Kementrian Lembaga: KPU

  • Pramono-Rano 50,2%, RIDO 39,13%, Dharma-Kun 10,67%

    Pramono-Rano 50,2%, RIDO 39,13%, Dharma-Kun 10,67%

    Jakarta

    Parameter Politik Indonesia (PPI) telah selesai melakukan quick count untuk Pilkada Jakarta. Hasil quick count menunjukkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rana Karno unggul dengan perolehan 50,2%

    Dilihat dari rilis tertulis PPI, Rabu (27/11/2024), jumlah data yang masuk 100%. Margin off error dari quick count ini 2%. Hasil quick count menunjukkan Pramono Anung-Rano unggul dari dua rivalnya.

    Hasil quick count ini bukan hasil resmi Pilkada 2024. Hasil resmi Pilkada 2024 akan diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU mulai 27 November hingga 16 Desember 2024.

    Berikut data quick count Pilkada Jakarta 2024 versi PPI, data masuk 100%:

    1. Ridwan Kamil-Suswono 39,13%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,67%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 50,2%

    Hasil quick count ini menunjukkan Pramono-Rano unggul di seluruh wilayah Jakarta. Berikut detailnya:

    Jakarta Pusat
    1. Ridwan Kamil-Suswono 36,75%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,92%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 52,34%

    Jakarta Selatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono 38,24%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 9,49%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 52,27%

    Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
    1. Ridwan Kamil-Suswono 39,09%
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana 11,83%
    3. Pramono Anung-Rano Karno 49,08%

    Peneliti PPI Sadam Husen Falahuddin mengatakan hasil quick count ini tidak dapat menyimpulkan apakah Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau tidak. Dia menegaskan quick count ini juga bukan hasil resmi pemilihan.

    “Namun demikian hasil quick count tidak dapat menyimpulkan apakah Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung 1 putaran atau 2 putaran. Hal ini disebabkan oleh margin of error quick count sebesar 2,0%,” kata Sadam.

    Hasil quick count Pilkada 2024 dapat dilihat di detikcom atau klik di sini.

    (lir/eva)

  • KPU RI: Penghitungan Suara Resmi Pilkada Dilakukan Berjenjang, Ini Jadwalnya – Page 3

    KPU RI: Penghitungan Suara Resmi Pilkada Dilakukan Berjenjang, Ini Jadwalnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin mengapresiasi jalannya Pilkada serentak 2024 yang dinilai berjalan baik.

    Namun demikian, dia meminta publik bersabar menantikan hasil akhir resmi dari KPU masing-masing daerah melalui perhitungan berjenjang.

    “Hasil resmi dari proses Pilkada ini adalah rekapitulasi pasca pemungutan suara yang penghitungan rekapitulasinya dilakukan berjenjang sebagaimana yang sama-sama kita tahu sebagaimana amanat undang-undang,” kata Afif saat jumpa pers di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).

    Dia menjelaskan, usai pemungutan suara hari ini maka proses selanjutnya yaitu penghitungan hasil pemungutan suara di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Hasilnya, nantinya akan disampaikan kepada Panitia Pemilihan Suara TPS kepada  Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

    “Jadi pada tanggal 28-30 November 2014 ini disampaikan ke PPK,” ungkap Afif.

    Dia menegaskan, nantinya ada rekapitulasi di tingkat kecamatan oleh PPK yang akan berlangsung 28 November hingga 3 Desember 2024.

    Afif berjanji, KPU RI terus melakukan perkembangan terbaru seiring dengan tahapan yang berjalan di daerah.

    “KPU RI sudah memerintahkan seluruh jajaran di kota dan kabupaten untuk menyampaikan update yang sama. Jadi secara berjenjang setelah rekapitulasi di tingkat kecamatan, kita juga akan melakukan rekapitulasi suara di tingkat kabupaten yang terjadwal di 29 November hingga 6 Desember 2024 yang mencakup penetapan hasil pemilihan untuk tingkat kabupaten-kota,” jelas dia.

