Kementrian Lembaga: LPS

  • Kondisi Keuangan Tetap Solid, Mandiri Pastikan Jaga Stabilitas Perbankan

    Kondisi Keuangan Tetap Solid, Mandiri Pastikan Jaga Stabilitas Perbankan

    Jakarta

    Bank Mandiri memastikan kondisi keuangan perusahaan berada di posisi yang kuat dan sehat. Serta terus memastikan bakal terus menjaga stabilitas keuangan dan memastikan keamanan dana nasabah di tengah berbagai tantangan.

    Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menjelaskan sebagai bagian dari sinergi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, Bank Mandiri terus berkomitmen menjalankan operasional bisnis secara optimal dan profesional.

    “Sebagai lembaga jasa keuangan, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan operasional bisnis berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diawasi ketat oleh regulator yaitu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta menerapkan praktik perbankan terbaik yang berorientasi pada perlindungan kepentingan nasabah dan stabilitas sistem keuangan nasional,” ujar Ashidiq dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2025).

    Dia menjelaskan Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid sepanjang tahun 2024. Hingga akhir tahun lalu, DPK Bank Mandiri meningkat sebesar 6,82% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.327 triliun dengan dominasi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) yang mencapai 80,3% dari total DPK.

    Dari sisi likuiditas, Bank Mandiri berada pada tingkat optimal, sebagaimana tercermin dari berbagai indikator keuangan utama. Sepanjang tahun 2024, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat 94,8%. Selain itu, Loan to Funding Ratio (LFR) mencapai 82,9%, sedangkan Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 141% serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 109%.

    “Pencapaian ini mencerminkan strategi pengelolaan likuiditas yang efektif, memastikan ketahanan bank dalam menghadapi dinamika pasar serta tetap memenuhi kebutuhan nasabah dan pemangku kepentingan,” jelasnya.

    Sebagai bagian dari strategi akselerasi dan sinergi untuk percepatan ekonomi negeri, Bank Mandiri terus menunjukkan pertumbuhan dalam penyaluran kredit. Sepanjang 2024, kredit yang disalurkan secara bank-only mencapai Rp 1.310,8 triliun, tumbuh 20,7% (YoY). Pertumbuhan ini didukung oleh segmen wholesale yang mencatatkan peningkatan 25,5% (YoY) menjadi Rp 913,3 triliun, serta kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tumbuh 6% (YoY) menjadi Rp 135 triliun.

    Dia mengatakan Bank Mandiri turut menjaga kualitas asetnya dengan baik. Pada akhir 2024, rasio Non-Performing Loan (NPL) gross secara bank-only mengalami penurunan menjadi 0,97% dari 1,02% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio NPL net juga menunjukkan tren positif dengan membaik menjadi 0,33% per Desember 2024.

    “Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan risiko kredit yang diterapkan oleh Bank Mandiri, yang berkomitmen untuk menjaga kualitas portofolio kredit serta memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan,” kata Ashidiq.

    Dia menambahkan Mandiri juga berhasil mempertahankan posisi mereka sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia yakni Rp 2.427 triliun per akhir 2024. Pihaknya memastikan bakal terus berperan aktif dalam memperkuat industri keuangan nasional.

    “Melalui pencapaian-pencapaian tersebut, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menjaga kinerja yang berkelanjutan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi nasabah dan masyarakat. Kami percaya bahwa stabilitas dan kepercayaan yang terus terjaga akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • Kinerja Makin Solid, BTN Siap Berkontribusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi – Halaman all

    Kinerja Makin Solid, BTN Siap Berkontribusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sepanjang tahun 2024 membukukan kinerja yang solid dalam penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Tahun ini perseroan optimistis dapat membukukan kinerja penyaluran kredit dan DPK lebih baik lagi.

    Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, kinerja perseroan yang solid khususnya dalam pembiayaan perumahan diyakini akan ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan. Apalagi sektor perumahan mempunyai dampak turunan terhadap 181 sub sektor pendukung lainnya seperti industri semen, batu bata, keramik, genteng dan lain sebagainya. 

    “Belum ditambah lagi tenaga kerja yang bisa diserap sektor perumahan mencapai sekitar 500.000 setiap tahunnya,” jelas Ramon dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/2/2025).

