Kementrian Lembaga: KPK

  • Penyidik KPK Masih di Arab, Sisir Riyadh-Mina untuk Dalami Korupsi Kuota Haji Tambahan

    Penyidik KPK Masih di Arab, Sisir Riyadh-Mina untuk Dalami Korupsi Kuota Haji Tambahan

    Liputan6.com, Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berada Arab Saudi untuk mendalami dugaan korupsi kuota haji tambahan 2024.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menyebut penyidik terus bergerak dari satu titik ke titik lain untuk mengecek kondisi di lapangan.

    Asep mengatakan, dari laporan foto dan dokumentasi yang diterima, penyidik sudah mendatangi Riyadh, Jeddah, hingga Mina, Pemeriksaan dilakukan di berbagai titik, termasuk hotel dan layanan transportasi yang berkaitan dengan tambahan kuota tersebut.

    “Belum (pulang). Jadi sedang diceklah tempat yang di mana jemaah-jemaah itu terkonsentrasi. Salah satu itu kan ini. Betul. Hotel, transportasi kemudian juga secara lain,” kata dia kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

    Menurut Asep, keberangkatan penyidik ke Arab Saudi bukan tanpa dasar. Ia menyebut penyidii saat ini tengah memeriksa ketersediaan fasilitas yang menampung kuota tambahan.

    “Jadi kita akan membuktikan atau akan mencari informasi apakah fasilitas yang di sana itu memang benar tersedia. Karena kami memiliki pemahaman bahwa ketika negara dalam hal ini, Arab Saudi memberikan kuota, sudah pasti sudah siap dengan fasilitasnya,” ujar dia.

     

  • Diusut Dewas, Digugat di Praperadilan

    Diusut Dewas, Digugat di Praperadilan

    Jakarta

    KPK telah mengusut perkara korupsi proyek jalan di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Dalam perjalanannya, KPK menerima desakan agar segera memeriksa Gubernur Sumut, Bobby Nasution.

    Namun, meski banyak desakan, KPK masih tak kunjung melakukan pemanggilan terhadap Bobby. Sampai akhirnya, pihak deputi, penyidik, hingga jaksa KPK, dipanggil oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

    Pemanggilan terhadap deputi, penyidik, hingga jaksa KPK dilakukan oleh Dewas setelah adanya aduan dari Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia. Aduan ini pun langsung ditindaklanjuti oleh Dewas.

    Ketua Dewas KPK, Gusrizal, mengonfirmasi pemanggilan penyidik KPK selaku Kasatgas Penyidikan KPK AKBP Rossa Purba Bekti. Gusrizal mengatakan Rossa dipanggil Rabu (3/12), pukul 10.00 WIB.

    “Rossa dipanggil jam 10.00 WIB. Benar (pemanggilan) di Gedung C1,” ujar Gusrizal kepada wartawan, Rabu (3/12).

    Gusrizal juga menjelaskan, pemeriksaan terhadap Rossa ini berkaitan dengan pemanggilan Gubernur Sumut Bobby Nasution terkait perkara korupsi jalan Sumut dalam persidangan di PN Tipikor Medan.

    “Masaalah pemanggilan Gubernur Sumut,” tuturnya.

    Pihak KPK, melalui juru bicara, Budi Prasetyo, mengatakan, KPK menghormati pemanggilan ini dan menilainya sebagai bentuk pengawasan dalam memastikan pengusutan perkara yang dilakukan penyidik sudah sesuai ketentuan.

    “Mari kita hormati prosesnya, bahwa pemeriksaan oleh Dewas adalah bagian dari pengawasan guna memastikan setiap pelaksanaan tugas di KPK tidak hanya sesuai dengan ketentuan dan prosedur, namun juga memedomani nilai-nilai etik dan perilaku sebagai insan KPK,” ujar juru bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (4/12).

    Di sisi lain, Budi memastikan bahwa proses penanganan perkara korupsi proyek jalan Sumut sudah dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dia mengatakan semua tahapan juga sudah dilalui dalam penanganan perkara ini.

    “Dalam proses penanganan perkara ini, kami pastikan telah sesuai dengan proses hukum dan peraturan perundangan yang berlaku, mulai dari tindakan-tindakan penyelidikan, penyidikan, hingga penuntutan,” jelas Budi.

    MAKI Ajukan Praperadilan Minta KPK Periksa Bobby

    Desakan agar KPK segera memanggil dan memeriksa Bobby di kasus korupsi proyek jalan Sumut ini kembali muncul. Kali ini, desakan disampaikan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) lewat pengajuan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

    MAKI mengajukan praperadilan terkait dugaan penghentian penyidikan kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut). MAKI meminta hakim memerintahkan KPK untuk memanggil Gubernur Sumut, Bobby Nasution, terkait kasus tersebut.

    Permohonan praperadilan yang diajukan MAKI teregister dengan nomor perkara 157/Pid.Pra/2025/PN JKT.SEL. Sidang perdana digelar hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (5/12).

    Termohon dalam praperadilan ini yaitu NKRI cq pemerintah negara cq pimpinan KPK RI. Namun, Termohon tidak hadir dan meminta penundaan waktu selama satu pekan untuk menjawab permohonan MAKI.

    “Jadi sidang saya tunda hari Jumat (12/12) depan jam 10.00 WIB pagi dengan acara kehadiran Termohon,” ujar hakim tunggal PN Jakarta Selatan, Budi Setiawan.

    Ditemui usai sidang, Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, mengatakan penyidikan kasus korupsi jalan di Sumut diduga dihentikan karena KPK tidak pernah memeriksa Bobby sebagai saksi di tahap penyidikan. MAKI juga menduga KPK telah mengabaikan atau tidak menjalankan perintah Hakim Pengadilan Tipikor Medan untuk memanggil Bobby sebagai saksi di persidangan terdakwa Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara (Sumut) Topan Obaja Putra Ginting.

