Kementrian Lembaga: KPI

  •  Kebakaran Rumah Makan di Kebon Jeruk Jakbar Sabtu Dinihari 4 Oktober 2025 – Page 3

     Kebakaran Rumah Makan di Kebon Jeruk Jakbar Sabtu Dinihari 4 Oktober 2025 – Page 3

    Laode telah mengirimkan tim investigasi kebakaran kilang tersebut. Namun, belum ada hasil terbaru mengenai tindakan itu. Dia memastikan kebakaran yang terjadi tidak mengganggu operasional.

    “Pasa saat malam terjadinya pun tengah malam kita sudah dikasih info sama GM-nya bahwa tidak mengganggu operasi yang ada. Jadi yang penting itu,” katanya.

    “Jadi pasokan dari kilang Dumai juga masih tetap. Jadi semuanya masih terkendali lah, gak ada hal-hal yang spesifik banget,” sambung Laode.

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait insiden kebakaran Kilang Dumai yang dioperasikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Riau pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, dirinya masih menunggu laporan dari tim Kementerian ESDM yang tengah melakukan investigasi di Kilang Dunia.

    “Kilang terbakar tanyakan dulu kepada Pertamina, karena tim saya belum pulang dari lokasi,” ujar Bahlil saat ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

    Ditemui pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengutarakan, kecelakaan kerja jadi penyebab utama terbakarnya Kilang Dumai.

    “Kalau ini murni ada accident ya. Hari ini baru kita kirim tim untuk melihat apa penyebabnya, setelah itu akan kita sampaikan,” ujar Laode.

    Meskipun ada insiden tersebut, ia memastikan Kilang Dumai tetap beroperasi seperti biasa.

    “Kalau laporan semalam yang saya dapat dari Pak GM-nya tidak ada gangguan seperti itu. Tetap produksi,” ucap dia.

     

  • Kementerian ESDM: Operasional Kilang Dumai tetap normal usai kebakaran

    Kementerian ESDM: Operasional Kilang Dumai tetap normal usai kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan operasional Kilang Dumai di Riau tetap berjalan normal meskipun sempat mengalami insiden kebakaran pada Rabu (1/10) malam.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ditemui di Jakarta, Jumat menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya menerima laporan dari manajemen kilang, kejadian tersebut tidak mengganggu operasional kilang tersebut.

    “Secara globalnya pada saat malam terjadinya pun, tengah malam kita sudah dikasih info sama GM-nya bahwa (kebakaran itu) tidak mengganggu operasi yang ada, jadi yang penting itu,” kata Laode.

    Ia menegaskan pasokan bahan bakar dari Kilang Dumai masih berlangsung normal tanpa kendala berarti. Semua sistem tetap terkendali sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu dan tidak menimbulkan dampak luas.

    “Operasional masih normal. Jadi pasokan dari Kilang Dumai juga masih tetap. Jadi semuanya masih terkendali, nggak ada hal-hal yang spesifik banget,” ujarnya.

    Meski demikian, Laode menuturkan penyebab pasti kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan. Proses investigasi masih berjalan dan hasilnya baru akan disampaikan setelah pemeriksaan teknis selesai dilakukan oleh pihak terkait.

    Mengenai unit yang terdampak kebakaran, Laode belum memberikan penjelasan detail. Ia menekankan bahwa informasi teknis menunggu hasil penyelidikan resmi, agar publik menerima keterangan sesuai fakta di lapangan.

    “Belum (diketahui penyeb kebakaran), masih dalam proses penyelidikan. Nanti kalau terkait spesifiknya saya belum bisa sampaikan,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengirim tim untuk mengecek Kilang Dumai, Riau, yang terbakar pada Rabu (1/10) malam, guna mencari tahu penyebab kebakaran tersebut.

    “Tim saya belum pulang dari lokasi (kebakaran),” ucap Bahlil usai menghadiri Peluncuran Logo Baru BPH Migas di Jakarta, Kamis (2/10).

    Kilang minyak PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai, Provinsi Riau, dikabarkan terbakar sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (1/10) malam. Suara ledakan keras menyertai kebakaran kilang itu.

    Tim tanggap darurat Kilang Pertamina Dumai berhasil mengatasi kebakaran di salah satu unit operasional, sehingga situasi berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB.

    Proses investigasi penyebab insiden tengah dilakukan untuk memastikan langkah pencegahan yang lebih optimal di masa mendatang.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap aman pascakebakaran yang melanda salah satu unitnya pada Rabu (1/10) malam.

