Kementrian Lembaga: KPI

  • Pertamina Kejar Merger 3 Subholding Migas Rampung 1 Januari 2026

    Pertamina Kejar Merger 3 Subholding Migas Rampung 1 Januari 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan penggabungan atau merger tiga subholding hilir migas dapat rampung pada 1 Januari 2026. Adapun, ketiga subholding itu yakni PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri membidik merger tiga anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS) rampung pada 1 Januari 2026.

    “Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana [merger] gitu,” ujar Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

    Simon menyampaikan rencana merger tiga anak usaha tersebut sudah sampai di tahap finalisasi dan akan dilaporkan ke Badan Pengelola Investasi Danantara. Pelaporan ke Danantara, tutur Simon, bertujuan untuk memperoleh persetujuan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, rencana penggabungan ketiga anak usaha itu pertama kali Simon sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN di Jakarta, Kamis (11/9).

    Langkah konsolidasi ini tak lepas dari tantangan global, seperti penurunan harga hingga permintaan minyak dunia, yang menekan kinerja subholding perseroan. Sebagai contohnya yang dialami PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

    Diberitakan sebelumnya, Simon mengungkapkan bahwa margin bisnis kilang makin kecil seiring turunnya permintaan, sementara kapasitas produksi kilang global meningkat.

    “Dengan marginnya semakin kecil, tentunya secara keseluruhan, secara konsolidasi kan akan berpengaruh kurang baik ke bottom line perusahaan. Dengan demikian, supaya lebih efektif memang ada beberapa kajian di kita untuk menggabungkan antara kilang, PIS, dan PPN,” ujar Simon, Kamis (11/9/2025).

    Simon juga mengatakan bahwa langkah ini juga sebagai upaya penyelarasan strategi bisnis dengan pemegang saham baru, BPI Danantara.

    “Dulu kan gini, dulu kan kita satu ini juga ya, antara hulu hilir, kemudian kita melakukan saat itu subholding, holdingisasi supaya bergerak lebih hijau. Tetapi sebagai organisasi, sebagai institusi yang tentunya terus berkembang, kita harus menyesuaikan juga perkembangan situasi,” kata Simon.

  • Bos Pertamina Sebut Merger 3 Anak Usaha Bisa Terwujud 1 Januari 2026

    Bos Pertamina Sebut Merger 3 Anak Usaha Bisa Terwujud 1 Januari 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) menargetkan proses penggabungan tiga anak usahanya dapat tuntas pada 1 Januari 2026. Adapun, tiga entitas yang akan dilebur tersebut adalah PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan bahwa rencana merger tersebut sudah memasuki tahap akhir. Jika sudah tuntas, rencana penggabungan akan disampaikan kepada BPI Danantara untuk mendapatkan persetujuan.

    “Sekarang kita sedang tahap finalisasi Nanti kita akan laporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuan. Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana gitu yang kita kejar,” kata Simon ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).

    Menurut Simon, keputusan final mengenai merger nantinya akan berada di tangan Danantara. Namun yang pasti, alasan merger diperlukan untuk memperkuat kinerja perusahaan di tengah tantangan global.

    “Tentunya supaya lebih banyak manfaat ya, jadi tidak, tentunya ada tantangan di luar, kondisi global juga banyak challenges. Jadi salah satu upaya kita untuk tetap meningkatkan performa perusahaan, salah satu antaranya itu,” ujarnya.

    Selain itu, langkah penggabungan tiga subholding ini diambil agar proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat. Mengingat, setiap kebijakan harus mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan tantangan yang berbeda.

    “Saat itu ketika ada Holdingisasi itu adalah langkah yang terbaik. Tapi ketika kita melihat sekarang, kondisi sekarang dengan adanya keputusan ini kita sudah membandingkan antara penggabungan subholding PIS dengan Patra Niaga, Patra Niaga dengan Kilang, Kilang dengan PIS. Inilah yang sejauh ini adalah keputusan terbaik,” ujarnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Modernisasi Kilang Dipandang Strategis untuk Kemandirian Energi

    Modernisasi Kilang Dipandang Strategis untuk Kemandirian Energi

    Jakarta

    Indonesia terus mempercepat modernisasi kilang minyak sebagai langkah penting memperkuat kemandirian energi nasional. Di tengah kebutuhan BBM yang terus meningkat dan ketergantungan impor yang masih tinggi, pembaruan kilang dinilai menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan keamanan pasokan energi serta efisiensi produksi dalam negeri.

