Kementrian Lembaga: KPAI

  • Mensos dan Gubernur DKI Beri Bantuan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

    Mensos dan Gubernur DKI Beri Bantuan Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

    JAKARTA – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf akan berkolaborasi dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk memberikan bantuan baik pembiayaan sepenuhnya hingga pemulihan korban ledakan SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November.

    “Kita (Mensos dengan Gubernur DKI) akan berbagi tugas,” kata dia usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Minggu, 9 November.

    Setelah itu Kementerian Sosial (Kemensos) juga akan memberikan dukungan-dukungan yang diperlukan setelah nanti korban menjalani perawatan dari rumah sakit.

    Ia mengatakan bantuan yang diberikan mulai dari rehabilitasi para korban, masa-masa pemulihannya sampai nanti mungkin jika diperlukan dengan program-program pemberdayaan.

    “Jadi saya ingin menyampaikan bahwa kolaborasi sangat baik sekali,” kata dia.

    Ia mengatakan bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga memberikan pendampingan setiap hari di sini untuk mengawal proses-proses penanganan medis.

    “Tentu nanti akan sampai kepada tahap-tahap selanjutnya,” kata dia.

    Pihaknya juga mengapresiasi pelayanan di RSIJ Cempaka Putih ini sangat bagus dan ditangani secara profesional. “Dokter-dokter juga telah berbagi tugas dengan baik dan kami apresiasi,” kata dia.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov dimana saja rumah sakitnya,” kata dia di Jakarta, Jumat, 7 November.

    Ia mengatakan langkah ini sebagai bentuk pemerintah provinsi hadir dengan menanggung seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit. “Semua akan menjadi tanggung jawab kami,” kata dia.

    Dia telah meminta Kepala Dinas Pendidikan, Kepada Dinas Kesehatan dan Wali Kota untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

    “Untuk pelaku dan penyebab itu merupakan kewenangan kepolisian,” kata dia.

  • DKI Kemarin, ledakan SMAN 72 hingga mobil tabrak tenda hajatan masjid

    DKI Kemarin, ledakan SMAN 72 hingga mobil tabrak tenda hajatan masjid

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar Jakarta pada Minggu (9/11) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari penanganan korban ledakan SMAN 72 hingga minibus tabrak tenda hajatan masjid.

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Ledakan SMAN 72, belasan korban masih dirawat di RSIJ Jakpus

    Sebanyak 13 korban ledakan SMAN 72 Jakarta hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Baca di sini

    2. Menteri sebut ledakan SMAN 72 jadi alarm bagi Kemendikdasmen

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menyatakan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta menjadi alarm bagi kementerian itu untuk melakukan pembenahan dan penguatan sehingga persoalan serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.

    Baca di sini

    3. Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sejumlah perbaikan oleh petugas kepolisian di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara dapat menghilangkan trauma para pelajar di sekolah tersebut.

    Baca di sini

    4. Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih trauma

    Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    Baca di sini

    5. Mobil tabrak tenda acara di masjid di Jakbar, dua orang terluka

    Sebuah mobil minibus menabrak tenda acara di depan Masjid Baitushobri, Kembangan, Jakarta Barat, pada Ahad pagi, mengakibatkan dua orang terluka.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Mahmudah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos Gus Ipul Jenguk Korban Ledakan SMA 72 di RSI Cempaka Putih Jakarta, Pastikan Dukungan Lanjutan

    Mensos Gus Ipul Jenguk Korban Ledakan SMA 72 di RSI Cempaka Putih Jakarta, Pastikan Dukungan Lanjutan

    Jakarta (beritajatim.com) – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjenguk para korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Minggu (9/11/2025).

    Kunjungan dilakukan sekitar pukul 12.48 WIB dengan didampingi Direktur Utama RSI Cempaka Putih Pradono Handojo serta Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini.

    Setibanya, Gus Ipul langsung menuju Ruang Multazam untuk menyapa para siswa yang terluka. Salah satunya FR, siswa yang mengalami luka di telinga dan mata, namun kondisinya mulai membaik.

    “Kamu sudah kelihatan lebih sehat ya. Dua hari lagi pulang Insya Allah kalau kamu semangat,” ucap Gus Ipul memberi semangat moral. FR pun menjawab dengan optimistis, “Semangat karena mau masuk sekolah lagi.”

    Mensos juga menyempatkan diri menyapa pasien lain berinisial MA yang mengalami luka di telinga dan punggung tangan. “Kamu sudah mendingan ya. Untuk mendengar baik ya pendengarannya?” tanya Gus Ipul. MA pun menjawab, “Sudah mendingan tapi agak mendengung sebelah kiri.”