     

  • Ahmad Ali klaim kemenangan di Pilkada Sulawesi Tengah

    Ahmad Ali klaim kemenangan di Pilkada Sulawesi Tengah

    Palu (ANTARA) – Calon gubernur Sulawesi Tengah nomor urut satu Ahmad Ali berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri (BERAMAL)mengklaim kemenangan di Pilkada Sulawesi Tengah.

    “Saya meminta para pendukung BERAMAL untuk tidak bereforia atas hasil ini. Kita apresiasi klaim-klaim dari pasangan calon lain berdasarkan hitungan cepat (quick count). Tetapi quick count itu masih terlalu dini. Data yang kami sampaikan ini adalah hasil real count sementara,” katanya di Palu, Rabu malam.

    Berdasarkan data real count tim internal pasangan BERAMAL hingga pukul 20.00 WITA, mereka mencatat perolehan suara sebesar 41,81 persen di atas marjin error, unggul atas dua pasangan calon lain.

    “Kita bersyukur kepada Allah karena saat ini kita berada di posisi teratas. Tapi ini belum final, proses tabulasi data masih berjalan. Kemenangan akan resmi saat ditetapkan oleh KPU,” katanya menegaskan.

    Ia menekankan pentingnya integritas dari para saksi dan relawan di tingkat tempat pemungutan suara(TPS) dalam menjaga hasil suara.

    “Saya meminta kepada semua saksi dan relawan untuk terus menjaga semangat. Kemenangan kita sangat ditentukan oleh komitmen teman-teman di TPS. Laporkan hasil C1 secepatnya agar data bisa segera diinput,” pesannya.

    Ahmad Ali juga mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap bersabar dan menjaga ketertiban.

    “Prosesnya masih panjang, data yang masuk baru sekitar 20 persen. Saya harap semua pendukung dapat bersabar dan memastikan semua proses berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

    Meski optimistis dengan hasil sementara, Ahmad Ali menegaskan bahwa pasangan BERAMAL akan tetap fokus hingga tahap akhir penetapan oleh KPU.

    “Jangan ada euforia yang berlebihan. Jika ada pihak lain yang mengklaim, biarkan saja. Yang terpenting, kita fokus memastikan kemenangan ini resmi ditetapkan oleh KPU,” kata Ali.

    Di tempat terpisah, pasangan nomor urut dua Anwar Hafid dan Renny Lamajido, juga mengklaim kemenangan berdasarkan hasil Quick Count Poltracking Indonesia hingga pukul 20.30 Wita, dengan data masuk 93.25 persen.

    Pasangan Anwar–Reny memperoleh suara 45,2 persen, disusul Pasangan Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri dengan perolehan suara 37,78 persen dan terakhir pasangan Rusdy Mastura – Sulaiman Agusto dengan perolehan suara 17,02 persen suara.

    “Sesuai hasil perhitungan cepat yang kita saksikan bersama-sama yang disiarkan lembaga survei poltracking, pasangan BERANI memenangkan Pilkada Sulteng verai Quick Count,” kata Anwar saat konfrensi pers di kediamannya Rabu malam.

    Pewarta: Fauzi
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Paslon Tri-Harris Klaim Kemenangan Pilwakot Bekasi Versi Real Count

    Paslon Tri-Harris Klaim Kemenangan Pilwakot Bekasi Versi Real Count

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Pasangan nomor urut 03 Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe, klaim kemenangan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bekasi versi real count atau penghitungan nyata. 

    Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) 03 Sudjatmiko mengatakan, data real count sudah dikumpulkan secara internal mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB. 

    “Data masuk ke kami 99 persen, kita unggul plus minus 2 persen Kami berharap semua mengawal setiap TPS mengawal sampai nanti pleno di KPU,” kata Sudjatmiko. 

    Dari hasil real count internal, paslon 03 Tri-Harris memperoleh suara 48 persen, pasangan nomor urut 01 Heri Koswara-Sholihin memperoleh 46 persen dan pasangan nomor urut 02 Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni memperoleh sekitar 5 persen suara. 

    “Insya Allah pada waktunya kita akan melihat pak Tri dan Pak Harris dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi,” tegas pria yang akrab disapa Miko. 

    Sementara itu, Calon Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menggunakan hak suaranya. 

