Kementrian Lembaga: KPU

  • Andai Bertahan di Jabar, Kemenangan RK Sangat Besar, Warganet: Sayangnya Lebih Manut Apa Kata Mulyono

    Andai Bertahan di Jabar, Kemenangan RK Sangat Besar, Warganet: Sayangnya Lebih Manut Apa Kata Mulyono

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno dipastikan menang satu putaran. Itu setelah hasil perhitungan resmi KPU menunjukkan angka 50 persen lebih untuk pasangan yang diendorse langsung oleh Anies Baswedan itu.

    Berdasarkan hasil Real Count KPUD DKI Jakarta, yang telah mencapai 100 persen pada Kamis (28/11/2024) pagi, pasangan ini memperoleh 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

    Kemenangan ini melampaui ambang batas 50 persen plus satu suara, dengan selisih 2.943 suara, sehingga tidak diperlukan putaran kedua dalam pemilihan.

    Sementara itu, Ridwan Kamil harus menerima kekalahannya meski telah diendorse oleh Presiden Prabowo dan mantan Presiden Jokowi.

    Banyak publik yang menyayangkan keputusan Ridwan Kamil bertarung di Jakarta. Pasalnya, di kampung halamannya, Jawa Barat, berdasar hasil survei, RK hampir pasti menang untuk periode kedua.

    Hal itu juga jadi pembahasan hangat di media sosial. Salah satunya disampaikan pegiat media sosial bercentang biru, @BosPurwa di X.

    “Just as a reminder aja. Klo dulu @ridwankamil tabah dan sabar bertahan di Jabar, gak ikutan skema kongkalikong KIM Plus dengan skenario pilgub Jakarta tanpa lawan, maka hari ini sedang merayakan kemenangan terpilih kembali di Jabar,” kata @BosPurwa, sembari membagikan potongan gambar pemberitaan tentang elektabiltas RK di Jabar yang mencapai 55,1 persen.

    “Gak harus terbongkar rangkaian twit masa lalunya, dan gak terungkap cara berpikirnya tentang JANDA, gym di halte, dan Disneyland di Kep. Seribu😰,” tambah @BosPurwa dikutip Kamis (28/11/2024).

  • Menyaksikan pilkada ramah disabilitas di Papua

    Menyaksikan pilkada ramah disabilitas di Papua

    Pemilih disabilitas tunanetra memegang surat suara menggunakan huruf braille sebelum melakukan pencoblosan di TPS 20 Kelurahan Ardipura, Kota Jayapura, Rabu (27/11) ANTARA/Ardiles Leloltery

    Menyaksikan pilkada ramah disabilitas di Papua
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 27 November 2024 – 21:01 WIB

    Elshinta.com – Meriam Costantina Imbiri memegang siku seorang perempuan di sampingnya ketika berjalan dari tempat tinggalnya di Yayasan Humania Polimak, Kota Jayapura, Papua, menuju ke tempat pemungutan suara, yang  tidak jauh dari yayasan.

    Penyandang disabilitas tunanetra itu ingin menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 2024 yang berlangsung 27 November 2024. Ia tercatat dalam daftar pemilih tetap di TPS 20, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.

    Sesampainya di TPS pada pukul 09.05 WIT, suasana mulai dirasakan berbeda. Masyarakat umum yang sebelumnya ingin melakukan pendaftaran, mempersilakan Meriam bersama kaum disabilitas untuk dilayani terlebih dulu oleh petugas.

    Mereka lalu diarahkan mendaftar untuk mendapatkan nomor antrean. Tidak perlu tunggu waktu lama, Meriam langsung diarahkan oleh perempuan yang menggandengnya untuk mengambil surat suara kemudian menuju bilik suara dan melakukan pencoblosan.

    Petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) juga turut membantu Meriam dari samping bilik suara kemudian membuka surat suara guna memilih calon kepala daerah, baik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua maupun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jayapura.

    Ketika melakukan pencoblosan gambar calon, Meriam terlihat tidak mengalami kendala dalam memilih kepala daerah. Sebelumnya ia memang mengikuti sosialisasi intens yang dilakukan Pemerintah, KPU, maupun Bawaslu setempat terkait cara pencoblosan surat suara yang dilengkapi dengan huruf braille bagi penyandang disabilitas.

    “Jadi saat membaca huruf braille saya tidak merasa susah karena sudah mendapatkan sosialisasi,” katanya.

