Kementrian Lembaga: MA

  • Madrasah jadi lembaga pendidikan alternatif pertama di Jakarta

    Madrasah jadi lembaga pendidikan alternatif pertama di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengungkapkan bahwa saat ini madrasah menjadi lembaga pendidikan alternatif pertama bagi masyarakat di Jakarta.

    Hal ini dibuktikan dengan jumlah pendaftar melebihi daya tampung dalam setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

    “M​​adrasah-madrasah kita mengalami kesulitan untuk menolak siswa-siswi yang tidak tertampung,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta Adib pada Kegiatan Penutupan Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2024 di Jakarta, Jumat.

    Adib mencontohkan, Madrasah Aliyah (jenjang setara Sekolah Menengah Atas (SMA) 21 Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara, mendapatkan pendaftar hingga 600 orang.

    Padahal, sekolah dengan prestasi 95 persen lulusan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut hanya memiliki daya tampung sekitar 150 orang.

    “Dan hampir secara keseluruhan madrasah-madrasah kita sudah seperti itu sehingga tidaklah aneh ketika proses rekrutmen pendaftaran siswa bagi madrasah dibuka, itu masyarakat berbondong-bondong untuk mendaftarkan putra-putri mereka ke madrasah,” ujar Adib.

    Hal ini, kata dia, menjadi bukti madrasah-madrasah di Jakarta sudah menjadi tumpuan sekaligus mendapatkan tempat di tengah masyarakat.

    Adib mencatat, jumlah madrasah di Jakarta mencapai 1.819, yang terdiri dari madrasah negeri dan swasta. Dari jumlah ini, sebanyak 22 sekolah merupakan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setara Sekolah Dasar, 42 Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri atau setara Sekolah Menengah Pertama) dan 22 Madrasah Aliyah (MA) negeri.

    “Untuk Raudhatul Athfal (RA) atau setara jenjang pendidikan anak usia dini, kami akan dorong untuk menjadi RA negeri, di Jakarta Selatan,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

    Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

    Jakarta

    Pemerintah Iran memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Jerman di Teheran, ibu kota Iran untuk menyampaikan protes keras setelah Berlin mengatakan akan menutup tiga konsulat Iran di Jerman.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2024), sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran mengecam tindakan Berlin tersebut sebagai “keputusan tidak rasional yang tidak dapat dibenarkan”. Kementerian menyatakan bahwa kuasa usaha Kedubes Jerman dipanggil untuk menyampaikan “protes keras” Iran.

    Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Iran, Markus Potzel telah dipanggil kembali ke Berlin untuk konsultasi.

    Sebelumnya pada hari Kamis (31/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa negara itu akan menutup tiga konsulat Iran di wilayahnya. Ini sebagai tanggapan atas eksekusi mati warga negara Jerman-Iran, Jamshid Sharmahd di Iran.

    “Kami telah berulang kali dan dengan tegas menjelaskan kepada Teheran bahwa eksekusi mati warga negara Jerman akan memiliki konsekuensi serius,” kata Baerbock, mengumumkan penutupan konsulat di Frankfurt, Munich, dan Hamburg dalam pidato yang disiarkan televisi.

    Sharmahd, 69 tahun, telah dijatuhi hukuman mati pada Februari 2023, vonis yang kemudian dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung Iran.

    Pria itu telah dihukum mati karena dinyatakan terlibat dalam pengeboman masjid tahun 2008 di kota Shiraz, Iran selatan yang menewaskan 14 orang dan melukai 300 orang. Dia tinggal di Amerika Serikat dan dicokok aparat Iran di Dubai pada 2020.

  • Kejagung Blokir Aset dan Periksa Keluarga Zarof Ricar

    Kejagung Blokir Aset dan Periksa Keluarga Zarof Ricar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) memblokir aset dan rekening milik mantan pejabat Mahkamah Agung yang terlibat suap atau gratifikasi Zarof Ricar, serta memeriksa sejumlah saksi, termasuk anggota keluarganya.

    Hal ini disampaikan  Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus Abdul Qohar dalam keterangan persnya di kompleks Kejaksaan Agung.

    Abdul Qohar mengungkapkan, pihaknya tengah menyelidiki dan memblokir sejumlah aset milik Zarof Ricar, baik dalam bentuk uang maupun barang.

