Kementrian Lembaga: Kopassus

  • Siapa Tri Budi Utomo? Komisaris Utama BUMN yang Baru Diangkat Dulunya Penjaga Jokowi

    Siapa Tri Budi Utomo? Komisaris Utama BUMN yang Baru Diangkat Dulunya Penjaga Jokowi

    PIKIRAN RAKYAT – Letjen TNI sekaligus Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Tri Budi Utomo baru saja diangkat menjadi Komisaris Utama (Komut) Perusahaan BUMN, PT Len Industri (Persero). Namanya mendadak menjadi sorotan.

    Setelah gembar-gembor rencana Presiden Prabowo Subianto mengesahkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk mengurusi aset 7 perusahaan raksasa BUMN, kementerian ini menjadi topik perbincangan hangat.

    Menyusul ramainya pemberitaan Danantara, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Komut baru dalam perombakan direksi PT Len Industri (Persero).

    Muncul narasi, ada langkah-langkah dwifungsi ABRI dari gelagat pemerintah belakangan, salah satunya dengan tugas fungsi ganda perwira TNI, salah satunya Tri Budi Utomo. Siapakah dia sebenarnya?

    Profil Letjen TNI Tri Budi Utomo

    Mayjen TNI Tri Budi Utomo, menjabat sebagai Pangdam VI/Mulawarman sejak 27 Juni 2022. Lalu ia mendapatkan tugas baru sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Penugasan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1264/X/2024 tertanggal 18 Oktober 2024, yang mengatur pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dengan tugas barunya, Tri Budi Utomo otomatis mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Letnan Jenderal (Letjen).

    Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1994 ini berasal dari Kecabangan Infanteri dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Danpaspampres pada tahun 2021. Pada masa tersebut, ia turut bertugas menjaga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Riwayat Pendidikan Tri Budi Utomo

    Tri Budi Utomo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1994 dari Kecabangan Infanteri. Selain itu, ia telah mengikuti berbagai program pendidikan militer yang menambah keahlian dan kemampuannya.

    Di antaranya, Susarcab Inf, Lat Komando, Lat Sar PARA, Sus Gultor, Kursus Tugas Staf (Seskoad), Sus Pasi Ops, KIBI AD, Sus Danyon, Sus Dandim, dan Sesko TNI.

    Perjalanan Karier Tri Budi Utomo

    Berikut adalah perjalanan karier militer Mayjen TNI Tri Budi Utomo:

    Danyon 811/Aksus Sat 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (2011–2012): Menjadi komandan batalyon dalam pasukan elit Kopassus. Dandim 0410/Kota Bandar Lampung (2012): Memimpin Komando Distrik Militer (Kodim) di Kota Bandar Lampung. Aspers Danjen Kopassus (2015–2016): Menjabat sebagai Asisten Personel Komando Jenderal Kopassus. Komandan Satuan-81/Gultor (2016–2017): Menjadi komandan satuan elite yang memiliki tugas khusus dan pengamanan vital. Komandan Grup A Paspampres (2018–2019): Mengawasi pengamanan Presiden Joko Widodo, termasuk dalam kunjungannya ke Afghanistan pada 2018, saat negara tersebut sedang berkonflik. Danrem 052/Wijayakusuma (2020): Dipromosikan menjadi Komandan Resor Militer di wilayah Wijayakusuma. Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus (2020–2021): Kembali ke Kopassus dan menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal. Komandan Paspampres (Danpasprampres) (2021): Menggantikan Mayjen TNI Agus Subiyanto, bertanggung jawab atas pengamanan Presiden Jokowi, termasuk persiapan kunjungan ke Ukraina dan Rusia pada Juli 2022 di tengah ketegangan militer antara kedua negara. Pangdam VI/Mulawarman (2022): Setelah pergantian posisi Danpaspampres, Tri Budi Utomo dipromosikan menjadi Pangdam VI/Mulawarman, menggantikan Mayjen Teguh Pujo Rumekso. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) (2024): Mendapatkan tugas baru sebagai Sekjen Kemhan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1264/X/2024.

    Sepanjang kariernya, Tri Budi Utomo juga menjalani penugasan di luar negeri, seperti ke Singapura (1999), India (2007), Malaysia (2007), dan Australia (2011).

    Ia juga terlibat dalam sejumlah operasi militer di Tanah Air, di antaranya Operasi Timor-Timur (1998), Operasi Irian Jaya (2001), Operasi Aceh (2004), dan menjadi Kepala Operasi Nemangkawi TNI pada tahun 2020. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bagaimana Awal Mula Letkol Eka Wira Dijuluki “King Sparko”?

    Bagaimana Awal Mula Letkol Eka Wira Dijuluki “King Sparko”?

    Bagaimana Awal Mula Letkol Eka Wira Dijuluki “King Sparko”?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Letkol Inf Eka Wira Dharmawan
    dikenal dengan julukan ”
    King Sparko
    “. Perwira TNI Angkatan Darat (AD) ini dikenal karena menginspirasi banyak orang lewat dedikasinya terhadap kalistenik dan disiplin militer.
    Kepada
    Brigade Podcast

    Kompas.com,
    Letkol Eka Wira bercerita bagaimana awal mula ia bisa diberikan julukan “King Sparko”.
    Sparko adalah akronim dari Spartan Komando.
    Semua berawal dari perintah pimpinannya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang bakal mengadakan lomba peleton tangkas antarbatalyon.
    “Saya waktu itu menjadi Wakil Komandan Batalyon, Wadanyon di Satuan 81 Kopassus Gultor, di mana beliau (Komandan Batalyon) itu memerintahkan saya untuk menyiapkan pasukan untuk lomba peleton tangkas Kopassus,” kata Eka Wira dalam tayangan “Brigade Podcast” di
    channel
    YouTube
    Kompas.com.