    Usai mencoblos, Meriam kemudian digandeng oleh perempuan asisten itu untuk memasukkan surat suara ke dalam kotak suara sesuai arahan petugas KPPS. Selanjutnya Meriam dibantu oleh anggota linmas mencelupkan satu jarinya di tinta pilkada.

    Bagi Meriam memang tidak sulit untuk melakukan pencoblosan karena pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada Februari 2024, ia turut menyalurkan hak politiknya itu.

    Ia bahkan mengaku sudah terbiasa memilih calon kepala daerah seperti masyarakat umum. Hanya saja masih tetap perlu arahan dari keluarga atau pendamping maupun petugas TPS yang membaca nama-nama calon peserta pemilu.

    Meski berbaur dengan masyarakat umum yang terdaftar pada TPS itu, kaum disabilitas begitu antusias untuk menyalurkan hak politik mereka dalam memilih calon kepala daerah untuk masa tugas 5 tahun ke depan.

    Seperti pilkada tahun ini, pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR RI lalu, kaum disabilitas khususnya yang ada di yayasan itu juga menjadi pemilih aktif dalam pesta demokrasi di Papua. Yayasan itu menampung 70 orang lebih penyandang disabilitas.

    Setelah memberikan suaranya, Meriam berharap kepada pemimpin daerah yang terpilih pada pilkada ini lebih memperhatikan kebutuhan dari penyandang disabilitas. Ia ingin kualitas hidup kaum penyandang disabilitas bisa lebih baik lagi. Kepala daerah terpilih harus memprioritaskan pelayanan kepada kaum disabilitas dan difabel.

    Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPSS) di TPS 20, Lambertus Kambu, mengakui memang memberi pelayanan khusus kepada pemilih disabilitas saat memilih calon kepala daerah. Petugas KPPS diwajibkan untuk mendampingi mereka selama berada di TPS.

    Menurut Kambu, pada Pemilu 2024 lalu, antusiasme pemilih disabilitas begitu tinggi. Mereka sangat bersemangat, begitupun dengan pilkada kali ini.

    Daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 20 sebanyak 541 orang meliputi laki-laki 269 jiwa dan perempuan 245 pemilih. Dari jumlah pemilih tersebut ada sebanyak 19 keluarga dengan 32 pemilih disabilitas yang mempunyai hak suara.

    Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua, pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT sebanyak 2.141 orang, meliputi Kota Jayapura 293 jiwa, Kabupaten Kepulauan Yapen 289 orang, Waropen 180 orang, Sarmi 113 orang, Keerom 98 orang, Supiori 94 orang, Mamberamo Raya 16 orang, Biak Numfor 676 orang, dan Kabupaten Jayapura 381 orang.
     
    KPU Papua menjamin fasilitas termasuk surat suara bagi pemilih disabilitas. Fasilitas ini telah disiapkan dan didistribusikan ke 2.023 TPS di daerah ini sehingga dipastikan tidak ada kendala dalam proses pencoblosan.

    Ketua KPU Papua Steve Dumbon menyatakan pihaknya meminta para petugas di TPS selalu memperhatikan segala kebutuhan dan sarana bagi pemilih disabilitas.

    KPU, Bawaslu, dan pemerintah daerah setempat juga berkomitmen memberikan yang terbaik dalam proses pelaksanaan pilkada khususnya kepada pemilih disabilitas di Papua.

    Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Papua Herman Rumbekwan menyatakan penyandang disabilitas di daerah itu sangat antusias menyambut pilkada seperti saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif pada Februari 2024.

    Sejauh ini penyelenggara pilkada sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang ramah bagi pemilih disabilitas. Inilah yang menjadikan mereka antusias mengikuti pilkada. Pemerintah maupun pihak penyelenggara pilkada baik KPU maupun Bawaslu memang memperhatikan hak-hak disabilitas.

    Siapa pun itu, mereka berhak ikut menentukan masa depan Papua. Begitu pula penyandang disabilitas. Dengan demikian hak kaum disabilitas pun harus diperhatikan dan didukung.

    Melalui peran aktif pemilih disabilitas, PPDI Papua berharap makin banyak pintu partisipasi yang terbuka bagi masyarakat berkebutuhan khusus di Bumi Cenderawasih.

    Hari ini kaum penyandang disabilitas sudah memberikan suaranya kepada calon kepala daerah di Papua. Menjadi keniscayaan bagi pemimpin terpilih untuk membalasnya dengan meningkatkan kesejahteraan kaum disabilitas.