    “Sampai kapanpun kalau belum diperiksa ya kita gugat lagi,” ujar Boyamin.

    MAKI memohon hakim memerintahkan KPK menghadirkan Rektor USU Muryanto Amin dalam persidangan Topan Ginting. MAKI juga memohon hakim memerintahkan KPK membawa bukti uang Rp 2,8 miliar untuk dimohonkan penyitaan sebagai penebusan kesalahan karena tidak dicantumkannya dalam surat dakwaan Topan Ginting.

    “Muryanto Amin yang dipanggil dua kali tidak hadir juga tidak dipanggil paksa. Terus surat dakwaan menghilangkan duit Rp 2,8 miliar yang hasil OTT (operasi tangkap tangan). Terus ada beberapa yang isu teman-teman yang ke Dewan Pengawas itu kan ada penghalangan atau penghambatan oleh Satgas, Kepala Satgas untuk menggeledah, menyita dan sebagainya,” ujar Boyamin.

    “Jadi ini kan masuk kategori seperti KUHAP tadi, penelantaran perkara itu adalah dengan cara menelantarkan atau menghentikan secara tidak sah,” tambahnya.

    Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka ialah:
    – Topan Ginting (TOP), Kadis PUPR Provinsi Sumut
    – Rasuli Efendi Siregar (RES), Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut
    – Heliyanto (HEL), PPK Satker PJN Wilayah I Sumut
    – M Akhirun Pilang (KIR), Dirut PT DNG
    – M Rayhan Dulasmi Pilang (RAY), Direktur PT RN.

    Topan diduga mengatur perusahaan swasta pemenang lelang untuk memperoleh keuntungan ekonomi. KPK menduga Topan mendapat janji fee Rp 8 miliar dari pihak swasta yang dimenangkan dalam proyek jalan senilai Rp 231,8 miliar itu.

    KPK mengatakan Akhirun dan Rayhan telah menarik duit Rp 2 miliar yang diduga akan dibagikan ke pejabat yang membantu mereka mendapat proyek.

    Halaman 2 dari 2

    (dhn/whn)

  • 8
                    
                        Prabowo Merasa Sering Diejek sebagai "Rambo Podium"
                        Nasional

    8 Prabowo Merasa Sering Diejek sebagai "Rambo Podium" Nasional

    Prabowo Merasa Sering Diejek sebagai “Rambo Podium”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa dirinya “Rambo podium” alias hanya berani berbicara di depan podium soal penegakan hukum.
    “Kalau saya bicara, saya sering diejek, Prabowo itu Rambo di podium, hanya berani di podium. Tapi begitu nanti Jaksa Agung, KPK, bertindak (mereka bilang), ‘Ah, begitu Prabowo bertindak semena-mena’, tidak,” kata Prabowo dalam pidato di puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025).
    Meski dia dinilai sebagai ”
    Rambo podium
    “, tetapi ketika dirinya benar-benar menegakkan hukum melalui Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia merasa dianggap semena-mena.
    Kepala Negara menegaskan, ia tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum.
    Siapa pun yang melanggar hukum akan diusutnya.
    Oleh karena itu, ia meminta semua pihak taat kepada hukum.
    Pelaku ekonomi pun harus taat membayar pajak.
    “Kepada sahabat-sahabat, kawan-kawan, kawan-kawan yang berkecimpung di ekonomi, patuhilah hukum, bayarlah pajakmu, patuhi semua ketentuan. Rakyat kita sudah tidak mau dipermainkan lagi, mereka pintar-pintar, mereka mengerti,” ucap Prabowo.
    Ia pun mengajak para koruptor untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar, kemudian mengembalikan semua uang negara.
    Uang itu, lanjut Prabowo, akan digunakan untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan warga.
    “Saya berkata siapa yang melanggar hukum, kembalilah ke jalan yang benar. Kalau kau tobat, yang kau utang kepada negara ya kau bayar. Emang bikin jembatan pakai apa? Rakyat kita susah, rakyat kita perlu rumah, perlu sekolah yang baik, tidak bisa bangun sekolah hanya dengan omong-omong,” jelasnya.
    Di sisi lain, Prabowo mempersilakan orang lain tetap gaduh dan mencari-cari kesalahannya.
    Ia meyakini bahwa masyarakat akan mampu menilai sendiri siapa yang bekerja dan siapa yang hanya modal berbicara.
    “Ada yang suka ribut saja, gaduh saja, ya tapi kalau dia mau gaduh silakan saja. Tapi saya percaya rakyat kita mengerti siapa yang bekerja dan siapa yang hanya bisa omong, omong, omong saja,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Bantah Sita Aset Rp 700 M dari Saksi Kasus Hasbi Hasan

    KPK Bantah Sita Aset Rp 700 M dari Saksi Kasus Hasbi Hasan

    Jakarta, Beritasatu.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluruskan informasi yang menyebut lembaga tersebut menyita aset senilai Rp 700 miliar dari Linda Susanti, saksi dalam penyidikan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Hasbi Hasan. KPK menegaskan, tidak ada penyitaan aset berharga, melainkan hanya dokumen yang berkaitan dengan proses penyidikan.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, menyampaikan klarifikasi tersebut merespons laporan Linda Susanti terhadap oknum penyidik KPK ke Dewan Pengawas (Dewas) atas dugaan penyalahgunaan wewenang terkait barang sitaan yang dinilai mencapai ratusan miliar rupiah.

    “Kalau yang kami lakukan, ada kami sita, tetapi itu dokumen-dokumen. Sementara yang kami baca di media bahwa ada barang berharga, kemudian juga uang yang disita. Itu yang menjadi polemik,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (5/12/2025).

