Kementrian Lembaga: KPU

  • Paslon WALI Unggul di Hitung Cepat Pilwali Malang, Sam HC: Kami Melawan Sistem

    Paslon WALI Unggul di Hitung Cepat Pilwali Malang, Sam HC: Kami Melawan Sistem

    Malang (beritajatim.com) – Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) unggul dalam Pilkada Kota Malang 2024. Paslon nomor urut 1 ini disebutkan meraih suara terbanyak, mengungguli dua pasangan lainnya, yaitu Moch Anton-Dimyati Ayatulloh (ABADI) dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko.

    Menurut hitung cepat LSI Denny JA, Paslon WALI memperoleh 48,08 persen suara. Avemedia mencatat hasil serupa dengan 49,27 persen, sementara Litbang Kompas-Indikator menunjukkan angka 48,43 persen untuk Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin.

    Di posisi kedua, Paslon ABADI meraih sekitar 32 persen suara di seluruh lembaga survei, sementara Heri Cahyono-Ganis Rumpoko berada di urutan terakhir dengan kisaran 17-19 persen suara.

    Menanggapi hasil ini, Heri Cahyono, calon Wali Kota nomor urut 2 yang akrab disapa Sam HC, mengimbau tim dan pendukungnya untuk tetap tenang.

    “Jika kita menang, tidak usah gembira. Jika kalah, tidak usah bersedih,” ujar Sam HC, Kamis (28/11/2024).

    Meski mengakui kekalahan berdasarkan hitung cepat, Sam HC menyebut Pilkada Kota Malang 2024 penuh tantangan, terutama bagi mereka yang hanya diusung oleh satu partai, PDI Perjuangan.

    “Kami melawan sebuah sistem yang terstruktur. Politisi menggunakan seluruh alat negara, mulai APH dan ASN, bahkan mereka penetrasi hingga tingkat RT dan RW se-Kota Malang,” tambahnya.

    Sam HC juga menegaskan bahwa hasil hitung cepat adalah gambaran awal yang valid jika dilakukan dengan metode yang benar, namun keputusan resmi tetap menunggu hasil rekapitulasi suara oleh KPU.

    “Quick count itu seperti tes darah. Apabila dilakukan dengan metode yang benar, maka hasilnya bisa dipercaya. Tapi hasil semua, kami tunggu KPU,” katanya.

    Kemenangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin berdasarkan hitung cepat menegaskan posisi pasangan ini sebagai pemenang Pilkada Kota Malang 2024. Dengan capaian suara hampir 50 persen, Paslon WALI berhasil mengungguli kompetitor lainnya dalam tiga lembaga survei terkemuka. [luc/beq[

  • KPU Jepara Akui Partisipasi Masyarakat di Pilbub 2024 Alami Penurunan Signifikan

    KPU Jepara Akui Partisipasi Masyarakat di Pilbub 2024 Alami Penurunan Signifikan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menyebutkan bahwa angka partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) tahun ini mengalami penurunan cukup banyak dibandingkan Pilbup sebelumnya pada tahun 2017 lalu.

    Demikian yang disampaikan, Ketua KPU Jepara, Ris Andy Kusma kepada Tribunjateng, Jumat (29/11/2024).

    Dia menjelaskan bahwa angka partisipasi masyarakat Kabupaten Jepara pada Pilbup Jepara 2024 hanya sekitar 65 persen.

    Jumlah ini menurun sekitar 8 persen dibandingkan Pilkada 2017 lalu yang mencapai 73,9 persen.

    Meskipun partisipasi dalam Pilbup turun kata Ris Andy, namun jumlah partisipasi dalam Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur (Pilgub) naik. 

    Jumlah partisipasi pemilihan gubernur 2024 mencapai 65 persen. 

    Jumlah ini naik 4 persen dibandingkan Pilgub tahun 2018 yang hanya 61,5 persen.

    “Partisipasi ini kami hitung dari jumlah kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara (TPS),” ujarnya.

    Ris Andy menyampaikan bahwa, KPU Kabupaten Jepara telah berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat melalui berbagai agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih. 

    KPU Kabupaten Jepara menggelar tiga kali debat publik untuk pasangan calon. 

    Namun, kehadiran ke TPS merupakan hak dan keputusan warga yang tidak bisa dipaksakan. 

