Kementrian Lembaga: KPU

  • DPR dan KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang di Bangka & Pangkalpinang 27 Agustus 2025

    DPR dan KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang di Bangka & Pangkalpinang 27 Agustus 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Komisi II DPR telah sepakat untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di wilayah yang kotak kosongnya menang saat Pilkada 2024, pada Rabu 27 Agustus 2025.

    Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengemukakan bahwa kesepakatan ini dilakukan lantaran adanya pertimbangan agar PSU ini bisa cepat selesai.

    Hal ini diungkapkannya kala dia selesai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) KPU RI bersama Bawaslu, DKPP, Kemendagri, dan Komisi II DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/12/2024).

    “Tadi disepakati untuk diselenggarakan di bulan Agustus karena pertimbangan-pertimbangan lebih cepat lebih baik dan juga tidak terlalu jauh dari keserentakan yang sekarang [Pilkada serentak],” ujarnya.

    Afifuddin melanjutkan, setelah kesepakatan ini terbentuk, pihaknya akan segera melakukan pembahasan detail mengenai pelaksanaan dan tahapan selanjutnya guna menggelar PSU pada tahun depan.

    Dia juga menyampaikan bahwa pada Pilkada kemarin ada 37 daerah yang melawan kotak kosong. Katanya, salah satunya adalah di daerah provinsi untuk Pilgub dan sisanya berada di kabupaten/kota.

    “Informasinya ada dua yang kotak kosong menang. Kalau tidak salah Pangkalpinang ya dan juga Kabupaten Bangka,” sebutnya.

    Akan tetapi, Afifuddin menyebut pihaknya tetap akan menunggu hasil resminya setelah rekapitulasi selesai. Namun, dia berujar, KPU harus menyiapkan skenario jikalau memang kotak kosong yang menang Pilkada.

    Senada dengan Afifuddin, Ketua Komisi II Rifqinizamy Karsayuda menyampaikan pertimbangan dipilihnya 27 Agustus 2025 adalah dikarenakan ingin tetap periodesasi pimpinannya berada pada 2025.

    “Agar kemudian periodenya tetap 2025-2030 karena kalau kemudian di akhir, khawatirnya nanti ada sengketa yang seterusnya masuk periodesasinya di 2026,” ujarnya.

    Dengan demikian, lanjut dia, sebelum 27 Agustus 2025, kepala daerah nantinya akan diisi oleh penjabat. Dia berharap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat memberikan penjabat yang baik dalam melaksanakan tugasnya.

    “Karena itu nanti penjabatnya juga kita tongkrongin bersama, mudah-mudahan Kementerian Dalam Negeri memberikan penjabat yang terbaik untuk pelaksanaannya, karena dia akan menjabat hampir satu tahun masa anggaran,” tandasnya.

  • Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah!

    Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah!

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Tim Pemenangan Eri-Armuji menyambut gembira hasil rekapitulasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (4/12/2024). Memperoleh sekitar 980 ribu suara atau sekitar 81,4 persen suara sah, tim menganggap hasil tersebut melampaui target.

    Sekretaris Tim Pemenangan Aprizaldi mengaku terkejut dengan besarnya antusias masyarakat Surabaya dalam mengikuti Pilkada. Mencapai 1.252.973 pemilih, partisipasi pemilih di Surabaya mencapai 56,2 persen atau meningkat sekitar 4 persen dari Pilkada 2020 (52,4 persen). 

    “Ini kejutan luar biasa. Ada lebih dari 1,2 juta warga Surabaya yang menggunakan hak pilihnya dalam pilkada kali ini. Kalau dari catatan kami, partisipasi ini menjadi salah satu partisipasi pemilih terbesar dalam Pilkada di Surabaya, baik Pilkada Surabaya maupun Pemilihan Gubernur,” kata Aldi dikonfirmasi di sela acara rekapitulasi KPU Surabaya.

    Keberhasilan Eri-Armuji dengan mendapat 980.380 suara juga menjadi kabar gembira bagi tim pemenangan. Hal ini menjadi pelecut bagi pasangan petahana ini untuk melanjutkan berbagai program yang telah berjalan baik selama ini sekaligus sebagai pelecut untuk mewujudkan janji kampanye.