    Menurut Gus Ipul, sebagian besar kondisi korban kini terus menunjukkan perbaikan. “Di sini (RSI Cempaka Putih) ada 13 pasien, dua masih di ICU, sisanya 11 di paviliun kamar perawatan. Insya Allah sore ini pun juga sudah ada yang bisa kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat,” jelas Mensos.

    Ia memastikan Kemensos menyiapkan dukungan lanjutan, mulai dari rehabilitasi sosial hingga pemulihan psikososial korban. “Tim kami tentu bersama orang tua, nanti secara rutin akan bertemu. Kita akan lakukan asesmen, termasuk dengan KPAI,” tegasnya.

    Selain itu, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menjelaskan bahwa aktivitas belajar para siswa korban ledakan tetap berlanjut. Namun, pembelajaran akan dilakukan secara daring terlebih dahulu. “Mulai minggu depan anak-anak tetap belajar walaupun sementara secara online. Tetapi nanti akan dilihat selanjutnya karena anak-anak mendapatkan pendampingan psikososial dulu,” ujarnya. Diyah menambahkan, evaluasi akan dilakukan tiga hari setelah pelaksanaan pembelajaran daring sebelum kembali masuk sekolah secara tatap muka.

    Direktur Utama RSI Cempaka Putih, Pradono Handojo, menyampaikan bahwa kondisi seluruh pasien berangsur membaik. “Saat ini yang dirawat di ruangan ICU ada 1 orang, di ruangan HCU 1 orang, dan di perawatan inap ada 11 anak. Alhamdulillah dikabarkan nanti sore sudah bisa pulang 1 orang,” katanya.

    Diketahui sebelumnya, ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta yang berada di kompleks Kodamar TNI AL Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB ketika kegiatan salat Jumat berlangsung. Total 96 orang dilaporkan mengalami luka-luka. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi peledakan tersebut. (ted)

  • Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Ini kata KPAI terkait manfaat perbaikan di lokasi ledakan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sejumlah perbaikan oleh petugas kepolisian di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara dapat menghilangkan trauma para pelajar di sekolah tersebut.

    “Hari ini kami sudah ke lokasi kejadian dan memang ada beberapa perubahan dan garis polisi sudah dilepas, ini dapat menghilangkan trauma,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, terjadi perubahan pada dua titik di mushalla sekolah, baik di dalam maupun lokasi ledakan di belakang dekat bank sampah

    “Kondisi di mushalla sudah berubah, karena ini juga menghilangkan trauma anak,” kata dia.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya berfokus pada anak-anak yang menjadi korban dengan memberikan pendampingan psikologis.

    Menurut dia, pendampingan ini penting sesuai dengan pasal 59 A UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Pasal tersebut mengatur upaya perlindungan khusus yang harus dilakukan bagi anak, antara lain melalui penanganan cepat pengobatan dan rehabilitasi serta pendampingan psikososial, bantuan sosial bagi anak dari keluarga tidak mampu dan pendampingan dalam proses peradilan.

    Ia mengatakan mulai Sabtu (8/11) sudah ada pendampingan psikologis pada mereka dan pihaknya juga sudah memetakan pendampingan bagi mereka yang masih dirawat.

    Kemudian, anak-anak yang sudah pulang ke rumah dan juga anak-anak yang ada di sekitar dan 780 anak lainnya.

    “Semua harus mendapatkan pendampingan psikologis beserta guru,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk guru juga harus mendapatkan pendampingan psikologis pasca kejadian dan saat ini sudah 17 guru sudah diberikan pendampingan.

    “Sisanya masih ada total 42 guru. Jadi, sisanya juga harus mendapatkan pendampingan psikologis,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    “Tentu mereka masih trauma,” kata Menteri Sosial Syaifullah Yusuf usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ia mengatakan, secara pelan-pelan nanti anak-anak ini didampingi oleh Kepolisian, Kementerian Sosial dan RSIJ supaya mereka juga bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma (trauma healing).

    “’Trauma healing’ ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seluruh pihak diajak berperan cegah perundungan di sekolah

    Seluruh pihak diajak berperan cegah perundungan di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf mengajak seluruh pihak untuk berperan dalam mencegah terjadinya perundungan di sekolah karena akan berdampak panjang bagi korban.

    “Ini bukan berkaitan dengan kasus ledakan SMAN 72 tapi secara umum, kita harus cegah adanya ‘bully’ (perundungan) di sekolah,” katanya saat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta, Minggu.