    Sumber : Antara

  • Subandi-Mimik Menang di Pilkada Sidoarjo, Raih 58 Persen Suara

    Subandi-Mimik Menang di Pilkada Sidoarjo, Raih 58 Persen Suara

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pasangan calon (paslon) Subandi-Mimik, yang dikenal dengan akronim BAIK, mencetak kemenangan gemilang dalam Pilkada Sidoarjo 2024. Dengan perolehan suara mencapai 58,04 persen atau 557.267 suara, pasangan ini unggul signifikan atas lawannya, Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE), yang hanya meraih 41,96 persen atau 402.907 suara.

    Keunggulan Subandi-Mimik terlihat nyata dari dominasi mereka di 17 dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Sementara itu, Paslon SAE hanya berhasil menang di Kecamatan Kota Sidoarjo.

    Proses penghitungan suara Pilkada Sidoarjo berjalan secara transparan dan dapat dipantau oleh semua pihak. Data dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah diunggah ke sistem real count KPU, sehingga dapat diakses masyarakat secara luas.

    Juru bicara paslon Subandi-Mimik, Nanang Haromain, memastikan bahwa seluruh proses rekapitulasi dilakukan secara manual dan digital untuk menjamin keakuratan.

    “Hasil desk pilkada dari Bakesbangpol Sidoarjo menunjukkan perolehan yang sama, yakni Subandi-Mimik 58,04 persen dan Iin-Edy 41,96 persen,” jelas Nanang.

    Nanang juga menegaskan bahwa pihak yang meragukan hasil ini dipersilakan melakukan penghitungan ulang berbasis formulir C1 yang telah diunggah. “Proses ini membuktikan bahwa demokrasi di Sidoarjo berjalan dengan transparan dan adil,” tambahnya.

    Kemenangan Subandi-Mimik disambut hangat oleh para pendukung yang optimis terhadap masa depan Kabupaten Sidoarjo. Para pendukung berharap pasangan ini dapat merealisasikan janji kampanye mereka, termasuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan pelayanan publik, dan mendorong pembangunan ekonomi daerah.

    Tim pemenangan Subandi-Mimik menegaskan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan seluruh warga Sidoarjo, bukan hanya pendukung mereka. “Kami berkomitmen menjaga harmoni dengan semua elemen masyarakat, termasuk pendukung paslon lain,” ungkap Nanang.

    Pasangan Subandi-Mimik kini bersiap untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam menjalankan program kerja yang telah dirancang demi kemajuan Sidoarjo selama lima tahun ke depan.

    Namun, hasil resmi dari KPU Sidoarjo masih akan menjadi penetapan akhir yang mengukuhkan kemenangan ini. Tim Subandi-Mimik menyatakan kesiapannya mengikuti semua prosedur sesuai aturan yang berlaku. [kun/beq]

  • Quick Count LS Vinus: Rudy Susmanto-Jaro Ade Menang Telak 71,99 % Suara di Pilkada Bogor 2024

    Quick Count LS Vinus: Rudy Susmanto-Jaro Ade Menang Telak 71,99 % Suara di Pilkada Bogor 2024

    JABAR EKSPRES – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi (Jaro Ade), meraih kemenangan telak dalam Pilkada Bogor 2024 berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus).

    Dari total 100% suara yang masuk, pasangan ini unggul dengan perolehan 71,99%, mengalahkan paslon nomor urut 2, Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman yang hanya memperoleh 28,01%.

    Metode quick count LS Vinus menggunakan teknik cluster random sampling pada 800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipilih secara acak. Hasil ini menegaskan dominasi elektoral pasangan Rudy-Ade.

    Founder LS Vinus Yusfiriadi, mengatakan hasil ini merupakan gabungan kekuatan pribadi kedua tokoh tersebut.

    BACA JUGA: 12 Contoh Ucapan Welcome Desember, Singkat dan Penuh Makna, Selamat Datang Akhir Tahun!

    “Kontribusi elektoral Rudy dan Jaro Ade terbukti sangat kuat. Jika kita bandingkan dengan survei branding kami sebelumnya, suara gabungan mereka memang berada di atas 71 persen,” ujar Yusfitriadi, Kamis (28/11/).

    Yusfitriadi menambahkan bahwa koalisi partai pendukung pasangan Rudy-Ade tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap perolehan suara.

    “Dua tokoh ini memiliki elektoral yang solid, dan hasil ini tidak terlalu bergantung pada partai pengusung,” jelasnya.

    Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Bayu-Musya, menunjukkan peningkatan suara yang signifikan dibandingkan hasil pemilu legislatif 2024.

    BACA JUGA: Angka Partisipasi Pilbup Bogor Hanya 54 Persen, Pengamat Politik Sebut Kinerja KPU Lemah

    Pria yang kerap disapa Kang Yus ini menjelaskan, meskipun PDIP sebagai partai pengusung Bayu-Musya hanya memperoleh 8% suara pada pemilu lalu, pasangan ini berhasil meraih total 28%.

    “Peningkatan 20% ini jelas bukan murni suara PDIP. Artinya, pasangan Bayu-Musya berhasil menarik konstituen dari luar basis partai mereka, termasuk mungkin dari partai pengusung Rudy dan Jaro Ade,” pungkasnya.

  • Ketua Tim Pemenangan WarSa Imbau Masyarakat Tunggu Hasil Penghitungan KPU Jombang

    Ketua Tim Pemenangan WarSa Imbau Masyarakat Tunggu Hasil Penghitungan KPU Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Ketua tim pemenangan Warsubi-Salman (WarSa), Farid Kurniawan Aditama, mengucapkan terima kasih pada semua partai koalisi Jombang Maju yang telah mendukung dan mengantarkan WarSa pada kemenangan mutlak.

    Hal itu disampaikan Farid menanggapi hasil perhitungan cepat (quick count) Lingkar Survei Indonesia (LSI) Pilkada Jombang 2024 dimana pasangan calon Warsubi-Salman (WarSa) meraih kemenangan telak.

    “Warsa tidak mungkin menang tanpa rekomendasi yang diberikan oleh para partai politik pendukung. Tanpa dukungan moril dan perjuangan partai politik serta seluruh tim sukses semua, termasuk para relawan, WarSa tidak akan bisa menang,” katanya, Kamis (28/11/2024).

    Kemenangan WarSa, kata dia, harus menjadi kemenangan seluruh masyarakat jombang. Namun agar situasi tetap kondusif, Farid juga mengimbau pada seluruh tim dan masyarakat Jombang untuk tetap menunggu hasil resmi dari KPU Jombang.

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bhylita Permatasari mengatakan kemenangan ini juga menjadi penanda pecah telurnya kader Gerindra. Karena dalam sejarah Jombang belum pernah ada kader Gerindra menjadi bupati.

    “Ini adalah pertama kalinya kader Gerindra berhasil terpilih sebagai Bupati Jombang. Ini juga menjadi penanda bahwa Abah Warsubi bukan lagi milik Gerindra melainkan milik seluruh masyarakat Jombang,” jelasnya.

    Sesuai dengan janji politiknya, Warsubi harus melayani masyarakat Jombang untuk mewujudkan Asta Cita WarSa. “Saya ucapkan juga terima kasih untuk seluruh partai politik koalisi atas kepercayaan untuk mendukung warsa dan berjuang bersama,” ujarnya.

    Sebagai kader Gerindra, perempuan yang akrab disapa Della ini juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Warsubi-Salman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang terpilih.

    “Terima kasih pada kepercayaan masyarakat Jombang karena telah memenangkan pasangan WarSa hingga lebih dari 75 persen. 75 persen masyarakat jombang ini adalah masyarakat yang harus kita perjuangkan kemajuan dan kesejahteraannya,” tambahnya.

    Seperti diketahui, Pilkada Jombang digelar 27 November 2024. Ada dua pasangan calon yang ditetapkan oleh KPU Jombang. Yaitu, nomor urur 01 Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah). Pasangan ini diusung PDIP (10 kursi), PPP (4 kursi), Partai Demokrat (6 kursi). Totalnya 20 kursi. Pasangan ini juga didukung partai non-parlemen, Hanura.

    Kemudian, paslon nomor urut 02 H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (WarSa). Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai. Di antaranya, Partai Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Partai Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), serta Partai Nasdem (2 kursi). Totalnya 30 kursi.

    Sedangkan partai non-parlemen yang memberikan rekomendasi untuk pasangan ini adalah PAN (Partai Amanat Nasional), PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Gelora. [suf]

  • Angka Partisipasi Pilbup Bogor Hanya 54 Persen, Pengamat Politik Sebut Kinerja KPU Lemah

    Angka Partisipasi Pilbup Bogor Hanya 54 Persen, Pengamat Politik Sebut Kinerja KPU Lemah

    JABAR EKSPRES – Angka partisipasi pemilu berdasarkan hitung cepat LSI Denny JA hanya dikisaran 54,54 persen untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor.