    Tidak hanya itu, tim penyidik Kejagung juga melakukan pemeriksaan terhadap 15 saksi, termasuk istri dan keluarga Zarof Ricar.

    “Jadi kita sudah melakukan langkah-langkah terkait pemblokiran ya, aset-aset yang bersangkutan, tim kita lagi melacak di mana saja aset mereka, baik itu berupa barang maupun berupa uang,” kata Qohar.

    Abdul Qohar menyebut, saat ini tim penyidik Kejaksaan Agung masih  terus mengumpulkan bukti keterlibatan pihak lainnya, termasuk anggota keluarga Zarof Ricar, serta aliran dana yang digunakannya.

     “Kalau istrinya sudah diperiksa,” tutup Qohar.

  • Retno Paradinah Tetap Setia Menanti Zul Zivilia yang Dihukum 18 Tahun

    Retno Paradinah Tetap Setia Menanti Zul Zivilia yang Dihukum 18 Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Istri Zul Zivilia, Retno Paradinah tetap setia menunggu suaminya yang divonis 18 tahun penjara akibat kasus narkoba. Retno mengungkapkan alasan di balik kesetiaannya.

    Retno tidak memungkiri saat pertama kali bertemu setelah penangkapan Zul Zivilia, suaminya sempat mengizinkannya untuk menikah dengan pria lain. 

    “Saat itu, Bang Zul meminta serta memperbolehkan saya untuk menikah lagi. Ini terjadi seminggu setelah kita bisa bertemu,” ungkap Retno Paradinah dikutip dari channel YouTube, Kamis (31/10/2024).

    Retno menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Zul bersujud dan mencium tangannya, serta meminta maaf.

    “Dia bilang, ‘Maafkan aku, Ma. Aku ikhlas dengan sepenuh hati jika kamu ingin mencari pengganti, silakan. Saya ikhlas’,” ceritanya sambil menirukan ucapan Zul.

    Meski suaminya memberikan izin untuk menikah lagi, Retno menyatakan ia tidak pernah mengiakan permintaan tersebut. Baginya, Zul Zivilia adalah pria yang akan selalu dicintainya.

    “Hati saya untuk dia selamanya, itulah mengapa saya tidak mengiakan permintaannya. Saat mengingat momen itu, saya merasa sedih, dan sampai sekarang, saya tidak menyangka bisa bersama dia hingga saat ini,” ujarnya.

    Retno menyebut, keinginan untuk mencari pengganti Zul tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Ia hanya fokus pada harapan agar suaminya segera keluar penjara dan membesarkan keempat anak mereka.

    “Dia percaya pada saya, begitu pula sebaliknya. Sampai saat ini, saya tidak memiliki pikiran macam-macam tentang dia. Saya percaya setiap orang bisa berubah, termasuk Bang Zul. Ternyata, apa yang saya harapkan terwujud dalam perubahan Zul yang kini semakin dewasa, sabar, dan mengalah,” tandasnya.

  • Kejagung Blokir Rekening Milik Makelar Kasus Zarof Ricar – Page 3

    Kejagung Blokir Rekening Milik Makelar Kasus Zarof Ricar – Page 3

    Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) sangat terkejut saat menggeledah kediaman petinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar (ZR) di Senayan, Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, niat awal mencari bukti dugaan pemufakatan jahat suap kasasi kasus Ronald Tannur malah berujung temuan gepokan uang senilai hampir Rp1 triliun.

    Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengulas, Zarof Ricar pernah menjabat sebagai Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan MA. Meski telah pensiun pada 2022 lalu, nyatanya tidak membuatnya berhenti menjadi makelar kasus alias markus.

    “Selain perkara permufakatan jahat, untuk melakukan suap tersebut, saudara ZR pada saat menjabat sebagai Kapusdiklat yang tadi saya katakan, menerima gratifikasi pengurusan perkara-perkara di MA,” ujar Qohar kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).

    Tidak cuma uang yang jika dikonversikan ke rupiah bernilai Rp920.912.303.714 saja, penyidik juga menemukan emas dengan berat total sekitar 51 kilogram, atau setara di kisaran Rp 75 miliar.

    Kepada penyidik, Zarof Ricar mengaku mengumpulkan uang dan emas itu mulai tahun 2012 sampai dengan 2022.

