilakukan di lokasi yang telah ditentukan, atau tempat lain yang disepakati.

    “Jadi tempat pemeriksaan bisa dilakukan di situ atau tempat lain yang telah ditentukan itu bisa,” ujarnya.

    Ade Safri juga menegaskan pemeriksaan Firli Bahuri bertujuan untuk melengkapi berkas perkara sebelum diajukan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta, dalam rangka pemenuhan P-19 serta hasil koordinasi dengan penuntut umum kejati.

  • Profil Cagub-Cawagub Kalimantan Barat 2024: Ada Petahana Mantan Walikota, Mantan Kapolda dan Komisaris Bank

    Profil Cagub-Cawagub Kalimantan Barat 2024: Ada Petahana Mantan Walikota, Mantan Kapolda dan Komisaris Bank

    Bisnis.com, JAKARTA – Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024). Sejumlah pasangan calon (paslon) telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Di Pilkada Kalimantan Barat, terdapat 3 pasangan calon (paslon) yang siap bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.

    Mereka yakni Sutarmidji-Didi Haryono, Ria Norsan-Krisantus, dan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor.

    Berikut profil lengkap masing-masing paslon cagub-cawagub yang bersaing di Pilkada Kalimantan Barat 2024:

    1. Sutarmidji-Didi Haryono

    Sutarmidji merupakan seorang akademisi dan mantan Wali Kota Pontianak dua periode. Dirinya juga dikenal sebagai petahana yang pernah menjabat Gubernur Kalbar untuk periode 2019-2024.

    Sedangkan pasangannya, Didi Haryono, adalah mantan Kapolda Kalbar dan mantan Komisaris Bank Kalbar.

    Karier politik Sutarmidji dimulai saat dirinya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi anggota DPRD Kota Pontianak pada tahun 1999.

    Pada 2003, ia maju menjadi Wakil Wali Kota Pontianak. Kemudian tahun 2008, Sutarmidji terpilih untuk menjabat sebagai Wali Kota Pontianak hingga tahun 2018 selama dua periode.

    Kemudian pada tahun 2018, Sutarmidji maju menjadi Gubernur Kalimantan Barat hingga tahun 2023 dan kini kembali maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat tahun 2024.

    Adapun Didi Haryono dikenal sebagai mantan Kapolda dan Komisaris Bank Kalbar. Berikut Riwayat kariernya, dilansir dari RRI:

    Kapolsek di Lolowau Polres Nias Polda Sumut pada tahun 1987 – 1988
    Kanit Reserse Intel Sekta Teladan Poltabes Medan tahun 1988 – 1989
    Kapolsek Prapat Danau Toba Polda Sumut tahun 1989 – 1991
    Kasat Serse Res Simalungun Polda Sumut tahun 1991 – 1992
    Dir Intelkampol Mabes Polri tahun 1994 – 1995
    Kanit Reserse VC Subdit Serse UM DIT Serse Polri tahun 1995 – 1996
    Kasubbag Ops Setdit Samapta Polda Irja tahun 1996 kemudian pada tahun 1997 melanjutkan karirnya menjadi Parik III
    ItdaOps Itpolda Irja hingga tahun 1998
    Kasubbag Binmin Setdit IPP Polda Irian Jaya tahun 1998 – 2000
    Kabag Wassendak Dit IPP Polda Irian Jaya tahun 2000 – 2001
    Pamen Sespim Dediklat Polri pada tahun 2001 sebelum berpindah ke Kalbar dan mengambil jabatan sebagai Kabag Pamsan Dit
    Intelpam Polda Kalbar tahun 2002 – 2003
    Kabid Humas Polda Kalbar tahun 2003 – 2004
    Kapolres Kapuas Hulu Polda Kalbar tahun 2004 – 2006
    Kasubbag Tap Bag Rehab DIV Propam Polri tahun 2006 – 2007
    Pamen SDE SDM Polri tahun 2007 – 2009
    Kabid Standardisasi, Pusbinprof Div Propam Polri tahun 2009 – 2010
    Kabagstandar Rowabprof Divpropam Polri tahun 2010 – 2011
    Irwasda Polda Banten tahun 2011 – 2012
    Analis Kebijakan Madya Bidang Jemen Ops Itwasum Polri tahun 2012 – 2014
    Irwasda Polda Kalbar tahun 2014 – 2016
    Wakapolda Kepulauan Riau tahun 2016 – 2017
    Kapolda Kalimantan Barat tahun 2017 – 2020