    Dikutip dari laman resmi Kilang Pertamina Internasional, Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas/NCI 7.5.

    Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 170 MBPOD dengan output produk yaitu Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, smooth fluid, LPG dan Green Coke.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Uji Kualitas BBM Pertamina, Ternyata Begini Hasilnya

    Uji Kualitas BBM Pertamina, Ternyata Begini Hasilnya

    Jakarta

    PT Kilang Pertamina International atau KPI telah melakukan pengujian kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas yang merupakan laboratorium independen. Bagaimana hasilnya?

    Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani menjelaskan, pengujian tersebut bertujuan untuk memastikan BBM yang dipasarkan ke konsumen sesuai standar atau spesifikasi yang berlaku. Sebab, menurutnya, kualitas merupakan prioritas utama.

    “Pengujian produk di Lemigas ini merupakan salah satu upaya KPI untuk memastikan produk yang dihasilkan KPI sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan aman untuk digunakan oleh masyarakat,” ujar Milla, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (3/10).

    SPBU Pertamina Foto: Pengendara saat isi BBM di SPBU Kota Medan. (dok. Pertamina)

    Pengujian tersebut bukan dilakukan 1-2 hari, melainkan sebulan atau sejak Agustus hingga September 2025. Dia memastikan, pengujian itu menunjukkan semua produk BBM olahan KPI telah memenuhi spesifikasi yang merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Produk BBM yang diuji di Lemigas sangat beragam, yakni Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertadex, Biosolar dan Avtur atau bahan bakar pesawat terbang.

    BBM tersebut diproduksi enam Unit Operasi KPI dan perusahaan afiliasi, yakni Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, Kilang Kasim dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

    Tak hanya melakukan pengujian silang produk di Lemigas secara periodik, KPI juga memastikan kualitas produknya dilakukan di internal dengan melakukan verifikasi rutin di laboratorium setiap unit operasi.

    Milla mengatakan setiap laboratorium di unit operasi KPI didukung dengan laboratorium penguji dan kalibrasi yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

    Laboratorium Kilang Pertamina itu, secara periodik, diakreditasi untuk memastikan keakuratan proses dan peralatan yang digunakan dalam keadaan standar.

    “Audit SNI ISO/IEC 17025:2017 dilakukan untuk memverifikasi secara menyeluruh kompetensi personel, validitas metode pengujian, ketertelusuran pengukuran, dan akurasi serta kalibrasi seluruh peralatan laboratorium sehingga produk yang sampai ke konsumen adalah yang terbaik, sesuai dengan spesifikasi,” tuturnya.

    Milla menegaskan, sertifikasi laboratorium tersebut sekaligus menjadi jaminan semua produk yang dihasilkan KPI telah melalui proses pengujian yang ketat, berlapis, aman dan berkualitas.

    “Pengendalian kualitas produk BBM adalah fokus utama KPI. Karena itulah, kami melakukan rangkaian pengujian, baik secara internal maupun melakukan uji silang dengan lembaga independen seperti Lemigas. Kami memastikan produk yang kami hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,” kata Milla.

    (sfn/dry)

  • Kilang Pertamina di Dumai Terbakar Usai Sempat Dikritik Purbaya

    Kilang Pertamina di Dumai Terbakar Usai Sempat Dikritik Purbaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kilang Dumai milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Provinsi Riau, terbakar pada Rabu (1/10/2025) malam.  Kejadian itu terjadi selang satu hari usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyinggung Pertamina yang malas membangun kilang.

    Sindiran Purbaya itu dilontarkan tatkala menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025). Mulanya, Purbaya menyinggung Pertamina karena lamban mengurus pembangunan kilang baru. Imbasnya, negara harus mengimpor BBM dari Singapura.

    “Jadi kilang itu bukan kita nggak bisa bikin, atau kita nggak bisa bikin proyeknya, cuman Pertamina malas-malasan saja,” ucap Purbaya.

    Dia mengaku pernah mengultimatum Pertamina bahwa akan ada investor China yang mau bikin kilang di Indonesia. Namun, Pertamina keberatan lantaran merasa sudah overcapacity. 

    Mendengar hal tersebut, Purbaya mengaku kaget. Sebab, perusahaan pelat merah itu mengklaim bakal membangun 7 kilang baru dalam 5 tahun ke depan.

    “Mereka [Pertamina] bilang, iya, tapi segera-segera akan jadi. Sampai sekarang nggak jadi, yang ada malah beberapa dibakar kan,” tutur Purbaya.

    Dia pun meminta DPR ikut mengawasi Pertamina. Ini khususnya terkait proyek kilang yang sedang digarap.