    Ramon mengungkapkan, sepanjang tahun 2024, BTN berhasil membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 333,69 triliun. 

    Penyaluran kredit BTN pada 2024 terutama didorong oleh bisnis KPR baik Subsidi maupun Non Subsidi seiring dengan permintaan yang terus meningkat terhadap kepemilkan rumah. Hingga akhir Desember 2024, penyaluran KPR Subsidi BTN mencapai Rp 173,84 triliun, naik 7,5 persen yoy dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, KPR Non Subsidi BTN bertumbuh 10,2 persen yoy menjadi Rp 105,95 triliun pada akhir 2024.

    Di sisi perolehan dana masyarakat, pada tahun 2024 BTN membukukan pertumbuhan DPK sebesar 9,1 persen yoy menjadi Rp 381,67 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 349,93 triliun. Pertumbuhan DPK ini didukung oleh peningkatan dana murah berupa tabungan dan giro (current account saving account/CASA) yang kontribusinya mencapai 54,1 persen terhadap total DPK, naik jika dibandingkan tahun 2023 sebesar 53,7 persen. Pertumbuhan CASA BTN pada akhir 2024 tercatat mencapai 9,8 persen yoy dibandingkan tahun 2023.

    “Pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi dari pertumbuhan DPK industri yang sebesar 4,48 persen yoy pada akhir 2024 sejalan dengan upaya perseroan untuk terus meningkatkan transaksi dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk dari digital channel. Komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif transformasi aplikasi mobile banking BTN yakni BTN Mobile menjadi Bale by BTN,” katanya.

    BTN mencatat pertumbuhan yang pesat di bisnis digitalnya sejak BTN Mobile diperbaharui pada 2023. Jumlah pengguna Bale by BTN yang sebelumnya bernama BTN Mobile telah mencapai 2,2 juta pada akhir 2024, meningkat 107 persen yoy dibandingkan tahun 2023. Kami optimistis jumlah user dapat mencapai minimal 3,6 juta hingga 4 juta pada tahun ini.

    Menurut Ramon, pertumbuhan bisnis BTN yang solid tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat dan nasabah kepada perseroan yang terus meningkat. Kepercayan masyarakat  yang cukup tinggi ini disebabkan karena BTN sebagai Bank BUMN diawasi oleh pemerintah, OJK, Bank Indonesia dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

    “Dalam menjalankan operasional bisnisnya BTN juga selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG). Sehingga wajar jika masyarakat merasa aman menyimpan dananya di Bank BUMN khususnya BTN,” tegas Ramon.

    Ramon mengungkapkan, untuk terus bisa berinovasi dan mendorong kenaikan pertumbuhan kredit dan DPK perseroan tancap gas melanjutkan transformasi bisnis untuk periode 2025-2029 dengan fokus utama menjadi transactional bank atau bank transaksi yang memiliki kekuatan utama pada pendanaan (funding), khususnya melalui penghimpunan dana murah.

    “Kami tidak hanya berfokus pada ekspansi kredit, tetapi juga pada penguatan pendanaan berbasis tabungan yang lebih stabil, efisien, dan sehat. Dengan demikian, BTN dapat terus menghadirkan solusi keuangan yang komprehensif bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

  • Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Himbara Cetak Kinerja Solid dengan Tata Kelola yang Baik

    Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Himbara Cetak Kinerja Solid dengan Tata Kelola yang Baik

    Jakarta: Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) terus menunjukkan kinerja fundamental yang solid di tengah tantangan dinamika ekonomi global. Ketua Umum HIMBARA yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan bahwa HIMBARA berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas layanan perbankan dan fundamental kinerja dengan tata kelola yang baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
     
    “Di tengah dinamika tantangan ekonomi global, fundamental kinerja HIMBARA sangat solid. Di samping itu, HIMBARA juga memastikan seluruh layanan operasional perbankan berjalan dengan lancar dan aman, sehingga nasabah tetap mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan keuangan,” ungkap Sunarso.
     