    Ris Andy menambahkan, usai pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (27/11/2024), KPU Kabupaten Jepara tengah menyiapkan rekapitulasi tingkat kecamatan. 

    Rencananya mulai dilaksanakan Jumat (29/11/2024) untuk Kecamatan Karimunjawa. 

    Sedangkan, kecamatan lainnya dimulai Sabtu (30/11/2024). 

    Untuk rekapitulasi tingkat kabupaten yang maksimal dilaksanakan pada Jum’at (6/12/2024).

    “Kami siapkan rekapitulasi tingkat kecamatan hingga kabupaten, baru setelah itu dilanjutkan tahapan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih,” tuturnya.

    Terkait hasil perhitungan Pilbup dan Pilgub di masing-masing TPS, KPU menyediakan kanal yang dapat diakses setiap warga  https://pilkada2024.kpu.go.id. 

    Saat ini semua data dari seluruh TPS di Kabupaten Jepara sudah terpublikasi di website tersebut. (Ito)

  • Sahrul Gunawan vs Ali Syakieb di Pilkada Kabupaten Bandung Sama Klaim Menang , Siapa yang Unggul?

    Sahrul Gunawan vs Ali Syakieb di Pilkada Kabupaten Bandung Sama Klaim Menang , Siapa yang Unggul?

    TRIBUNJATENG.COM – Di Jawa Barat, Pilkada serentak kali ini diwarnai tampilnya sejumlah artis yang ikut adu nasib.

    Beberapa bahkan bersaing dalam satu wilayah.

    Seperti Sahrul Gunawan dan Ali syakieb di Pilkada Kabupaten Bandung

    Sahrul Gunawan berpasangan dengan Gun Gun Gunawan sementara Ali syakib jadi cawabub Dadang Supriatna.

    Terbaru, kedua pihak sama-sama mengklaim menang dalam Pilkada Kabupaten Bandung.

    Padahal, menurut hasil hitung cepat atau quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI), Dadang-Ali unggul dengan perolehan suara mencapai 57,01 persen.

    Sementara, Sahrul-Gun hanya memperoleh 42,99 persen suara.

    Pantauan Tribunnews, Jumat (29/11/2024), melalui Instagramnya @alisyakieb, calon Wakil Bupati Bandung ini mengucap syukur atas kemenangannya.

    Sembari mengunggah potret momen dirinya kampanye bersama calon Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Ali telah mendeklarasikan kemenangan.

    “Alhamdulillah,” tulisnya sembari menyertakan emoji tangan menelungkup.

    Suami Margin Wieheerm ini juga tampak memposting ulang ucapan selamat yang dialamatkan padanya melalui unggahan Instagram Storynya.

    Dalam sebuah unggahan, Ali dan Dadang kompak sujud syukur setelah perolehan suara mereka mengungguli dua paslon lainnya.

    Di sisi lain, pihak Sahrul Gunawan pun mengklaim menang.

    Kemenangan Sahrul-Gun diumumkan oleh relawan keduanya berdasarkan hasil rekapitulasi C1 versi relawan.

    “Hasil rekapitulasi pengawal TPS se-Kabupaten Bandung, rekapitulasi ini merupakan rekap C1 yang kami himpun dari pada inisiatif para relawan Kabupaten Bandung. Maka dengan ini kami nyatakan Bapak Sahrul Gunawan dan Bapak Gun Gun Gunawan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung 2024-2029,” ucap seorang relawan, dikutip dari unggahan akun Instagram @landscapepolitikindo_news yang juga direpost Sahrul.

    Bahkan para relawan sampai menggendong Sahrul untuk merayakan kemenangannya.

    “Terima kasih kepada semua relawan dan pendukung,” tulis Sahrul.

    Kendati demikian, Sahrul dan Gun memilih untuk menunggu hasil rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Sambil membuat tagar, Sahrul mengunggah ulang postingan pendukungnya seolah menanggapi drama saling klaim menang ini.

    “Banyak yang nanya, kok di TPS aku menang 01. Calm tunggu resmi KPU gais,” demikian bunyi unggahan ulang Sahrul.

    Daftar Artis Unggul di Pilkada

    Adapun, hingga hari ini, Jumat (29/11/2024), sejumlah pesohor yang berpartisipasi dalam kontetasi Pilkada Serentak 2024 telah mencatatkan keunggulan berdasarkan hasil hitung cepat.