    Ia menyebutkan ada tiga hal yang harus dicegah dengan bersama-sama dan saat ini Kementerian Sosial berupaya melakukan mitigasi sekuat tenaga bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar hal itu tidak boleh terjadi di sekolah.

    Pertama, adalah aksi perundungan (bully) yang dilakukan oleh siapa pun kepada siapa pun.

    Kedua, yakni aksi kekerasan fisik dan seksual di sekolah dan ketiga adalah soal intoleransi.

    “Inilah yang harus kita jaga bersama,” kata dia.

    Ia bukan mengaitkan persoalan ledakan ini dengan aksi perundungan karena itu merupakan kewenangan kepolisian untuk menjelaskan secara jelas soal kasus ini

    Gus Ipul berharap semua orang secara bersama-sama harus menyadari bahwa perundungan itu memang berakibat panjang.

    “Bisa jadi, korban itu ke depan bisa jadi pelaku,” kata dia.

    Ia menambahkan ada juga korban pelecehan seksual dan kemudian mereka berubah menjadi pelaku pada saatnya.

    Menurut dia, hal itu yang harus dijaga bersama, tetapi untuk kasus ini, sekali lagi tidak berani berspekulasi.

    “Mari tunggu penjelasan resmi dari kepolisian,” kata dia.

    Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan saat ini masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU) usai menjalani operasi.

    “Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya, menjalani operasi pada bagian kepala,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya.

    Budi menyebut, anak tersebut kini sudah sadar, namun masih harus menjalani perawatan medis secara bertahap.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI Kemarin, ledakan SMAN 72 hingga mobil tabrak tenda hajatan masjid

    Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih trauma

    Jakarta (ANTARA) –

    Korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma akibat kejadian pada Jumat (7/11) tersebut.

    “Tentu mereka masih trauma,” kata Menteri Sosial Syaifullah Yusuf usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Ahad.

    Ia mengatakan, secara pelan-pelan nanti anak-anak ini didampingi oleh Kepolisian, Kementerian Sosial dan pihak RSIJ supaya mereka juga bisa mendapatkan langkah-langkah pemulihan trauma (trauma healing).

    “’Trauma healing’ ini didapatkan di rumah sakit ini maupun nanti juga ketika di sekolah maupun di rumah,” katanya.

    Untuk proses rehabilitasi para korban, pihaknya tetap bersama orang tua secara rutin akan bertemu serta melakukan penilaian (asesmen) termasuk dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    Menteri Sosial (Mensos) telah bertemu dengan keluarga dan korban yang dirawat di paviliun atau kamar inap RSIJ Cempaka Putih.

    Menurut dia, dirinya berbicara hal-hal yang ringan-ringan saja tapi mereka sudah bisa menceritakan sedikit demi sedikit tentang apa yang terjadi.

    Kemudian posisinya mereka dimana pada saat itu dan apa yang mereka lakukan setelah itu. “Ya yang ringan-ringan saja,” katanya.

    Ia menambahkan, para orang tua juga bersyukur karena anak mereka dapat pulih dari yang sebelumnya mereka cemas saat mendapatkan pemberitahuan sesaat setelah ledakan terjadi melalui grup percakapan orang tua murid.

    “Nah pada saat itu pula segera datang ke sekolah, sebagian tidak ketemu dan ketemunya di rumah sakit,” kata dia.

    Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini berterima kasih karena kedatangan Mensos ke rumah sakit. Hal ini sebagai wujud kepedulian pemerintah yang turun melihat kondisi anak secara langsung.

    “Kami bersama-sama dengan kementerian dan lembaga akan terus mendampingi anak dan bahkan mengawal kasus ini sampai mendapatkan keadilan seadil-adilnya,” kata dia.

    Dia juga mengapresiasi pihak RSIJ Cempaka Putih yang sudah memberikan rehabilitasi medis pada anak-anak dan juga nantinya akan ada rehabilitasi psikososial.

    “Terima kasih kepada Kemensos yang akan memberikan pendampingan psikososial dan juga rehabilitasi sosial pada anak-anak,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos Gus Ipul: Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat di RSIJ Mulai Membaik

    Mensos Gus Ipul: Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat di RSIJ Mulai Membaik

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Sosial atau Mensos Syaifullah Yusuf menyampaikan, kondisi sejumlah korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih mulai membaik.

    “Hari ini saya didampingi Direktur RSIJ Dr Pradono dan Bu Diah dari KPAI meninjau langsung dan berbicara dengan mereka dan keluarga,” ujar Mensos Gus Ipul, sapaan akrabnya di RSIJ Jakarta, melansir Antara, Minggu (9/11/2025).

    Ia bersyukur secara umum kondisi mereka semua membaik.