    Menurut Asep, langkah Linda melaporkan dugaan tersebut ke Dewas merupakan proses yang tepat agar seluruh klaim dapat diuji secara objektif. KPK, tambahnya, siap menyandingkan bukti penyitaan yang mereka lakukan dengan bukti yang disampaikan pihak pelapor.

    “Kalau dari kami tidak melakukan itu. Tapi tentunya nanti kan yang bersangkutan juga pasti melaporkan itu punya bukti. Nah buktinya apa? Nanti kami berharap dengan bukti yang saudara Linda itu bawa, nantinya akan disandingkan dengan bukti-bukti yang kami miliki,” jelasnya.

    Ia menegaskan pentingnya pembuktian agar polemik tidak berkembang ke arah yang tidak berdasar.

    “Sehingga menjadi jelas siapa sebenarnya yang benar dalam hal ini. Apakah benar KPK melakukan penyitaan tersebut, atau oknum, atau ada pihak-pihak lain yang justru memanfaatkan kami atau KPK seperti itu,” ujar Asep.

    KPK menyatakan telah mengikuti perkembangan tuduhan tersebut sejak pertama kali muncul melalui sebuah podcast hingga akhirnya dilaporkan ke Bareskrim Polri. KPK juga telah memberikan klarifikasi internal melalui Inspektorat dan Biro Hukum.

    Meski demikian, KPK memilih tidak melaporkan balik Linda Susanti dan akan menunggu proses klarifikasi resmi berjalan di aparat penegak hukum.

    “Biar tidak terjadi lapor-melapor begitu, kami tunggu laporan itu ditindaklanjuti. Kami akan membawa dokumen-dokumen yang kami miliki saat nanti diklarifikasi oleh penyidik dari Bareskrim,” pungkas Asep.

    Klarifikasi ini sekaligus menjadi penegasan KPK atas berkembangnya informasi liar mengenai nilai aset sitaan yang dikaitkan dengan penyidikan TPPU Hasbi Hasan.

  • Pidato Lengkap Prabowo di HUT ke-61 Partai Golkar

    Pidato Lengkap Prabowo di HUT ke-61 Partai Golkar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya pada HUT ke-61 Partai Golkar menekankan pentingnya persatuan nasional, ketahanan negara, dan politik yang berpihak pada rakyat.

    Dia menyoroti respons cepat pemerintah dalam menghadapi bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, termasuk pengerahan puluhan helikopter dan alutsista yang sebelumnya kerap dikritik.

    Prabowo menegaskan bahwa investasi pertahanan dan logistik adalah kebutuhan strategis, terutama karena Indonesia berada di kawasan ring of fire. Prabowo juga menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis kini telah menjangkau 49 juta penerima manfaat per hari.

    Dalam pidatonya, Prabowo juga menyerukan perlunya paradigma politik khas Indonesia yang tidak mengikuti begitu saja model negara lain. Dia mengkritik praktik demokrasi berbiaya tinggi dan mendorong reformasi politik agar lebih efisien serta bebas dari dominasi uang.

    Prabowo menyampaikan pentingnya solusi konkret bagi rakyat, mengajak kekuatan politik untuk bersaing secara sehat tetapi bersatu setelah kontestasi.

    Dia menegaskan bahwa pembangunan membutuhkan kerja nyata, bukan sekadar kritik atau retorika.

    Berikut isi pidato lengkap Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam agenda HUT ke-61 Partai Golongan Karya (Golkar) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025): 

    Bismillahirahmanirahim,

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Selamat malam,

    Salam sejahtera bagi kita semua,

     

    Yang saya hormati dan saya banggakan Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia Ahmad Muzani beserta Wakil Ketua MPR RI yang hadir dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani, yang saya hormati Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sutan Najamuddin,

    Tentunya, tuan rumah Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia beserta seluruh jajaran pimpinan DPP Partai Golkar.

    Tapi tadi yang baca doa saya sangat terkesan, saudara Nusron Wahid Menteri agraria dan tata ruang hebat kali kau baca doa itu. Mungkin salah jabatan kali ya, apa pindah Menteri Agama saja? (Hahaha)

    Selanjutnya, Ketua partai solidaritas Indonesia saudara Kaesang Pangarep yang saya hormati. Kok lebih ramai dari abangnya ini. Mungkin badannya lebih besar ganteng lagi. Ini emak-emak senangnya yang ganteng-ganteng, nanti saya sebut Sekretaris Kabinert (Seskab) Teddy teriak lagi saudara-saudara.

    Saudara-saudara sekalian!

    Sebagai insan yang bertakwa marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan maha kuasa, maha besar, bagi umat Islam Allah subhanahu wa ta’ala hanya kepadanyalah kita berdoa, dan hanya kepadanyalah kita meminta pertolongan.

    Kita bersyukur atas segala karunia yang diberikan, atas rezeki dan kesehatan yang masih kita alami sehingga kita dapat berkumpul malam hari ini di acara doa untuk bangsa dalam rangka puncak hari ulang tahun ke 61 partai golongan karya dengan tema merajut kebersamaan, membangun Indonesia maju. Saya kira acara ini sangatlah baik, dilaksanakan dengan sederhana tapi dengan penuh hikmat di tempat yang bersejarah ini.

    Saudara-saudara sekalian!

    Kita berkumpul di saat sebagian saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat sedang mengalami musibah. Saudara-saudara sekalian, musibah ini sesuatu yang memang kita rasakan penderitaan, kesulitan, tantangan daripada saudara-saudara kita di situ. Namun di lain pihak kita juga menyadari bahwa bangsa kita, negara kita ternyata adalah negara yang besar, dan yang kuat. Kita mengalami cobaan-cobaan kita mengalami badai, kita mengalami bencana tapi bangsa kita kuat, utuh dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita hadapi.

    Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah, kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah Tanah Air kita, tapi alat-alat negara segera hadir.

    Mungkin beberapa bulan beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter, 50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah, minggu ini helikopter baru 5 buah helikopter minggu ini dan terus berdatangan, dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya kita akan datangkan 200 helikopter di Republik Indonesia ini. Beberapa bulan yang lalu kita datangkan 5 Hercules terbaru C130 J beberapa minggu yang lalu kita mendatangkan Airbus A-400.

    Ada memang bagian dari rakyat kita terutama dari elite kita yang pintar-pintar dan merasa sangat pintar selalu nyinyir, selalu suka dengan menimbulkan ejekan-ejekan terhadap pemerintahnya sendiri, terhadap pemimpin-pemimpinnya sendiri. Untuk apa Prabowo beli alutsista banyak-banyak, untuk apa?

    Saudara-saudara, bangsa kita berada dalam sesuatu yang disebut lingkaran api, The Ring of fire. Bencana alam adalah bagian yang harus kita hadapi, tantangan. Untuk itu kita harus siap menghadapi yang paling jelek pun keadaan harus kita siap.

    Kita tidak bisa kalau ada bencana, kalau ada musibah, kalau ada perang sekalipun kita tidak bisa datang ke suatu toko beli helikopter, tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan pemimpin tugasnya adalah untuk berpikir, menghitung, merencanakan, itu tugas pemimpin.

    Saya dalam hati di tengah tentunya kita prihatin, saya merasa bangga dengan aparat yang saya pimpin, dengan pemerintah yang saya pimpin sekarang, dengan tim kerja sama kita, kita buktikan kepada rakyat kita adalah pemerintah yang bekerja untuk rakyat, kita berpikir untuk rakyat, kita berhitung untuk rakyat kita merencanakan untuk rakyat dan kita berani mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat kita.

    Orang-orang pintar yang bisa bicara, bicara, bicara, ngejek, ngejek, mencari kesalahan terus, mencari kesalahan terus tidak bisa membuat jembatan, tidak bisa menciptakan lapangan kerja, tidak bisa menjamin beras ada, tidak bisa menjamin elpiji ada, tidak bisa menjamin BBM ada, tidak bisa menjamin apa-apa.

    Saya kadang-kadang prihatin, saya sedih selalu menimbulkan rasa tidak percaya saudara-saudara. Tapi tidak ada masalah, biarlah, ini demokrasi, silahkan yang penting saya terima kasih malam hari ini saya diundang oleh Partai Golongan Karya dalam acara saudara-saudara.

    Terima kasih saya diundang dalam hal ini saya mengatakan terima kasih kesetiaan Partai Golkar kepada koalisi yang saya pimpin.

    Saudara-saudara sekalian!

    Pada kesempatan ini saya ingin sampaikan yang pertama saya ucapkan penghargaan kepada ketua umum Pak Bahlil. Pak Bahlil ini memang harus saya akui orang yang sangat cerdas. Ini benar, sangat cerdas, semua acara sangat detail dan beliau turun ke lapangan ke Sumatra juga benar-benar turun ke lapangan mungkin karena beliau relatif masih muda ya, masih fit apalagi orang dari Indonesia Timur.

    Ciri khas orang Indonesia timur, ada ciri khasnya. Ada yang mau tahu ciri khas orang Indonesia Timur? Orang Indonesia Timur itu suka berkelahi, benar ya? Coba orang Indonesia timur angkat tangan komatsuka berkelahi.

    Cepat naik benar? Tapi cepat turun, dan orang Indonesia Timur itu memang sifatnya itu setia, keras, keras, tapi kalau sudah menetapkan hatinya, dia setia sampai mati. Ini ciri khas orang Indonesia Timur.

    Orang Indonesia timur juga memang suka bapesta, benar ya? Untung beliau juga sadar negarawan, oh ini ulang tahun tapi saudara kita sudah susah tidak boleh malam ini bapesta, malam ini harus berdoa, luar biasa ketua umum.

    Dan beliau juga satu ciri khas Indonesia timur, ada lagi satu. Kalau makan banyak sekali, benar? Benar enggak? Emak-emak yang punya suami Indonesia timur repot saudara-saudara, belanjanya selalu meningkat.

    Saya punya anak buah banyak dari Indonesia timur selalu masalah ransum yang untuk 10 hari mereka habis 5 hari, ini ciri khas Indonesia Timur.

    Jadi terima kasih undangan ini karena memang saya belajar politik di Partai Golkar. Beliau memang pintar menarik hati ya. Video yang dikasih lihat video aku pakai jaket kuning. Taruh lagi fotonya almarhum bapak saya. Waduh tambah jatuh hati kau memang pintar sekali Lil, tapi tidak saya terserang saja saya merasa nyaman di sini.

    Dari aku masuk aku lihat muka-muka kawan saya semua di sini, kawan dan senior semua di sini bagaimana? Iya kan? Ada Mochtar Ngabalin, katanya kalau siang Muchtar Ngabalin kalau malam Deni, katanya, saya tidak tahu maksudnya apa.

    Jadi saudara-saudara golongan karya, partai yang punya sejarah. Terima kasih saudara-saudara. Saya merasa diperkuat di sini karena kader-kader yang kau berikan kepada aku mereka bekerja dengan sangat baik.

    Kita punya teamwork yang baik, kadang-kadang ibarat tim sepak bola ya, saya sebagai katakanlah manajer ya manajer coach. Aku belum ngomong si tim sudah ngerti maksudnya apa itu, aku lihat ke kiri mereka sudah ke kiri, jadi saya merasa sangat terbantu, ini bukan ngarang-ngarang, saya terbantu.