    Berikut perolehan suara artis yang berhasil unggul:

    1. Jeje Govinda

    Berdasarkan quick count beberapa lembaga survei juga unggul di kisaran 37,77 persen melampaui pasangan calon lainnya. Jeje dan Asep Ismail mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat.

    2. Rano Karno

    Rano Karno unggul dalam kisaran 49,87 persen hingga 51,03 persen daripada dua paslon lainnya dalam beberapa quick count lembaga survei. Rano Karno mencalonkan diri sebagai Cawagub mendampingi Cagub Pramono Anung dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.

    3. Muhammad Farhan

    Berdasarkan quick count Charta Politika pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung Farhan-Erwin unggul 44,73 persen daripada pasangan lainnya.

    4. Lucky Hakim

    Hasil quick count lembaga survei Indikator Politik pasangan calon Bupati Indramayu dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim-Saifuddin meraih 68,15 persen suara.

    5. Ali Syakieb

    Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna-Ali Syakieb meraih suara 57,2 persen versi hitung cepat.

    (Tribunnews.com)

  • Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Anies: Ini Bukan Rekayasa, tapi Karunia Tuhan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Anies: Ini Bukan Rekayasa, tapi Karunia Tuhan Megapolitan 29 November 2024

    Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Anies: Ini Bukan Rekayasa, tapi Karunia Tuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan menyebut, dukungannya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, tak direkayasa. 
    Anies bilang, dirinya mendukung Pramono-Rano karena ingin menjaga Jakarta dengan memilih pemimpin yang mengerti akan permasalahan di kota ini.
    “Ini semua adalah karunia Tuhan, bukan sesuatu yang saya reka, bukan. Ini adalah sesuatu karunia, yang saya ingin menjaga ini sebaik-baiknya, ” ujar Anies dalam program
    Rosi
    di
    Kompas TV
    , dikutip Jumat (29/11/2024).
    Anies lantas menyinggung pencapaiannya sebagai gubernur periode 2017-2022 merupakan hasil kerja keras dan komitmen pribadinya untuk melayani warga Jakarta.
    Dia mengaku tidak pernah mempermasalahkan pandangan warga tentang dirinya, apakah mereka suka atau tidak. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bilang hanya fokus untuk membuat Jakarta lebih baik lagi.
    “Saya merasa punya tanggung jawab untuk ikut di dalam penyampaian aspirasi-aspirasi warga Jakarta,” kata dia.
    Selain itu, menurut Anies, kemenangan yang diraih pasangan Pramono-Rano menurut hasil
    quick count 
    atau hitung cepat sejumlah lembaga bukan berkat dirinya.
    Anies bilang, hal itu karena sosok Pramono-Rano yang memang cocok memimpin Jakarta, dibandingkan paslon lainnya.
    “Hasil
    polling
    -nya sudah ada di situ. Sudah jelas bahwa yang menang adalah Pramono dan Rano Karno, itulah pemenang Pilkada,” ucap Anies.
    Sebagai informasi, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49,49 persen dalam hitung cepat (
    quick count
    ) Litbang Kompas dengan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024) pukul 18.18 WIB.
    Sementara itu, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, mendapatkan 40,02 persen suara.
    Kemudian, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,49 persen suara.
    Perolehan suara tersebut didapat dari penghitungan yang masuk total 400 TPS sampel di Jakarta.
    Quick count
    Litbang Kompas pada Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik
    random sampling
    dan memiliki
    sampling error
    sebesar persen ± 1 persen.
    Quick count
    ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil
    quick count
    ini bukanlah hasil resmi.
    Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Founder IPI Sebut Banyak ‘Anak Abah’ Pilih Rival PKS, Imbas Anies Tak Jadi Dicalonkan di Pilgub Jakarta

    Founder IPI Sebut Banyak ‘Anak Abah’ Pilih Rival PKS, Imbas Anies Tak Jadi Dicalonkan di Pilgub Jakarta

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Founder Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi menyebut banyak pemilih Anies Baswedan yang memilih rival PKS. Saat pencoblosan Pilkada.

    Hal tersebut, kata dia menyebabkan calon PKS, Imam Budi di Depok kalah. Padahal Depok dianggap basis suara PKS.

    “Kekalahan calon dari PKS di Depok sudah terdeteksi dalam survei prapemilu,” kata Burhanuddin dikutip dari unggahannya di X, Jumat (28/11/2024).