    Selain itu, Sunarso menambahkan bahwa HIMBARA seperti layaknya bank swasta, juga turut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di samping itu, bank-bank HIMBARA juga diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Partisipasi dan tata kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Ketua Umum HIMBARA dan Direktur Utama BRI, Sunarso. (Foto: Dok. BRI)
     
    Seperti diketahui bank-bank HIMBARA yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BTN telah mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 dan menunjukkan kinerja yang sangat solid. Hal tersebut tercermin dari capaian kinerja keuangan yang di antaranya adalah kemampuan mencetak laba, pertumbuhan kredit yang sehat, serta peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).
     
    Berdasarkan laporan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2024, bank-bank HIMBARA berhasil mencatatkan laba positif. Di antaranya BRI yang berhasil mencatatkan laba sebesar Rp60,64 triliun, Mandiri sebesar Rp55,78 triliun, BNI sebesar Rp21,5 triliun dan BTN mencetak laba sebesar Rp3 triliun. 
     
     

     
    Dari sisi kredit, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit positif di berbagai segmen, di antaranya BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% YoY, dengan 81,97 persen disalurkan kepada segmen UMKM. Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.670,55 triliun atau meningkat 19,5% YoY, dengan segmen wholesale sebagai motor utama pertumbuhan.
     
    BNI membukukan pertumbuhan kredit 11,6% YoY menjadi Rp775,87 triliun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan ekspansi kredit yang prudent. BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3% YoY, dari Rp333,69 triliun menjadi Rp357,97 triliun, dengan mayoritas kredit berasal dari segmen KPR, baik subsidi maupun non-subsidi.
     
    Peningkatan kredit tersebut juga didukung oleh likuiditas yang memadai, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang positif di seluruh bank Himbara. BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun, dengan CASA mencapai 67,30 persen atau Rp918,98 triliun. Mandiri mencatatkan simpanan sebesar Rp1.699 triliun, tumbuh 7,73% YoY, dengan CASA mendominasi 80,3 persen dari total DPK.
     
    BNI pun juga terus memperkuat basis pendanaannya, terutama dari segmen Tabungan ritel. Tercatat, tabungan BNI tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024. Demikian juga dengan BTN yang membukukan pertumbuhan DPK 9,1% YoY, dari Rp349,93 triliun menjadi Rp381,67 triliun, dengan rasio CASA sebesar 54,1 persen.
     
    “Kinerja HIMBARA yang sangat solid tersebut menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan tata kelola yang baik telah menjadi modal kuat bagi HIMBARA untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis. Selain itu, fundamental bisnis yang kuat dari bank-bank yang tergabung dalam HIMBARA juga mampu menjaga stabilitas industri perbankan yang akan berdampak positif bagi perekonomian nasional,” pungkas Sunarso.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Sebut Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN sebagai Subversi Ekonomi, Nusron: Momentumnya Apa?

    Sebut Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN sebagai Subversi Ekonomi, Nusron: Momentumnya Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menanggapi ajakan untuk menguras uang dari bank pelat merah yang belakangan viral. 

    Nusron menjelaskan bahwa tindakan tersebut sudah masuk dalam praktik pemberontakan ekonomi atau subversi ekonomi yang dinilai tak berdasar.

    “Ini kategorinya, mohon maaf kata ya, kalau menurut saya ini kategorinya sudah subversi ekonomi itu. Bukan subversi politik lagi, tapi subversi ekonomi,” tuturnya saat ditemui di Kantornya, Jumat (22/2/2025).

    Nusron menegaskan, ajakan menarik uang dari bank BUMN itu dipandang tidak linear dengan kondisi ekonomi di Indonesia saat yang saat ini tergolong stabil. 

    Dengan demikian, dia meminta agar masyarakat untuk dapat lebih jeli menyikapi ajakan tersebut, alasannya untuk menghindari bankrun atau penarikan dana besar-besaran yang dikhawatirkan bakal berdampak pada ekonomi RI ke depan. 

    “Kalau tahun 98, momentum krisis banyak. Ini momentumnya apa? Tidak ada momentumnya. Fundamental makro bagus, inflasinya rendah, kita ini apalagi, cadangan devisa kuat, LPS kokoh, kok tiba-tiba ngomong [ajak tarik uang dari bank],” pungkasnya.

    Asal tahu saja, seruan untuk menarik dana dari bank-bank BUMN muncul di media sosial menjelang peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara.  