    “Dari mana uang ini berasal, menurut keterangan yang bersangkutan bahwa ini diperoleh dari pengurusan perkara. Sebagian besar pengurusan perkara,” jelas Qohar.

    Zarof Ricar pun tidak dapat merinci kasus yang diurusnya lantaran terlalu banyak. Terlebih, aksi tersebut digelutinya hingga 10 tahun lamanya, yang bahkan hingga pensiun pun tetap dijalani.

    “Berapa yang mengurus dengan saudara? Karena saking banyaknya dia lupa. Karena banyak ya,” ujar Qohar.

    Adapun penggeledahan dilakukan penyidik di dua lokasi berbeda pada Kamis, 24 Oktober 2024, yakni di rumah sang markus Zarof Ricar yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta Selatan dan penginapannya di Bali.

    Hasilnya, dari kediaman tersangka disita SGD 74.494.427 dolar Singapura; USD 1.897.362 dolar Amerika Serikat; EUR 71.200 Euro; HKD 483.320 dolar Hongkong, dan Rp5.725.075.000.

    Kemudian logam mulia emas antam dengan total 46,9 kilogram, dompet merah muda berisi 12 batang emas logam mulia seberat 50 gram per keping, dompet merah muda bergaris dengan isi tujuh batang emas Antam seberat 100 gram per keping, satu plastik berisikan 10 keping emas, dan tiga lembar sertifikat kuitansi emas.

    Sementara untuk hasil penggeledahan di hotel Le Meredian Bali tempat makelar kasus Zarof Ricar menginap, disita segepok uang tunai pecahan Rp100 ribu sehingga total Rp10 juta, satu ikat uang tunai pecahan Rp50 ribu dengan total Rp4,9 juta, satu ikat uang tunai pecahan Rp100 ribu sebanyak 33 lembar sehingga total Rp3,3 juta, dan satu ikat uang tunai pecahan Rp100 ribu sebanyak 19 lembar berikut pecahan uang Rp5 ribu sebanyak 5 lembar dengan total Rp1.925.000.

    Tidak ketinggalan penyidik juga melakukan penyitaan terhadap barang elektronik berupa ponsel atau handphone milik tersangka Zarof Ricar.

  • Kejaksaan Agung Blokir Rekening Zarof Ricar dan Istri Terkait Temuan Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas

    Kejaksaan Agung Blokir Rekening Zarof Ricar dan Istri Terkait Temuan Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas

    Jakarta, Beritasatu.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memblokir rekening milik Zarof Ricar dan istrinya yang merupakan pensiunan Mahkamah Agung (MA). Pemblokiran ini dilakukan dalam rangka mengusut tuntas kasus gratifikasi Ronald Tannur yang melibatkan temuan uang sebesar Rp 920 miliar dan 51 kilogram (kg) emas di kediaman Zarof.

    “Kami telah mengambil langkah-langkah terkait pemblokiran aset-aset yang bersangkutan. Tim kami sedang melacak semuanya,” ungkap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).

    Febrie menjelaskan, pemblokiran tidak hanya dilakukan pada rekening pribadi Zarof, tetapi mencakup aset-aset lainnya, baik berupa barang maupun uang.

    “Kami telah melakukan pemblokiran di semua aset mereka,” tambahnya.

    Selain itu, Kejagung juga memeriksa istri Zarof Ricar dalam proses penyelidikan.

    “Iya, istri Zarof juga diperiksa. Saya tidak bisa menjelaskan semua detail, tetapi memang sudah dilakukan,” ujarnya.

    Hingga saat ini, pihak Kejagung telah memeriksa 15 orang terkait kasus Zarof Ricar. Febrie menegaskan, Kejaksaan Agung akan menjerat siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

    “Kami akan mengumumkan hasilnya pada waktunya. Sabar, ya. Nanti semua akan kami sampaikan ke publik,” tandasnya.