    Padahal, kata Buruhanuddin, Imam sebelumnya calon kuat. Tapi pendukung Anies, yang dikenal sebagai anak abah memilih rival PKS.

    Hal tersebut karena Anies tidak jadi diusung PKS di Pilgub Jakarta.

    “Imam ini sebelumnya calon kuat di Depok. Tapi sejak Anies gagal dicalonkan PKS di Jakarta, banyak pendukung Anies yang mengalihkan suara ke calon rival PKS,” ucapnya.

    Ia membeberkan, temuan survei pra pemilu di Depok, 30% pemilih Anies di Pilprws 2024 mengaku akan memilih Supian Suri. Basis pemilih Anies di Depok 41% menurut data KPU.

    “Lebih dari cukup mengantarkan kemenangan Supian karena selisih kemenangannya lawan Imam hanya 6 – 7 persen aja,” terangnya.
    (Arya/Fajar)

  • Perjalanan Sugimin Anggota PPS Klaten Antar Surat Suara Berujung Maut, Diduga Hindari Lubang Jalan

    Perjalanan Sugimin Anggota PPS Klaten Antar Surat Suara Berujung Maut, Diduga Hindari Lubang Jalan

    TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Perjalanan Sugimin, seorang anggota PPS di Desa Sawit Klaten mengantar surat suara berakhir duka.

    Sugimin meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

    Diduga ia menghindari jalan berlubang, namun naas. Motor Sugimin menghantam tiang telepon.

    Korban diketahui mengantar surat suara ke Kantor Kecamatan di Dukuh Jetis, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten pada Kamis (28/11/2024).

    “Almarhum sebelumnya sedang bertugas, jadi Jam 19.00 selesai mengantar surat suara dari masing-masing TPS ke Kantor Desa. Lalu diserahkan atau diantar ke Kantor Kecamatan Gantiwarno,” ujar Ketua KPU Klaten, Primus Supriono ditemui di rumah duka.

    Setelah mengantar surat suara, korban bersama rekannya istirahat untuk makan.

    “Setelah itu pulang. Sekitar 21.30 WIB, terjadi kecelakaan tunggal,” jelasnya.

    PS. Kapolsek Gantiwarno, Iptu Suprihadi mengungkaplan, sebelumnya Sugimin mengendarai sepeda motor roda 3 milik pemerintah Desa Sawit.

    Korban berkendara bersama rekannya, yang anggota KPPS Desa Sawit.

    Diduga, Sugimin hendak menghindari jalan berlubang.

    Hanya saja, kendaraan yang dikendarai mengalami oleng ke kiri, hingga menabrak tiang telepon. (TribunSolo.com)

  • Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses perhitungan suara Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 berjenjang di tingkat PPK (kecamatan) masih berjalan.

    Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Choirul Umam mengungkapkan, untuk perkembangan rekapitulasi suara melalui Sirekap, 99 persen TPS telah berhasil mengunggah form C Hasil.

    Meski demikian, masih terdapat beberapa data yang belum terpublikasi atau sedang dalam proses perbaikan.

    “Adapun rekapitulasi di tingkat PPK (kecamatan), diperkirakan akan selesai lebih cepat. Rekapitulasi suara di tingkat kecamatan diperkirakan rampung 1 Desember, meskipun jadwal akhir yang ditetapkan adalah 3 Desember 2024,” kata Umam kepada wartawan.

    Berdasarkan data yang disajikan dan merupakan hasil scrapping dari laman https://pilkada2024.kpu.go.id/ yang dipantau beritajatim.com pada Jumat (29/11/2024) pada pukul 09.30 WIB, data yang masuk sudah 60219 TPS dari 60751 TPS (99,12 persen).

    Dari data itu, bisa disimpulkan bahwa paslon nomor urut 2 Khofifah-Emil berhasil menyapu bersih di 36 daerah di Jatim. Sedangkan, paslon nomor 3 Risma-Gus Hans berjaya di Kota Surabaya dan Kota Mojokerto. Di Surabaya, Risma-Gus Hans meraup suara 72,04 persen dan Khofifah-Emil 25,18 persen. Di Kota Mojokerto, Risma-Gus Hans unggul dengan 48,59 persen dan Khofifah-Emil 46,72 persen.

    Persaingan ketat perolehan suara antara Khofifah dan Risma terjadi di Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kota Blitar, dan Kota Malang.