    “Jadi ada lomba internal Kopassus untuk menguji kemampuan perorangan dan tim yang dalam bentuk peleton tangkas,” sambung dia.
    Eka beruntung karena memiliki dasar-dasar kemampuan olahraga atas binaan orangtuanya.
    Namun, kemampuan itu bukan faktor tunggal untuk memimpin batalyon dalam lomba peleton tangkas.
    Terlebih, jumlah Batalyon yang dipimpin Eka tak sebanyak Batalyon lain.
    Alhasil, Eka Wira menanamkan motivasi kepada anggotanya lewat cara yang berbeda, yakni melalui menonton film “300” atau yang dikenal “Spartan”.
    “Karena dia hanya 300 orang melawan tentara ribuan puluhan ribu. Kan kita sebenarnya mindsetnya sendiri itu yang kita ubah, kemudian kita harus satu mindset dulu,” terang Eka.
    Namun, motivasi saja tidak cukup. Ia mau tak mau juga menerapkan disiplin militer termasuk kepada anggotanya yang sudah senior.
    Singkat cerita, didikan Eka tersebut mampu menjadikan Satuan 81 Kopassus atau Gultor meraih juara umum dalam lomba peleton tangkas.
    Capaian ini melampaui target komandan batalyon yang meminta Eka hanya sampai target juara 3.
    “Dan di sanalah anggota saya ada yang menangis, memeluk saya, dan mengangkat saya. Bahwa saya menjadi ‘King Spartan’ pada saat itu. Belum ada ‘komando’-nya,” ujar Eka.
    Setelahnya, julukan tambahan “Komando” disematkan ketika pimpinan Kopassus kala itu, Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus, Letjen TNI Richard Tampubolon, sekarang Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, mulai melihat dedikasi Eka di bidang olahraga kalistenik.
    “Atas perintah beliau (Richard Tampubolon), coba lah dimasukan nama komando di sana (Spartan). Di dalam komunitas ini sebagai ajang kita teritorial juga ke masyarakat,” kata Eka.
    “Bahwasanya ini olahraga dikemasnya di Kopassus, akhirnya saat itu lah diubah jadi Spartan Komando, disingkat jadi Sparko,” tambahnya.
    Komunitas Sparko pun berkembang tidak hanya di internal Kopassus, melainkan juga ke masyarakat.
    Dari situ Eka tidak hanya melatih prajurit Kopasus tetapi juga masyarakat.
    Melatih masyarakat tentu ada perbedaan dan cara-cara tersendiri yang dilalui oleh Eka.
    Seperti apa cerita lengkapnya? Saksikan
    Brigade Podcast
    yang tayang di YouTube
    Kompas.com
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muzakir Manaf, Dulu Dikejar-kejar TNI, Kini "Masuk" Akmil
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Muzakir Manaf, Dulu Dikejar-kejar TNI, Kini "Masuk" Akmil Regional 22 Februari 2025

    Muzakir Manaf, Dulu Dikejar-kejar TNI, Kini “Masuk” Akmil
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pemandangan tak biasa terjadi di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
    Sosok yang dulu berada di garis depan perlawanan terhadap pemerintah, kini justru berdiri di barisan terdepan dalam kegiatan resmi di institusi militer.
    Dia adalah Muzakir Manaf, mantan Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh.
    Mualem, sapaan akrabnya, mengikuti retret kepemimpinan bagi kepala daerah se-Indonesia bersama ratusan peserta lainnya di Akmil Magelang.
    Kegiatan ini berlangsung 21–28 Februari 2025 atas arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempererat sinergi kepala daerah dengan pemerintah pusat.
    Dalam foto yang diterima Kompas.com, Muzakir tampak mengenakan seragam loreng dan berdiri di barisan terdepan bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.
    Tampak di bagian dada kanan terdapat tulisan “INDONESIA,” sementara di dada kirinya terdapat nama.
    Muzakir yang memiliki brewok, mengenakan topi loreng yang sesuai dengan seragamnya.
     
    Namun, setelah Perjanjian Helsinki 2005, ia bertransformasi menjadi tokoh politik dan memimpin transisi Aceh pasca-konflik sebagai Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA).
    Kini, bertahun-tahun setelah masa perjuangannya, ia justru berdiri tegap di Akmil, tempat yang dulu melahirkan para perwira yang pernah mengejarnya.
    Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Muzakir menggambarkan retret ini seperti mengulang masa-masa pelatihan.
    “Latihan lom (latihan lagi). Berada di Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti retret bersama kepala daerah lainnya se-Indonesia. Retret ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto guna membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dengan pemerintah pusat,”
    tulisnya.
    Meski dahulu berada di pihak yang berseberangan, Muzakir saat masa Pilpres, secara terbuka menyatakan dukungannya untuk Prabowo.
    Dalam acara peringatan 19 tahun Tsunami Aceh 2004 di Banda Aceh, Selasa (26/12/2023), Prabowo mengungkapkan bagaimana dulu dirinya sebagai Panglima Kostrad TNI AD berada di garis yang berlawanan dengan Muzakir, yang kala itu memimpin pasukan GAM yang ingin memisahkan Aceh dari Indonesia.
    “Puncaknya adalah saya bisa bersatu dengan tokoh-tokoh dari Aceh, ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima di TNI, Pangkostrad, dan Komandan Jenderal Kopassus. Pak Muzakir Manaf mantan Panglima pasukan Aceh. Kok kita bisa bersatu? Ini yang di luar pemikiran banyak orang,” ujar Prabowo.
    Prabowo mengakui bahwa pertemuan pertama mereka setelah konflik berlangsung tanpa sepatah kata.
    “Waktu itu, saat pertama kali bertemu, tidak ada satu kata pun keluar dari mulut kita,” kenangnya.
    Namun, seiring waktu, hubungan yang dahulu dipenuhi ketegangan berubah menjadi kebersamaan.
    Muzakir akhirnya menyatakan dukungannya kepada Prabowo dalam Pilpres 2024, memperlihatkan bagaimana rekonsiliasi dapat terjadi bahkan di antara pihak yang dulu berkonflik.
    “Beliau tidak keluar kata-kata, saya tidak keluar kata-kata. Apa yang terjadi? Kita saling merangkul,” ujar Prabowo.
    “Ini yang membuat saya selalu emosional kalau saya datang ke Aceh,” kata Prabowo menambahkan.
    (Penulis: Adhyasta Dirgantar, Kontributor Aceh Zuhri Noviandi|Editor: Ihsanuddin, Irfan Maullana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Nugroho Sulistyo Budi, Eks Anggota Tim Mawar yang Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BSSN

    Sosok Nugroho Sulistyo Budi, Eks Anggota Tim Mawar yang Dilantik Presiden Prabowo Jadi Kepala BSSN

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Letjen (Purn) TNI Nugroho Sulistyo Budi yang kini dilantik menjadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    Nugroho Sulistyo Budi dilantik pada Rabu (19/2/2025).