  • Ahli TPPU Sebut Mafia Narkotika Hong Kong Manfaatkan TKI Jadi Sarana Cuci Uang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Oktober 2024

    Ahli TPPU Sebut Mafia Narkotika Hong Kong Manfaatkan TKI Jadi Sarana Cuci Uang Nasional 31 Oktober 2024

    Ahli TPPU Sebut Mafia Narkotika Hong Kong Manfaatkan TKI Jadi Sarana Cuci Uang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Kepala Pusat Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein menyebut, Tenaga Kerja Indonesia (
    TKI
    ) di Hong Kong pernah digunakan oleh mafia narkotika sebagai sarana pencucian uang atau money laundry.
    Informasi ini Yunus ungkapkan ketika dihadirkan sebagai ahli
    TPPU
    dalam sidang dugaan korupsi di PT Timah Tbk yang menjerat suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis.
    Pada kesempatan tersebut, Yunus menjelaskan enam modus yang paling banyak digunakan para pelaku pencucian uang di dunia. Salah satunya dengan menyalahgunakan bisnis atau jalur usaha yang sah.
    “Contohnya misalnya pernah terjadi, TKI kita banyak di Hong Kong, dari Jawa Timur, sering kirim uang ke Jawa Timur,” kata Yunus di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
    Pada satu waktu, para TKI itu disebut dibantu mengirim uang dengan murah dan cepat dari Victoria Park, salah satu kawasan di Hong Kong.
    Namun, ternyata bukan uang hasil kerja sebagai TKI yang dikirim ke Jawa Timur, melainkan uang milik mafia narkotika.
    “Mafia narkotik Hong Kong mengirim ke mafia narkotik yang ada di Malang. Ini benar kasus yang ada,” ujar Yunus.
    “Pekerja migran yang sah usahanya, hasilnya sah tapi dimanfaatkan dalam pengiriman uang. Jadi yang dikirim itu uang narkotik sebenarnya, bukan uang hasil TKI tadi,” imbuh Yunus.
    Selain menyalahgunakan bisnis atau usaha yang sah, pelaku TPPU juga kerap melakukan mingling, atau mencampurkan harta hasil kejahatan dengan harta yang sah.
    Dalam sidang-sidang perkara korupsi misalnya, banyak terdakwa mengaku memiliki banyak kekayaan karena memiliki bisnis yang sah.
    Misalnya, terdakwa dugaan suap mantan Sekretaris MA Nurhadi mengaku memiliki usaha sarang burung walet di sejumlah lokasi yakni, Tulungagung, Mojokerto dan Kediri.
    Sementara, mantan Kepala Korps Lantas (Kakorlantas) Polri, Irjen Djoko Susilo mengeklaim hartanya didapatkan dari bisnis SPBU.
    “Semuanya
    mingling
    seperti itu, menjelaskan bahwa dia bukan korupsi. Ada usaha. Padahal dia mencampur sebenarnya. Nah ini modus yang terakhir yang keenam cukup banyak di Indonesia,” kata Yunus.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Sritex, DPR Dukung Kebijakan Perlindungan Industri Tekstil

    Soal Sritex, DPR Dukung Kebijakan Perlindungan Industri Tekstil

    Jakarta

    Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah mendukung upaya pemerintah yang tengah menyiapkan kebijakan untuk melindungi industri tekstil. Hal ini menyusul persoalan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit.

    “Kita mendukung upaya pemerintah yang sekarang tengah berjibaku berusaha memberi penyelamatan untuk Sritex. Karena kalau Sritex sampai bangkrut, pastinya bisa berpengaruh terhadap perekonomian nasional,” ungkap Charles Meikyansah, dalam siaran persnya, Kamis (31/10/2024).

    Seperti diketahui, Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang atas gugatan yang diajukan PT Indo Bharat Rayon (IBR). Sritex dinilai lalai terhadap utang kepada IBR sehingga persoalan berujung panjang dan berdampak fatal bagi perusahaan.

    Meski pabrik masih beroperasional sambil manajemen mengajukan kasasi di Mahkamah Agung (MA) untuk membatalkan putusan PN Niaga Semarang, status pailit terhadap Sritex bisa berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Belum lagi adanya potensi massal badai PHK (pemutusan hubungan kerja) terhadap puluhan ribu karyawan Sritex.

    Untuk itu, Charles menyebut DPR siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelamatkan Sritex yang merupakan perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu.

    “Kita tidak bisa tinggal diam saat nasib puluhan ribu rakyat menjadi taruhannya. Negara perlu membantu Sritex dengan tujuan agar tidak ada PHK massal kepada para karyawannya. Dan tentunya juga agar industri tekstil kita tidak terdampak,” tuturnya.