    Perolehan suara signifikan Khofifah-Emil dan menang telak dibandingkan rivalnya terjadi di Pacitan, Ponorogo, Kab Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Situbondo, Kab Pasuruan, dan Kab Probolinggo.

    Berikut ini data yang dihimpun beritajatim.com:

    Pacitan 1004 TPS (100 persen)
    1. Luluk-Lukman 8,22 persen
    2. Khofifah-Emil 71,75 persen
    3. Risma-Gus Hans 20,03 persen

    Ponorogo 1515 TPS (99,74 persen)
    1. 10,78 persen
    2. 63,58 persen
    3. 25,64 persen

    Trenggalek 1115 TPS (100 persen)
    1. 4,50 persen
    2. 56,01 persen
    3. 39,49 persen

    Tulungagung 1630 TPS (100 persen)
    1. 9,26 persen
    2. 56,50 persen
    3. 34,25 persen

    Kab Blitar 1757 TPS (99,60 persen)
    1. 10,11 persen
    2. 50,29 persen
    3. 39,60 persen

    Kab Kediri 2348 TPS (100 persen)
    1. 7,54 persen
    2. 58,66 persen
    3. 33,80 persen

    Kab Malang 4020 TPS (99,46 persen)
    1. 10,45 persen
    2. 60,32 persen
    3. 29,23 persen

    Lumajang 1644 TPS (99,64 persen)
    1. 8,37 persen
    2. 63,69 persen
    3. 27,94 persen

    Jember 4016 TPS (99,26 persen)
    1. 8,12 persen
    2. 67,36 persen
    3. 24,52 persen

    Banyuwangi 2715 TPS (99,38 persen)
    1. 10,93 persen
    2. 59,34 persen
    3. 29,72 persen

    Bondowoso 1192 TPS (99,17 persen)
    1. 16,03 persen
    2. 68,55 persen
    3. 15,43 persen

    Situbondo 1016 TPS (98,64 persen)
    1. 21,28 persen
    2. 61,91 persen
    3. 16,81 persen

    Kab Probolinggo 1733 TPS (99,65 persen)
    1. 8,23 persen
    2. 74,91 persen
    3. 16,86 persen

    Kab Pasuruan 2318 TPS (99,14 persen)
    1. 9,55 persen
    2. 60,00 persen
    3. 30,45 persen

    Sidoarjo 2729 TPS (99,85 persen)
    1. 7,97 persen
    2. 46,31 persen
    3. 45,72 persen

    Kab Mojokerto 1618 TPS (100 persen)
    1. 7,33 persen
    2. 62,88 persen
    3. 29,79 persen

    Jombang 1940 TPS (99,90 persen)
    1. 7,92 persen
    2. 49,71 persen
    3. 42,37 persen

    Nganjuk 1611 TPS (99,63 persen)
    1. 8,82 persen
    2. 54,89 persen
    3. 36,29 persen

    Kab Madiun 1142 TPS (100 persen)
    1. 8,95 persen
    2. 61,50 persen
    3. 29,55 persen

    Magetan 1033 TPS (100 persen)
    1. 10,17 persen
    2. 58,41 persen
    3. 31,42 persen

    Ngawi 1374 TPS (100 persen)
    1. 6,48 persen
    2. 60,64 persen
    3. 32,88 persen

    Bojonegoro 2115 TPS (99,76 persen)
    1. 6 persen
    2. 72,65 persen
    3. 21,35 persen

    Tuban 1864 TPS (99,84 persen)
    1. 6,06 persen
    2. 66,08 persen
    3. 27,87 persen

    Lamongan 2070 TPS (99,86 persen)
    1. 8,70 persen
    2. 58,86 persen
    3. 32,44 persen

    Gresik 1867 TPS (99,95 persen)
    1. 7,77 persen
    2. 49,44 persen
    3. 42,79 persen

    Bangkalan 1470 TPS (99,80 persen)
    1. 14,30 persen
    2. 58,18 persen
    3. 27,52 persen

    Sampang 1192 TPS (88,69 persen)
    1. 9,48 persen
    2. 74,81 persen
    3. 15,71 persen

    Pamekasan 1256 TPS (98,90 persen)
    1. 5,91 persen
    2. 75,57 persen
    3. 18,52 persen

    Sumenep 1855 TPS (94,11 persen)
    1. 16,37 persen
    2. 70,59 persen
    3. 13,04 persen