    Pasalnya, embrio superholding BUMN itu dicanangkan bakal mengelola aset entitas usaha yang berada di bawahnya, tak terkecuali BUMN perbankan. 

    BPI Danantara, yang akan diluncurkan pada 24 Februari 2025, diperkirakan memiliki aset kelolaan hingga Rp14.715 triliun. 

    Kekhawatiran warganet muncul karena pengelolaan dana jumbo ini, termasuk jika dana simpanan nasabah akan dipakai Danantara.

  • Himbara Cetak Kinerja Solid dengan Tata Kelola yang Baik di Tengah Dinamika Ekonomi Global – Page 3

    Himbara Cetak Kinerja Solid dengan Tata Kelola yang Baik di Tengah Dinamika Ekonomi Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Di tengah tantangan dinamika ekonomi global, Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) terus menunjukkan kinerja fundamental yang solid. Ketua Umum HIMBARA yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan bahwa HIMBARA berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas layanan perbankan dan fundamental kinerja dengan tata kelola yang baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

    “Di tengah dinamika tantangan ekonomi global, fundamental kinerja HIMBARA sangat solid. Di samping itu, HIMBARA juga memastikan seluruh layanan operasional perbankan berjalan dengan lancar dan aman, sehingga nasabah tetap mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan keuangan”, ungkap Sunarso.

    Selain itu, Sunarso menambahkan bahwa HIMBARA seperti layaknya bank swasta, juga turut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di samping itu, bank-bank HIMBARA juga diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Partisipasi dan tata Kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Seperti diketahui bank-bank HIMBARA yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BTN telah mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 dan menunjukkan kinerja yang sangat solid. Hal tersebut tercermin dari capaian kinerja keuangan yang diantaranya adalah kemampuan mencetak laba, pertumbuhan Kredit yang sehat, serta peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Berdasarkan laporan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2024, bank-bank HIMBARA berhasil mencatatkan laba positif. Di antaranya BRI yang berhasil mencatatkan laba sebesar Rp60,64 triliun, Mandiri sebesar Rp55,78 triliun, BNI sebesar Rp21,5 triliun dan BTN mencetak laba sebesar Rp3 triliun.

     

    Dari sisi kredit, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit positif di berbagai segmen, diantaranya BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% YoY, dengan 81,97% disalurkan kepada segmen UMKM. Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.670,55 triliun atau meningkat 19,5% YoY, dengan segmen wholesale sebagai motor utama pertumbuhan. BNI membukukan pertumbuhan kredit 11,6% YoY menjadi Rp775,87 triliun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan ekspansi kredit yang prudent. BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3% YoY, dari Rp333,69 triliun menjadi Rp357,97 triliun, dengan mayoritas kredit berasal dari segmen KPR, baik subsidi maupun non-subsidi.

    Peningkatan kredit tersebut juga didukung oleh likuiditas yang memadai, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang positif di seluruh bank Himbara. BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun, dengan CASA mencapai 67,30% atau Rp918,98 triliun. Mandiri mencatatkan simpanan sebesar Rp1.699 triliun, tumbuh 7,73% YoY, dengan CASA mendominasi 80,3% dari total DPK. BNI pun juga terus memperkuat basis pendanaannya, terutama dari segmen Tabungan ritel. Tercatat, tabungan BNI tumbuh sebesar 11% secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024. Demikian juga dengan BTN yang membukukan pertumbuhan DPK 9,1% YoY, dari Rp349,93 triliun menjadi Rp381,67 triliun, dengan rasio CASA sebesar 54,1%.

    “Kinerja HIMBARA yang sangat solid tersebut menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan tata kelola yang baik telah menjadi modal kuat bagi HIMBARA untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis. Selain itu, fundamental bisnis yang kuat dari bank-bank yang tergabung dalam HIMBARA juga mampu menjaga stabilitas industri perbankan yang akan berdampak positif bagi perekonomian nasional”, pungkas Sunarso.

  • Ramai Seruan Tarik Dana di Bank BUMN, Mandiri Minta Nasabah Tak Khawatir soal Keamanan Dana – Halaman all

    Ramai Seruan Tarik Dana di Bank BUMN, Mandiri Minta Nasabah Tak Khawatir soal Keamanan Dana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk meminta nasabah tidak khawatir adanya seruan penarikan dana secara massal di Bank BUMN, terkait pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara mengatakan, Bank Mandiri menjamin keamanan dana dan simpanan para nasabahnya. Terlebih, kondisi keuangan di Bank Mandiri juga dalam keadaan aman.