    Modernisasi tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas, tetapi juga pembaruan teknologi pengolahan minyak mentah agar mampu menghasilkan BBM dengan standar lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan. Investasi pada infrastruktur pengolahan minyak menjadi semakin krusial mengingat kondisi geopolitik global yang mudah berubah dan dapat mempengaruhi rantai pasok energi.

    Di sisi lain, peningkatan kemampuan kilang juga memberi peluang bagi Indonesia untuk mengurangi defisit perdagangan akibat tingginya impor BBM. PT Rekayasa Industri (Rekind) menjadi salah satu perusahaan nasional yang aktif mendorong percepatan modernisasi kilang.

    Sebagai perusahaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction), Rekind telah menangani sejumlah proyek strategis yang memperkuat fondasi industri pengolahan minyak nasional. Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung agenda strategis tersebut.

    “Sebagai perusahaan EPC yang telah membuktikan kapabilitasnya dalam berbagai proyek strategis nasional, Rekind memiliki rekam jejak membanggakan dalam merancang bangun dan memodernisasi kilang di Indonesia,” ujar Triyani, dikutip dari Antara, Minggu (9/11/2025).

    Rekind sebelumnya terlibat dalam proyek RDMP Balongan Phase 1 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 125.000 menjadi 150.000 barel per hari dan diselesaikan lebih cepat dari target. Saat ini perusahaan juga terlibat dalam proyek RDMP Balikpapan yang meningkatkan kapasitas pengolahan pada Crude Distillation Unit (CDU) IV dan V.

    Dukungan Global untuk Modernisasi Kilang Indonesia

    Upaya modernisasi kilang Indonesia juga mendapat dukungan internasional. Pada Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyatakan kesiapan Rusia membantu Indonesia memodernisasi kilang serta meningkatkan produksi dari lapangan minyak tua.

    Putin juga menyinggung proyek pembangunan kilang dan kompleks petrokimia di Jawa Timur yang digarap Pertamina bersama Rosneft.

    “Kami bersedia ikut serta dalam proyek baru di lepas pantai Indonesia dan memodernisasi infrastruktur untuk mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Putin.

    PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebelumnya menargetkan keputusan final investasi (FID) untuk proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban rampung tahun ini. Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, menegaskan bahwa kerja sama dengan Rosneft tetap berjalan.

    “Sampai saat ini Pertamina masih bersama Rosneft,” ujarnya.

    Kilang Balikpapan Jadi yang Terbesar di Indonesia

    Salah satu proyek modernisasi terbesar yang sedang dikerjakan adalah RDMP Balikpapan. Dengan kapasitas pengolahan minyak mentah mencapai 360 ribu barel per hari (bph), RDMP Balikpapan akan menjadi kilang terbesar di Indonesia, melampaui Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

    RDMP sendiri merupakan program menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi, kapasitas, dan teknologi kilang sehingga mampu menghasilkan produk berstandar internasional. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menyebut pembangunan RDMP Balikpapan ditargetkan tuntas pada November 2025.

    “Target penyelesaian RDMP Balikpapan kami usahakan mulai start pada 10 November 2025 dan diharapkan pada 17 November 2025 sudah beroperasi dengan kapasitas minimal,” ucapnya.

    Sebagai proyek strategis nasional, RDMP RU V Balikpapan digarap PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak usaha PT KPI. Dengan kapasitas barunya, produksi BBM kilang meningkat menjadi 339 ribu bph dari sebelumnya 197 ribu bph. Produksi bensin naik dari 42 ribu menjadi 142 ribu bph, solar dari 125 ribu menjadi 156 ribu bph, dan avtur dari 30 ribu menjadi 41 ribu bph. Jika dikonversikan ke liter, total produksi BBM kilang mencapai 53,9 juta liter per hari.

    Untuk produk non-BBM seperti LPG, kapasitas melonjak menjadi 384 KTPA dari sebelumnya 48 KTPA. Seluruh peningkatan ini ditopang oleh optimalisasi dua unit utama Crude Distillation Unit (CDU): CDU IV yang ditingkatkan dari 200 menjadi 300 kbpd serta CDU V dengan kapasitas 60 kbpd.