    Ia dilantik untuk menggantikan Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian pada Rabu (19/2/2025).

    Pengangkatan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 29P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.

    “Menetapkan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Drs. Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara,” kata protokoler di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

    Setelah itu, Presiden Prabowo Subianto mengambil sumpah dari Nugroho.

    “Demi Allah, saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara.”

    “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Nugroho menirukan Prabowo.

    Setelah mengucapkan sumpah, Nugroho pun menandatangani berita acara terkait jabatan barunya sebagai Kepala BSSN baru.

    Lalu seperti apa profil dari Nugroho Sulistyo Budi? Berikut ulasannya.

    Profil Nugroho Sulistyo Budi

    Letjen (Purn) TNI Nugroho Sulistyo Budi merupakan pria kelahiran Januari tahun 1967 atau saat ini telah berusia 57 tahun.

    Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 dan satu angkatan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Letjen Purn Nugroho merupakan salah satu eks anggota Tim Mawar yang diduga menjadi dalang di balik operasi penculikan aktivis Reformasi tahun 1998.

    Saat menjadi Tim Mawar, dirinya diduga memiliki tugas untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kegiatan yang bersifat radikal.

    Nugroho bersama Tim Mawar pun disebut-disebut yang menangkap sembilan aktivis yaitu Desmond Mahesa, Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam, Nezar Patria, Mugiyanto, Andi Arief, Faisol Riza, Raharja Waluyo Jati, dan Aan Rusdianto.

    Pada suatu hari, Nugroho dan anggota Tim Mawar lainnya mendapat perintah dari Kapten Fauzani untuk menangkap Desmond Mahesa, aktivis sekaligus pengacara Lembaga Bantuan Hukum Nasional.

    Dalam operasi itu, Desmond ditangkap saat sedang turun dari mikrolet.

    Dengan tangan terikat dan mata ditutup kain hitam, Desmond dibawa ke markas Kopassus di Cijantung.

    Setelah itu kariernya semakin moncer dan sempat menjadi anak buah Prabowo saat masih menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Dia sempat bertugas di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik Kemhan RI sejak tahun 2020 hingga 2024.

    Kemudian, dia menjabat sebagai Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun 2024.

    Terkait jabatannya kini, ada fakta menarik di mana dirinya terlebih dahulu dimutasi sebelum dilantik menjadi Kepala BSSN.

    Adapun mutasi terhadap Nugroho menjadi Perwira Tinggi (pati) TNI lantaran akan masuk masa pensiun.

    Mutasi itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 tertanggal 3 Januari 2025.

    Harta Nugroho Capai Rp7,5 M, Tak Punya Utang

    Menurut LHKPN KPK, harta kekayaan Nugroho mencapai Rp7,5 miliar untuk periodik 2023 yang dilaporkannya pada 26 Januari 2024.

    Mayoritas harta miliknya berasal dari lima unit tanah dan bangunan yang tersebar di Semarang, Kabupaten Sleman, dan Bogor senilai Rp6 miliar.

    Lalu, dirinya juga memiliki dua kendaraan berupa mobil Toyota Corolla senilai Rp130 juta dan sepeda motor Verza senilai Rp10 juta.

    Nugroho juga memiliki aset berupa harta bergerak lainnya Rp153 juta, kas dan setara kas Rp739 juta, serta harta lainnya senilai Rp475 juta.

    Selengkapnya berikut rincian harta kekayaan Nugroho Sulistyo Budi:

    TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.049.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 843 m2/305 m2 di KAB / KOTA KOTA SEMARANG , HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 131 m2/55 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 271.500.000

    3. Tanah Seluas 129 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 193.500.000

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 796 m2/645.3 m2 di KAB / KOTA KOTA SEMARANG , HASIL SENDIRI Rp. 2.800.000.000

    5. Tanah Seluas 1568 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 784.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 140.000.000

    1. MOTOR, HONDA VERZA SEPEDA MOTOR Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 10.000.000

    2. MOBIL, TOYOTA COROLA ALTIS SEDAN Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 130.000.000

    HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 153.000.000

    KAS DAN SETARA KAS Rp. 739.283.828

    HARTA LAINNYA Rp. 475.000.000

    TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 7.556.283.828

  • Profil Nugroho Sulistyo Budi, nakhoda baru BSSN

    Profil Nugroho Sulistyo Budi, nakhoda baru BSSN

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggantikan Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Istana Negara, Rabu.

    Antara sempat merangkum profil singkat perwira tinggi TNI berpangkat bintang tiga ini.

    Nugroho merupakan perwira tinggi TNI AD jebolan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang memiliki pengalaman cukup banyak di dunia militer.

    Beberapa posisi telah dia pegang selama berkarir di TNI diantaranya pernah tergabung dalam grup IV Kopassus yakni Tim Mawar, pada masa aktivis pro-demokrasi tahun 1997-1998.

    Setelah itu, Nugroho juga pernah mengemban jabatan strategis saat menjadi perwira tinggi yakni sebagai Dandim 0733/BS pada tahun 2009-2011 di bawah Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.

    Setelah itu, Nugroho pindah tugas menjadi Agen Madya BIN daerah Jawa Tengah sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Komunikasi Massa Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/463/VI/2016.

    Nugroho lalu ditugaskan di lingkungan Kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik.