    “Tingginya perolehan suara ini menunjukkan bahwa kepercayaan warga Surabaya luar biasa besar. Tentunya, ke depan kepercayaan ini harus digunakan dan dijaga amanah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Politisi PDI P ini.

    Ia mengakui, salah satu tantangan Pilkada Surabaya yang hanya diikuti satu pasangan calon adalah soal rendahnya angka partisipasi pemilih. Muncul anggapan, calon tunggal akan membuat angka partisipasi pemilih menurun.

    “Partisipasi pemilih diperkirakan oleh banyak pihak ini akan rendah karena melawan kotak kosong. Faktanya, sekarang jutsru partisipasi tertinggi dalam pemilu,” tandas Aldi.

    Tak hanya itu, perolehan suara Eri-Armuji yang nyaris menyentuh 1 juta suara juga diklaim sebagai suara terbanyak yang diraih seorang calon kepala daerah di Kota Pahlawan. “Ini sejarah pemilihan Wali Kota sejak dipilih langsung,” katanya.

    “Sebab, kalau kita lihat yang sebelum-sebelumnya, tidak ada yang bisa tembus 900 ribu. Sedangkan Mas Eri-Armuji hampir meraih 1 juta,” ungkapnya.

    Apabila melihat pada hasil Pilkada Surabaya tahun 2015 atau saat Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana, pasangan ini baru memperoleh 893.087 suara atau 86,34 persen. Kemenangan tersebut menjadi salah satu kemenangan terbesar sebelumnya dalam sejarah Pilkada Surabaya.

    Sekalipun berhasil mengumpulkan suara cukup besar, Aldi mengakui adanya 224.340 suara atau sekitar 18,6 persen yang memilih kotak kosong. Hal ini sekaligus menjadi pelecut untuk memberikan yang terbaik bagi warga.

    “Kami pikir ini menjadi room of improvement. Bagaimana Cak Eri maupun Cak Ji untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Sekaligus, menuntaskan apa yang sudah dikerjakan dan belum tuntas selama 3,5 tahun sebelumnya,” katanya.

    Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menuntaskan rekapitulasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya. Hasilnya, pasangan calon (Paslon) tunggal Wali Kota – Wakil Wali Kota, Eri Cahyadi – Armuji unggul dengan perolehan 81,4 persen.

    Pada proses perhitungan yang berlangsung di Harris Hotel Gubeng, Eri – Armuji mendapatkan akumulasi suara sebanyak 980.380 suara atau 81,3 persen dari total suara sah. Sedangkan 224.340 suara atau sekitar 18,6 persen suara sah memilih kotak kosong.

    “Berdasarkan hasil rekapitulasi suara di tingkat kota, pasangan Eri-Armuji dinyatakan unggul,” kata Komisioner KPU Surabaya Divisi Teknis Penyelenggaraan Bakron Hadi dikonfirmasi di sela acara rekapitulasi tersebut.

    Sementara itu, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Surabaya yang mencapai 2.229.244 calon pemilih, sebanyak 1.252.973 orang di antaranya memberikan suara (56,2 persen). Dari total pemilih yang memberikan suara, sebanyak 48.253 suara dinyatakan tidak sah.

  • Hasil Rekapitulasi Pilbup Probolinggo 2024, Gus Haris-Lora Fahmi Menang Telak 80 Persen Suara

    Hasil Rekapitulasi Pilbup Probolinggo 2024, Gus Haris-Lora Fahmi Menang Telak 80 Persen Suara

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi 

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Perolehan hasil quick count dengan real count pada Pilkada serentak 2024 Kabupaten Probolinggo tidak jauh berbeda. Pasangan nomor urut 02 menang telak dari hasil rekapitulasi Pilbup Probolinggo 2024.

    Kemenangan pasangan Gus dr. Muhammad Haris – Lor Fahmi AHZ dipastikan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara yang berlangsung di aula kantor KPU Kabupaten Probolinggo, Rabu (4/12/2024).

    Paslon nomor urut 02, Gus Haris – Lora Fahmi memperoleh sebanyak 492.212 suara atau 80,6 persen. Sementara, paslon nomor urut 01, Zulmi Noor Hasani – Abd. Rasit memperoleh 118.827 suara atau 19,45 persen.

    Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa mengatakan, jumlah tersebut diperoleh dari total jumlah pemilih yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 627.691 orang. 

    “Dari jumlah itu, 611.039 suara dinyatakan sah. Sedangkan 16.652 suara dinyatakan tidak sah dan alhamdulilah proses rekapitulasi yang dilakukan sejak kemarin sudah selesai tanpa ada hambatan,” kata Aliwafa.

    Setelah penetapan hasil perolehan suara, lanjut Aliwafa, langkah berikutnya pihaknya tinggal menunggu adanya sengketa atau perselisihan hasil pemilihan di Mahkamah Konstitusi (MK) sebelum menetapkan pasangan bupati dan wakil bupati terpilih. 

    “Kami belum bisa memastikan dan juga tidak bisa menentukan kapan hal tersebut dapat dilakukan. Kalau memang ada, kami nanti akan mendapatkan pemberitahuan dari MK apabila ada register,” tukas Aliwafa.

  • Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai Megapolitan 4 Desember 2024

    Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta akan melakukan evaluasi terkait tingginya angka golongan putih (golput) atau warga yang tak menggunakan hak pilihnya pada
    Pilkada 2024
    di Jakarta.
    Pasalnya, hingga saat ini, KPU Jakarta masih fokus melakukan rekapitulasi suara berjenjang yang kini dilakukan di tingkat kota.
    “Nanti mungkin evaluasi itu bisa dilaksanakan setelah Pilkada. Mungkin nanti untuk ke depan, bahan evaluasi ini bisa menjadi masukkan juga bagi penyelenggaraan pemilu atau pilkada selanjutnya,” kata Komisioner KPU Jakarta Astri Megatari saat ditemui di Kebayoran Baru, Rabu (4/12/2024).
    KPU tidak ingin menduga alasan tingginya angka golput di
    Pilkada Jakarta
    .
    Harus ada evaluasi menyeluruh mengenai hal ini, sebab berbagai faktor mungkin memengaruhi tingginya angka golput.
    Sebelum pemungutan suara berlangsung, KPU cukup optimistis dengan keikutsertaan masyarakat dalam Pilkada Jakarta.
    Akan tetapi, optimisme tersebut tidak sejalan dengan dugaan awal mereka.
    “Yang pasti kita sebagai penyelenggara selalu optimis untuk penyelenggaraan bahwa tingkat partisipasi akan bagus. Cuma dalam pelaksanaannya kan, tergantung pada masyarakat lagi. Kemudian apapun hasilnya, tentunya hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami,” tambah Astri.
    Untuk diketahui, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diwarnai tingginya angka golput. Angka itu tertinggi jika dibandingkan daerah lainnya di pulau Jawa.
    Mengacu hasil
    quick count
    Litbang Kompas, wilayah Jakarta mempunyai angka golput tertinggi, yaitu mencapai 42,07 persen, dengan suara tidak sah 4,6 persen dan suara sah 53,33 persen.
    Kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan angka golput sebesar 33,66 persen. Sementara suara tidak sahnya 2,75 persen dan suara sah 63,59 persen.
    Urutan ketiga diduduki oleh Provinsi Jawa Timur yang golputnya berada di angka 30,15 persen dengan suara tidak sah 3,84 persen dan suara sah 66,01 persen.
    Lalu, Jawa Tengah memiliki angka golput sebesar 26,44 persen dengan suara tidak sah 5,21 persen dan suara sah 68,35 persen.
    Quick count
    Litbang Kompas pada Pilkada 2024 ini menggunakan metode
    random sampling
    terhadap 400 tempat pemungutan suara (TPS) di setiap provinsi, dengan
    margin of error
    sebesar 1 persen.
    Sumber pendanaan
    quick count
    Litbang Kompas adalah Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Proses rekapitulasi suara Pilkada serentak 2024 di tingkat kabupaten/kota saat ini masih terus berlangsung. Dari proses hitung tersebut, setidaknya sudah terdapat 21 daerah dari total 38 Kabupaten/kota yang tuntas melaksanakan rekapitulasi suara. 