    RDMP Balikpapan juga mengusung teknologi modern yang memungkinkan produksi BBM berstandar Euro V, dengan kadar sulfur lebih rendah dan lebih ramah lingkungan. Proyek senilai US$ 7,4 miliar ini dijadwalkan menyalakan mesin pada 10 November dan mulai memproduksi BBM pada 17 November 2025.

    Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, kapasitas pengolahan minyak nasional akan meningkat dari 260 ribu menjadi 360 ribu bph. Peningkatan signifikan ini diharapkan mengurangi ketergantungan pada impor BBM sekaligus memperkuat posisi Pertamina sebagai tulang punggung energi nasional.

    (akd/ega)

  • Dari Sawit hingga Kilang, Indonesia Bangun Energi Bernilai Tambah

    Dari Sawit hingga Kilang, Indonesia Bangun Energi Bernilai Tambah

    Jakarta

    Di persimpangan antara energi dan industri, Indonesia sedang melangkah ke fase baru yang sangat menentukan: mengubah sumber daya alam menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Program biofuel dan pengembangan petrokimia bukan sekadar proyek teknis, melainkan pilar untuk mewujudkan energi yang mandiri, ekonomi yang tumbuh, dan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas.

    Dengan memanfaatkan biodiesel, bioetanol, serta industri hilir petrokimia, pemerintah dan pelaku industri berupaya mendorong nilai tambah dalam negeri, membuka lapangan pekerjaan, dan memperkuat posisi Indonesia di peta global energi. Pengembangan produk olahan migas menjadi petrokimia memperlihatkan bahwa kita tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mulai mengolah dan menghasilkan produk bernilai tinggi.

    Begitu juga dengan biofuel, dari ladang sawit, tebu atau singkong, energi baru terbarukan ini bertemu dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat dan lingkungan. Semua ini menunjuk ke satu arah: bangsa yang mampu berdiri di atas kekuatannya sendiri. Pengembangan petrokimia menunjukkan peralihan industri migas dari ekspor bahan mentah ke produk olahan dengan nilai tinggi, dan memperkuat kemandirian ekonomi energi.

    Berangkat dari hal tersebut, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (BKPM) Todotua Pasaribu mendorong hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) untuk menjadi jalur masuk Indonesia ke industri petrokimia.

    “Kami melihat migas ini strategis. Selain berbicara ketahanan energi, kita juga bicara penetrasi kita ke dalam industri petrokimia,” ucap Todotua, dikutip dari Antara, Rabu (5/11/2025).

    Todotua menyampaikan sebagian besar dari bahan petrokimia berasal dari minyak dan gas bumi. Adapun tren industri yang memiliki keterkaitan dengan petrokimia dan menuai perhatian dari Todotua adalah industri pupuk yang bahan baku utamanya dari amonia.

    “Amonia kan dari gas, dan turunan-turunan produk metanol dan lain-lain,” ucap Totodua.

    Oleh karena itu, Todotua menekankan bahwa investasi yang datang ke dalam negeri haruslah untuk proyek-proyek strategis, serta berkontribusi kepada program hilirisasi dengan produk yang berdaya saing kompetitif.

    “Inilah memang yang harus kami atur sama-sama, sehingga nanti dalam penetrasi ke industri hilirisasinya, produk-produk turunannya sudah bisa punya daya saing,” kata Todotua.

    Sebelumnya ia menyampaikan realisasi investasi kuartal II 2025 tembus Rp 475 triliun, lebih tinggi daripada kuartal I sebesar Rp 465 triliun. Todotua berharap agar realisasi investasi pada kuartal III dan kuartal IV bisa mencapai target, sebab terdapat berbagai tantangan ekonomi global yang bisa mempengaruhi investasi.

    Tak hanya petrokimia, pengembangan biofuel atau bahan bakar nabati seperti biodiesel 50% (B50) dan bioetanol 10% (B10) juga dinilai mampu memperkuat kemandirian energi sekaligus menekan emisi karbon. Kebijakan ini rencananya akan dilaksanakan pada 2026.

    “Kalau bensin ini 60 % konsumsi bensin kita itu masih impor. Maka ke depan kita akan mendorong untuk ada E10,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Bahlil Lahadalia.