    Pada 18 Oktober 2024, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengeluarkan keputusan promosi dan mutasi beberapa terhadap perwira di lingkungan kepresidenan, salah satunya Nugroho yang terpilih menjadi Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN).

    Nugroho pun melakukan serah jabatan dengan Brigjen TNI Endro Satoto pada 8 November 2024 yang dipimpin oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Namun, jabatan terakhir sebagai Inspektur Utama BIN tidak dituntaskan hingga akhir periode karena dia ditunjuk sebagai Kepala BSSN.

    Nugroho sebenarnya sudah ditunjuk sebagai Kepala BSSN pada Desember 2024 berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 yang ditandatangani Jenderal TNI Agus Subiyanto pada 6 Desember 2024.

    Namun demikian Nugroho terkena mutasi dalam rangka pensiun berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 tertanggal 3 Januari 2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

    Hal tersebut membuat jabatan Kepala BSSN sempat kosong untuk beberapa waktu. Nugroho dicanangkan akan dipasangkan dengan ahli siber Pratama Dahlian Persadha yang akan menempati jabatan Wakil Kepala BSSN.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ndasmu! Tak Terbiasa Dikritik, Prabowo Makin Resisten terhadap Suara Publik

    Ndasmu! Tak Terbiasa Dikritik, Prabowo Makin Resisten terhadap Suara Publik

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto lagi-lagi menarik perhatian karena melontarkan kata ‘ndasmu’ kala berpidato pada acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Gerindra di Sentul City International Convention Center.

    Di atas podium, dengan mikrofon warna emas, Ketua umum Gerindra yang mengenakan pakaian serba putih dan peci hitam itu berbicara panjang lebar soal keputusan maupun kebijakan pemerintahannya yang kerap dikritik oleh pengamat, akademisi, maupun publik.

    “Kita (partai koalisi pemerintah) harus mau diawasi. Kita harus mau dikoreksi. Kita harus mau dikritik. Tetapi, kritiknya yang benar, jangan kritik berdasarkan dendam,” ucap Prabowo Subianto, Sabtu 15 Februari 2025.

    Dia kemudian menyinggung soal keberhasilannya dan tentu saja Gerindra menjadi pemenang Pilpres 2024 tak lepas dari dukungan Jokowi. Ucapan tersebut disambut tepuk tangan meriah.

    Setelahnya, mantan jenderal kopassus itu mulai menyinggung tiga hal yang membuatnya tampak kesal, sehingga terlontar kata-kata “ndasmu” yang berarti “kepalamu” dalam bahasa Indonesia.

    3 ‘Ndasmu’ Versi Prabowo

    Makan Bergizi Gratis

    Program prioritas ini adalah salah satu kampanye Prabowo-Gibran kala masih kampanye Pilpres 2024. Prabowo Subianto sesumbar bahwa makan bergizi gratis bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia.

    Untuk mewujudkan janji politiknya, Badan Gizi Nasional dibentuk dan dimulai perdana pada 6 Januari 2025. Kendati, sejak ide ini muncul banyak dikritik sejumlah orang karena dikhawatirkan tidak tepat sasaran dan hanya menggerogoti anggaran negara.

    “Badan Gizi Nasional di luar dugaan orang, tapi ada yang nyinyir mana bisa kasih makan?” ucap Prabowo Subianto dengan mimik bibir sedikit maju percis ketika debat pilpres melawan Anies Baswedan dulu.

    Dia membuat klaim, makan bergizi gratis sudah menyasar setidaknya 770.000 anak hingga pertengahan Februari dan pada akhir bulan menyentuh angka satu juta. Dia pun berharap pada akhir Juli bisa mencapai enam juta orang.

    “Tidak ada presiden yang punya tongkat Nabi Musa, negara kita sangat besar. Sudah kita mulai sekian ratus orang, masih ada yang komentar belum banyak. Kalau enggak ada wartawan saya bilang ndasmu,” ujar Prabowo Subianto berbisik dan disambut tawa.

    Kabinet Gemuk

    Lagi-lagi, Prabowo Subianto tampak tak senang ada orang yang mengkritik kabinet Merah Putih dengan sebutan kabinet gemuk. Kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto diketahui berjumlah 48 menteri, 55 wakil menteri, lima pejabat setingkat menteri, serta belasan utusan khusus, staf khusus, dan penasihat khusus.

    “Ada orang pintar, kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar… ndasmu,” ucapnya dengan mimik bibir sedikit maju.

    Prabowo Subianto lantas membandingkan Indonesia dengan Timor Leste yang penduduknya tidak sampai dua juta orang namun memiliki kabinet sebanyak 28 orang. Baginya, adalah wajar kabinetnya besar karena setara dengan Uni Eropa.

    “Kita seluas Eropa, punya 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, panglima… Enggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya,” ujarnya.

    Cawe-Cawe Jokowi

    Tuduhan cawe-cawe Jokowi tersebut menyeruak gara-gara Prabowo Subianto kerap bertemu dengan Jokowi dalam beberapa bulan terakhir. Sejak dilantik, tercatat mereka sudah bertemu tiga kali.

    Pertemuan perdana Prabowo dan Jokowi usai pelantikan presiden 3 November 2024. Kala itu, Prabowo yang menyambangi Jokowi ke Solo, Jawa Tengah. Usai bertemu di kediaman Jokowi, kemudian keduanya ke Angkringan Omah Semar di Colomadu, dekat Kota Solo.

    Prabowo dan Jokowi kembali bertemu pada 6 Desember 2024 lalu. Kali ini Jokowi yang menemui Prabowo di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta. Tak cuma itu saja, sejumlah menteri kabinet Merah Putih sering datang ke rumahnya Jokowi.

    “Nanti saya dibilang dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe… ndasmu,” kata Prabowo Subianto berbisik yang dihujani tawa.

    “Kemarin itu kita berhasil menang karena dukungan dari Presiden ke-7, Presiden ke-6, dukungan Gus Dur, dari langit. Kok enggak bisa kalah kita itu,” tuturnya menambahkan.