    “Bentuk pertolongan dalam bentuk kemudahan regulasi saya kira sudah sangat tepat. Karena ini bukan hanya menyelamatkan Sritex saja, tapi juga industri tekstil secara keseluruhan,” ungkap Charles.

    “Kami juga mendorong agar Pemerintah membuat terobosan agar industri tekstil dalam negeri berjaya lagi. Karena kita tahu beberapa waktu belakangan banyak perusahaan tekstil dan garmen yang kesulitan karena beberapa faktor,” lanjut Legislator dari Dapil Jawa Timur IV tersebut.

    Komisi XI DPR yang membidangi urusan keuangan negara dan perencanaan pembangunan nasional itu pun berharap pemerintah memberi kebijakan stimulus bagi para pelaku usaha tekstil. Sebab, kata Charles, industri tekstil juga banyak menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Industri tekstil ini kan industri padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap PDB (produk domestik bruto). Termasuk perusahaan besar seperti Sritex yang banyak mengekspor produknya ke luar negeri, itu kan menjadi kontribusi pemasukan buat negara,” paparnya.

    Charles menyatakan, DPR siap mengawal kebijakan-kebijakan yang mendukung daya saing industri domestik seperti industri tekstil ini. Misalnya dengan pengetatan impor dan insentif bagi produksi lokal.

    Terkait hal ini, pengusaha menilai salah satu penyebab banjirnya barang impor adalah karena ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan pengaturan impor. Pihak pengusaha berharap pemerintah bisa merevisi aturan ini.

    “Pada intinya kita ingin agar industri di dalam negeri, termasuk industri tekstil dapat dijaga dari persaingan tidak sehat. Jadi memang harus ada intervensi yang mendukung dan menjaga iklim industri di Indonesia,” tutup Charles.

    (prf/ega)

  • Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Jakarta

    Kabut asap tebal dan beracun menyelimuti India utara dan Pakistan timur beberapa hari sebelum dimulainya Diwali, festival Hindu yang biasanya dirayakan dengan kembang api yang tiap tahun menyebabkan kualitas udara menurun drastis.

    Indeks kualitas udara di ibu kota India, Delhi, berada pada angka sekitar 250 pada Senin (28/10) pagi, setelah berhari-hari berada di zona ‘sangat tidak sehat’ di atas angka 200, menurut IQAir, yang melacak kualitas udara global.

    Di kota Lahore, Pakistan, sekitar 25 kilometer dari perbatasan India, kualitas udara melampaui ‘berbahaya’ dengan skor 500 pada Senin (28/10), hampir 65 kali di atas pedoman WHO untuk standar udara sehat. Kondisi ini menjadikannya kota paling tercemar di dunia pada saat pemeringkatan tersebut, menurut IQAir.

    Kualitas udara di seluruh wilayah ini diperkirakan memburuk saat musim kabut asap musim dingin mendekat, ketika kabut kuning menyelimuti langit akibat petani membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas, dan hari-hari musim dingin yang tidak berangin.

    Para siswi mengenakan masker mengendarai sepeda motor saat meninggalkan sekolah di tengah meningkatnya kabut asap di Lahore, Pakistan pada 25 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Diwali dirayakan mulai hari ini, Kamis (31/10/2024). Festival cahaya umat Hindu ini berlangsung selama lima hari dan menjadi momen orang-orang berkumpul dengan keluarga, berpesta dan menyalakan kembang api. Dalam beberapa kasus yang melanggar larangan wilayah setempat, perayaan Diwali dengan menyalakan kembang api akan semakin memperburuk polusi udara.

    Dikutip dari CNN, pemandangan distopia berupa kabut oranye dan gedung-gedung yang diselimuti kabut muncul setiap tahun saat musim kabut mendominasi pemberitaan. Para dokter meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memperingatkan risiko penyakit pernapasan dan dampaknya pada harapan hidup.

    Polusi udara di India terbilang sangat buruk, sehingga para ahli telah memperingatkan bahwa kabut asap dapat merenggut nyawa ratusan juta orang.

    Warga dan pakar telah lama mempertanyakan mengapa India gagal mengatasi polusi udara. Sementara itu, pemerintahan kota Delhi dan negara bagian tetangganya berselisih pendapat mengenai siapa sebenarnya yang harus disalahkan.