    Data tersebut merupakan update sementara yang dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim per Rabu (4/12/2024) sore.

    “Alhamdulillah secara umum rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota tidak ada kendala,” kata Komisioner KPU Jatim Choirul Umam saat dikonfirmasi. 

    Dari data yang dirilis oleh KPU, 21 daerah tersebut mayoritas tuntas melaksanakan rekapitulasi suara pada rentang tanggal 1 hingga 3 Desember. Misalnya Kota Mojokerto, Tuban, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Madiun, Magetan, Kediri, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. 

    Lalu Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya, Jombang dan Kota Kediri. Sedangkan sejumlah daerah sisanya merampungkan rekapitulasi suara pada Rabu ini. Yakni, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Kota Madiun, Kota Blitar, Probolinggo dan Trenggalek. 

    Dengan data tersebut, praktis saat ini tersisa 17 daerah yang masih melaksanakan proses rekapitulasi suara. Diantaranya, merupakan daerah di kawasan Madura. 

    Namun, KPU Jatim meyakini tahapan ini masih akan sesuai jadwal. Apalagi, rekapitulasi suara di tingkat Provinsi masih akan berlangsung mulai 8 Desember 2024. 

    Sementara itu, Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengungkapkan, pihaknya berupaya agar rekapitulasi suara di tingkat provinsi bisa rampung dalam dua hari.

    “Rencananya tanggal 8 dan 9 Desember. Insyaallah dua hari cukup,” ujar Aang saat dikonfirmasi wartawan. 

    Berikut daftar kabupaten/Kota yang sudah tuntas rekapitulasi Pilkada Serentak 2024 hingga 4 Desember ;

    1. Kota Mojokerto, 1 Desember 2024
    2. Tuban, 2 Desember 
    3. Pacitan, 3 Desember
    4. ⁠Ponorogo, 3 Desember
    5. Kabupaten Madiun 3 Desember
    6. Magetan, 3 Desember
    7. Kediri 3 Desember
    8. Kota Pasuruan, 3 Desember
    9. Kota Probolinggo 3 Desember
    10. Kota Batu, 2 Desember
    11. Kota Malang, 3 Desember
    12. Kota Surabaya, 3 Desember
    13. Jombang 3 Desember 2024
    14. Kota Kediri 3 Desember 2024
    15. Banyuwangi 4 Desember 2024
    16. Bojonegoro 4 Desember 2024
    17. Gresik, 4 Desember 2024
    18. Kota Madiun, 4 Desember 2024
    19. Kota Blitar, 4 Desember 2024
    20. ⁠Probolinggo, 4 Desember 2024
    21. Trenggalek, 4 Desember 2024

  • Saksi Paslon Teguh-Farida Tolak Tanda Tangan Hasil Rekapitulasi KPU Bojonegoro

    Saksi Paslon Teguh-Farida Tolak Tanda Tangan Hasil Rekapitulasi KPU Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Saksi pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati menolak membubuhkan tanda tangan dalam berita acara hasil rapat pleno rekapitulasi perolehan suara dalam Pilkada Bojonegoro 2024.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro telah merampungkan rekapitulasi perolehan suara Pilkada Serentak 2024 di tingkat kabupaten. Baik untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati dan wakil bupati. Rapat pleno rekapitulasi selesai dalam satu hari, pada Selasa (3/4/2024).

    Proses rekapitulasi dilakukan sejak selasa pagi, hingga pukul 00.00 WIB, sebelum diumumkan hasilnya sekitar pukul 00.30 WIB, rabu dini hari (4/12/2024). Rapat pleno ini dilakukan untuk rekapitulasi calon gubernur dan wakil gubernur Jatim, serta calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro.

    Hasil perolehan suara untuk Paslon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati meraih suara 83.709, atau 10,66 persen. Sedangkan paslon 02 meraih suara sah sebanyak 701.249 suara dengan persentasi 89,34 persen. Sehingga, total suara sah dalam Pilkada Bojonegoro sebanyak 784.985 suara.

    Setelah selesai dilakukan rekapitulasi, masing-masing saksi paslon yang hadir diminta untuk melakukan tanda tangan dalam berita acara. Namun saksi paslon 01 Teguh-Farida menolak untuk menandatangani berita acara hasil rapat pleno tersebut.