    “Tentu ucapan terima kasih kepada warga masyarakat Bekasi yang telah menggunakan hak dan kewajibannya, saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim atas pengorbanannya,” tegas dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cawagub Taj Yasin minta pendukung tak umbar euforia

    Cawagub Taj Yasin minta pendukung tak umbar euforia

    Semarang (ANTARA) – Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pendukung untuk tidak merayakan dengan euforia sebelum ada penghitungan resmi dari KPU tentang hasil Pilkada Jateng 2024.

    Hal tersebut disampaikan Taj Yasin di Semarang, Rabu malam, menanggapi kemenangan dalam Pilkada 2024 berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei.

    Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah yang sudah mengikuti tahapan sehingga pilkada berjalan dengan baik.

    Ia juga menyampaikan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, serta TNI/ Polri.

    Pasangan calon gubernur Ahmad Luthfi tersebut juga mengapresiasi kerja partai politik dan relawan.

    “Kalau hanya kami berdua tidak mungkin. Kami bertemu dengan masyarakat melalui bantuan partai dan relawan,” katanya.

    Sebelumnya hitung cepat sejumlah lembaga survei menyebut kemenangan diraih pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

    Pasangan yang diusung gabungan 15 partai politik tersebut mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wayan Koster deklarasi keunggulan sementara dengan 61 persen suara

    Wayan Koster deklarasi keunggulan sementara dengan 61 persen suara

    Wayan Koster mengatakan berani mendeklarasikan hasil ini sebab tim sudah melihat angka keunggulan yang stabil, didukung sejumlah kabupaten/kota yang genap 100 persen suaranya masuk.

    Denpasar (ANTARA) – Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster mendeklarasikan keunggulan sementara hasil hitung nyata internal dengan 61,44 persen suara dari 89,6 persen suara yang sudah masuk.

    “Se-Bali itu ada 6.795 TPS, sudah terinput 6.092 TPS atau sekitar 89,654 persen, dari data yang nyata ini basisnya C1, pasangan nomor 2 Koster-Giri memperoleh suara 1.267.001 atau sekitar 61,44 persen,” kata dia di Denpasar, Rabu.

    Wayan Koster mengatakan berani mendeklarasikan hasil ini sebab tim sudah melihat angka keunggulan yang stabil, didukung sejumlah kabupaten/kota yang genap 100 persen suaranya masuk.

    Adapun daerah yang sudah 100 persen masuk suaranya adalah Tabanan, Denpasar, dan Jembrana, sementara Buleleng dan Gianyar masih di bawah 70 persen, kemudian sisanya kisaran 70-90 persen.

    “Jadi walaupun belum 100 persen ini diperkirakan ketika sudah 100 persen akan bertambah, dan cenderung persentasenya sudah stabil, itulah sebabnya saya dengan kawan-kawan partai pengusung sepakat menyampaikan hasil data sementara ini,” kata politisi asal Buleleng itu.

    Meski suara masuk dari Kabupaten Klungkung baru 70 persen, sejauh ini Koster-Giri mendapat persentase suara tertinggi dari sana, sehingga walau masih jauh dari 100 persen suara masuk, tidak akan mengganggu suara secara signifikan.

    Sementara itu di kabupaten lainnya, peserta Pilkada Bali nomor 2 ini menang jauh dari Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana, dan di satu kota yaitu Denpasar unggul tipis dengan 50,05 persen untuk Koster-Giri dan 49,95 lawannya.

    Gubernur Bali periode 2018-2023 ini meyakini hasil hitung nyata internal PDI Perjuangan tidak akan sepenuhnya sama dengan hitung nyata KPU Bali yang sistemnya berjenjang.

    Namun, dengan mengandalkan data C1 hasil dari saksi TPS langsung menurutnya dapat dijadikan acuan sementara karena sudah pengalaman menggunakan sistem ini.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hitung cepat: Ratu Dewa-Prima Salam unggul di Pilkada Palembang

    Hitung cepat: Ratu Dewa-Prima Salam unggul di Pilkada Palembang

    Palembang (ANTARA) – Calon wali kota dan wakil wali kota Palembang nomor urut 2 Ratu Dewa – Prima Salam unggul 46,86 persen pada hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan total suara yang masuk mencapai 96,80 persen.