    “Di rumah sakit ini ada 13 pasien lagi, dua orang dirawat ICU dan 11 orang di ruang paviliun kamar perawatan,” ucap Gus Ipul.

    Menurut dia, anak-anak ini secara berangsur-angsur membaik dan akan kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat.

    Sementara itu, Direktur RSIJ Cempaka Putih Dr. Pradono Handojo menyebutkan, saat ini ada 13 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

    “Satu pasien dirawat di HCU dan satu pasien di ICU serta 11 pasien di rawat inap dan mereka tadi sudah bertemu Pak Menteri,” terang Pradono.

    Pada Minggu sore (9/11/2025), ada satu pasien lagi yang pulang dan secara umum kondisinya semuanya secara berangsur-angsur membaik.

    “Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah,” jelas Pradono.

    Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Gus Ipul datang dengan mobil dinas yang dikawal petugas dan sampai di RSIJ Jakarta sekitar pukul 12.47 WIB. Dia mengenakan baju putih panjang lengan dengan peci hitam turun dari mobil hitam dengan nomor B 1877 ZZR.

    Sewaktu turun dari mobil, Gus Ipul langsung disambut pihak Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) dan langsung menuju pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

    Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya.

    “Nanti ya, saya masuk ke dalam dulu,” tutup Gus Ipul.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (08/11) dengan beberapa topik pilihan sebagai berikut, Ledakan di SMAN 72, 55 Terluka, Angin Kencang Robohkan Garasi, Mobil Rusak, Banjir Terjang Bima, Tujuh Desa Terdampak, Kebakaran Permukiman, Belasan Rumah H…

  • Soal Korban Trauma Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Dinkes DKI Bilang Gini

    Soal Korban Trauma Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Dinkes DKI Bilang Gini

    Jakarta

    Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sedikitnya 28 orang menjalani perawatan intensif di rumah sakit imbas ledakan SMAN 72 DKI Jakarta. Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati memastikan seluruh pembiayaan pasien ditanggung oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

    “Seluruh biaya perawatan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta sesuai penanganan yang diberikan oleh Rumah sakit berdasarkan kebutuhan medis pasien,” beber Ani dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (9/11/2025).

    Berdasarkan pantauan di sejumlah RS, sebagian besar korban ledakan mengalami barotrauma, yang menyebabkan nyeri telinga, gangguan pendengaran atau telinga berdenging.

    Pihaknya juga memastikan akan memberikan pendampingan psikis pada para korban dan keluarga yang terdampak. Hal ini demi memastikan seluruh korban dinyatakan pulih dari trauma.

    Konsultasi yang kemudian dibuka juga dipastikan akan mengutamakan keamanan dan kenyamanan korban. Layanan tersebut dibuka dalam program Jakcare, bisa diakses secara gratis via online.

    “Untuk konsultasi psikologis dan dukungan psikososial pasca kejadian,” tandas Ani.

    Berikut rincian perawatan korban ledakan SMAN 72 Jakarta, berdasarkan laporan Dinkes DKI Sabtu (8/11/2025):

    28 pasien sempat menjalani rawat inap65 pasien lainnya menjalani rawat jalan atau sudah diperbolehkan pulang.

    Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih menjadi fasilitas kesehatan yang paling banyak menangani korban yakni 39 pasien dengan rincian:

    13 pasien dirawat inap

    26 pasien telah pulang.Selain itu, Rumah Sakit (RS) Yarsi menangani 15 pasien, di mana 14 di antaranya sempat dirawat inap. RS Pertamina menangani 7 pasien dan 1 orang masih dalam perawatan saat ini. Sedangkan 32 pasien lainnya ditangani di sejumlah puskesmas seperti, Puskesmas Kelapa Gading dan 5 orang di Klinik Bina kasih

    Hingga Sabtu sore, masih terdapat 28 orang dirawat inap di beberapa rumah sakit, yaitu 13 orang di RSI Cempaka Putih dan 14 orang di RS Yarsi, serta satu orang RS Pertamina Jaya. Sementara data dari puskesmas, seluruh pasien di puskesmas telah selesai ditangani atau dirujuk ke rumah sakit.

    Terpisah, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut korban ledakan SMA 72 Jakarta Utara yang dirawat di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih trauma.

    Kondisi Pasien Trauma

    “Tentu mereka (korban ledakan SMA 72) masih trauma ya, tentu mereka masih trauma, tapi ya pelan-pelan nanti kita dampingi,” kata Gus Ipul usai menjenguk para korban di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Minggu (9/11), dikutip dari CNN.