    “Kami ingin menegaskan bahwa kondisi keuangan dan fundamental bisnis Bank Mandiri berada dalam keadaan yang solid dan aman. Oleh karena itu, nasabah serta pemangku kepentingan tidak perlu merasa khawatir,” kata Ashidiq kepada Tribunnews.com, Jumat (21/2/2025).

    Dia mengatakan, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan operasional bisnis berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diawasi ketat oleh regulator, yaitu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

    Bank Mandiri sendiri merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karenanya Mandiri berkomitmen menerapkan praktik perbankan terbaik yang berorientasi pada perlindungan kepentingan nasabah dan stabilitas sistem keuangan nasional. 

    “Dalam hal ini, Bank Mandiri menegaskan bahwa dana nasabah tetap aman dan tidak terkait dengan kegiatan investasi yang dilakukan oleh BPI Danantara,” imbuh dia.

    Adapun seruan untuk menarik dana di beberapa bank BUMN ini mencuat di media sosial X. Akun @yudhakhel menuliskan “Gara-gara pemerintah tolol, berita soal danantara malah jadi aksi “tarik duit di bank BUMN”.

    Akun @cccccasper menyatakan “Efeknya gak main2 tau kalo iya beneran terjadi. Kalo likuiditas bank BUMN terguncang, kredit bisa seret, bisnis kecil kena imbas, rupiah bisa melemah, belum lagi mempengaruhi indeks pasar modal Jangan sampai niat protes malah bikin ekonomi kita sendiri kolaps..”.

  • Deteksi Kerusakan pada Proyek Konstruksi, BUMN Karya Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan – Halaman all

    Deteksi Kerusakan pada Proyek Konstruksi, BUMN Karya Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berkomitmen menjalankan transformasi secara berkelanjutan. 

    Tidak hanya fokus pada penyehatan keuangan, Waskita pun memiliki empat aspek utama dalam strategi transformasi, meliputi pemulihan bisnis, organisasi dan budaya, restrukturisasi keuangan, serta digitalisasi.

    “Melalui strategi itu, diharapkan visi perseroan menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dapat tercapai,” ujar Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Selasa(18/2/2025).

    Mengenai strategi bisnis, lanjut Ermy, kini Waskita fokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Dalam pelaksanaannya, jelas dia, Perseroan mengadakan Komite Manajemen Risiko untuk menilai risiko dan kelayakan proyek sebelum Waskita memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender.

    Ia melanjutkan, peningkatan kompetensi pegawai juga menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan. Perseroan terus melaksanakan pemenuhan pelatihan dan sertifikasi guna menjawab tantangan pasar ke depan.

    Dirinya menambahkan, Waskita juga telah menerapkan lean construction atau metode konstruksi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses, serta menerapkan optimalisasi penyerapan stock. Selain itu, pengembangan program Value Stream Booster (VSB) turut dilakukan guna mendeteksi potensi deviasi biaya sejak dini dan akurat.

    Ermy melanjutkan, penguatan Governance, Risk, & Compliance (GRC) terus dilakukan, salah satunya dengan memenuhi Roadmap Perbaikan Manajemen Risiko di Perseroan. Peningkatan fungsi manajemen risiko ini telah dilakukan melalui assesment Risk Maturity Index (RMI) serta memastikan fungsi legal berjalan.

    Waskita, kata dia, turut melakukan transformasi digital pada berbagai bidang. Pada bidang operasional, Perseroan mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System (LPS). Dirinya menyatakan, Waskita menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut.

    Ada pula beberapa inovasi digital lainnya, seperti penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) WISENS (Waskita Intelligent Sensing System) pada beberapa pembangunan proyeknya, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.

    Dua diantaranya yaitu AI Pavement Crack Detection yang bertujuan membantu Waskita mendeteksi kerusakan jalan, sekaligus sebagai target tidak adanya kegagalan dalam proses konstruksi atau zero defect.