    Saat dikonfirmasi saksi paslon tersebut enggan membeberkan alasan tidak membubuhkan tanda tangan. “Iya, kami tidak menandatangani berita acara, alasan kami sudah dicatat oleh KPU Bojonegoro,” kata saksi paslon 01, Asep Awaludin, Rabu (4/12/2024).

    Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Bojonegoro Divisi Teknis Penyelenggaraan, Ariel Sharon mengatakan, jika yang tidak menandatangani berita acara merupakan saksi paslon 01 Pilbup Bojonegoro, dan saksi paslon 03 Pilgub Jatim.

    “Penolakan tanda tangan di berita acara itu tidak menjadi persoalan, dan tahapan tetap berjalan sesuai adanya. Karena menolak bertanda tangan itu hak dari masing-masing paslon,” kata Ariel. [lus/suf]

  • Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Wonosobo 2024, Pasang Afif-Husein Unggul dari Itab-Sidqi

    Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Wonosobo 2024, Pasang Afif-Husein Unggul dari Itab-Sidqi

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Hasil rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilihan Bupati Wonosobo 2024, paslon nomor urut 1 Afif-Husein unggul dari paslon nomor urut 2 Itab-Sidqi.

    Hasil tersebut ditetapkan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan dan Penetapan Hasil Tingkat Kabupaten Wonosobo dalam Pilkada Serentak Tahun 2024, Rabu (4/12/2024) di Gedung Korpri Wonosobo.

    Pasangan calon nomor urut 1 atas nama Afif Nurhidayat dan Amir Husein memperoleh suara sah sebanyak 318.163 suara. 

    Sementara pasangan calon nomor urut 2 atas nama Khairullah Al Mujtaba dan Sidqi Ferin Diana memperoleh suara sah sebanyak 135.425.

    Dengan ini, pasangan nomor urut 1 atas nama Afif Nurhidayat dan Amir Husein unggul dari lawannya pasangan calon nomor urut 2 atas nama Khairullah Al Mujtaba dan Sidqi Ferin Diana.

    Untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pasangan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi -Yaj Yasin memperoleh suara sah sebanyak 275.134 suara unggul dari pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa – Hendi yang memperoleh sebanyak 176.819 suara.

    Ketua KPU Kabupaten Wonosobo, Ruliawan Nugroho menyampaikan, dalam rapat pleno ini, seluruh PPK di 15 kecamatan memaparkan hasil rekapitulasi di masing-masing kecamatan.

    Sebelumnya, rekapitulasi perhitungan suara di tingkat kecamatan telah dilaksanakan sejak tanggal 29-30 November 2024 lalu.

    “Hari ini 15 kecamatan sudah memaparkan semua dan lancar tidak ada kendala. Pemilihan Bupati Wonosobo yang unggul paslon 1 sementara Pemilihan Gubernur Jateng yang unggul paslon 2,” ujarnya.

    Ruli menyebut dari laporan tiap-tiap kecamatan tidak ada kendala yang berarti. 

    Beberapa kendala ditemui mulai dari penulisan C plano, kekurangan logistik surat suara, hingga layout TPS yang belum standar sesuai PKPU.

    Sementara itu, partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024, Ruli mengatakan di angka 70 persen, naik dari pilkada sebelumnya.

    “Pemilih berkisar di angka 70 persen naik dari pilkada sebelumnya, tapi bila dibandingkan pilpres dan pileg kemarin turun,” jelasnya.

    Ruli menambahkan, usai penetapan hasil pilkada tingkat kabupaten hari ini, hasil rekapitulasi perhitungan suara gubernur akan dilanjutkan untuk pleno di tingkat provinsi. (ima)

  • Bawaslu RI ungkap 81 orang pengawas meninggal dunia

    Bawaslu RI ungkap 81 orang pengawas meninggal dunia

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengungkapkan bahwa sebanyak 81 orang pengawas pemilu meninggal dunia selama periode Mei hingga Desember 2024.