    Militer yang Berusaha Merakyat

    Pakar Komunikasi Politik dari Unisba, Prof Septiawan Santana Kurnia menilai kata ndasmu yang keluar dari mulut Prabowo Subianto adalah bentuk ekspresi. Menurutnya, ndasmu merupakan sebuah ekspresi yang mungkin ingin dimunculkan oleh Prabowo Subianto sebagai seorang presiden yang memakai bahasa kultur.

    “Ini kan bahasa rakyat, ndasmu, dipakai oleh seorang kepala negara di dalam komunikasi di elite pemerintahan. Artinya apa? Jadi penggunaan bahasa rakyat untuk sebuah pencitraan seorang kepala negara yang merakyat,” katanya saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com pada Selasa 18 Februari 2025.

    Meski begitu, Septiawan Santana Kurnia pun tak menampik penggunaan kata ndasmu tersebut bisa memiliki berbagai arti. Termasuk, bisa dilihat sebagai aksi kekanak-kanakan Prabowo Subianto dalam menyikapi kritik, hingga bentuk kerakyat-rakyatan sebagai presiden.

    “Tapi juga bisa menjadi tanda kutip lain semacam sebuah pernyataan non verbal bahwa ada tingkat emosi yang sudah sedemikian rupa yang harus dilempar, yang harus disampaikan, dan harus jadi perhatian,” ujarnya.

    Bahkan, Septiawan Santana Kurnia menyoroti, tidak hanya kata ndasmu yang dilontarkan Prabowo Subianto. Sempat ada juga kalimat ‘b*j*ng*n tl*l’ yang diucapkannya.

    “Itu hanya sebuah ekspresi yang disampaikan dari warna politik Prabowo yang memang latar belakangnya kan militer. Lalu mencoba berubah menjadi gemoy, dan sekarang memakai bahasa kultur kerakyatan gitu loh. Pilihannya adalah ndasmu,” tuturnya.

    Sikap Kekanakan Prabowo

    Sementara itu, Peneliti dari Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Teuku Harza Mauludi mengatakan bahwa respons warganet yang menyebut Presiden Prabowo kekanak-kanakan setelah melontarkan kata-kata “ndasmu” kala menanggapi kritikan publik ada benarnya. Meski hal itu diucapkan Prabowo Subianto di acara partai dan di depan seluruh kadernya, tetap saja tidak ideal.

    Menurutnya, Prabowo Subianto harus lebih bijak menyampaikan pernyataan sebagai pejabat publik. Sebab, kritikan tidak melulu ditujukan untuk menyerang.

    “Memang wajar saja (respon warganet), karena sikap ketidakdewasaan politik ketika dia (Prabowo) menggunakan kata-kata seperti ndasmu,” ucap Teuku Harza Mauludi.

    “Dan pejabat-pejabat publik ini selera humornya juga harus dievaluasi ya, karena kita juga lihat ketika Prabowo bercanda seperti itu banyak menteri tertawa. Ini kan enggak mencerminkan pemimpin,” tuturnya menambahkan.

    Menurut pengamatan Teuku Harza Mauludi, ada beberapa hal yang membuat Prabowo terkesan resisten menanggapi kritikan. Pertama, karena selama ini, terutama di lingkaran partai, dia tidak terbiasa menerima kritikan secara terbuka.

    Akibatnya, ketika menduduki jabatan sebagai presiden, Prabowo Subianto seperti menganggap hal tersebut termasuk orang yang mengkritiknya adalah musuh.

    “Dia punya semacam pandangan bahwa demokrasi (kritik terbuka) seolah-olah musuh. Padahal kan enggak seperti itu,” ujar Teuku Harza Mauludi.

    “Dalam demokrasi, partisipasi publik salah satu yang paling penting. Ketika rakyat ikut mengkritik, justru pemerintahan Prabowo merasa kritik yang berbasis dendam atau kebencian,” katanya menambahkan.

    Kedua, karena adanya dukungan yang sangat besar dari partai politik, termasuk mantan Presiden Jokowi. Ditambah lagi, hasil survei soal kepuasan publik pada seratus hari pemerintahan.

    Teuku Harza Mauludi menduga, semua hal itu membuat Prabowo Subianto merasa sedang di atas angin. Sehingga, bisa bebas mengekspresikan dirinya dan diterjemahkan lewat perkataan berbalut candaan.

    “Jadi dalam konteks itu Prabowo merasa dia bisa melakukan apa saja yang dia mau dengan mulus… ibaratnya dia melakukan perubahan ekstrem pun baik-baik saja karena dukungan dari parlemen,” tuturnya.

    “Sehingga ketika ada kritik dari masyarakat, akademisi, dia merasa tidak relevan,” ucap Teuku Harza Mauludi menambahkan.

    Padahal menurutnya, kalau bicara soal kabinet gemuk, sangat valid untuk dikritik sebab ada kecenderungan hanya untuk bagi-bagi kekuasaan. Dia berkata tidak bisa membandingkan Indonesia dengan Timor Leste karena jumlah penduduknya tidak sama.

    Kalau mau, Prabowo Subianto harus berkaca pada China atau Amerika Serikat. China yang punya penduduk 1,4 miliar saja memiliki 26 kementerian ditambah lima lembaga setingkat kementerian.

    Sedangkan Amerika Serikat dengan penduduk 345 juta jiwa mempunyai 15 kementerian. Adapun Rusia yang penduduknya menyentuh angka 144 juta jiwa, memiliki 21 kementerian.

    “Brazil juga penduduknya enggak jauh beda dengan Indonesia tapi enggak sampai dari 25 kementeriannya. Prabowo harus adil ya dalam menyikapi kritik, kalau memang kritik itu ada benarnya jangan dikatakan sebagai dendam,” kata Teuku Harza Mauludi.

    Kritikan soal makan bergizi gratis dan adanya cawe-cawe Jokowi di pemerintahan Prabowo, juga dianggap sahih. Kedekatannya dengan Jokowi serta partai politik lain dikhawatirkan menjadi jalan untuk terjadinya kartel politik.