    “Dalam kesempatan ini kami sampaikan RDPS bukan orang yang hebat, namun ini semata-mata berkat doa seluruh warga Kota Palembang,” kata calon wali kota Palembang nomor urut 2 Ratu Dewa di Palembang, Rabu.

    Kendati demikian, ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap bersabar menunggu hasil resmi dari KPU Kota Palembang.

    Para relawan diharapkan agar mengawal suara dari tingkat TPS dan relawan diharapkan tetap menjaga suasana kondusif pilkada.

    Ia juga meminta seluruh tim dan relawan untuk menghilangkan embel-embel pasangan calon dan mengajak seluruh pasangan calon untuk bekerja sama agar kota Palembang bisa lebih baik lagi.

    Sementara itu pasangan nomor urut 1 Fitri – Nandri mendapatkan perolehan suara quick count sebesar 23,50 persen.

    Kemudian pasangan nomor urut 3 Yudha Pratomo Mahyudin – Bahar mendapatkan perolehan suara sebesar 29,65 persen.

    Pewarta: M. Imam Pramana
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Persiapan pelaksanaan Pilkada di Papua capai 99 persen 

    Persiapan pelaksanaan Pilkada di Papua capai 99 persen 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Persiapan pelaksanaan Pilkada di Papua capai 99 persen 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 22:44 WIB

    Elshinta.com – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong bersama Ketua KPU Papua, Ketua Bawaslu Papua mengecek langsung kesiapan dan pendistribusian logistik surat suara Pilkada 2024 di Gudang KPU Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom. 

    Pendistribusian surat suara terus dikebut ke sejumlah Distrik di kabupaten/kota Provinsi Papua agar bisa sampai di tempat dengan tepat waktu pada 27 November 2024.

    Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong mengatakan, monitoring ke gudang KPU dilakukan untuk berkoordinasi dengan pihaknya penyelenggaran dalam hal inu KPU sekaligus memastikan pendistribusian logistik bejalan lancar jelang H-1 pemungutan suara calon kepala daerah. Sebelumnya Pj Gubernur Papua sudah melakukan kunjungan ke gudang logistik di Kota Jayapura dan berkoordinasi dengan KPU.

    “Dorongan logistik Pilkada dari yang kita terima hari ini khususnya yang di Muara Tami Kota Jayapura Rabu (27/11) subuh sudah harus sampai di TPS. Tadi juga kita sudah tinjau TPSnya dan sudah siap tinggal menempatkan bilik suaranya,” kata Pj Gubernur Papua Ramses Limbong di Gudang KPU Kabupaten Jayapura didampingi Pj Bupati Semuel Siriwa, Ketua KPU Papua, Steve Dumbon, Ketua Bawaslu Papua, Hardin, Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Efran Tunya dan Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura, Zacharias Rumbewas, Selasa (26/11).

    Pj Gubernur menuturkan, kesiapan pelaksanaan pemungutan suara khususnya di Distrik Muara Tami sudah hampir 99 persen siap. Sedangkan untuk di Kabupaten Jayapura yang di luar Kota Sentani logistik sudah terdistribusikan, tinggal melakukan monitor dari distrik ke kampung-kampung atau TPS. 

    “Mudah-mudahan dalam pendistribusian logistik Pilkada ini tidak ada hambatan khususnya masalah cuaca. Kalau di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura saya yakin bisa semua berjalan lancar. Saya minta minta kepada KPU bersama jajarannya, Bawaslu dengan jajaranyan melakukan tugas dengan rasa tanggung jawab,” tegas Ramses seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan. 

    Ia berharap Pilkada 2024 di Papua tidak ada pilkada susulan dan tidak ada Pilkada ulang. “Harapan saya khusus Kabupaten Jayapura, Rabu besok semua TPS bisa melaksanakan Pilkada baik provinsi maupun kabupaten. Tidak ada PSU artinya kalau sudah dilaksanakan baik dan benar, dan diterima semua pihak makan itu yang terbaik bagi masyarakat Papua, kota dan kabupaten,” katanya.