    Satu hal yang sekarang mendasar adalah kita semua sekarang sadar dan mengerti apa itu sebenarnya pesan dari undang-undang Dasar 1945 kita sadar dan saya berterima kasih semua tim Saya mengerti dan kita sekarang tidak mau undang-undang Dasar 45 hanya menjadi mantra di mulut, tapi tidak mau dilaksanakan.

    Saya terima kasih para ulama para kyai mungkin mereka lebih berani dari para politisi. Mereka yang minta Saya setia, laksanakan undang-undang Dasar 45 murni dan konsekuen. Murni dan konsekuen.

    Saudara-saudara!

    Untuk melaksanakan itu perlu persatuan dan kesatuan dan perlu keberanian. Sebenarnya apa yang ada di undang-undang Dasar 45 sangat sederhana bahasa Indonesia yang tidak perlu ditafsirkan kembali, semua jelas ada di situ, tinggal kita mau atau tidak laksanakan itu. Kalau saya punya keyakinan kalau kita laksanakan pasal 33 kita laksanakan semua pasal di undang-undang Dasar 45 pasti kita berhasil.

    Dan, saya sudah buktikan saudara-saudara maaf, maaf saya bicara di sini saya sudah 1 tahun memimpin pemerintahan. Saya berdiri di sini di depan rakyat semuanya, di depan saudara-saudara elit politik Saya berdiri di sini saya sudah buktikan dalam satu tahun kita telah mencapai dan kita telah mempersembahkan hasil-hasil nyata untuk rakyat kita.

    Ada profesor-profesor ada orang-orang pintar yang mengatakan dalam siaran-siaran mereka MBG pasti gagal. Saudara-saudara, hari ini sudah 49 juta makanan tiap hari, mulut 49 juta penerima manfaat tiap hari. Lebih dari 7 kali Singapura kita kasih makan tiap hari saudara-saudara, dan sampai di pelosok-pelosok, di tempat-tempat terpencil kita berhasil untuk masuk.

    Ini bukan kegiatan main-main, ini bukan kegiatan yang gampang, imitasi logistik mungkin terbesar di dunia selama beberapa tahun ini. Brasil berhasil mencapai 40 juta penerima manfaat dalam 11 tahun, kita mencapai dalam 12 bulan, tidak sampai, 49 juta.

    Bukan kita bangga hanya dengan angka, tapi maksudnya apa? Kita bisa lihat saudara-saudara lihat wajah-wajah anak-anak, mereka yang mungkin tidak pernah makan dengan baik sekarang mereka menyambut kedatangan MBG dengan riang gembira.

    Bagi orang yang tidak pernah melihat anak-anak lapar, dia tidak merasakan, dan orang-orang yang selalu berpikir, selalu berpikir keuntungan politik, keuntungan politik, keuntungan politik padahal politik sebenarnya adalah kehendak memperbaiki kehidupan rakyat yang susah, itu arti politik yang sebenarnya.

    Saya ingin ucapkan terima kasih sekali lagi kepada kader-kader yang diberikan Golkar kepada saya membantu saya, Saya merasa sangat terbantu, saya merasa semangat merah putih, semangat Undang-Undang Dasar 45 ada sehingga kita tidak ragu-ragu mungkin, mungkin suatu saat kita harus bertindak dengan tegas, dan mungkin yang kita tindak mungkin kawan-kawan kita sendiri.

    Tapi saya katakan, bagi saya sebagai mandataris rakyat, sebagai yang disumpah di hadapan rakyat saya dengan tim saya dengan mereka-mereka ya Yang memutuskan bergabung bersama saya bagi kita satu-satunya masalah adalah Apakah ini menguntungkan rakyat atau tidak?

    Kepada sahabat-sahabat, kawan-kawan, kawan-kawan yang berkecimpung di ekonomi, patuhilah hukum, bayarlah pajakmu, patuhi semua ketentuan. Rakyat kita sudah tidak mau dipermainkan lagi, mereka pintar-pintar, mereka mengerti, kalau saya bicara sering saya diejek ‘ah Prabowo itu Rambo di podium, hanya berani di podium tapi begitu nanti jaksa Agung KPK bertindak, ah Prabowo bertindak semena-mena?

    Tidak! Saya berkata siapa yang melanggar hukum kembalilah ke jalan yang benar. Kalau kau tobat, yang kau hutang kepada negara ya kau bayar. Emang bikin jembatan pakai apa? Rakyat kita susah, rakyat kita perlu rumah, perlu sekolah yang baik. Nggak bisa bangun sekolah hanya dengan omon-omon.

    Ada yang suka ribut aja, gaduh aja, iya tapi kalau dia mau gaduh silakan aja tapi saya percaya rakyat kita mengerti siapa yang bekerja dan siapa yang hanya bisa omon-omon aja.

    Saudara-saudara!

    Saya tidak mau menguraikannya semua apa yang kita telah capai bersama. Saya kira saudara-saudara sudah tahu dan saya terima kasih para menteri saya, para pembantu saya turun ke rakyat, sampaikan ke rakyat kondisi sebenarnya.

    Kondisi bangsa, kondisi dunia tidak sedang baik-baik. Di mana-mana ada perang. Kalau terjadi perang berlanjut di Eropa dampaknya ke kita, makanya dari awal saya katakan kita harus swasembada pangan, kita harus swasembada energi, BBM.

    Saudara-saudara!

    Perang lanjut di Eropa, bisa-bisa Kita tidak bisa impor BBM dari manapun. Kita mau impor pun nanti tidak bisa. Selat di laut merah, di depan Yaman kan terhenti, nanti Hormuz bisa terhenti.