    Keras dan Pemarah

    Pakar komunikasi politik LSPR, Lely Arrianie sepemikiran dengan Teuku Harza Mauludi.  Dia menilai, gestur Prabowo Subianto yang cenderung “keras dan pemarah” sudah kelihatan sejak mencalonkan diri sebagai presiden atau tepatnya 2014.

    Kala debat capres-cawapres berlangsung, politikus yang juga pengusaha ini selalu menunjukkan sisi emosionalnya. Namun masalahnya, sebagai pejabat publik semestinya Presiden Prabowo menyadari bahwa dia maupun pemerintahannya tidak akan lepas dari perhatian publik. Sehingga, kritikan harus diterima.

    “Toh memang kabinet gemuk ini kontraproduktif di tengah kebijakan efisien. Harusnya dia menjadi role model menunjukkan itu, bikin kabinet yang ramping. Jadi kenapa harus marah dengan mengeluarkan kata tidak pantas seperti itu?” kata Lely Arrianie.

    Dia pun memperingatkan kalau kritikan publik terus menerus dibalas dengan ungkapan yang tidak pantas, maka “elektabilitas Prabowo akan terdegradasi pelan-pelan.” Lebih jauh lagi, pencalonan yang digadang-gadang untuk periode kedua pada 2029 bakal kandas.

    “Kerja baru dimulai loh… belum kelihatan kerja kepada rakyat dari janji-janji kampanyenya,” ucap Lely Arrianie.

    Itu mengapa, Lely Arrianie dan Teuku Harza Mauludi menyarankan Prabowo Subianto agar mengubah gaya komunikasi politiknya.

    “Saya lihat Prabowo hanya akan sadar sikap dia kurang etis atau kurang ksatria ketika direspons publik dengan penurunan approval ratingnya,” kata Teuku Harza Mauludi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3
                    
                        Pagi Ini, Kepala Daerah Terpilih Ramai-ramai Dikumpulkan di Monas
                        Nasional

    3 Pagi Ini, Kepala Daerah Terpilih Ramai-ramai Dikumpulkan di Monas Nasional

    Pagi Ini, Kepala Daerah Terpilih Ramai-ramai Dikumpulkan di Monas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumpulkan 481
    kepala daerah terpilih
    di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Selasa (18/2/2025) pagi ini.
    Menurut rencana, Kemendagri akan menggelar pengarahan kepada para kepala daerah yang segera dilantik itu sebagai persiapan untuk
    pelantikan serentak
    yang akan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (20/2/2025).
    “Jadi, besok (hari ini) akan dilakukan pengarahan di Monas pukul 7 pagi,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat ditemui di Kantor Kemendagri pada Senin (17/2/2025).
    Bima mengatakan, setelah pengarahan, akan dilaksanakan geladi yang bersifat lebih detail terkait pelantikan.
    Geladi ini bertujuan untuk mengetahui posisi dan pergeseran yang terjadi selama pelantikan berlangsung.
    “Hari Rabu-nya akan ada geladi yang sifatnya lebih detail terkait dengan prosesi seremoni pergeseran menuju Istana dan di Istana nantinya,” imbuh dia.
    Siap dilantik dan ikut retreat
    Pada Minggu (16/2/2025) hingga Senin kemarin, para kepala daerah sudah berada di Jakarta untuk melakukan registrasi dan cek kesehatan menjelang pelantikan dan retreat.
    Para kepala daerah menyatakan antusiasmenya untuk mengikuti retreat yang bakal digelar di Akademi Militer, Magelang, pada 21-28 Februari 2025.
    Gubernur terpilih Kalimantan Selatan Muhidin, misalnya, mengaku sudah menyiapkan belasan baju ganti untuk ia bawa ke Magelang.
    “Baju putih kita bawa selengkapnya. Mungkin bisa 7 atau 8, kita bawa. Baju putih, baju olahraga dipersiapkan. Batik, batik itu 3 lembar sudah cukup,” kata Muhidin di Kantor Kemendagri, Senin kemarin.
    Muhidin mengaku sudah mempersiapkan diri secara matang, apalagi hasil pemeriksaan kesehatan hari ini menunjukkan hasil yang baik.
    Muhidin menilai, kegiatan retreat bukanlah hal yang memberatkan.
    Sebab, dengan mengikuti retreat, ia dapat mengenal kepala daerah dari seluruh Indonesia.
    “Enggak memberatkan. Malah ini kita untuk istirahat di sana. Kalau di daerah kita sibuk. Yang diharapkan adalah mungkin kita silaturahmi dengan yang lain. Selama satu minggu mungkin cukup berkenalan dengan yang lain,” ujar Muhidin.
    Sementara itu, Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Iqbal menyatakan,
    retreat kepala daerah
    penting diikuti agar pemerintah daerah dapat bekerja sesuai dengan visi, misi, dan program pemerintah pusat.
    Iqbal juga menyebutkan, yang terpenting dari retreat tersebut adalah agar pemerintah daerah bisa memberikan sumbangsih positif terhadap kebijakan pemerintah pusat.
     
    “Dan yang lebih penting adalah briefing-briefing yang akan disampaikan dari pusat, dari Kemendagri maupun menteri-menteri lainnya,” kata Iqbal, Senin.
    “Ini buat kita, gubernur khususnya sebagai wakil pemerintah pusat, tentu sangat penting karena ini untuk memastikan bahwa dari pusat sampai daerah
    inline
    dengan visi-misi dan programnya,” ujar dia melanjutkan.
    Gubernur terpilih Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling mengatakan, ia dan Wakil Gubernur Terpilih Victor Mailangkay telah siap menjalani kegiatan orientasi atau retreat kepala daerah di Akademi Militer, Magelang,
    Yulius menyatakan, ia merupakan mantan personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sehingga ia siap untuk mengikuti beragam kegiatan selama retreat, termasuk kegiatan olahraga.
     