    Sementara untuk kabupaten yang jauh seperti Biak, Sarmi dan lainnya, kata Ramses Limbong, pihaknya sudah mengirimkan tim untuk memantau pelaksaan Pilkada di kabupaten tersebut.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan Dedi-Erwan yakin hasil resmi tak jauh dengan hitung cepat

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meyakini bahwa hasil resmi pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar 2024 oleh KPU, tidak akan berbeda jauh dengan hitung cepat (quick count) yang memenangkan mereka.

    “Insya Allah hasil quick count lembaga survei pun tidak terlalu jauh, karena kredibilitas mereka pun dipertaruhkan. Hasil quick count ini tidak berbeda jauh dari hasil sesungguhnya nanti,” kata Erwan pasca pemantauan hasil hitung cepat di Bandung, Rabu.

    Menyadari bahwa hasil resmi perhitungan KPU masih membutuhkan waktu, Erwan mengatakan pihaknya akan mengawal perolehan suara mereka dengan cara mengumpulkan data C1 dari TPS yang didapatkan para saksi yang diturunkan hingga tuntas.

    “Setelah quick count ini kita akan kawal terus, nanti kita cocokkan dan kita kawal data-data hasil suara tersebut. Kami kawal terus dari seluruh TPS nanti kita kumpulkan bukti C1-nya,” ucapnya.

    Selain itu, Erwan mengatakan bahwa pihaknya juga mempersiapkan diri untuk menghadapi gugatan atas hasil Pilkada Jabar 2024 ini dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang dibutuhkan.

    “Kalau terjadi gugatan kami siap. Tapi menurut undang-undang juga kalau di atas dua persen atau tiga persen itu tidak ada gugatan, apalagi dilihat dari margin kita di atas 40 persen. Insya Allah ini sudah aman,” tuturnya.

    Di lokasi yang sama, Sekretaris Tim Pemenangan Dedi-Erwan, MQ Iswara bersyukur atas perolehan suara hasil hitung cepat yang diraih oleh pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, di mana berdasarkan berbagai lembaga survei, pasangan ini unggul di atas 60 persen di atas tiga pasangan lainnya di Pilgub Jabar 2024.

    Iswara optimistis dengan melihat perolehan hasil dari kerja keras seluruh tim pemenangan, mulai dari kader partai, relawan, hingga masyarakat tersebut, Dedi-Erwan akan menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur Jabar periode 2025-2030.

    “Tentunya ini bukan pekerjaan mudah, kami melihat ini adalah kerja keras Kang Dedi dan Kang Erwan itu sendiri tentunya, didukung oleh keluarga besarnya. Juga didukung oleh 14 partai pengusung dan relawan,” katanya.

    Iswara mengklaim bahwa pasangan Dedi-Erwan menang hampir di seluruh wilayah di Jabar dengan kemenangan tertinggi berada di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang.

    Hal ini, kata Iswara, karena secara ketokohan, Dedi-Erwan sudah banyak dikenal masyarakat Jabar, seperti Dedi yang merupakan mantan wakil bupati, mantan bupati dua periode dan mantan anggota DPR RI. Sementara Erwan merupakan mantan Ketua DPRD Kota Bandung dan mantan Wakil Bupati Sumedang.

    “Bisa disampaikan bahwa kami menang di 27 kabupaten/kota, jadi menang di seluruhnya. Hasil tertinggi itu terdapat di beberapa daerah yaitu di Subang, Kabupaten Purwakarta dan Sumedang di atas 70 persen. Tapi average, semua (daerah) Kang Dedi dan Kang Erwan di atas 60 persen. Ini karena calon yang diusung bukan kaleng-kaleng dan pengaruh dari kerja keras partai pengusung dan relawan,” ucapnya.

    Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 ini, diikuti empat paslon gubernur dan wakil gubernur, yakni pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).

    Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB; pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP; pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP; sementara pasangan Dedi-Erwan diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.

  • Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Kenapa Harus Celupkan Jari dengan Tinta Pada Pemilu? Ini Asal-Usulnya

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.