    Ia mengatakan pendampingan dan trauma healing itu akan dilakukan oleh Kementerian Sosial. Selain itu, ada bantuan dari pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih serta Kepolisian RI (Polri).

    Akan tetapi, Gus Ipul belum bisa memberikan estimasi waktu berapa lama proses trauma healing itu selesai. Ia hanya menegaskan semuanya tergantung kondisi masing-masing korban.

    “Tim kami nanti, tentu bersama orang tua, nanti secara rutin akan bertemu. Kita akan lakukan asesmen, termasuk dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia),” tuturnya.

    (naf/naf)

  • Mensos kolaborasi dengan Gubernur DKI beri bantuan korban ledakan 

    Mensos kolaborasi dengan Gubernur DKI beri bantuan korban ledakan 

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf akan berkolaborasi dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk memberikan bantuan baik pembiayaan sepenuhnya hingga pemulihan korban ledakan SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11).

    “Kita (Mensos dengan Gubernur DKI) akan berbagi tugas,” kata dia usai meninjau korban ledakan di SMAN 72 Jakarta di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Ahad.

    Setelah itu Kementerian Sosial (Kemensos) juga akan memberikan dukungan-dukungan yang diperlukan setelah nanti korban menjalani perawatan dari rumah sakit ini.

    Ia mengatakan bantuan yang diberikan mulai dari rehabilitasi para korban, masa-masa pemulihannya sampai nanti mungkin jika diperlukan dengan program-program pemberdayaan.

    “Jadi saya ingin menyampaikan bahwa kolaborasi sangat baik sekali,” kata dia.

    Ia mengatakan bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga memberikan pendampingan setiap hari di sini untuk mengawal proses-proses penanganan medis.

    “Tentu nanti akan sampai kepada tahap-tahap selanjutnya,” kata dia.

    Pihaknya juga mengapresiasi pelayanan di RSIJ Cempaka Putih ini sangat bagus dan ditangani secara profesional. “Dokter-dokter juga telah berbagi tugas dengan baik dan kami apresiasi,” kata dia.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov dimana saja rumah sakitnya,” kata dia di Jakarta, Jumat (7/11).

    Ia mengatakan langkah ini sebagai bentuk pemerintah provinsi hadir dengan menanggung seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit. “Semua akan menjadi tanggung jawab kami,” kata dia.

    Dia telah meminta Kepala Dinas Pendidikan, Kepada Dinas Kesehatan dan Wali Kota untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

    “Untuk pelaku dan penyebab itu merupakan kewenangan kepolisian,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos berharap proses pembelajaran di SMAN 72 Jakarta dimulai kembali

    Mensos berharap proses pembelajaran di SMAN 72 Jakarta dimulai kembali

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf berharap proses belajar-mengajar di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, segera dimulai kembali usai terjadinya ledakan yang mengakibatkan puluhan siswa terluka pada Jumat (7/11).

    “Saya dapat informasi dari Komisioner KPAI proses belajar akan dapat dimulai kembali di pekan depan,” kata dia didampingi Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Ahad.

    ​​​​​Ia mengatakan, mulai pekan ini siswa di sekolah tersebut tetap belajar walaupun sementara secara daring (online).

    “Tetapi nanti akan dilihat selanjutnya karena anak-anak mendapatkan pendampingan psikososial dulu,” katanya.

    Hal itu yang terpenting dan setelah proses pembelajaran dilakukan akan dievaluasi tiga hari kemudian. Selanjutnya pekan depan mungkin dipersiapkan untuk pembelajaran tatap muka (offline).

    “Jadi hari Senin itu sudah belajar secara online,” kata dia.

    Komisioner KPAI Diyah Puspitarini berterima kasih karena kedatangan Menteri Sosial ke rumah sakit tersebut. Hal ini sebagai wujud kepedulian pemerintah yang turun langsung melihat kondisi anak korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.

    “Kami bersama-sama dengan kementerian dan lembaga akan terus mendampingi anak dan bahkan mengawal kasus ini sampai mendapatkan keadilan seadil-adilnya,” kata dia.

    Dia juga mengapresiasi pihak RSIJ Cempaka Putih yang sudah memberikan rehabilitasi medis pada anak-anak dan juga nantinya akan ada rehabilitasi psikososial.

    “Terima kasih kepada Kemensos yang akan memberikan pendampingan psikososial dan juga rehabilitasi sosial pada anak-anak,” kata dia.

    Polda Metro Jaya mengungkapkan, korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) siang bertambah menjadi 96 orang.

    “Tadi disampaikan oleh Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, tentang jumlah korban. Kami tekankan jumlah korban 96 orang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (8/11).

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.