Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Rajab memiliki keistimewaan sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Meskipun seorang wanita sedang dalam keadaan haid dan tidak dapat melaksanakan ibadah seperti salat dan puasa, ia tetap dapat memanfaatkan bulan ini dengan berbagai amalan yang dianjurkan.
Dengan memanfaatkan waktu secara maksimal, wanita haid tetap dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memperoleh rahmat-Nya. Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh wanita haid di bulan Rajab:
1. Membaca doa masuk Rajab
Ketika memasuki bulan Rajab, disunnahkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ
Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyambut datangnya bulan Rajab. Doa ini memiliki makna memohon keberkahan dari Allah SWT pada bulan Rajab dan Sya’ban serta harapan agar dapat bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan penuh kesiapan ibadah. Meskipun wanita haid tidak dapat melaksanakan salat, doa ini tetap dapat dibaca kapan saja sebagai bentuk pengharapan kepada Allah.
2. Memperbanyak istighfar
Wanita haid dapat memperbanyak istighfar setiap pagi dan sore sebanyak 70 kali, seperti:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ
Rabbighfirlii Watub ‘alayya
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku.”
Istighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Membaca istighfar sebanyak 70 kali setiap pagi dan sore membantu meningkatkan kesadaran diri terhadap dosa-dosa yang mungkin dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak. Bacaan ini juga menjadi bentuk introspeksi agar terus memperbaiki diri.
3. Membaca sayyidul istighfar
Disarankan membaca Sayyidul Istighfar sebanyak tiga kali di pagi dan sore hari:
اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku berusaha setia kepada-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku, karena hanya Engkau yang dapat mengampuni dosa.”
Sayyidul Istighfar merupakan doa yang disebut sebagai pemimpin dari semua bacaan istighfar karena kandungannya yang sangat lengkap. Dalam doa ini, seorang hamba mengakui keesaan Allah, segala nikmat yang diberikan-Nya, serta dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan membaca doa ini sebanyak tiga kali setiap pagi dan sore, seorang wanita dapat terus merasa dekat dengan Allah meskipun dalam kondisi haid.
4. Membaca istighfar setelah asar
Setelah waktu asar, wanita haid dapat membaca istighfar ini sebanyak tujuh kali:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa-l-hayyal qayyûma wa atûbu ilaihi
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia yang hidup kekal lagi mengurus makhluk, dan aku bertobat kepada-Nya.”
Waktu setelah salat Ashar termasuk waktu yang mustajab untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Meskipun wanita haid tidak dapat melaksanakan salat, membaca istighfar sebanyak tujuh kali di waktu ini adalah cara yang mudah untuk tetap mendapatkan pahala. Bacaan ini juga mengingatkan akan pentingnya bertobat dan memperbaiki diri.
5. Membaca tasbih
Di bulan Rajab, dianjurkan membaca tasbih 100 kali sesuai tanggalnya:
Tanggal 1–10 Rajab:
سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ
Subhanal hayyil qayyum
Artinya: “Maha Suci (Allah) Yang Maha Hidup lagi Menguasai Segala Sesuatu.”
Bacaan ini memuji Allah sebagai Yang Maha Hidup dan Menguasai segala sesuatu. Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap kekuasaan dan pemeliharaan Allah atas makhluk-Nya.
Tanggal 11–20 Rajab:
سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ
Subhanallahil ahadish shomad
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Esa dan Tempat Bergantung.”
Bacaan ini memuliakan Allah sebagai Yang Maha Esa dan Tempat Bergantung. Ini adalah pengakuan bahwa segala sesuatu bersumber dari Allah semata.
Dengan melaksanakan amalan ini, wanita haid tetap dapat meraih pahala dan keberkahan di bulan Rajab. Ibadah seperti ini tidak terhalang oleh kondisi biologis, sehingga menjadi kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah.


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4637144/original/096598900_1699247288-WhatsApp_Image_2023-11-06_at_10.45.43_AM.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5092268/original/002086700_1736759593-20250113_100341.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)