    Jumlah itu ternyata tak sesuai harapan dari KPU Kabupaten Bogor yang sebelumnya optimis partisipasi sebesar 85 persen lebih tinggi 14 persen dari Pilkada 2018 lalu.

    Pengamat Politik dari Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus) Yusfitriadi menyebut, ada dua faktor yang membuat jumlah partisipasi pemilu khususnya Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor tak mencapai target.

    Pertama adalah faktor kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang menyederhanakan Tempat Pemilihan Suara (TPS) dari dua menjadi satu.

    BACA JUGA: Belum Menyerah, Arfi – Yena Kawal Suara dan Tunggu Hasil Hitung Resmi KPU

    “Itu faktor kebijakan, tapi itu bukan urusan kabupaten Bogor kan, itu urusan kebijakan seluruh Indonesia seperti itu, tapi itu berikan kontribusi, walaupun juga kita gatau alasan nya apa, gitu kira-kira,” ujarnya kepada media, Kamis (28/11).

    Sementara faktor kedua berkaitan dengan kinerja sosialisasi KPU yang lemah. Menurutnya, KPU hanya mengandalkan agenda sosilasi dalam konteks formal dan elitis.

    “Jadi yang digarap (KPU) hanya program berbasis anggaran, tidak melakukan program berbasis kultural,” ucapnya.

    BACA JUGA: Takziah ke Rumah Duka Pejuang Pilkada, Jeje Ritchie Ismail Sampaikan Duka Mendalam

    Pria yang kerap disapa Kang Yus ini menambahkan, basis kulitural yang di maksud misalnya, petugas KPU datang ke balai desa melakukan sosilasiasi dan ajakan untuk memilih paslon.

    Hal itu supaya meningkatkan kesadaran masyakarat untuk datang ke TPS ada memilih para kontestasi di Pilkada 2024.

    “Itu namanya kultural, tapi itu ga dilakukan oleh KPU karena gaada anggarannya, itu kira-kira, padahal itu kan hanya butuh jalan, tidak butuh anggaran. Jadi wajar ketika kemudian partisipasi pemilih seperti yang kita lihat hari ini (rendah),” pungkasnya.

  • Pramono: Partisipasi pemilih kurang karena berdekatan dengan Pemilu

    Pramono: Partisipasi pemilih kurang karena berdekatan dengan Pemilu

    Orang yang tidak menggunakan hak pilihnya  di pilkada kali ini merata di seluruh Indonesia, hampir sama sebenarnya, termasuk di Jakarta cukup tinggi

    Pramono mengatakan dalam realitas yang ditangkapnya, sebenarnya masyarakat sudah ingin Pemilu ini segera berakhir.

    Mengingat sederet rangkaian Pilpres, Pileg, hingga Pilkada yang berurutan sehingga terbilang melelahkan bagi sebagian masyarakat.

    Dengan alasan itu, dia berharap agar Pilkada DKI Jakarta bisa berlangsung satu putaran supaya masyarakat bisa segera berkonsentrasi untuk kembali bekerja secara normal.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak Nasional 2024 mencapai 82 persen.

    Berdasarkan hasil perhitungan suara (real count) KPU DKI Jakarta dan perhitungan formulir C1 KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan hasil pasangan Pramono-Rano yaitu 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

    Dari jumlah sampel tersebut pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen disusul oleh Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 10,17 persen.

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

    Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 akan menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024.

    Adapun rangkaian kampanye Pilkada Jakarta telah dilaksanakan sejak 25 September hingga 23 November 2024.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Belum Menyerah, Arfi – Yena Kawal Suara dan Tunggu Hasil Hitung Resmi KPU

    Belum Menyerah, Arfi – Yena Kawal Suara dan Tunggu Hasil Hitung Resmi KPU

    JABAR EKSPRES – Kubu Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar Masoem nampaknya masih belum menyerah usai pemungutan suara. Pihaknya memilih menunggu hasil resmi hitung KPU dari pada hasil quick count yang beredar.

    Bahkan, berdasarkan hasil laporan dari saksi yang dimilikinya, pasangan nomor urut 4 itu bisa unggul di beberapa wilayah. “Dari laporan saksi kami, Arfi-Yena unggul di beberapa wilayah. Kami terus memantau perkembangannya,” terang Ketua Harian Tim Pemenangan Arfi-Yena, Alga Indria.