    Menurutnya, kebijakan ini akan diatur secara bertahap agar kebutuhan etanol di dalam negeri dapat terpenuhi. Langkah ini juga sejalan dengan visi nasional untuk memperkuat kemandirian energi dan mendukung transisi menuju ekonomi hijau.

    Bahlil sendiri bakal mempertimbangkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan penerapan program B50 akan berdampak pada peningkatan kebutuhan CPO di dalam negeri.

    “Nah kalau alternatif ketiga yang dipakai, memangkas sebagian ekspor, maka salah satu opsinya, saya ulangi, salah satu opsinya adalah mengatur antara kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Itu di dalamnya adalah salah satu instrumennya DMO,” kata Bahlil.

    Dari sisi industri, PT Pertamina (Persero) juga tengah memperkuat bisnis petrokimia untuk meningkatkan nilai perusahaan sekaligus memberikan kontribusi nyata sebagai BUMN bagi negara. Pengembangan bisnis petrokimia dilakukan melalui sejumlah anak usaha dan afiliasi.

    Contohnya, PT Trans‑Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sebagai salah satu anak usahanya telah berhasil menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas produksi aromatik dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun. Saat ini TPPI juga terus dikembangkan melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang tengah mengkaji pembangunan kompleks Pabrik Olefin.

    Proyek ini diharapkan dapat menambah pasokan bahan baku plastik dalam negeri sampai dengan 1.600 ribu ton per tahun. Jika indikator keekonomian menunjukkan prospek positif, pengembangan ini tentu akan memperkuat pertumbuhan industri hilir petrokimia nasional.

    Lebih jauh, pengembangan lain juga dilakukan melalui PT Polytama Propindo di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, dengan rencana peningkatan kapasitas produksi petrokimia sebesar 300 ribu ton per tahun yang ditargetkan beroperasi pada 2028. Selain itu, Pertamina juga berupaya untuk terus mengidentifikasi dan mengembangkan potensi produk petrokimia baru yang prospektif di Indonesia. Di samping itu, Pertamina juga mendorong pemanfaatan biofuel sebagai realisasi dari program transisi energi.

    Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyebut pihaknya telah mencatatkan capaian penting seperti produksi Sustainable Aviation Fuel berbasis minyak jelantah dan penerapan biodiesel B40, yang akan meningkat menjadi B50 tahun depan.

    “Dukungan Pertamina dalam ketahanan energi juga semakin terlihat, dengan komitmen Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi. Sejalan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan, termasuk panas bumi,” ujar Simon.

    Simon mengatakan seluruh upaya subholding Pertamina dalam inisiatif net zero carbon (NZE) merupakan amanah nasional untuk menjaga keberlangsungan energi bagi generasi sekarang maupun masa depan.

    “Kami menargetkan NZE sebagai komitmen strategis jangka panjang yang terintegrasi dan selaras dengan visi Indonesia Emas. Visi yang menempatkan keberlanjutan dan kemandirian energi serta pertumbuhan ekonomi rendah karbon sebagai kemajuan bangsa melalui peran seluruh subholding dan anak perusahaan Pertamina,” jelas Simon.

    Sementara itu, Dirut Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan pihaknya siap memberikan edukasi publik mengenai bioetanol dan perubahan kebijakan bahan bakar.

    “Sebagai perusahaan yang melakukan layanan publik di bidang BBM, kami memahami perlunya edukasi kepada masyarakat dan konsumen apabila terdapat perubahan kebijakan terkait dengan BBM,” ujarnya.

    Menurutnya, Pertamina Patra Niaga juga akan berkolaborasi dengan pabrikan otomotif, akademisi, dan praktisi untuk memastikan kesiapan masyarakat terhadap bahan bakar campuran bioetanol.

    Kolaborasi antara pengembangan biofuel dan petrokimia menjadi bukti nyata transformasi energi Indonesia tidak lagi sebatas wacana. Kedua sektor ini kini menjadi pilar strategis dalam mewujudkan ketahanan energi nasional, sekaligus menggerakkan ekonomi bernilai tambah tinggi di dalam negeri.

    Upaya pemerintah dan industri melalui pengembangan biofuel serta petrokimia menunjukkan bahwa Indonesia semakin matang dalam merancang masa depan energinya sendiri. Bukan lagi sekadar memanfaatkan sumber daya alam secara mentah, tetapi mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

    Dengan sinergi yang makin erat antara kebijakan nasional, BUMN seperti Pertamina, dan industri swasta, transformasi energi menuju kemandirian dan ekonomi hijau bukan sekadar impian, melainkan arah nyata yang sedang dijalankan.