    “Saya mantan Kopassus (Komando Pasukan Khusus), beliau (Victor) mantan tujuh kali dewan. Jadi saya pikir kegiatan olahraga dan lain sebagainya sudah siap,” ujar Yulius.
    Yulius pun merasa agenda retreat membuatnya seolah pulang kampung karena ia mengenyam pendidikan militer di Magelang.
    “Apalagi ke Magelang, itu kan pulang kampung halaman saya, itu di sana,” ucap dia.
    Harapan pemerintah
    Bima Arya tidak memungkiri bahwa retreat kepala daerah digelar supaya membentuk kedekatan di antara para kepala daerah.
    Membangun kedekatan ini, kata Bima, tak bisa dilakukan dengan cara jarak jauh, tetapi harus langsung melalui retreat.
    “Ada satu hal yang enggak bisa dilakukan oleh Zoom, yaitu menguatkan emotional bonding dan membangun chemistry,” ujar Bima.
    Hal ini juga dirasakan oleh para menteri saat menjalani retreat di Akademi Militer, Magelang, pada Oktober 2024.
    Bima mengungkapkan, karena retreat tersebut, para menteri yang baru masuk tidak saling kenal menjadi akrab sehingga jalur koordinasi menjadi lebih baik dan kerja menjadi lebih efisien.
     
    “Begitu ketemu di sana (retreat) lebih kenal, sekarang tinggal
    WhatsApp
    kalau ada apa-apa,” imbuh dia. 
    Oleh karena itu retreat juga dinilai penting untuk 503 kepala daerah karena kepala daerah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus berkoordinasi dengan daerah lainnya juga.
    “Misalnya ada bencana, itu pasti perlu bantuan dari (daerah) lain,” ucap Bima.
    Dengan adanya kedekatan yang terbangun di retreat nanti, para kepala daerah akan lebih cepat berkoordinasi dan saling membantu sesama wilayahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Intel Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Sampai Ditembaki TNI

    Kisah Intel Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Sampai Ditembaki TNI

    GELORA.CO – Misi yang dijalankan oleh Sersan Badri—nama samaran, menggambarkan sekelumit kisah agen intelijen TNI dalam menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama masa darurat militer 2003. 

    Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia Senin, 17 Februari 2025, untuk dapat bergerak bebas dan mengumpulkan informasi, Badri menyamar sebagai pedagang durian yang sering bepergian dari Medan, Sumatera Utara, hingga Lhokseumawe, Aceh Utara. 

    Dalam kurun waktu satu tahun, ia berhasil membangun kepercayaan dengan simpatisan GAM dan memetakan situasi di daerah yang menjadi basis utama kekuatan militer kelompok separatis tersebut.

    Mendapat Kepercayaan dari GAM

    Kesetiaan Badri diuji saat ia diminta menyembunyikan istri salah satu panglima GAM yang sedang hamil. Demi memperoleh kepercayaan lebih dalam, ia menyewa tiga tempat di Lhokseumawe untuk melindungi wanita tersebut selama tiga bulan. 

    Selain itu, Badri beberapa kali membocorkan gerakan patroli TNI agar GAM dapat menghindari serangan langsung.

    Karena penyamarannya, Badri sering menghadapi risiko besar, termasuk tertembak oleh rekan-rekannya sendiri sesama TNI saat GAM terjebak dalam pertempuran. Hanya petinggi TNI yang mengetahui identitas aslinya.

    Mengungkap Perdagangan Senjata dan Ganja

    Salah satu keberhasilan intelijen Badri adalah saat ia mendapatkan informasi mengenai bongkar muat 125 pucuk senapan milik GAM yang berasal dari Thailand dan Malaysia. Ia kemudian menyusup ke markas GAM di Blang Ngara, Aceh Utara, saat senjata-senjata itu tiba.

    Karena dianggap sebagai simpatisan terpercaya, Badri bahkan diminta melatih serdadu GAM dalam menembak dan merawat senjata. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk menyabotase senjata SS-1 dan AK-47 milik GAM dengan menggeser alat bidik sehingga tembakan mereka menjadi tidak akurat.

    Selain senjata, Badri juga mengungkap sumber utama keuangan GAM, yang berasal dari perdagangan ganja kering di Aceh Timur dan Aceh Utara. Ganja ini dikirim melalui jalur laut ke Malaysia. Selain itu, pemerintah setempat, perusahaan besar seperti Exxon Mobil, Pupuk Iskandar Muda, ASEAN Fertilizer, serta warga Aceh diwajibkan memberikan “upeti” kepada GAM.

    Operasi Penyergapan Petinggi GAM

    Dengan diberlakukannya darurat militer, sekitar 40 batalyon TNI mengepung Aceh. GAM semakin terdesak akibat menipisnya amunisi dan logistik mereka.

    Berdasarkan informasi yang diberikan Badri, TNI merencanakan operasi penyergapan terhadap tiga tokoh utama GAM yakni, Muzakir Manaf (kini jadi Gubernur Aceh), Sofyan Dawood, dan Said Adnan, usai Hari Raya Idul Fitri tahun 2004. 

    Sehari sebelum operasi dilakukan, Badri telah kembali ke Jakarta setelah berpamitan dengan petinggi GAM tersebut.

    “Semua tokoh kunci yang menjadi sasaran berada di Cot Girek. Hingga saya pamit meninggalkan mereka pukul 15.00 WIB. Saya pun sempat memberi informasi terakhir kepada induk pasukan soal hari dan jam serangan ditetapkan,” ungkap Badri dalam buku Kopassus untuk Indonesia.

    Saat Kopassus menyerbu markas GAM di Cot Girek, Muzakir Manaf dan Sofyan Dawood berhasil lolos ke Nisam, Aceh Utara, pada malam sebelumnya. Namun, Said Adnan dan ajudannya—seorang desertir TNI—tewas dengan luka tembak di dada dan perut.

    Pada Desember 2004, bencana tsunami Aceh terjadi, menyebabkan dampak besar bagi seluruh wilayah. Seiring masuknya bantuan kemanusiaan ke Aceh, gerakan separatis GAM mulai meredup.

    Akhirnya, pada 15 Agustus 2005, Pemerintah RI dan GAM mencapai kesepakatan damai dalam Perjanjian Helsinki, yang menjadi akhir dari konflik panjang di Aceh.