    Didi Haryono sempat menjabat sebagai komisaris utama Bank Kalbar pada tahun 2020-2024.

    2. Ria Norsan-Krisantus

    Ria Norsan memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha dan mantan Bupati Kabupaten Mempawah dua periode.

    Ia juga menjadi petahana yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur periode 2019-2024.

    Sedangkan Krisantus Kurniawan yang ditunjuk menjadi pasangannya, adalah mantan anggota DPR RI daerah pemilihan Kalbar II dan mantan Ketua DPRD Kabupaten Sanggau dari PDI Perjuangan.

    Ria Norsan lahir di Singkawang pada tanggal 17 Desember 1967 dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 hingga 2023.

    Dirinya juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum Gapensi Kalbar pada 2005-2009 serta Ketua DPRD Partai Golkar Provinsi Kalbar pada tahun 2017-2020.

    Sementara itu, Krisantus Kurniawan merupakan putra daerah kelahiran di Sepauk, Sintang pada 3 Juni 1969.

  • Kapolda Sumbar Ungkap Sosok AKP Dadang Iskandar: Penghibur yang Hebat

    Sosok AKP Dadang Iskandar, Terduga Pelaku yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil

    Liputan6.com, Bandung – Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus polisi tembak polisi di Sumatera Barat (Sumbar). Insiden tersebut terjadi di Solok Selatan dan saat ini menjadi perhatian publik terutama Mabes Polri.

    Melansir dari Antara Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Wahyu Widada menyebutkan kasus tersebut akan diselidiki dengan asistensi dari Mabes Polri dengan mengirimkan tim baik dari Inafis hingga Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum).

    “Tim dari Bareskrim sudah berangkat, baik dari Inafis maupun dari Dittipidum,” katanya.

    Sebagai informasi, kasus penembakan polisi tembak polisi tersebut terjadi pada Jumat (21/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB. Diketahui pelaku penembakan adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.

    Sementara itu, korban merupakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. Melalui kasus penembakan tersebut saat ini pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti.

    Mulai dari 2 butir selongsong peluru kaliber 9 milimeter yang berasal dari senjata api pendek jenis pistol HS dengan nomor 260139 dan selongsor peluru kaliber 9 milimeter sebanyak 7 butir dari senjata api pendek jenis pistol HS dengan nomor 260139.

    Adapun jenazah korban telah tiba di rumah duka pada Sabtu (23/11/2024) dini hari di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian rencananya akan dimakamkan pada Minggu, 24 November 2024 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang Makassar.

     

    Detik-detik Polisi Lumpuhkan Pemuda Gila yang Bacok 6 Warga

  • Kapolri Naikkan Pangkat AKP Ryanto Ulil Jadi Kompol Anumerta Usai Ditembak AKP Dadang

    Kapolri Naikkan Pangkat AKP Ryanto Ulil Jadi Kompol Anumerta Usai Ditembak AKP Dadang

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaikkan pangkat AKP Ryanto Ulil Anshar menjadi kompol anumerta, setelah kasatreskrim Polres Solok Selatan itu tewas ditembak oleh Kabag Ops AKP Dadang Iskandar.

    Kapolri menaikkan pangkat AKP Ryanto Ulil menjadi kompol anumerta atau setingkat lebih tinggi dari sebelumnya, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada korban. Kompol Anumerta Ryanto Ulil mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) karena dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas.