    Kota Kediri 405 TPS (100 persen)
    1. 5,11 persen
    2. 53,37 persen
    3. 41,52 persen

    Kota Blitar 213 TPS (100 persen)
    1. 5,37 persen
    2. 48,72 persen
    3. 45,92 persen

    Kota Malang 1182 TPS (99,49 persen)
    1. 7,75 persen
    2. 49,90 persen
    3. 42,35 persen

    Kota Probolinggo 328 TPS (100 persen)
    1. 3,22 persen
    2. 57,79 persen
    3. 39 persen

    Kota Pasuruan 280 TPS (100 persen)
    1. 8,35 persen
    2. 54,78 persen
    3. 36,88 persen

    Kota Mojokerto 192 TPS (100 persen)
    1. 4,68 persen
    2. 46,72 persen
    3. 48,59 persen

    Kota Madiun 274 TPS (99,64 persen)
    1. 3,04 persen
    2. 53,98 persen
    3. 42,98 persen

    Kota Surabaya 3884 TPS (97,98 persen)
    1. 2,79 persen
    2. 25,18 persen
    3. 72,04 persen

    Kota Batu 302 TPS (100 persen)
    1. 7,68 persen
    2. 54,72 persen
    3. 37,61 persen.

    [tok/beq]

  • Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra

    Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra

    Calon Gubernur Banten Andra Soni dan istrinya saat memberikan hak suara di TPS 29 Ciledug Kota Tangerang kemarin. ANTARA/Irfan

    Peran tokoh jadi faktor lumbung suara Andra – Dimyati di Tangerang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 28 November 2024 – 10:47 WIB

    Elshinta.com – Peran tokoh dan ulama jadi faktor utama lumbung suara pasangan Andra Soni – Dimyati Natakusumah di wilayah Tangerang Raya dan memimpin perolehan suara sementara hasil hitung cepat lembaga survei Pilkada Banten.

    Deputi Direktur Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta, Dr. Dedi Fahrudin di Tangerang Kamis mengatakan perolehan suara yang tinggi dari pasangan Andra-Dimyati tak luput dari peran tokoh – tokoh sentral yang memiliki peran dari setiap wilayah khususnya di wilayah Tangerang.

    “Contohnya di Kabupaten Tangerang ada sosok Ahmed Zaki, di Tangsel tentu ada Airin, dan di Kota Tangerang adapula sosok Arief Wismansyah. Ketiganya memiliki basis massa yang mampu mengerahkan massa,” kata Dedi dalam keterangannya.

    Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika hingga 28 November 2024 pukul 08.00 WIB, pasangan Andra – Dimyati memperoleh 57,52 persen dan pasangan Airin – Ade mendapat 42,48 persen suara. Kehadiran mantan Wali Kota Arief Wismansyah, lanjut Deputi Direktur P2KM UIN, tak hanya sekedar menjadi tim sukses bagi pasangan Andra-Dimyati yang kini unggul di sejumlah hasil quick count.

    Namun juga memberikan gagasan penting dari lahirnya jargon kampanye pasangan yang diusung oleh Koalisi Banten Maju yakni “Sekolah Gratis”.

    “Sekolah Gratis menjadi program yang simple dimengerti, dan tidak perlu penjelasan panjang, sehingga mudah diingat oleh masyarakat,” kata Dedi.

    Sebelumnya Calon Gubernur Banten Andra Soni mengklaim jika Kabupaten Tangerang lalu disusul Kota Tangerang menjadi lumbung suara terbanyak yang memilih dirinya pada Pilkada 2024. Selanjutnya di Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang. Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak mengistimewakan salah satu wilayah pendukungnya. Sebab tim pemenangan Andra Soni-Dimyati selalu melakukan upaya pemenangan di setiap tempat pemungutan suara.

    “Alhamdulillah secara keseluruhan Dari sampel yang telah masuk, keunggulan terlihat. Tapi sekali lagi, bahwa kami baru bisa menyatakan bahwa pemilu ini selesai setelah penetapan KPU,” ujar dia.

    Sumber : Antara

  • Soal Hasil Pilwali Kota Malang, Tim Abah Anton Tunggu Hasil KPU

    Soal Hasil Pilwali Kota Malang, Tim Abah Anton Tunggu Hasil KPU

    Malang(beritajatim.com) – Pemungutan suara Pilwali Kota Malang telah berakhir. Lembaga survei seperti LSI Denny JA menempatkan Paslon WALI (Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin) sebagai pemenang Pilkada Kota Malang.