    Tonton juga video “Wamen LH: Pemda Sediakan Lahan-3% APBD Buat Proyek Sampah Jadi Energi”

    (hnu/ega)

  • Mendagri: Rp210 triliun capex Kopdeskel hidupkan ekonomi desa-daerah

    Mendagri: Rp210 triliun capex Kopdeskel hidupkan ekonomi desa-daerah

    “Ini luar biasa karena biasanya awal tahun belanja daerah lamban. Dana belum turun, kegiatan baru lelang, dan belanja baru meningkat di akhir tahun. Dengan Rp210 triliun yang turun di awal, akan ada kompensasi untuk menggerakkan ekonomi daerah sejak

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih yang mencapai sekitar Rp210 triliun akan memberikan dampak besar sebagai motor penggerak keuangan daerah.

    “Ini luar biasa karena biasanya awal tahun belanja daerah lamban. Dana belum turun, kegiatan baru lelang, dan belanja baru meningkat di akhir tahun. Dengan Rp210 triliun yang turun di awal, akan ada kompensasi untuk menggerakkan ekonomi daerah sejak awal tahun,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Tito mengungkapkan anggaran tersebut akan dikucurkan untuk pembangunan gerai dan fasilitas Kopdeskel Merah Putih di seluruh Indonesia. Pembangunan dilakukan dengan sistem padat karya dan memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya lokal.

    “Ini memberi efek berganda bagi daerah, terutama yang tengah menyesuaikan diri dengan pengalihan Transfer ke Daerah (TKD) dan masih mengandalkan PAD,” ujarnya.

    Tito menyebut, program Kopdeskel Merah Putih akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat sekaligus membantu kepala daerah mencapai indikator kinerja utama (KPI).

    “Program ini akan membantu menurunkan kemiskinan, mengurangi pengangguran, memperbaiki gini ratio, dan menjaga inflasi. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan intervensi ekonomi melalui koperasi yang hadir di desa,” kata Tito.

    Selain itu, keberadaan Kopdeskel Merah Putih juga akan menekan peran tengkulak dan rentenir, memperkuat ketahanan pangan, serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal secara merata.

    “Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Setiap kepala daerah akan diuntungkan jika program ini berjalan karena berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” tuturnya.

    Untuk merealisasikan program ini, Kemendagri meminta pemerintah daerah kabupaten/kota segera mendata aset lahan atau bangunan yang dapat digunakan untuk pembangunan Kopdeskel Merah Putih.

    Dari 75.266 desa, baru 5.339 desa (7 persen) yang memiliki data aset lahan atau bangunan, sedangkan dari 514 kabupaten/kota, baru 15 daerah (3 persen) yang melaporkan asetnya.

    Oleh karena itu, Tito meminta kepala daerah mempercepat proses ini karena menjadi prasyarat utama penyaluran dana Rp210 triliun tersebut.

    “Pendataan ini harus jadi prioritas. Kami minta kepala daerah membentuk satgas, berkoordinasi dengan sekda, dinas pemerintahan desa, dan dinas koperasi,” kata Mendagri.

    Kemendagri juga menyiapkan tim supervisi yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto untuk memantau progres setiap dua hari sekali dan melakukan evaluasi mingguan.

    Daerah dengan kinerja terbaik akan menerima insentif tambahan sebesar Rp5 miliar pada Februari 2026.

    Tito menekankan, lahan yang digunakan untuk Kopdeskel Merah Putih harus memenuhi empat kriteria utama: pertama status hukum jelas, seperti aset desa, pemda, atau hibah. Kedua, luas minimal 1.000 meter persegi. Ketiga, lokasi strategis dan mudah diakses publik.Keempat, bebas dari risiko bencana alam.

    Beberapa daerah mulai menunjukkan dukungannya. Pemkab Aceh Barat, misalnya, tengah menyiapkan lahan untuk 16 Kopdeskel prioritas tahap awal. Sementara di Kabupaten Mappi, Papua Selatan, pemerintah daerah berencana membangun 7 hingga 8 Kopdeskel Merah Putih setelah proses pemetaan aset selesai.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengelola Pizza Hut Buka Lowongan Kerja untuk 3 Posisi, Simak Persyaratannya!