    “Jadi, tolong dari parlemen juga mengontrol Pertamina untuk hal tersebut. Jadi kita kerja sama. Tujuan kita sama, sepertinya mengurangi subsidi dan membuat subsidi dan membuat subsidi yang ada pun lebih murah dan tepat sasaran,” ucap Purbaya.

    Seperti diketahui, Kilang Dumai terbakar pada Rabu (1/10/2025). Apin berhasil dipadamkan malam itu juga.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan mengatakan, tim tanggap darurat Kilang Pertamina Dumai telah berhasil mengatasi kejadian kebakaran di salah satu unit operasional malam itu juga.

    “Berkat gerak cepat dan koordinasi yang solid, situasi kini telah berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB,” ujar Agustiawan.

    Agustiawan mengatakan, begitu insiden terdeteksi, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat sehingga kebakaran tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan,” jelas Agustiawan.

    Sebagai informasi, Kilang Dumai bernilai sangat strategis dan berperan penting karena turut berkontribusi memasok 16% kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan.

  • Tim ESDM Turun ke Dumai Cek Penyebab Kebakaran Kilang

    Tim ESDM Turun ke Dumai Cek Penyebab Kebakaran Kilang

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengirimkan tim ke Kilang Pertamina Dumai, Riau mengecek penyebab kebakaran pada Rabu malam (1/10/2025). Peristiwa kebakaran tersebut sudah ditangani dan api sudah sudah padam.

    “Kalau ini kan murni ada accident ya. Jadi tim saya, hari ini baru kita kirim tim untuk melihat apa penyebabnya setelah itu akan kita sampaikan,” kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

    Laode juga memastikan kebakaran tersebut tidak ada gangguan produksi di Kilang tersebut. Ia mengatakan kilang tersebut masih tetap beroperasi.

    “Kalau laporan semalam yang saya dapat dari pak GM itu tidak ada gangguan. Tetap produksi dan beroperasi,” katanya.

    Sebelumnya, Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kilang Dumai yang mengalami kebakaran pada Rabu malam tetap aman. Adapun kebakaran tersebut sudah padam dan terkendali pada pukul 23.20 WIB.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan mengatakan, ketersediaan stok produk Pertalite tercatat tidak terdampak sehingga tetap dapat memasok Pertalite untuk wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

    Untuk kebutuhan Solar area Dumai dan Siak serta kebutuhan Avtur area Pekanbaru dipastikan tetap dapat dipenuhi oleh Kilang Dumai. Sedangkan kebutuhan untuk sebagian area Sumbagut lainnya akan disupport dengan alih suplai dari kilang Pertamina yang lain.

    “Dengan dukungan kilang-kilang lain di seluruh Indonesia, kami memastikan tidak ada gangguan suplai untuk masyarakat. Stok dan distribusi BBM tetap berada pada level aman,” ujar Agustiawan kepada detikcom, Kamis (2/10/2025).

    Terkait dengan penyebab kebakaran tersebut, Agustiawan mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan investigasi untuk memastikan langkah pencegahan yang lebih optimal di masa mendatang.

    Ia, menegaskan bahwa komitmen PT KPI adalah memberikan jaminan energi yang andal meskipun dalam kondisi darurat sekalipun. Ia men

    “Terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Kami percaya, dengan sinergi dan langkah responsif, dampak kejadian ini dapat tertangani dengan baik tanpa menimbulkan gangguan berarti bagi masyarakat,” tutur Agustiawan.

    Lihat Video ‘Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina Fokus Pemadaman dan Isolasi’:

    (hns/hns)

  • Kilang Dumai Kebakaran, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

    Kilang Dumai Kebakaran, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

    Jakarta

    Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kilang Dumai yang mengalami kebakaran pada Rabu malam tetap aman. Kebakaran tersebut sudah padam dan terkendali pada pukul 23.20 WIB.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan mengatakan, ketersediaan stok produk Pertalite tidak terdampak sehingga tetap dapat memasok untuk wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut).

    Untuk kebutuhan Solar area Dumai dan Siak serta kebutuhan Avtur area Pekanbaru dipastikan tetap dapat dipenuhi oleh Kilang Dumai. Sedangkan kebutuhan untuk sebagian area Sumbagut lainnya akan didukung dengan alih suplai dari kilang Pertamina yang lain.