    Hasil hitung cepat LSI Denny JA, Paslon WALI meraih perolehan suara 48,08 persen. Urutan kedua Paslon ABADI (Moch Anton-Dimyati Ayatulloh) dengan 32,77 persen. Serta Heri Cahyono – Ganis Rumpoko 19,15 persen.

    Ketua Tim Pemenangan ABADI, Arif Wahyudi mengatakan bahwa hitung cepat lembaga survei adalah produk akademik. Dia tidak menampik hasil hitung cepat. Tetapi, mereka tetap menanti keputusan akhir dari KPU Kota Malang.

    “Kami tidak membantah hasil quick count yang beredar karena itu produk akademik. Tentu hasil quick count apalagi real count, tidak bisa didebat dan dibantah. Semua pihak harus mau menerima itu. Tetapi sebagai tim pemenangan kami tetap menunggu hasil resmi yang dikeluarkan KPU,” ujar Arif.

    Peluang Paslon ABADI untuk menyalip Paslon WALI terbilang cukup sulit jika merujuk pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga. Hampir setiap lembaga survei yang melakukan hitung cepat menghasilkan selisih lebih 10 persen antara Paslon ABADI dengan Paslon WALI.

    Seperti hasil hitung cepat Avemedia, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 49,27 persen. Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 33,00 persen serta Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 17,73 persen.

    Lalu hasil hitung cepat Litbang Kompas – Indikator, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 48,43 persen. Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 32,68 persen serta Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 18,89 persen.

    “Kami punya real count yang hari ini terus kami susun. Per TPS semua sudah masuk C1 sehingga hari ini sampai besok mungkin sudah berakhir penghitungan real count internal kami. Tapi karena ini gawenya negara, maka kami menunggu secara resmi dari KPU sebagai penyelenggara Pemilu,” ujar Arif. (luc/ted)

  • Kenapa "Quick Count" Perlu?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2024