    Pengelola Pizza Hut Buka Lowongan Kerja untuk 3 Posisi, Simak Persyaratannya!

    Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira bagi para pencari kerja! PT Sarimelati Kencana Tbk, perusahaan ternama di bidang makanan dan minuman, kembali membuka kesempatan berkarier melalui tiga posisi menarik, yaitu QC Leader Factory Cikarang, Asset Staff, dan Agriculture Staff. Ketiga posisi ini dibuka untuk penempatan di wilayah Cikarang dan Jakarta Selatan.

    Perusahaaan yang menaungi waralaba Pizza Hut Indonesia, termasuk Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD). Berdiri sejak tahun 1987, perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama di industri Food & Beverage (F&B) tanah air dengan jaringan lebih dari 600 gerai di berbagai kota besar di Indonesia.

    PT Sarimelati Kencana Tbk memiliki lebih dari 5.000 hingga 10.000 karyawan. Perusahaan ini dikenal dengan komitmennya terhadap kualitas produk, pelayanan prima, dan inovasi bisnis berkelanjutan, termasuk pengembangan menu serta digitalisasi sistem layanan pemesanan.

    Bagi Anda yang memiliki latar belakang di bidang teknik, akuntansi, atau pertanian, inilah peluang emas untuk bergabung.

    Lowongan Dibuka:

    1. QC Leader Factory Cikarang

    Posisi ini diperuntukkan bagi kandidat yang memiliki latar belakang di bidang Teknik Industri, Pangan, atau Biologi. QC Leader bertanggung jawab dalam memastikan setiap proses produksi berjalan sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan.

    Tugas dan Tanggung Jawab:

    Memantau setiap tahap proses produksi agar sesuai dengan standar dan prosedur, melakukan pemeriksaan bahan baku serta memverifikasi kesesuaian dengan spesifikasi, bertanggung jawab atas hasil laporan harian tim QC, melakukan sosialisasi hasil KPI produk dan hasil analisa, memantau penerapan sanitasi dan personal hygiene di area produksi, memastikan hasil QC final sesuai standar yang berlaku serta melakukan verifikasi hasil COA bahan baku serta menginput data QC ke sistem.

    Kualifikasi:

    Pendidikan minimal D3 atau S1 di bidang Teknik Industri, Pangan, atau Biologi.
    Pengalaman minimal 1 tahun di industri FMCG, food industry, atau pengolahan daging dan frozen food.
    Menguasai proses audit internal dan dokumen kontrol sertifikasi seperti FSSC 22000, GMP, dan SJPH.
    Penempatan untuk posisi ini berada di Cikarang, Jawa Barat.

     

  • IHSG Kemarin Lesu, Simak Rekomendasi Hari Ini

    IHSG Kemarin Lesu, Simak Rekomendasi Hari Ini

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis sebesar 0,30% ke level 8.092,63 pada perdagangan Senin (28/10). Sejumlah saham menjadi penopang utama seperti RISE (+19,81%), TLKM (+2,10%), dan BRPT (+3,64%). Sementara itu, tekanan datang dari saham DSSA (-4,98%), ASII (-4,17%), dan AMMN (-4,51%).

    Dari sisi arus dana, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,20 triliun di pasar reguler dan Rp1,37 triliun di seluruh pasar. Secara sektoral, terdapat 5 dari 11 sektor yang ditutup melemah, dengan sektor industri turun paling dalam (-0,99%), sementara sektor properti justru mencatat penguatan tertinggi sebesar +3,40%.

    Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi merilis hasil evaluasi mayor indeks LQ45 yang akan berlaku efektif mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Dari hasil evaluasi tersebut, lima saham baru resmi masuk ke dalam LQ45, yaitu BUMI, DSSA, EMTK, HEAL, dan NCKL.

    Menariknya, BUMI tak hanya masuk ke indeks LQ45, tetapi juga IDX80 dan Bisnis-27, didorong oleh kapitalisasi pasar yang mencapai Rp52 triliun (per 28/10), free float sebesar 29,19%, dan kinerja fundamental yang dinilai solid.