    ” Bapak kapolri memberikan KPLB pada korban yang gugur saat bertugas,” kata Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).

    Polri menyatakan berduka atas penembakan yang menewaskan Kasatreskrim Polres Solok Selatan Ryanto Ulil Anshari. 

    Kenaikan pangkat luar biasa Kompol Anumerta Ryanto Ulil berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 

    Keputusan itu diteken Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri Kombes Fadly Samad atas nama kapolri.

    Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak AKP Dadang Iskandar di parkiran Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Peluru dari senjata api AKP Dadang mengenai pelipis dan pipi kanan korban hingga tewas di tempat.

    Kapolri memastikan penyidikan kasus penembakan itu akan dilakukan transparan. Ia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelaku tanpa melihat pangkat yang melekat.

    “Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap menciderai institusi. Jadi saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas secara kode etik,” kata kapolri.

    Divisi Propam Mabes Polri telah mengerahkan tim untuk mengusut perbuatan pelanggaran etik AKP Dadang Iskandar. Kapolri mengatakan pengusutan secara pidana juga beriringan sedang dilakukan.

    “Propam sedang kita turunkan, yang jelas kalau hal-hal yang sifatnya bisa diproses dengan hal-hal yang bersifat etik, ini secara umum ya, ini akan kita lakukan dan tentunya semuanya bisa berjalan dengan baik. Namun terhadap pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi saya minta tindak tegas,” ujar kapolri.

  • Kapolri Pastikan Pelaku Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Dipecat dan Dipidana – Page 3

    Kapolri Pastikan Pelaku Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Dipecat dan Dipidana – Page 3

    Mabes Polri memberikan asistensi penanganan kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, yakni peristiwa Kabag Ops AKP Dadang Iskandar yang menembak mati Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari usai penangkapan tersangka kasus tambang pasir dan batu alias sirtu ilegal, galian golongan C.

    “Tim dari Bareskrim sudah berangkat, baik dari Inafis maupun dari Dirtipidum,” tutur Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2024).

    Menutur Wahyu, pihaknya tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).

    “Nanti kalau yang lain-lain itu dari Polda Sumbar, prinsipnya ya terus terang kita semua berduka dengan kejadian ini, dan kita akan lakukan proses penyidikan dengan kita asistensi dari Mabes Polri,” kata Wahyu.

    Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari usai menangkap tersangka kasus tambang ilegal galian C. Peristiwa itu terjadi saat pemeriksaan dilakukan di Polres Solok Selatan.

    “Di saat penegakan hukum tadi malam ada peristiwa yang seperti saya sampaikan tidak terduga sebelumnya, bahkan mungkin dari anggota penegakan hukum sendiri, yaitu AKP Ulil dan kawan-kawan, yaitu salah satu perwira polisi yang jabatannya adalah Kabag Ops, itu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan sangat tercelah,” tutur Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono kepada wartawan, Jumat (22/11/2024).

  • Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Komisi III Panggil Kapolda Sumbar hingga Kadiv Propam Polri

    Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Komisi III Panggil Kapolda Sumbar hingga Kadiv Propam Polri

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi III DPR berencana memanggil kapolres Solok Selatan, kapolda Sumatera Barat, hingga kadiv Propam Mabes Polri dalam rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (28/11/2024) untuk membahas kasus polisi tembak polisi di di Solok Selatan.

    Dalam insiden itu, Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari diduga ditembak hingga tewas oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

    “Kami akan memanggil para pihak terkait untuk membahas masalah polisi tembak polisi di Solok Selatan,” ungkap Ketua Komisi III DPR Habiburokhman dalam konferensi pers di ruang rapat Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

    Selain membahas polisi tembak polisi di Solok Selatan, Komisi III DPR juga bakal menanyakan kepada kadiv Propam Mabes Polri terkait kriteria dan kelayakan seorang anggota kepolisian untuk memegang senjata.