    “Semenjak Mei 2024 sampai 2 Desember 2024, kami dapat sampaikan ada 81 orang pengawas meninggal dunia. Semenjak Mei, jadi bukan hanya saat pemungutan suara,” kata Bagja pada rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Ia kemudian menambahkan bahwa sebanyak 30 orang pengawas mengalami sakit berat, 30 orang sakit ringan, 26 orang luka berat, dan 43 orang luka ringan.

    Pada kesempatan itu, Bagja berharap data tersebut dapat menjadi evaluasi bagi semua pihak yang hadir, yakni Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), maupun Komisi II DPR RI.

    Pada kesempatan berbeda sebelumnya, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin mencatat hingga 29 November 2024 pukul 00:00 WIB terdapat enam orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia selama tahapan Pilkada 2024 berlangsung.

    Afifuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/11), turut menyampaikan bahwa sebanyak 115 orang petugas KPPS mengalami kecelakaan dan sakit saat kerja.

    “Kami juga ingin menyampaikan besaran santunan untuk korban jenis meninggal dan seterusnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Satuan biayanya adalah yang meninggal dunia sebesar Rp36 juta. Untuk bantuan biaya pemakaman Rp10 juta,” ujarnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rekapitulasi KPU Gresik, Yani-Alif Raup 366.944 Suara, Kotak Kosong 247.479 Suara

    Rekapitulasi KPU Gresik, Yani-Alif Raup 366.944 Suara, Kotak Kosong 247.479 Suara

    Gresik (beritajatim.com)- Rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik, mulai 3-4 Desember 2024 tuntas. Dalam rapat pleno terbuka tersebut, pasangan calon (Paslon) Yani-Alif meraup 366.944 suara, sementara kotak kosong mendapat 247.479 suara.

    Untuk suara sah tercatat sebanyak 614.423. Sedangkan suara tidak sah mencapai 35.749. Total suara sah dan tidak sah ada 650.172 suara.

    Meski proses demokrasi pilkada berjalan aman terkendali, namun jumlah partisipasi pemilih mengalami penurunan. Dari 971.750 daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah partisipasi yang menggunakan hak suaranya hanya 650.172 pemilih.

    “Angka partisipasi menurun, namun ada kesuksesan tersendiri yang dicatat di Pilkada Gresik,” ujar Komisioner Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jatim Miftahur Rozaq, Rabu (4/12/2024).

    Pada Pilkada Gresik kali ini, paslon Yani-Alif unggul di 11 kecamatan di Gresik Selatan dan Pulau Bawean. Sementara di Gresik Utara ada enam kecamatan yang dimenangi kotak kosong. Diantaranya, Kecamatan Kebomas, Gresik Kota, Manyar, Sidayu, Bungah, dan Kecamatan Ujungpangkah.

    Ketua KPU Gresik Akhmad Taufik menyatakan meski telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi, pihaknya baru akan menetapkan Bupati dan Wakil Bupati Gresik terpilih pada 8 Desember 2024.

    Sebab, selama 3×24 jam, pihaknya membuka kesempatan bagi pihak saksi maupun pemantau Pemilu untuk mengajukan sengketa Pilkada. “Jika hingga batas waktu tersebut tidak ada yang menggugat hasil rekapitulasi, maka pasangan calon Yani-Alif resmi ditetapkan sebagai Bupati-Wakil Bupati terpilih,” paparnya.

    Minimnya jumlah pemilih ini juga disorot oleh Bawaslu Gresik. Kordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Gresik Habibur Rohman menyatakan pihaknya memberi catatan atas kinerja jajaran KPU Gresik. Khususnya dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara.

    “Dibandibandingkan dengan 2020, jumlah DPT Gresik sebanyak 918.192 orang. Dengan partisipasi pemilih mencapai 81,1 persen atau sebanyak 745.229 orang. Menurunnya pemilih bisa jadi karena sosialisasi yang dilakukan nampaknya belum tepat sasaran,” urainya.

    Demikian halnya dengan hasil rekapitulasi suara, setidaknya terdapat 35.749 suara tidak sah. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan data anomali hingga surat suara dalam kondisi rusak. “Ada 3 wilayah kecamatan yang masuk kejadian khusus. Yakni Kecamatan Cerme, Duduksampeyan, dan Wringinanom,” ujarnya.