    Berita Emiten:

    1. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

    DRMA sedang finalisasi rencana akuisisi Mah Sing Indonesia (MSI), perusahaan manufaktur komponen plastik untuk kendaraan roda empat. DRMA berencana mengambil alih 82% saham MSI yang sebelumnya dimiliki oleh Vital Routes Sdn. Bhd. dan Kingsanindo Perkasa Indah (KPI).

    Nilai transaksi akuisisi tersebut disebut berada di bawah ambang batas transaksi material sesuai ketentuan POJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, yakni di bawah 20% dari nilai ekuitas DRMA.

    Rekomendasi Saham Hari Ini:

    MAPI – Buy 1250-1275 | TP 1290-1310 | SL 1180
    EMTK – Buy 1165-1180 | TP 1215-1240 | SL 1090
    MBMA – Buy 620-635 | TP 645-660 | SL 580
    ARTO – Buy 2270-2300 | TP 2330-2380 | SL 2130
    DRMA – Buy 1080-1100 | TP 1125-1145 | SL 1030

    Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

    Lihat juga Video: Sektor Properti Jadi Penopang IHSG di Tengah Tekanan Global

    (kil/kil)

  • Jaga Keselamatan Operasionalnya, Kilang Pertamina Diganjar Subroto Award 2025

    Jaga Keselamatan Operasionalnya, Kilang Pertamina Diganjar Subroto Award 2025

    Liputan6.com, Jakarta Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil meraih penghargaan Subroto Award 2025 di Bidang Keselamatan Migas dan Optimalisasi Gas Suar. (Jumat, 24/10). Penghargaan itu diraih oleh dua unit operasi KPI, yakni Kilang Plaju dan Kilang Balongan.

    Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) dan diberikan kepada BUMN dan sejumlah pihak yang telah memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia.

    Pjs. Corporate Secretary KPI, Edward Manaor Siahaan mengatakan, penghargaan ini menunjukkan komitmen KPI untuk mengutamakan aspek keselamatan dalam operasional kilang, yang merupakan sektor strategis dan berperan penting dalam ketahanan energi nasional. Menurutnya, keselamatan dalam sektor minyak dan gas (migas) bukan sekadar kewajiban untuk mematuhi peraturan, melainkan budaya kerja yang terus ditanamkan di seluruh unit operasi KPI.

    “Keselamatan kerja dalam operasional kilang merupakan salah satu aspek penting yang menjadi perhatian KPI. Kami menyadari bekerja di dunia migas termasuk kilang memiliki resiko tinggi. Penghargaan Subroto Award 2025 ini telah menegaskan kalau KPI memiliki komitmen tinggi dalam aspek keselamatan dalam menjaga keberlangsungan bisnis energi nasional,” ujar Edward.

    Edward menambahkan, untuk memastikan keselamatan terimplementasi baik di lingkungan perusahaan di semua level, KPI menerapkan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) melalui pendekatan holistik. Hal ini mencakup faktor psikologis, sosial, dan teknis dalam menjaga keselamatan kerja dan telah menjadi standar operasional utama di seluruh unit kilang. Dalam pandangan Edward, budaya HSSE bukan hanya sebatas slogan, melainkan bagian dari identitas setiap pekerja dan mitra KPI.

    Untuk memperkuat aspek keselamatan dalam operosional kilang, KPI juga telah meluncurkan Process Safety Asset Integrity Management System (PSAIMS). Ini merupakan sebuah sistem manajemen keselamatan proses yang terintegrasi dengan keandalan operasional kilang. Edward menjelaskan, sistem ini dirancang untuk mencegah gangguan operasional, mengurangi potensi kecelakaan kerja, dan memastikan seluruh aset kilang berfungsi optimal.

  • Rosneft Kena Sanksi AS, Bagaimana Nasib Kilang Tuban di RI?

    Rosneft Kena Sanksi AS, Bagaimana Nasib Kilang Tuban di RI?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek Kilang Tuban di Indonesia, yang salah satu pemegang sahamnya adalah Rosneft, terus berjalan meskipun perusahaan minyak asal Rusia tersebut baru saja mendapatkan sanksi dari Presiden AS Donald Trump. 

    Proyek Tuban rencananya akan digarap oleh mitra asal Rusia, Rosneft dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Pemerintah pun masih mengevaluasi ulang rencana investasi pada megaproyek Grass Root Refinery (GRR) di Jawa Timur itu. 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bersama Pertamina akan fokus untuk mengeksekusi proyek tersebut karena salah satu kebutuhan untuk ketahanan energi nasional. 