  • Perekonomian Terkendali, Prabowo Subianto: Ketahanan Ekonomi Kita Cukup Tangguh

    Perekonomian Terkendali, Prabowo Subianto: Ketahanan Ekonomi Kita Cukup Tangguh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA PUSAT — Kondisi perekonomian Indonesia pada awal 2025 dilaporkan terkendali dengan baik. Hal itu pun membuat Presiden Prabowo Subianto merasa bangga melihat situasi tersebut.

    Prabowo Subianto mengaku gembira karena mengetahui perekonomian di Indonesia terkendali.

    Hal itu diungkapkan Prabowo saat konferensi pers mengumumkan kebijakan strategis terbaru pemerintah yang memperketat aturan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari sektor Sumber Daya Alam (SDA), di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (17/2).

    “Saya diberi laporan perkembangan oleh menteri perekonomian, saya sangat gembira bahwa perekonomian kita terkendali,” ujar Prabowo.

    “Inflasi kita salah satu terendah saat ini di dunia, pertumbuhan kita juga diperkirakan tetap di atas rata-rata dunia,” lanjutnya.

    Dia mendapatkan laporan bahwa hampir semua sektor berjalan dengan terkendali, walaupun perkembangan geopolitik kurang baik.

    “Namun, ketahanan ekonomi kita cukup tangguh, masih banyak tantangan, masih banyak kesulitan, tapi kita mampu mengendalikan,” kata Prabowo.

    Dia pun yakin bahwa ekonomi Indonesia akan terus semakin kuat di bawah panji kepemimpinannya. “Di bulan-bulan akan datang kita akan lihat semakin kuatnya perkembangan ekonomi kita,” tambah eks Danjen Kopassus ini. (fajar)

  • Timor Leste Masih Miskin, Jose Ramos-Horta Ungkap Kegagalan Selama 22 Tahun dan Kedekatan dengan Prabowo

    Timor Leste Masih Miskin, Jose Ramos-Horta Ungkap Kegagalan Selama 22 Tahun dan Kedekatan dengan Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Media asal Amerika Serikat, NY Times, menyebut bahwa Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta adalah presiden sekaligus pedagang yang gigih bagi negaranya.

    Ia meminta presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk membantu Timor Leste menyelesaikan masalah pertanian, ketahanan pangan, dan kemiskinan. Ia memohon kepada para pemimpin Vietnam untuk melakukan hal yang sama. Ia menyampaikan kepada Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa Uni Emirat Arab, impiannya untuk membangun asrama mahasiswa.

    Ramos-Horta berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mempertahankan negaranya, salah satu yang termuda di Asia. Sebagai rumah bagi sekitar 1,4 juta orang, Timor Leste adalah separuh dari pulau yang terletak di dekat ujung utara Australia, separuh lainnya adalah bagian dari Indonesia. 

    Perekonomiannya masih sangat bergantung pada pendapatan minyak dan gas, yang menguap dengan cepat, dan lebih dari 40 persen penduduknya diperkirakan hidup dalam kemiskinan.

    “Tidak ada negara di Asia Tenggara atau di Afrika yang memulai seperti kami, dari abu, dari kehancuran total,” kata Ramos-Horta.

    “Dalam 22 tahun, kami seharusnya sudah menyelesaikan masalah kemiskinan anak, kekurangan gizi anak, kekurangan gizi ibu, dan kemiskinan ekstrem. Jadi, itu adalah kegagalan,” katanya.

    Sebuah Keberhasilan

    Namun, NY Times Times menyebut bahwa berdasarkan ukuran lain, Timor-Leste adalah sebuah keberhasilan.

    Negara ini telah menyelenggarakan pemilihan umum yang kompetitif dengan berbagai pengalihan kekuasaan. Negara ini menempati peringkat tertinggi di Asia untuk kebebasan pers. Harapan hidup sekitar 70 tahun, naik dari sekitar 64 tahun pada tahun 2002. Seluruh penduduk sekarang memiliki akses listrik,” tulisnya.

    Meskipun kekerasan bermotif politik terjadi setelah kemerdekaan, termasuk upaya pembunuhan terhadap Ramos-Horta pada tahun 2008, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, negara tersebut kini stabil.

    Menurut pakar Indo-Pasifik di Atlantic Council, Parker Novak, Timor Leste membangun demokrasi yang cukup tangguh.

    “Itu adalah sesuatu yang sangat mereka banggakan, dan memang seharusnya begitu,” katanya.

    Kedekatan dengan Prabowo

    Ramos-Horta, tulis NY Times, gemar berbagi cerita anekdot. Salah satunya adalah tentang pertemuan dengan presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Singapura pada bulan Juli 2024. Prabowo menanyakan tentang adik laki-laki Ramos-Horta, seorang teman dekatnya.

    “Itulah tingkat persahabatan yang kami miliki dengan para pemimpin Indonesia,” kata Ramos-Horta.

    Padahal pada era tersebut, Prabowo merupakan pemimpin pasukan unit Kopassus yang ditakuti di negara itu. Ramos-Horta menyebut ia kehilangan empat saudara kandung dalam operasi yang dilakukan militer Indonesia.

    Sebagai pengakuan atas penghormatan Indonesia terhadap hasil referendum, Ramos-Horta mengatakan bahwa ia dan Gusmao, perdana menteri, memutuskan bahwa mereka tidak akan membiarkan diri menjadi sandera masa lalu.

    “Kami menghormati para korban. Kami menguburkan yang meninggal, tetapi kami menantikan masa depan,” katanya.

    Ia menceritakan bagaimana ketika ia dan Gusmao pertama kali mendengar bahwa Prabowo telah terpilih, Gusmao sangat gembira dan mengacungkan jempol kepadanya.

    “Mereka yang berada di sini, selama masa sulit, memiliki ikatan emosional yang paling kuat dengan Timor Timur,” kata Ramos-Horta.

    Ia menambahkan bahwa orang-orang seperti itu akan lebih mendukung stabilitas negara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News