    Dirinya juga menyoroti kecakapan penyelenggara tingkat TPS. Pasalnya, terdapat beberapa temuan pemilih yang salah mencoblos akibat surat suara dalam kondisi rusak. “Saat pemilih sudah mencoblos baru diketahui surat suara rusak. Lalu diperbolehkan meminta surat suara lagi,” papar Habib. [dny/suf]

    Hasil rekapitulasi KPU Gresik

    1. Paslon Yani-Alif memperoleh 366.944 suara

    2. Kotak Kosong 247.479 suara

    3. Suara sah  614.423

    4. Suara tdk sah 35.749

    5. Hadir  650.172 pemilih

  • Hasil Penghitungan Suara Pilkada Kabupaten Tegal 2024, Ini Paslon dengan Perolehan Tertinggi

    Hasil Penghitungan Suara Pilkada Kabupaten Tegal 2024, Ini Paslon dengan Perolehan Tertinggi

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara, pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024, berlokasi di Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Rabu (4/12/2024).

    Pada kesempatan itu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menyampaikan hasil rekapitulasi di masing-masing kecamatan.

    Diawali penyampaian dari PPK Margasari, Bumijawa, Bojong, Balapulang, Pagerbarang, Lebaksiu, Jatinegara, dan seterusnya sampai 18 Kecamatan. 

    Dijelaskan pada Pilkada 2024, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Tegal sebanyak 1.244.301 pemilih, dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 2.349 titik. 

    Sementara hasil perolehan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah di Kabupaten Tegal, pasangan calon nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) sebanyak 224.094 suara atau 32,38 persen. 

    Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh sebanyak 532.609 suara atau 67,62 persen. 

    Total suara sah yang masuk sebanyak 784.703 suara, kemudian suara tidak sah sebanyak 41.675 suara. 

    Sehingga total suara yang masuk sebanyak 826.378 suara. 

    Sedangkan hasil perolehan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024, pasangan calon nomor urut 1 Bima Eka Sakti-Muhammad Syaeful Mujab memperoleh 256.621 suara atau 32,12 persen. 

    Kemudian pasangan calon nomor urut 2 H Ischak Maulana Rohman-Ahmad Kholid memperoleh 542.236 suara atau 67,88 persen. 

    Total suara sah yang masuk sebanyak 798.857 suara, kemudian suara tidak sah sebanyak 27.138 suara. 

    Sehingga total suara yang masuk sebanyak 825.995 suara. 

    Ketua KPU Kabupaten Tegal Himawan Tri Pratiwi menjelaskan, proses rekapitulasi Pilkada 2024 tingkat Kabupaten Tegal dinyatakan sudah selesai. 

    Setelah itu pihaknya akan mengirim formulir D1 hasil di tingkat Kabupaten Tegal untuk Pemilihan Gubernur ke Provinsi Jateng. 

    Sedangkan untuk penetapan masih menunggu ada atau tidaknya proses sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). 

    “Jika tidak ada proses sengketa di Mahkamah Konstitusi, maka insyaallah sesuai jadwal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tegal terpilih pada 10 Februari 2025. Sedangkan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur masih ada proses pleno di provinsi pada tanggal 7 Desember 2024,” jelas Himawan, pada Tribunjateng.com. 

    Sementara itu, Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Tegal Dian Anika Sari mengungkapkan, tingkat partisipasi pemilih jika melihat hasil perolehan suara mengalami peningkatan dibandingkan Pilkada sebelumnya. 

    Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebanyak 66,38 persen, sedangkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2018 lalu sebanyak 65 persen sehingga ada kenaikan. 

    Namun jika dibandingkan Pemilu 2024 mengalami penurunan karena saat itu tingkat partisipasi di Kabupaten Tegal mencapai 76 persen. 

    “Biasanya tingkat partisipasi pemilih saat momen Pilkada memang lebih rendah dibandingkan Pemilu. Faktornya mungkin karena jarak antara Pemilu dan Pilkada terlalu pendek (dekat) maka masyarakat merasa jenuh. Selain itu dipengaruhi karena banyak warga Kabupaten Tegal yang merantau tidak pulang,” terang Dian. (dta)