    “Memang masih spesifik masalah ini, tetapi karena ada Pak Kadiv Propam, kami juga ingin tahu bagamiana kelayakan anggota menggunakan senjata, apakah ada mekanisme semacam medical check up-nya dalam konteks kematangan kejiwaan,” ungkap Habiburokhman.

    Habiburokhman menegaskan, penegakan hukum kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan itu harus tuntas. Pelaku penembakan patut dijatuhi hukuman berat. Selain itu, ia mendesak mengungkap motif yang melatarbelakangi perbuatan jahat tersebut.

    “Kalau motifnya adalah karena ketidaksukaan dibongkarnya penambangan ilegal, pelaku juga harus dituntut atas perbuatannya melindungi tambang ilegal,” tuturnya.

    Dalam kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Kasatreskrim Polres Solok AKP Ulil Ryanto Anshari harus kehilangan nyawa karena ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Jasad AKP Ulil sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
     

  • Polri Jalin Kerja Sama Internasional untuk Ringkus Otak TPPO

    Polri Jalin Kerja Sama Internasional untuk Ringkus Otak TPPO

    Jakarta, Beritasatu.com – Polri terus menggencarkan kerja sama internasional untuk meringkus otak kasus tindak pindana perdagangan orang (TPPO) yang menyeret masyarakat Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk menindak pelaku TPPO hingga ke akarnya.

    “Prinsipnya, kami melakukan penangkapan terhadap apa yang sudah ada. Dari penyalurnya, pasti akan kami tarik ke atas, siapa yang menjadi cukongnya,” ujar Kabareskim Polri Komjen Pol Wahyu Widada dalam konferensi pers pengungkapan kasus TPPO di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jumat (22/11/2024).

    Wahyu menekankan, kerja sama antarnegara penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk penindakan terhadap pelaku TPPO. Apalagi, banyak WNI yang dijadikan pekerja migran ilegal dan telah menjadi korban TPPO jaringan luar negeri.

    “Saya yakin meringkus otak kasus TPPO perlu hubungan kerja sama yang cukup baik karena mereka di negara lain juga menaruh perhatian dengan ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Wahyu menyatakan kerja sama antara kepolisian antarnegara (police to police) sudah diwujudkan oleh Polri dan akan terus diperkuat. 

    “Beberapa waktu yang lalu, kami juga memulangkan buronan-buronan. Terakhir tadi malam yang kasus judi online di Filipina bisa kita kembalikan. Beberapa waktu lalu, juga DPO Filipina kita pulangkan dengan mekanisme yang sama, dari Thailand juga sama,” ucapnya.

    Kabareskrim juga mengatakan, pihaknya terus bekerja keras dan mendorong kolaborasi dengan kementerian dan lembaga untuk untuk melakukan penindakan, pencegahan, serta meringkus otak TPPO.

  • Divpropam Mabes Polri Turunkan Tim Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

    Divpropam Mabes Polri Turunkan Tim Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri menurunkan tim menangani kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).

    “Iya betul ada peristiwa tersebut,” ujar Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Abdul Karim saat dikonfirmasi Jumat (22/11/2024).

    Karim tak membeberkan secara detail proses penanganan tersebut. Dia hanya mengatakan Divpropam Mabes Polri telah menerjunkan personel ke Solok Selatan. Para personel yang sudah diterjunkan langsung ke lokasi bakal membantu mengusut kejadian polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan. “Saya sudah turunkan personel Divpropam untuk asistensi,” katanya.

    Sebelumnya, Kabag Ops AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di parkiran Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) dini hari.

    Kapolda Sumbar Irjen Suharyono juga telah buka suara terkait kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan tersebut. Suharyono mengatakan, AKP Dadang Iskandar menembak kepala AKP Ryanto Ulil Anshar dari arah belakang. Dua tembakan tersebut menembus pelipis kanan dan pipi kanan korban.

    Suharyono mengatakan, pihaknya masih mendalami motif penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar kepada AKP Ryanto Ulil Anshar yang diduga terkait backing tambang galian C.