    Saudara-saudara, kalau kita tergantung impor kita nggak mampu bayar nanti harga BBM. Tapi kita diberi karunia oleh Yang Maha kuasa kita punya kelapa sawit. Kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya. Tiap kali saya kasih instruksi B50 atau B60 nanti ada pakar-pakar keekonomian harganya begini harganya begitu, tapi kalau kita tidak hati-hati kalau kita tidak punya teknologi, kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap, kalau terjadi apa-apa baru kita nanti merasakan.

    Sekarang dengan bencana di Sumatra saja bagaimana repotnya kita mengantar BBM ke daerah-daerah bencana. Jembatan putus, BBM harus kita naikin pesawat, sebagian lewat kapal.

    Jadi saudara-saudara!

    Ini bencana ini sekali lagi ya musibah tapi di sisi lain menguji kita, menguji kita dan Alhamdulillah kita kuat. Kita mengatasi masalah dengan kita sendiri. Tapi tentunya sekali lagi paradigma baru politik kita sekarang harus politik yang khas Indonesia.

    Kita tidak bisa ikut politik-politik negara lain, belum tentu demokrasi di barat cocok sama kita, dia ngajarin demokrasi ke kita padahal dia yang menjajah kita ratusan tahun, dia ajarin HAM ke kita, dia yang melanggar HAM.

    Jadi ya rupanya demokrasi, HAM itu sesuai selera, kalau cocok sama selera mereka baru diributkan. Jadi kembali saudara-saudara kita harus percaya kepada kekuatan kita sendiri, kita harus percaya kepada jati diri kita sendiri. Kita harus bangga dengan sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, kita harus selalu percaya pada diri kita sendiri, dan kita harus mencari solusi kita sendiri. Tidak bisa kita terlalu, terlalu, terlalu didikte atau diatur oleh bangsa lain.

    Demokrasi kita pun harus kita cari jalan terbaik sendiri. Yang disampaikan Partai Golkar berkali-kali harus kita pertimbangkan dengan baik-baik. Demokrasi harus mengurangi terlalu banyak permainan uang. Demokrasi harus kita bikin minimal ongkos politik supaya nanti politik kita jangan ditentukan hanya orang-orang yang berduit.

    Politik yang mahal ini, politik yang mau niru-niru negara lain ini, saya kira sumber korupsi yang sangat besar. Jadi saya sendiri condong, saya akan mengajak kekuatan politik. Ayo marilah kita berani berani memberi solusi kepada rakyat kita, demokratis tapi jangan buang-buang uang.

    Kalau sudah sekali memilih DPRD kabupaten, DPRD provinsi, ya kenapa nggak langsung saja pilih gubernurnya dan bupatinya, selesai. Itu dilaksanakan oleh Malaysia, itu dilaksanakan oleh India, itu dilaksanakan oleh banyak negara, Inggris, Kanada, Australia, negara terkaya di dunia pakai sistem politik yang murah.

    Jadi ini saya kira pemikiran-pemikiran Golkar, ketua umum Golkar harus kita pertimbangkan dengan baik. Marilah kita berani. Sekali lagi saya sampaikan keyakinan saya politik demokrasi Indonesia harus bercirikan, persaingan pada saat bersaing begitu selesai bersaing, bersatu, kompak gotong royong kerja sama, dan sekarang saya kembali ingatkan marilah kita lihat ke depan, marilah kita lihat hari ini kesulitan rakyat hari ini dan ke depan.

    Jangan lihat ke belakang, nggak usah sakit hati ke belakang, iya kan? Kalau kita lihat belakang, ya kita pasti, pasti kita nggak tenang, kita ingat terus ya kan?

    Kalau aku ke belakang gimana coba 5 kali ikut pemilu, 4 kali kalah, Ngabalin ketawa lagi lu. Ya sudah menang kalah maju terus, berbuat yang baik terus, mengabdi terus.

    Benar enggak bang Ical? Kita berapa kali mengalami kekalahan? Ya sudahlah, tidak ada gunanya lihat ke belakang, tidak ada jembatan dibangun dengan hanya ngomel dan ngenyek nggak ada, enggak ada.

    Jembatan akan dibangun, jembatan akan dibangun oleh baja oleh kawat, oleh kayu oleh semen dengan uang. Enggak bisa rakyat punya lapangan kerja dengan teori. Inilah kita bersatu harus kompak kompak cari solusi, cari solusi, cari solusi.

    Jadi itu yang saya selalu ajak. Kritik, bagus, kritik harus, tapi yang baik yang positif.

    Saya kira itu ingin saya sampaikan, terima kasih komitmen Golkar kepada bangsa dan negara. Semoga kita kokoh terus, kita atasi semua masalah bangsa bersama.

    Kita maju ke rakyat, silakan rakyat untuk memilih tahun 2029 nanti ada persaingan lagi, monggo terserah siapapun pemenang, siapapun pemenang kita harus loyal, kita harus bekerja sama, itu keyakinan saya.

    Jadi saudara-saudara saya mau tutup pidato saya sekarang ya. Karena memang waktunya yang sudah lumayan saya masih ada acara lagi. Saya mau tutup dengan pantun.

    Pohon beringin tegak berjaga

    Daunnya rindang peneduh kita

    Selamat ulang tahun Partai Golkar, selamat ulang tahun almamater saya

    Terus bersatu, bahu membahu membantu rakyat Indonesia

     

    Pantun kedua, nggak mau kalah saya sama Bahlil.