    Tentunnya pilkada masih belum usai. Sehingga mesin saksi dan beberapa tim masih bekerja untuk mengawal suara.

    BACA JUGA: Takziah ke Rumah Duka Pejuang Pilkada, Jeje Ritchie Ismail Sampaikan Duka Mendalam

    Alga melanjutkan, pihaknya tetap menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU Kota Bandung. Adapun yang mengemuka saat ini merupakan hasil hitung cepat. Dan itu bukan hitung resmi.

    Menurutnya, hasil dari quick count itu masih bisa ada selisih. Sehingga data akurat dari para saksilah yang kini diamankan.

    Alga menambahkan, tim akan mengawal ketat proses penghitungan suara pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Tim Arfi-Yena juga sudah menyiapkan posko pengaduan untuk menampung laporan dari lapangan. “Kami menyiapkan posko aduan, seumpama ada laporan,” jelasnya.

    BACA JUGA: Wilayah Cingised Kota Bandung Terus Dilanda Banjir, Warga: Kaya di Anak Tirikan!

    Laporan itu bisa beragam. Mulai dari praktik dugaan pelanggaran atau kecurangan dari lawan. Ataupun kejanggalan – kejanggalan yang dilakukan pelaksana pemungutan suara.

    Diharapkan para relawan atau masyarakat umum bisa turut melapor jika menemukan kejanggalan itu. Sehingga bisa menjadi bekal untuk perjuangan di tahap selanjutnya.(son)

  • Pramono sebut anak Abah dan Ahokers berperan dulang suara Pilkada DKI

    Pramono sebut anak Abah dan Ahokers berperan dulang suara Pilkada DKI

    Sehingga kalau kemudian pada hari ini kami memperoleh 50,07 persen, saya meyakini ini kerja keras semuanya

    Jakarta (ANTARA) – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung sebut pendukung Anies Baswedan (Anak Abah) dan pendukung Ahok (Ahokers) berperan dalam mendulang suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Dia mengatakan tidak mungkin jika dirinya dan Bang Doel bisa unggul meraih 50,07 persen tanpa adanya kontribusi banyak pihak.

    Terlebih pada survei awal yang dilakukan oleh Charta Politika, pihaknya hanya mendapatkan angka 0,1 persen.

    Kendati demikian, dia menegaskan tidak ada dominasi dari apapun untuk memenangkan pertarungan pilkada, kecuali yang mendominasi adalah warga Jakarta sendiri.

    Berdasarkan hasil perhitungan suara (real count) KPU DKI Jakarta dan perhitungan formulir model C – KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan pasangan Pramono-Rano meraih 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

    Menurut dia, dari jumlah sampel tersebut pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen disusul oleh Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 10,17 persen.

    KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

    Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 akan menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024.

    Adapun rangkaian kampanye Pilkada Jakarta telah dilaksanakan sejak 25 September hingga 23 November 2024.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU Jakbar pastikan tak ada KPPS yang alami kecelakaan kerja

    KPU Jakbar pastikan tak ada KPPS yang alami kecelakaan kerja

    Langsung pergantian, penunjukan secara langsung, tapi tetap berkoordinasi dengan Bawaslu Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat memastikan tak ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas Pengamanan Langsung (Pamsung) yang mengalami kecelakaan kerja pada hari pemungutan suara, Rabu (27/11).

    Reza membenarkan adanya beberapa anggota KPPS yang mengundurkan diri setelah bimbingan teknis (bimtek) beberapa waktu lalu. Namun segera dicarikan penggantinya sehingga dari 3.452 Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing tetap memiliki tujuh anggota KPPS.

    “Langsung pergantian, penunjukan secara langsung, tapi tetap berkoordinasi dengan Bawaslu Jakbar dan juga dengan tokoh masyarakat dan kelurahan, yang penting memenuhi syarat yang ditentukan,” kata Reza.

    “Artinya kalau kita berbicara zero accident, anggota Pamsung dan KPPS aman,” kata Reza.

    Diketahui, terdapat 24.164 petugas KPPS dan 6.904 petugas Pamsung yang tersebar ke 3.452 TPS di wilayah Jakarta Barat.

    Dari jumlah pemilih tersebut, terdapat 946.565 pemilih pria dan 963.209 pemilih wanita. Jumlah pemilih tersebut merupakan hasil akhir pleno setelah adanya 5.535 pemilih baru, 11.686 pemilih yang tidak memenuhi syarat dan 15.756 yang melakukan perbaikan data pemilih.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024