    “Dengan dukungan kilang-kilang lain di seluruh Indonesia, kami memastikan tidak ada gangguan suplai untuk masyarakat. Stok dan distribusi BBM tetap berada pada level aman,” ujar Agustiawan dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

    Terkait dengan penyebab kebakaran tersebut, Agustiawan mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan investigasi untuk memastikan langkah pencegahan yang lebih optimal di masa mendatang. “Masih investigasi,” katanya.

    Ia, menegaskan bahwa komitmen PT KPI adalah memberikan jaminan energi yang andal meskipun dalam kondisi darurat sekalipun. Ia men

    “Terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Kami percaya, dengan sinergi dan langkah responsif, dampak kejadian ini dapat tertangani dengan baik tanpa menimbulkan gangguan berarti bagi masyarakat,” tutupnya.

    Lihat juga Video Pertamina: Tak Ada Relokasi Warga Sekitar Kilang Dumai

    (ara/ara)

  • Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi BBM Aman Pasca Terbakarnya Kilang Dumai

    Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi BBM Aman Pasca Terbakarnya Kilang Dumai

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kondisi pasokan BBM aman terkendali usai kebakaran melanda satu unit operasional Kilang Dumai, Rabu (1/10/2025) malam.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai Agustiawan mengatakan, ketersediaan stok produk Pertalite tercatat tidak terdampak sehingga tetap dapat memasok Pertalite untuk wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut). 

    Selain itu, kebutuhan Solar area Dumai dan Siak serta kebutuhan Avtur area Pekanbaru dipastikan tetap dapat dipenuhi oleh Kilang Dumai. Sedangkan, kebutuhan untuk sebagian area Sumbagut lainnya akan didukung dengan alih suplai dari kilang Pertamina yang lain.

    “Dengan dukungan kilang-kilang lain di seluruh Indonesia, kami memastikan tidak ada gangguan suplai untuk masyarakat. Stok dan distribusi BBM tetap berada pada level aman,” ujar Agustiawan melalui keterangan resmi, Kamis (2/10/2025).

    Dia menegaskan bahwa komitmen KPI adalah memberikan jaminan energi yang andal meskipun dalam kondisi darurat sekalipun. 

    “Terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Kami percaya, dengan sinergi dan langkah responsif, dampak kejadian ini dapat tertangani dengan baik tanpa menimbulkan gangguan berarti bagi masyarakat,” katanya.

    Kilang Dumai terbakar pada Rabu malam. Tim tanggap darurat Kilang Pertamina Dumai telah berhasil mengatasi kejadian kebakaran di salah satu unit operasional malam itu juga.

    “Berkat gerak cepat dan koordinasi yang solid, situasi kini telah berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB,” ujar Agustiawan.

    Agustiawan mengatakan, begitu insiden terdeteksi, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat sehingga kebakaran tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan,” jelas Agustiawan.

    Sebagai informasi, Kilang Dumai bernilai sangat strategis dan berperan penting karena turut berkontribusi memasok 16% kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan.

  • Pertamina Berhasil Padamkan Api Kebakaran di Kilang Minyak Dumai

    Pertamina Berhasil Padamkan Api Kebakaran di Kilang Minyak Dumai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim Tim Tanggap Darurat Kilang Pertamina Dumai, Riau, berhasil melakukan pemadaman api pada salah satu unit operasional yang mengalami kebakaran pada Rabu (01/10/2025) malam.

    Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai Agustiawan mengatakan, berkat gerak cepat dan koordinasi yang solid, situasi kini telah berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB.

    Begitu terdeteksi, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat, sehingga tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan,” jelas Agustiawan, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (01/10/2025).

    Selain itu, koordinasi intensif juga dilakukan dengan aparat terkait serta pemerintah daerah. Pemantauan lingkungan secara berkelanjutan juga dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar.

    Di lokasi juga disiagakan 8 unit mobil pemadam Kilang Pertamina Dumai, 1 dari Damkar Kota Dumai, dan 1 dari Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut.

    Saat ini, operasional utama kilang tetap berlangsung aman, dan aktivitas masyarakat di sekitar wilayah kilang tidak terganggu. Proses investigasi penyebab insiden tengah dilakukan untuk memastikan langkah pencegahan yang lebih optimal di masa mendatang.

    “Keselamatan pekerja, masyarakat, dan fasilitas merupakan prioritas utama kami. Terima kasih atas doa dan dukungannya,” tutup Agustiawan.