    Delhi telah melarang penggunaan dan penjualan petasan menjelang Diwali, tetapi kebijakan itu sulit dilaksanakan. Pekan lalu, Mahkamah Agung India mengecam pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana karena gagal menindak tegas pembakaran jerami ilegal, praktik yang dilakukan petani dengan membakar limbah tanaman untuk membersihkan ladang. Pejabat setempat mengklaim bahwa mereka telah mengurangi praktik tersebut secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Truk penghalau kabut asap menyemprotkan air ke jalan untuk mengendapkan partikel debu di tengah polusi pada 27 Oktober 2024 di New Delhi. Foto: Sanchit Khanna via CNN

    Pemerintah India juga meluncurkan Program Udara Bersih secara nasional pada 2019, yang mengawal strategi di 24 negara bagian dan wilayah persatuan untuk mengurangi konsentrasi partikel, istilah untuk polutan udara, sebesar 40% pada 2026. Langkah-langkah tersebut meliputi tindakan keras terhadap pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, menyiapkan sistem pemantauan udara, dan melarang pembakaran biomassa.

    Seorang pria mengendarai sepeda motor di sepanjang jalan yang diselimuti kabut asap tebal, di Lahore, Pakistan pada 23 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Para pejabat juga mulai menyemprotkan air ke jalan dan bahkan merekayasa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di ibu kota India tersebut, meskipun para ahli mengatakan ini hanyalah solusi sementara yang gagal mengatasi masalah yang mendasarinya.

    Menurut data pemerintah, beberapa kota di India telah mengalami peningkatan kualitas udara, tetapi kemajuannya lambat. Antara 2018 hingga 2022, rata-rata konsentrasi PM2.5 (ukuran polutan di udara) di New Delhi pada November, saat musim polusi biasanya dimulai, kurang lebih tetap sama, menurut IQAir.

    Para ahli di masa lalu mempertanyakan apakah India memiliki kemauan politik untuk memerangi polusi. “Tidak ada satu pihak pun yang menundukkan kepala dan berkata, ‘kita membuat seluruh negara ini sakit dan mari kita perbaiki’,” kata Jyoti Pande Lavakare, pendiri lembaga nirlaba udara bersih Care for Air.

    (rns/rns)

  • Apresiasi Indonesia Bela Palestina, Grand Syekh Al Azhar Serukan Kerukunan Umat

    Apresiasi Indonesia Bela Palestina, Grand Syekh Al Azhar Serukan Kerukunan Umat

    Jakarta, Gatra.com- Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Grand Syekh yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) mengapresiasi langkah Indonesia membela Palestina dan menyerukan kerukunan umat beragama.

    Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb melakukan kunjungan kali ketiga ke Indonesia. Imam Akbar tiba sejak 8 Juli dan dijadwalkan akan berada di Indonesia hingga 11 Juli 2024.

    Sebelum memberi kuliah umum di UIN, Grand Syekh diterima Presiden RI Joko Widodo. Keduanya juga mendiskusikan penyelesaian konflik di Gaza-Palestina. Grand Syekh mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia atas perjuangannya untuk membela saudara-saudara kita di Gaza Palestina dengan memperjuangkan gencatan senjata dan menyampaikan bantuan-bantuan kemanusiaan.

    Grand Syekh dalam kuliah umumnya menyeru pentingnya persatuan dan tidak tertipu dengan propaganda yang ingin memecah belah umat Islam dengan berbagai cara. Grand Syekh mengingatkan umat Islam untuk tidak menjadi umat yang inferior. “Umat Islam adalah umat besar yang telah berkontribusi besar terhadap peradaban dunia,” papar Prof. Ath-Thayyeb di Ciputat, Selasa (9/7/2024).

    Tampak hadir mantan Menag Prof Dr M Quraish Shihab, MA, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani beserta pejabat Eselon I dan II Kemenag, serta Rektor UIN Jakarta, Prof Asep Saufuddin Jahar, Ph.D. Acara ini juga dihadiri ribuan pengunjung yang memadati Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta. Selain jajaran pejabat Eselon I dan II Kemenag bersama civitas academica UIN Jakarta, hadir juga para Rektor PTKN, alumni Al Azhar, serta mahasiswa.