    Kenapa "Quick Count" Perlu? Nasional 29 November 2024

    Kenapa “Quick Count” Perlu?
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    PERHELATAN
    politik, seperti Pemilu atau
    Pilkada
    , adalah momen penting tetapi sering kali diiringi dengan tingkat stres yang tinggi di masyarakat. Ketegangan politik di masyarakat mencapai puncaknya pada saat setelah pemilu selesai.
    Rasa ingin tahu masyarakat untuk mendapat informasi yang cepat menjadi salah satu faktor utama penyebab ketegangan. Oleh sebab itu, perlu ada instrumen untuk merespons rasa ingin tahu publik dengan cepat dan efisien.
    Di era informasi saat ini masyarakat memiliki ekspektasi untuk mendapatkan jawaban secepat mungkin dan cenderung ingin instan.
    Sementara itu, menunggu hasil resmi dari KPU sering kali memakan waktu berminggu-minggu, sehingga dapat menimbulkan kecemasan kolektif.
    Sehubungan dengan itu,
    hitung cepat
    atau
    quick count
    yang menawarkan proyeksi awal sangat berguna untuk menjembatani kebutuhan ini. Meskipun bersifat sementara,
    quick count
    mampu sedikit menenangkan banyak pihak, kecuali bagi kontestan yang persentase hasil hitung cepatnya tertinggal.
    Walaupun tidak memiliki kekuatan hukum seperti hasil resmi komisi pemilihan,
    quick count
    (QC) yang dilakukan oleh lembaga kredibel menjadi alat penting untuk memberikan jawaban awal bagi publik yang tidak sabar menunggu hasil akhir.
    Meski demikian, penting untuk memastikan bahwa
    quick count
    dilakukan dengan metode yang transparan dan tidak memihak. Kredibilitas lembaga survei yang melakukan
    quick count
    sangat menentukan kepercayaan publik terhadap hasilnya.
    Tanpa transparansi,
    quick count
    justru dapat menjadi sumber konflik baru.
    Quick count
    yang kredibel memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi stres politik masyarakat.
    Saat pemilih melihat proyeksi hasil yang valid dan terpercaya, mereka merasa lebih tenang. Selain itu,
    quick count
    yang kredibel dapat “menyelamatkan” media dan pengamat politik untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang tidak terarah.
    Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, lembaga survei harus mempublikasikan metodologi mereka, termasuk bagaimana sampel TPS dipilih dan bagaimana data dihitung.
    Langkah-langkah ini penting untuk menunjukkan bahwa hasil
    quick count
    tidak dimanipulasi demi kepentingan politik tertentu.
    Quick count
    yang kredibel juga berperan dalam mencegah eskalasi ketegangan politik di antara para pendukung kandidat. Dengan memberikan gambaran awal yang netral, masyarakat cenderung lebih fokus pada proses resmi daripada berspekulasi tanpa dasar.
    Penting untuk memahamkan kepada masyarakat mengenai duduk perkara hasil
    quick count
    . Mereka perlu disadarkan bahwa
    quick count
    bukan hasil final, melainkan proyeksi dengan kemungkinan ada kesalahan tertentu.
    Pemahaman ini dapat membantu mengurangi efouria dan ekspektasi berlebihan.
    Hasil
    quick count
    sering dipersepsi oleh masyarakat sebagai hasil final pemilu, meskipun secara teknis hanyalah proyeksi awal berdasarkan metode statistik.
    Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus hukum sering kali langsung dianggap bersalah oleh publik, meskipun proses hukum masih berlangsung.
    Kedua kasus ini menunjukkan betapa kuatnya persepsi terhadap “label awal” yang muncul, terutama ketika informasi tersebut berasal dari lembaga atau otoritas yang dianggap kredibel.
    Namun, keyakinan kebenaran pada hasil
    quick count
    terkadang sulit dibendung. Hasil
    quick count
    yang sering kali mirip dengan hasil resmi KPU membentuk kepercayaan besar di kalangan masyarakat bahwa
    quick count
    adalah prediksi yang “tidak mungkin salah.”
    Hasil
    quick count
    yang hampir selalu akurat membuat masyarakat sulit untuk membedakannya dari hasil resmi.
    Banyak masyarakat yang “tidak urusan” dengan
    margin of error
    . Mereka cenderung melihat angka yang muncul sebagai fakta final, bukan proyeksi berbasis sampel.
    Hal ini semakin diperkuat jika lembaga survei menggunakan bahasa yang meyakinkan, tanpa menyoroti keterbatasan metodologi mereka.
    Malapetaka sosial dan politik akan terjadi, jika hasil berbeda dengan hasil resmi. Masyarakat yang sudah memercayai
    quick count
    cenderung merasa kecewa dan akan mencurigai adanya kecurangan.
    Hal ini bisa memicu polarisasi sosial-politik, sebagaimana kesalahan dalam menetapkan tersangka bisa menciptakan ketidakadilan yang berujung pada konflik hukum.
    Jika para penyelenggara pemilu tidak kukuh dan taat asas, persepsi bahwa
    quick count
    adalah hasil pasti dapat menciptakan tekanan bagi mereka untuk segera mengonfirmasi hasil tersebut, bahkan jika proses resmi belum selesai.
    Tekanan ini dapat merusak kepercayaan terhadap proses demokrasi yang seharusnya menjunjung prinsip kehati-hatian.
    Media memiliki peran besar, sekaligus tanggung jawab, untuk menjelaskan kepada masyarakat perbedaan antara hasil
    quick count
    dan hasil resmi.
    Tanpa edukasi yang memadai dan “endorsment” dari media, publik akan terus memandang
    quick count
    sebagai hasil final, meskipun ada kemungkinan kecil terjadi perbedaan.
    Namun, malapetaka akibat dari
    quick count
    bisa terjadi dahsyat, jika para penyelenggaranya partisan terhadap kandidat tertentu.
    Data yang semestinya obyektif menjadi alat propaganda, menciptakan narasi kemenangan yang tak berdasar fakta.
    Publik, yang menggantungkan kepercayaannya pada hasil cepat ini, justru dimanipulasi untuk membenarkan ambisi politik kelompok tertentu.
    Quick count
    partisan dapat memicu ketegangan sosial. Ketika hasilnya tidak sesuai dengan perhitungan resmi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada sistem pemilu, yang dapat berujung pada konflik.
    Penyelenggara
    quick count
    memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas. Tanpa netralitas, akan terjadi “pengkhianatan” pada ilmu statistik, sekaligus juga terhadap masa depan demokrasi yang sehat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.