    Perlu diketahui, insiden kebakaran di salah satu unit Kilang Dumai yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ini terjadi pada Rabu (01/10/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

    Berdasarkan data KPI, Refinery Unit II Dumai atau Kilang Dumai ini memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 170.000 barel per hari (bph). Adapun produk dari Kilang Dumai ini menghasilkan BBM Solar, avtur, Pertalite, Pertodex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG, dan Green Coke.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah Regional 1 Oktober 2025

    Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com –
     Ledakan kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) II Kota Dumai, Riau, terdengar sejauh 2 km, Rabu (1/10/2025) malam.
    Kerasnya ledakan membuat warga terkejut.
    Salah seorang warga Dumai, Ami (34), mengaku mendengar suara ledakan yang cukup kuat.
    Padahal, rumahnya berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
    “Saya sedang menyuapi anak makan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Rumah kami cukup jauh dari kilang, sekitar 2 kilometer,” kata Ami saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu malam.
    Ami menyebut, kebakaran kilang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
    Banyak warga yang keluar rumah karena khawatir akan dampak dari kebakaran tersebut.
    “Kami keluar rumah karena takut. Tapi, sekarang warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena kebakaran sudah mulai bisa dikendalikan,” kata dia.
    Sementara, Kapolres Dumai AKBP Angga F Herlambang saat dikonfirmasi mengatakan, pemadaman masih dilakukan.
    “Tim pemadam di Kilang Dumai saat ini fokus pada penanganan kejadian di salah satu unit di kilang,” kata Angga kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp.
    Pertamina memastikan penanganan cepat atas kebakaran yang terjadi di salah satu unit Kilang RU II Dumai.
    Tim pemadam dari kilang saat ini fokus memadamkan api dan mengisolasi lokasi agar tidak meluas ke area lain.
    Agustiawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Dumai, menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya kenyamanan masyarakat sekitar.
    “Mohon bantuan doa dari masyarakat, agar kejadian ini dapat segera kami tangani dengan baik,” ujarnya, melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
    Sebagai informasi, Kilang Dumai saat ini dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
    Kilang Dumai merupakan salah satu penghasil gasoil (solar) utama di Indonesia dengan kapasitas produksi bersama Kilang Sungai Pakning mencapai hingga 170.000 barrel per hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kilang Dumai Milik Pertamina Kebakaran, Mengolah 170.000 Barel Minyak

    Kilang Dumai Milik Pertamina Kebakaran, Mengolah 170.000 Barel Minyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kilang pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dumai, Riau, yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengalami kebakaran pada Rabu (01/10/2025) sekitar pukul 21.00 WIB malam.

    Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai Agustiawan mengatakan, tim pemadam di Kilang Dumai saat ini fokus pada penanganan kejadian di salah satu unit di kilang.

    Petugas penanganan diturunkan untuk dapat segera melakukan pemadaman ke lokasi kejadian untuk mengisolasi agar tidak meluas ke area lain.

    Penyebab kejadian belum diketahui, dan tim masih fokus pada upaya penanganan kejadian.

    Agustiawan pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang membuat masyarakat sekitar terganggu kenyamanannya.

    “Mohon bantuan doa dari masyarakat, agar kejadian ini dapat segera kami tangani dengan baik,” ungkapnya, dalam keterangan resmi, Rabu (01/10/2025).

    Profil Kilang Dumai

    Berdasarkan data KPI, Refinery Unit II Dumai atau Kilang Dumai ini memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 170.000 barel per hari (bph). Adapun produk dari Kilang Dumai ini menghasilkan BBM Solar, avtur, Pertalite, Pertodex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG, dan Green Coke.

    Perlu diketahui, Pertamina memiliki 6 unit kilang minyak dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta bph.

    Berikut adalah enam kilang yang dikelola oleh KPI:

    1. Refinery Unit II – Dumai

    Kapasitas Pengolahan: 170 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 7,6
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, MFO LS, Green Coke

    2. Refinery Unit III – Plaju

    Kapasitas Pengolahan: 120 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 3,0
    Produk: Pertalite, Solar, Dexlite, LPG, MFO LS, Polytam

    3. Refinery Unit IV – Cilacap

    Kapasitas Pengolahan: 348 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 7,4
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, LPG, Paraxylene, Benzene, Lube Base Oil, Asphalt

    4. Refinery Unit V – Balikpapan

    Kapasitas Pengolahan: 260 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 4,2
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, Kerosene, MFO LS

    5. Refinery Unit VI – Balongan

    Kapasitas Pengolahan: 150 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 11,9
    Produk: Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Pertadex, LPG, Avtur

    6. Refinery Unit VII – Kasim

    Kapasitas Pengolahan: 10 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 2,4
    Produk: Pertalite, Solar.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]