    Menurut Grand Syekh, perpecahan itu sering lahir dari lisan dan pena para dai yang tidak memahami prioritas dan fiqih ikhtilaf (perbedaan). “Mereka yang sibuk dengan perkara-perkara khilafiyah tapi lupa dengan isu-isu keumatan yang utama seperti isu Palestina, isu kemiskinan, dekadensi moral dan lain sebagainya,” ungkap Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menyatakan bahwa umat harus diingatkan agar terhindar dari orientasi baru yang menolak ajaran empat mazhab. “Di mana mereka membuat fiqih baru, di mana mereka mudah menyalahkan dan bahkan mengkafirkan yang tidak sependapat dengan mereka,” tutur Syekh.

    Untuk menekankan hal ini, Grand Syekh, mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW riwayat Al-Bukhari yang menjelaskan bahwa apabila seseorang memiliki tiga kriteria ini maka dia adalah muslim dan tidak boleh dikafirkan. “Yaitu, pertama yang salat sama seperti kita salat kita, kedua yang menghadap kiblat kita, dan ketiga yang makan sembelihan kita,” ungkap Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menyeru umat Islam untuk menjaga kerukunan umat beragama, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat di mana mereka menghormati keyakinan agama lain. “Menghormati tidak sama dengan meyakini. Yang kita lakukan adalah menghormati meskipun tetap keyakinan itu masing-masing,” kata Prof. Ath-Thayyeb.

    Grand Syekh menuturkan bahwa umat Islam saat ini harus bergerak untuk beramal, bukan hanya pintar berbicara tetapi mengamalkannya. “Seribu khutbah tidak akan menyelesaikan masalah tapi satu aksi bisa menyelesaikan seribu masalah,” turur Prof. Ath-Thayyeb.

    Moderasi Beragama

    Alumni Al-Azhar dan mantan Rektor UIN Jakarta Prof M Quraish Shihab berbicara tentang moderasi beragama. Menurutnya, manifestasi nilai moderasi beragama di Indonesia bisa dilihat dari bentuk negara Indonesia.

    “Indonesia tidak berbentuk negara sekuler dan juga tidak berbentuk negara agama, tapi negara Pancasila yang sila pertamanya adalah tauhid,” papar Prof. Quraish.

    Menurut Prof Quraish, manifestasi yang kedua adalah kelapangan dada para founding father yang Muslim dan para ulama ketika itu, saat penetapan sila-sila dari Pancasila di awal kemerdekaan. “Di mana mereka rela untuk menghapus kata kewajiban menerapkan syariat Islam demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia yang plural dan majemuk,” ujar Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut.

    Prof Quraish mengutarakan bahwa untuk bersikap moderat dibutuhkan ilmu. Menurutnya, ada tiga hal yang berbeda yang sering dianggap sama. Pertama agama, kedua ilmu agama, dan ketiga beragama.

    “Agama sudah sempurna. Ilmu agama terus berkembang dan terjadi perbedaan antara ilmu yang diketahui oleh ulama satu ulama dengan ulama yang lainnya. Beragama butuh ilmu, agar cara kita beragama benar sesuai dengan ilmu, maka kiblat ilmu yang benar itu sudah ada yaitu Al-Azhar,” ungkapnya.

    Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, mengatakan bahwa UIN Jakarta memiliki hubungan yang erat dengan Al-Azhar As-Syarif. Ini ditandai dengan berdirinya Fakultas Dirasat Islamiyah, di mana di fakultas ini menggunakan kurikulum yang digunakan oleh Al-Azhar As-Syarif.

    “Hampir seluruh dosennya adalah alumni Al-Azhar,” kata Rektor.

    Menurut Rektor, hubungan erat inilah yang menguatkan nilai moderasi di UIN Jakarta. Sehingga, UIN Jakarta menjadi salah satu pusat pembelajaran Islam yang moderat di Indonesia. “Sebagaimana Al-Azhar menjadi pusat pembelajaran Islam yang moderat di dunia,” ungkap Prof Asep.

    Rektor berharap UIN Jakarta terus belajar dari Al-Azhar untuk dapat mengembangkan ajaran Islam yang benar yang menjadi rahmat kasih sayang bagi alam semesta.

    Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Yuli Yasin, mengatakan bahwa Kuliah Umum Grand Syekh Al-Azhar dihadiri seribu lima ratusan orang baik dari civitas akademika UIN Jakarta, 73 Rektor Perguruan Tinggi, Pimpinan Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Lintas Agama, Para Dubes, dan alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

    16