    “Menyangkut kilang yang selama ini kerja sama antara Pertamina dan Rosneft, sekarang masih dalam tetap masih on progress bahwa plan A plan B semuanya akan dalam pembahasan,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

    Sebelumnya, Bahlil juga masih menilai sanksi yang dikenakan AS ke Rosneft tidak akan berdampak pada proyek Kilang Tuban di RI. Namun, dia mengakui bahwa saat ini Pertamina dan Rosneft masih dalam pertimbangan. 

    Adapun, FID ditargetkan rampung pada kuartal IV/2025 mendatang. 

    “Tenang aja, banyak jalan menuju surga. Jangan terlalu khawatir berlebihan ya. Kita sudah siasati,” ujar Bahlil. 

    Menurut Bahlil, Kilang Tuban belum jalan karena pemerintah masih menghitung keekonomian dari proyek itu. 

    “Nah, sekarang kenapa belum jalan? Setelah dihitung kembali antara investasi dan nilai ekonominya masih terjadi review kembali lah,” kata Bahlil, beberapa waktu lalu. 

    Dia juga berpendapat perhitungan itu menjadi hal penting. Sebab, nilai investasi dari proyek Kilang Tuban cukup fantastis. Terlebih, belakangan nilai investasi proyek Kilang Tuban membengkak. 

    Tercatat, nilai investasi proyek tersebut kini berada di angka US$23 miliar atau setara Rp377,38 (asumsi kurs Rp16.408 per US$). Angka ini naik dari rencana awal yang senilai US$13,5 miliar atau Rp205,05 triliun. 

    “Sampai dengan sekarang kita lagi melakukan evaluasi terhadap investasinya. Memang investasinya cukup gede di awal itu,” ucap Bahlil.

  • Ribuan Pendekar Pagar Nusa Gelar Aksi Bela Kiai di Jakarta, Desak Negara Bertindak

    Ribuan Pendekar Pagar Nusa Gelar Aksi Bela Kiai di Jakarta, Desak Negara Bertindak

    Jakarta (beritajatim.com) – Ribuan pendekar Pagar Nusa dari berbagai provinsi menggelar Aksi Bela Kiai di Jakarta, Selasa (21/10/2025), menuntut tindakan tegas negara terhadap Trans7 yang dianggap merendahkan martabat kiai dan pesantren. Aksi dimulai di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan berlanjut ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dengan tuntutan utama pencabutan hak siar Trans7 secara menyeluruh.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil), menyatakan pelecehan terhadap kiai merupakan ancaman serius terhadap identitas bangsa.

    “Kiai bukan hanya tokoh agama, tetapi penjaga akhlak bangsa. Jika negara diam, maka yang terganggu bukan hanya perasaan umat, tetapi kepribadian kebudayaan Indonesia,” ujarnya saat orasi di depan massa.

    Dalam aksi tersebut, ribuan pendekar secara serempak memperagakan jurus salam Pagar Nusa 12 gerakan, simbol resmi bela diri dan adab santri NU, sebagai bentuk peneguhan komitmen menjaga ulama, negara, dan akhlak publik. Aksi berlangsung tertib dengan iringan shalawat dan istighotsah.

    Lima Tuntutan Pagar Nusa

    Pagar Nusa menyampaikan lima tuntutan pokok:

    Pencabutan hak siar Trans7 secara total.
    Pemulihan marwah kiai dan pesantren melalui siaran terbuka.
    Evaluasi sistem penyiaran berbasis nilai kebudayaan bangsa.
    Penguatan regulasi agar frekuensi publik tidak digunakan untuk konten provokatif.
    Kehadiran negara sebagai penjaga moral dan kebudayaan nasional.

    Aparat keamanan mengawal jalannya aksi, yang tetap tertib. Menjelang akhir kegiatan, suasana mencair dengan adu panco persahabatan antara pendekar Pagar Nusa dan anggota Sabhara, sebagai simbol bahwa aksi ini berbasis adab, bukan permusuhan.

    Gus Nabil menegaskan, Aksi Bela Kiai hari ini merupakan bentuk konsolidasi moral santri untuk menjaga frekuensi publik dari komersialisasi nilai agama dan kebudayaan. “Bela kiai berarti menjaga masa depan bangsa,” ujarnya. [beq]