  • UMKM Perempuan Jatim Pamerkan Produk Berkualitas Ekspor di UMKM Business Expo 2025

    UMKM Perempuan Jatim Pamerkan Produk Berkualitas Ekspor di UMKM Business Expo 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Dari 210 proposal usaha UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur terpilih 20 terbaik yang memamerkan karya mereka di UMKM Business Expo 2025 di atrium Trans Icon Mall Surabaya, Jumat hingga Sabtu (14-15/2/2025). 

    Acara yang diinisiasi oleh Tribun Jatim Network bersama PT VENTENY Fortuna International Tbk secara khusus memfokuskan pada UMKM se-Jatim khususnya bagi pelaku pengusaha perempuan.

    Dengan proses yang ketat, setiap proposal usaha harus melalui proses kurasi melalui penilaian lima dewan juri yang expert di bidangnya.

    Penjurian di antaranya meliputi pengembangan bisnis, produk knowledge, management keuangan dan perencanaan bisnis ke depan.

    “Kami sudah sosialisasikan dengan ratusan UMKM Jawa Timur, dari angka 200an yang kami saring dan adakan analisa mendapatkan terbaik sebagai pilot project di langkah selanjutnya,” ujar Head of Business VENTENY Herlina.

    Acara ini memamerkan karya produk UMKM seperti batik ecoprint, aneka kuliner, maupun kerajinan (kriya).

    Selain menjadi wadah pameran, UMKM Business Expo 2025 juga mendorong literasi keuangan melalui talkshow interaktif dan beragam kegiatan lainnya.

    Dari puluhan UMKM yang terlibat dalam event tersebut, terjaring 10 terbaik yakni PT Wani Masak Nusantara (wooden utensils), PT Kirana Food Indonesia yang menunjukan produk olahan bawang merah goreng.

    Disusul oleh UD Dede Satoe dengan olahan sambal unggulannya. Selanjutnya, ada Legend Trend Internasional yang memproduksi minuman legen dari pohon lontar.

    Posisi ke lima UD Kunci Lima dengan jamu tradisionalnya, lalu Griya Kembang Ungu yang menghadirkan batik tulis custom.

    Nomor tujuh ada Mamaks Bintang Nusantara menghasilkan produk rendang.

    UMKM ke delapan datang dari Surabaya yaitu Namira Ecoprint Indonesia, melalui produk busana fesyen teknik ecoprint.

    Kesembilan ada Honiku olahan kopi dan madu, ditutup dengan Silhouette Crochette yakni karya aksesoris.

    Puncak acara mencakup lima UMKM terbaik yang akan menerima pembinaan dan dukungan pendanaan langsung dari VENTENY masing-masing sebesar Rp10 juta.

    “Akan kami kembangkan, kawal mereka untuk mencapai tujuan bisnis dengan harapan wanita-wanita yang memiliki usaha kecil lainnya mencontoh bagaimana inspirasi dari Top 5 atau Top 10 ini bisa memposisikan dirinya bertahan di market Jawa Timur khususnya Surabaya,” ungkapnya.

    Acara ini turut dihadiri tokoh penting dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, KADIN Jatim maupun penggerak pelaku usaha Jawa Timur serta tamu undangan lainnya yang turut memeriahkan acara.

    Kegiatan UMKM Business Expo 2025 turut didukung oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Dharma Wanita Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Perempuan Indonesia Maju, IWAPI Provinsi Jawa Timur, IWAPI Kota Surabaya, Sinergi Bicara, POLKI, Wardah – Inspiring Beauty, Lembaga Penjamin Simpanan, Cenderaloka dan Trans Icon Mall.

  • Tim Transisi Pramono-Rano pastikan warga tak miliki kendala air

    Tim Transisi Pramono-Rano pastikan warga tak miliki kendala air

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Tinjau pembangunan IPA Buaran III

    Tim Transisi Pramono-Rano pastikan warga tak miliki kendala air
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 21:11 WIB

    Elshinta.com – Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno sempat meninjau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Buaran III milik PAM JAYA yang berlokasi di Jalan Raya Kalimalang Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (6/2/2025) lalu.

    Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Ima Mahdiah mengatakan, tinjauan kemarin dilakukan guna memastikan sampai sejauh mana progres pembangunan IPA Buaran III. Hal tersebut juga menindaklanjuti pengaduan dari warga yang diterima Pramono-Rano ketika melakukan belanja masalah saat kampanye Pilkada Jakarta 2024.