    Beringin tumbuh akarnya kuat

    Tahan badai tak mudah goyah

    Melihat Golkar hari ini penuh semangat

    Terus teruslah berkarya untuk Indonesia Raya 

     

    Pantun ketiga

    Partai Golkar berlambang pohon beringin

    Ketua umumnya pemuda dari timur

    Bahlil Lahadalia namanya

    Kulitnya hitam giginya putih

    Kalau ketawa Manis sekali

    Kalau bekerja semangatnya tak pernah luntur

     

    Terima kasih, selamat berjuang partai golongan karya, selamat berjuang. Bela negaramu. Bela Tanah Air kita. Mari kita berbuat yang terbaik untuk rakyat kita.

     

    Wassalamualaikum.

  • Prabowo Wanti-wanti Pengusaha: Patuhi Hukum, Bayar Pajak!

    Prabowo Wanti-wanti Pengusaha: Patuhi Hukum, Bayar Pajak!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta para pelaku ekonomi patuhi hukum. Termasuk, mematuhi aturan bayar pajak

    “Kepada sahabat-sahabat, kawan-kawan yang berkecimpung di ekonomi, patuhilah hukum, bayarlah pajakmu, patuhi semua ketentuan,” ungkap Prabowo saat berbicara pada HUT Golkar ke-61, dikutip dari YouTube DPP Partai Golkar, Jumat (5/12/2025).

    Menurut Prabowo banyak orang bicara dirinya hanya mampu mengoceh di podium untuk meminta semua orang patuh hukum. Namun, giliran aparat bertindak, dirinya justru kembali disalahkan seakan-akan semena-mena mempergunakan hukum.

    “Kalau saya bicara sering saya diejek ‘ah Prabowo itu Rambo di podium, hanya berani di podium.’ Tapi ya begitu nanti Jaksa Agung, KPK, bertindak, ‘ah Prabowo bertindak semena-mena.’ Tidak begitu,” tegas Prabowo.

    Prabowo menegaskan bagi yang melanggar hukum segera lah bertobat. Salah satunya adalah dengan membayar semua utang dan denda kepada negara.

    “Saya berkata, siapa yang melanggar hukum kembali lah ke jalan yang benar. Kalau kau tobat, yang kau utang kepada negara ya kau bayar,” sebut Prabowo.

    “Rakyat kita sudah tidak mau dipermainkan lagi, mereka pintar-pintar, mereka mengerti,” tegasnya menekankan.

    (hal/hns)

  • Bupati Koltim Segera Disidangkan Terkait Kasus Korupsi Proyek RSUD

    Bupati Koltim Segera Disidangkan Terkait Kasus Korupsi Proyek RSUD

    Jakarta

    KPK telah menyelesaikan tahap II berkas perkara dan tersangka kasus dugaan suap proyek Pembangunan RSUD di Kolaka Timur (Koltim) yang menjerat Bupati Koltim nonaktif, Abdul Azis (ABZ). Abdul Azis pun segera disidangkan.

    “Hari ini, Jumat (5/12), dilakukan Tahap II dalam perkara dugaan suap proyek Pembangunan RSUD di Kolaka Timur, untuk empat tersangka,” terang juru bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

    “Yaitu ABZ selaku Bupati Koltim 2024-2029; AGD sebagai PPK proyek pembangunan RSUD Koltim; ALH selaku PIC Kemenkes untuk Pembangunan RSUD; dan YSN selaku ASN di Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulteng,” lanjutnya.

    Budi menjelaskan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun akan menyiapkan surat dakwaan. Sementara untuk dua tersangka lainnya yakni Hendrik Permana (HP) selaku ASN di Kementerian Kesehatan dan Direktur Umum PT Griska Cipta, Aswin Griska (AGR) masih dalam tahap penyidikan.

    “Selanjutnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menyiapkan surat dakwaannya dan melakukan limpah ke pengadilan negeri untuk disidangkan,” jelas Budi.

    Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Kolaka Timur Abdul Aziz. KPK lalu menetapkan lima orang tersangka dalam OTT tersebut. Berikut para tersangkanya:
    1. Abdul Azis (ABZ), Bupati Koltim 2024-2029
    2. Andi Lukman Hakim (ALH), PIC Kemenkes untuk Pembangunan RSUD
    3. Ageng Dermanto (AGD), PPK proyek pembangunan RSUD di Koltim
    4. Deddy Karnady (DK), pihak swasta-PT PCP
    5. Arif Rahman (AR), pihak swasta-KSO PT PCP.

    KPK menduga Abdul Azis meminta commitment fee Rp 9 miliar dari proyek bernilai Rp 126 miliar itu. KPK menduga Abdul Azis sudah menerima Rp 1,6 miliar.

    “Para tersangka ditahan untuk 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 24 November sampai 13 Desember 202 di Rutan Cabang Gedung Merah Putih KPK,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (24/11).

    (whn/whn)

  • Ramai-ramai Parpol Kunjungi Korban Bencana, Dandhy Laksono: Partai Inilah yang Mengesahkan Banyak UU Benih Bencana

    Ramai-ramai Parpol Kunjungi Korban Bencana, Dandhy Laksono: Partai Inilah yang Mengesahkan Banyak UU Benih Bencana

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Laksono, merespons maraknya partai politik yang turun ke lokasi bencana di Sumatra belakangan ini.

    Fenomena tersebut, kata Dandhy, menimbulkan kecurigaan publik.

    Antara aksi kemanusiaan yang tulus atau sekadar memanfaatkan momentum duka sebagai panggung politik.

    Dikatakan Dandhy, kehadiran sejumlah elite dan kader partai di lokasi bencana terasa bertentangan dengan kenyataan di lapangan.

    Sebab, menurutnya, banyak produk hukum yang disahkan oleh partai-partai tersebut justru menjadi pemicu kerusakan lingkungan yang berulang dan berujung pada bencana.

    “Partai-partai inilah yang mengesahkan banyak UU yang menjadi benih bencana,” ujar Dandhy di X @Dandhy_Laksono (5/12/2025).