    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.

    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.

    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.

    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.

    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.

    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.

    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.

    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.

    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.

    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.

    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.

    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.

    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.

    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.

    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.

    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024

    Jakarta: Hari ini, 27 November 2024, adalah hari pelaksanaan Pilkada Serentak. Momen mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi bagian khas dari Pemilu di Indonesia.
     
    Namun, tahukah Anda mengapa mencelupkan jari ke tinta menjadi langkah wajib setelah pemilihan? Yuk, kita simak asal-usulnya dan alasan di balik penggunaan tinta ini.
     
    Fungsi Tinta dalam Pemilu
    Tinta merupakan salah satu perlengkapan wajib dalam pemungutan suara, diatur oleh Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023.
     
    Fungsinya cukup jelas, yakni untuk memberi tanda khusus bagi pemilih yang telah menggunakan hak suaranya, sehingga orang yang sudah memilih tidak bisa memberikan suara lagi.
    Tanda ini membantu mencegah praktik pemungutan suara ganda yang dapat merusak integritas Pemilu.
     
    Tinta yang digunakan pun bukan sembarang tinta. Tinta ini memiliki warna yang khas, biasanya biru tua atau ungu, dan dibuat dari bahan yang tahan lama dan aman bagi pemakai, sesuai ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
    Asal-Usul Penggunaan Tinta Pemilu
    Penggunaan tinta dalam Pemilu bermula dari pelaksanaan Pemilu di India pada tahun 1950. Kala itu, pemerintah India menghadapi masalah besar dengan pencurian identitas dan pemilih yang mencoblos lebih dari sekali.
     
    Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pemilu tahun 1962, pemerintah India mulai menggunakan tinta khusus yang dicelupkan ke jari sebagai tanda bahwa seseorang telah memberikan suaranya.
     
    Tinta ini dibuat oleh perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd dan sejak itu menjadi standar untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemilihan.
     
    Di Indonesia, penggunaan tinta pertama kali dimulai pada Pemilu 1999, pasca-reformasi. Pada waktu itu, tinta menjadi alat penting untuk memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.
     
    Tradisi ini terus berlanjut hingga Pemilu 2024, dan menjadi simbol partisipasi aktif dalam proses demokrasi kita.
     
    Mengapa Warna Tinta Ungu?
    Mungkin Sobat Medcom pernah bertanya-tanya, mengapa warna tinta yang digunakan cenderung ungu, bukan warna lain seperti merah atau kuning? Warna ungu dipilih karena memiliki keunikan dan memberikan kesan yang mudah dikenali.
     
    Warna ini juga sulit untuk dipalsukan dan tahan lama, sehingga efektif untuk digunakan sebagai tanda bahwa seseorang telah memilih.
     
    Selain itu, warna ungu juga dianggap sebagai simbol keamanan dan transparansi dalam proses Pemilu.
     
    Penggunaan tinta ungu ini juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan.
     
    Saat masyarakat melihat jari yang berwarna ungu, mereka tahu bahwa sistem ini bekerja untuk mencegah adanya kecurangan.
     
    Warna ini telah menjadi bagian penting dari tradisi Pemilu di Indonesia sejak tahun 2004, menggantikan tinta hijau yang sebelumnya digunakan namun mudah luntur.
     
    Mencelupkan jari ke dalam tinta bukan hanya soal memberikan tanda, tetapi juga sebuah simbol bahwa kita telah berpartisipasi dalam demokrasi.
     
    Selain itu, tinta ini juga menjadi kebanggaan bagi banyak orang—bahkan di beberapa tempat, jari yang sudah dicelupkan tinta bisa mendapatkan diskon khusus di pusat perbelanjaan sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi warga dalam Pemilu.
     
    Jadi, saat Sobat mencelupkan jari ke dalam tinta pada Pemilu, ingatlah bahwa ini tak sekadar prosedur, tetapi bagian dari perjuangan menjaga integritas demokrasi kita.
     
    Baca Juga:
    Cara Hilangkan Tinta pada Jari usai Nyoblos di Pilkada 2024
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)