    Adapun dalam tinjauan tersebut Ima didampingi Pakar Bioteknologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Firdaus Ali yang juga anggota Tim Transisi Pramono-Rano.

    “Quick wins (program percepatan) dalam arti Pak Pram dan Bang Doel itu ingin seluruh warga Jakarta sampai dengan 2030 itu menikmati air tanpa ada kendala,” kata Ima di Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Kemudian, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu tak memungkiri hingga saat ini pendistribusian air kepada warga di wilayah Jakarta Timur sudah sangat baik. Ia pun mendorong hal serupa juga bisa dilakukan di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

    “Jadi setelah proses disini (IPA Buaran III) selesai, disana (wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara) akan bangun reservoir lagi untuk 26 ribu meter kubik,” ungkap Ima.

    “Jadi mungkin ini kita hanya memastikan sebelum pak gubernur dan pak wagub datang kesini, semua sudah beres,” sambung dia.

    Di sisi lain, Direktur PAM JAYA, Arief Nasrudin mengatakan, kunjungan yang dilakukan Tim Transisi Pramono-Rano memastikan proses penyelesaian pembangunan IPA Buaran III.

    Ia pun menegaskan, pihaknya terus mendukung program prioritas milik Pramono-Rano untuk lima tahun ke depan. Salah satunya, yakni memperluas cakupan pipa atau pipanisasi agar semua warga Jakarta dapat memperoleh akses air bersih dengan baik.

    “Insyaallah ini (IPA Buaran III) juga selesai di akhir Maret 2025, sehingga ini bisa nantinya langsung dijadwalkan untuk diresmikan,” ujar Arief.

    Sekadar informasi, IPA Buaran III sendiri berkapasitas 3000 lps (liter per second) dan akan memberikan layanan air bersih kepada 250 ribu sambungan baru. Rencananya IPA Buaran III akan diresmikan secara langsung oleh Pramono-Rano pada April 2025. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • OJK terbitkan aturan tentang transaksi dan lembaga efek di pasar modal

    OJK terbitkan aturan tentang transaksi dan lembaga efek di pasar modal

    OJK berkomitmen untuk terus mengembangkan regulasi yang adaptif guna menjaga stabilitas dan daya saing industri keuangan Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan peraturan mengenai pengembangan serta penguatan transaksi dan lembaga efek untuk semakin meningkatkan integritas dan efisiensi pasar modal Indonesia.

    Penerbitan Peraturan OJK (POJK) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Pengembangan dan Penguatan Transaksi dan Lembaga Efek (POJK 32/2024) itu juga bertujuan untuk memperkuat perlindungan investor guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    “OJK berkomitmen untuk terus mengembangkan regulasi yang adaptif guna menjaga stabilitas dan daya saing industri keuangan Indonesia,” kata Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi di Jakarta, Kamis.

    Lebih lanjut, Ismail menyampaikan bahwa penerbitan POJK 32/2024 merupakan tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang antara lain terkait bidang pasar modal, keuangan derivatif, dan bursa karbon.

    UU P2SK telah mengubah, menghapus, dan/atau menetapkan pengaturan baru dalam UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang di antaranya mengatur ketentuan terkait pengembangan dan penguatan substansi pengaturan transaksi dan lembaga efek di pasar modal dalam POJK.

    Peraturan terbaru ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni pada 23 Desember 2024. Salah satu substansi pengaturan dalam POJK 32/2024 yakni terkait dengan “jasa lain” yang dapat diberikan oleh self-regulatory organizations (SRO) berdasarkan ketetapan atau persetujuan OJK.

    Selanjutnya, pengaturan termasuk mengenai penjaminan penyelesaian transaksi efek oleh Lembaga kliring dan penjaminan, perluasan penggunaan dana jaminan, perdagangan efek bersifat utang dan/atau sukuk lembaga penjamin simpanan.

    Selain itu, POJK 32/2024 mencakup pengaturan tentang kondisi kesulitan yang membahayakan kelangsungan kegiatan usaha bagi penyelenggara pasar di pasar modal, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan/atau perusahaan efek.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025