    Ia mengingatkan bahwa sejumlah undang-undang seperti UU Minerba, UU Cipta Kerja, hingga revisi UU KPK menjadi faktor yang memperparah eksploitasi sumber daya alam.

    Bukan hanya itu, kata dia, tapi juga membuka ruang besar bagi praktik korupsi di sektor lingkungan.

    “Seperti UU Minerba, UU Ciptakerja, sampai UU KPK yang menyuburkan kembali korupsi sumber daya alam,” ungkapnya.

    Karena itu, Dandhy bilang bahwa langkah para politikus yang tampil di kamera sambil membagikan bantuan terlihat kontradiktif dengan kebijakan yang sebelumnya mereka dukung di parlemen.

    “Sekarang cosplay jadi Dinas Sosial. Sampah! pun masih lebih berguna,” katanya blak-blakan.

    Seperti diketahui, sejauh ini sejumlah Parpol turun meninjau lokasi banjir di Sumatra sekaligus membawa bantuan.

  • Dituding Gelapkan Aset Rp700 Miliar Milik Linda Susanti, KPK Diadukan ke Dewas

    Dituding Gelapkan Aset Rp700 Miliar Milik Linda Susanti, KPK Diadukan ke Dewas

    Dia mengaku pernah mendapat permintaan melalui perantara agar bertemu di luar kantor KPK dan diminta mempertimbangkan pencabutan kuasa hukum. Selain itu, Linda menyebut ada pihak yang diduga berupaya membujuknya menyerahkan sebagian aset.

    “Dari mulai tawaran 20 persen, lalu lebih besar lagi. Tetapi saya menolak. Kalau memang aset itu benar milik saya dan tidak terkait perkara, ya harus dikembalikan sepenuhnya,” katanya.
    Dalam kesempatan yang sama, Deolipa menyerahkan sejumlah dokumen sebagai lampiran laporan, antara lain:

    Surat tanda penerimaan barang bukti

    Surat panggilan pemeriksaan

    Berita acara terkait penyitaan

    Salinan dokumen yang diterbitkan penyelidik dan penyidik KPK

    Selain itu, pihaknya mengaku masih menyimpan rekaman dan video yang akan dilengkapi jika diperlukan oleh Dewas maupun lembaga lain. Surat pengaduan kepada Dewas KPK memuat dugaan:

    Penyalahgunaan wewenang oleh oknum penyidik KPK

    Penggelapan atau penyelewengan aset sitaan

    Permintaan pertemuan di luar prosedur resmi

    Indikasi upaya mempengaruhi atau mengarahkan BAP secara tidak benar

    Laporan juga meminta Dewas KPK untuk:

    Menyelidiki prosedur penyitaan aset

    Memeriksa oknum yang diduga terlibat

    Mengklarifikasi legalitas dan dokumentasi penyitaan

    Linda menjelaskan bahwa pemblokiran awal rekening terjadi pada 2024 di Bank BCA Cabang Millenial. Kemudian, menurutnya, penyidik mengambil sejumlah aset fisik pada 11 April 2025.

    “Mereka katakan penyitaannya satu rangkaian. Tapi saya melihat ada kejanggalan dari tanggal dan prosesnya,” ujarnya.

    Linda menegaskan bahwa sumber dana berasal dari warisan orang tuanya di Australia dan ia mengaku memiliki dokumen legal untuk membuktikan asal-usul tersebut. Pihaknya menyatakan akan memantau perkembangan di setiap lembaga guna memastikan adanya tindak lanjut yang jelas.

    “Ini menyangkut identitas lembaga penegak hukum. Kami tidak ingin masalah ini membesar dan merusak kepercayaan publik,” ujarnya.

    Sebelumnya, KPK menyatakan bahwa setiap prosedur penindakan dilakukan sesuai ketentuan, namun belum menanggapi detail dugaan penyimpangan yang disampaikan Linda dan kuasa hukumnya. (fajar)

  • KPK Dalami Pergeseran Anggaran UPT Dinas PUPR Riau di Kasus ‘Jatah Preman’

    KPK Dalami Pergeseran Anggaran UPT Dinas PUPR Riau di Kasus ‘Jatah Preman’

    Jakarta

    KPK telah memeriksa Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Riau, M Job Kurniawan, terkait kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Riau nonaktif, Abdul Wahid. KPK mendalami pergeseran anggaran untuk unit pelaksana teknis (UPT) Dinas PUPR.

    “Para saksi didalami penyidik soal penggeseran anggaran untuk UPT Dinas PUPR yang ditentukan oleh Gubernur,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).

    Adapun Job Kurniawan diperiksa hari ini bersama tiga saksi lainnya yakni M. Taufiq Oesman Hamid selaku Kadis Perindustrian (Plt. Sekda), Yandharmadi selaku Kabiro Hukum (Plt. Inspektorat), dan Syarkawi yang merupakan ASN dinas PUPR. Pemeriksaan dilakukan di BPKP Provinsi Riau.

    Diketahui, kasus dugaan korupsi yang menjerat Abdul Wahid ini berkaitan dengan permintaan fee oleh Abdul Wahid terhadap bawahannya di UPT Dinas PUPR Riau. Fee tersebut terkait penambahan anggaran 2025 yang dialokasikan pada UPT Jalan dan Jembatan Wilayah I-VI Dinas PUPR PKPP dari awalnya Rp 71,6 miliar menjadi Rp 177,4 miliar.

    KPK menduga Abdul Wahid mengancam bawahannya jika tak menyetor duit yang dikenal sebagai ‘jatah preman’ senilai Rp 7 miliar tersebut. Setidaknya, ada tiga kali setoran fee jatah pada Juni, Agustus, dan November 2025.

    (lir/lir)